|
| Ketika setan Menggugat | |
|
+4Silancah striker samiaji Atmajaya 8 posters | |
Pengirim | Message |
---|
Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 29th April 2011, 08:45 | |
| - striker wrote:
Mas Silancah dan mas Raihan ditunggu pendapatnya atas pandangan striker tentang bohong yg diperbolehkan, monggo dikoreksi dan dibenarkan kalau saya salah, dan monggo ditambahkan kalau ada yg perlu ditambahkan.
utk sementara waktu striker pamit rehat dulu, cooling down kata mas raihan, monggo :)
sampai ketemu lagi, Insya Allah :) @mas bro striker Sorry mas bro, jika terlambat posting.... soalnya jarang jalan2 sih. Betul, yg mas bro sampaikan itu adalah 3 pengecualian yg dibolehkan berbohong dalam Islam, dan yg salah satunya juga telah disampaikan oleh akhi Silancah.... Memang secara umum dalam ajaran Islam berbohong itu dilarang dan diperintahkan untuk berlaku jujur, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Wajib atas kalian untuk jujur, sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing kalian menuju ke kebajikan, dan kebajikan akan membimbing menuju surga, dan tidaklah seorang laki-laki itu jujur dan berusaha untuk jujur maka dia akan dicatat di sisi Alloh sebagai siddiiq. Hati-hati kalian dari bohong karena sesungguhnya bohong itu membimbing menuju kefajiran dan kefajiran membimbing menuju ke neraka, dan tidaklah seseorang itu berbohong dan berusaha untuk berbohong maka akan dicatat di sisi Alloh sebagai pembohong”. (HR. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah) Kecuali dalam kasus2 tertentu, ada 3 hal dimana seorang muslim dibolehkan mengatakan/berbuat sesuatu walaupun tidak seperti yg sebenarnya. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist; “Bohong itu tidak halal kecuali dalam tiga hal (yaitu) suami pada istrinya agar mendapat ridho istrinya, bohong dalam perang, dan bohong untuk mendamaikan diantara manusia”. (HR. Tirmidzi) “Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau memberikan rukhsoh (keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh manusia kecuali dalam perang, mendamaikan antara manusia, pembicaraan seorang suami pada istrinya dan pembicaraan istri pada suaminya”. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud) Seputar penjelasan akan hadist di atas adalah 1.Bohong suami pada istrinya agar mendapat ridho atau menyenangkan hati istrinya, demikian pula sebalilknya. Hal ini telah dijelaskan oleh mas bro Striker. Atau seperti misal lainnya adalah; seorang istri yg tidak begitu pandai memasak, ingin menyenangkan sang suami dg membuat masakan dari tangannya sendiri. Walaupun masakan sang istri terasa tidak enak, namun sang suami dibolehkan berkata tidak sesuai dg kenyataan untuk menyenangkan hati istrinya 2.Bohong dalam peperangan.... Contoh masalah ini sudah dijelaskan oleh akhi Silancah 3.Bohong untuk mendamaikan diantara manusia. Untuk tujuan mendamaikan pertikaian diantara manusia, maka dibolehkan berkata bohong. Hal itu juga taelah dijelaskan oleh mas bro Striker. Kalau boleh saya tambahkan contoh lagi. Misalkan Si Anu berkata kepada si Raihan yg sedang bertikai dg si Striker bahwa Striker menyesal telah bertengkar dg Raihan, karena Raihan adalah seorang yg baik dan dia tidak ingin kehilangan sahabat yg baik seperti Raihan. Begitu juga sebaliknya yg dkatakannya kepada Striker. Walaupun keduanya tidak mengucapkan apa2. Maka perkataan si Anu ini tidaklah dicatat dosa, meskipun dia telah berkata bohong pada Striker dan Raihan. :) | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 29th April 2011, 09:37 | |
| - Quote :
- Bohong suami pada istrinya agar mendapat ridho atau menyenangkan hati istrinya, demikian pula sebalilknya.
mau nanya dikit, kang... kalau bohong supaya dapet ijin nikah lagi (poligami) boleh, gak ? |
| | | Djo Perwira Pertama
Jumlah posting : 794 Join date : 28.01.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 29th April 2011, 10:15 | |
| - Silancah wrote:
- Kalau dibilang ajaran Islam adalah penerus ajaran yang tercantum di PB ... sepertinya memang tidak tepat, bro :)
Berarti ajaran Yesus yg bilang "Sembahlah Tuhan Allahmu, Dia itu Esa." itu tidak digunakan oleh org islam ya kang ? Atau waktu Yesus bilang "Aku diutus Bapaku", ini jg salah dong.... kan 2 kalimat diatas adanya di PB ? Lalu mengapa umat muslim suka sekali menggunakan ayat2 ini utk MENDUKUNG ajaran muslim yg mengajarkan Allah itu Esa dan Yesus/Isa itu utusan Allah ? Padahal ayat2 di PB ini bukan sumber dari ajaran islam, atau katakanlah, Tidak Sejalan dgn ajaran islam. Tapi kenapa dipakai ? :?: Atau dipilih-pilih dulu...., yg cocok ya diambil, selebihnya palsu. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 29th April 2011, 10:53 | |
| - Djo wrote:
- Berarti ajaran Yesus yg bilang "Sembahlah Tuhan Allahmu, Dia itu Esa." itu tidak digunakan oleh org islam ya kang ?
Atau waktu Yesus bilang "Aku diutus Bapaku", ini jg salah dong.... kan 2 kalimat diatas adanya di PB ?
Lalu mengapa umat muslim suka sekali menggunakan ayat2 ini utk MENDUKUNG ajaran muslim yg mengajarkan Allah itu Esa dan Yesus/Isa itu utusan Allah ?
Padahal ayat2 di PB ini bukan sumber dari ajaran islam, atau katakanlah, Tidak Sejalan dgn ajaran islam. Tapi kenapa dipakai ? :?:
Atau dipilih-pilih dulu...., yg cocok ya diambil, selebihnya palsu. Ajaran di PB kan bukan hanya yang dicantumkan di atas ... Jadi kalau dikatakan Islam meneruskan apa yang termaktub di dalam PB .. ya, berarti meliputi semuanya dong, bro. Adapun Islam meneruskan apa yang sudah diajarkan Nabi dan Rasul terdahulu ... antara lain Tauhid (Ke-Esa-an Allah) yang dipahami secara berbeda oleh rekan2 Kristiani berdasarkan apa yang tercantum di dalam PB. | |
| | | Djo Perwira Pertama
Jumlah posting : 794 Join date : 28.01.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 29th April 2011, 11:06 | |
| - Silancah wrote:
Ajaran di PB kan bukan hanya yang dicantumkan di atas ... Jadi kalau dikatakan Islam meneruskan apa yang termaktub di dalam PB .. ya, berarti meliputi semuanya dong, bro.
Adapun Islam meneruskan apa yang sudah diajarkan Nabi dan Rasul terdahulu ... antara lain Tauhid (Ke-Esa-an Allah) yang dipahami secara berbeda oleh rekan2 Kristiani berdasarkan apa yang tercantum di dalam PB.
saya masih ngambang nih kang, dgn jawaban diatas. Maksudnya jadi menolak PB secara keseluruhan kan ? | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 29th April 2011, 12:47 | |
| - Djo wrote:
- saya masih ngambang nih kang, dgn jawaban diatas.
Maksudnya jadi menolak PB secara keseluruhan kan ? Sederhananya begini ... Taurat diberikan kepada Nabi Musa as Zabur diberikan kepada Nabi Daud as Injil diberikan kepada Nabi Isa as Al Quran membenarkan kitab2 yang diturunkan sebelumnya. Nah, PB itu bukan Injil ... itu yang saya imani. Masalah bagian dari Injil ada yang termaktub di dalam PB ... itu interpretasi sebagian muslim. Hal2 di dalam PB yang sesuai dengan Al Quran, itulah sisa2 dari Injil yang sesungguhnya. Kalau saya pribadi tidak mau melakukan hal seperti itu ... bagi saya, cukuplah, Al Quran yang menjadi pedoman saya. Sementara PB yang rekan2 Kristiani pegang, silahkan diimani dan dijadikan teladan oleh rekan2 Kristiani semuanya ... saya tidak mau mengotak-utiknya. Kalau penasaran dan ingin bertanya, ya, itu niatan saya ... tetapi mengulik2nya (atau meminjam istilah akh blueyy dulu: cherry picking), itu yang ingin saya hindari. Ingatkan saya kalau sudah kebablasan melakukan hal seperti itu, ya bro? | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 29th April 2011, 14:52 | |
| | |
| | | Djo Perwira Pertama
Jumlah posting : 794 Join date : 28.01.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 29th April 2011, 18:26 | |
| - Silancah wrote:
Nah, PB itu bukan Injil ... itu yang saya imani. Masalah bagian dari Injil ada yang termaktub di dalam PB ... itu interpretasi sebagian muslim. Hal2 di dalam PB yang sesuai dengan Al Quran, itulah sisa2 dari Injil yang sesungguhnya.
Kalau saya pribadi tidak mau melakukan hal seperti itu ... bagi saya, cukuplah, Al Quran yang menjadi pedoman saya. Sementara PB yang rekan2 Kristiani pegang, silahkan diimani dan dijadikan teladan oleh rekan2 Kristiani semuanya ... saya tidak mau mengotak-utiknya. Kalau penasaran dan ingin bertanya, ya, itu niatan saya ... tetapi mengulik2nya (atau meminjam istilah akh blueyy dulu: cherry picking), itu yang ingin saya hindari.
Ingatkan saya kalau sudah kebablasan melakukan hal seperti itu, ya bro?
Nah ini kang yg mau sy pegang dari teman2 muslim. Jika teman2 muslim setuju bahwa PB tidak dapat dijadikan referensi utk mendukung ajaran islam karena isi PB bukanlah injil, maka hal ini tentu konsisten adanya. Jika ada yg mau coba2 mengkaitkan isi PB dgn ajaran islam (thread siapa penolong yg dimaksud, misalnya, itu berarti hanya merupakan interpretasi pribadi oknum muslim saja. Sayangnya, banyak yg pake ayat2 PB utk kepentingannya sendiri, sedangkan yg bertentangan dianggap palsu alias ajarannya si Paulus, bukan Yesus. Celakanya, ternyata hal ini pun sekarang banyak ditiru oleh teman2 kristen, yg sering kali menggunakan ayat2 Alquran khususnya surat AlMaida 65 dst, ttg nasrani, ahli kitab, bahkan ketika umat muslim meminta utk ditunjukkan jalan yg lurus, dgn semangat teman2 kristen ini menggunakan ayat ketika Yesus mengatakan Akulah jalan dan kebangkitan dan hidup. Yah begitulah kang.... | |
| | | siip Perwira Pertama
Jumlah posting : 630 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 29th April 2011, 20:38 | |
| - Djo wrote:
- Silancah wrote:
Nah, PB itu bukan Injil ... itu yang saya imani. Masalah bagian dari Injil ada yang termaktub di dalam PB ... itu interpretasi sebagian muslim. Hal2 di dalam PB yang sesuai dengan Al Quran, itulah sisa2 dari Injil yang sesungguhnya.
Kalau saya pribadi tidak mau melakukan hal seperti itu ... bagi saya, cukuplah, Al Quran yang menjadi pedoman saya. Sementara PB yang rekan2 Kristiani pegang, silahkan diimani dan dijadikan teladan oleh rekan2 Kristiani semuanya ... saya tidak mau mengotak-utiknya. Kalau penasaran dan ingin bertanya, ya, itu niatan saya ... tetapi mengulik2nya (atau meminjam istilah akh blueyy dulu: cherry picking), itu yang ingin saya hindari.
Ingatkan saya kalau sudah kebablasan melakukan hal seperti itu, ya bro?
Nah ini kang yg mau sy pegang dari teman2 muslim. Jika teman2 muslim setuju bahwa PB tidak dapat dijadikan referensi utk mendukung ajaran islam karena isi PB bukanlah injil, maka hal ini tentu konsisten adanya. Jika ada yg mau coba2 mengkaitkan isi PB dgn ajaran islam (thread siapa penolong yg dimaksud, misalnya, itu berarti hanya merupakan interpretasi pribadi oknum muslim saja.
Sayangnya, banyak yg pake ayat2 PB utk kepentingannya sendiri, sedangkan yg bertentangan dianggap palsu alias ajarannya si Paulus, bukan Yesus.
Celakanya, ternyata hal ini pun sekarang banyak ditiru oleh teman2 kristen, yg sering kali menggunakan ayat2 Alquran khususnya surat AlMaida 65 dst, ttg nasrani, ahli kitab, bahkan ketika umat muslim meminta utk ditunjukkan jalan yg lurus, dgn semangat teman2 kristen ini menggunakan ayat ketika Yesus mengatakan Akulah jalan dan kebangkitan dan hidup.
Yah begitulah kang....
Inilah alasannya knp saya ngga pernah pake ayat-ayat Al Quran utk mverifikasi apa yg tertulis di Alkitab. Jika saya kutip ayat Al Quran utk mbenarkan apa yg ada di Alkitab, brarti saya mngakui adanya kebenaran di Al Quran (minimal di ayat yg saya sudah kutip itu). Tp di sisi lain, krn saya myakini kbenaran Alkitab 100%, maka mau tak mau saya myakini adanya ketidakbenaran di Al Quran (yaitu di ayat yg btentangan dg Alkitab). Dg dmikian, maka saya sudah inkonsisten. Jika saya myakini adanya kbenaran di Al Quran, mngapa tidak skalian saja saya myakini kbenaran sluruh Al Quran? Bukankah dg bgitu saya punya standar ganda? Bukankah saya dg bgitu hanya seleksi ayat utk mcari-cari masalah? Bukankah saya tidak lagi mjd pencari kebenaran mlainkan pnggali kesalahan dr iman orang lain? | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 30th April 2011, 00:03 | |
| Bro Djo dan bro sipp,
Mungkin pemahaman saya memang berbeda dengan mainstream umat muslim.
Saya meyakini bahwa ada ajaran di PB yang sesuai dengan ajaran Islam, patut dibenarkan dan diamalkan ... tetapi apakah itu ajaran yang ada di Injil yang sesungguhnya (versi Islam, lho) ... nah itu ranah yang tidak mau saya campuri karena saya sama sekali tidak tahu Injil yang sebenarnya itu seperti apa.
Seperti yang dikatakan bro sipp ... ujung2nya kita main seleksi ayat untuk mencari2 masalah.
Oleh karenanya saya sangat sepakat dan menjunjung tinggi ayat lakum diinukum waliyadiin. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 30th April 2011, 11:00 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
- T2Y wrote:
-
- Quote :
- Bohong suami pada istrinya agar mendapat ridho atau menyenangkan hati istrinya, demikian pula sebalilknya.
mau nanya dikit, kang... kalau bohong supaya dapet ijin nikah lagi (poligami) boleh, gak ? Kira-kira gimana ya caranya ? kalau janda alasan aja, kasihan anaknya banyak dan gak punya bapak (padahal sih alasan utama karena bodinya yang semok)... (kan boleh tuh nulung janda dengan alasan semacam itu kalau perlu kasih hadist yang mendukung) atw bilang gak sengaja khilaf nidurin anak orang sampe "tek-dung", jadi kudu tanggung jawab (padahal mah dianya yang maksa ). dan masih banyak lagi lah seribu satu alasan... |
| | | Djo Perwira Pertama
Jumlah posting : 794 Join date : 28.01.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 30th April 2011, 13:17 | |
| - Silancah wrote:
Saya meyakini bahwa ada ajaran di PB yang sesuai dengan ajaran Islam, patut dibenarkan dan diamalkan ... tetapi apakah itu ajaran yang ada di Injil yang sesungguhnya (versi Islam, lho) ... nah itu ranah yang tidak mau saya campuri karena saya sama sekali tidak tahu Injil yang sebenarnya itu seperti apa.
Tentu pilihan akang ini tidak dapat sy paksa. Hanya saja pilihan akang ini harus diganjar dgn sebutan inkonsisten. jika memang injil dipalsukan dgn tujuan menuhankan Yesus, buat apa ayat yg berkata "Sembahlah Allahmu, Dia itu Esa" dibiarkan begitu saja tanpa dirubah atau dihapus ? Buat apa disana ditulis bahwa Yesus diutus Bapa utk melakukan kehendak Bapa, jika memang ada yg berniat utk menuhankan Yesus ? Buat apa ayat2 itu ditinggalkan ? Bukankah ayat2 tersebut akan menjadi bermasalah di masa depan kelak ? Terbukti ayat2 itulah yg dipergunjingkan dan dijadikan landasan utk menghancurkan kekristenan dgn trinitasnya. Bukankah sebaiknya sekalian saja dihapus/diganti/dipalsukan beserta dgn ayat2 yg lain, supaya tujuan menuhankan Yesus bisa sukses tanpa hambatan ? Apakah para pemalsu injil itu sedemikan bodoh sehingga ayat2 itu bisa tertinggal ? | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 1st May 2011, 01:39 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
- striker wrote:
- Mas Silancah dan mas Raihan ditunggu pendapatnya atas pandangan striker tentang bohong yg diperbolehkan, monggo dikoreksi dan dibenarkan kalau saya salah, dan monggo ditambahkan kalau ada yg perlu ditambahkan.
@mas bro striker Betul, yg mas bro sampaikan itu adalah 3 pengecualian yg dibolehkan berbohong dalam Islam, dan yg salah satunya juga telah disampaikan oleh akhi Silancah.... Memang secara umum dalam ajaran Islam berbohong itu dilarang dan diperintahkan untuk berlaku jujur, sebagaimana sabda Rasulullah saw,
“Wajib atas kalian untuk jujur, sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing kalian menuju ke kebajikan, dan kebajikan akan membimbing menuju surga, dan tidaklah seorang laki-laki itu jujur dan berusaha untuk jujur maka dia akan dicatat di sisi Alloh sebagai siddiiq. Hati-hati kalian dari bohong karena sesungguhnya bohong itu membimbing menuju kefajiran dan kefajiran membimbing menuju ke neraka, dan tidaklah seseorang itu berbohong dan berusaha untuk berbohong maka akan dicatat di sisi Alloh sebagai pembohong”. (HR. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Kecuali dalam kasus2 tertentu, ada 3 hal dimana seorang muslim dibolehkan mengatakan/berbuat sesuatu walaupun tidak seperti yg sebenarnya. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist;
“Bohong itu tidak halal kecuali dalam tiga hal (yaitu) suami pada istrinya agar mendapat ridho istrinya, bohong dalam perang, dan bohong untuk mendamaikan diantara manusia”. (HR. Tirmidzi)
“Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau memberikan rukhsoh (keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh manusia kecuali dalam perang, mendamaikan antara manusia, pembicaraan seorang suami pada istrinya dan pembicaraan istri pada suaminya”. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
Seputar penjelasan akan hadist di atas adalah
1.Bohong suami pada istrinya agar mendapat ridho atau menyenangkan hati istrinya, demikian pula sebalilknya.
Hal ini telah dijelaskan oleh mas bro Striker. Atau seperti misal lainnya adalah; seorang istri yg tidak begitu pandai memasak, ingin menyenangkan sang suami dg membuat masakan dari tangannya sendiri. Walaupun masakan sang istri terasa tidak enak, namun sang suami dibolehkan berkata tidak sesuai dg kenyataan untuk menyenangkan hati istrinya
2.Bohong dalam peperangan.... Contoh masalah ini sudah dijelaskan oleh akhi Silancah
3.Bohong untuk mendamaikan diantara manusia.
Untuk tujuan mendamaikan pertikaian diantara manusia, maka dibolehkan berkata bohong. Hal itu juga taelah dijelaskan oleh mas bro Striker. Kalau boleh saya tambahkan contoh lagi. Misalkan Si Anu berkata kepada si Raihan yg sedang bertikai dg si Striker bahwa Striker menyesal telah bertengkar dg Raihan, karena Raihan adalah seorang yg baik dan dia tidak ingin kehilangan sahabat yg baik seperti Raihan. Begitu juga sebaliknya yg dkatakannya kepada Striker. Walaupun keduanya tidak mengucapkan apa2. Maka perkataan si Anu ini tidaklah dicatat dosa, meskipun dia telah berkata bohong pada Striker dan Raihan. Karena sudah ada konfirmasi (walaupun kang lancah sedikit berbeda pendapat) ijinkan saya bertanya mengenai hal tersebut. Saya baca keterangan dari mas striker ataupun mas raihan, sepertinya dikutip dari hadist saja ya... Apakah ada dalilnya di dalam Alquran ? Mungkin ini salah satu yang termasuk dosa putih ya ? Berbohong tetapi demi kebaikan... Begitukah maksudnya ? Salam | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 1st May 2011, 11:17 | |
| - samiaji wrote:
Karena sudah ada konfirmasi (walaupun kang lancah sedikit berbeda pendapat) ijinkan saya bertanya mengenai hal tersebut. Saya baca keterangan dari mas striker ataupun mas raihan, sepertinya dikutip dari hadist saja ya... Apakah ada dalilnya di dalam Alquran ?
Tidak ada..... Al-Quran hanya menjelaskan larangan berbohong, sedangkan penjelasan pengecualiaannya ada pada hadist - samiaji wrote:
Mungkin ini salah satu yang termasuk dosa putih ya ? Berbohong tetapi demi kebaikan... Begitukah maksudnya ?
Salam Kira-kira seperti itulah, mas samiaji. Atau kalau menurut hadist dikatakan bahwa pengecualian itu "bukan disebut dg dusta", karena berujung pada kemaslahatan bagi manusia. “Bukanlah disebut pendusta orang yang menyelesaikan perselisihan di antara manusia dengan cara dia menyampaikan hal-hal yang baik atau dia berkata hal-hal yang baik”. (HR. Bukhari dan Muslim) | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 1st May 2011, 20:59 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
- samiaji wrote:
Karena sudah ada konfirmasi (walaupun kang lancah sedikit berbeda pendapat) ijinkan saya bertanya mengenai hal tersebut. Saya baca keterangan dari mas striker ataupun mas raihan, sepertinya dikutip dari hadist saja ya... Apakah ada dalilnya di dalam Alquran ? Tidak ada..... Al-Quran hanya menjelaskan larangan berbohong, sedangkan penjelasan pengecualiaannya ada pada hadist Wah, apa nggak takut dianggap melangkahi otoritas Alquran mas ? - Raihan Danielsan wrote:
- samiaji wrote:
Mungkin ini salah satu yang termasuk dosa putih ya ? Berbohong tetapi demi kebaikan... Begitukah maksudnya ? Kira-kira seperti itulah, mas samiaji. Atau kalau menurut hadist dikatakan bahwa pengecualian itu "bukan disebut dg dusta", karena berujung pada kemaslahatan bagi manusia.
“Bukanlah disebut pendusta orang yang menyelesaikan perselisihan di antara manusia dengan cara dia menyampaikan hal-hal yang baik atau dia berkata hal-hal yang baik”. (HR. Bukhari dan Muslim) Kalau membaca Hadist di atas sih, kayaknya tidak ada masalah karena "berkata hal-hal yang baik" kan belum tentu dalam konteks berbohong. Unsur "berbohong" atau "tidak mengatakan sebenarnya" tidak saya dapatkan di dalam Hadist di atas.. Kalau menurut mas Raihan gimana, untuk kasus apakah hadist tersebut ditujukan ? Salam | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 2nd May 2011, 08:49 | |
| - samiaji wrote:
- Raihan Danielsan wrote:
Tidak ada..... Al-Quran hanya menjelaskan larangan berbohong, sedangkan penjelasan pengecualiaannya ada pada hadist Wah, apa nggak takut dianggap melangkahi otoritas Alquran mas ?
Yang dapat menakwilkan al-Quran dg benar adalah Rosul-Nya sebagai penerima wahyu. Artinya, bila Al-Quran hanya menjelaskan secara global, maka rinciannya dapat didapatkan pada hadist.... Seperti halnya shalat. Al-Quran hanya memerintahkan kaum muslimin untuk melaksanakan shalat, tanpa menjelaskan cara shalat dan bacaannya, dan semua itu diterangkan dalam hadist Nabi saw..... Jadi, bukannya Nabi saw melangkahi otoritas al-Quran, namun sebagai penerima wahyu, maka beliau juga diberikan petunjuk juga untuk menakwilkannya (menjelaskannya). Menurut ahli tafsir, Ibnu Naqib, pengetahuan dalam Alquran mengandung tiga bentuk. Pertama, pengetahuan yang tidak disampaikan oleh Allah kepada siapapun. Kedua pengetahuan yang disampaikan hanya kepada nabi-nabi-Nya tentang rahasia-rahasia Alquran. Ketiga, pengetahuan yang diajarkan oleh Allah SWT kepada nabi-Nya tentang makna yang terdapat di dalam Alquran. - samiaji wrote:
- Raihan Danielsan wrote:
Kira-kira seperti itulah, mas samiaji. Atau kalau menurut hadist dikatakan bahwa pengecualian itu "bukan disebut dg dusta", karena berujung pada kemaslahatan bagi manusia.
“Bukanlah disebut pendusta orang yang menyelesaikan perselisihan di antara manusia dengan cara dia menyampaikan hal-hal yang baik atau dia berkata hal-hal yang baik”. (HR. Bukhari dan Muslim) Kalau membaca Hadist di atas sih, kayaknya tidak ada masalah karena "berkata hal-hal yang baik" kan belum tentu dalam konteks berbohong. Unsur "berbohong" atau "tidak mengatakan sebenarnya" tidak saya dapatkan di dalam Hadist di atas.. Kalau menurut mas Raihan gimana, untuk kasus apakah hadist tersebut ditujukan ?
Salam Contoh kasus sudah dijelaskan pada postingan sebelumnya, mas samiaji. (lihat berbohong untuk mendamaikan antara manusia yg berselisih) :) | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 2nd May 2011, 09:12 | |
| @raihan Mas, sedikit oot nih, saya jadi ingin tahu sedikit mengenai ini : - Quote :
- Al-Quran hanya memerintahkan kaum muslimin untuk melaksanakan shalat, tanpa menjelaskan cara shalat dan bacaannya, dan semua itu diterangkan dalam hadist Nabi saw.
Apa yang dimaksud dengan arti sebenarnya kata 'sholat' itu ? Thanks | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 2nd May 2011, 22:04 | |
| - Djo wrote:
Tentu pilihan akang ini tidak dapat sy paksa. Hanya saja pilihan akang ini harus diganjar dgn sebutan inkonsisten.
jika memang injil dipalsukan dgn tujuan menuhankan Yesus, buat apa ayat yg berkata "Sembahlah Allahmu, Dia itu Esa" dibiarkan begitu saja tanpa dirubah atau dihapus ?
Buat apa disana ditulis bahwa Yesus diutus Bapa utk melakukan kehendak Bapa, jika memang ada yg berniat utk menuhankan Yesus ?
Buat apa ayat2 itu ditinggalkan ? Bukankah ayat2 tersebut akan menjadi bermasalah di masa depan kelak ? Terbukti ayat2 itulah yg dipergunjingkan dan dijadikan landasan utk menghancurkan kekristenan dgn trinitasnya.
Bukankah sebaiknya sekalian saja dihapus/diganti/dipalsukan beserta dgn ayat2 yg lain, supaya tujuan menuhankan Yesus bisa sukses tanpa hambatan ?
Apakah para pemalsu injil itu sedemikan bodoh sehingga ayat2 itu bisa tertinggal ? Kenapa Injil dirubah2 dan menyisakan beberapa sabda Nabi Isa as yang sesungguhnya ... saya tidak tahu. Banyak kemungkinan dan bila mau menebak2, rasanya tidak akan ada habis2nya. Mohon maaf sebelumnya kalau hal di bawah ini akan (pasti) menyinggung rekan2 Kristiani ... tetapi saya hanya ingin menanggapi pertanyaan bro Djo dengan mengungkapkan apa yang ada di dalam kepala saya tanpa mengharapkan diperdebatkan lebih lanjut ... Salah satu kemungkinannya adalah para penulis Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohannes) menuliskan sesuai persepsinya masing2 dan ditambah2i oleh pemahamannya sendiri ... sehingga ada kata2 yang sesungguhnya diucapkan Nabi Isa dituliskan oleh beliau2 ini tetapi ada juga pemahamannya sendiri atas kata2 yang diucapkan beliau. Tetapi, kembali, mana kata2 yang sesungguhnya dan mana yang berdasarkan pemahaman para penulis ... saya tidak tahu ... tidak mau bermain ke ranah itu dengan menebak2. Atau kemungkinan lain mereka tetap memasukkan kata2 asli Nabi Isa as karena pemahaman mereka atas kata2 asli tersebut sesuai dengan karangan2 yang mereka ciptakan sendiri dan tuangkan ke dalam PB. Tetapi apakah itu alasannya? Wallahu a'lam ... Hanya Allah al Alim yang tahu dan mungkin saya baru akan mengetahuinya setelah hari penghakiman kelak. | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 3rd May 2011, 08:55 | |
| - bruce wrote:
- @raihan
Mas, sedikit oot nih, saya jadi ingin tahu sedikit mengenai ini :
- Quote :
- Al-Quran hanya memerintahkan kaum muslimin untuk melaksanakan shalat, tanpa menjelaskan cara shalat dan bacaannya, dan semua itu diterangkan dalam hadist Nabi saw.
Apa yang dimaksud dengan arti sebenarnya kata 'sholat' itu ? Thanks Kalau menurut bahasa, shalat bermakna doa. Sedangkan menurut istilah/syariat sholat adalah serangkaian kegiatan ibadah berupa ucapan dan gerakan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 3rd May 2011, 10:53 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
- bruce wrote:
- @raihan
Mas, sedikit oot nih, saya jadi ingin tahu sedikit mengenai ini :
- Quote :
- Al-Quran hanya memerintahkan kaum muslimin untuk melaksanakan shalat, tanpa menjelaskan cara shalat dan bacaannya, dan semua itu diterangkan dalam hadist Nabi saw.
Apa yang dimaksud dengan arti sebenarnya kata 'sholat' itu ? Thanks Kalau menurut bahasa, shalat bermakna doa. Sedangkan menurut istilah/syariat sholat adalah serangkaian kegiatan ibadah berupa ucapan dan gerakan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Jadi mas, apakah mungkin sebenanya yang dimaksud dalam Alquran adalah 'berdoa' secara umum, barulah sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku saat itu, aturan sholat menjadi seperti sekarang ini? Ini dalam hubungannya dengan tatacara sholat Islam yang mirip dengan tatacara sholat oleh Kristen Orthodox (Koptik dan Syria). | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 3rd May 2011, 11:02 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
Yang dapat menakwilkan al-Quran dg benar adalah Rosul-Nya sebagai penerima wahyu. Artinya, bila Al-Quran hanya menjelaskan secara global, maka rinciannya dapat didapatkan pada hadist....
Yang saya tangkap seperti ini mas.. Jadi di Alquran hanya disebutkan bahwa berbohong itu dosa (tanpa ada keterangan tentang adanya pengecualian), sedangkan dalam hadist dijelaskan ada pengecualian dalam berbohong untuk tiga kondisi tertentu ? Salam | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 3rd May 2011, 11:58 | |
| - bruce wrote:
- Raihan Danielsan wrote:
- bruce wrote:
- @raihan
Mas, sedikit oot nih, saya jadi ingin tahu sedikit mengenai ini :
- Quote :
- Al-Quran hanya memerintahkan kaum muslimin untuk melaksanakan shalat, tanpa menjelaskan cara shalat dan bacaannya, dan semua itu diterangkan dalam hadist Nabi saw.
Apa yang dimaksud dengan arti sebenarnya kata 'sholat' itu ? Thanks Kalau menurut bahasa, shalat bermakna doa. Sedangkan menurut istilah/syariat sholat adalah serangkaian kegiatan ibadah berupa ucapan dan gerakan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Jadi mas, apakah mungkin sebenanya yang dimaksud dalam Alquran adalah 'berdoa' secara umum, barulah sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku saat itu, aturan sholat menjadi seperti sekarang ini?
Ini dalam hubungannya dengan tatacara sholat Islam yang mirip dengan tatacara sholat oleh Kristen Orthodox (Koptik dan Syria).
Tidak juga, bang bruce. Karena perintah ruku' dan sujud ada dalam al-Quran. Bagaimana gerakan dan posisi ruku' dan sujud dijelaskan dalam hadist Nabi saw. "Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah, sujudlah, beribadahlah kepada Rabb kalian dan perbuatlah kebajikan supaya kalian mendapatkan kemenangan." (QS. al-Hajj: 77) Kalau masalah kemiripan dg agama lain, bisa juga. Karena Nabi-Nabi sebelumnya juga bersujud kepada Allah swt Wallahu a'lam | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 3rd May 2011, 11:59 | |
| - samiaji wrote:
- Raihan Danielsan wrote:
Yang dapat menakwilkan al-Quran dg benar adalah Rosul-Nya sebagai penerima wahyu. Artinya, bila Al-Quran hanya menjelaskan secara global, maka rinciannya dapat didapatkan pada hadist....
Yang saya tangkap seperti ini mas.. Jadi di Alquran hanya disebutkan bahwa berbohong itu dosa (tanpa ada keterangan tentang adanya pengecualian), sedangkan dalam hadist dijelaskan ada pengecualian dalam berbohong untuk tiga kondisi tertentu ?
Salam Betul, mas samiaji | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 3rd May 2011, 15:46 | |
| @raihan
Ok, mas, thanks atas jawabannya, nah kita bisa kembali ke topic lagi. | |
| | | Djo Perwira Pertama
Jumlah posting : 794 Join date : 28.01.11
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat 3rd May 2011, 18:58 | |
| - Silancah wrote:
Kenapa Injil dirubah2 dan menyisakan beberapa sabda Nabi Isa as yang sesungguhnya ... saya tidak tahu. Banyak kemungkinan dan bila mau menebak2, rasanya tidak akan ada habis2nya.
Mohon maaf sebelumnya kalau hal di bawah ini akan (pasti) menyinggung rekan2 Kristiani ... tetapi saya hanya ingin menanggapi pertanyaan bro Djo dengan mengungkapkan apa yang ada di dalam kepala saya tanpa mengharapkan diperdebatkan lebih lanjut ...
Salah satu kemungkinannya adalah para penulis Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohannes) menuliskan sesuai persepsinya masing2 dan ditambah2i oleh pemahamannya sendiri ... sehingga ada kata2 yang sesungguhnya diucapkan Nabi Isa dituliskan oleh beliau2 ini tetapi ada juga pemahamannya sendiri atas kata2 yang diucapkan beliau.
Tetapi, kembali, mana kata2 yang sesungguhnya dan mana yang berdasarkan pemahaman para penulis ... saya tidak tahu ... tidak mau bermain ke ranah itu dengan menebak2.
Atau kemungkinan lain mereka tetap memasukkan kata2 asli Nabi Isa as karena pemahaman mereka atas kata2 asli tersebut sesuai dengan karangan2 yang mereka ciptakan sendiri dan tuangkan ke dalam PB.
Tetapi apakah itu alasannya? Wallahu a'lam ... Hanya Allah al Alim yang tahu dan mungkin saya baru akan mengetahuinya setelah hari penghakiman kelak. Kalo penulis injil yg sebenarnya itu siapa menurut islam kang ? Atau injil itu hanya berupa lisan yg disampaikan oleh nabi Isa ? | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Ketika setan Menggugat | |
| |
| | | | Ketika setan Menggugat | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |