Tewas karena kelaparan ??

Quote :

Warga Ciawi Tewas, Diduga karena Kelaparan
Penulis : Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha | Senin, 3 Desember 2012 | 16:06 WIB

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Seorang warga Ciawi ditemukan tewas di dalam rumah tendanya di dekat jembatan Pasar Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (3/12/2012). Jenazah pria bernama Entoh (40) ditemukan oleh salah seorang pedagang pasar.

Belum diketahui penyebab kematian Entoh, namun warga menduga lelaki itu menderita kelaparan. "Kalau penyebab pastinya saya kurang tahu, tapi banyak yang bilang karena kelaparan karena belum makan beberapa hari," terang Maman (32),salah seorang warga Pasar Ciawi di lokasi kejadian.

Maman menambahkan, Entoh sehari-harinya tinggal di sebuah tenda yang beratapkan selembar terpal dengan tiang dari bambu. Entoh suka berkeliling dan mengemis di kawasan terminal dan Pasar Ciawi yang jaraknya berdampingan. "Di sini juga (Entoh) belum ada terlalu lama," ujar dia.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Ciawi H Iwan, mengaku baru mengetahui ada pengemis yang tewas kelaparan di wilayahnya. Saat ini, jasad korban dibawa ke RSUD Tasikmalaya, setelah dibawa dari lokasi kejadian oleh petugas dari Polsek Ciawi Tasikmalaya Kota. "Korban sudah dibawa ke rumah sakit oleh polisi dari sini (Polsek Ciawi)," katanya.

Sementara di lokasi kejadian, petugas dari Polsek Ciawi Tasikmalaya Kota masih melakukan identifikasi penyebab kematian korban.

Editor :Kistyarini

Benarkah tewas karena kelaparan?
Kalau benar, maka sungguh mengherankan, Indonesia bukanlah Ethiopia, bukan Somalia.
Apa yang terjadi dengan masyarakat kita?

Dipastikan lebih dahulu. Kalau benar tewas karena kelaparan, berarti penyelenggara negara telah melanggar konstitusi yang mengatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Husada wrote:

Dipastikan lebih dahulu. Kalau benar tewas karena kelaparan, berarti penyelenggara negara telah melanggar konstitusi yang mengatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Andaiiiii benar saya kelaparan dan tidak punya uang...........

Saya akan cari resto cepat saji terdekat ...........


.............




[You must be registered and logged in to see this image.]

cinzano wrote:

Husada wrote:

Dipastikan lebih dahulu. Kalau benar tewas karena kelaparan, berarti penyelenggara negara telah melanggar konstitusi yang mengatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Andaiiiii benar saya kelaparan dan tidak punya uang...........

Saya akan cari resto cepat saji terdekat ...........


.............




[You must be registered and logged in to see this image.]

Lantassss ?

........... Ya bongkar2 tempat sampah nya Bro ...... :)

Kan enggak mungkin yg di resto cepat saji .. orang2 itu kalo makan dihabisin semua.

Pasti ada sisanya.


Yang penting enggak mati

cinzano wrote:

........... Ya bongkar2 tempat sampah nya Bro ...... :)

Kan enggak mungkin yg di resto cepat saji .. orang2 itu kalo makan dihabisin semua.

Pasti ada sisanya.


Yang penting enggak mati

He he he he, kasihan amat. Sebenarnya, lebih tepat kalau anda ke warteg, mereka masih lebih punya jiwa sosial yang baik. Jika anda katakan anda lapar dan tidak punya uang. Maka mereka bisa memberi anda nasi dengan lauk ala kadarnya. Itu yang saya amati dari warteg disekitar rumah saya.

Orang kecil lebih bisa merasakan penderitaan sesama orang kecil.

Betul ...

Seperti kalo beli masakan Padang

Mungkin dianggap kalo beli dibungkus ... statusnya dibawah kalo dimakan ditempat.

Kalo beli nasi bungkus padang....alamaaakkkk nasinya buanyaak sekali



[You must be registered and logged in to see this image.]

cinzano wrote:

Betul ...

Seperti kalo beli masakan Padang

Mungkin dianggap kalo beli dibungkus ... statusnya dibawah kalo dimakan ditempat.

Kalo beli nasi bungkus padang....alamaaakkkk nasinya buanyaak sekali



[You must be registered and logged in to see this image.]

Ha ha ha, saya pernah mendengar selintas alasannya. Karena tujuannya adalah agar berbagi saat makan di rumah.

bruce wrote:

cinzano wrote:

Betul ...

Seperti kalo beli masakan Padang

Mungkin dianggap kalo beli dibungkus ... statusnya dibawah kalo dimakan ditempat.

Kalo beli nasi bungkus padang....alamaaakkkk nasinya buanyaak sekali



[You must be registered and logged in to see this image.]

Ha ha ha, saya pernah mendengar selintas alasannya. Karena tujuannya adalah agar berbagi saat makan di rumah.

Maaf agak OOT sedikit.
Mumpung masih ingat s/d sekarang.

Mengapa dimana2 ada resto Masakan Padang.

Mengapa tidak ada resto Masakan Sumatera Utara ??




[You must be registered and logged in to see this image.]

cinzano wrote:

Maaf agak OOT sedikit.
Mumpung masih ingat s/d sekarang.
Mengapa dimana2 ada resto Masakan Padang.
Mengapa tidak ada resto Masakan Sumatera Utara ??
[You must be registered and logged in to see this image.]

Pertanyaan yang menggelitik. Menurutku, tidak ada jawaban yang akurat untuk pertanyaan itu.

Yang pasti, Padang adalah nama salah satu suku, sementara Sumatera Utara adalah nama provinsi, yang penduduknya aslinya masih ada beberapa suku seperti Melayu Deli, Sub Batak Toba, Sub Batak Mandailing, Sub Batak Karo, Sub Batak Simalungun, Sub Batak Nias, masih ada suku pendatang seperti Pujakesuma (putera Jawa kelahiran Sumatera), banyak etnik Cina yang sudah turun temurun mukim di Sumut, banyak etnik Hindustan yang sudah turun temurun. Jadi, kalo dipilih masakan salah satu suku, lalu menamakan diri masakan Sumatera Utara, akan menimbulkan pertanyaan, Sumutera Utara mana? Selatankah? Utarakah? Timurkah? Ah, pokoke jadi ribet deh.
Agar terhubung dengan judul, saya coba mengkaitkannya dengan,
Karena Masakan SUmatera Utara akan membuat segala bangsa dan suku bangsa kelaparan, baka akan semakin banyak yang mati karena kelaparan seperti dimaksudkan judul trit.
Benar ato nggak, egp.

Quote :

Mengapa dimana2 ada resto Masakan Padang.

Mengapa tidak ada resto Masakan Sumatera Utara ??

Jika maksud anda adalah masakan suku Batak, sepertinya di tiap kota ada yang namanya lapo, om.

Tetapi selain masakan padang, sepertinya warteg juga polpuler di Nusantara ini, walau memang masih kalah dengan rewsto padang, yang bahkan hingga ke Singapore pun harus antri. Sedangkan kalau diadu lebih jauh lagi, sepertinya reto padang masih kalah dengan resto chinese, ang bisa dipastikan selalu ada di etiap kota di bumi ini, kecuali yang mengharamkannya.

Saya sudah Browsing, ternyata enggak ada Lapo di Surabaya.........


Waduhhh....bisa tewas kelaparan nih (spy enggak OOT) ....



[You must be registered and logged in to see this image.]

Kayaknya Cinzan harus siap diterkam, nih. :)

Jangan dibrowsing, tapi dicari. Biasanya di sekitar terminal, atau pelabuhan, atau stasion.

Husada wrote:

Kayaknya Cinzan harus siap diterkam, nih. :)

Jangan dibrowsing, tapi dicari. Biasanya di sekitar terminal, atau pelabuhan, atau stasion.

Hehehe...

Oke Mod...

Nanti hari Sabtu, minta tolong anak buah cari di terminal

cinzano wrote:

Hehehe...
Oke Mod...
Nanti hari Sabtu, minta tolong anak buah cari di terminal

Kalau dengan anak buah, hati-hati dengan ABS, Asal Bapak Senang. Anak Buah jaman sekarang, banyak yang suka memelintir informasi. :)

Husada wrote:

cinzano wrote:

Hehehe...
Oke Mod...
Nanti hari Sabtu, minta tolong anak buah cari di terminal

Kalau dengan anak buah, hati-hati dengan ABS, Asal Bapak Senang. Anak Buah jaman sekarang, banyak yang suka memelintir informasi. :)

Langsung sajikan aja deh :


[You must be registered and logged in to see this image.]

Nah monggo......

bruce wrote:

[You must be registered and logged in to see this image.]
Nah monggo......

Dari gambar ini, kelihatan seperti susu, saya neragukan keaslian tuaknya.

Quote :

Dari gambar ini, kelihatan seperti susu, saya neragukan keaslian tuaknya.

Kalau susu bentuknya seperti ini, om :

[You must be registered and logged in to see this image.]

Ini mah air dikasi krimer. :)