Poligami dlm pandangan Kristen dan Islam

Karena semua bahasan sepertinya lari ke POLIGAMI, maka sesuai petunjuk mas bro djo, maka saya buka thread baru tentang poligami :)

mengapa sepertinya kristen begitu menganggap bahwa POLIGAMI merupakan perbuatan buruk? mas bro menganalogikan seperti halnya merokok, dan mas bro samiaji menganalogikan seperti korupsi.

Kalau memang POLIGAMI itu dilarang oleh Allah, lalu mengapa Musa mengeluarkan hukum tuk anak dan istri bagi pelaku poligami?

Ulangan 21:15 (ini adalah aturan ttg hak anak² dari istri² yg dipoligami):
“Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai, maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung.”

monggo silahkan dilanjutkan diskusinya :)

damai mas bro sekalian :)

He he he he, sepertinya justru tampaknya anda yang terobsesi untuk berpoligami nih mas.

Ok, kita mulai awal diskusi ini.

Kami (mungkin sebagian umat Kristen) menganggap bahwa poligami, merupakan suatu kelemahan pribadi, dimana seseorang yang berpoligami adalah :

1. Pribadi yang tidak dapat mengekang hawa nafsu dan keserakahan (keinginan untuk menguasai). Jadi jelas suatu perbuatan yang kurang baik, sama seperti orang yang tidak dapat menahan nafsu makannya, atau bagaikan seseorang yang tidak dapat mengekang nafsu serakahnya terhadap uang. Ketidak mampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu, sehingga jatuh dalam kendali nafsu termasuk dalam perbuatan tercela karena dapat dianggap menduakan Tuhan, dan jelas salah di hadapan Tuhan.

2. Tidak adil terhadap sesama manusia. Karena hanya menjadikan wanita sebagai benda hak milik. Padahal, sebagai manusia, kita diwajibkan mengasihi sesama manusia, maka dengan bepoligami, kita berlaku tidak adil terhadap sesama manusia, dan itu jelas merupakan pelanggaran perintah Tuhan.


Itu, kira kira sebab yang melatar belakangi mengapa sebagai umat Kristen, kami menentang poligami. Mungkin ada tambahan dari member lain atau sanggahan dari penggemar poligami.

Silahkan..

striker wrote:

Kalau memang POLIGAMI itu dilarang oleh Allah, lalu mengapa Musa mengeluarkan hukum tuk anak dan istri bagi pelaku poligami?

Ulangan 21:15 (ini adalah aturan ttg hak anak² dari istri² yg dipoligami):
“Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai, maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung.”

monggo silahkan dilanjutkan diskusinya :)

damai mas bro sekalian :)

Hukum itu diberikan utk mengurangi dampak buruk poligami mas, bukan utk membenarkan.

Lihat yg sy bold.
Dari awal saja sdh ada istilah istri yg dicintai, dan istri yg tdk dicintai. Menurut anda ini apa ? Maukah anda menikah dgn seseorang yg tdk mencintai anda ?

Kemudian lihat kalimat terakhir, merugikan pihak yg tdk dicintai. Jadi ternyata poligami ini memang merugikan sebagian pihak.

Karena itu, keluarlah ayat ini utk mengurangi dampak dr kerugian tsb.

Nah, pertanyaan saya, pernah nggak Allah memberikan suatu ide/solusi/jalan alternatif/pilihan hidup kepada umatNya, TAPI jalan pilihan tsb memiliki dampak buruk & merugikan org lain ?

bruce wrote:

1. Pribadi yang tidak dapat mengekang hawa nafsu dan keserakahan (keinginan untuk menguasai). Jadi jelas suatu perbuatan yang kurang baik, sama seperti orang yang tidak dapat menahan nafsu makannya, atau bagaikan seseorang yang tidak dapat mengekang nafsu serakahnya terhadap uang. Ketidak mampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu, sehingga jatuh dalam kendali nafsu termasuk dalam perbuatan tercela karena dapat dianggap menduakan Tuhan, dan jelas salah di hadapan Tuhan.

Betul. Karena ketika seseorang sdh berumah tangga dan terbesit dipikirannya utk memiliki wanita lain lg, sesungguhnya ia sudah selingkuh dan itu adlh perbuatan zinah.

Selir hati istilahnya......

bruce wrote:

He he he he, sepertinya justru tampaknya anda yang terobsesi untuk berpoligami nih mas.

Ok, kita mulai awal diskusi ini.

Kami (mungkin sebagian umat Kristen) menganggap bahwa poligami, merupakan suatu kelemahan pribadi, dimana seseorang yang berpoligami adalah :

1. Pribadi yang tidak dapat mengekang hawa nafsu dan keserakahan (keinginan untuk menguasai). Jadi jelas suatu perbuatan yang kurang baik, sama seperti orang yang tidak dapat menahan nafsu makannya, atau bagaikan seseorang yang tidak dapat mengekang nafsu serakahnya terhadap uang. Ketidak mampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu, sehingga jatuh dalam kendali nafsu termasuk dalam perbuatan tercela karena dapat dianggap menduakan Tuhan, dan jelas salah di hadapan Tuhan.

2. Tidak adil terhadap sesama manusia. Karena hanya menjadikan wanita sebagai benda hak milik. Padahal, sebagai manusia, kita diwajibkan mengasihi sesama manusia, maka dengan bepoligami, kita berlaku tidak adil terhadap sesama manusia, dan itu jelas merupakan pelanggaran perintah Tuhan.


Itu, kira kira sebab yang melatar belakangi mengapa sebagai umat Kristen, kami menentang poligami. Mungkin ada tambahan dari member lain atau sanggahan dari penggemar poligami.

Silahkan..

saya bukan terobsesi mas bro, malah takuuut, takut kepada Alalh karena belum memenuhi syarat dan belum bisa berbuat adil, takut sama istri, mertua, orang tua dan banyak faktorlah :)

Hanya ingin meluruskan dan mendiskusikan maslaha poligami, karena dari topik yg dibuka seepertinya larinya selalu ke poligami :)

kembali kepada postingan2 dan pertanyaan sebelumnya:

Apakah para leluhur Yesus terdahulu itu bisa disebut Pribadi yang tidak dapat mengekang hawa nafsu dan keserakahan, dan melakukan perbuatan tercela? juga salah dihadapan Tuhan?

Saya tahu kristen memang menentangnya, tapi apakh Tuhan juga menntangnya? kalau Tuhan menentang pelaku poligami, mengapa Musa berani mengeluarkan hukum tentang poligami? Ulangan 21:15 (ini adalah aturan ttg hak anak² dari istri² yg dipoligami)

Apakah Musa sdh berani membuat hukum sendiri menentang kehendak Tuhan?

Djo wrote:

striker wrote:

Kalau memang POLIGAMI itu dilarang oleh Allah, lalu mengapa Musa mengeluarkan hukum tuk anak dan istri bagi pelaku poligami?

Ulangan 21:15 (ini adalah aturan ttg hak anak² dari istri² yg dipoligami):
“Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai, maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung.”

monggo silahkan dilanjutkan diskusinya :)

damai mas bro sekalian :)

Hukum itu diberikan utk mengurangi dampak buruk poligami mas, bukan utk membenarkan.

Lihat yg sy bold.
Dari awal saja sdh ada istilah istri yg dicintai, dan istri yg tdk dicintai. Menurut anda ini apa ? Maukah anda menikah dgn seseorang yg tdk mencintai anda ?

Kemudian lihat kalimat terakhir, merugikan pihak yg tdk dicintai. Jadi ternyata poligami ini memang merugikan sebagian pihak.

Karena itu, keluarlah ayat ini utk mengurangi dampak dr kerugian tsb.

Nah, pertanyaan saya, pernah nggak Allah memberikan suatu ide/solusi/jalan alternatif/pilihan hidup kepada umatNya, TAPI jalan pilihan tsb memiliki dampak buruk & merugikan org lain ?

baiklah kalau begitu cara anda mengartikannya, tapi kalau saya boleh meluruskannya (mohon ijin dulu, karena nanti takut ditegur mengartikan kitab lain sekehndak hati saya)

menurut saya: Musa ingin mengaskan saja! tentu saja beliau menginginkan baik istri pertama dan kedua harus sama2 dicintai, tapi APABILA 9itulah yg ingin ditegaskan oleh Musa).. APABILA si laki2 menciptai salah satu, maka pembagian HAKnya TIDAK BOEH merugikan, sekali lagi TIDAK BOLEH MERUGIKAN salah satu pihak, khusunya pihak yg tdk dicintai.

tapi anda hanya mengambil kata MERUGIKAN, tapi tdk mengambil kata atau kalimat sebelumnya mas bro :)

Maaf kalau saya dianggap mengartikan ayat dlm kitab anda sesuai kehendak saya, kalau salah ya monggo dikoreksi :)

bisa dikasih contoh kasus apa yg terjadi, siapa tahu saya bisa memberikan solusinya menurut Islam tanpa merugikan pihak lain.

Apakah poligami merugikan pihak lain, pihak yg mana yg dirugikan oleh pelaku poligami?

Djo wrote:

bruce wrote:

1. Pribadi yang tidak dapat mengekang hawa nafsu dan keserakahan (keinginan untuk menguasai). Jadi jelas suatu perbuatan yang kurang baik, sama seperti orang yang tidak dapat menahan nafsu makannya, atau bagaikan seseorang yang tidak dapat mengekang nafsu serakahnya terhadap uang. Ketidak mampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu, sehingga jatuh dalam kendali nafsu termasuk dalam perbuatan tercela karena dapat dianggap menduakan Tuhan, dan jelas salah di hadapan Tuhan.

Betul. Karena ketika seseorang sdh berumah tangga dan terbesit dipikirannya utk memiliki wanita lain lg, sesungguhnya ia sudah selingkuh dan itu adlh perbuatan zinah.

Selir hati istilahnya......

Abraham, daud, Solomon, apakah mereka bisa dikatakan para pelaku zina? Astaghfirullah.

striker wrote:

Apakah poligami merugikan pihak lain, pihak yg mana yg dirugikan oleh pelaku poligami?

Anda baca aja bro ayatnya. Knp ayat itu keluar, krn ada yg dirugikan.

Kalo krg jelas, mungkin bisa tanya teh nini.

striker wrote:

Abraham, daud, Solomon, apakah mereka bisa dikatakan para pelaku zina? Astaghfirullah.

Mereka hidup dibawah hukum Taurat, maka mereka akan dihakimi menurut taurat.

Saya hidup dibawah hukum Kristus, maka ayat inilah yg akan menghakimi saya

Mat 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Karena sudah ada threadnya... saya jadi tidak sungkan

striker wrote:

dia adalah pengusaha restoran, dan dia memiliki banyak restoran di beberapa daerah yg sangat berjauhan, sehingga dia sering jauh dari istrinya dlm waktu yg cukup lama tuk mengurusi bisnisnya, dan sang sitri mengurusi restoran yg paling besar di kotanya.
Karena dia adalah laki2 Normal dan tdk ingin melakukan zina, maka si laki2 tersebut berdiskusi masalah yg dihadapinya, dan istrinya karena takut suaminya berbuat dosa zina, maka mengijinkan san suami tuk berisitri lagi, bahkan si istri yg mencarikan suaminya itu istri yg baru.

Boleh tanya mas, dia memiliki bisnis restoran di berapa banyak kota ?


Salam.

samiaji wrote:

Karena sudah ada threadnya... saya jadi tidak sungkan

striker wrote:

dia adalah pengusaha restoran, dan dia memiliki banyak restoran di beberapa daerah yg sangat berjauhan, sehingga dia sering jauh dari istrinya dlm waktu yg cukup lama tuk mengurusi bisnisnya, dan sang sitri mengurusi restoran yg paling besar di kotanya.
Karena dia adalah laki2 Normal dan tdk ingin melakukan zina, maka si laki2 tersebut berdiskusi masalah yg dihadapinya, dan istrinya karena takut suaminya berbuat dosa zina, maka mengijinkan san suami tuk berisitri lagi, bahkan si istri yg mencarikan suaminya itu istri yg baru.

Boleh tanya mas, dia memiliki bisnis restoran di berapa banyak kota ?


Salam.

Hahahaha, saya tahu nih arah pertanyaannya kemana
Berarti dia cuma boleh punya 1 restoran utama dan 3 cabang di kota lain.
Tidak boleh lebih berkembang dr itu.....

Tanya kenapa ?

striker wrote:

Djo wrote:

bruce wrote:

1. Pribadi yang tidak dapat mengekang hawa nafsu dan keserakahan (keinginan untuk menguasai). Jadi jelas suatu perbuatan yang kurang baik, sama seperti orang yang tidak dapat menahan nafsu makannya, atau bagaikan seseorang yang tidak dapat mengekang nafsu serakahnya terhadap uang. Ketidak mampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu, sehingga jatuh dalam kendali nafsu termasuk dalam perbuatan tercela karena dapat dianggap menduakan Tuhan, dan jelas salah di hadapan Tuhan.

Betul. Karena ketika seseorang sdh berumah tangga dan terbesit dipikirannya utk memiliki wanita lain lg, sesungguhnya ia sudah selingkuh dan itu adlh perbuatan zinah.

Selir hati istilahnya......

Abraham, daud, Solomon, apakah mereka bisa dikatakan para pelaku zina? Astaghfirullah.

Striker,

anda tidak bisa selalu menyamakan keadaan PL dengan keadaan sekarang yang sudah berada pada zaman PB.
Why?

Karena Kristus telah menggenapi hukum Taurat dan memberikan hukum kasih dalam PB yang lama selalu dilihat dalam terang perjanjian baru.

Misal tentang perceraian bisa dilat di ayat ini
Mat 19 :5-8
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

Jika perceraian saja ditolak apalagi poligami :)

salam damai :)

striker wrote:

Djo wrote:

striker wrote:

Kalau memang POLIGAMI itu dilarang oleh Allah, lalu mengapa Musa mengeluarkan hukum tuk anak dan istri bagi pelaku poligami?

Ulangan 21:15 (ini adalah aturan ttg hak anak² dari istri² yg dipoligami):
“Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai, maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung.”

monggo silahkan dilanjutkan diskusinya :)

damai mas bro sekalian :)

Hukum itu diberikan utk mengurangi dampak buruk poligami mas, bukan utk membenarkan.

Lihat yg sy bold.
Dari awal saja sdh ada istilah istri yg dicintai, dan istri yg tdk dicintai. Menurut anda ini apa ? Maukah anda menikah dgn seseorang yg tdk mencintai anda ?

Kemudian lihat kalimat terakhir, merugikan pihak yg tdk dicintai. Jadi ternyata poligami ini memang merugikan sebagian pihak.

Karena itu, keluarlah ayat ini utk mengurangi dampak dr kerugian tsb.

Nah, pertanyaan saya, pernah nggak Allah memberikan suatu ide/solusi/jalan alternatif/pilihan hidup kepada umatNya, TAPI jalan pilihan tsb memiliki dampak buruk & merugikan org lain ?

baiklah kalau begitu cara anda mengartikannya, tapi kalau saya boleh meluruskannya (mohon ijin dulu, karena nanti takut ditegur mengartikan kitab lain sekehndak hati saya)

menurut saya: Musa ingin mengaskan saja! tentu saja beliau menginginkan baik istri pertama dan kedua harus sama2 dicintai, tapi APABILA 9itulah yg ingin ditegaskan oleh Musa).. APABILA si laki2 menciptai salah satu, maka pembagian HAKnya TIDAK BOEH merugikan, sekali lagi TIDAK BOLEH MERUGIKAN salah satu pihak, khusunya pihak yg tdk dicintai.

tapi anda hanya mengambil kata MERUGIKAN, tapi tdk mengambil kata atau kalimat sebelumnya mas bro :)

Maaf kalau saya dianggap mengartikan ayat dlm kitab anda sesuai kehendak saya, kalau salah ya monggo dikoreksi :)

bisa dikasih contoh kasus apa yg terjadi, siapa tahu saya bisa memberikan solusinya menurut Islam tanpa merugikan pihak lain.

Apakah poligami merugikan pihak lain, pihak yg mana yg dirugikan oleh pelaku poligami?

seorang hamba tidak bisa mengabdi pada dua tuan, maka dia akan mencintai tuan yang satu daripada yang lain.. seorang suami jika mempunyai dua istri, pasti dia akan mencintai istri yang satu daripada yang lain..palagi istri keduanya itu muda dan cantik.. ...
omong kosong bila berlaku adil.. dan sudah pasti pihak yang dirugikan adalah si wanita yang dibagi cintanya tadi..

Djo wrote:

striker wrote:

Abraham, daud, Solomon, apakah mereka bisa dikatakan para pelaku zina? Astaghfirullah.

Mereka hidup dibawah hukum Taurat, maka mereka akan dihakimi menurut taurat.

Saya hidup dibawah hukum Kristus, maka ayat inilah yg akan menghakimi saya

Mat 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Apakah artinya, dlm hukum Taurat mereka tdk dipandang sebagai PEZINA, tapi pada hukum kristen mereka dipandang sebagai PEZINA? dan dlm hukum Islam para pelaku poligami juga tdk dipandang sebagai PEZINA.

Jadi kesimpulannya hukum Taurat dan Al Qur'an ternyata ada kesamaan :)

Djo wrote:

striker wrote:

Apakah poligami merugikan pihak lain, pihak yg mana yg dirugikan oleh pelaku poligami?

Anda baca aja bro ayatnya. Knp ayat itu keluar, krn ada yg dirugikan.

Kalo krg jelas, mungkin bisa tanya teh nini.

anda hanya berkiblat pasa satu sosok mas bro, sedangkan suatu ajaran tdk bisa dikiblatkan pada peribadi masing individu :)

Ayat tsb (ulangan) Musa mengeluarkan aturan supaya bersikap ADIL, meskipun lebih mencintai salah satunya, Musa sdh mengetahaui, bahwa tuk menjadi adil dlm hal mencintai dan syahwat adalah sulit, jadi Musa mengeluarkan hukum supaya utk hal yg lain si pelaku POLIGAMI diharuskan bisa ADIL.
kalau poligami memang dilarang oleh Allah utk alasan apapaun, tentu MUSA tdk akan mengeluarkan aturan utk itu. :)

Demikian juga yg diatur dlm AL Qur'an, diperintahkan tuk ADIL, kalau tidak bisa ADIL, maka Al Qur'an MELARANGNYA!!

samiaji wrote:

Karena sudah ada threadnya... saya jadi tidak sungkan

striker wrote:

dia adalah pengusaha restoran, dan dia memiliki banyak restoran di beberapa daerah yg sangat berjauhan, sehingga dia sering jauh dari istrinya dlm waktu yg cukup lama tuk mengurusi bisnisnya, dan sang sitri mengurusi restoran yg paling besar di kotanya.
Karena dia adalah laki2 Normal dan tdk ingin melakukan zina, maka si laki2 tersebut berdiskusi masalah yg dihadapinya, dan istrinya karena takut suaminya berbuat dosa zina, maka mengijinkan san suami tuk berisitri lagi, bahkan si istri yg mencarikan suaminya itu istri yg baru.

Boleh tanya mas, dia memiliki bisnis restoran di berapa banyak kota ?


Salam.

mengapa kita memandang berapa restoran yg dimilikinya mas bro? mengapa kita tdk memandang situasi dan kondisi yg dihadapi laki2 tersebut?

bagaimana kalau kita umpamakan dia punya restoran di 3 daerah, di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. :)

leonardo wrote:

striker wrote:

Djo wrote:

bruce wrote:

1. Pribadi yang tidak dapat mengekang hawa nafsu dan keserakahan (keinginan untuk menguasai). Jadi jelas suatu perbuatan yang kurang baik, sama seperti orang yang tidak dapat menahan nafsu makannya, atau bagaikan seseorang yang tidak dapat mengekang nafsu serakahnya terhadap uang. Ketidak mampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu, sehingga jatuh dalam kendali nafsu termasuk dalam perbuatan tercela karena dapat dianggap menduakan Tuhan, dan jelas salah di hadapan Tuhan.

Betul. Karena ketika seseorang sdh berumah tangga dan terbesit dipikirannya utk memiliki wanita lain lg, sesungguhnya ia sudah selingkuh dan itu adlh perbuatan zinah.

Selir hati istilahnya......

Abraham, daud, Solomon, apakah mereka bisa dikatakan para pelaku zina? Astaghfirullah.

Striker,

anda tidak bisa selalu menyamakan keadaan PL dengan keadaan sekarang yang sudah berada pada zaman PB.
Why?

Karena Kristus telah menggenapi hukum Taurat dan memberikan hukum kasih dalam PB yang lama selalu dilihat dalam terang perjanjian baru.

Misal tentang perceraian bisa dilat di ayat ini
Mat 19 :5-8
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

Jika perceraian saja ditolak apalagi poligami :)

salam damai :)

Apakah anda ingin mengatakan bahwa PL dan PB bertolak belakang hukumnya, PL mengijinkan dan PB melarangnya (dan sebaliknya)? :)

damai juga mas bro :)

lee_king_kong wrote:

striker wrote:

Djo wrote:

striker wrote:

Kalau memang POLIGAMI itu dilarang oleh Allah, lalu mengapa Musa mengeluarkan hukum tuk anak dan istri bagi pelaku poligami?

Ulangan 21:15 (ini adalah aturan ttg hak anak² dari istri² yg dipoligami):
“Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai, maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung.”

monggo silahkan dilanjutkan diskusinya :)

damai mas bro sekalian :)

Hukum itu diberikan utk mengurangi dampak buruk poligami mas, bukan utk membenarkan.

Lihat yg sy bold.
Dari awal saja sdh ada istilah istri yg dicintai, dan istri yg tdk dicintai. Menurut anda ini apa ? Maukah anda menikah dgn seseorang yg tdk mencintai anda ?

Kemudian lihat kalimat terakhir, merugikan pihak yg tdk dicintai. Jadi ternyata poligami ini memang merugikan sebagian pihak.

Karena itu, keluarlah ayat ini utk mengurangi dampak dr kerugian tsb.

Nah, pertanyaan saya, pernah nggak Allah memberikan suatu ide/solusi/jalan alternatif/pilihan hidup kepada umatNya, TAPI jalan pilihan tsb memiliki dampak buruk & merugikan org lain ?

baiklah kalau begitu cara anda mengartikannya, tapi kalau saya boleh meluruskannya (mohon ijin dulu, karena nanti takut ditegur mengartikan kitab lain sekehndak hati saya)

menurut saya: Musa ingin mengaskan saja! tentu saja beliau menginginkan baik istri pertama dan kedua harus sama2 dicintai, tapi APABILA 9itulah yg ingin ditegaskan oleh Musa).. APABILA si laki2 menciptai salah satu, maka pembagian HAKnya TIDAK BOEH merugikan, sekali lagi TIDAK BOLEH MERUGIKAN salah satu pihak, khusunya pihak yg tdk dicintai.

tapi anda hanya mengambil kata MERUGIKAN, tapi tdk mengambil kata atau kalimat sebelumnya mas bro :)

Maaf kalau saya dianggap mengartikan ayat dlm kitab anda sesuai kehendak saya, kalau salah ya monggo dikoreksi :)

bisa dikasih contoh kasus apa yg terjadi, siapa tahu saya bisa memberikan solusinya menurut Islam tanpa merugikan pihak lain.

Apakah poligami merugikan pihak lain, pihak yg mana yg dirugikan oleh pelaku poligami?

seorang hamba tidak bisa mengabdi pada dua tuan, maka dia akan mencintai tuan yang satu daripada yang lain.. seorang suami jika mempunyai dua istri, pasti dia akan mencintai istri yang satu daripada yang lain..palagi istri keduanya itu muda dan cantik.. ...
omong kosong bila berlaku adil.. dan sudah pasti pihak yang dirugikan adalah si wanita yang dibagi cintanya tadi..

Maka utk itulah Musa mengeluarkan aturan bagi yg mencintai salah satu sitrinya, supaya tetap ADIL dlm hak2 yg lain :)

kalau ada yg merasa dirugikan, maka Al Qur'an MELARANG sang suami tuk berpoligami, CUKUP 1 istri SAJA!!
karena salah satu syarat POLIGAMI adalah bila istri mengijinkan dan TIDAK MERASA DIRUGIKAN!!

lee_king_kong wrote:

seorang hamba tidak bisa mengabdi pada dua tuan, maka dia akan mencintai tuan yang satu daripada yang lain..

Banarkah seorang hamba TIDAK BISA mengabdi pada 2 atau 3 TUAN dlm SATU PENGABDIAN yg SAMA (Adil)? :)

striker wrote:

lee_king_kong wrote:

seorang hamba tidak bisa mengabdi pada dua tuan, maka dia akan mencintai tuan yang satu daripada yang lain..

Banarkah seorang hamba TIDAK BISA mengabdi pada 2 atau 3 TUAN dlm SATU PENGABDIAN yg SAMA (Adil)? :)

Coba beri saya satu kasus dalam dunia nyata mas, silahkan jika anda mampu, he he he

bruce wrote:

striker wrote:

lee_king_kong wrote:

seorang hamba tidak bisa mengabdi pada dua tuan, maka dia akan mencintai tuan yang satu daripada yang lain..

Banarkah seorang hamba TIDAK BISA mengabdi pada 2 atau 3 TUAN dlm SATU PENGABDIAN yg SAMA (Adil)? :)

Coba beri saya satu kasus dalam dunia nyata mas, silahkan jika anda mampu, he he he

ketua klub poligami Malaysia Global Ikhwan Chodijah Binti Am (perempuan yg dipoligami):

Ia menjelaskan, poligami menjadi obat mujarab untuk mendapatkan cinta Allah.
Ia mengaku, sebagai wanita awalnya menolak poligami, bahkan seluruh keluarganya pun menolak dengan alasan takut Chodijah tidak bahagia dan terlantar.

Tapi, ia melanjutkan, setelah selama 30 tahun menjalani hidup sebagai seorang istri yang dipoligami, justru dirinya mendapatkan cinta Allah, karena senantiasa berkomunikasi dengan-Nya.

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

lee_king_kong wrote:

seorang hamba tidak bisa mengabdi pada dua tuan, maka dia akan mencintai tuan yang satu daripada yang lain..

Banarkah seorang hamba TIDAK BISA mengabdi pada 2 atau 3 TUAN dlm SATU PENGABDIAN yg SAMA (Adil)? :)

Coba beri saya satu kasus dalam dunia nyata mas, silahkan jika anda mampu, he he he

ketua klub poligami Malaysia Global Ikhwan Chodijah Binti Am (perempuan yg dipoligami):

Ia menjelaskan, poligami menjadi obat mujarab untuk mendapatkan cinta Allah.
Ia mengaku, sebagai wanita awalnya menolak poligami, bahkan seluruh keluarganya pun menolak dengan alasan takut Chodijah tidak bahagia dan terlantar.

Tapi, ia melanjutkan, setelah selama 30 tahun menjalani hidup sebagai seorang istri yang dipoligami, justru dirinya mendapatkan cinta Allah, karena senantiasa berkomunikasi dengan-Nya.

Asli ngakak mas...gimana caranya dia mendapatkan cinta Allah mas?gak ada keterangan lebihnya? berarti nanti lagu Aku Tidak Mau Dimadu udah boleh diganti judulnya Aku sangat suka diMadu..hehehehe...
Alasan poligami sebenarnya apa?perinah agamakah? menurut saya itu lebih mengutamakan nafsu kecuali seperti nabi muhammad yang katanya menolong janda mas... kalo saya liat kebanyakan orang poligamis sich karena istrinya da peyot n gak cantik lagi, apalagi ntar daoat yang daun muda..

maaf sebelumnya kalo postingan saya berturut2 ya.. ini untuk melengkapi yang ditulis mas sticker


Sebanyak 150 orang undangan dari seluruh Indonesia memeriahkan launching klub poligami di Hotel Grand Aquila Bandung, Jawa Barat, Sabtu malam.

Para tamu undangan yang datang di antaranya dari Papua, Jakarta, Tasikmalaya dan Garut. Dalam peresmian tersebut, hadir juga ketua klub poligami Malaysia Global Ikhwan Chodijah Binti Am.

Di samping peresmian klub poligami, dalam kegiatan yang bertema `Poligami Obat Mujarab Untuk Mendapatkan Cinta Allah`, digelar juga konser musik, operet dan penjelasan mengenai poligami.

Ketua Global Ikhwan Chodijah Binti Am mengatakan, klub poligami tersebut awalmulanya diresmikan di Malaysia. Untuk itu, global ikhwan akan mendirikan cabang klub poligami di Indonesia dan dimulai dari daerah Jawa dan Sumatera.

“Sebelum meresmikan klub poligami di Bandung, saya sudah berkeliling Indonesia untuk menyampaikan misi tentang poligami,” katanya ketika dihubungi Antara.

Menurutnya, klub poligami di Malaysia sekarang sudah berjalan dengan lancar. Bahkan sekarang klub poligami sudah memiliki 300 anggota yang tersebar di berbagai negara, seperti Indonesia, Australia, Singapur, Timur Tengah, Thailand dan masih banyak lagi.

Ia menjelaskan, kenapa poligami menjadi obat mujarab untuk mendapatkan cinta Allah. Sebab, dengan poligami seseorang akan senantiasa mengalami kesusahan dalam hidupnya.

“Ketika dia dalam kesusahan maka dia akan meminta pertolongan kepada Allah. Kesusahan yang dialami seorang istri yang suaminya berpoligami sipatnya terus menerus, maka dia pun akan terus meminta tolong kepada Allah,” ujarnya.

Ia mengaku, sebagai wanita awalnya Chodijah juga menolak, bahkan seluruh keluarganya pun melakukan hal yang sama. Dengan alasan takut Chodijah tidak bahagia dan terlantar.

Tapi, ia melanjutkan, setelah selama 30 tahun menjalani hidup sebagai seorang istri yang dipoligami, justru Chodijah mendapatkan cinta Allah, karena senantiasa berkomunikasi dengan-Nya.

Chodijah tidak memungkiri, kalau pendirian klub poligami di Indonesia ini akan menimbulkan penentangan dari berbagai pihak apalagi kaum hawa. Hal itu juga terjadi di Malaysia ketika pertama kali dideklarasikan, namun sekarang semua sudah bisa menerimanya.

Makanya, jika deklarasi klub poligami Indonesia mendapatkan penentangan itu hal yang wajar. Tapi, ketika mereka apalagi kaum hawa memahami tentang poligami mereka pasti akan menerimanya.

“Untuk di Indonesia sendiri saat ini ada 30 keluarga yang bergabung dalam klub poligami dan sementara saya akan mendeklarasikan di Jawa dan Sumatera dulu. Sudah itu baru ke seluruh Indonesia,” katanya.

alasan dia bilang poligami indah karena dia mendapat kesusahan dan bisa lebih dekat dengan Allah karena kalo orang susah selalu mencari Allah?
menurut saya statement tersebut lucu banget... pertama, berarti kalo senang tu orang gak cari Allah? yang kedua, kalo poligami hanya untuk susah buat apa?hidup ini aja sudah banyak perkara dan susah..kok mesti ditambah susahnya dengan poligami?
jadi menurut saya(lagi) contoh yang diberikan oleh mas sticker gak gitu cocok kayaknya..

bruce wrote:

He he he he, sepertinya justru tampaknya anda yang terobsesi untuk berpoligami nih mas.

Ok, kita mulai awal diskusi ini.

Kami (mungkin sebagian umat Kristen) menganggap bahwa poligami, merupakan suatu kelemahan pribadi, dimana seseorang yang berpoligami adalah :

1. Pribadi yang tidak dapat mengekang hawa nafsu dan keserakahan (keinginan untuk menguasai). Jadi jelas suatu perbuatan yang kurang baik, sama seperti orang yang tidak dapat menahan nafsu makannya, atau bagaikan seseorang yang tidak dapat mengekang nafsu serakahnya terhadap uang. Ketidak mampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu, sehingga jatuh dalam kendali nafsu termasuk dalam perbuatan tercela karena dapat dianggap menduakan Tuhan, dan jelas salah di hadapan Tuhan.

Walaupun praktek poligami memang banyak yang didasari hawa nafsu sesungguhnya poligami yang diijinkan Allah SWT kepada umat muslim janganlah didasari nafsu.
Seharusnya kita bercontoh kepada Rasulullah SAW saat melakukan poligami terhadap Aisyah ra.
Dari literatur yang saya baca, tidak ada satu pun pernikahan Rasulullah SAW selanjutnya didasari oleh nafsu ... melainkan berbagai sebab misalkan menikahi budak, janda, mempertegas hukum/aturan Allah SWT.

Walaupun memang tidak dipungkiri bahwa setelah menikah, Rasulullah SAW melakukan kewajibannya sebagai seorang suami bukan berarti beliau melakukan poligami untuk memenuhi syahwatnya ... tetapi beliau memberikan hak/nafkah batiniah kepada para istrinya tersebut.

Wallahu a'lam

bruce wrote:

2. Tidak adil terhadap sesama manusia. Karena hanya menjadikan wanita sebagai benda hak milik. Padahal, sebagai manusia, kita diwajibkan mengasihi sesama manusia, maka dengan bepoligami, kita berlaku tidak adil terhadap sesama manusia, dan itu jelas merupakan pelanggaran perintah Tuhan.

Itu, kira kira sebab yang melatar belakangi mengapa sebagai umat Kristen, kami menentang poligami. Mungkin ada tambahan dari member lain atau sanggahan dari penggemar poligami.

Silahkan..

Bila merasa tidak mampu berlaku adil maka janganlah berpoligami --> QS An Nisaa 4:3 "... jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja..."

Dan inilah yang ditekankan oleh Allah dan RasulNya ... bila mau berpoligami maka dituntut sikap adil. Jadi poligami bukan memperlakukan wanita sebagai benda milik ... karena itu jelas akan menuntun pelakukan ke arah perbuatan tidak adil.

Quote :

Bila merasa tidak mampu berlaku adil maka janganlah berpoligami --> QS An Nisaa 4:3 "... jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja..."

Dan inilah yang ditekankan oleh Allah dan RasulNya ... bila mau berpoligami maka dituntut sikap adil. Jadi poligami bukan memperlakukan wanita sebagai benda milik ... karena itu jelas akan menuntun pelakukan ke arah perbuatan tidak adil.

Bagaimana jika pada awalnya berkeinginan untuk bersikap adil, tetapi dengan berjalannya waktu, sikap adil itu menjadi timpang, kang? Apakah itu tidak melanggar perintah Allah?