Wahyu 20:10

Quote :

Why 20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

Pertanyaannya adalah :

1. Apakah iblis mengetahui isi Alkitab?
2. Percayakah iblis akan kebenraran Alkitab?
3. Tahukah apa yang akan terjadi kepada ibis pada akhirnya?
4. Mengapa jika ibis yang mengetahui dengan nyata apa yang akan terjadi ternyata masih berani menentang Allah?

bruce wrote:

Quote :

Why 20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

Pertanyaannya adalah :

1. Apakah iblis mengetahui isi Alkitab?

Kl yg dmaksud adl Alkitab yg kita pegang skrg, iya.
Iblis bahkan mngutip sbuah tulisan Mazmur saat mcobai Tuhan Yesus.

Iblis tau dan ingat sgala firman yg pernah diucapkan Tuhan.

Quote :

2. Percayakah iblis akan kebenraran Alkitab?

Ini saya ngga tau pasti.
Tp spekulasi saya, dia pcaya, hanya saja dia brusaha mbuat manusia tidak mpcayainya.

Quote :

3. Tahukah apa yang akan terjadi kepada ibis pada akhirnya?

Dia tau nasibnya kelak.

Quote :

4. Mengapa jika ibis yang mengetahui dengan nyata apa yang akan terjadi ternyata masih berani menentang Allah?

Krn Iblis tidak lagi dapat (bksempatan) mngubah nasibnya.

Quote :

Krn Iblis tidak lagi dapat (bksempatan) mngubah nasibnya.

Maksud anda, iblis memang tidak mau bertobat atau iblis tidak punya kesempatan lagi untuk tobat walaupun mau?

Thanks sebelumnya pak Pendeta

:)

Wah...ndak tau persis mana duluan.

Tp mnrt saya krn tidak ada ksempatan utk btobat shg dia all out.
Knp bgitu?
Krn saya bkeyakinan bhw pd awalnya Tuhan ciptakan dia sbg malaikat terang.

siip wrote:

Wah...ndak tau persis mana duluan.

Tp mnrt saya krn tidak ada ksempatan utk btobat shg dia all out.
Knp bgitu?
Krn saya bkeyakinan bhw pd awalnya Tuhan ciptakan dia sbg malaikat terang.

Mengapa Allah tidak mau member kesempatan kepada iblis untuk bertobat, pak Pendeta?

bruce wrote:

siip wrote:

Wah...ndak tau persis mana duluan.

Tp mnrt saya krn tidak ada ksempatan utk btobat shg dia all out.
Knp bgitu?
Krn saya bkeyakinan bhw pd awalnya Tuhan ciptakan dia sbg malaikat terang.

Mengapa Allah tidak mau member kesempatan kepada iblis untuk bertobat, pak Pendeta?

Iblis mlakukan dosa yg mdatangkan maut. Tidak dapat diperbaiki dan tidak dapat dipertobatkan.

Quote :

Iblis mlakukan dosa yg mdatangkan maut. Tidak dapat diperbaiki dan tidak dapat dipertobatkan.

Bisa dijelaskan lebih lanjut pak Pendeta?

bruce wrote:

Quote :

Iblis mlakukan dosa yg mdatangkan maut. Tidak dapat diperbaiki dan tidak dapat dipertobatkan.

Bisa dijelaskan lebih lanjut pak Pendeta?

Yg saya pahami itu bgini :

Iblis itu tadinya malaikat yg dciptakan Tuhan dan dbri tempat pelayanan di surga.
Krn dia brada di surga, maka dia tau betul siapa Tuhan itu.
Dia mlihat langsung sosok Tuhan, tau sifat-sifatNya, kkudusanNya, bahkan kemahakuasaanNya.
Dg kata lain, Iblis tau banget Tuhan itu siapa, tp dlm kondisi dmikian pun, ia jatuh dlm ksombongan.

Maka dosa Iblis yg dlakukan dg keadaan sadar benar siapa Tuhan dan dlakukan dari dirinya sndr (tanpa campur tangan lain) mjadikannya bbuat dosa yg tdk terampuni.

Prinsipnya kan gini :
Siapa yg dbrikan banyak akan dtuntut banyak.

Saya setuju dengan pendapat anda bro.
Anda layak dapat satu tanda plus, he he he.

Tetapi jika ditanyakan lebih lanjut, mengapa Tuhan tidak menghukum iblis sesaat setelah pemberontakannya itu?

Thanks

Mksd Bro, mngapa tidak straight to hell gitu ya???

siip wrote:

Mksd Bro, mngapa tidak straight to hell gitu ya???

Bisa dikatakan begitu. Krena sebagai 'awam' tentu kita lebih 'suka' jika tidak ada lawan yang terus menerus menggoda secara 'licik' untuk mengalahkan kita kan?

:)

Emang kalo nggak di "goda" oleh tante Luci, Oom Bruce yakin nggak bakalan berbuat dosa gitu ?
Apa emang semua dosa yang kita lakukan sepenuhnya tanggung jawab atau akibat godaan Iblis ya ? Malang bener jadi Iblis.. Jadinya kita yang mendakwa Iblis dong kalo gitu, bukan malah sebaliknya..


Salam

samiaji wrote:

Emang kalo nggak di "goda" oleh tante Luci, Oom Bruce yakin nggak bakalan berbuat dosa gitu ?
Apa emang semua dosa yang kita lakukan sepenuhnya tanggung jawab atau akibat godaan Iblis ya ? Malang bener jadi Iblis.. Jadinya kita yang mendakwa Iblis dong kalo gitu, bukan malah sebaliknya..


Salam

Bukan gitu om, justru tanpa iblis pun menolak godaan dosa sudah berat, apalagi ada yang godain.

BTW, kalau tanpa iblis kita jatuh dalam dosa ngga sih om?

:)

bruce wrote:

Bukan gitu om, justru tanpa iblis pun menolak godaan dosa sudah berat, apalagi ada yang godain

Yang ini saya setuju.. ^_^

Quote :

BTW, kalau tanpa iblis kita jatuh dalam dosa ngga sih om?
:)

Kalo menurut saya, selain ada dorongan Roh Kudus, godaan Iblis, ada juga pihak ketiga, yaitu keinginan diri kita sendiri yang memang cenderung negatif.. Jadi Iblis hanya perlu sedikit saja bekerja, dengan mudahnya kita jatuh dalam dosa , apalagi kalau sudah menjadi kebiasaan jelek {at least seringkali begitu bagi saya} ..


GBU

Quote :

Kalo menurut saya, selain ada dorongan Roh Kudus, godaan Iblis, ada juga pihak ketiga, yaitu keinginan diri kita sendiri yang memang cenderung negatif.. Jadi Iblis hanya perlu sedikit saja bekerja, dengan mudahnya kita jatuh dalam dosa , apalagi kalau sudah menjadi kebiasaan jelek {at least seringkali begitu bagi saya} ..

Bisa dibantu menjelaskannya kepada saya bro?
Mengapa kita (manusia) yang adalah ciptaan Tuhan yang seharusnya sempurna, ternyata masih cenderung negatif dan mudah jatuh dalam dosa?

Contohnya keinginan untuk bebas yang sebebas-bebasnya, kadang kita menginginkan agar kita diperbolehkan berbuat semau kita tanpa ada apapun yang menghalangi.. Dalam kenyataannya orang yang memiliki sedikit kekuasaan mulai bertindak sewenang-wenang.
Contoh lain keinginan untuk menyenangkan orang sekitar kita dengan cara memberikan barang-barang berharga untuk mereka seringkali berakibat korupsi untuk mendapatkan harta dengan mudah
Keinginan untuk membela keyakinan yang membabi buta mengakibatkan aksi teror seperti yang terjadi baru-baru ini..

Sepertinya apapun keinginan seorang manusia kalau dia hanya berpatokan pada ukuran yang dibuat dirinya sendiri, akan berakibat negatif.. Bagi dirinya sendiri terlebih bagi orang lain.
Mungkin karena manusia lebih banyak yang belum paham / mengalami pengalaman pribadi dengan Tuhan [yang merupakan sumber kebahagiaan], jadinya mereka mencari dengan cara mereka sendiri.


GBU

samiaji wrote:

Contohnya keinginan untuk bebas yang sebebas-bebasnya, kadang kita menginginkan agar kita diperbolehkan berbuat semau kita tanpa ada apapun yang menghalangi.. Dalam kenyataannya orang yang memiliki sedikit kekuasaan mulai bertindak sewenang-wenang.
Contoh lain keinginan untuk menyenangkan orang sekitar kita dengan cara memberikan barang-barang berharga untuk mereka seringkali berakibat korupsi untuk mendapatkan harta dengan mudah
Keinginan untuk membela keyakinan yang membabi buta mengakibatkan aksi teror seperti yang terjadi baru-baru ini..

Sepertinya apapun keinginan seorang manusia kalau dia hanya berpatokan pada ukuran yang dibuat dirinya sendiri, akan berakibat negatif.. Bagi dirinya sendiri terlebih bagi orang lain.
Mungkin karena manusia lebih banyak yang belum paham / mengalami pengalaman pribadi dengan Tuhan [yang merupakan sumber kebahagiaan], jadinya mereka mencari dengan cara mereka sendiri.


GBU

Bukankah banyak anggapan dari kita orang Kristen yang berkata, bahwa dorongan kesenangan duniawi itu adalah bujukan sang iblis?

Kalo menurut saya, Iblis memang banyak berbuat penyesatan.. Tetapi di banyak kesempatan justru keinginan kita pribadi yang menjadi penyebab perbuatan kita.
Benar bahwa Hawa digoda oleh Iblis, tetapi Adam kan tidak (secara langsung).
Lagipula semuanya kita sendiri yang menentukan, bukan dipaksa oleh Iblis..
Yang pasti, walau tanpa bujukan Iblis, asalkan di dalam seseorang tsb tidak hadir hadirat Allah, apapun yang ia kerjakan, walaupun maksudnya baik, sering nya berakibat negatif..

Itu menurut pandangan saya aja sih..

GBU

samiaji wrote:

Kalo menurut saya, Iblis memang banyak berbuat penyesatan.. Tetapi di banyak kesempatan justru keinginan kita pribadi yang menjadi penyebab perbuatan kita.
Benar bahwa Hawa digoda oleh Iblis, tetapi Adam kan tidak (secara langsung).
Lagipula semuanya kita sendiri yang menentukan, bukan dipaksa oleh Iblis..
Yang pasti, walau tanpa bujukan Iblis, asalkan di dalam seseorang tsb tidak hadir hadirat Allah, apapun yang ia kerjakan, walaupun maksudnya baik, sering nya berakibat negatif..

Itu menurut pandangan saya aja sih..

GBU

Bro, katanya Adam dan Hawa jatuh dalam dosa akibat dibujuk iblis, karena mereka saat itu belum tahu mana yang baik mana yang buruk (belum makan buah dari pohon 'pengetahuan'). Sedangkan kita punya kecenderungan untuk berbuat dosa karena kita (Adam) sudah pernah jatuh dalam dosa.

Bagaimana pendapat anda?

GBU

bruce wrote:

samiaji wrote:

Emang kalo nggak di "goda" oleh tante Luci, Oom Bruce yakin nggak bakalan berbuat dosa gitu ?
Apa emang semua dosa yang kita lakukan sepenuhnya tanggung jawab atau akibat godaan Iblis ya ? Malang bener jadi Iblis.. Jadinya kita yang mendakwa Iblis dong kalo gitu, bukan malah sebaliknya..


Salam

Bukan gitu om, justru tanpa iblis pun menolak godaan dosa sudah berat, apalagi ada yang godain.

BTW, kalau tanpa iblis kita jatuh dalam dosa ngga sih om?

:)

Sbrnnya ya Bro...
Untung juga Adam dan Hawa jatuh dlm dosa krn ditipu Iblis.

Bayangkan kl Adam dan Hawa ngga ada yg nipu, lalu bbuat dosa dari dirinya sendiri.
Apa hukumannya yag?

Quote :

Bro, katanya Adam dan Hawa jatuh dalam dosa akibat dibujuk iblis, karena mereka saat itu belum tahu mana yang baik mana yang buruk (belum makan buah dari pohon 'pengetahuan').


Sedangkan kita punya kecenderungan untuk berbuat dosa karena kita (Adam) sudah pernah jatuh dalam dosa.

Bagaimana pendapat anda?

GBU

Kl mnrt kitab Roma, keinginan bbuat dosa timbul krn kita tau apa yg tidak boleh dlakukan.
Kl ada kata 'jangan lakukan', maka kcenderungannya justru ingin mlakukan.

Quote :

Kl mnrt kitab Roma, keinginan bbuat dosa timbul krn kita tau apa yg tidak boleh dlakukan.
Kl ada kata 'jangan lakukan', maka kcenderungannya justru ingin mlakukan.

Jadi ada hubungannya dengan iblis atau memang dasar kita yang memang badel, oom?

Rasanya kurang adil kalau semua dilimpahkan pada Iblis mengingat manusia mempunyai pemikirannya sendiri.
saya jadi ingat , ada sebuah cerita, Ada sepasang remaja yang berpacaran. Nah, mulai lah si Pemuda ini mau berbuat yang tidak2 sehingga ditinggalkan si cewek. Akhirnya, si pemuda khilaf dan berkata, ya Tuhan, maafkan aku. Aku tidak tahan dengan godaan iblis.
Dan dari jauh, si iblis mengeluh dan berdoa juga 'ya Tuhan, jauhkanlah aku dari fitnahan manusia yang apa2 menyalahkanku. padahal aku baru mau datang dan belum sempat menggodanya''

Makanya, saya sih cenderung menganggap bahwa kalau pada dasarnya, manusia itu memang bandel, sudah tahu dilarang, kalau tidak ada yang lihat diembat juga. Setelah itu, iblis pula dialahin. He he he he.

Mas,

Kalau dlm Islam dijelaskan bahwa iblis tdk terima ketika Allah akan menjadikan Adam (manusia) sebagai kalifah di bumi ini, karena dia merasa lebih hebat dan lebih mulia dari manusia sehingga iblis tdk terima, dan menjadi pembangkang perintah Allah, ketika dia disuruh tunduk/sujud kepada Adam dia membangkang perintah Allah tersebut.

Bagaimana kalau di kristen, Apa sih yg menyebabkan iblis yg dulunya (katanya) adalah malaikat bisa memberontak?