Benarkah Rahmat bagi Semesta Alam ?

Sambil berharap, semoga pikiran tiap kelompok semakin 'waras', kan?

Damai, damai, damai.

Husada wrote:

Sambil berharap, semoga pikiran tiap kelompok semakin 'waras', kan?

Damai, damai, damai.

Manusia boleh berkehedak, tetapi Tuhan yang memutuskan, om

bruce wrote:

Manusia boleh berkehedak, tetapi Tuhan yang memutuskan, om
[You must be registered and logged in to see this image.]

Kalau segala sesuatunya menunggu keputusan Tuhan, jadinya predestinasi dong? Tidak perlu berbuat apa-apa, tunggu Tuhan bertindak saja?

Karena ada tertulis :

Mat 3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Oala... begitu rupanya.

Jadi, kalo dipersamakan kepada padi, walau diberi kesempatan menjadi "bernas", dan kita doakan agar benaran jadi "bernas", kalau yang bersangkutan keukeuh memilih "hampa", maka segera tiba saatnya, "padi hampa" akan dibakar tapi tidak hangus-hangus, ya? Sampai terdengar kertak gigi dan geraham yang tak henti-henti selamanya?

Ahhh...

Quote :

Taliban Potong Tangan dan Kaki Dua Pemuda Afganistan
Senin, 22 April 2013 | 11:27 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Seorang pemuda yang menjadi korban Taliban. Ia dihukum Taliban dengan dipotong salah satu tangan dan kakinya karena bekerja dengan pihak sekutu.

KABUL, KOMPAS.com — Pemberontak Taliban Afganistan memotong tangan dan kaki dua pria yang bekerja untuk perusahaan yang menyediakan logistik bagi konvoi NATO di Provinsi Herat, Afganistan barat. Demikian kata polisi dan salah seorang korban, Sabtu (20/4/2013). Menurut Taliban, mereka memotong masing-masing tangan kanan dan kaki kiri kedua orang itu sebagai hukuman karena keduanya merupakan perampok di jalan raya.

Salah seorang korban, yang lengan kanan dan kaki kirinya terbalut perban berlumuran darah, diwawancarai Tolo TV di ranjang rumah sakit di kota Herat. Pria 25 tahun itu, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan, dia dan rekannya diculik beberapa hari sebelumnya oleh militan Taliban. "Mereka meminta kami untuk menanam bahan peledak di perusahaan (tempat kami bekerja) dan mengatakan mereka akan membayar kami untuk itu. Namun, kami mengatakan tidak (mau)," kata pria itu kepada si pewawancara dengan suara gemetar, seperti dikutip media online Pakistan, paktribune.com, Minggu.

"Mereka kemudian membawa kami ke pengadilan mereka dan hakim mereka memutuskan bahwa tangan dan kaki (kami) harus dipotong. Kami protes dan mengatakan bahwa kami hanya bekerja untuk cari uang."

Seorang juru bicara polisi Herat mengatakan, anggota keluarga dan warga melaporkan bahwa kedua orang itu menjadi target karena mereka bekerja untuk sebuah perusahaan keamanan swasta yang menjaga konvoi pasokan buat pasukan asing. "Kedua orang itu berasal dari distrik Sangi Robat Koshk. Mereka tertangkap Taliban. Masing-masing telah kehilangan satu tangan dan satu kaki," kata Noor Khan Nekzad, juru bicara polisi Herat, kepada AFP.

Taliban, dalam sebuah pernyataannya di situs webnya, menyatakan bahwa kedua pria itu mengaku kepada "pengadilan Distrik Imarah Islam" bahwa mereka telah merampok wisatawan di jalan-jalan di daerah itu.

Taliban sempat memerintah Afganistan pada tahun 1996 sampai 2001. Kelompok itu menerapkan hukum cambuk, amputasi, dan eksekusi. Mereka digulingkan oleh invasi pimpinan AS tahun 2001 dan sejak itu melancarkan pemberontakan terhadap pasukan Pemerintah Afganistan dan pasukan asing. Warga sipil yang bekerja untuk militer sering menjadi sasaran.

Serangan terhadap dua pria itu kemudian disusul dua serangan lainnya. Rangkaian serangan itu menjadikan April sebagai bulan paling mematikan di Afganistan tahun ini. Sejauh ini, tercatat 222 orang tewas dalam aksi kekerasan.

Sebelumnya, kaum militan menembak mati enam polisi di sebuah pos pemeriksaan di distrik Dayak di Provinsi Ghazni, yang melukai satu orang dan menyebabkan satu lagi hilang. Demikian kata wakil kepala polisi Kolonel Mohammad Hussain. Serangan kedua menghantam Provinsi Paktika, di mana seorang pengebom bunuh diri menewaskan tiga orang dan melukai tujuh lainnya, termasuk dua petugas polisi, di pusat perbelanjaan. Zabiullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

LSM Afghanistan Safety Office melaporkan, hari Minggu, sebagaimana dikutip MailOnline, serangan yang diprakarsai militan meningkat sebesar 47 persen selama kuartal pertama 2013 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Departemen Pertahanan Afganistan mengatakan, tentara Afganistan telah melakukan 2.209 operasi militer selama sebulan terakhir yang berakhir hari Minggu. Selama waktu itu, 467 pemberontak dan 107 tentara tewas dan 362 militan ditangkap.

Taliban menghentikan pembicaraan formal dengan NATO tahun lalu dan tetap menolak perundingan dengan Pemerintah Afganistan, yang mereka pandang bertindak di bawah instruksi negara-negara sekutu. Di Afganistan, terdapat sekitar 100.000 tentara internasional, termasuk 66.000 dari AS.

Editor :Egidius Patnistik

Siapa yang sedang berbohong pada kasus di atas? Yang jelas pihak yang satu sudah kehilangan tangan dan kakinya.

Apapun alasannya, bila anggota tubuh seseorang dihilangkan dengan dalih hukum agama, maka bagi orang itu, agama yang megambil anggota tubuhnya tidak akan dipandang sebagai RAHMAT. Agama itu akan dipandang sebagai penebar PETAKA. [You must be registered and logged in to see this image.]

Husada wrote:

Apapun alasannya, bila anggota tubuh seseorang dihilangkan dengan dalih hukum agama, maka bagi orang itu, agama yang megambil anggota tubuhnya tidak akan dipandang sebagai RAHMAT. Agama itu akan dipandang sebagai penebar PETAKA. [You must be registered and logged in to see this image.]

Saya justru jadi teringat pada ayat ini :

Luk 7:22 Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.

bruce wrote:

Saya justru jadi teringat pada ayat ini :

Luk 7:22 Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Nah, yang begini ini yang merupakan rahmat. Keterbatasan-keterbatasan orang lain dipatahkan, sehingga orang itu mempunyai kemampuan lebih baik daripada sebelumnya.

Kalau mengurangi kemampuan orang dari bisa berjalan menjadi lumpuh, itu bukan rahmat tetapi malapetaka. Dan kalau pengurangan kemampuan orang lain itu berdasarkan agama, maka agama seperti itu sangat tidak layak dijuluki sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam, melainkan pembawa petaka bagi sekalian alam.

Quote :

Kalau mengurangi kemampuan orang dari bisa berjalan menjadi lumpuh, itu bukan rahmat tetapi malapetaka. Dan kalau pengurangan kemampuan orang lain itu berdasarkan agama, maka agama seperti itu sangat tidak layak dijuluki sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam, melainkan pembawa petaka bagi sekalian alam.

Sy kok sangat, sangaat setuju sekali dgn pendapat Oom Husada diatas ya...

Nah, yang mengherankan bagi saya, meski banyak kawan-kawan penganut Islam tidak setuju dengan tindakan beberapa penganut Islam yang membawa-bawa nama Islam (seperti pemboman J.W.Marriot, misalnya), tetapi masih dengan ketegaran hati mengatakan bahwa agamanya merupakan rahmat bagi semesta alam. Seolah-olah, mereka tidak mengakui keislaman pelaku pemboman tersebut. Tidak mengakui, tetapi tidak berupaya menghilangkan yang berwatak begitu sebagai penganut agamanya.

Mungkin, ini hanya mungkin saja, bahwa kawan-kawan itu juga menyadari terdapatnya ayat-ayat di Kitab Sucinya yang dapat diterjemahkan sebagai bekal atau landasan menggunakan kekerasan kepada umat lain. Dengan menyadari itu, mereka agak gamang, tidak setuju atas perlakuan kerasa sesama penganut Islam, tetapi tidak berdaya karena dasar ayatnya jelas tertera di Kitab Sucinya.

Ah... memang menjadikan jiwa yang terbelah, antara setuju dengan kekerasan dengan menolak kekerasan.

Quote :

Peran Amerika di Perang Irak dan Afganistan Jadi Motif Kasus Boston
Penulis : Palupi Annisa Auliani | Rabu, 24 April 2013 | 05:13 WIB

BOSTON, KOMPAS.com — Peran Amerika Serikat dalam perang Irak dan Afganistan disebut sebagai motif pelaku peledakan di Maraton Boston pekan lalu. Fakta ini merupakan hasil pemeriksaan awal terhadap tersangka Dzhokhar Tsarnaev, yang dilakukan di Rumah Sakit Beth Israel, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Selasa (23/4/2013) waktu setempat.

Dikutip dari CNN, keterangan itu disampaikan seorang pejabat Amerika Serikat yang turut dalam pemeriksaan Dzhokhar. Meski sangat terbatas akibat luka tembak yang salah satunya memutus pita suaranya, Dzhokhar mulai bisa berkomunikasi dengan para penyidik. Otoritas setempat pun menggarisbawahi bahwa ini masih tahap pemeriksaan awal, dan akun-akun elektronik Dzhokhar masih harus diperiksa lebih lanjut untuk memastikan adanya kontak dengan jejaring kelompok radikal.

Kepada para penyidik, Dzhokar mengatakan, dia dan kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, meradikalisasi diri berdasarkan "pengetahuan" dari internet. Merujuk pengakuan Dzhokhar pula, penyidik tengah menelusuri benar atau tidaknya ada majalah online berbahasa Inggris Inspire yang disebut merupakan terbitan Al Qaeda. Dzhokhar mengaku belajar merakit peledak dari salah satu artikel majalah itu.

Dzhokhar dan kakaknya, Tamerlan yang tewas dalam baku tembak, Kamis (18/4/2013), dituduh sebagai pelaku peledakan di Maraton Boston, Senin (15/4/2013) siang waktu setempat. Akibat ledakan tersebut, tiga orang tewas dan lebih dari 170 orang terluka.

Lokasi ledakan mulai dibuka

Otoritas keamanan Amerika Serikat mulai mengizinkan warga dan pemilik usaha kembali beraktivitas di area sekitar lokasi ledakan Boston, Selasa (23/4/2013). Pembukaan kembali area ini untuk aktivitas publik menandai mulai pulihnya kota metropolitan terbesar kelima di Amerika Serikat ini.

Salah satu pebisnis yang kembali beraktivitas adalah Ed Borash, yang bersama putranya turut cedera dalam insiden pekan lalu. "Kami menjalani waktu yang sulit," kata dia, sembari menyebut insiden pekan lalu dan kembalinya dia beraktivitas adalah hal yang sangat emosional.

Sementara Helena Collins, pebisnis setempat, berpendapat harus segera pulihnya aktivitas Boston bukan hanya semata alasan ekonomi. "Bagi kami dan bisnis kami, itu benar-benar tentang bagaimana kami bisa kembali ke Boston, bagaimana kami bersatu, bagaimana kami membantu mereka yang luka parah, yang akan memiliki perjuangan seumur hidup," katanya.

Pemakaman korban

Sementara pemakaman Martin Richard ( sudah dilakukan, Selasa (23/4/2013). Meski pemakaman digelar sebagai acara keluarga, penghormatan publik juga direncanakan. "Curahan cinta dan dukungan sepekan ini luar biasa," kata Denise dan Bill Richard dalam pernyataannya

Adapun polisi yang tewas sebelum tertembaknya Tamerlan, Sean Collier, juga dimakamkan pada Selasa (23/4/2013) waktu setempat, di Stoneham, Massachusetts. Upacara penghormatan jenazah digelar terbuka untuk koleganya di kepolisian setempat dan komunitas Massachusetts Institute of Technology

Sebelumnya, Senin (22/4/2013) waktu setempat, Krystle Campbell (29) jugat telah dimakamkan, didahului misa di Gereja St Joseph, di Medford, Massachusetts. Hadir dalam pemakaman ini antara lain Gubernur Massachusetts Deval Patrick dan Senator William Cowal.

Sementara kawan-kawan Lu Lingzi, mahasiswi asal China yang juga tewas dalam insiden tersebut, telah menggelar upacara perkabungan. Lu Lingzi adalah mahasiswi Universitas Boston yang tengah melihat Maraton Boston bersama teman-temannya saat ledakan terjadi.

Sumber: CNN/AFP/Reuters

Editor :Palupi Annisa Auliani

Anggaplah AS melakukan kesalahan, dengan 'menyerbu' Afghanistan dan Irak, sesuatu yang bisa diperdebatkan. Tetapi, apa hubungannya dengan membunuh orang orang yang tidak tidak terlibat dengan keputusan penyerbuan itu?

Hal hal seperti ini selalu terjadi berulang ulang, siapa yang makan nangkanya, mengapa getahnya dilempar ke segala arah?

bruce wrote:

Anggaplah AS melakukan kesalahan, dengan 'menyerbu' Afghanistan dan Irak, sesuatu yang bisa diperdebatkan. Tetapi, apa hubungannya dengan membunuh orang orang yang tidak tidak terlibat dengan keputusan penyerbuan itu?

Hal hal seperti ini selalu terjadi berulang ulang, siapa yang makan nangkanya, mengapa getahnya dilempar ke segala arah?

[You must be registered and logged in to see this image.]

Begitu pula, terjadi pertumpahan darah yang menimpa orang Rohingnya, justru tempat peribadatan dan kedutaan Myanmar yang diobrak abrik. Tanya kenapa? Rahmat bagi sekalian alam? Jaoooh bo'.

Husada wrote:

Mungkin, ini hanya mungkin saja, bahwa kawan-kawan itu juga menyadari terdapatnya ayat-ayat di Kitab Sucinya yang dapat diterjemahkan sebagai bekal atau landasan menggunakan kekerasan kepada umat lain.

Aku sependapat dengan kak Husada, tapi pendapatku lebih tegas lagi, karena aku tidak bilang itu hanya kemungkinan aja kak.

menurut pendapatku, dengan melihat postingan yang diberikan oleh suamiku dan postingan berita yg diberikan oleh kak Bruce diatas, maka sudah JELAS DAN PASTI dikarenakan adanya ayat-ayat yang menyerukan kekerasan dan kebencian kepada penganut agama lain di Alquran itulah yang menjadi dasar atau landasan umat Islam 'garis keras'/hardline dalam melakukan tindakan-tindakan kekerasan, terorisme, dan pembunuhan tersebut.
jadi menurut aku hal itu sudah PASTI, bukan lagi sebuah kemungkinan.


Seharusnya umat Muslim yang merasa 'gamang' itu lekas menyadari bahwa ajaran Nabi 'Termulianya' itu memang sangat 'berbahaya' dan merugikan pihak lain, jadi seharusnya segera meninggalkan ajarannya tersebut atau malah menjadi penganut yang 'radikal' sekalian biar tidak setengah-setengah dalam menjalani ajaran agamanya itu.
hi hi hi hi

Joan86 wrote:

Seharusnya umat Muslim yang merasa 'gamang' itu lekas menyadari bahwa ajaran Nabi 'Termulianya' itu memang sangat 'berbahaya' dan merugikan pihak lain, jadi seharusnya segera meninggalkan ajarannya tersebut atau malah menjadi penganut yang 'radikal' sekalian biar tidak setengah-setengah dalam menjalani ajaran agamanya itu.
hi hi hi hi [You must be registered and logged in to see this image.]

Kalau jadi pengikut sebenarnya, akan bertubrukan dengan Perlindungan Hak Asasi Manusia. Jadi, sebaiknya sih, menurut saya, ya... meninggalkan ajaran yang dipelajari selama ini, karena tidak rela mengikuti ajaran secara total.

Quote :

Bom Meledak di Empat Masjid, 4 Tewas
Jumat, 26 April 2013 | 19:21 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com — Sebuah bom meledak di empat masjid Sunni di Baghdad, Irak, Jumat (26/4/2013). Serangkaian serangan ini menewaskan empat orang dan melukai 50 orang lainnya.

Sebuah bom meledak di dalam masjir Al-Kubaisi, Baghdad selatan, menewaskan empat orang dan melukai 36 orang lainnya.

Sementara bom di dekat masjid Al-Shaheed Yusif dan Malik Al-Ashtar di wilayah utara Baghdad, melukai 11 orang, sedangkan satu bom lagi meledak di masjid Al-Razaaq.

Ledakan bom terjadi seusai ibadah Shalat Jumat, di tengah badai kekerasan yang telah menewaskan 190 orang dan dikhawatirkan kembali memicu kembali konflik sektarian di Irak.

Sumber :AFP
Editor :Ervan Hardoko

Kembali, tempat ibadah dari umat yang sama, dijadikan tempat pembantaian sesama. Suatu kejadian yang sangat patut dicermati.

Makin mengukuhkan bahwa pernyataan berkah bagi semesta alam tidak pas. [You must be registered and logged in to see this image.]

Husada wrote:

Makin mengukuhkan bahwa pernyataan berkah bagi semesta alam tidak pas. [You must be registered and logged in to see this image.]

Memng sulit, jika melihat fakta fakta di lapangan, yang selalu menampilkan kekerasan dimanapun di muka bumi ini, baik diantara sesama ataupun kepada umat lain. Kemudian timbul pertanyaan, di mana 'rahmat' nya?

Rahmat? Rahmat Kartolokah? Atau Rahmat Hidayat? [You must be registered and logged in to see this image.]

Husada wrote:

Rahmat? Rahmat Kartolokah? Atau Rahmat Hidayat? [You must be registered and logged in to see this image.]

Ketahuan banget usianya si om ini, hua ha ha ha ha

Apa hubungannya usia dengan "rahmat bagi semsta alam", Glomod? [You must be registered and logged in to see this image.]

bruce wrote:

Husada wrote:

Makin mengukuhkan bahwa pernyataan berkah bagi semesta alam tidak pas. [You must be registered and logged in to see this image.]

Memng sulit, jika melihat fakta fakta di lapangan, yang selalu menampilkan kekerasan dimanapun di muka bumi ini, baik diantara sesama ataupun kepada umat lain. Kemudian timbul pertanyaan, di mana 'rahmat' nya?

klo sy umat Muslim pasti akan bilang gini "Lihatnya jangan fakta2 dilapangan donk, tp lihatnya dr apa yg ada di Quran, krn dgn diturunkannya Al Quran ol Awloh itulah rahmat yg sebenarnya"..

pasti bro Bruce atau penganut non Muslim akan kembali bertanya :
dalam AlQuran sendiri banyak sekali ayat2 yg bertentangan dan banyak pula ayat2 yg mengajarkan kekerasan dan permusuhan kpd pihak lain, apakah itu bukti Awloh menurunkan 'rahmat'Nya bagi umat manusia..?

Sy akan kembali jawab :
Memang seperti itulah yg telah diturunkan ol Awloh dlm Quran, manusia kan tinggal ngikuti aj maunya Awloh dan apa yg diperintahkanNya, emang apa haknya manusia ingin menuntut/menyalahkan Awloh..??

dan penganut Non Muslim akan berkata :
Oooh, jd itu toh maksudnya Awloh menurunkan rahmatNya kpd manusia, jd supaya manusia saling bertengkar dan bermusuhan..?

Sy akan jawab :
klo emg itu yg diinginkan Awloh, ya kita sebagai manusia tinggal jalanin aj semua perintahNya itu, klo ada yg komplain silahkan aj nti anda sekalian bertanya sendiri sm Awloh ketika sudah berada di akhirat kelak (itu kalo sampeyan ketemu sama Dia).. gampang kan..?
klo anda nda ketemu berarti anda semua masuk neraka jahanaammm..

Okay bro Bruce, sepertinya diskusi ditrit ini sudah terjawab dan diselesaikan dengan baik, jd trit ini bisa digembok ol bro Husada..

Huahahahahahahaha..

tp sy bercanda doang ya bro, anggep aj intermezooo..

Syalom,

Husada wrote:

Apa hubungannya usia dengan "rahmat bagi semsta alam", Glomod? [You must be registered and logged in to see this image.]

Hanya yang sudah uzur saja yang kenal Rahmat Kartolo dan Rahmat Hidayat, om

Kalau anak sekarang kenalnya Afghan.

Hmm .. Jadi kesimpulannya. Ratusan juta umat islam yg cinta damai adalah muslim sesat, dan segelintir muslim yg melakukan kerusakan di muka bumi adalah musllim yg benar .. Wow, kereeeeen. Kalau sudah sepakat demikian, kenapa gak dilock aja trit ini? Dan kenapa juga ya saya harus bertahan dan buang-buang waktu dg menerangkan panjang lebar mengenai Islam, kalau akhirnya pemahamannya ttg islam hanya segini?

[You must be registered and logged in to see this image.]

Quote :

Tokoh Islam Palu Desak Bubarkan Densus 88
Penulis : Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Minggu, 28 April 2013 | 14:48 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Tokoh dan umat Islam mendesak agar Densus 88 AT dan BNPT dibubarkan lantaran dalam tiap operasi yang dilakukan banyak melakukan pelanggaran HAM berat.

PALU, KOMPAS.com - Tokoh Islam di Palu, Sulawesi Tengah mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membubarkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. .

Desakan pembubaran BNPT dan Densus 88 AT ini disampaikan dalam sebuah pertemuan di aula Balai Latihan Kerja di Jalan Hang Tuah, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (28/4/2013).

Desakan ini bukanlah tanpa sebab. Sejumlah kasus pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) berat diduga dilakukan oleh Densus 88 AT dalam setiap penanganan dugaan tindak pidana terorisme yang terjadi di wilayah Republik Indonesia.

Tim Pembela Muslim (TPM), Harun Nyak Itam Abu mengatakan, dalam setiap operasi yang dilakukan Densus 88 AT banyak sekali kejahatan atau pelanggaran HAM yang dilakukan.

"Kalau kita melihat fakta di Poso dan di daerah lain banyak pelanggaran hukum yang dilakukan pasukan elit Polri ini. Mereka memberikan surat penangkapan bukan awal ketika akan ditangkap, melainkan sudah keluar baru muncul surat penangkapannya. Ini kan aneh," kata Harun kepada Kompas.com.

Menurutnya, aturan dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana Pasal 16 dan 17 menyebutkan, surat penangkapan itu diberikan dengan bukti permulaan yang cukup.

Sementara itu, pernyataan tokoh dan umat Islam terkait desakan pembubaran Densus 88 AT dan BNPT akan dikirim ke Jakarta untuk kemudian dimasukan di agenda dengar pendapat dengan Pansus DPRD Poso soal kekerasan pada 15 Mei 2013 nanti.

Pertemuan di Balai Latihan Kerja dihadiri sejumlah tokoh dan umat Islam, di antaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia Habib Ali Muhammad Aljufri, perwakilan Pemuda Muhammadiyah Amin Parakasi, perwakilan Forum Silatuhrahim dan Perjuangan Umat Islam (FSPUI) ustaz Adna Arsal dan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Irwan.

Editor :Farid Assifa

Minta dibubarkan? Mengapa bukan minta terorisnya yang bubar?
Ibarat preman minta polisi dibubarkan.

Makin aneh negeri ini.....