FPI merusak di bulan ramadhan

Berita sore Trans TV, Di makasar massa FPI menyerang dan merusak kantor seketariat Ahmadiyah dan menganiaya anggota LBH yang mengawasi. Polisi berpakaian preman yang menangkap anggota FPI yang menyerang itu dikeroyok massa FPI.

Di daerah Tebet - Jakarta, terpampang spanduk yang dipasang FPI, tulisannya adalah 'Selamat menunaikan ibadah puasa, Ganyang liberal dan hapuskan Ahmadiyah'

Kadang kadang jadi terpikir, mereka ini umat Islam apa bukan sih ya? Bukankah kebanyakan umat Islam menyarankan untuk menjaga hati dan tindakan (disamping puasa) selama bulan ramadhan? Kok gerombolan liar ini justru melakukan tindakan anarkis dan brutal?

Di Tv juga diperlihatkan rumah makan yang disweeping FPI...ckkk...emang mereka ini siapa yah...kok orang berusaha juga dihalang-halangi?

Dan yang lebih lucu adalah negara diam dalam menghadapi tindakan anarkhis macam begini.

Konon katanya, yang suka merusak itu adalah iblis. Konon katanya pula, di bulan Ramadhan iblis diikat.

Apakah dengan demikian dapat diartikan bahwa ada iblis yang belum diikat pada bulan Ramadhan tahun ini?

Quote :

Konon katanya, yang suka merusak itu adalah iblis. Konon katanya pula, di bulan Ramadhan iblis diikat.

Apakah dengan demikian dapat diartikan bahwa ada iblis yang belum diikat pada bulan Ramadhan tahun ini?

Mungkin ada iblis yang diikat, sementara ada 'iblis' lain yang justru jadi beringas, bro.

Artinya, iblis tidak sama dengan 'iblis'? O ya. Pasti tidak sama ya? Wong iblis tanpa tanda kutip, sementara 'iblis' pakai tanda kutip.

Jadi, 'iblis' yang beringas itu yang merusak di bulan Ramadhan?

Quote :

Jadi, 'iblis' yang beringas itu yang merusak di bulan Ramadhan?

Nah, mungkin ini adalah iblis berwujud manusia, barangkali ya?

Andaikan kita di negara yg mayoritasnya Kristen, lalu kita dhadapkan dg kasus adanya night-club, panti-pijat dan hotel yg kita curigai banyak dlakukan maksiat dsana, kira-kira apa yg Gereja akan lakukan ya Bro?

Anggaplah pmerintah daerah bsikap liberal dan cndrg mbiarkan apa adanya.

Apa yg akan Gereja lakukan?

Quote :

Andaikan kita di negara yg mayoritasnya Kristen, lalu kita dhadapkan dg kasus adanya night-club, panti-pijat dan hotel yg kita curigai banyak dlakukan maksiat dsana, kira-kira apa yg Gereja akan lakukan ya Bro?

Anggaplah pmerintah daerah bsikap liberal dan cndrg mbiarkan apa adanya.

Apa yg akan Gereja lakukan?

Kita ambil contoh yang mirip aja bro. Di Portugal, atau Filipina, yang mayoritas adalah Katolik, dan Katolik sangat anti aborsi. Rasanya saya belum mendengar ada tempat praktek aborsi yang disweeping dan dirusak oleh penduduk di Lisboa ataupun Manila. Atau saya yang ngga dengar?

Bukan itu yg saya tanya Bro.

Yg saya tanya, mnrt Bro apa yg akan Gereja lakukan?

Quote :

Bukan itu yg saya tanya Bro.

Yg saya tanya, mnrt Bro apa yg akan Gereja lakukan?

Seperti yang selama ini dfilakukan bro, melakukan teguran moral kepada perilaku masyarakat yang menyimpang.

Quote :

Andaikan kita di negara yg mayoritasnya Kristen, lalu kita dhadapkan dg kasus adanya night-club, panti-pijat dan hotel yg kita curigai banyak dlakukan maksiat dsana, kira-kira apa yg Gereja akan lakukan ya Bro?

Anggaplah pmerintah daerah bsikap liberal dan cndrg mbiarkan apa adanya.

Apa yg akan Gereja lakukan?

Damai, bagi LTBers.

Nimbrung nggih?

Gereja menegur atas perilaku masyarakat yang menyimpang. Itu juga melalui khotbah, atau surat gembala. Andaikan Gereja (via gembala) mengetahui ada umat yang berperilaku menyimpang, sepanjang yang saya ketahui, Gereja (gembala) itu tidak akan menyidang umat tersebut dengan mengundangnya, kemudian menyelidiki sebab musabab penyimpangan itu.

Gereja hanya menghimbau, yahhh... kira-kira samalah dengan Tuhan yang hanya menghimbau. Kepada umat diberikan kemerdekaan, meskipun Gereja menyatakan harapannya agar umat tidak berperilaku menyimpang. Namun kalau ada umat yang berperilaku menyimpang, Gereja tidak serta merta menjatuhkan hukuman kepada umat tersebut.

Damai, damai, damai.

Quote :

Gereja tidak serta merta menjatuhkan hukuman kepada umat tersebut.

Apalagi memberi perintah untuk serbu, hancurkan, bakar dan musnahkan. Sepertinya jauh deh dari kejadian seperti itu.

:)

Iya, kepada umatnya aja Gereja tidak serta merta menjatuhkan hukuman, apalagi kepada sesama, yang bukan umatnya. Iya kan?

Pengikut Kristus, yang berkumpul menjadi umat Gereja, menurut hemat saya, sudah semakin menyadari bahwa antara urusan ketuhanan tidak boleh dicampuradukkan dengan urusan keduniaan, meskipun hakikatnya berada pada wadah yang sama, yaitu kehidupan manusia.

Kalau dianalogikan, mungkin antara urusan ketuhanan dan uruan keduniaan pada kehidupan manusia seperti minyak dan air yang ditempatkan dalam satu bejana, meski satu tapi terpisah, meski terpisah tetapi satu.

Kalau parameter ketuhanan menurut suatu kelompok digunakan menilai kehidupan keduniaan kelompok lain, berantakan deh. Pasti timbul hal-hal yang tidak diinginkan. Terjadi dua sumber masalah disitu, yaitu satu, parameter ketuhanan digunakan menilai keduniaan, dan dua, parameter ketuhanan menurut suatu kelompok diterapkan pada ketuhanan menurut kelompok lain. Yaaa.... jadinya Jaka Sembung naik ojek.