Sabtu, 14/09/2013 13:28 WIB
Ke Malaysia, Prabowo Coba Selamatkan TKI yang Terancam Hukuman Mati
Ahmad Toriq - detikNews
Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto terbang ke Malaysia dalam upaya menyelamatkan Wilfrida Soik, pekerja rumah tangga (PRT) migran asal Belu, NTT, yang terancam hukuman mati. Wilfrida dihukum mati karena dituduh melakukan tindak pembunuhan terhadap majikan perempuannya, Yeap Seok Pen.
Prabowo melawat ke Malaysia menggunakan pesawat pribadi milik adiknya, Hashim Djojohadikusumo, dan tiba di di Subang Airport, Kuala Lumpur, sekitar pukul 14.00 WIB hari Jumat kemarin.
"Prabowo disambut Jasbir Chal, seorang pengusaha Malaysia yang juga sahabatnya sejak kecil," kata Wasekjen Gerindra Sudaryono dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (14/9/2013).
Di Malaysia, Prabowo memiliki banyak kerabat yang akan diajaknya bicara mengenai kasus Wilfrida. Tahapan awal, Eks Danjen Kopassus itu telah melakukan pertemuan dengan Tan Sri Muhammad Shafee, tangan kanan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Dalam pertemuan itu, Shafee berjanji tim hukum pemerintah Malaysia akan menyelidiki kasus itu lebih jauh sebelum ada keputusan dari pengadilan. Shafee juga mengatakan bahwa masih ada waktu untuk menyelamatkan Wilfrida.
"Pak Prabowo sangat lega mendengar hal itu, artinya masih ada harapan," ujar Sudaryono.
Hari ini, Prabowo bertemu Wilfrida di penjara Kota Baru Kelantan. Menurut Sudaryono, pemerintah Malaysia sangat kooperatif untuk menfasilitasi berbagai kemungkinan penyelamatan Wilfrida.
"Bahkan Pak Prabowo diberi waktu untuk berbicara empat mata dengan Wilfrida," tutur pria yang juga sekretaris pribadi Prabowo ini.
Sudaryono mengatakan Prabowo memiliki hubungan yang sangat baik dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Hubungan baik ini dilatarbelakangi oleh hubungan ayah Najib, Tun Abdul Razak, dengan Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, yang berkawan akrab. Hubungan baik ini diharapkan dapat membantu untuk menyelamatkan Wilfrida.
"Dalam hal menyelamatkan TKI, upaya yang dilakukan Prabowo bukan hanya kali ini saja. Bulan Januari 2012, Prabowo yang juga berhasil memulangkan 300 TKW yang keleleran tidak terurus di KBRI Yordania," pungkasnya.
Jadi, di mana peran pemmpin negeri ini? Dimana peran menaker? Dimana peran menlu?Mengapa justru seorang capres dari partai kecil, seorang pensiunan yang harus menyelesaikan urusan seperti ini?