Status kaya dan miskin, apakah berpengaruh terhadap keselamatan ?

nothingman wrote:

setuju dgn penjelasan bro Bruce diatas.. [You must be registered and logged in to see this image.]
spt yg sudah sy utarakan diatas utk menolong orang lain yg membutuhkan tergantung situasi dan kondisi dan tentunya tingkat kepedulian atau 'kepekaan' diri kita masing2 bro, jd kita bisa menentukan tindakan apa yg lebih tepat utk membantu orang lain yg membutuhkan tsb..
Syalom,

Mungkin artikel renungan tulisan romo Felix Supranto yang pernah saya post, bisa membantu memperjelas, bro :

[You must be registered and logged in to see this link.]

Syalom

bruce wrote:

nothingman wrote:

setuju dgn penjelasan bro Bruce diatas.. [You must be registered and logged in to see this image.]
spt yg sudah sy utarakan diatas utk menolong orang lain yg membutuhkan tergantung situasi dan kondisi dan tentunya tingkat kepedulian atau 'kepekaan' diri kita masing2 bro, jd kita bisa menentukan tindakan apa yg lebih tepat utk membantu orang lain yg membutuhkan tsb..
Syalom,

Mungkin artikel renungan tulisan romo Felix Supranto yang pernah saya post, bisa membantu memperjelas, bro :

[You must be registered and logged in to see this link.]

Syalom

Renungan Mod Bruce bener2 membuat saya terharu ........

Jadi, kesimpulannya, status kaya dan miskin (materi) tidak berpengaruh terhadap keselamatan. Setuju? [You must be registered and logged in to see this image.]

Husada wrote:

Jadi, kesimpulannya, status kaya dan miskin (materi) tidak berpengaruh terhadap keselamatan. Setuju? [You must be registered and logged in to see this image.]

Tidak, om.
Dengan memperoleh banyak, akan dituntut banyak.
Kekayaan materi yang banyak, harus dipertanggung jawabkan kelak penggunaannya.
Beda dengan kemiskinan, kalau tidak punya ya tidak ada yang perlu dipertanggung jawabkan tho.
Itulah mengapa beberapa ordo dalam Katolik menerapkan kaul kemiskinan.

Okkelah kalo begityu, GMB. [You must be registered and logged in to see this image.]

Husada wrote:

Okkelah kalo begityu, GMB. [You must be registered and logged in to see this image.]

Jadi kalau anda berniat mengurangi kekayaan, tinggal transfer ke rekening saya, om, thanks sebelumnya.

bruce wrote:

Husada wrote:

Okkelah kalo begityu, GMB. [You must be registered and logged in to see this image.]

Jadi kalau anda berniat mengurangi kekayaan, tinggal transfer ke rekening saya, om, thanks sebelumnya.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Okeh GMB, nanti setelah ketemu tanggal 30 Pebruari. [You must be registered and logged in to see this image.]

Husada wrote:

bruce wrote:

Husada wrote:

Okkelah kalo begityu, GMB. [You must be registered and logged in to see this image.]

Jadi kalau anda berniat mengurangi kekayaan, tinggal transfer ke rekening saya, om, thanks sebelumnya.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Okeh GMB, nanti setelah ketemu tanggal 30 Pebruari. [You must be registered and logged in to see this image.]

Sudah om, berikut adalah buktinya :

[You must be registered and logged in to see this image.]

Nah, gimana?

Sptnya org 'miskin' itu susah deh masuk Kerajaan Sorga.

siip wrote:

Sptnya org 'miskin' itu susah deh masuk Kerajaan Sorga.

Alasannya, bro?

Onta kalo terlalu kurus berat mnempuh pjalanan shg pengsan duluan sblm sampe pintu lubang jarum...

hehehe

siip wrote:

Onta kalo terlalu kurus berat mnempuh pjalanan shg pengsan duluan sblm sampe pintu lubang jarum...

hehehe

Jika anda artikan, kalau seseorang terlalu miskin, sehingga tidak bisa beribadah dengan benar, pikiran selalu terpikir pada kebutuhan pokok setiap hari, maka saya bisa setuju, bro.

Hehehe...

Kaya miskin ada tantangannya sendiri-sendiri...

siip wrote:

Hehehe...

Kaya miskin ada tantangannya sendiri-sendiri...

Mana yang lebih berat, bro?

Sama aja Bro.
Miskin berat, kaya juga berat; apalagi yg tiba-tiba switch.

Org miskin jg bisa sombong lho...yaitu mrasa diri lebih 'benar' daripada orang kaya, atau mrasa diri 'bisa bbuat lebih baik' drpd orang kaya kl dia kaya.

siip wrote:

Sama aja Bro.
Miskin berat, kaya juga berat; apalagi yg tiba-tiba switch.

Org miskin jg bisa sombong lho...yaitu mrasa diri lebih 'benar' daripada orang kaya, atau mrasa diri 'bisa bbuat lebih baik' drpd orang kaya kl dia kaya.

Kalau dalam segi 'rela bekerja untuk sesama' saya percaya orang miskin memang lebih rela dibanding orang kaya, bro.

Kalau dalam hal godaan terhadap dosa, orang kaya lebih banyak godaannya, dibanding orang miskin, bro.

bruce wrote:

siip wrote:

Sama aja Bro.
Miskin berat, kaya juga berat; apalagi yg tiba-tiba switch.

Org miskin jg bisa sombong lho...yaitu mrasa diri lebih 'benar' daripada orang kaya, atau mrasa diri 'bisa bbuat lebih baik' drpd orang kaya kl dia kaya.

Kalau dalam segi 'rela bekerja untuk sesama' saya percaya orang miskin memang lebih rela dibanding orang kaya, bro.

Kalau dalam hal godaan terhadap dosa, orang kaya lebih banyak godaannya, dibanding orang miskin, bro.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Hehehe...
Tuhan melihat sampai tahap motivasi Bro.

Apa sih yg lebih banyak mdorong orang miskin lebih rela bekerja utk sesama?

siip wrote:

bruce wrote:

siip wrote:

Sama aja Bro.
Miskin berat, kaya juga berat; apalagi yg tiba-tiba switch.

Org miskin jg bisa sombong lho...yaitu mrasa diri lebih 'benar' daripada orang kaya, atau mrasa diri 'bisa bbuat lebih baik' drpd orang kaya kl dia kaya.

Kalau dalam segi 'rela bekerja untuk sesama' saya percaya orang miskin memang lebih rela dibanding orang kaya, bro.

Kalau dalam hal godaan terhadap dosa, orang kaya lebih banyak godaannya, dibanding orang miskin, bro.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Hehehe...
Tuhan melihat sampai tahap motivasi Bro.

Apa sih yg lebih banyak mdorong orang miskin lebih rela bekerja utk sesama?

Ada masalah sedikit pada koneksi internet saya, entah mengapa.

Begini, bro. Saya melihat pada fakta sehari hari di lapangan. Kalaulah anda seorang pengusaha, memiliki perusahaan, maka waktu anda sehari hari habis untuk mengurus perusahaan. Waktu luang anda tinggal hari Sabtu dan Minggu. Yang umumnya habis pula untuk ibadah dan untuk keluarga. Mana waktu untuk Tuhan? Belum lagi kalau ada masalah ataupun project besar dengan dateline yang ketat.

Sementara, saya lihat orang orang yang bisa aktif menjadi pengurus lingkungan, pengurus gereja, bahkan anggota paduan suara di gereja, kebanyakan justru adalah orang orang yang tidak tergolong kaya.

Syalom

Orang miskin dengan segala kesulitannya pasti lebih mengandalkan Tuhan.

Orang kaya dengan segala kekayaannya, pasti mengandalkan dirinya sendiri dalam menghadapi masalah.

cinzano wrote:

Orang miskin dengan segala kesulitannya pasti lebih mengandalkan Tuhan.

Orang kaya dengan segala kekayaannya, pasti mengandalkan dirinya sendiri dalam menghadapi masalah.

Naaaaah itu, betul.

Tetapi..... bisa juga justru seperti ini, om :

Orang kaya dengan segala kekayaannya mengandalkan dirinya dan kekayaannya.
Orang pintar dengan segala kepandaiannya mengandalkan dirinya dan otaknya.

Sementara, orang miskin dengan segala kemiskinannya mengandalkan OTOT.

cinzano wrote:

Orang miskin dengan segala kesulitannya pasti lebih mengandalkan Tuhan.

Orang kaya dengan segala kekayaannya, pasti mengandalkan dirinya sendiri dalam menghadapi masalah.


[You must be registered and logged in to see this image.]

Kadang-kadang yg mjadikan org kaya tetap kaya dan org miskin tetap miskin adl mentalitasnya.

Kl ada org yg miskin dan mngandalkan Tuhan, maka dia pasti ngga miskin bro.

siip wrote:

cinzano wrote:

Orang miskin dengan segala kesulitannya pasti lebih mengandalkan Tuhan.

Orang kaya dengan segala kekayaannya, pasti mengandalkan dirinya sendiri dalam menghadapi masalah.


[You must be registered and logged in to see this image.]

Kadang-kadang yg mjadikan org kaya tetap kaya dan org miskin tetap miskin adl mentalitasnya.

Kl ada org yg miskin dan mngandalkan Tuhan, maka dia pasti ngga miskin bro.

Contohnya dong Bro Siip ...

Disertai penjelasan2nya

Quote :

Kadang-kadang yg mjadikan org kaya tetap kaya dan org miskin tetap miskin adl mentalitasnya.

Kl ada org yg miskin dan mngandalkan Tuhan, maka dia pasti ngga miskin bro.

Ehem, apakah anda mau mengatakan bahwa kalau miskin, berarti kurang iman?
Atau kalau kaya berarti beriman?

He he he he

bruce wrote:

Quote :

Kadang-kadang yg mjadikan org kaya tetap kaya dan org miskin tetap miskin adl mentalitasnya.

Kl ada org yg miskin dan mngandalkan Tuhan, maka dia pasti ngga miskin bro.

Ehem, apakah anda mau mengatakan bahwa kalau miskin, berarti kurang iman?
Atau kalau kaya berarti beriman?

He he he he

Ini bukan teologi kemakmuran ya.

Kl org hidup mngandalkan Tuhan, maka hidupnya akan bkecukupan.
Bukan miskin.
Kl mreka mnganggap diri mreka miskin, maka mreka mentalitasnya miskin.

Quote :

Kl org hidup mngandalkan Tuhan, maka hidupnya akan bkecukupan.
Bukan miskin.
Kl mreka mnganggap diri mreka miskin, maka mreka mentalitasnya miskin.

Kalau kita menggunakan standar pemerintah, maka apakah orang yang mengandalkan Tuhan bisa masuk dalam kategori miskin atau tidak, bro?