Pesantren Diserang, Satu Masjid dan 41 Motor Dirusak
Penulis : Kontributor Jember, Ahmad Winarno Rabu, 11 September 2013 | 21:32 WIB
[You must be registered and logged in to see this image.]Sepeda motor yang dibakar massa di halaman masjid Darussolihin. | Surya/ Sri Wahyunik
JEMBER, KOMPAS.com - Warga yang menyerang masjid dan Ponpes Darussolihin pada Rabu (11/9/2013), diperkirakan berjumlah 30 orang. Namun perbuatan mereka membuat kerusakan cukup parah. Mereka leluasa merusak fasilitas seperti masjid dan bangunan lainnya serta 41 motor, karena saat itu pesantren sedang kosong ditinggal karnaval.
Semua murid mulai dari PAUD, TK, SD, SMP dan SMK Darussolihin mengikuti karnaval pukul 13.30 WIB. Karnaval itu sebenarnya sudah dilarang karena berpotensi menimbulkan persoalan. Namun para orangtua tetap meminta karnaval digelar.
Untuk melarang karnaval itu, polisi sampai memblokade jalan masuk dan keluar menuju Ponpes itu. Namun murid yang sudah bersiap karnaval nekat menerobos barikade yang dibuat polisi. Akhirnya barikade dibuka dan peserta memulai karnaval.
Sekitar 30 menit peserta karnaval berjalan, sebanyak 30 orang datang sambil membawa parang. Kala itu tidak ada polisi di sekitar ponpes dan masjid.
Polisi berjaga di barikade di sebelah barat Ponpes, sedangkan warga penyerang menerobos dari arah timur yang tidak begitu terjaga.
“Katanya ada polisi tetapi kok mereka bisa masuk. Saya tidak tahu pasti kejadiannya karena tadi kita sedang karnaval. Sampai sini semua sudah rusak, bahkan ada yang dibakar,” ujar Abdul Rohim, ustad Ponpes Darussolihin.
Satu orang dikabarkan tewas
Diberitakan sebelumnya, satu orang ditemukan tewas menyusul kerusuhan di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu 911/9/2013). Korban tewas diketahui bernama Eko Mardi (45), warga Desa Puger. Selain korban tewas, dua lainnya mengalami luka parah di kepala dan kini masih dirawat di puskesmas setempat.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, bentrok berawal dari perayaan karnaval untuk memperingati 17 Agustus yang dilakukan simpatisan Pondok Pesantren Darussolihin pimpin Habib Ali di Desa Puger Kulon.
Saat pondok dalam keadaan sepi ditinggal karnaval, tiba-tiba sekelompok massa lain yang kontra karnaval, menyerang ponpes dan merusak sejumlah fasilitas seperti masjid dan bangunan lain. Bahkan, dilaporkan 41 motor peserta konvoi dirusak. Sesaat setelah kejadian, seorang warga bernama Eko Mardi ditemukan sudah dalam keadaan tewas di pantai tak jauh dari lokasi ponpes.
Ketua Panitia karnval Habib Isa menyayangkan kejadian perusakan itu. Dia mempertanyakan polisi yang tidak bisa meredam kejadian tersebut. Dia meminta polisi untuk mengusut kasus tersebut.
Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan. Untuk mencegah kerusuhan susulan, personel brimob didatangkan dari Polda Jatim untuk menjaga ketat lokasi bentrokan.
Sumber : Harian Surya
Ini soal apa lagi? Antara apa dan siapa?Benar benar membingungkan.