Inikah sebab hukum syariah diberlakukan di Timur Tengah?

Quote :

Pesta Gay, 200 Pria Ditangkap di Bahrain
Editor: yuli
Kamis, 10 Februari 2011 | 01:28 WIB

MANAMA, KOMPAS.com — Aparat Bahrain menangkap sekitar 200 pria saat mereka menggelar pesta gay di negara pulau di Teluk Arab itu.

Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri yang tidak mau disebut namanya mengatakan, sekelompok pria itu ditangkap pada Kamis lalu atas perbuatan asusila.

Beberapa laporan media selama sepekan ini menyebutkan, kepolisian di kota kecil yang konservatif, Muharraq, menyergap aula yang dipenuhi meja rias dan pria yang bersuka ria meminum anggur serta merokok dengan menggunakan bong.

"Setelah memasuki ruangan, seorang sumber rahasia mengatakan bahwa ia melihat sekelompok orang yang memakai baju wanita ... dan tiba-tiba memanggil patroli kepolisian, yang kemudian mengepung lokasi dan menangkap para tersangka," menurut laporan harian Al-Ayam di Bahrain.

Para pria yang ditangkap itu berusia antara 18 dan 20 tahun dan sebagian besar berasal dari negara Teluk Arab yang diyakini datang ke Bahrain untuk menghadiri pesta itu secara khusus. Demikian menurut laporan surat kabar itu.

Pejabat mengatakan, ada juga sejumlah warga negara asing yang tertangkap. Namun, ia tidak merinci lebih lanjut tentang hal itu seraya menambahkan bahwa kasus tersebut telah diajukan ke jaksa penuntut umum. Surat kabar setempat mengatakan, ada seorang warga Suriah dan Lebanon dalam kelompok itu.

Bahrain dianggap sebagai negara Teluk yang tergolong liberal, dengan alkohol yang dijual secara bebas di toko, sedangkan negara Teluk lainnya hanya membatasi hal itu untuk kalangan hotel.

Kehidupan malam Bahrain menarik pengunjung dari negara Teluk lainnya, seperti Kuwait, Qatar, dan Arab Saudi, yang terhubung dengan Bahrain dengan jalan lintas negara.

Negara-negara di Teluk Arab melarang homoseksualitas dengan alasan hal itu melanggar nilai keislaman. Pria homoseksual di wilayah itu biasanya ditangkap dan dipenjarakan untuk masa hukuman tertentu.

"Bahrain tergolong lebih toleran bila misalnya dibandingkan Uni Emirat Arab, dengan tidak membolehkan hal itu dilakukan di muka umum," kata seorang periset di kelompok hak asasi manusia Amnesti Internasional, Said Boumedouha.

Ia mendesak Pemerintah Bahrain membebaskan semua orang yang ditahan karena pilihan jenis kelaminnya.

Sementara itu, menurut harian setempat Gulf Daily News, Ramzy al-Jalaleef, pejabat Provinsi Muharraq, meminta tindakan keras terhadap ruang perayaan itu setelah insiden pekan lalu.

"Saya tahu pria-pria tersebut memiliki hubungan dengan manajer ruang perayaan itu yang diyakinkan bahwa mereka tengah menggelar sebuah pesta ulang tahun," kata Ramzy al-Jalaleef. "Namun ternyata, seperti yang telah saya dengar, mereka menggelar pernikahan untuk dua orang pria."

Jalaleef mengatakan harus ada penyelidikan secara saksama terhadap acara yang akan diselenggarakan di kota itu, yang menurutnya memiliki 29 masjid serta sangat religius dan konservatif. Sementara itu, pejabat Kejaksaan Bahrain tidak dapat dimintai pernyataan terkait isu ini.

Rasanya setuju hukum berat dikenakn pada para homo menjijikan seperti itu.

Jadi inget kata seorang teman yang sudah lama tinggal di Oman "Kalau mau bermaksiat, Bahrain-lah tempatnya ... kalau mau kawin kontrak ke Bahrain saja."

Ternyata memang benar adanya ya ...

Na'udzubillah min dzalik.

Silancah wrote:

Jadi inget kata seorang teman yang sudah lama tinggal di Oman "Kalau mau bermaksiat, Bahrain-lah tempatnya ... kalau mau kawin kontrak ke Bahrain saja."

Ternyata memang benar adanya ya ...

Na'udzubillah min dzalik.

Terus terang saya terkejut dengan Bahrain ini Kang, benar2 luar biasa

baru2 ini juga di malaysia ada berita, seorang casanova malaysia homo dengan 200 pria.. pria2nya muda2 lagi... dan parahnya banyak diantara mereka yang kena AIDS..parah zaman sekarang..saya membayangkannya aja sudah jijik dan mau muntah..

Silancah wrote:

kalau mau kawin kontrak ke Bahrain saja."

wah ga usah jauh-jauh kang, di cisarua bogor juga masih banyak kawin kontrak :)

bruce wrote:

Rasanya setuju hukum berat dikenakn pada para homo menjijikan seperti itu.

Mereka jg manusia...
TUHAN datang untuk menyelamatkan yg terhilang bro....

@hikaru

Betul bro, mereka juga manusia. Tetapi bukankah sebagai manusia mereka dibei nalar dan nurani? Untuk menentukan mana yang baik dan mana yan tidak?

Saya akui, bahwa bisa saja seseorang mealkukan tindakan karena dorongan gen nya, tetapi ada yang melakukannya karena kebiasaan. Nah yang kebiasaan inilah yang tentunya tidak bisa diterima, masa mereka tidak bisa mengetahui apa fungsi dari 'peralatan' yang dimiliki tubuh mereka sih?

menurutku, smua kembali kepada manusia itu sendiri...
menurutku Gay, Lesbi, atau pun Straight sama aja...
yg penting bisa menguasai diri....

Tetap bro, ada yag diijinkan Tuhan ada yang tidak. Dan tanda bahwa diijinkan Tuhan sebenarnya mudah kok, kita tinggal lihat masing masing fungsi dari 'peralatan' yang kita miliki, yang mana yang cocok satu sama lain, selain itu pasti salah dalam pengoperasiannya.

He he he

memang sih...
saya tau smuanya itu salah...
tp kekristenan kebanyakan gk bisa menuntun org yg "sakit" malahan menuntut ini itu, menghakimi, menyiksa bahkan zaman dulu dibunuh....

kebanyakan org yg "sakit" ini gk bisa mengontrol dirinya...
sama seperti straight yg melakukan onani, selingkuh, dll krn gk mampu mengontrol diri...
dan yg normal inilah mengklaim mereka Straight (lurus), benar, suci, dll...
serta mengatakan Gay n lesbian harus dihukum, dibunuh, dipunahkan....

hikaruman wrote:

memang sih...
saya tau smuanya itu salah...
tp kekristenan kebanyakan gk bisa menuntun org yg "sakit" malahan menuntut ini itu, menghakimi, menyiksa bahkan zaman dulu dibunuh....

kebanyakan org yg "sakit" ini gk bisa mengontrol dirinya...
sama seperti straight yg melakukan onani, selingkuh, dll krn gk mampu mengontrol diri...
dan yg normal inilah mengklaim mereka Straight (lurus), benar, suci, dll...
serta mengatakan Gay n lesbian harus dihukum, dibunuh, dipunahkan....

Justru kalau kita 'membiarkan' dan 'memaklumi' sesuatu yang salah, maka perlahan lahan kesalahan itu akan menjadi kebiasaan. Dan kebiasaan yang salah akan membawa kepada kehancuran. Karena itulah, kita tidak bisa 'memaklumi' kesalahan itu bro, kita harus tetap menghargai meeka sebagai sesama manusia, tetapi kita harus tetap sadar bahwa perbuatan/kebiasaan mereka itu adalah salah dan harus diperbaiki.

susah bro...
banyak yg bilang bisa menyembuhkan, malah kenyataannya gk bisa...
saya akui, saya seorang gay...
saya gk tau apa yg harus saya lakukan...
sembuh itu sesuatu yg hampir mustahil...
yang saya lakukan saat ini hanya berusaha hidup kudus...

saya saat ini dekat dengan seorang anak muda (16 tahun) yang Atheis...
n saya gk ada pikiran untuk melakukan hal yg aneh" yg dilarang agama...
saya hanya kencan di mall, restoran, dll semuanya di tempat umum...
semua krn dia masih kecil dan saya pribadi gk menyukai sex...

@hikaru

Saya sangat menghargai kejujuran anda bro, sungguh, tidak mudah untuk menyatakan secara terbuka 'kekurangan' diri sendiri.

Mengenai 'kekurangan' anda, saya akui memang seperti anda katakan, tidak mudah untuk menghilangkan/menyembuhkan 'kekurangan' itu, jangankan kebiasaan itu, bahkan menghilangkan kebiasaan merokok pun sudah cukup sulit.

Tetapi bro, kita, memiliki dua keunggulan/keuntungan, yang pertama karena kita adalah manusia yang bernalar dan bisa berpikir. Dengan nalar dan pikiran yang sungguh sungguh, kita bisa fokus pada tujuan. Anda pasti pernah mendengar, bahwa dengan fokus pada pikiran, kita dapat melakukan sesuatu yang diluar kemampuan normal kita. Dalam hal ini saya biara mengenai kekuatan pikiran/kehendak kita, bro. Saya beri contoh ya, saya seorang perokok, walau tidak parah, tetapi satu pak marlboro light bisa saya habiskan dalam sehari kalau memang kondisi menuntut. Tetapi, saya merasa bahwa saya tidak mau kalah dengan sekedar kebiasaan merokok, jadi, secara berkala saya 'melawan' kehendak merokok tersebut, kadang tiga hari berturut turut saya tidak merokok sama sekali. Dan ini bisa dengan mudah saya lalui karena memang saya fokus pada kehendak saya. Itu sekedar contoh.

Yang kedua, kita memiliki Tuhan yang luar biasa bro. Jika Dia membiarkan kondisi tertentu terjadi pada anda, maka dengan kehendak kuat dari anda, disertai permohonan sungguh sungguh dari anda untuk kembali 'ke jalan yang benar' saya yakin, bahkan sangat yakin, Dia apat memberi kesembuhan kepada anda. Tidak ada yang mustahil bagi Dia bro, dan saya yakin anda percaya itu. Jadi ngga ada salahnya anda minta tolong Dia bro.

Salam kasih

bruce wrote:

Justru kalau kita 'membiarkan' dan 'memaklumi' sesuatu yang salah, maka perlahan lahan kesalahan itu akan menjadi kebiasaan. Dan kebiasaan yang salah akan membawa kepada kehancuran. Karena itulah, kita tidak bisa 'memaklumi' kesalahan itu bro, kita harus tetap menghargai meeka sebagai sesama manusia, tetapi kita harus tetap sadar bahwa perbuatan/kebiasaan mereka itu adalah salah dan harus diperbaiki.

Setuju ... kalau dibiarkan dan dimaklumi maka akan banyak orang (generasi penerus) yang kebingungan tentang mana yang benar dan mana yang salah karena sudah terbiasa.

Selalu ada jalan untuk kembali ke jalan yang lurus ... apalagi bila kita sudah mengetahui apa yang kita lakukan itu salah.

Pengakuan salah adalah jalan yang pertama dan paling penting.
Seterusnya, insya Allah, akan lebih mudah bila kita mau mencari dan menerima bimbingan orang2 yang tepat.

Kepada bro hikaruman ...saran saya tinggalkanlah teman anda tersebut (karena akan membuat anda terbiasa dengan dunia gay) dan sering2 kunjungi gereja atau orang2 alim yang bisa menunjukkan anda kembali ke jalan yang lurus.

Insya Allah, anda pasti bisa ... ora et labora

Saya mendukung saran kang lancah, betul bro hikaru, adalah baik anda mulai meninggalkan teman pria anda itu, dan mulai lebih mendekati teman teman cewe, saya yakin pepatah yang mengatakan ;alah bisa karena biasa; bisa juga terjadi dengan kehendak Tuhan. Tetaplah berdoa mohon bantuan Tuhan.

Salam kasih

hmmm...
gmn yah???
sangat sulit bro...
saya sebelumnya udah pernah mencoba, tp malah yg terjadi saya malah jatuh lebih jauh lagi, bahkan sempat jd gigolo meski hanya sekali.
makanya saya takut utk mencoba lagi...

hikaruman wrote:

hmmm...
gmn yah???
sangat sulit bro...
saya sebelumnya udah pernah mencoba, tp malah yg terjadi saya malah jatuh lebih jauh lagi, bahkan sempat jd gigolo meski hanya sekali.
makanya saya takut utk mencoba lagi...

Maksudnya yang sulit yang mana bro? Sulit meninggalkan sang teman pria itu, atau sulit berteman dengan teman cewe?

Oiya, maksud anda menjadi gigolo itu untuk pria atau wanita, bro?

hikaruman wrote:

hmmm...
gmn yah???
sangat sulit bro...
saya sebelumnya udah pernah mencoba, tp malah yg terjadi saya malah jatuh lebih jauh lagi, bahkan sempat jd gigolo meski hanya sekali.
makanya saya takut utk mencoba lagi...

Meninggalkan seseorang yang kita sayangi memang (sangat) sulit, bro ... tetapi bukan mustahil.
Buktinya kita akan terus melanjutkan kehidupan ini walaupun ditinggal mati oleh orang tua atau suami/istri/anak, bukan?
Karena kita sebagai manusia, memang memiliki kemampuan/ketegaran itu.

Masalah mendekati kaum hawa ... kalau belum bisa, belum berhasrat ... tidak usah dulu.
Tetapi coba lebih mendekatkan ke kaum alim ... sering2 ke gereja atau bergaul dengan teman2 yang agamanya kuat.

Dan jangan lupa terus berdoa ;)