Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam

bruce wrote:

Quote :

wah benar2 sulit memahami kitab anda mas

Ngga tuh, masa sulit, bagi saya malah jauh lebih gampang belajar Kristen daripada belajar Islam.

:)

maksud saya sulit memahami mana yg kiasan dan mana yg bukan, dan bagaimana mengartikan kiasan2 yg ada, karena tdk adanya patokan atau standard tuk tafsir dari kiasan2 yg ada mas. :)

Quote :

maksud saya sulit memahami mana yg kiasan dan mana yg bukan, dan bagaimana mengartikan kiasan2 yg ada, karena tdk adanya patokan atau standard tuk tafsir dari kiasan2 yg ada mas.

Jangan menilai sesuatu yang anda tidak ketahuli secara pasti mas, karena saya juga bisa memberi banyak sekali ketidak konsistenan Quran, jangan menilai warna dengan menggunakan kacamata hitam.

:)

Quote :

jangan menilai warna dengan menggunakan kacamata hitam.

kalau pakai kaca mata 3d ?

Quote :

kalau pakai kaca mata 3d ?

Jiahhh, mending TV nya 3D bro, kalo TV nya masih B/W, pake kacamata 3D, dapatnya gambar gambar apaan tauk.

He he he

bruce wrote:

Quote :

kalau pakai kaca mata 3d ?

Jiahhh, mending TV nya 3D bro, kalo TV nya masih B/W, pake kacamata 3D, dapatnya gambar gambar apaan tauk.

He he he

kalau tv nya black and white sih pake kaca mata item juga keliatan, Om...

Quote :

kalau tv nya black and white sih pake kaca mata item juga keliatan, Om..

Makanya kan saya bilang begini om :

Quote :

jangan menilai warna dengan menggunakan kacamata hitam.

He he he.

Karena saya kebetulan bisa menilai kualitas TV (pribadi) dari gambarnya (tulisannya), kalau TV sekualitas Ulil, maka itu sudah TV berkualitas 3D HDMI, nah boleh deh menggunakan kacamata 3D yang paling canggih.

bruce wrote:

Quote :

kalau tv nya black and white sih pake kaca mata item juga keliatan, Om..

Makanya kan saya bilang begini om :

Quote :

jangan menilai warna dengan menggunakan kacamata hitam.

He he he.

Karena saya kebetulan bisa menilai kualitas TV (pribadi) dari gambarnya (tulisannya), kalau TV sekualitas Ulil, maka itu sudah TV berkualitas 3D HDMI, nah boleh deh menggunakan kacamata 3D yang paling canggih.

jadi kesimpulannya, kalau pemehaman kita hanya didasari penglihatan/daya pandang kita yang secupet gak akan bisa melihat keseluruhan gambar secara lebih jelas gitu ya, Om ?

berarti kitanya kudu belajar meng-upgrade pola pikir dan cara pandang kita dulu gituh ?

Quote :

jadi kesimpulannya, kalau pemehaman kita hanya didasari penglihatan/daya pandang kita yang secupet gak akan bisa melihat keseluruhan gambar secara lebih jelas gitu ya, Om ?

berarti kitanya kudu belajar meng-upgrade pola pikir dan cara pandang kita dulu gituh ?

Paling tidak, untuk bisa melihat gambar dan warna yang jernih, maka yang harus kita lakukan adalah :

1. Cuci muka dan mata sehingga menjadi bersih.
2. Pakai kaca mata yang bagus dan tidak bias.
3. Bersihkan kacamata agar tidak terdistorsi oleh kotoran yang menempel di kacamata.
4. Melihat dari sudut pandang yang baik, tidak dari atas dan tidak dari bawah. Tidak juga dari samping dan dari jarak jauh.

Tp skalipun ke-4 tahap itu sudah dilakukan, kl apa yg DIPAHAMI ORANG ITU masih BEDA dg apa yg KITA PAHAMI, bgmn Bro?

Apakah dia sudah pasti salah krn tidak mlihat spt yg kita lihat skalipun sudah mnempuh 4 langkah tsb?

Quote :

Tp skalipun ke-4 tahap itu sudah dilakukan, kl apa yg DIPAHAMI ORANG ITU masih BEDA dg apa yg KITA PAHAMI, bgmn Bro?

Apakah dia sudah pasti salah krn tidak mlihat spt yg kita lihat skalipun sudah mnempuh 4 langkah tsb?

Berarti yang no 4 ini belum beres bro :

Quote :

4. Melihat dari sudut pandang yang baik, tidak dari atas dan tidak dari bawah. Tidak juga dari samping dan dari jarak jauh.

bruce wrote:

Quote :

Tp skalipun ke-4 tahap itu sudah dilakukan, kl apa yg DIPAHAMI ORANG ITU masih BEDA dg apa yg KITA PAHAMI, bgmn Bro?

Apakah dia sudah pasti salah krn tidak mlihat spt yg kita lihat skalipun sudah mnempuh 4 langkah tsb?

Berarti yang no 4 ini belum beres bro :

Quote :

4. Melihat dari sudut pandang yang baik, tidak dari atas dan tidak dari bawah. Tidak juga dari samping dan dari jarak jauh.

Standar 'baik'-nya mnrt siapa Bro?
Apakah mnrt pnilaian pihak yg 'berpikir' dan 'merasa' dan 'yakin' bhw ia 'telah mmandang dg sudut pandang yg baik'?

--------

Gini lho Bro...
Kuatirnya ya, ada org-org yg mngkritik judgment orang lain, pdhl kritikan dia jg sifatnya judgmental dari dirinya sendiri.

****pnyakit psikologi saya lg kumat nehhh...maklum yaggg...

siip wrote:

Tp skalipun ke-4 tahap itu sudah dilakukan, kl apa yg DIPAHAMI ORANG ITU masih BEDA dg apa yg KITA PAHAMI, bgmn Bro?

kalau kita sudah memegang suatu kebenaran (yang kita anggap mutlak benar), maka sepertinya akan sulit untuk menerima kebenaran lain yang bertolak belakang dengan apa yang sudah kita yakini bagaimanapun caranya.

Quote :

Apakah dia sudah pasti salah krn tidak mlihat spt yg kita lihat skalipun sudah mnempuh 4 langkah tsb?

berarti memang mungkin sudah takdirnya begitu kali, yahhhh...
jiakakakakakak

T2Y wrote:

siip wrote:

Tp skalipun ke-4 tahap itu sudah dilakukan, kl apa yg DIPAHAMI ORANG ITU masih BEDA dg apa yg KITA PAHAMI, bgmn Bro?

kalau kita sudah memegang suatu kebenaran (yang kita anggap mutlak benar), maka sepertinya akan sulit untuk menerima kebenaran lain yang bertolak belakang dengan apa yang sudah kita yakini bagaimanapun caranya.

Quote :

Apakah dia sudah pasti salah krn tidak mlihat spt yg kita lihat skalipun sudah mnempuh 4 langkah tsb?

berarti memang mungkin sudah takdirnya begitu kali, yahhhh...
jiakakakakakak

Ow ow ouwwww...
Mngapa dmikhian?

Quote :

Standar 'baik'-nya mnrt siapa Bro?
Apakah mnrt pnilaian pihak yg 'berpikir' dan 'merasa' dan 'yakin' bhw ia 'telah mmandang dg sudut pandang yg baik'?

Kalau mau melihat 'gambar' atau 'TV', ya tentu yang harus dipakai adalah standar 'gambar' atau 'TV' ya bro.

Quote :

Gini lho Bro...
Kuatirnya ya, ada org-org yg mngkritik judgment orang lain, pdhl kritikan dia jg sifatnya judgmental dari dirinya sendiri.

****pnyakit psikologi saya lg kumat nehhh...maklum yaggg...

Biasanya mengkritik orang lain itu kalau melihat dari sudut yang ngga benar bro, biasanya juga, menempatkan diri dari sudut pandang terlalu 'tinggi' dan menganggap 'rendah' apa yang dipandang. Padahal menyaksikan 'TV' dari sudut pandang 'terlalu tinggi' tentu sangat tidak nyaman.

siip wrote:

T2Y wrote:

siip wrote:

Tp skalipun ke-4 tahap itu sudah dilakukan, kl apa yg DIPAHAMI ORANG ITU masih BEDA dg apa yg KITA PAHAMI, bgmn Bro?

kalau kita sudah memegang suatu kebenaran (yang kita anggap mutlak benar), maka sepertinya akan sulit untuk menerima kebenaran lain yang bertolak belakang dengan apa yang sudah kita yakini bagaimanapun caranya.

Quote :

Apakah dia sudah pasti salah krn tidak mlihat spt yg kita lihat skalipun sudah mnempuh 4 langkah tsb?

berarti memang mungkin sudah takdirnya begitu kali, yahhhh...
jiakakakakakak

Ow ow ouwwww...
Mngapa dmikhian?

yah karena harus mengingkari satu kebenaran untuk mengakui kebenaran lainnya.

striker wrote:

Maaf lama tdk silaturahmi :)
berikut saya sharing tentang Isa dlm Al Qur'an.
...
QS 5:75, Beliau membutuhkan makan, minum dan akhirnya wafat (5:75) sebagaimana para nabi sebelumnya.
...
QS 5:157 -158, beliau tdk terbunuh juga tdk pula tersalibkan..

Terima kasih mas.. saya coba tanggapi dulu yang berkaitan dengan riwayat hidup Isa :
# Lahir dari Ibu Maryam, (apakah disebutkan Maryam masih perawan ?)
# Sudah melakukan mujizat saat masih bayi dgn berbicara membela Ibunya
# Mengajar bani Israel dan melakukan seluruh perintah Allah
# Sering malakukan mujizat (atas ijin Allah)
# tidak terbunuh, juga tidak tersalibkan. Orang lain yang diserupakan yang disalibkan
# Wafat (saya asumsikan dalam keadaan wajar), seperti umumnya manusia
# Pada akhir zaman akan diturunkan kembali ke bumi untuk memerintah bumi dan mengalahkan dajjal, lalu wafat (lagi)
# setelah kiamat, akan dibangkitkan, diadili bersama-sama seluruh umat manusia di akhirat

Beberapa point saya tambahkan, mohon dikoreksi bila perlu.

Salam

bruce wrote:

Quote :

Standar 'baik'-nya mnrt siapa Bro?
Apakah mnrt pnilaian pihak yg 'berpikir' dan 'merasa' dan 'yakin' bhw ia 'telah mmandang dg sudut pandang yg baik'?

Kalau mau melihat 'gambar' atau 'TV', ya tentu yang harus dipakai adalah standar 'gambar' atau 'TV' ya bro.

Quote :

Gini lho Bro...
Kuatirnya ya, ada org-org yg mngkritik judgment orang lain, pdhl kritikan dia jg sifatnya judgmental dari dirinya sendiri.

****pnyakit psikologi saya lg kumat nehhh...maklum yaggg...

Biasanya mengkritik orang lain itu kalau melihat dari sudut yang ngga benar bro, biasanya juga, menempatkan diri dari sudut pandang terlalu 'tinggi' dan menganggap 'rendah' apa yang dipandang. Padahal menyaksikan 'TV' dari sudut pandang 'terlalu tinggi' tentu sangat tidak nyaman.

Ooooo...contohnya TV sih ya.
Kl TV sih tinggal bawa aja fisiknya ya Bro.

Quote :

Ooooo...contohnya TV sih ya.
Kl TV sih tinggal bawa aja fisiknya ya Bro.

Begitu juga kalau nonton di bioskop bro, terlalu jauh ngga kelihatan, terlalu dekat pusing, apalagi kalau dari paling depan dan miring pula, bisa jereng dan sakit leher, he he he.

bruce wrote:

Paling tidak, untuk bisa melihat gambar dan warna yang jernih, maka yang harus kita lakukan adalah :

1. Cuci muka dan mata sehingga menjadi bersih.
2. Pakai kaca mata yang bagus dan tidak bias.
3. Bersihkan kacamata agar tidak terdistorsi oleh kotoran yang menempel di kacamata.
4. Melihat dari sudut pandang yang baik, tidak dari atas dan tidak dari bawah. Tidak juga dari samping dan dari jarak jauh.

Damai bagimu, Bruce.

Ada kemungkinan begini Bruce. Ada orang, kita namai saja si A, merasa sudah melakukan keempat langkah tersebut, tetapi masih saja tidak mendapat gambar dan warna yang jernih. Kemudian datang orang lain, katakan saja si B, yang mengetahui masalahnya, mengulang memberitahukan langkah ke 4 itu, agar si A melihat dari sudut pandang yang baik. Si A malah naik darah, dia bilang bahwa sudut pandangnya sudah baik.

Setelah bersitegang leher, kemudian si B mesem-mesem. Tentu saja sudut pandang yang baik menurut si B tidak sama dengan sudut pandang yang baik menurut si A. Ternyata si A juling, maka sudut pandang yang baik menurut si A berbeda dari menurut orang normal.

Damai bagi LTBers.

Quote :

Setelah bersitegang leher, kemudian si B mesem-mesem. Tentu saja sudut pandang yang baik menurut si B tidak sama dengan sudut pandang yang baik menurut si A. Ternyata si A juling, maka sudut pandang yang baik menurut si A berbeda dari menurut orang normal.

Astaganagabonar, kalo gitu pasang TV nya harus dua bro, satu untuk tiap biji mata, malah dapat 3D tuh, he he he

bruce wrote:

Quote :

maksud saya sulit memahami mana yg kiasan dan mana yg bukan, dan bagaimana mengartikan kiasan2 yg ada, karena tdk adanya patokan atau standard tuk tafsir dari kiasan2 yg ada mas.

Jangan menilai sesuatu yang anda tidak ketahuli secara pasti mas, karena saya juga bisa memberi banyak sekali ketidak konsistenan Quran, jangan menilai warna dengan menggunakan kacamata hitam.

:)

Apakah saya menganggap ayat itu tidak konsisten? saya tdk bilang ayat tersebut tdk konsisten mas.
kalau memang ayat tsb itu dimaknai demikian oleh njenengan, saya gak memaksakan makna yg lain kok :)

dan saya rasa, saya bukan sedang menilai sesuatu mas, saya bertanya dan njenengan jawab, itu sudah cukup buat saya.

saya cuma bilang, saya (pribadi) sulit memahami mana yg kiasan dan mana yg bukan, dan bagaimana mengartikan kiasan2 yg ada, karena tdk adanya patokan atau standard tuk tafsir dari kiasan2 yg ada mas. karena ya memang saya muslim jadi sulit memahaminya.

karenanya saya mengartikan ayat tersebut seperti adanya, dan tentunya itu salah menurut anda, toh saya menerima saja kalau saya dianggap salah mengartikan apa adanya.

apakah saya protes? tidak to? :)

monggo diteruskan..

samiaji wrote:

striker wrote:

Maaf lama tdk silaturahmi :)
berikut saya sharing tentang Isa dlm Al Qur'an.
...
QS 5:75, Beliau membutuhkan makan, minum dan akhirnya wafat (5:75) sebagaimana para nabi sebelumnya.
...
QS 5:157 -158, beliau tdk terbunuh juga tdk pula tersalibkan..

Terima kasih mas.. saya coba tanggapi dulu yang berkaitan dengan riwayat hidup Isa :
# Lahir dari Ibu Maryam, (apakah disebutkan Maryam masih perawan ?)
# Sudah melakukan mujizat saat masih bayi dgn berbicara membela Ibunya
# Mengajar bani Israel dan melakukan seluruh perintah Allah
# Sering malakukan mujizat (atas ijin Allah)
# tidak terbunuh, juga tidak tersalibkan. Orang lain yang diserupakan yang disalibkan
# Wafat (saya asumsikan dalam keadaan wajar), seperti umumnya manusia
# Pada akhir zaman akan diturunkan kembali ke bumi untuk memerintah bumi dan mengalahkan dajjal, lalu wafat (lagi)
# setelah kiamat, akan dibangkitkan, diadili bersama-sama seluruh umat manusia di akhirat

Beberapa point saya tambahkan, mohon dikoreksi bila perlu.

Salam

Apakah disebutkan maryam masih perawan? 19:20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"

samiaji wrote:

striker wrote:

Maaf lama tdk silaturahmi :)
berikut saya sharing tentang Isa dlm Al Qur'an.
...
QS 5:75, Beliau membutuhkan makan, minum dan akhirnya wafat (5:75) sebagaimana para nabi sebelumnya.
...
QS 5:157 -158, beliau tdk terbunuh juga tdk pula tersalibkan..

Terima kasih mas.. saya coba tanggapi dulu yang berkaitan dengan riwayat hidup Isa :
# Lahir dari Ibu Maryam, (apakah disebutkan Maryam masih perawan ?)
# Sudah melakukan mujizat saat masih bayi dgn berbicara membela Ibunya
# Mengajar bani Israel dan melakukan seluruh perintah Allah
# Sering malakukan mujizat (atas ijin Allah)
# tidak terbunuh, juga tidak tersalibkan. Orang lain yang diserupakan yang disalibkan
# Wafat (saya asumsikan dalam keadaan wajar), seperti umumnya manusia
# Pada akhir zaman akan diturunkan kembali ke bumi untuk memerintah bumi dan mengalahkan dajjal, lalu wafat (lagi)
# setelah kiamat, akan dibangkitkan, diadili bersama-sama seluruh umat manusia di akhirat

Beberapa point saya tambahkan, mohon dikoreksi bila perlu.

Salam

utk point 'wafat', setiap manusia pasti akan mengalami wafat 1 kali saja, demikian juga dengan Isa, tapi memang ada 2 perbedaan tentang wafatnya Isa ini, khususnya ahmadiah yg mempercaya bahwa Isa telah wafat, juga Isa telah disalib dan lolos dari kematian setelah disalib, lalu mengajar sampai umur 120 th, dan di makamkan di kashmir.
utk yg dimaksudkan datang lagi ke dunia, oleh ahmadiah itu menganggap bukan Isa, tapi seseorang yg sifatnya mirip Isa.

Tapi sebagian ulama menafsirkan bahwa penyelamatan Allah kepada Isa dengan cara ditidurkan dan diangkat oleh Allah (karena tiada yg sulit bagi Allah tuk melakukan hal yg demikian)

افِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الذِينَ كَفَرُوا(Ingatlah), ketika Allah berfirman, “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.” (QS Ali Imran: 55)ومَا قَتَلُوهُ يَقِينًا بَلْ رَفَعَهُ الله إِلَيْهِ سورة النساء: 157 ـ 158Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS An-Nisa: 58)فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ سورة المائدة: 117< Al-Maidah: (QS sesuatu. segala atas Menyaksikan Maha adalah Engkau Dan mereka. mengawasi yang Engkau-lah aku, (angkat) wafatkan setelah> Yang dimaksud Allah mematikan nabi Isa ‘alaihissalam dalam ayat ini adalah pada saat kiamat datang nanti. Di mana semua makhluk yang bernyawa akan menghadapi kematian pada akhirnya.Sedangkan ayat pertama dan kedua, memberikan penjelasan bahwa nabi Isa alaihissalam itu tidak dibunuh oleh para Yahudi. Juga menegaskan bahwa beliau tidak pernah disalib, seperti keyakinan para Nasrani di zaman sekarang ini. Semoga Allah menyadarkan mereka.Khusus ayat pertama, para ulama berbeda pendapat tentang masalah pengangkatan dan pewafatan beliau. Manakah yang lebih dahulu, apakah diangkat terlebih dahulu baru diwafatkan, ataukah sebaliknya.Mengapa demikian?Sebab menurut para mufassir, antara wafat dan pengangkatan dalam ayat itu dihubungkan dengan harfu-’athf yaitu al-waw. Huruf ini tidak secara eksplisit bermakna urutan kejadian, melainkan bisa saja keduanya adalah satu kesatuan.Dengan demikian, ada pendapat di kalangan mufassirin bahwa nabi Isa diangkat ke langit terlebih dahulu, baru diwafatkan. Baik diwafatkan saat di langit itu, atau bisa saja diwafatkan nanti pada hati kiamat, di mana semua orang juga akan diwafatkan.Sementara itu juga ada pendapat di kalangan mufassirin yang mengatakan bahwa nabi Isa diwafatkan terlebih dahulu baru diangkat ke langit. Namun makna diwafatkan di dalam ayat itu bukan wafat sebenarnya, melainkan hanya dibuat tertidur.Penafsiran makna wafat menjadi tidur bukan sekedar mengada-ada, lantaran di dalamAl-Quran Allah menjelaskan hal tersebut, seperti yang terdapat dalam ayat-ayat berikut ini:الله يَتَوَفَّى الأنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَاAllah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. (QS Az-Zumar: 42)وَهُوَ الذِي يَتَوَفَّاكُم بِاللَّيْل ويَعْلَم مَا جَرَحْتُم بِالنَهَار ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُسَمَّىDan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. (QS Al-An’am: 60)Mengapa mereka menafsirkan bukan wafat sesungguhnya, melainkan hanya ditidurkan?Sebab bila diwafatkan dulu baru diangkat ke langit, agak mengusik logika. Bukankah Allah melakukan semua itu dalam rangka menyelamatkan beliau dari upaya pembunuhan? Lalu mengapa dimatikan? Bukankah tujuan penyelamatan itu agar terhindar dari kematian?Di sisi lain, kita juga mendapatkan riwayat dari sumber yang shahih, keterangan tentang akan turunnya nabi Isa kembali ke muka bumi. Yaitu pada saat menjelang terjadinya hari kiamat. Keterangan ini adalah hadits yang derajat keshahihannya disepakati oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim, penyusun kitab tershahih kedua dan ketiga setelah Al-Quran.والذي نفسي بيده ليُوشِكَنَّ أن ينزل فيكم ابن مريم حَكَمًا عدلاً مُقْسطًا، فيكسر الصليب، ويقتل الخنزير ويضع الجزية ويَفيض المال حتى لا يَقبَلَه أحَدٌDemi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, nyaris akan segera turun Nabi Isa kepada kalian untuk menjadi hakim yang adil. Maka beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi, menetapkan jizyah, dan harta akan berlimpah sehingga tidak ada seorangpun yang akan menerimanya.” (HR Bukhari dan Musim).Bila hadits ini dikaitkan dengan ayat-ayat di atas, maka gambaran yang paling dekat adalah bahwa beliau alaihissalam belum dimatikan, namun ada di atas.Perbedaan Pendapat tentang Makna PengangkatanPara ulama tafsir juga berbeda pendapat tentang makna pengangkatan, apakah maksudnya beliau diangkat ke langit ataukah diangkat derajatnya.Ada sebagian pendapat yang mengatakan bahwa beliau bukan dinaikkan ke langit, melainkan ditinggikan derajatnya saja. Namun pendapat ini dibantah, lantaran semua nabi pun juga diangkat derajatnya. Sehingga untuk apa Allah menyebutkan secara khusus tentang pengangkatan Nabi Isa?Sebagian lagi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan pengangkatan itu adalah diangkatnya jasad beliau ke atas. Dalam hal ini kalau dikatakan ‘atas’ biasanya adalah langit. Namun tidak ada kejelasan yang pasti, apakah yang dimaksud itu di dalam atmosfir bumi, di luar atmoster, di lingkungan tata surya (solar system), di lingkungan galaksi kita atau mungkin saja jauh di luar dari galaksi kita. Semua nash Al-Quran menyebutkan semua wilayah itu dengan satu ungkapan, yaitu langit.

Wallahu a’lam bishshawab.

Silancah wrote:

Insya Allah akan saya tanggapi ... pada saat saya punya waktu lowong.
Semoga bisa sabar menunggu ya bro ...

Alhamdulillah, saya masih diijinkan oleh Allah al Rahmaan untuk menyajikan sosok Isa versi Islam (Al Quranul Karim)

- Jibril mengabarkan kelahiran seorang anak bernama Isa Al Masih, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah (Al Imran 3:45, Maryam 19:19)
- Mampu berbicara dengan manusia dalam buaian (Al Imran 3:46, Maryam 19:30, Al Maiidah 5:110)
- Rasul bagi Bani Israel (Al Imran 3:49)
- Allah memberikan Injil kepadanya (Al Hadiid 57:27)
- Isa putra Maryam adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimatNya yang disampaikanNya kepada Maryam dan (dengan tiupan) roh dariNya (An Nisaa 4:171)
- Membawa mukjizat dari Tuhan - membuat burung dari tanah dan meniupkan roh ke dalamnya dengan seizin Allah, menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan orang berpenyakit sopak, menghidupkan mati dengan seizin Allah, mengetahui apa yang dimakan dan apa yang disimpan seseorang di rumahnya (Al Imran 3:49, Al Maiidah 5:110)
- Membenarkan Taurat yang datang sebelumku dan menghalalkan sebagian yang diharamkan untukmu (Al Imran 3:50)
- dianggap Tuhan oleh pengikutnya (Al Maiidah 5:17, 5:72, 5:77, At Taubah 9:31)
- Mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibkannya tetapi yang dibunuh adalah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka (An Nisaa 4:157)
- Yang sebenarnya Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya (An Nisaa 4:158)
- Di hari Kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka (An Nisaa 4:159)

Bila ada kesalahan pengutipan maka sepenuhnya merupakan kesalahan saya tetapi bila adanya kebenaran hanyalah semata2 anugerah dari Allah al Qayyum semata.

Wahhh... ternyata akhi striker sudah terlebih dahulu menyajikan sosok Isa versi Islam ini ... my bad, saya belum membaca postingan hari ini dan hari kemarin tapi langsung ngetik aje.

Yo wis ... saya hanya permisi ikut nambahin jumlah postingan saja kalau begitu :)

Husada wrote:

Silancah wrote:

Harus saya cari dulu bro ... sabar ya :)

Terima kasih. Saya tunggu.

Saya sebenarnya mencari artikel yang lain ... tetapi sewaktu iseng2 google ketemu artikel yang satu ini --> [You must be registered and logged in to see this link.]

Untuk artikel yang pernah saya baca ... masih sedang dicari dan akan saya sajikan di sini, insya Allah...