Kejadian 22:12

Artinya yah ujian bagi iman Abraham tetap pendek dan simple kan hehe...

dan setelah menyelesaikan ujian ....Abraham pun mendapat nilai :)
Kej 22:16-18
22:16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

leonardo wrote:

Artinya yah ujian bagi iman Abraham tetap pendek dan simple kan hehe...

akur... :)

Quote :

dan setelah menyelesaikan ujian ....Abraham pun mendapat nilai :)
Kej 22:16-18
22:16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

kalau yang ini mah bukan didapat setelah lewatin ujian, bro... :)
lihat deh Kejadian 12:1-9
itu sudah dijanjikan Allah saat pertama memanggil Abram deh kayaknya. ;)

Quote :

kalau yang ini mah bukan didapat setelah lewatin ujian, bro...
lihat deh Kejadian 12:1-9
itu sudah dijanjikan Allah saat pertama memanggil Abram deh kayaknya

Bisa ngga kalau dianggap bahwa janji yang telah diberikan itu, kalau Abraham lulus dalam ujian yang diberikan? Misalkan anda yang dijanjikan mobil jika penjualan hingga akhir tahun mencapai target tertentu?

bruce wrote:

Quote :

kalau yang ini mah bukan didapat setelah lewatin ujian, bro...
lihat deh Kejadian 12:1-9
itu sudah dijanjikan Allah saat pertama memanggil Abram deh kayaknya

Bisa ngga kalau dianggap bahwa janji yang telah diberikan itu, kalau Abraham lulus dalam ujian yang diberikan? Misalkan anda yang dijanjikan mobil jika penjualan hingga akhir tahun mencapai target tertentu?

saya sih yakin Allah kita adalah Allah yang tepatin janji-Nya walaupun kita sering jatuh.
sebab Allah tahu, kalau mau pakai standar Allah untuk manusia, maka celakalah kita semua.
sudah terbukti, kan karena kita tidak akan mampu untuk datang sendiri pada-Nya maka ada penebusan lewat Kristus Yesus.

lagipula di kejadian 12 gak dituliskan tuh kalau Abram harus capai target dulu baru dapet berkat, yang ada malah suatu pembuktian kalau janji-Nya adalah ya dan amin.

Quote :

saya sih yakin Allah kita adalah Allah yang tepatin janji-Nya walaupun kita sering jatuh.
sebab Allah tahu, kalau mau pakai standar Allah untuk manusia, maka celakalah kita semua.
karena kita tidak akan mampu untuk datang sendiri pada-Nya maka ada penebusan lewat Kristus Yesus.

Yaaah tentu terserah bagaimana orang mengimani apa yang diingininya bro, lepas dari apakah itu sesuai dengan yang diingini Jesus atau tidak. Allah selalu tetapi janjiNya, sejauh kita juga bisa memegang janji kita kepada Allah.

Quote :

lagipula di kejadian 12 gak dituliskan tuh kalau Abram harus capai target dulu baru dapet berkat, yang ada malah suatu pembuktian kalau janji-Nya adalah ya dan amin.

Jadi, jika menurut anda seandainya Abraham menolak mengorbankan Ishak, maka Abraham tetap diberkati dengan segala janji Allah kepadanya?

bruce wrote:

Quote :

saya sih yakin Allah kita adalah Allah yang tepatin janji-Nya walaupun kita sering jatuh.
sebab Allah tahu, kalau mau pakai standar Allah untuk manusia, maka celakalah kita semua.
karena kita tidak akan mampu untuk datang sendiri pada-Nya maka ada penebusan lewat Kristus Yesus.

Yaaah tentu terserah bagaimana orang mengimani apa yang diingininya bro, lepas dari apakah itu sesuai dengan yang diingini Jesus atau tidak. Allah selalu tetapi janjiNya, sejauh kita juga bisa memegang janji kita kepada Allah.

maksudnya ketetapan Allah bergantung sama perbuatan manusia ?

Quote :

Quote :

lagipula di kejadian 12 gak dituliskan tuh kalau Abram harus capai target dulu baru dapet berkat, yang ada malah suatu pembuktian kalau janji-Nya adalah ya dan amin.

Jadi, jika menurut anda seandainya Abraham menolak mengorbankan Ishak, maka Abraham tetap diberkati dengan segala janji Allah kepadanya?

yup, kalau tidak maka saya menyembah Allah yang tidak bisa dipercaya. :)

tapi Alkitab banyak sekali menuliskan tentang penggenapan janji-Nya walaupun manusia tidak layak dan sering membangkang terhadap DIA.

Quote :

maksudnya ketetapan Allah bergantung sama perbuatan manusia ?

Oh ya jelas bro, Allah tidak akan menerima manusia sembarangan, manusia yang tidak berpakaian layak dan bernai datang ke pesta pasti akan diikat dan diusir. Manusia yang tidak siap dengan minyak cadangan jangan pernah berharap bisa masuk ke pesta perkawinan.

Quote :

yup, kalau tidak maka saya menyembah Allah yang tidak bisa dipercaya.

tapi Alkitab banyak sekali menuliskan tentang penggenapan janji-Nya walaupun manusia tidak layak dan sering membangkang terhadap DIA.

Allah itu baik, tetapi Allah juga adil, Dia tidak akan membiarkan dosa dan kesucian bersanding, Dia juga tidak akan membiarkan kejahatan tanpa pembalasan. Allah bukanlah Allah jika tanpa keadilan.

bruce wrote:

Quote :

maksudnya ketetapan Allah bergantung sama perbuatan manusia ?

Oh ya jelas bro, Allah tidak akan menerima manusia sembarangan, manusia yang tidak berpakaian layak dan bernai datang ke pesta pasti akan diikat dan diusir. Manusia yang tidak siap dengan minyak cadangan jangan pernah berharap bisa masuk ke pesta perkawinan.

ha..ha..ha...
kalau Allah nunggu manusia melakukan sesuatu baru menetapkan ya namanya bukan Allah dong.
Allah kok bergantung sama manusia, dimana kedaulatan Allahnya ?
btw, kalau pakai tuxedo dan bawa mecy juga kalau gak diundang mah percuma aja, Om.

Quote :

Quote :

yup, kalau tidak maka saya menyembah Allah yang tidak bisa dipercaya.

tapi Alkitab banyak sekali menuliskan tentang penggenapan janji-Nya walaupun manusia tidak layak dan sering membangkang terhadap DIA.

Allah itu baik, tetapi Allah juga adil, Dia tidak akan membiarkan dosa dan kesucian bersanding, Dia juga tidak akan membiarkan kejahatan tanpa pembalasan. Allah bukanlah Allah jika tanpa keadilan.

kalau Allah lebih mengasihi Yakub dari Essau gimana ?
adil gak menurut anda ?

Quote :

kalau Allah nunggu manusia melakukan sesuatu baru menetapkan ya namanya bukan Allah dong.
Allah kok bergantung sama manusia, dimana kedaulatan Allahnya ?
btw, kalau pakai tuxedo dan bawa mecy juga kalau gak diundang mah percuma aja, Om.

Coba anda baca komen saya lagi bro, sepertinya mungkin anda kurang mengerti. Coba saya kaih penjelasan dari sudut lain ya. Kalau anda adalah karyawan saya, dan saya menetpkan SYARAT untuk anda berhasil atau gagal sebagai manajer, apakah berarti KEDAULATAN saya sebagai owner tergantung anda? Coba pikir lagi deh, sepertinya anda lagi bingung, sehingga hal sesimple seperti ini ngga jelas juga.

Quote :

kalau Allah lebih mengasihi Yakub dari Essau gimana ?
adil gak menurut anda ?

Kalau Allah lebih menasihi Yakub daripada Esau TANPA SEBAB, maka berarti ALLAH adalah TIDAK ADIL, jelas kan? Jadi harus ada sebabnya, yang mungkin anda tidak ketahui. Tetapi ada baiknya kalau bahasan tidak melebar kemana mana, sementara bahasan Kejadian 22:12 justru belum jelas apakah akan dilanjutkan atau tidak?

Quote :

Coba anda baca komen saya lagi bro, sepertinya mungkin anda kurang mengerti. Coba saya kaih penjelasan dari sudut lain ya. Kalau anda adalah karyawan saya, dan saya menetpkan SYARAT untuk anda berhasil atau gagal sebagai manajer, apakah berarti KEDAULATAN saya sebagai owner tergantung anda? Coba pikir lagi deh, sepertinya anda lagi bingung, sehingga hal sesimple seperti ini ngga jelas juga.

tunjukin dalam kejadian 12 syarat apa yang Abram harus lakukan. :)

Quote :

Kalau Allah lebih menasihi Yakub daripada Esau TANPA SEBAB, maka berarti ALLAH adalah TIDAK ADIL, jelas kan? Jadi harus ada sebabnya, yang mungkin anda tidak ketahui.

nah, anda tahu sebabnya, gak ?
yang nentuin harus ini siapa ?
manusia atw Allah ?

Quote :

Tetapi ada baiknya kalau bahasan tidak melebar kemana mana, sementara bahasan Kejadian 22:12 justru belum jelas apakah akan dilanjutkan atau tidak?

silahkan dilanjut, saya sih tetap pegang yang ini :
kalau mau pakai standar Allah untuk membenarkan manusia, maka celakalah kita semua.

atw kita mau pakai standar kita untuk menilai keadilan Allah ?

Quote :

tunjukin dalam kejadian 12 syarat apa yang Abram harus lakukan.

Siapa yang merujuk kepada ayat Kejadian 12 itu? Saya post tentang Kejadian 12 untuk mengajak mendalami mengapa Allah berkata 'Sekarang telah Kuketahui' kemudian bro Leon menulis :

Quote :

Artinya yah ujian bagi iman Abraham tetap pendek dan simple kan hehe...

dan setelah menyelesaikan ujian ....Abraham pun mendapat nilai
Kej 22:16-18
22:16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

dimana anda tulis lagi seperti ini :

Quote :

kalau yang ini mah bukan didapat setelah lewatin ujian, bro...
lihat deh Kejadian 12:1-9
itu sudah dijanjikan Allah saat pertama memanggil Abram deh kayaknya.

Dan saya komentari seperti ini :

Quote :

Bisa ngga kalau dianggap bahwa janji yang telah diberikan itu, kalau Abraham lulus dalam ujian yang diberikan? Misalkan anda yang dijanjikan mobil jika penjualan hingga akhir tahun mencapai target tertentu?

Anda meneruskan dengan komen ini :

Quote :

saya sih yakin Allah kita adalah Allah yang tepatin janji-Nya walaupun kita sering jatuh.
sebab Allah tahu, kalau mau pakai standar Allah untuk manusia, maka celakalah kita semua.
sudah terbukti, kan karena kita tidak akan mampu untuk datang sendiri pada-Nya maka ada penebusan lewat Kristus Yesus.

lagipula di kejadian 12 gak dituliskan tuh kalau Abram harus capai target dulu baru dapet berkat, yang ada malah suatu pembuktian kalau janji-Nya adalah ya dan amin.

Anda justru kemudian menulis pertanyaan seperti ini :

Quote :

maksudnya ketetapan Allah bergantung sama perbuatan manusia ?

Dan saya komen ini :

Quote :

Oh ya jelas bro, Allah tidak akan menerima manusia sembarangan, manusia yang tidak berpakaian layak dan bernai datang ke pesta pasti akan diikat dan diusir. Manusia yang tidak siap dengan minyak cadangan jangan pernah berharap bisa masuk ke pesta perkawinan.

Lalu anda sampaikan komen aneh ini:

Quote :

ha..ha..ha...
kalau Allah nunggu manusia melakukan sesuatu baru menetapkan ya namanya bukan Allah dong.
Allah kok bergantung sama manusia, dimana kedaulatan Allahnya ?
btw, kalau pakai tuxedo dan bawa mecy juga kalau gak diundang mah percuma aja, Om.

Maka saya sampaikan di sini, untuk memperjelas apa yang dimaksud dengan KEDAULATAN itu.

Quote :

Coba anda baca komen saya lagi bro, sepertinya mungkin anda kurang mengerti. Coba saya kasih penjelasan dari sudut lain ya. Kalau anda adalah karyawan saya, dan saya menetpkan SYARAT untuk anda berhasil atau gagal sebagai manajer, apakah berarti KEDAULATAN saya sebagai owner tergantung anda? Coba pikir lagi deh, sepertinya anda lagi bingung, sehingga hal sesimple seperti ini ngga jelas juga.

Dan anda bertanya ini :

Quote :

tunjukin dalam kejadian 12 syarat apa yang Abram harus lakukan.

Nyambung ngga sih antara pertanyaan anda itu?


Mengenai pertanyaan Esau dan Yakub, dimana anda komen ini :

Quote :

nah, anda tahu sebabnya, gak ?
yang nentuin harus ini siapa ?
manusia atw Allah ?

Maka saran saya adalah baca lagi tulisan jawaban saya :

Quote :

Kalau Allah lebih menasihi Yakub daripada Esau TANPA SEBAB, maka berarti ALLAH adalah TIDAK ADIL, jelas kan? Jadi harus ada sebabnya, yang mungkin anda tidak ketahui.

Dan komen anda yang ini :

Quote :

silahkan dilanjut, saya sih tetap pegang yang ini :
kalau mau pakai standar Allah untuk membenarkan manusia, maka celakalah kita semua.

atw kita mau pakai standar kita untuk menilai keadilan Allah ?

Maka saya jawab, terserah anda mau pegang apa, karena memang bukan urusan dan kewajiban saya untuk memberitahu anda atau merubah apa yang anda yakini. Tetapi soal celaka mencelakai, itupun bukan urusan siapa siapa, karena Allah itu adil, HARUS adil dan akan tetap adil, karena itu sudah kodratNya sebagai Tuhan.


Syalom

OOT dikit yah bruce...


@Bro T2Y ada sedikit cerita:
Seorang guru yang mengajar di kelas satu memberikan materi penjumlahan
kemudian guru yang sama mengajar juga di kelas dua memberikan materi perkalian
beberapa hari kemudian guru tersebut memberikan soal yang sama tentang perkalian baik di kelas satu maupun di kelas 2.

Kira2 guru tersebut adil ndak

Nah balik ke laptop.
Allah dengan kemahatauanNya pasti mengetahui ketaatan Abraham.
Lalu kira2 kenapa Ia masih memberi ujian pada Abraham .....masak Allah masih mau liat respon juga sih hehe...conditional dong namanya

leonardo wrote:

masak Allah masih mau liat respon juga sih hehe...conditional dong namanya

itu kalau anda tidak membaca ayat dipasal 12:2 & 3.

berkat2 Nya sudah diberikan pada Abram (bahkan belum ganti nama ).

Quote :

satu pertanyaan saja :
standar adilnya dari siapa ?

Mohon baca lagi jawaban saya :

Quote :

karena Allah itu adil, HARUS adil dan akan tetap adil, karena itu sudah kodratNya sebagai Tuhan.

Ini dulu udh pernah dbahas di LT lama antara Bruce dan saya.

Di stiap kelulusan ujian Abraham, selalu ada 'peningkatan skala berkat' yg Tuhan brikan bagi Abraham.

Ini spt prosedur fit & proper yg Tuhan berlakukan bagi para hambaNya.

Skalipun Tuhan tau Abraham sudah pasti lulus, tp prosedur fit & proper harus tetap dilakukan sbg bentuk ptanggungjawaban Tuhan pd sifat keadilanNya dan utk mpermalukan Iblis.

Quote :

Di stiap kelulusan ujian Abraham, selalu ada 'peningkatan skala berkat' yg Tuhan brikan bagi Abraham.

kalau ini saya setuju.
tapi kalau bilang Allah memberikan berkat-Nya hanya karena Abraham itu berbuat baik saya gak setuju.

soalnya, bahkan sebelum Abram diuji pun sudah ada janji Allah untuk dia dan keturunannya.

T2Y wrote:

Quote :

Di stiap kelulusan ujian Abraham, selalu ada 'peningkatan skala berkat' yg Tuhan brikan bagi Abraham.

kalau ini saya setuju.
tapi kalau bilang Allah memberikan berkat-Nya hanya karena Abraham itu berbuat baik saya gak setuju.

soalnya, bahkan sebelum Abram diuji pun sudah ada janji Allah untuk dia dan keturunannya.

Khan ada 2 jenis janji Tuhan Bro.
Ada janji yg bsyarat dan ada janji yg tidak bsyarat.

Jangan-jangan kalian debat-debat utk ssuatu yg pcuma.

Damai bagi semua.

Ingin ikut partisipasi, meski diskusi sudah berlangsung hangat. Sambil kawan-kawan mengendapkan apa yang telah didiskusikan, saya ingin kembali ke awal diskusi di trit ini, atas postingan Siip berikut ini:

siip wrote:

Jawaban tersimpel :
Ehem...yg bbicara itu bukan TUHAN, mlainkan Malaikat TUHAN...
Wajar kl Malaikat Tuhan tidak mahatahu.

Kej 22:11-12
Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Jika dilanjutkan membaca perikop acuan diskusi, akan ditemui:
Kej 22:15 berkata, "Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham", kemudian dilanjutkan ayat 16 yang berkata, "kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku",...

Nah, apabila saya membagi para pihak yang terlibat pada ayat-ayat itu, menurut saya ada tiga pihak, pihak pertama yaitu Malaikat Tuhan yang berseru, pihak kedua yaitu Abraham yang mendengar seruan, dan pihak ketiga Tuhan. Malaikat Tuhan bertugas menyerukan perkataan Tuhan untuk disampaikan kepada Abraham, dan Malaikat Tuhan itu menyampaikan sebagai kalimat Tuhan langsung, artinya, bahwa Malaikat Tuhan tidak mengubah kalimat Tuhan menjadi kalimat tidak langsung.

Pada pelajaran Bahasa Indonesia, dikenal kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Pada ayat acuan trit, meski kalimat yang disampaikan oleh Malaikat Tuhan bukan kalimat dari Malaikat Tuhan, tetapi Malaikat Tuhan menyampaikannya seolah-olah adalah kalimat langsung dari Tuhan kepada Abraham.

Jadi, yang ingin saya kemukakan adalah, frasa "sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah", adalah perkataan Tuhan kepada Abraham, yang disampaikan melalui Malaikat Tuhan, dan ketika Malaikat Tuhan menyampaikannya, Malaikat Tuhan tidak mengubah kalimat itu menjadi kalimat tidak langsung, melainkan tetap dalam bentuk langsung, seolah-olah Tuhan berbicara langsung kepada Abraham.

Setelah jelas bahwa sumber perkataan telah Kuketahui sekarang adalah Tuhan, dengan meneliti maknanya, terkandung pengertian bahwa sebelumnya Tuhan belum mengetahui. Inilah pangkal 'perdebatan'. Memang terasa aneh, kalau benar bahwa sebelum itu Tuhan beleum mengetahui, artinya Tuhan bukan Maha Tahu. Kalau Tuhan sebelumnya sudah mengetahui, mengapa pula Dia mengatakan telah Kuketahui sekarang?.

Hehhehheee... saya termasuk orang yang mengimani bahwa manusia dicipta dengan kehendak bebas. Berhubung sekarang saya mendapat panggilan dari istri tercinta untuk makan lebih dahulu, nanti saya postingkan pemahaman dan pengimanan saya. Okke? Okke nggak okke, tetap aja saya harus makan lenih dahulu, hehhehheee...

Damai, damai, damai.

siip wrote:

Jangan-jangan kalian debat-debat utk ssuatu yg pcuma.

sepertinya memang iya.

Tanpa niatan untuk membatasi kemahaan Tuhan, menurut yang saya percayai, Tuhan memang memberi kebebasan bagi manusia. Kepercayaan seperti ini terbangun dari pemahaman saya atas kisah penciptaan Adam dan Hawa. Bahwa disitu Tuhan menciptakan manusia, yang diinginkanNya untuk tetap patuh kepada Tuhan, dan kalau manusia itu patuh maka manusia akan senantiasa beroleh kebahagiaan, selamanya.

Namun, Tuhan juga mencipta 'batu sandungan' bagi manusia yaitu pohon penghasil buah terlarang. Tuhan memberitahukan bahwa sekali-kali manusia jangan memakan atau menyentuh pohon itu. Yang Tuhan mau, manusia beroleh kebahagiaan berdasarkan kesadarannya sensiri, tidak dipaksakan oleh Tuhan. Sebab, kalau Tuhan mau memaksakan, bisa saja Tuhan membinasakan pohon penghasil buah terlarang itu. Dengan dimusnahkanNya pohon terlarang, maka manusia akan tidak dapat menyentuh apalagi memakan buah hasil pohon tersebut.

Kembali ke Kej 22:12, menurut pemahaman saya, walaupun Tuhan menyatakan telah Kuketahui sekarang, bukan berarti Tuhan tidak dapat mengetahuinya. Jika Tuhan mau mengetahuinya, Tuhan dapat melihat ke masa depan dan ke masa belakang. Hanya saja, seperti Tuhan menginginkan agar manusia patuh secara merdeka kepada Tuhan, demikian juga Tuhan mau melihat apakah Abraham mematuhiNya secara merdeka atau bagaimana. Ternyata, Abraham memang mau mematuhi Tuhan dengan segenap hatinya, maka Abraham mau mengorbankan anak yang dikasihinya demi memenuhi permintaan Tuhan. Maka, Abraham lulus ujian.

Jadi, Abraham menggunakan kebebasannya untuk mematuhi Tuhan, maka dia diberkati. Saya tidak tahu apa yang akan dialami oleh Abraham seandainya Abraham merasa lebih menyayangi anak yang dikasihinya daripada mengasihi Tuhan, sehingga dia sungkan mempersembahkan anaknya kepada Tuhan. Mungkin, berkat yang akan diterimanya dari Tuhan tidakakan sebesar berkat yang diterimanya setelah dia lulus dari ujian.

Itu yang saya percayai.

Quote :

Mungkin, berkat yang akan diterimanya dari Tuhan tidakakan sebesar berkat yang diterimanya setelah dia lulus dari ujian.

mungkin sama kalau Maria gak mau jadi bunda Yesus ya, Om ?

Quote :

mungkin sama kalau Maria gak mau jadi bunda Yesus ya, Om ?

Anda boleh tidak menghormati Maria bro, tetapi apakah pantas anda tidak menghormati ibunda (wanita yang melahirkan) Tuhan anda? Mengapa bawa bawa Maria di post anda itu?

bruce wrote:

Quote :

mungkin sama kalau Maria gak mau jadi bunda Yesus ya, Om ?

Anda boleh tidak menghormati Maria bro, tetapi apakah pantas anda tidak menghormati ibunda (wanita yang melahirkan) Tuhan anda?

siapa bilang saya tidak menghormati Maria ?
kalau penghormatan antara anda dan saya berbeda cara dan kadar hormatnya mungkin iya.

Quote :

Mengapa bawa bawa Maria di post anda itu?

seperti juga Abraham yang mungkin mendapat berkat yang berbeda kalau beliau tidak lulus ujian (?), demikian juga Maria kan ?

bruce wrote:

Quote :

seperti juga Abraham yang mungkin mendapat berkat yang berbeda kalau beliau tidak lulus ujian (?), demikian juga Maria kan ?

Coba biasakan tidak membawa arah diskusi menjadi melebar kemana-mana bro, anda yang seharusnya sebagai moderator mengatur ketertiban itu, bukan justru yang menjadi pelakunya.

Thanks

ok, silahkan melihat [You must be registered and logged in to see this link.] kalau berkenan, dan kita ngobrol2 bareng ya, Om... :)

T2Y wrote:

bruce wrote:

Quote :

mungkin sama kalau Maria gak mau jadi bunda Yesus ya, Om ?

Anda boleh tidak menghormati Maria bro, tetapi apakah pantas anda tidak menghormati ibunda (wanita yang melahirkan) Tuhan anda?

siapa bilang saya tidak menghormati Maria ?
kalau penghormatan antara anda dan saya berbeda cara dan kadar hormatnya mungkin iya.

Quote :

Mengapa bawa bawa Maria di post anda itu?

seperti juga Abraham yang mungkin mendapat berkat yang berbeda kalau beliau tidak lulus ujian (?), demikian juga Maria kan ?

Wkkk....larinya ke situ 2 juga bro...

Bungkus deh...btw, keduanya lulus kan...:)

balik ke laptop.

Justru ujiannya punya nilai lebih karena sebelumnya abaraham telah diberi tau bahwa dia diberi keturunan dari Sara.

So...bukankah kontradiktif antara janji Tuhan ...keturunan dari Sara dengan membunuh keturunannya tersebut.

Dan segala tulisan yang diilhamkan oleh TUhan berguna agar kita belajar kan...kita belajar dari iman Abaraham dan perbuatan Abraham.

Bukan hanya dari janji TUhan saja tetapi juga dari ujian yang diberikan Tuhan yang menghendaki respons dari manusianya.