|
| Kisah dari Timur Tengah | |
| | Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Kisah dari Timur Tengah 22nd December 2012, 08:27 | |
| - Quote :
- Suatu Petang di Lembah Bekaa
Sabtu, 22 Desember 2012 | 08:04 WIB
[You must be registered and logged in to see this image.] Suasana Natal mewarnai Beirut dan seluruh Lebanon. Sebuah pohon natal didirikan di depan Masjid Muhammad al-Amin di kawasan Lapangan Syuhada, Beirut, Lebanon, Senin (17/12).
Oleh: Trias kuncahyono
Dari jendela kaca sebuah restoran di Chtaura, Lembah Bekaa, Lebanon, gedung gereja itu bisa kami lihat. Gedung bercat putih itu terbuka pintunya. Ada papan nama warna putih bertuliskan nama gereja berdiri di samping kanan pintu gerbang: Notre Dame de l’Annonciation. Terlihat seorang laki-laki ditemani anak perempuan mengecat pagar taman di depan gereja.
Di halaman depan gereja berderet lima-enam pohon cemara. Pagar halaman gereja sudah diberi hiasan natal, berbentuk bintang yang dilengkapi lampu. Pohon cemara itu juga dipasangi lampu warna-warni.
Di sebelah kanan gereja, terpaut satu bangunan yang digunakan untuk bank, ada stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU). Di depan SPBU itu didirikan pohon natal setinggi kira-kira 5 meter. Di seberang gereja, terpisah jalan yang menuju ke Suriah, berdiri pula pohon natal setinggi kira-kira 5 meter.
Pohon-pohon itu memberikan tanda bahwa hari Natal segera tiba. Natal juga akan tiba di Chtaura, kota kecil sekitar 44 kilometer sebelah timur Beirut, yang dilintasi jalan raya Damaskus-Beirut. Hari Natal juga akan tiba di kota lain di Lembah Bekaa, seperti Zahle yang penduduknya mayoritas Kristen dengan berbagai denominasi—mayoritas Katolik, lainnya Maronits, Ortodoks Yunani, dan ada juga kaum Syiah—Baalbek yang penduduknya Muslim Syiah, dan Hermel yang penduduknya juga Syiah.
Natal juga akan tiba di seluruh Lebanon. Hiasan natal dalam berbagai rupa, seperti pohon natal dan rumah-rumahan serta patung-patung natal, sudah dipajang di Bandara Internasional Hariri, Beirut.
Toko-toko di kawasan bisnis Beirut, seperti Beirut Shouk, Solidere di kawasan downtown, pusat perdagangan, dan sepanjang Jalan Hamra yang dikenal sebagai kawasan Beirut Lama, dipercantik dengan hiasan natal. ”Kawasan ini penduduknya kaum Sunni, tetapi mereka tetap pasang pohon natal di mana-mana. Dan, lihat itu, hiasan lampu yang dipasang melintang di atas jalan juga menggambarkan natal,” kata Munawir, anggota staf Bagian Politik Kedutaan Besar RI di Beirut, ketika kami melintasi Jalan Hamra, awal pekan ini.
Jalur hijau yang jadi pemisah di antara dua jalur jalan di tengah kota Beirut pun dipasangi pohon natal berderet-deret. Bahkan, di depan Masjid Muhammad al-Amin di Lapangan Syuhada, di tengah kota Beirut, berdiri pohon natal setinggi lebih dari 10 meter.
”Penduduk Beirut mayoritas Muslim Sunni, Mas. Tetapi, di sini tak jadi masalah. Hubungan antarpemeluk agama yang berbeda-beda sangat baik dan harmonis,” lanjut Munawir.
Hal yang sama dikemukakan Ade, anggota staf Bagian Humas KBRI, saat di Chtaura. ”Orang di sini tak pernah mempersoalkan perayaan hari Natal. Itu tadi bisa lihat di Chtaura atau sepanjang jalan dari Beirut sampai Masnaa (kota di perbatasan Lebanon dan Suriah) ini, banyak pohon natal, kan,” katanya.
”Bagi umat Kristen Lebanon, hari Natal adalah sebuah kesempatan untuk memperbarui persahabatan dan hari Natal sering kali juga dirayakan oleh keluarga-keluarga Muslim. Keluarga-keluarga Muslim di Lebanon mengungkapkan penghormatan pada hari Natal, dengan menghiasi rumah mereka dengan pohon natal dan semua jalan besar dan kecil pun dihiasi dengan pohon-pohon natal atau semacam goa-goa natal,” ujar Munawir.
Sebuah risalah
Munawir menambahkan, bukan hanya di Beirut hubungan antarpemeluk agama dan sekte tidak menjadi masalah, melainkan juga di seluruh Lebanon. Ada semangat saling menghormati.
Itulah sebabnya, Paus Yohanes Paulus II pernah mengatakan, Lebanon bukan sekadar negara, ia adalah sebuah risalah, sebuah dokumen tentang hubungan antarumat manusia yang saling menghormati.
”Lebanon bukan sekadar sebuah negara. Lebanon adalah sebuah pesan kebebasan dan sebuah contoh pluralisme bagi Timur dan Barat,” kata Paus Yohanes Paulus II tahun 1980-an.
Kata-kata Paus itu terus hidup dan diingat rakyat Lebanon. Apa yang dikatakan Paus itu dipegang oleh para pemimpin politik dan agama, baik Kristen maupun Muslim, di Lebanon. Mereka mengatakan, Lebanon harus seperti itu, menjadi ”sebuah pesan perdamaian, menjadi contoh bagi pluralisme, bagi Timur dan Barat”, tulis Fady Noun di AsiaNews.
Sejumlah sejarawan mengatakan, Lebanon, yang didirikan tahun 1943 didasarkan pada pakta nasional yang disepakati oleh komunitas Kristen dan Muslim, dapat dengan mudah hilang dari peta dunia di bawah tekanan eksternal. Lebanon juga bisa terpecah belah karena faktor-faktor internal dan masyarakatnya yang heterogen. Banyak faktor bisa menjelaskan mengapa ledakan dan perpecahan itu tidak terjadi.
Antaragama
Selama ini, memang hubungan antarumat beragama di Lebanon tidak menjadi masalah sejauh tidak masuk ke ranah politik; politik yang pada dasarnya adalah panggung untuk memperebutkan kekuasaan sehingga dalam banyak hal menghalalkan segala cara. Orang yang sama agamanya pun bisa saling menabrak, saling memotong, saling menjatuhkan, dan berusaha saling mengalahkan, apalagi kalau berbeda agama. Perang saudara di Lebanon (1975-1990) menjadi salah satu contoh.
Sejarah mencatat, tidak jarang kehadiran agama menimbulkan kekerasan yang terungkap dalam sikap doktriner, otoriter, eksklusif, dan kekerasan fisik. Hal itu terjadi lantaran ada perbedaan antara pemahaman dan penghayatan.
Hannah Arendt, filsuf politik, mengingatkan, ”Kita tergoda untuk mengubah dan menyalahgunakan agama menjadi ideologi dan menodai usaha yang telah kita perjuangan melawan totalitarianisme dengan suatu fanatisme. Padahal, fanatisme adalah musuh besar kebebasan.” Fanatisme selalu menimbulkan masalah: konflik dan kekerasan.
Akan tetapi, lihatlah di Chtaura di Lembah Bekaa, yang meski menjelang masuk ke kota kecil itu berdiri baliho besar dengan gambar wajah tokoh Hezbollah, Natal juga dirayakan.
Lagu-lagu Natal pun sudah terdengar mengudara dari radio, di petang hari yang dingin ... yang semakin sore semakin dingin karena embusan angin dari puncak pegunungan Lebanon yang bersalju.
Sumber :Kompas Cetak Editor :Egidius Patnistik
Alangkah indahnya, mengapa kita di Indonesia tidak bisa? | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Kisah dari Timur Tengah 22nd December 2012, 23:06 | |
| Iya sih.... Masa gara2 mau merayakan Natal secara bebas ............. harus pindah ke Lebanon | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kisah dari Timur Tengah 23rd December 2012, 08:51 | |
| Itu terjadi biasanya karena pengetahuan agama yang cuma pas-pasan, untuk menutupi kekurang tahuannya, maka dikeraskan hati dan pikirannya menjad fanatik. Sedangkan orang orang di 'pusat konflik' justru sangat toleran. Aneh kan? | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kisah dari Timur Tengah 24th December 2012, 12:57 | |
| Di jaman penjajahan Belanda dulu, ada istilah Londo Ireng, orang Indonesia yang merasa lebih Belanda daripada Belanda puritan. Kayaknya 'bibit penyakit' kejiwaan seperti itu masih diidap orang Indonesia, sehingga masih banyak yang merasa lebih Arab daripada Arab sendiri, yang tidak memungkinkan orang lain tenteram menrayakan hari raya agamanya, meskipun selalu 'dibalut dengan 'Laquum dinuquum waliyadien'. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kisah dari Timur Tengah 25th December 2012, 19:18 | |
| - Quote :
- Misa Natal di Bethlehem Peringati Kelahiran Kristus
Selasa, 25 Desember 2012 | 18:17 WIB
BETHLEHEM, KOMPAS.com - Ribuan umat Nasrani dari seluruh dunia merayakan kelahiran Yesus di Bethlehem.
Puncak perayaan adalah Misa Malam Natal di Gereja Kelahiran Yesus yang berumur 1.700 tahun, dibangun di lokasi yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus.
Di Bethlehem, pemimpin Gereja Katolik Roma di Yerusalem menyuarakan dukungannya untuk Palestina.
Sementara di Vatikan, Paus Benediktus XVI memimpin Misa Natal tradisional di Basilika Santo Petrus.
Paus meminta umat untuk "mencari waktu dan ruang untuk Tuhan di kehidupan mereka yang serba cepat."
Benediktus berdoa agar Israel dan Palestina dapat hidup dengan damai. Ia juga mendoakan perdamaian di Lebanon, Suriah dan Irak.
Misa, yang biasanya dilaksanakan pada tengah malam, dipercepat dua jam agar Paus yang berusia 85 tahun itu tidak terlalu lelah.
Situs Warisan Dunia
Sebelum Misa, Uskup Agung Fouad Twal mengatakan Natal kali ini harus menjadi perayaan "kelahiran Kristus Tuhan kami dan kelahiran negara Palestina."
"Jalan [menuju negara] masih panjang dan membutuhkan banyak upaya," kata dia.
Uskup Agung yang lahir di Yordania itu memimpin prosesi simbolik dari kota tua Yerusalem ke kota Tepi Barat, melalui pembatas dan pos pemeriksaan yang dibangun oleh Israel.
Ia disambut di Manger Square oleh ribuan turis, jemaat dan pendeta.
Uskup Agung kemudian memimpin Misa di Gereja Kelahiran Yesus.
"Dari tempat suci ini, saya mengundang politisi dan mereka yang berniat baik untuk bekerja demi perdamaian dan rekonsiliasi atas Palestina dan Israel di tengah semua penderitaan di Timur Tengah," kata dia.
November lalu, PBB menaikkan status Palestina menjadi "negara pemantau non-anggota."
Israel yang didukung oleh AS menentang langkah itu dan menyebutnya sebagai upaya Palestina untuk merusak negosiasi perdamaian yang terhenti.
Gereja Kelahiran Yesus terletak di wilayah Tepi Barat yang dikendalikan oleh Otoritas Palestina.
Juni lalu, gereja itu resmi dinyatakan oleh Unesco sebagai Situs Warisan Dunia, lokasi pertama yang dinominasikan oleh Palestina. Negara itu menjadi anggota penuh Unesco awal tahun ini.
Sumber :BBC Indonesia Editor :Hindra
| |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kisah dari Timur Tengah 25th December 2012, 19:32 | |
| Ada berita dari salah satu TV Nasional yang memberitakan perayaan natal di Palestina, dan Suriah. Meriah. Tidak seperti pengalaman jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kisah dari Timur Tengah 25th December 2012, 19:54 | |
| Itulah bedanya antara orang yang sungguh tahu masalahnya, dan orang yang cuma dengar dengar. Biasanya, orang yang cuma dengar dengar lebih ngotot sambil tutup telinga dan mata. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kisah dari Timur Tengah 26th December 2012, 10:31 | |
| - [You must be registered and logged in to see this link.] wrote:
- Suasana Natal di tempat itu, berlangsung penuh kedamaian.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menghadiri perayaan malam Natal di Gereja Nativity Betlehem, Tepi Barat, Senin (24/12) waktu setempat. Suasana Natal di tempat itu, berlangsung penuh kedamaian.
Di luar gereja, sekitar 15 ribuan jemaat, yang kebanyakan para peziarah tetap khidmat merayakan malam Natal, meski dilanda cuaca dingin. Para jemaat mengaku gembira dapat merayakan Natal di tempat kelahiran Isa Almasih itu.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata Palestina mengungkapkan adanya penaikan wisatawan sebesar 20 persen saat Natal, dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah wisatawan diperkirakan akan bertambah sekitar 10 ribu orang pada Hari Natal. Penulis: Beritasatu TV/ Ardi Mandiri Upaya pendamaian yang layak diapresiasi dan didukung sepenuhnya. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kisah dari Timur Tengah 27th March 2013, 18:00 | |
| - Quote :
- Mesir Hukum Mati Penyerang Warga Koptik
Rabu, 27 Maret 2013 | 16:10 WIB
[You must be registered and logged in to see this image.] Pemeluk Kristen Koptik Mesir menghadiri misa malam Natal yang dipimpin pemimpin Gereja Koptik yang baru Paus Tawadros II di Katedral Al-Abbaseya, Kairo, Minggu (6/1/2013). Umat Kristen Koptik merayakan Natal setiap 7 Januari bukan 25 Desember seperti yang dilakukan umat Katolik Roma.
KAIRO, KOMPAS.com — Pengadilan di Mesir Hulu, awal pekan ini, menjatuhkan hukuman mati untuk seorang pria Muslim karena membunuh pemeluk Kristen Koptik dalam sebuah kerusuhan sektarian di Mesir. Demikian laporan kantor berita Mesir, MENA.
Mahmoud Abdel Nazir terbukti bersalah menyerang permukiman warga Koptik yang menewaskan dua orang pada November 2011. Aksi kekerasan muncul setelah seorang pria Koptik memukuli adik Abdel Nazir hingga tewas setelah berselisih terkait penggunaan jalan desa.
Abdel Nazir dan beberapa orang lainnya kemudian menyerang sejumlah rumah dan toko milik keluarga si pria Koptik. Dalam serangan itu, seorang petani dan seorang pedagang tewas. Dua orang lain juga terluka dan sejumlah bangunan terbakar.
Hakim kemudian mengirim keputusan vonis mati ini ke ulama besar Mesir, otoritas keagamaan tertinggi Mesir, untuk meminta izin pelaksanaan hukuman mati.
Ini adalah sebuah langkah prosedural yang biasanya selalu berujung pemberian izin pelaksanaan hukuman mati.
Sejak kejatuhan Hosni Mubarak, warga Koptik yang mencapai 10 persen dari seluruh penduduk Mesir, menyarakan keluhan mereka karena semakin tersisihnya mereka dari berbagai bidang kehidupan di Mesir.
Namun, Presiden Mesir Muhammad Mursi yang disokong Ikhwanul Muslimin, sejak dilantik berjanji akan melindungi seluruh rakyat Mesir, termasuk minoritas Kristen Koptik.
Sumber :Reuters Editor :Ervan Hardoko
Hehmmm, aneh kan? Bagaimana bisa Mesir lebih 'adil' dalam menilai benar atau salah dibandig bangsa kita yang konon Pancasilais? | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Kisah dari Timur Tengah 27th March 2013, 18:58 | |
| - bruce wrote:
- Hehmmm, aneh kan? Bagaimana bisa Mesir lebih 'adil' dalam menilai benar atau salah dibandig bangsa kita yang konon Pancasilais?
Mungkin karena pimpinan Mesir yang baru, Muhammad Mursi dan pendukungnya, Ikhwanul Muslimin, mampu menerapkan syariat Islam dengan lebih baik dari pemerintah atau bangsa Indonesia ini? | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Kisah dari Timur Tengah | |
| |
| | | | Kisah dari Timur Tengah | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |