Masih banyakkah pemuja Usamah Bin Laden?

Quote :

SABILI Terbaru No 20 TH XVIII: “Ada Banyak Usamah di Ladang Jihad”
SELASA, 07 JUNI 2011 16:43 DWI HARDIANTO


Cyber Sabili-Jakarta. Tidak penting apakah Usamah bin Ladin masih hidup atau telah menggapai cita-cita tertinggi dalam hidupnya: Syahid fi sabilillah. Yang jelas, sejak era Rasulullah saw hingga kekinian, Usamah-Usamah baru terus bermunculan.

Siapa saja mereka? Datang dari manakah generasi baru Islam yang tetap memiliki spirit, semangat, ghirah, dan qudwa untuk menegakkan izzatul Islam wal Muslimun di muka bumi ini? Apakah syahidnya Usamah bin Ladin akan mengendurkan perjuangan mereka? Atau justru sebaliknya? Simak ulasannya dalam Tulisan I di Rubrik Telaah Utama.

Pemicu Gerakan Jihad Pasca Usamah

AS beranggapan, dengan dibunuhnya Usamah bin Ladin gerakan jihad menentang kezaliman AS dan Barat atas dunia Islam akan sekarat, setidaknya melemah. Justru sebaliknya, ada banyak faktor yang memicu tumbuhnya gerakan lebih besar di kemudian hari.

Apa sajakah faktor itu? Lantas, di mana kira-kira gerakan itu akan kian membesar? Pantengin analisanya di Tulisan 2 Rubrik Telaah Utama.

M Zainal Muttaqin (Jurnalis Perang Afghanistan): ”AS Takut Bila Umat Memiliki Kekuatan Ekonomi dan Militer”

Apapun peran dan posisinya, Usama bin Ladin telah menorehkan sebagian hidupnya untuk menegakkan izzatul Islam wal Muslimun. Meski tak semua orang menyetujui metoda dan strategi perjuangannya, tapi kita sebagai sesama insan juga tak berhak men-just, apalagi menyematkan labeling buruk pada sosok pejuang Afghan ini.

Apalagi, jika kita tak mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya. Kenapa akhirnya muncul istilah Mujahidin Afghan? Siapa saja yang berperan dalam pengorganisasian para Mujahidin di Afghanistan itu? Mujahidin asal Indonesia umumnya berafiliasi ke mana? Kenapa kemudian muncul nama Taliban? Kenapa muncul juga al-Qaidah?

Lantas di mana posisi Usamah bin Ladin pada awal parang Afghanistan? Kenapa akhirnya ia ditokohkan oleh para Mujahidin? Kenapa ia nyaman dalam lingkungan Taliban? Dan, apa hikmah yang bisa kita petik dari sosok Usamah bin Ladin? Untuk menjawabnya, Wartawan Sabili Dwi Hardianto mewawancarai mantan jurnalis peliput perang Afghanistan (Juli–Desember 1990), M Zainal Muttaqin. Ikuti jawaban-jawaban cerdasnya di Rubrik Wawancara Khusus.

Rupanya masih banyak pengagum dan pemuja Osama ini, jadi, bagaimana menjelaskan bahwa Islam tidak identik dengan teroris ?

Quote :

Apapun peran dan posisinya, Usama bin Ladin telah menorehkan sebagian hidupnya untuk menegakkan izzatul Islam wal Muslimun. Meski tak semua orang menyetujui metoda dan strategi perjuangannya, tapi kita sebagai sesama insan juga tak berhak men-just, apalagi menyematkan labeling buruk pada sosok pejuang Afghan ini.

jadi walaupun caranya salah, beliau ini masih dianggap pahlawan oleh sebagian orang. :)
sama kayak dulu Imam Samudra yah...

Quote :

jadi walaupun caranya salah, beliau ini masih dianggap pahlawan oleh sebagian orang.
sama kayak dulu Imam Samudra yah...

Nah lantas bagaimana umat muslim mau menghapus stigma negatif yang ditanamkan dan diperkuat oleh sesama umat Muslim sendiri?

Quote :

Nah lantas bagaimana umat muslim mau menghapus stigma negatif yang ditanamkan dan diperkuat oleh sesama umat Muslim sendiri?

pakek tipe ex ?

Tahu bedanya tii-ex dan setip bro?

Setip, mengangkt graphit/tinta dari kertas, sehingga walau agak sulit, kertas itu sudah kembali bersih.

Tipp-ex, MENUTUPI tulisan/tinta di kertas sehingga TIDAK TERLIHAT, tetapi kenyataannya, tulisan itu TETAP ADA.

Nah, ...........

bruce wrote:

Tahu bedanya tii-ex dan setip bro?

Setip, mengangkt graphit/tinta dari kertas, sehingga walau agak sulit, kertas itu sudah kembali bersih.

Tipp-ex, MENUTUPI tulisan/tinta di kertas sehingga TIDAK TERLIHAT, tetapi kenyataannya, tulisan itu TETAP ADA.

Nah, ...........

xi..xi..xi...
passs banget...

bruce wrote:

Nah lantas bagaimana umat muslim mau menghapus stigma negatif yang ditanamkan dan diperkuat oleh sesama umat Muslim sendiri?

Iya yah? Kitab suci mereka sama. Kok sebagaian terinspirasi menjadi teroris dan sebagian yang lain percaya bahwa Islam merupakan rahmat bagi semesta? Kontradiktif sekali. Anehnya, yang merasa saudara muslimnya salah tafsir atas kitab sucinya, merasa cukup berkata, "Kelompok itu salah tafsir." Yang merasa menafsir secara benar tidak mengupayakan pengembalian penafsiran agar semua tafsiran benar. Atau mungkin tafsiran kedua kelompok itu benar? Yang menafsir bahwa teroris itu haram, dan yang menafsir teroris itu halal, sama-sama benar?

Kalau itu yang terjadi, bahwa teror itu halal dan teror itu haram sama-sama benar, seharusnya para penafsir yang menafsirkan teror itu haram tidak perlu bersusah-susah membela mereka yang menafsirkan teror itu halal. Wong sama-sama tafsir benar.

kalau boleh meminta pendapat, menurut anda2 apa yg harus kami lakukan terhadap saudara kami yg dicap sebagai 'teroris' tersebut?

Apakah kami juga harus memanggul senjata tuk balik memerangi mereka?

daripada njenengan hanya bisa menyalahkan, silahkan memberikan sumbangsih dan berbagi ide dan pendapat bagaimana seharusnya Islam memerangi saudara2nya yg dicap sebagai teroris itu.

monggo!!

Quote :

daripada njenengan hanya bisa menyalahkan, silahkan memberikan sumbangsih dan berbagi ide dan pendapat bagaimana seharusnya Islam memerangi saudara2nya yg dicap sebagai teroris itu.

monggo!!

Anda setuju apa ngga dengan pendapat si penulis di Sabili itu? Kalau sependapat ya sudah, ngga bisa memaksa orang berbeda pendapat kan, mas.

:)

striker wrote:

kalau boleh meminta pendapat, menurut anda2 apa yg harus kami lakukan terhadap saudara kami yg dicap sebagai 'teroris' tersebut?

dicap sebagai "teroris" atw memang sudah kebablasan, bro ?
kalau sekedar di cap sih belum tentu benar namanya tersangka, kalau yang udah melakukan sih namanya terdakwa...

Quote :

Apakah kami juga harus memanggul senjata tuk balik memerangi mereka?

kalau dijaman Nabi dulu gimana tuh hukumnya buat mereka yang menyebarkan teror/berjihad bukan pada tempatnya ?

Quote :

daripada njenengan hanya bisa menyalahkan, silahkan memberikan sumbangsih dan berbagi ide dan pendapat bagaimana seharusnya Islam memerangi saudara2nya yg dicap sebagai teroris itu.

monggo!!

wah, gak bisa gitu mas...
islam kan juga = dien

Quote :

Makna Dien Islam
Din atau dien berasal dari Bahasa Arab (Ad Diin).

Secara bahasa, dien berarti tradisi, perilaku, perhitungan, kekuasaan, hukum, ketaatan, balasan, peraturan. Secara istilah umum dien dapat juga diartikan sebagai agama. Dien Islam berarti peraturan – peraturan Allah untuk mengatur umat manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dilihat dari arti bahasa, dapat disimpulkan dien itu adalah suatu sistem kehidupan yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipisahkan. Berarti dien Islam adalah suatu sistem kehidupan Islam yang diridhoi oleh Allah untuk mengatur kehidupan manusia. Sedangkan kehidupan manusia itu tidak hanya menyangkut hubungan seorang hamba kepada Tuhannya tetapi aspek kehidupan lainnya seperti idiologi, hukum, perundang-undangan, keuangan, politik dan lain sebagainya.

Jika kita hanya mengartikan dien itu sebagai agama Islam, ditakutkan akan mengkerdilkan arti dari dien Islam itu sendiri. Padahal dien Islam itu lebih besar dari itu. Karena dien Islam berarti suatu sistem Islam untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia baik muslim maupun non-muslim.

jadi seharusnya dien bisa/mampu mengatur orang2 yang mencemarkan nama Islam dari dalam.
kalau tidak bisa berarti cerita tentang kejayaan masa lalu yang penuh damai sejahtera dan adil cuma sekedar dongeng saja.

Kalau ada ayng minta agama lain ikut campur urusan 'kesesatan' dalam agama sendiri, itu sih aneh bin ajaib. Urusannya seperti ketika ada 'protes' umat agama lain terhadap kekerasan yang diderita oleh Ahmadiyah, kan.

Damai bagimu striker. Engkau posting:

striker wrote:

kalau boleh meminta pendapat, menurut anda2 apa yg harus kami lakukan terhadap saudara kami yg dicap sebagai 'teroris' tersebut?

Apakah kami juga harus memanggul senjata tuk balik memerangi mereka?

daripada njenengan hanya bisa menyalahkan, silahkan memberikan sumbangsih dan berbagi ide dan pendapat bagaimana seharusnya Islam memerangi saudara2nya yg dicap sebagai teroris itu.

monggo!!

Jawaban retoris dari Bruce kayaknya sangat kena menurutku.

Ingin menambahkan, tetapi bukan saran dari seorang non muslim, melainkan dari seorang warga negara, sebab aplikasi keberagamaan itu diterapkan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Kalau sudah nyata-nyata telah terjadi kemelencengan, mau tidak mau, suka tidak suka, urusannya sudah menjadi urusan peraturan negara. Upaya-upaya menubrukkan aturan agama dengan aturan negara harus dieliminir.

Saya pikir, sikap negara yang sempat (kalau tidak salah lo,) memantau setiap kegiatan keagamaan, sudah benar. Pada saat khutbah atau materi diskusi dinilai mengandung provokasi, atau melenceng dari kerukunan antarumat beragama, kepada pengkhutbah atau penggagas diskusi itu diminta klarifikasi. Kalau hasil klarifikasi menunjukkan bahwa khutbah atau diskusi itu memang bukan untuk memprovokasi atau memecah kerukunan antarumat beragama, pengkhutbah atau penggagas diskusi itu wajib menjelaskan ulang isi khutbah atau materi diskusinya kepada peserta acara keagamaan atau diskusi.

Hanya saja, ini agak sulit dilaksanakan mengingat jumlah populasi dan kelompok yang mengaku sebagai Islam di Indonesia ini bejibun. Jadi, langkah pertama, saya usulkan agar mendata ulang seluruh kelompok yang mengaku Islam. Dengan demikian, apabila terjadi kemelencengan, dimana terjadi kecolongan pemantauan, maka relatif lebih mudah mencari penanggung jawabnya.

Mengingat aparatur negara yang dibiayai dari uang rakyat itu berjumlah terbatas, dengan didorong oleh niatan tulus untuk menjaga nama baik Islam, maka para petinggi kelompok yang mengaku Islam harus dilibatkan memantau kegiatan keagamaan dan diskusi kelompoknya. Menjadi masalah kalau sang petinggi sendiri bersikap tidak mendukung keberagaman, yaitu sang petinggi memandang agama lain adalah musuh.

Kalau demikian yang terjadi, bahwa petinggi kelompok Islam bersikap tidak mengakui beragamnya suku, agama, dan golongan di NKRI ini, harus dicari sumber sikap itu. Kemungkinan besar, ujung-ujungnya ya ke kitab suci lagi. Kalau tafsir kitab suci menghalalkan teror sekaligus mengharamkan teror, ya kembali ke saran retorisnya Bruce, apakah saran dari kelompok lain baik kelompok berdasar agama atau kelompok non agama dapat diterima oleh kelompok Islam? Singkatnya, Islam harus menunjukkan bahwa Islam layak menyandang agama rahmatan lil alamin (maaf kalau salah eja).

Damai, damai, damai.

bruce wrote:

Quote :

daripada njenengan hanya bisa menyalahkan, silahkan memberikan sumbangsih dan berbagi ide dan pendapat bagaimana seharusnya Islam memerangi saudara2nya yg dicap sebagai teroris itu.

monggo!!

Anda setuju apa ngga dengan pendapat si penulis di Sabili itu? Kalau sependapat ya sudah, ngga bisa memaksa orang berbeda pendapat kan, mas.

:)

saya salah satu orang yg paling benci dengan apa yg dilakukan oleh orang2 yg bikin rusuh di negeri saya tercinta ini, gak perduli apakah itu saudara sendiri muslim ataukah orang lain.

Tapi saya juga tdk setuju kalau ada orang yg membunuh dan membawa agama saya, dan ajaran agama saya ikut disalahkan.

Apakah kalau ada tetangga saya yg kebetulan juga muslim yg suka pake narkoba, karena mereka pikir, jaman Nabi dulu tidak ada narkoba, jadi ya tdk dilarang, atau mamakan makanan haram dengan dalil bahwa dia tdk muntah, jadi menurut mereka itu halal, diingatkan juga sudah sering, tapi mereka tetep kekeh dengan pendiriannya, apakah saya harus gebukin mereka karena mengikuti ajaran Islam dengan benar2?

menurut anda ajarannya yg salah ataukah manusianya yg salah?

utk menjadi baik atau jahat itu pilihan mas, kita semua tahu apa yg para teroris lakukan di Indonesia itu salah,, tapi mungkin para teroris menganggap apa yg mereka lakukan itu sudah benar, apa yg bisa kita lakukan? ya kalau memang melanggar hukum,ya dihukum sesuai ketentuan yg berlaku.

mereka membunuh, maka sudah pantas kalau hukuman mati juga dilaksanakan atas mereka.

T2Y wrote:

striker wrote:

kalau boleh meminta pendapat, menurut anda2 apa yg harus kami lakukan terhadap saudara kami yg dicap sebagai 'teroris' tersebut?

dicap sebagai "teroris" atw memang sudah kebablasan, bro ?
kalau sekedar di cap sih belum tentu benar namanya tersangka, kalau yang udah melakukan sih namanya terdakwa...

Quote :

Apakah kami juga harus memanggul senjata tuk balik memerangi mereka?

kalau dijaman Nabi dulu gimana tuh hukumnya buat mereka yang menyebarkan teror/berjihad bukan pada tempatnya ?

Quote :

daripada njenengan hanya bisa menyalahkan, silahkan memberikan sumbangsih dan berbagi ide dan pendapat bagaimana seharusnya Islam memerangi saudara2nya yg dicap sebagai teroris itu.

monggo!!

wah, gak bisa gitu mas...
islam kan juga = dien

Quote :

Makna Dien Islam
Din atau dien berasal dari Bahasa Arab (Ad Diin).

Secara bahasa, dien berarti tradisi, perilaku, perhitungan, kekuasaan, hukum, ketaatan, balasan, peraturan. Secara istilah umum dien dapat juga diartikan sebagai agama. Dien Islam berarti peraturan – peraturan Allah untuk mengatur umat manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dilihat dari arti bahasa, dapat disimpulkan dien itu adalah suatu sistem kehidupan yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipisahkan. Berarti dien Islam adalah suatu sistem kehidupan Islam yang diridhoi oleh Allah untuk mengatur kehidupan manusia. Sedangkan kehidupan manusia itu tidak hanya menyangkut hubungan seorang hamba kepada Tuhannya tetapi aspek kehidupan lainnya seperti idiologi, hukum, perundang-undangan, keuangan, politik dan lain sebagainya.

Jika kita hanya mengartikan dien itu sebagai agama Islam, ditakutkan akan mengkerdilkan arti dari dien Islam itu sendiri. Padahal dien Islam itu lebih besar dari itu. Karena dien Islam berarti suatu sistem Islam untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia baik muslim maupun non-muslim.

jadi seharusnya dien bisa/mampu mengatur orang2 yang mencemarkan nama Islam dari dalam.
kalau tidak bisa berarti cerita tentang kejayaan masa lalu yang penuh damai sejahtera dan adil cuma sekedar dongeng saja.

- mengenai hukuman, Apakah mas tdk melihat hukuman yg diterima oleh teroris di Indonesia?
Apakah kita membebaskan Imam samudera dan teman2nya?
seperti yg saya katakan, siapapun yg melanggar hukum yg berlaku, maka hukumannya akan setimpal dengan apa yg dilakukannya.

- Islam memang mengatur segala aspek kehidupan, apakah itu harus menjadikan patokan bahwa orang2 yg mengaku Islam itu harus baik dan tidak jahat semuanya.

Apakah mas merasa orang2 kristen itu baik semua, kalau masih banyak orang kristen yg jahat, apakah artinya ajaran Yesus tidak bisa mengatur mereka yg jahat itu?

sekali lagi mas, kejahatan seseorang janganlah dilihat dari agama yg dianutnya, karena dlm agama apapun pengikut2 yg jahat itu pasti ada.

Quote :

saya salah satu orang yg paling benci dengan apa yg dilakukan oleh orang2 yg bikin rusuh di negeri saya tercinta ini, gak perduli apakah itu saudara sendiri muslim ataukah orang lain.

Tapi saya juga tdk setuju kalau ada orang yg membunuh dan membawa agama saya, dan ajaran agama saya ikut disalahkan.

Mengapa sulit sekali membuat anda mengerti mas, bahwa saya/kami tidak menyalahkan Muslim karena ada teroris beragama Islam.

Anda baca lagi post saya di atas, saya katakan :

Quote :

Nah lantas bagaimana umat muslim mau menghapus stigma negatif yang ditanamkan dan diperkuat oleh sesama umat Muslim sendiri?

Jadi, saya tidak menyalahkan Muslim mas. tetapi saya berhak bertanya, karena satu sisi ada orang Muslim yang keberatan agama Islam diidentikan dengan teroris, tetapi ada (sebagian besar) bisa menerima kalau tindakan mereka (teroris) dilakukan dengan mengatas namakan agama dan disebutkan berjuang demi agama (jihad).

Jadi, saya bertanya, yang mana sebetulnya yang bisa dikatakan Islam itu ?
Sementara umat Islam sangaat reaktif dan bersumbu pendek terhadap orang (Muslim) yang menyampaikan otokritik terhadap Islam (contoh : JIL), tetapi umat Islam seolah sangat permisif terhadap 'pelecehan' nama baik Islam oleh pelaku teror dan perusuh.

Saya tegaskan lagi, banyak, bahkan banyak sekali orang (yang mengaku) Kristen yang melakukan tindakan tidak bermoral, kejahatan dan sebagainya, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan kejahatan dengan mengatasnamakan agama Kristen, atau bertindak demi membela agamanya. Karena kalaupun ada yang berani mengatasnamakan agama untuk melakukan tindakan tercela, maka umat Kristen langsung bersuara menentang mereka. Contoh yang baru terjadi adalah ketika ada seorang pendeta gila dari AS yang berencana bakar Quran, maka anda kalau rajin baca koran (Indonesia dan luar) pasti tahu bagaimana reaksi umat Kristen terhadap pendeta itu.

Tarik garis tegas, mas, itu harus, tidak ada toleransi bagi orang yang demi kepentingan pribadi dan kelompok, mengatasnamakan agama, atau berjuang demi agama, ataupun membawa bawa agama untuk kepentingan mereka.

Tetapi apa yang terjadi? Ketika semua orang mengecam tindakan teror Osama bin Laden, ketika bahkan Osama mengakui tindakannya dalam peristiwa WTC, justru banyak orang yang mengaggungkan tindakan Osama, dianggap pahlawan, dipuja-puji, dan bahkan ada yang melakukan self-denial dengan mengatakan orang Yahudi dan CIA yang melakukannya.

Jadi, siapa yang menjelek-jelekan agama Islam di sini? Orang di luar Islam atau orang Islam sendiri ?

Salam damai

sedikit yg ingin saya tanyakan,

Apabila ayah anda disakiti atau teraniaya, mungkin oleh tetangga anda, dan anda membalas melakukan sesuatu demi nama ayah anda.
Apakah ayah anda salah karena anda melakukan sesautu demi nama ayah anda?

itu saja.

Quote :

Apabila ayah anda disakiti atau teraniaya, mungkin oleh tetangga anda, dan anda membalas melakukan sesuatu demi nama ayah anda.
Apakah ayah anda salah karena anda melakukan sesautu demi nama ayah anda?

Coba perjelas dulu pertanyaan anda dalam konteks diskusi di atas mas, agar anda lebih paham.

Karena jangan sampai terjadi kasusnya, saya menganiaya tetangga saya yang orang china hanya gara gara ayah saya diserempet motor oleh orang china di kota lain. Dan saya menyerbu tetangga saya sambil berteriak 'Demi Indonesia, serbu chinaaaaa'

Ngerti maksud pertanyaan saya kan ya?

bruce wrote:

Quote :

saya salah satu orang yg paling benci dengan apa yg dilakukan oleh orang2 yg bikin rusuh di negeri saya tercinta ini, gak perduli apakah itu saudara sendiri muslim ataukah orang lain.

Tapi saya juga tdk setuju kalau ada orang yg membunuh dan membawa agama saya, dan ajaran agama saya ikut disalahkan.

Mengapa sulit sekali membuat anda mengerti mas, bahwa saya/kami tidak menyalahkan Muslim karena ada teroris beragama Islam.

Anda baca lagi post saya di atas, saya katakan :

Quote :

Nah lantas bagaimana umat muslim mau menghapus stigma negatif yang ditanamkan dan diperkuat oleh sesama umat Muslim sendiri?

Jadi, saya tidak menyalahkan Muslim mas. tetapi saya berhak bertanya, karena satu sisi ada orang Muslim yang keberatan agama Islam diidentikan dengan teroris, tetapi ada (sebagian besar) bisa menerima kalau tindakan mereka (teroris) dilakukan dengan mengatas namakan agama dan disebutkan berjuang demi agama (jihad).

Jadi, saya bertanya, yang mana sebetulnya yang bisa dikatakan Islam itu ?
Sementara umat Islam sangaat reaktif dan bersumbu pendek terhadap orang (Muslim) yang menyampaikan otokritik terhadap Islam (contoh : JIL), tetapi umat Islam seolah sangat permisif terhadap 'pelecehan' nama baik Islam oleh pelaku teror dan perusuh.

Saya tegaskan lagi, banyak, bahkan banyak sekali orang (yang mengaku) Kristen yang melakukan tindakan tidak bermoral, kejahatan dan sebagainya, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan kejahatan dengan mengatasnamakan agama Kristen, atau bertindak demi membela agamanya. Karena kalaupun ada yang berani mengatasnamakan agama untuk melakukan tindakan tercela, maka umat Kristen langsung bersuara menentang mereka. Contoh yang baru terjadi adalah ketika ada seorang pendeta gila dari AS yang berencana bakar Quran, maka anda kalau rajin baca koran (Indonesia dan luar) pasti tahu bagaimana reaksi umat Kristen terhadap pendeta itu.

Tarik garis tegas, mas, itu harus, tidak ada toleransi bagi orang yang demi kepentingan pribadi dan kelompok, mengatasnamakan agama, atau berjuang demi agama, ataupun membawa bawa agama untuk kepentingan mereka.

Tetapi apa yang terjadi? Ketika semua orang mengecam tindakan teror Osama bin Laden, ketika bahkan Osama mengakui tindakannya dalam peristiwa WTC, justru banyak orang yang mengaggungkan tindakan Osama, dianggap pahlawan, dipuja-puji, dan bahkan ada yang melakukan self-denial dengan mengatakan orang Yahudi dan CIA yang melakukannya.

Jadi, siapa yang menjelek-jelekan agama Islam di sini? Orang di luar Islam atau orang Islam sendiri ?

Salam damai

Apakah anda tdk melihat tindakan kami dlm memerangi teroris di Indonesia?
apakah semua muslim di Indonesia juga mengagungkan imam samudera cs?

Jangankan mengagungkan OSAMA mas, banyak orang yg mengaku Islam juga mengagungkan iblis (lihat aja, banyak orang yg mengaku Islam tapi cari pesugihan), so what? :)

mau mereka bawa nama Islam atau mau bawa nama mbahnya, kalau sdh melanggar hukum maka mereka harus menerrima konsekwensinya, itu saja.

Quote :

Apakah anda tdk melihat tindakan kami dlm memerangi teroris di Indonesia?
apakah semua muslim di Indonesia juga mengagungkan imam samudera cs?

Jangankan mengagungkan OSAMA mas, banyak orang yg mengaku Islam juga mengagungkan iblis (lihat aja, banyak orang yg mengaku Islam tapi cari pesugihan), so what?

mau mereka bawa nama Islam atau mau bawa nama mbahnya, kalau sdh melanggar hukum maka mereka harus menerrima konsekwensinya, itu saja.

Karenanya di awal topik ini, saya sudah tanyakan ke anda,

Quote :

Anda setuju apa ngga dengan pendapat si penulis di Sabili itu? Kalau sependapat ya sudah, ngga bisa memaksa orang berbeda pendapat kan, mas.

bruce wrote:

Quote :

Apabila ayah anda disakiti atau teraniaya, mungkin oleh tetangga anda, dan anda membalas melakukan sesuatu demi nama ayah anda.
Apakah ayah anda salah karena anda melakukan sesautu demi nama ayah anda?

Coba perjelas dulu pertanyaan anda dalam konteks diskusi di atas mas, agar anda lebih paham.

Karena jangan sampai terjadi kasusnya, saya menganiaya tetangga saya yang orang china hanya gara gara ayah saya diserempet motor oleh orang china di kota lain. Dan saya menyerbu tetangga saya sambil berteriak 'Demi Indonesia, serbu chinaaaaa'

Ngerti maksud pertanyaan saya kan ya?

konteksnya sedehana saja mas :)

jika seseorang melakukan sesuatu kejahatan dengan membawa nama agama, atau nama orang tuanya, simbahnya, ataupun nama pacarnya sekalipun, mana yg patut disalahkan? sang pelaku kejahatan, ataukah nama yg dibawa oleh pelaku kejahatan tersebut?

itu saja mas.

striker wrote:

Apabila ayah anda disakiti atau teraniaya, mungkin oleh tetangga anda, dan anda membalas melakukan sesuatu demi nama ayah anda.
Apakah ayah anda salah karena anda melakukan sesautu demi nama ayah anda?

Damai bagimu striker.

Karena pertanyaanmu ini tidak jelas ditujukan kepada siapa, boleh kuartikan kepadaku, nggeh?

Menurutku, pertanyaanmu ini masih sangat terbuka, dalam arti, belum fokus. Ayah saya disakiti atau dianiaya oleh tetangga. Apa penyebabnya tidak dijelaskan. Kemudian saya melakukan sesuatu. Tindakan apa dan bagaimana sesuatu itu?

Begini. Kalau saya melihat seperti itu, bahwa ayah saya disakiti atau dianiaya oleh tetangga, tindakan pertama yang saya ambil ialah mencegah tetangga itu menyakiti atau menganiaya ayah saya. Selanjutnya, mencari akar masalahnya, mengapa tetangga itu menyakiti atau menganiaya ayah saya? Kalau sudah jelas penyebabnya, kemudian baru mengambil langkah yang perlu.

Misalkan terbukti ayah saya yang salah, tentu penyelesaiannya bukan harus menganiaya atau menyakiti ayah saya. Bisa saja dengan ayah saya meminta maaf, atau kalau dimungkinkan mengganti kerugian, atau hal lain selain menyakiti atau menganiaya ayah saya.

Misalkan terbukti bahwa ayah saya tidak bersalah, dan tetangga itu yang sengaja unjuk kemampuan otot dengan menyakiti atau menganiaya ayah saya, maka tetangga itu harus mempertanggunjawabkan perbuatan menyakiti atau meganiayaa ayah saya. Mungkin dia harus meminta maaf, sambil harus mengganti biaya perobatan ayah saya sampai sembuh kembali (kalau ada yang perlu disembuhkan). Jika itu tidak dilakukan, saya serahkan saja ke negara, agar negara yang menegur atau menghukum tetangga itu.

Nah, tindakan saya itu tidak ada lagi sangkut pautnya dengan kebenaran atau kesalahan ayah saya. Saya ringkas lagi ya? Saya melihat penganiayaan. Saya hentikan penganiayaan itu. Saya cari sebab penganiayaan itu. Saya ambil tindakan penyelesaian, kalau si teraniaya salah maka si teraniaya harus minta maaf, dan kalau penganiaya salah maka penganiaya harus minta maaf.

Begitu dariku. Damai bagi Indonesia.

Ngomong-ngomong, kasus ini hampir mirip dengan kasus yang pernah engkau kemukakan tentang adanya orang yang membawa selebaran yang menjelek-jelekkan agama saya ya? Yang kemudian engkau menganjurkan saya untuk mengelus kepala orang itu sambil memberi hadiah?

Hehhehheee... kelihatannya engkau kurang intens menimba pengetahuanmu tentang Kristen selama di sekolah lanjutan atas. Atau engkau sengaja bolos setiap mata pelajaran agama?

Damai bagimu striker.

Quote :

jika seseorang melakukan sesuatu kejahatan dengan membawa nama agama, atau nama orang tuanya, simbahnya, ataupun nama pacarnya sekalipun, mana yg patut disalahkan? sang pelaku kejahatan, ataukah nama yg dibawa oleh pelaku kejahatan tersebut?

Jika seseorang melakukan kejahatan membawa nama agama, orang itu yang bertanggung jawab. Terhadap perbuatannya dan terhadap agamanya (yang dibawa bawa)).

Jika penganut agama yang sama dengan orang yang melakukan kejahatan itu, membela orang jahat itu, hanya gara gara beragama sama dengan pelaku, maka yang salah adalah kumpulan masa agama itu.

Jika penganut yang lain dari aagama yang sama, tidak keberatan agamanya dibawa bawa oleh orang yang melakukan kejahatan, dan membiarkan sebagian umatnya membela kejahatan orang itu, maka secara umum bisa dilihat bahwa kejahatan itu bisa diterima oleh orang orang beragama tersebut.

Rasanya cukup jelas ya mas, nah anda pilih yang mana ?

:)

begini saja sebelum diskusi melebar, ijinkan saya bertanya sedikit.

Mohon diperjelas, apa yg ingin anda tunjukan dan buktikan dengan postingan artikel tersebut?

Jadi akan jelas akan permasalahan dari diskusi ini, sehingga tdk terjadi suudhon dan salah tangkap makna.

terima kasih.

Sudah ada di tulisan yang menyertai post itu mas :

Quote :

Rupanya masih banyak pengagum dan pemuja Osama ini, jadi, bagaimana menjelaskan bahwa Islam tidak identik dengan teroris ?

Quote :

Nah lantas bagaimana umat muslim mau menghapus stigma negatif yang ditanamkan dan diperkuat oleh sesama umat Muslim sendiri?

Quote :

Tarik garis tegas, mas, itu harus, tidak ada toleransi bagi orang yang demi kepentingan pribadi dan kelompok, mengatasnamakan agama, atau berjuang demi agama, ataupun membawa bawa agama untuk kepentingan mereka.

bruce wrote:

Sudah ada di tulisan yang menyertai post itu mas :

Quote :

Rupanya masih banyak pengagum dan pemuja Osama ini, jadi, bagaimana menjelaskan bahwa Islam tidak identik dengan teroris ?

Quote :

Nah lantas bagaimana umat muslim mau menghapus stigma negatif yang ditanamkan dan diperkuat oleh sesama umat Muslim sendiri?

Quote :

Tarik garis tegas, mas, itu harus, tidak ada toleransi bagi orang yang demi kepentingan pribadi dan kelompok, mengatasnamakan agama, atau berjuang demi agama, ataupun membawa bawa agama untuk kepentingan mereka.

Oo jadi tujuan njenengan itu bertanya to?

1. walaupun banyak pengikut islam yg menjadi pemuja iblis (seperti mencari pesugihan), saya rasa Islam tdk bisa dikatakan identik dengan iblis.

itu jawaban saya yg pertama.

yg ke 2. Jujur menurut saya Islam tidak bisa menghapus kejahatan yg dilakukan oleh pengikutnya, karena menjadi baik atau jahat itu ada di masing2 individu, Islam hanya memberikan jalan kebenaran, kalau pengikutnya ada yg menyimpang, silahkan saja dan islam juga sdh menjelaskan konsekwensinya.

yg ke 3. Saya rasa anda sdh lihat ketegasan pemerintah kita dlm menangani teroris dlm negeri ini, dan hukuman apa yg diterima buat teroris.

saya rasa itu jawaban dari saya, kurang lebihnya, ya cuma itu yg ada di kepala saya :)