Betul, jika membaca ayat di Kejadian 14:18 memang sepertinya ada kalimat yang tesisip, dimana nama Melkisedek tiba tiba muncul. Saya belum mengetahui siapa beliau ini sebenarnya.
Menurut situs tetangga yang saya copy sebagian :
MELKISEDEK, Ibrani " מלכי־צדק - MALKI-TSEDEQ", artinya "Sedek ialah raja (-ku)" atau, seperti dalam Ibrani 7:2, "raja kebenaran". Dia raja Salem (mungkin kota Yerusalem) dan imam "Allah yang Mahatinggi" (" אל עליון ; EL ELYON"), yang menyongsong Abram sekembalinya dari perang melawan Kedorlaomer dan sekutu-sekutunya. Melkisedek memberi Abram roti dan anggur, memberkati dia dalam Nama Allah Yang Mahatinggi, dan menerima dari Abram sepersepuluh rampasan dari tangan musuh. Kemudian Abram menolak tawaran raja Sodom, bahwa semua rampasan perang itu menjadi milik Abram kecuali dari tawanan yang sudah dilepaskan, lalu bersumpah demi Allah Yang Mahatinggi bahwa tidak akan dibiarkannya satu orang pun membanggakan diri dengan berkata, bahwa dialah yang membuat Abram kaya. Peristiwa ini barangkali terjadi pada pertengahan Zaman Perunggu.
Dalam Mazmur 110:4, seorang raja keturunan Daud ditetapkan dengan sumpah Allah menjadi "imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek".
Latar belakang penetapan ini terdapat dalam hal penaklukan Yerusalem oleh Daud kira-kira tahun 1000 sebelum Masehi, dan berdasarkan ini Daud dan keturunannya menjadi ahli waris atas jabatan imam-raja dari Melkisedek. Raja yang ditetapkan dengan cara demikian disebut oleh Yesus dan orang-orang sezaman-Nya sebagai Mesias, anak Daud.
Jadi sepertinya anggapan bahwa Abraham adalah 'bapa orang beriman' sepertinya kurang tepat ya? Karena jelas sebelum Abraham sudah ada orang orang yang beriman (beragama Yahudi/Yehuda) ?