|
| Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam | |
| | |
Pengirim | Message |
---|
Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 15th June 2011, 12:33 | |
| - samiaji wrote:
- silancah wrote:
- Isa putra Maryam adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimatNya yang disampaikanNya kepada Maryam dan (dengan tiupan) roh dariNya (An Nisaa 4:171)
boleh tanya, apakah kata-kata dalam kurung di atas terdapat dalam bahasa asli Alquran atau hanya ada pada terjemahannya ? Saya belum pernah membandingkan semua ayat Al Quran dengan terjemahannya tetapi dari yang saya temukan kata2 dalam kurung biasa tidak ditemukan dalam kata Arabnya. Kata2 dalam kurung itu disertakan oleh para penerjemah Al Quran di Depag (atau penerjemah kitab Al Quran non Depag) berdasarkan informasi yang didapatkan dari azbabun nuzul atau tafsir yang diharapkan akan memperjelas maksud dari ayat terkait. Karena bila diterjemahkan secara per kata diyakini akan membingungkan pembacanya karena para pembaca sudah tidak hidup di jaman Rasulullah SAW dan tidak mengetahui latar belakang diturunkannya wahyu/ayat tersebut. Sesungguhnya Al Quran itu mudah dipahami bila kita mengetahui dan mengikuti metode membaca dan memahami Al Quran tersebut. Insya Allah. - samiaji wrote:
- silancah wrote:
- Membenarkan Taurat yang datang sebelumku dan menghalalkan sebagian yang diharamkan untukmu (Al Imran 3:50)
ada keterangan lebih lanjut mengenai apa saja yang sebelumnya haram menjadi halal kang ? Secara spesifik saya tidak menemukannya tetapi dahulu orang Yahudi dilarang mengonsumsi binatang berikut ... di jaman Nabi Isa as dan Nabi Muhammad SAW telah dihalalkan kembali. Al An'aam 6:146 "Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku; dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka ...." Wallahu a'lam ... | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 15th June 2011, 12:57 | |
| - Husada wrote:
- Damai bagimu, Cah.
- Silancah wrote:
- Saya sebenarnya mencari artikel yang lain ... tetapi sewaktu iseng2 google ketemu artikel yang satu ini --> [You must be registered and logged in to see this link.]
Untuk artikel yang pernah saya baca ... masih sedang dicari dan akan saya sajikan di sini, insya Allah... Sembari menunggu artikel lain itu, artikel ini juga sudah menunjukkan kesungguhanmu.
Materi artikel kaadzim ini sudah banyak dibahas di situs-situs dan web-web Kristen. Ada beberapa hal yang ingin saya komentari. Maaf bro ... saya belum menemukan kembali artikel yang pernah saya baca itu. Entah sudah dihapus oleh pembuatanya atau bagaimana. Saya masih coba puter2 dulu ... Tetapi satu hal yang perlu saya tekankan ... saya tidak memiliki pandangan atas isi artikel tersebut. Saya menyebutkan artikel itu hanya untuk share info saja. Kalau ada kesan bahwa saya memercayai dan meyakini hal itu ... saya mohon maaf sebelumnya. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 15th June 2011, 15:17 | |
| - Silancah wrote:
- Tetapi satu hal yang perlu saya tekankan ... saya tidak memiliki pandangan atas isi artikel tersebut.
Saya menyebutkan artikel itu hanya untuk share info saja. Kalau ada kesan bahwa saya memercayai dan meyakini hal itu ... saya mohon maaf sebelumnya. Damai bagimu, Cah. Jika kita beri nomor kalimat posting-anmu ini, (1) Tetapi satu..., (2) Saya menyebutkan..., dan (3) Kalau ada ..., kayaknya ada nilai-nilai kontradiktif antara kandungan (1) dan (2). Pada kaliamat (1), Slancah bilang bahwa Silancah tidak punya pandangan atas artikel tersebut. Sementara pada kaliat (2), Silancah men- sharing-kan info kalimat (1) yang atasnya Silancah tidak memiliki pandangan. Kontradiktifnya menurut hematku adalah Silancah men- sharing-kan sesuatu yang tidak Silancah pandang. Lebih terasa kontradiktifnya karena Silancah mengajukannya sebagai pemenuhan janji Silancah bahwa Silancah pernah mengetahui tentang adanya analisis menganai Yusuf yang fiktif. Artinya, Silancah sudah memiliki pandangan atas artikel tersebut, yang antara lain berisikan kefiktifan Yusuf. Pandangan Silancah mengenai kefiktifan Yususf yang terkandung dalam artikel tersebut, Silancah sharing-kan di forum ini dan membungkusnya dengan label 'tidak punya pandangan atas artikel tersebut'. Ah, yang begini ini bukan karakter seseorang yang dididik di perguruan Katolik. Namun demikian, akhirnya dengan kalimat (3), Kalau ada... Silancah menyadari 'kekeliruan' berpikir seperti itu. Senada dengan penggalan doa Bapa Kami yang saya yakin pernah Silancah hafalkan, saya bilng, Tuhan akan mengampuni kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami. Damai beserta kita, Cah... sekarang sampai selama-lamanya. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 15th June 2011, 15:50 | |
| - Husada wrote:
Damai bagimu, Cah. Jika kita beri nomor kalimat posting-anmu ini, (1) Tetapi satu..., (2) Saya menyebutkan..., dan (3) Kalau ada ..., kayaknya ada nilai-nilai kontradiktif antara kandungan (1) dan (2). Pada kaliamat (1), Slancah bilang bahwa Silancah tidak punya pandangan atas artikel tersebut. Sementara pada kaliat (2), Silancah men-sharing-kan info kalimat (1) yang atasnya Silancah tidak memiliki pandangan. Kontradiktifnya menurut hematku adalah Silancah men-sharing-kan sesuatu yang tidak Silancah pandang.
Lebih terasa kontradiktifnya karena Silancah mengajukannya sebagai pemenuhan janji Silancah bahwa Silancah pernah mengetahui tentang adanya analisis menganai Yusuf yang fiktif. Artinya, Silancah sudah memiliki pandangan atas artikel tersebut, yang antara lain berisikan kefiktifan Yusuf. Pandangan Silancah mengenai kefiktifan Yususf yang terkandung dalam artikel tersebut, Silancah sharing-kan di forum ini dan membungkusnya dengan label 'tidak punya pandangan atas artikel tersebut'. Ah, yang begini ini bukan karakter seseorang yang dididik di perguruan Katolik.
Namun demikian, akhirnya dengan kalimat (3), Kalau ada... Silancah menyadari 'kekeliruan' berpikir seperti itu. Senada dengan penggalan doa Bapa Kami yang saya yakin pernah Silancah hafalkan, saya bilng, Tuhan akan mengampuni kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Damai beserta kita, Cah... sekarang sampai selama-lamanya. Ah ... rasanya bro husada kurang jeli dalam memahami urutan diskusi kita. Saya coba jelaskan ya .. mudah2an nanti bisa dipaham. - Awalnya bro T2Y menyebutkan bahwa tokoh Yusuf tidak pernah disebutkan di dalam Al Quran. - Saya menjawab bahwa dugaan T2Y itu benar dan menambahkan bahwa saya pernah membaca analisa yang memaparkan bahwa tokoh ini sebenarnya tidak ada (perhatikan bahwa saya tidak memberikan pendapat apakah saya sepakat atau tidak dengan artikel/pendapat di dalamnya) - Lalu Anda meminta saya menyajikan analisa itu di sini untuk direview bersama2 - Saat mencari analisa itu saya kebetulan menemukan artikel yang saya sampaikan tautannya (kembali perhatikan bahwa saya tidak pernah menyampaikan pendapat/menyampaikan review apakah saya sepakat atau tidak dengan artikel/pendapat di dalam tautan tersebut) - Dan hal itulah yang saya tegaskan di postingan terakhir Terus terang saya bingung, di manakah kontradiksi atas posting2an saya sehubungan dengan hal ini? Semoga Anda bersedia memberikan pelajaran kepada seorang lulusan dari perguruan Katolik ini. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 15th June 2011, 18:41 | |
| Damai bagimu, Cah. Saya juga lulusan perguruan Katolik kok. - Silancah wrote:
- Ah ... rasanya bro husada kurang jeli dalam memahami urutan diskusi kita.
Saya coba jelaskan ya .. mudah2an nanti bisa dipaham. - Awalnya bro T2Y menyebutkan bahwa tokoh Yusuf tidak pernah disebutkan di dalam Al Quran. - Saya menjawab bahwa dugaan T2Y itu benar dan menambahkan bahwa saya pernah membaca analisa yang memaparkan bahwa tokoh ini sebenarnya tidak ada (perhatikan bahwa saya tidak memberikan pendapat apakah saya sepakat atau tidak dengan artikel/pendapat di dalamnya) - Lalu Anda meminta saya menyajikan analisa itu di sini untuk direview bersama2 - Saat mencari analisa itu saya kebetulan menemukan artikel yang saya sampaikan tautannya (kembali perhatikan bahwa saya tidak pernah menyampaikan pendapat/menyampaikan review apakah saya sepakat atau tidak dengan artikel/pendapat di dalam tautan tersebut) - Dan hal itulah yang saya tegaskan di postingan terakhir
Terus terang saya bingung, di manakah kontradiksi atas posting2an saya sehubungan dengan hal ini? Semoga Anda bersedia memberikan pelajaran kepada seorang lulusan dari perguruan Katolik ini. Oo... begitu. Mari perhatikan posting-anmu yang saya tebalkan. Kelihatannya kita berbeda pemahaman disana. Pertama, T2Y mengemukakan bahwa tokoh Yusuf tidak pernah disebut dalam Al Qur'an. Kedua, Silancah membenarkan, sambil menambahkan sesuatu yang menggeser sedikit pengertiannya dari 'tidak pernah disebut' menjadi 'tidak ada'. Dengan menambahkan informasi bahwa Silancah pernah membaca suatu analisa yang menyatakan kefiktifan Yusuf, untuk menguatkan ketidaktersebutan Yusuf di AlQur'an, saya menangkap bahwa Silancah percaya pada kefiktifan tokoh Yusuf. Ketiga, karena itu pula maka saya minta Silancah mengemukakan analisa tersebut, agar para partisipan forum ini me- review analisa itu. Dan Silancah mengemukakan suatu artikel, terima kasih. Artikel yang Silancah kemukakan itu, sudah saya review, bahwa tidak diceritakannya posisi Yusuf pada saat penyaliban Yesus Kristus, tidak cukup kuat membuktikan kefiktifan Yusuf, dan tidak dikisahkannya perasaan dan pikiran Yesus Kristus terhadap Yusuf juga kurang kuat membuktikan kefiktifan Yusuf. Tentang kontradiktifnya, memang mungkin tidak sampai kontradiktif hanya sampai pada tahap berbeda. Begini. Silancah menyatakan bahwa Silancah tidak memberi pandangan benar atau salahnya artikel tersebut. Namun, dari kronologis kisahnya, saya jadi menyimpulkan bahwa Silancah percaya dengan kefiktifan tokoh Yusuf. Sebab, Silancah mengajukannya sebagai penguat ketidaktersebutan Yusuf di Al Qur'an. Kontradiktif yang saya maksudkan semula, Silancah menyajikan sesuatu yang tidak Silancah pandang benar atau salah, untuk menguatkan pandangan ketidaktersebutan tokoh Yusuf di Al Qur'an. Seandainya artikel itu Silancah kemukakan sebagai sesuatu yang memulai diskusi, maka di benak saya tidak akan berkonotasi. Paling juga, kita akan membahasnya beramai-ramai. Tapi karena Silancah mengajukannya untuk memperkuat ketidaktersebutan Yusuf di Al Qur'an, benak saya memaknainya bahwa Silancah memandang benar isi artikel itu, yaitu Yusuf adalah fiktif. Kalau Silancah menilainya sebagai kekurangjelian dariku, itulah latar pikirku. Begityu, Cah. Damai bagimu, bagi Indonesia juga. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 16th June 2011, 06:47 | |
| - Husada wrote:
- Damai bagimu, Cah.
Saya juga lulusan perguruan Katolik kok. Wah, kita satu almamater dong Terima kasih atas penjelasannya ... bila dianalisa sepertinya inilah titik yang menyebabkan terjadi perbedaan pemahaman di antara kita, bro ... - Husada wrote:
- Kedua, Silancah membenarkan, sambil menambahkan sesuatu yang menggeser sedikit pengertiannya dari 'tidak pernah disebut' menjadi 'tidak ada'. Dengan menambahkan informasi bahwa Silancah pernah membaca suatu analisa yang menyatakan kefiktifan Yusuf, untuk menguatkan ketidaktersebutan Yusuf di AlQur'an, saya menangkap bahwa Silancah percaya pada kefiktifan tokoh Yusuf.
Begini. Silancah menyatakan bahwa Silancah tidak memberi pandangan benar atau salahnya artikel tersebut. Namun, dari kronologis kisahnya, saya jadi menyimpulkan bahwa Silancah percaya dengan kefiktifan tokoh Yusuf. Sebab, Silancah mengajukannya sebagai penguat ketidaktersebutan Yusuf di Al Qur'an.
Tapi karena Silancah mengajukannya untuk memperkuat ketidaktersebutan Yusuf di Al Qur'an, benak saya memaknainya bahwa Silancah memandang benar isi artikel itu, yaitu Yusuf adalah fiktif.
Begityu, Cah. Damai bagimu, bagi Indonesia juga. Dan kembali di sini saya menegaskan bahwa tangkapan/kesimpulan anda adalah salah. Hanya karena saya pernah membaca artikel/ulasan orang lain tentang topik ini dan men-share-nya dengan rekan2 di sini bukan berarti saya setuju dengannya. Damai bagimu, bro ... | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 16th June 2011, 17:31 | |
| - Silancah wrote:
-
Dan kembali di sini saya menegaskan bahwa tangkapan/kesimpulan anda adalah salah. Hanya karena saya pernah membaca artikel/ulasan orang lain tentang topik ini dan men-share-nya dengan rekan2 di sini bukan berarti saya setuju dengannya.
Damai bagimu, bro ...
Damai bagimu, Cah. Oo... begitu. Ketika belajar independensi, kepadaku dikenalkan 2 jenis independen, independent in fact, dan independen in appereance, yang diindonesiakan kira-kira 'nyata-nyata independen', dan 'kelihatannya independen'. Kesimpulan saya menyatakan bahwa Silancah percaya pada materi artikel yang mengatakan bahwa eksistensi Yusuf suami Maria yang telah melahirkan Yesus itu adalah fiktif, menurut pendapat saya, secara in appereance, Silancah setuju atau percaya dengan materi artikel tersebut. Andaikan Silancah tidak berpendapat terhadap artikel itu, Silancah tidak akan menganjurkan orang lain membaca link yang isinya tidak Silancah setujui. Kenyatannya, Silancah telah menawarkan orang lain terutama saya untuk membaca link itu. Maka, saya simpulkan bahwa Silancah menerima atau menyetujui isi artikel itu. Mengapa sampai saya menyimpulkan begitu? Karena Silancah mengetengahkan 'link' tersebut untuk menambah atau memperkuat pendapat atas ketidaktersebutan nama Yusuf di Al Qur'an. Berdasarkan pengertian in appereance tadi, menurut pandapat saya, tidak seorangpun akan mengetengahkan sesuatu yang atas sesuatu tersebut dia tidak berpendapat. Seseorang setuju pada sesuatu, maka orang itu mengetengahkannya sebagai bahan memperkuat pendapatnya, atau membela pendapatnya, atau menambah pemahaman orang lain atas pendapatnya. Terdapat perbedaan pikiran di antara kita mengenai ini. Menurut pendapat Silancah, walaupun Silancah tidak berpendapat atas suatu artikel tetapi Silancah menawarkan artikel itu untuk dibaca orang lain, terutama saya. Sementara menurut pendapat saya, Silancah menganjurkan orang lain, terutama saya untuk membaca artikel, karena Silancah setuju dengan artikel itu. Pendapat itu saya bangun berdasar teori in appereance. Mengapa saya membangun pendapat seperti itu? Karena menurut kronologis kejadiannya, Silancah ingin menambahkan suatu informasi untuk membuat orang lain memahami gagasan atau ide Silancah, dalam hal ini tentang ketidaktertulisan nama Yusuf di Al Qur'an. Apa pendapat saya ini salah? Berdasar kronologis yang ada, dan dengan teori independent in apereance yang saya pelajari, itulah pendapat saya. Tentang apakah pendapat saya itu salah setelah Silancah bandingkan dengan suasana kebatinan Silancah, hanya Silancah dan Tuhan yang tahu. Saya ringkaskan begini. Berdasarkan kronologis ceritanya, dan dengan teori independet in appareance, saya menyimpulkan bahwa Silancah percaya bahwa sosok Yusuf adalah fiktif. Berdasar pengakuan Silancah, Silancah tidak berpendapat atas suatu artikel yang berisikan kefiktifan sosok Yusuf. Benarkah demikian? Bahwa Slancah tidak berpendapat atas artikel yang telah Slancah tawarkan untuk dibaca? Hanya Tuhan dan Silancah yang tahu. Apabila kesimpulan yang saya tarik berdasarkan kronologis itu adalah salah, bahwa Silancah sebenarnya sungguh tidak berpendapat atas artikel yang Silancah tawarkan untuk dibaca itu, berarti ada inormasi yang belum diungkapkan. Kalau semua informasi telah diungkapkan, itulah kesimpulannya, bahwa Silancah percaya akan kefiktifan Yusuf. Begitu, Cah. Damai bagimu, sekarang sampai selama-lamanya. Ngomong-ngomong, menurut pendapatku, kita tidak se-almamater. Tapi almamater kita ketepatan sama-sama dibawah asuhan Katolik. Yang pasti, almamaterku bukan di Bandung. Di almamaterku, laki-laki bisa berambut panjang, dan ke sekolah bisa pakai celana jeans. | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 16th June 2011, 19:31 | |
| - Husada wrote:
- Silancah wrote:
-
Dan kembali di sini saya menegaskan bahwa tangkapan/kesimpulan anda adalah salah. Hanya karena saya pernah membaca artikel/ulasan orang lain tentang topik ini dan men-share-nya dengan rekan2 di sini bukan berarti saya setuju dengannya.
Damai bagimu, bro ...
Damai bagimu, Cah.
Oo... begitu.
Ketika belajar independensi, kepadaku dikenalkan 2 jenis independen, independent in fact, dan independen in appereance, yang diindonesiakan kira-kira 'nyata-nyata independen', dan 'kelihatannya independen'.
Kesimpulan saya menyatakan bahwa Silancah percaya pada materi artikel yang mengatakan bahwa eksistensi Yusuf suami Maria yang telah melahirkan Yesus itu adalah fiktif, menurut pendapat saya, secara in appereance, Silancah setuju atau percaya dengan materi artikel tersebut. Andaikan Silancah tidak berpendapat terhadap artikel itu, Silancah tidak akan menganjurkan orang lain membaca link yang isinya tidak Silancah setujui. Kenyatannya, Silancah telah menawarkan orang lain terutama saya untuk membaca link itu. Maka, saya simpulkan bahwa Silancah menerima atau menyetujui isi artikel itu.
Mengapa sampai saya menyimpulkan begitu? Karena Silancah mengetengahkan 'link' tersebut untuk menambah atau memperkuat pendapat atas ketidaktersebutan nama Yusuf di Al Qur'an. Berdasarkan pengertian in appereance tadi, menurut pandapat saya, tidak seorangpun akan mengetengahkan sesuatu yang atas sesuatu tersebut dia tidak berpendapat. Seseorang setuju pada sesuatu, maka orang itu mengetengahkannya sebagai bahan memperkuat pendapatnya, atau membela pendapatnya, atau menambah pemahaman orang lain atas pendapatnya.
Terdapat perbedaan pikiran di antara kita mengenai ini. Menurut pendapat Silancah, walaupun Silancah tidak berpendapat atas suatu artikel tetapi Silancah menawarkan artikel itu untuk dibaca orang lain, terutama saya. Sementara menurut pendapat saya, Silancah menganjurkan orang lain, terutama saya untuk membaca artikel, karena Silancah setuju dengan artikel itu. Pendapat itu saya bangun berdasar teori in appereance. Mengapa saya membangun pendapat seperti itu? Karena menurut kronologis kejadiannya, Silancah ingin menambahkan suatu informasi untuk membuat orang lain memahami gagasan atau ide Silancah, dalam hal ini tentang ketidaktertulisan nama Yusuf di Al Qur'an.
Apa pendapat saya ini salah? Berdasar kronologis yang ada, dan dengan teori independent in apereance yang saya pelajari, itulah pendapat saya. Tentang apakah pendapat saya itu salah setelah Silancah bandingkan dengan suasana kebatinan Silancah, hanya Silancah dan Tuhan yang tahu.
Saya ringkaskan begini.
Berdasarkan kronologis ceritanya, dan dengan teori independet in appareance, saya menyimpulkan bahwa Silancah percaya bahwa sosok Yusuf adalah fiktif. Berdasar pengakuan Silancah, Silancah tidak berpendapat atas suatu artikel yang berisikan kefiktifan sosok Yusuf. Benarkah demikian? Bahwa Slancah tidak berpendapat atas artikel yang telah Slancah tawarkan untuk dibaca? Hanya Tuhan dan Silancah yang tahu.
Apabila kesimpulan yang saya tarik berdasarkan kronologis itu adalah salah, bahwa Silancah sebenarnya sungguh tidak berpendapat atas artikel yang Silancah tawarkan untuk dibaca itu, berarti ada inormasi yang belum diungkapkan. Kalau semua informasi telah diungkapkan, itulah kesimpulannya, bahwa Silancah percaya akan kefiktifan Yusuf.
Begitu, Cah. Damai bagimu, sekarang sampai selama-lamanya.
Ngomong-ngomong, menurut pendapatku, kita tidak se-almamater. Tapi almamater kita ketepatan sama-sama dibawah asuhan Katolik. Yang pasti, almamaterku bukan di Bandung. Di almamaterku, laki-laki bisa berambut panjang, dan ke sekolah bisa pakai celana jeans. Saya bingung sendiri, apa yg dipermaslahkan penjenengan berdua ini, jadi gak berani komen panjang2. cuma ingin mengomentari yg saya bold aja: 1 Korintus 11:14, Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 16th June 2011, 19:33 | |
| Oleh karena itu, bro, saya tambahkan ucapan ... - Quote :
- Kalau ada kesan bahwa saya memercayai dan meyakini hal itu ... saya mohon maaf sebelumnya.
Ternyata apa yang berada dalam alam pemikiran saya itu benar adanya ...anda memiliki kesan saya setuju dengan artikel tersebut. Tapi baiklah, tidak usah kita perpanjang lagi. Saya telah menyatakan bahwa saya tidak memilikipendapat/belum tentu setuju dengan isi artikel tersebut .... masalah anda memercayai ucapan saya atau tidak ...saya serahkan kepada anda. | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 16th June 2011, 19:55 | |
| - Silancah wrote:
- Oleh karena itu, bro, saya tambahkan ucapan ...
- Quote :
- Kalau ada kesan bahwa saya memercayai dan meyakini hal itu ... saya mohon maaf sebelumnya.
Ternyata apa yang berada dalam alam pemikiran saya itu benar adanya ...anda memiliki kesan saya setuju dengan artikel tersebut.
Tapi baiklah, tidak usah kita perpanjang lagi. Saya telah menyatakan bahwa saya tidak memilikipendapat/belum tentu setuju dengan isi artikel tersebut .... masalah anda memercayai ucapan saya atau tidak ...saya serahkan kepada anda.
mempercayai atau tidak mempercayai sesuatu adalah hak asasi masing2 individu. masalah benar atau salah yg kita percayai hanya Allah yg tahu, karena kebenaran hanyalah milik Allah. :) ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2:153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 17th June 2011, 08:05 | |
| - Silancah wrote:
- Oleh karena itu, bro, saya tambahkan ucapan ...
- Quote :
- Kalau ada kesan bahwa saya memercayai dan meyakini hal itu ... saya mohon maaf sebelumnya.
Ternyata apa yang berada dalam alam pemikiran saya itu benar adanya ...anda memiliki kesan saya setuju dengan artikel tersebut.
Tapi baiklah, tidak usah kita perpanjang lagi. Saya telah menyatakan bahwa saya tidak memilikipendapat/belum tentu setuju dengan isi artikel tersebut .... masalah anda memercayai ucapan saya atau tidak ...saya serahkan kepada anda.
Damai bagi kita. Okkelah kaloo bagitoo. Mudahan aja kita masih boleh dan mau bertukar informasi di topik-topik lain. Damai, dmai, damai. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 17th June 2011, 08:26 | |
| - striker wrote:
- Saya bingung sendiri, apa yg dipermaslahkan penjenengan berdua ini, jadi gak berani komen panjang2.
cuma ingin mengomentari yg saya bold aja: 1 Korintus 11:14, Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,
Damai bagimu striker. Tidak usah bingung. Pun kalau bingung, itu pertanda masih ada niat untuk perduli, hanya saja, karena belum tahu, maka terjadi kebingungan. Namun, untuk tidak bingung berkepanjangan, cuekin aja,lupakan aja. Tentang striker mau membahas, atau meng(k)aji, atau merenungkan, atau bertukar pikir mengenai ayat-ayat Alkitab, kelihatannya ada bagian forum LTB ini sebagai tempat Mengupas lebih dalam ayat - ayat alkitab Kristen , pengertian, dan pemahaman sesungguhnya yang dimoderatori oleh whiteeagle, bruce, Djo, T2Y, siip. Kuusulkan, disana saja tanyakan apa-apa yang ingin engkau pahami atau apa-apa yang menjadi pertanyaanmu tentang ayat yang striker kutip itu. Damai bagimu striker, juga bagi Indonesia. | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 18th June 2011, 19:42 | |
| - Silancah wrote:
- samiaji wrote:
- silancah wrote:
- Membenarkan Taurat yang datang sebelumku dan menghalalkan sebagian yang diharamkan untukmu (Al Imran 3:50)
ada keterangan lebih lanjut mengenai apa saja yang sebelumnya haram menjadi halal kang ? Secara spesifik saya tidak menemukannya tetapi dahulu orang Yahudi dilarang mengonsumsi binatang berikut ... di jaman Nabi Isa as dan Nabi Muhammad SAW telah dihalalkan kembali.
Al An'aam 6:146 "Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku; dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka ...."
Wallahu a'lam ... - Al An'aam 6 wrote:
- 145 Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
146 Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar. ... 150 Katakanlah: "Bawalah kemari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini" Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut pula menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka. 151 Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). ... 154 Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka. 155 Dan Al-Quraan itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. 156 (Kami turunkan al-Quraan itu) agar kamu (tidak) mengatakan: "Bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum kami, dan sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca 157 Atau agar kamu (tidak) mengatakan: "Sesungguhnya jikalau kitab ini diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka." Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksa yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling. Menurut pendapat saya: Sepertinya Ayat ini diturunkan untuk disampaikan oleh nabi Muhammad kepada bangsa arab / kaum Qurays - Jika melihat ayat 155-157 -. Yang salah satu point nya adalah menyanggah beberapa makanan yang diharamkan oleh kaum Qurays. Ayat 146 hanya menyebutkan beberapa makanan yang diharamkan khusus untuk umat Yahudi (saya kurang tahu apakah memang umat Yahudi tidak memakannya).. Spertinya Al Imran 3:50 mengindikasikan bahwa "sesuatu" yang dihalalkan tersebut, tidak pernah halal sebelum diharamkan. Karena kalau pernah halal mungkin kalimatnya akan menjadi "..dan menghalalkan kembali sebagian... Bagaimana pula menyikapi ayat 145 yang mengatakan "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu... sesuatu yang diharamkan.. kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor." mengindikasi bahwa makanan lain adalah halal .. Salam | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 19th June 2011, 19:55 | |
| - Husada wrote:
- striker wrote:
- Saya bingung sendiri, apa yg dipermaslahkan penjenengan berdua ini, jadi gak berani komen panjang2.
cuma ingin mengomentari yg saya bold aja: 1 Korintus 11:14, Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,
Damai bagimu striker. Tidak usah bingung. Pun kalau bingung, itu pertanda masih ada niat untuk perduli, hanya saja, karena belum tahu, maka terjadi kebingungan. Namun, untuk tidak bingung berkepanjangan, cuekin aja,lupakan aja.
Tentang striker mau membahas, atau meng(k)aji, atau merenungkan, atau bertukar pikir mengenai ayat-ayat Alkitab, kelihatannya ada bagian forum LTB ini sebagai tempat Mengupas lebih dalam ayat - ayat alkitab Kristen , pengertian, dan pemahaman sesungguhnya yang dimoderatori oleh whiteeagle, bruce, Djo, T2Y, siip. Kuusulkan, disana saja tanyakan apa-apa yang ingin engkau pahami atau apa-apa yang menjadi pertanyaanmu tentang ayat yang striker kutip itu.
Damai bagimu striker, juga bagi Indonesia. kalau menurut penjenengan bagaimana dengan ayat tersebut? mengapa sekolah anda bisa memperbolehkan murid2nya berambut panjang (seperti yg njenengan katakan)? padahal injil njenengan saja menghinakan bagi laki2 yg berambut panjang. Apakah njenengan dulu tidak pernah menanyakan hal tersebut kepada guru atau kepala sekolah panjenengan? Hanya bertukar pikiran saja, kalau boleh :) | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 19th June 2011, 20:14 | |
| - samiaji wrote:
- Silancah wrote:
- samiaji wrote:
- silancah wrote:
- Membenarkan Taurat yang datang sebelumku dan menghalalkan sebagian yang diharamkan untukmu (Al Imran 3:50)
ada keterangan lebih lanjut mengenai apa saja yang sebelumnya haram menjadi halal kang ? Secara spesifik saya tidak menemukannya tetapi dahulu orang Yahudi dilarang mengonsumsi binatang berikut ... di jaman Nabi Isa as dan Nabi Muhammad SAW telah dihalalkan kembali.
Al An'aam 6:146 "Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku; dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka ...."
Wallahu a'lam ... - Al An'aam 6 wrote:
- 145 Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
146 Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar. ... 150 Katakanlah: "Bawalah kemari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini" Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut pula menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka. 151 Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). ... 154 Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka. 155 Dan Al-Quraan itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. 156 (Kami turunkan al-Quraan itu) agar kamu (tidak) mengatakan: "Bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum kami, dan sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca 157 Atau agar kamu (tidak) mengatakan: "Sesungguhnya jikalau kitab ini diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka." Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksa yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling. Menurut pendapat saya: Sepertinya Ayat ini diturunkan untuk disampaikan oleh nabi Muhammad kepada bangsa arab / kaum Qurays - Jika melihat ayat 155-157 -. Yang salah satu point nya adalah menyanggah beberapa makanan yang diharamkan oleh kaum Qurays. Ayat 146 hanya menyebutkan beberapa makanan yang diharamkan khusus untuk umat Yahudi (saya kurang tahu apakah memang umat Yahudi tidak memakannya)..
Spertinya Al Imran 3:50 mengindikasikan bahwa "sesuatu" yang dihalalkan tersebut, tidak pernah halal sebelum diharamkan. Karena kalau pernah halal mungkin kalimatnya akan menjadi "..dan menghalalkan kembali sebagian...
Bagaimana pula menyikapi ayat 145 yang mengatakan "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu... sesuatu yang diharamkan.. kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor." mengindikasi bahwa makanan lain adalah halal ..
Salam
Tafsir QS 6:145, قُلْ لَا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَى طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Rasulullah Muhammad saw. supaya mengatakan kepada kaum musyrikin yang telah membuat-buat peraturan sendiri dan telah berdusta terhadap Allah, dan mengatakan kepada manusia lainnya bahwa dia tidak menemukan dalam wahyu yang diwahyukan kepadanya sesuatu yang diharamkan oleh Allah memakannya kecuali empat macam saja, yaitu: 1. Binatang yang mati dengan tidak disembelih sesuai dengan peraturan syariat, di antaranya binatang yang mati sendirinya, binatang yang mati karena tercekik, terpukul, terjatuh, dan lain-lain sebagainya. 2. Darah yang mengalir atau yang keluar dari tubuh binatang yang disembelih atau karena luka, dan sebagainya. Tidak termasuk darah yang tidak mengalir seperti hati dan limpa. Ketentuan ini ada disebutkan dalam sebuah hadis: أحلت لنا ميتتان السمك والجراد ودمان الكبد والطحال Artinya: Dihalalkan untuk kami dua macam bangkai, yaitu bangkai ikan dan bangkai belalang, dan dihalalkan pula dua macam darah yaitu hati dan limpa. (H.R Hakim dari Ibnu Umar) 3. Daging babi. 4. Binatang yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah, seperti disembelih dengan menyebut nama berhala atau sesembahan lainnya selain Allah. Tetapi barang siapa yang terpaksa memakan makanan tersebut karena sangat lapar dan tidak ada makanan yang lain sedang dia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas ia boleh memakannya sekadar untuk menghilangkan laparnya dan memelihara dirinya dari bahaya kematian. Selain dari makanan yang diharamkan di atas, di dalam hadis-hadis banyak terdapat berbagai macam binatang yang dilarang memakannya, seperti yang terdapat dalam hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abu Syaibah dan Bukhari dari Ibnu Umar bahwa beliau berkata: نهى النبي صلى الله عليه وسلم عن لحوم الحمر الأهلية يوم خيبر Artinya: Nabi saw. melarang memakan makanan daging keledai peliharaan pada peperangan Khaibar. (H.R Ibnu Abi Syaibah dan Bukhari dari Ibnu Umar) Dan juga tersebut dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Salabah Al-Khasyani: Menurut pendapat Jumhur Ulama memakan makanan yang dilarang oleh Rasul itu adalah haram hukumnya. | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 19th June 2011, 21:13 | |
| - striker wrote:
- samiaji wrote:
Bagaimana pula menyikapi ayat 145 yang mengatakan "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu... sesuatu yang diharamkan.. kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor." mengindikasi bahwa makanan lain adalah halal .. ... Selain dari makanan yang diharamkan di atas, di dalam hadis-hadis banyak terdapat berbagai macam binatang yang dilarang memakannya, seperti yang terdapat dalam hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abu Syaibah dan Bukhari dari Ibnu Umar bahwa beliau berkata:
نهى النبي صلى الله عليه وسلم عن لحوم الحمر الأهلية يوم خيبر Artinya: Nabi saw. melarang memakan makanan daging keledai peliharaan pada peperangan Khaibar. (H.R Ibnu Abi Syaibah dan Bukhari dari Ibnu Umar) Dan juga tersebut dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Salabah Al-Khasyani:
Menurut pendapat Jumhur Ulama memakan makanan yang dilarang oleh Rasul itu adalah haram hukumnya. Saya baca-baca lagi posting di topik Halal dan Haram, dan saya mendapatkan posting sbb: - silancah wrote:
- Masih ada perbedaan di dalam umat Islam sendiri ... mayoritas mengharamkan tidak hanya keempat hal yang disebutkan di ayat tersebut ... tetapi juga makanan lain seperti binatang bertaring dsb yang diatur di dalam Hadits.
Minoritas tidak mengharamkan hal2 yang selain diharamkan di dalam ayat tersebut ... tetapi hanya menyebutnya tidak thoyib (tidak baik) tanpa memiliki konsekwensi dosa bila memakan binatang2 tersebut. Baiklah, bagi saya sudah cukup mengenai hal tersebut.. Salam | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 19th June 2011, 21:42 | |
| - Silancah wrote:
- samiaji wrote:
- silancah wrote:
- Membenarkan Taurat yang datang sebelumku dan menghalalkan sebagian yang diharamkan untukmu (Al Imran 3:50)
ada keterangan lebih lanjut mengenai apa saja yang sebelumnya haram menjadi halal kang ? Secara spesifik saya tidak menemukannya tetapi dahulu orang Yahudi dilarang mengonsumsi binatang berikut ... di jaman Nabi Isa as dan Nabi Muhammad SAW telah dihalalkan kembali.
Al An'aam 6:146 "Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku; dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka ...." Saya masih penasaran dengan hal yang dihalalkan oleh Isa... - Keluaran 14 wrote:
- Janganlah engkau memakan sesuatu yang merupakan kekejian.
Inilah binatang-binatang berkaki empat yang boleh kamu makan: lembu, domba dan kambing; rusa, kijang, rusa dandi, kambing hutan, kijang gunung, lembu hutan dan domba hutan. Setiap binatang berkaki empat yang berkuku belah--yaitu yang kukunya bersela panjang menjadi dua--dan yang memamah biak di antara binatang-binatang berkaki empat, itu boleh kamu makan. Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari antara yang memamah biak atau dari antara yang berbelah dan bersela kukunya: unta, kelinci hutan dan marmot, karena semuanya itu memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram semuanya itu bagimu. "...segala binatang yang berkuku;..." berarti otomatis sapi, domba, kambing, kijang, dll. juga semua burung termasuk di dalamnya ya kang ? apakah ada tafsir / keterangan lebih lanjut mengenai ayat di atas ? Salam | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 20th June 2011, 22:59 | |
| - samiaji wrote:
- "...segala binatang yang berkuku;..." berarti otomatis sapi, domba, kambing, kijang, dll. juga semua burung termasuk di dalamnya ya kang ?
apakah ada tafsir / keterangan lebih lanjut mengenai ayat di atas ?
Salam Saya kutipkan dari Tafsir Ibnu Katsir terbitan Pustaka Imam Syafi'i halaman 316 Menurut Ibnu Abbas: yaitu unta dan burung unta. Maka orang Yahudi tidak diperbolehkan memakan unta, burung unta, angsa, dan tidak pula binatang yang tidak terbagi kuku kakinya (berkuku tunggal) dan tidak juga keledai liar) Hanya itu saja tafsiran dari kalimat " segala binatang yang berkuku" | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 20th September 2011, 16:59 | |
| Damai bagi LTBers.
Kelihatannya Lobo atau Laki mencari-cari trit sejenis ini. Bilangin dia ikutan di trit ini, agar lebih hidup. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 20th September 2011, 17:08 | |
| Bro laki memang jagoannya diskusi lintas agama, sayang lawan tandingnya tidak selalu tersedia di forum ini, he hehe. Kang lancah mungkin sedang persiapan naik haji, sehingga tidak sempat mampir, he he he.
:) | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam 20th September 2011, 17:34 | |
| - bruce wrote:
- Kang lancah mungkin sedang persiapan naik haji, sehingga tidak sempat mampir, he he he.
:) Apa Silancah itu belum naik haji waktu di Oman dulu? Mungkin biaya naik haji dari Oman lebih kecil daripada dari Inonesia kan? Lagian, dengar-dengar, kalau mendaftar naik haji dari Indonesia harus antri. Di daerahku sekarang, konon sampai lima tahun dari waktu pendaftaran. Mak banyak yang kecewa karena perusahaan pemberangkat haji di perjalanannya malah bangkrut atau membangkrutkan diri sehingga para calon jamaah haji kehilangan jumlah ongkos naik haji yang sudah sempat dibayarkan. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam | |
| |
| | | | Yesus/Isa dalam 2 perseptif Krsiten dan Islam | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |