Gereja Kristen Dan Perpecahan

Quote :

Gado gado bukanlah gado gado kalau cuma satu macam sayurannya. Pelangi bukanlah pelangi jika cuma satu warnanya. Makanan yang nikmat tidaklah enak kalau cuma terasa manis.

He he he he

Hehhehheee... gado-gado dari bermacam-macam sayuran dengan proporsi yang pas, namun tidak menutup kemungkinan didominasi oleh satu macam sayuran karena buatan manusia. Pelangi terdiri dari macam-macam warna dengan proporsi yang pas tanpa campur tangan manusia. Nah, kayaknya yang perlu adalah harmonisasi berbagai unsur.

Ngomong-ngomong, baru-baru ini saya mendapat cerita yang mungkin sudah diketahui oleh LTBers. Untuk lebih mendramatisir, saya kasi judul, Akhirnya Semua Sowan ke Dubur. Begini.

Alkisah, terjadilah perdebatan di antara organ-organ tubuh. Sang kepala menyatakan bahwa dialah yang terpenting, karena segala aktivitas tubuh harus berdasar perintahnya. Sang hati bilang, dialah yang terpenting karena dialah yang menghilangkan zat-zat racun yang masuk kedalam tubuh. Mulut juga menyatakan diri bahwa dialah yang terpenting karena dia adalah pintu masuk makanan kedalam tubuh. Semua menyatakan diri paling penting. Tidak ada yang memperhatikan dubur, tempat pembuangan akhir, tempat barang busuk.

Kemudian dubur ngambek, karena dia dipandang tidak berguna, dan berbau busuk. Dubur ngambeg tidak mau melaksanakan tugas membuang produk limbah padat akhir. Pembuangan limbah cair dan limbah gas tidak ikut-ikut berdebat. Sehari, belum apa-apa. Dua hari, mulai ada kasak-kusuk karena belum membuang lewat dubur yang ngambek. Tiga hari, limbah makin banyak. Empat hari, seluruh organ tubuh menjadi sesak.

Sang kepala membuat analisis, kemudian memutuskan untuk beramai-ramai sowan ke dubur yang tidak mau bertugas karena merasa dilecehkan. Akhirnya semua sowan ke dubur, dubur terhibur, dan kemudian mau bertugas, dan... brrrrrr tumpah deh.

Yang ingin saya sampaikan ialah, semua mempunyai tugas masing-masing, kerjakan tugas itu dengan baik. Namun, kalau sudah ditugaskan kepada pihak lain, tidak perlu mengadakan demo, atau apalah agar tugas itu diserahkan padanya.

Eh... sudah OOT-kah? Entahlah. Lanjut.

Emangnya moderator LT ada 12?

siip wrote:

Emangnya moderator LT ada 12?

Hush jangan cari cari dan di-othak-athik-gathuk, itu ora ilok.

Limited wrote:

semoga Gereja Allah yang Kudus dapat menjadi Satu kembali.. Amin.

Tadinya secara spontan, ini saya aminkan. Ketika itu saya menerjemahkan ato mengartikan Gereja Allah yang dimaksud ialah Gereja yang dirancang dan direstui oleh Allah.

Namun kemudian, saya pikir-pikir, agak aneh juga kalau ada Gereja Allah, sama anehnya dengan kalau ada Agama Allah. Keanehannya, menurut pemaknaan saya ialah, apa guna Gereja bagi Allah sehingga Dia merancang dan/atau merestui Gereja? Yaaa hampir sama dengan pertanyaan apa guna Agama bagi Allah sehingga Dia harus membuat Agama Allah?

Hihhihhiii... damai, damai, damai.

Dunia semakin tua. Tanda-tanda jaman sesuai nubuat makin kerap terjadi. Pertambahan kelompok orang menamakan diri sebagai gereja belum berhenti. Guncangan bahkan bombardir dari bukan pengikut Kristus masih terus.

Kapan keinginan menyatukan seluruh kelompok pengikut Kristus mulai dirintis? Aoakah hanya sebatas wacana, atau makalah, atau gagasan tanpa realisasi? Siapa mau menggagasi trit "Gereja Kristen dan Persatuan"?.

Husada wrote:

Dunia semakin tua. Tanda-tanda jaman sesuai nubuat makin kerap terjadi. Pertambahan kelompok orang menamakan diri sebagai gereja belum berhenti. Guncangan bahkan bombardir dari bukan pengikut Kristus masih terus.

Kapan keinginan menyatukan seluruh kelompok pengikut Kristus mulai dirintis? Aoakah hanya sebatas wacana, atau makalah, atau gagasan tanpa realisasi? Siapa mau menggagasi trit "Gereja Kristen dan Persatuan"?.

Ha ha ha, sepertinya pesimis bro. Bukan meragukan kemahakuasaan Tuhan. Tetapi kekeraskepalaan manusia sepertinya masih lebih dominan. Di forum ebelah, terlihat sagat nyata betapa masih banyak ajaran gereja-gereja dadakan yang sangat membenci Gereja yang pertama (Katolik dan Orthodox).

Kadang saya tidak habis pikir, bagaimana bisa, seorang gembala gereja, yang seharusnya adalah orang Kristen, koq bisa-bisanya mengajarkan kebencian. Ini gereja seperti apa? Umat Kristen seperti apa yang diharapkannya?

Anehnya lagi, lho koq ada yang mau mendengar dan menuruti kebenciannya?

Quote :

Anehnya lagi, lho koq ada yang mau mendengar dan menuruti kebenciannya?

Hehheheee... mungkin seperti yang pernah saya posting, entah di trit mana, bahwa para petinggi kumpulan itu mendapat 'keuntungan pribadi' dari ajarannya, sehingga dia akan selalu 'mencekokkan' pikirannya yang sarat kebencian itu kepada para pengikutnya. Kemudian, para pengikutnya tidak mau melakukan pengkritisian, maka mereka termasuk pada barisan pengikut setia. Bagi pengikut yang sempat menunjukkan kritik, dibagikan sedikit 'keuntungan pribadi' tadi. Bagi yang meminta 'keuntungan pribadi' lebih, disingkirkan, kemudian tumbuh menjadi kelompok baru lainnya. Begitu seterusnya, maka kelompok-kelompok akan terus beranak pinak. Hehhehheee...

Semoga Tuhan segera datang kembali, untuk merapikan apa yang seharusnya kita rapikan, tetapi ternyata gagal (atau belum berhasil?)

Quote :

Semoga Tuhan segera datang kembali, untuk merapikan apa yang seharusnya kita rapikan, tetapi ternyata gagal (atau belum berhasil?)

Damai bagimu Bruce. Harapan yang saya tebalkan di atas, saya yakin akan cepat terlaksana, apabila setiap umat Katolik ketika menyatakan misteri imannya saat perjamuan ekaristi, menghayati pendarasan KedatanganMu kami rindukan. Gitu.

Husada wrote:

Quote :

Semoga Tuhan segera datang kembali, untuk merapikan apa yang seharusnya kita rapikan, tetapi ternyata gagal (atau belum berhasil?)

Damai bagimu Bruce. Harapan yang saya tebalkan di atas, saya yakin akan cepat terlaksana, apabila setiap umat Katolik ketika menyatakan misteri imannya saat perjamuan ekaristi, menghayati pendarasan KedatanganMu kami rindukan. Gitu.

Amen

bruce wrote:

Kadang saya tidak habis pikir, bagaimana bisa, seorang gembala gereja, yang seharusnya adalah orang Kristen, koq bisa-bisanya mengajarkan kebencian. Ini gereja seperti apa? Umat Kristen seperti apa yang diharapkannya?

Ck ck ck, gereja dimana tuh om yg seperti itu ?

Husada wrote:

Quote :

Anehnya lagi, lho koq ada yang mau mendengar dan menuruti kebenciannya?

Hehheheee... mungkin seperti yang pernah saya posting, entah di trit mana, bahwa para petinggi kumpulan itu mendapat 'keuntungan pribadi' dari ajarannya, sehingga dia akan selalu 'mencekokkan' pikirannya yang sarat kebencian itu kepada para pengikutnya. Kemudian, para pengikutnya tidak mau melakukan pengkritisian, maka mereka termasuk pada barisan pengikut setia. Bagi pengikut yang sempat menunjukkan kritik, dibagikan sedikit 'keuntungan pribadi' tadi. Bagi yang meminta 'keuntungan pribadi' lebih, disingkirkan, kemudian tumbuh menjadi kelompok baru lainnya. Begitu seterusnya, maka kelompok-kelompok akan terus beranak pinak. Hehhehheee...

Ck.ck..ck.. ini kejadian nyata nih ? Lihat dimana om ?

bukan main gereja jaman sekarang.....

Quote :

Ck.ck..ck.. ini kejadian nyata nih ? Lihat dimana om ?
bukan main gereja jaman sekarang.....

Damai bagi pengikut Kristus.

Hehhehheee... entah kenapa, dengan hanya memperhatikan "Ck..ck..ck" pada awal pertanyaan ini, bagi saya terkesan terkagum-kagum. Namun, apabila sudah digabungkan dengan pertanyaannya, bagi saya terasa seperti meledek (semoga hanya perasaan saya saja).

Jika sebelum pertanyaan ini diajukan didahului dengan membaca berbagai posting di trit ini sebelumnya, menurut hemat saya, pertanyaan yang didahului "Ck..ck..ck..." itu tidak akan diajukan. Tapi itu menurut hemat saya.

Damai, damai, damai.

Yaaah, gereja sekarang ini memang hanya sekumpulan manusia yang bersepakat untuk memuliakan Tuhan dengan doktrin yang disepakati bersama. Untuk membiayai gerejanya, naka dibutuhkan perekrutan sebanyak mungkin peserta, semakin banyak peserta semakin kuat sumber dana gereja untuk menjaring makin banyak peserta. Begitu kali ya, he he he.

Semakin mirip perusahaan MLM.

Mungkin juga. Bahkan, menurut pengamatan saya, masih banyak pengikut Kristus yang menomorduakan doktrin, atau apalah istilahnya. Saya katakan demikian, baru-baru ini, kerabat saya dari garis istri, ramai-ramai (5 KK), exodus (entah istilah itu pas ato tidak) dari suatu Gereja Kristen Protestan ke Methodist. Setelah exodus itu berlangsung, kemudian kepada saya diberitahukan. Saya jadi geleng-geleng kepala, sambil berceramah ngalor ngidul. Entah dimengerti ato tidak, wallahu a'lam.

Djo wrote:

bruce wrote:

Kadang saya tidak habis pikir, bagaimana bisa, seorang gembala gereja, yang seharusnya adalah orang Kristen, koq bisa-bisanya mengajarkan kebencian. Ini gereja seperti apa? Umat Kristen seperti apa yang diharapkannya?

Ck ck ck, gereja dimana tuh om yg seperti itu ?

jelas bukan gerejanya bro Djo terlihat kok dari buahnya

Hanya sedikit curhat dari forum tetangga saja yang banyak isinya postingan sampah....mudah2an modienya bisa lebih aktif seperti disini

salam damai :)

leonardo wrote:

Djo wrote:

bruce wrote:

Kadang saya tidak habis pikir, bagaimana bisa, seorang gembala gereja, yang seharusnya adalah orang Kristen, koq bisa-bisanya mengajarkan kebencian. Ini gereja seperti apa? Umat Kristen seperti apa yang diharapkannya?

Ck ck ck, gereja dimana tuh om yg seperti itu ?

jelas bukan gerejanya bro Djo terlihat kok dari buahnya

Hanya sedikit curhat dari forum tetangga saja yang banyak isinya postingan sampah....mudah2an modienya bisa lebih aktif seperti disini

salam damai :)

Buah itu berasal dari ajaran gerejanya atau kebencian individunya ?

Quote :

Buah itu berasal dari ajaran gerejanya atau kebencian individunya ?

Maaf, nimbrung.

Menurut saya sih, kombinasi keduanya. Pembahasan senada dengan itu antara saya dengan Silancah mengenai kehebatan ajaran kebaikan oleh Yesus Kristus dibandingkan pada ajaran kebaikan yang bukan oleh Yesus Kristus, pernah saya posting. Kepada kelompok orang yang diajarkan kebaikan Yesus Kristus, satu, atau dua orang dari kelompok itu mungkin akan ditemukan tidak menerapkan ajaran yang diterimanya. Nah, kedua orang itu menerima ajaran yang sama dengan yang anggota kelompoknya terima. Tetapi dalam aplikasi, kedua orang itu melaksanakan aplikasi yang berbeda dengan kawan-kawan sekelompoknya. Dalam hal seperti itu, maka bukan ajarannya yang salah, melainkan orang itu sendiri.

Damai, damai, damai.