Lafal Allah dan YHWH

bruce wrote:
Beberapa tahun lalu, ada seorang pendeta Kristen di Jakarta yang ingin menghapus kata “Allah” dalam terjemahan Alkitab versi bahasa Indonesia. Menurut pendeta itu, istilah “Allah” bukanlah istilah yang berasal dari tradisi Yudeo-Kristen. Nama Tuhan yang tepat dalam tradisi itu adalah Yahweh bukan Allah.

Begitu juga, umat Kristen dan Yahudi yang tinggal di kawasan jazirah Arab dan sekitarnya memakai kata Allah sebagai sebutan untuk Tuhan. Para penulis Kristen dan Yahudi juga memakai kata yang sama sejak dulu hingga sekarang. Seorang filosof Yahudi yang hidup sezaman dengan Ibn Rushd di Spanyol, yaitu Musa ibn Maimun (atau dikenal di dunia Latin sebagai Maimonides [1135-1204]) menulis risalah terkenal, Dalalat al-Ha’irin (Petunjuk Bagi Orang-Orang Yang Bingung). Kalau kita baca buku itu, kita akan jumpai bahwa kata Allah selalu ia pakai untuk menyebut Tuhan.

Semua Bibel versi Arab memakai kata Allah sebagai nama untuk Tuhan. Ayat pertama yang terkenal dalam Kitab Kejadian diterjemahkan dalam bahasa Arab sebagai berikut: Fi al-bad’i khalaqa Allahu al-samawati wa al-ard (baca Al-Kitab al-Muqaddas edisi The Bible Society in Lebanon). Dalam terjemahan versi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), ayat itu berbunyi: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”.

Polemik antara Islam dan Kristen sudah berlangsung sejak masa awal Islam, dan, sejauh pengetahuan saya, tak pernah kita jumpai seorang “mutakallim” atau teolog Muslim yang terlibat perdebatan dengan teolog Kristen atau Yahudi karena memperebutkan kepemilikan atas kata Allah. (Survei terbaik tentang sejarah polemik Islam-Kristen sejak masa awal Islam hingga abad ke-4 H/10 M adalah buku karangan Abdul Majid Al-Sharafi, “Al-Fikr al-Islami fi al-Radd ‘Ala al-Nashara“, 2007).


Apakah rekan2 Kristiani setuju dengan pendapat Ulil di atas bahwa Allah merupakan sebutan yang sudah dipakai umat Kristen dan Yahudi sejak dahulu kala?

Korelasi penggunaan lafal Allah dengan YHWH itu jadinya bagaimana ya?

Mungkin bisa juga dibaca di :

[You must be registered and logged in to see this link.]

Sepertinya mbah wiki seuju juga dengan pendapat itu kang.

Quote :

Polemik antara Islam dan Kristen sudah berlangsung sejak masa awal Islam

Quote :

Apakah rekan2 Kristiani setuju dengan pendapat Ulil di atas bahwa Allah merupakan sebutan yang sudah dipakai umat Kristen dan Yahudi sejak dahulu kala?

Allah itu artinya dalam bahasa arab itu apa sih, kang ? :)

mungkin yang menjadi masalah adalah akar bahasa yangdigunakan.
sebab penggunaan YHWH sebagai sebutan untuk TUHAN sangat jarang digunakan.
mungkin yang lebih sering dipakai adalah Elohim seperti yang ada di Kejadian 1:1
H430
אלהים
'ĕlôhı̂ym
el-o-heem'
Plural of H433; gods in the ordinary sense; but specifically used (in the plural thus, especially with the article) of the supreme God; occasionally applied by way of deference to magistrates; and sometimes as a superlative: - angels, X exceeding, God (gods) (-dess, -ly), X (very) great, judges, X mighty.


berikut yang saya ambil dari situs sebelah :

Quote :

Jauh sebelumnya di Mesopotamia dimana rumpun semitik bermula, orang-orang sudah mengenal nama El/Il sebagai nama dewa tertinggi dalam pantheon Babilonia. Namun bagi sebagian besar keturunan Sem (dimana nama rumpun Semitik berasal), nama itu dimengerti sebagai ‘Tuhan Yang Mahaesa pencipta langit dan bumi.’ Nama El berkembang ke wilayah Utara dan Barat menjadi Ela, Elah, dan di Aram-Siria nama itu disebut Elah/Alaha dan dikalangan Ibrani disebut El/Elohim/Eloah. Sedangkan nama Il berkembang di wilayah Timur dan Selatan menjadi Ila, Ilah, dan di Arab disebut Ilah/Allah.

Catatan tertua pada milenium kedua sebelum Kristus menyebutkan keturunan Abraham yang disebut suku-suku Arab, khususnya Ibrahimiyah dan Ismaelliyah, yang dikenal sebagai kaum Hanif (jmk. Hunafa) menyebut nama ‘Allah’ dalam sejak berkembangnya bahasa Arab. Ensiklopedia Islam menyebut bahwa:

“Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno ... Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa’ (tngl.hanif) , sebuah kata yang pada asalnya dituju­kan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail.” (hlm.50-51)

Memang ada sedikit perbedaan antara pandangan Muslim dan Kristen ttg kata 'allah'.

---------

Kristen mnggunakan kata 'allah' sbg 'gelaran' dan mrupakan transliterasi dari kata 'elohim'.

Dlm bahasa Indonesia, kata 'elohim' dtransliterasikan menjadi 'ilah'.
Jd 'allah' dlm pandangan Kristen diartikan 'al-ilah' atau 'ilah yang benar' dan berperan sbg 'gelaran' bukan 'nama pribadi'.

Simplenya,
Ada banyak ilah di dunia ini, tp hanya ada 1 Allah (ilah yg benar) yaitu YHVH.

Pnggunaan 'allah' dlm konteks Kristen di Indonesia memang mrupakan serapan dr bahasa Arab sama spt Kristen di Arab jg mnggunakan istilah yg sama sbg transliterasi dari 'elohim'.

Nama Pribadi dari Allah dlm konteks Kristen dan Yahudi adalah YHVH.

Dewasa ini tidak dketahui lagi bagaimana cara melafalkan YHVH.
Penyebutan 'Yahweh' dan 'Yehovah' adalah upaya alternatif untuk melafalkan YHVH, namun tidak satupun mrupakan cara penyebutan ssungguhnya dari YHVH.

Namun bgitu, bagi umat Kristiani, kepada kami dbrikan suatu nama sebutan yg setara dengan YHVH, yaitu nama Yesus Kristus krn kami myakini bhw Yesus Kristus adl YHVH.

Tuhan Yesus smasa playananNya di bumi tidak mbrikan kita referensi bgmn mnyebut nama YHVH dg benar.
Tuhan Yesus mlainkan mbrikan alternatif utk mmanggil YHVH dg sbutan Bapa.

Dg dmikian, Tuhan Yesus dan para rasulnya tidak mlestarikan tradisi pnyebutan lafal YHVH shg kita tidak perlu lagi banyak mpersoalkan bgmn cara mnyebut YHVH dg benar.

----------

Nama YHVH adalah nama rahasia Tuhan yg hanya dbritahukan kpd Imam Besar.
Kpd umat Israel slebihnya (slain Imam Besar), Tuhan mbrikan nama lain utk dsebut, yaitu Eheyeh Asher Eheyeh (Aku adalah Aku).

Tentu saja kita yg tidak berdialek Ibrani akan ksulitan mngucapkan nama tsb.
Maka itu Tuhan Yesus dan para rasul tidak mlestarikan pngucapan jaman PL yg dtujukan khusus utk Israel, mlainkan mngijinkan transliterasi pnyebutan nama Tuhan pd bahasa-bahasa stempat.

T2Y wrote:

Allah itu artinya dalam bahasa arab itu apa sih, kang ? :)

Kalau saya lihat Allah itu (dalam kalangan umat Muslim) adalah nama Tuhan sebagaimana YHWH bagi umat Kristen maupun Yahudi

Silancah wrote:

T2Y wrote:

Allah itu artinya dalam bahasa arab itu apa sih, kang ? :)

Kalau saya lihat Allah itu (dalam kalangan umat Muslim) adalah nama Tuhan sebagaimana YHWH bagi umat Kristen maupun Yahudi

ooohhh...
tapi bukan berarti penggunaan kata Allah baru ada saat Islam muncul, kan ? :)

T2Y wrote:

Silancah wrote:

T2Y wrote:

Allah itu artinya dalam bahasa arab itu apa sih, kang ? :)

Kalau saya lihat Allah itu (dalam kalangan umat Muslim) adalah nama Tuhan sebagaimana YHWH bagi umat Kristen maupun Yahudi

ooohhh...
tapi bukan berarti penggunaan kata Allah baru ada saat Islam muncul, kan ? :)

Nah itulah yang saya kurang tahu bro.
Bila memang penggunaan kata Allah sudah dilakukan sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW ... apakah kata Allah itu memiliki makna gelar atau nama Sang Khalik sendiri?

Silancah wrote:

T2Y wrote:

Silancah wrote:

T2Y wrote:

Allah itu artinya dalam bahasa arab itu apa sih, kang ? :)

Kalau saya lihat Allah itu (dalam kalangan umat Muslim) adalah nama Tuhan sebagaimana YHWH bagi umat Kristen maupun Yahudi

ooohhh...
tapi bukan berarti penggunaan kata Allah baru ada saat Islam muncul, kan ? :)

Nah itulah yang saya kurang tahu bro.
Bila memang penggunaan kata Allah sudah dilakukan sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW ...

sepertinya memang sudah ada kalau menilik dari akar bahasa yang ada, tapi gak tahu juga kalau ada sebagian umat Islam yang berpendapat bahwa Nabi Muhammad selain membawa agama baru juga membawa kata baru, yaitu : "Allah".

Quote :

apakah kata Allah itu memiliki makna gelar atau nama Sang Khalik sendiri?

kayaknya sudah pernah dibahas di LT lama kalau gak salah di thread yang berjudul : "Tuhan, Allahku dan Allah, Tuhanmu."
dari judulnya saja udah kelihatan kan bedanya ? :)

Mungkin ada banyak juga bahan yang sudah pernah dibahas di LT lama, tetapi karena LT lama sudah dihapus datanya, dan mungkin ada novum (bukti baru dalam sidang) maka rasanya sih kalau ada yang perlu dibahas ulang, ya asik aja untuk ditulis di LTB ini ya. Karena mungin ada juga member LTB yang belum pernah ke LT lama.

:)

bruce wrote:

Mungkin ada banyak juga bahan yang sudah pernah dibahas di LT lama, tetapi karena LT lama sudah dihapus datanya, dan mungkin ada novum (bukti baru dalam sidang) maka rasanya sih kalau ada yang perlu dibahas ulang, ya asik aja untuk ditulis di LTB ini ya. Karena mungin ada juga member LTB yang belum pernah ke LT lama.

:)

masih inget gak tuh, Om ?
kalau saya cuma ingat sedikit2 tuh...

Betul, karena kita cuma inget inget sedikit, makanya dibahas ulang sih ngga apa apa juga kali ya, he he he

Stau saya, dlm Islam itu :

Allah (jabatan) itu bernama Allah (nama).

Atau jika saya terjemahkan bebas :

Ilah yang benar itu bernama 'Ilah Yang Benar'.

Namun bgitu, masalah tjadi krn sblm Islam lahir (sblm Muhammad), memang sudah ada ilah yg bernama 'Allah'.

------

Di dlm sjarah PL, hal serupa juga terjadi.

Salah satu nama ilah dari Kanaan adalah Elohim.

Jd di Kanaan, ada elohim (gelar) yang bernama Elohim (nama).

Namun bgitu, YHVH mnyebut gelaran diriNya juga dg Elohim.

Jadinya Elohim Israel (gelaran) bernama YHVH (nama).

Sebenarnya, perlu ngga sih Allah punya nama?

bruce wrote:

Sebenarnya, perlu ngga sih Allah punya nama?

mungkin kalau buat TUHAN sih gak perlu yah...
cuma buat manusia mungkin perlu, untuk membedakan yang mana Junjungan/Sesembahan mereka atw bukan.

bruce wrote:

Sebenarnya, perlu ngga sih Allah punya nama?

duluuu, waktu masih sekolah minggu, saya diajarin gini sama guru sekolah minggu saya.

kalo berdoa, terakhirnya harus pakai "didalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. amin." supaya doa kita nggak nyasar ke "tuhan" yg lain.

Quote :

mungkin kalau buat TUHAN sih gak perlu yah...
cuma buat manusia mungkin perlu, untuk membedakan yang mana Junjungan/Sesembahan mereka atw bukan.

Manusia yang mana bro?

Sekarang gini deh, jika orang Kristen menyebut Tuhan, maka jelas siapa yang dimaksud.
Jika umat Islam menyebut Tuhan, maka jelas juga siapa yang dimaksud.
Begitu juga orang dari agama lain. Tidak mungkin kita menyebut Tuhan dan berarti tuhan agama lain kan? Jadi setiap saat kita panjatkan doa, maka sudah jelas siapa yang dituju. Kecuali, ada orang yang multiagama (ajaran sinkritisme cmiiw), maka mungkin perlu ditulis alamat tujuannya.

bruce wrote:

Quote :

mungkin kalau buat TUHAN sih gak perlu yah...
cuma buat manusia mungkin perlu, untuk membedakan yang mana Junjungan/Sesembahan mereka atw bukan.

Manusia yang mana bro?

Sekarang gini deh, jika orang Kristen menyebut Tuhan, maka jelas siapa yang dimaksud.
Jika umat Islam menyebut Tuhan, maka jelas juga siapa yang dimaksud.
Begitu juga orang dari agama lain. Tidak mungkin kita menyebut Tuhan dan berarti tuhan agama lain kan? Jadi setiap saat kita panjatkan doa, maka sudah jelas siapa yang dituju. Kecuali, ada orang yang multiagama (ajaran sinkritisme cmiiw), maka mungkin perlu ditulis alamat tujuannya.

Pd dasarnya Tuhan itu hanya ada 1 dan satu-satunya.
Karena itu, smua sebutan, gelaran dan nama yg dpt mnunjuk pd kekuasaan yg 'maha' dan yg lebih tinggi drpd manusia, adalah sbenar-benarnya nama Tuhan.

Misalnya nih ya,
'Maha Pencipta'.
Walau 'Maha Pencipta' itu gelar yg mnyatakan perbuatan, namun krn yg Maha Pencipta memang cuma Tuhan satu-satunya, maka otomatis Maha Pencipta menjadi gelar sekaligus nama Tuhan.

Jd pd hakikatnya Tuhan tidak perlu nama krn Dia hanya SATU-SATUNYA, tidak ada yg lain shg semua atribut, gelar dan sebutan otomatis adalah nama-Nya.

--------

Namun bgitu,
Krn ada oknum penyesat yg ingin mnyesatkan manusia dari pnyembahan sejati kpd Dia, maka 'terpaksa' Dia harus mendifferensiasikan diriNya dg oknum-oknum bukan Tuhan yg mngaku-ngaku sbg Tuhan.

Oknum-oknum pnyesat tsb mperkenalkan diri dg nama tertentu shg Ia 'terpaksa' harus mbrikan juga nama sbg identitas pengenal bagi manusia.

--------

Akan tetapi,
Pd dasarnya nama Tuhan juga most likely merupakan 'sifat', 'gelar' dan 'atribut' yg mnyatakan status, posisi, kebesaran dan karyaNya.

Misalkan bbrp nama Tuhan yg dikenal di Alkitab (nama, bukan gelar) :
- YHVH (kita tidak tau persis dr kata dasar apa ini diambil, tp ditengarai diambil dari HAYAH (yg brarti ADA)).
- EHEYEH ASHER EHEYEH (Aku adalah Aku)
- YEHOSHUA (YESHUA) - YHVH adalah PEnyelamat

bruce wrote:

Quote :

mungkin kalau buat TUHAN sih gak perlu yah...
cuma buat manusia mungkin perlu, untuk membedakan yang mana Junjungan/Sesembahan mereka atw bukan.

Manusia yang mana bro?

ya manusia2 yang berusaha mengenali keberadaan TUHAN, dong... :)

Quote :

Sekarang gini deh, jika orang Kristen menyebut Tuhan, maka jelas siapa yang dimaksud.
Jika umat Islam menyebut Tuhan, maka jelas juga siapa yang dimaksud.
Begitu juga orang dari agama lain. Tidak mungkin kita menyebut Tuhan dan berarti tuhan agama lain kan? Jadi setiap saat kita panjatkan doa, maka sudah jelas siapa yang dituju. Kecuali, ada orang yang multiagama (ajaran sinkritisme cmiiw), maka mungkin perlu ditulis alamat tujuannya.

nah, kalau begitu jadi ada banyak TUHAN dong...
ada TUHAN nya umat Islam, TUHAN nya orang Kristen, TUHAN nya orang Hindu, bahkan TUHAN buat orang yang nyembah batu (?) atw matahari dan lain sebagainya.

Quote :

nah, kalau begitu jadi ada banyak TUHAN dong...
ada TUHAN nya umat Islam, TUHAN nya orang Kristen, TUHAN nya orang Hindu, bahkan TUHAN buat orang yang nyembah batu (?) atw matahari dan lain sebagainya.

Ehmm, gini om, kalau Tuhan yang sejati adalah Tuhan yang saya sembah, sementara tuhan yang umat lain sembah, kalau mengacu kepada Tuhan Yang Mahakuasa, maka berarti umat itu sebenarnya menyembah Tuhan saya juga, hanya mungkin umat itu 'belum' mengenal Tuhan yang benar.

bruce wrote:

Quote :

nah, kalau begitu jadi ada banyak TUHAN dong...
ada TUHAN nya umat Islam, TUHAN nya orang Kristen, TUHAN nya orang Hindu, bahkan TUHAN buat orang yang nyembah batu (?) atw matahari dan lain sebagainya.

Ehmm, gini om, kalau Tuhan yang sejati adalah Tuhan yang saya sembah, sementara tuhan yang umat lain sembah, kalau mengacu kepada Tuhan Yang Mahakuasa, maka berarti umat itu sebenarnya menyembah Tuhan saya juga, hanya mungkin umat itu 'belum' mengenal Tuhan yang benar.

sepertinya ambigu ya, Om... :)
belum mengenal TUHAN yang benar, bisa juga berarti ada tuhan lain yang tidak/kurang benar ???

Gini deh :

* Ada Tuhan yg benar yg mperkenalkan diri dg cara yg benar dan dpahami dg benar shg dikenal dg benar
* Ada Tuhan yg benar yg mperkenalkan diri dg cara yg benar tp dipahami dan disampaikan dg salah oleh manusia shg tjadilah pengenalan yg salah akan Tuhan yg benar

* Ada oknum yg mngaku Tuhan pdhl bukan Tuhan lalu mperkenalkan diri sbg Tuhan, shg jadilah org tersesat dan mengenal Tuhan yg salah

* Ada manusia yg brusaha mngartikan Tuhan lalu mperkenalkan konsep Tuhan yg dpahaminya pdhl konsep itu jauh dari pengenalan akan Tuhan yg benar, shg tjadilah manusia mngenal Tuhan secara salah

* Ada manusia yg tidak mngakui Tuhan lalu mperkenalkan tuhan-tuhan alternatif yg 'disebutnya' bukan tuhan pdhl perannya mnyamai Tuhan sejati

Ada lagi???

Mangkanya om-om...smua itu tergantung...tergantung dari asal-muasal pngenalan akan 'Tuhannya'.

Quote :

sepertinya ambigu ya, Om...
belum mengenal TUHAN yang benar, bisa juga berarti ada tuhan lain yang tidak/kurang benar ???

Tidak bro, siapa sih yang menyembah tuhan yang bukan Tuhan, siapa yang akan menyembah tuhan yang diketahuinya bukan tuhan? Saya yakin tidak ada.

Semua umat menyembah tuhan yang dianggapnya benar benar Tuhan.

Anda bisa berikan contoh umat yang menyembah tuhan yang mereka yakini bukan tuhan yang benar?

Quote :

Mangkanya om-om...smua itu tergantung...tergantung dari asal-muasal pngenalan akan 'Tuhannya'.

nah, saya setuju sama yang ini.
walaupun masih tergantung-gantung...
hi..hi..hi...

Quote :

Mangkanya om-om...smua itu tergantung...tergantung dari asal-muasal pngenalan akan 'Tuhannya'.

Bisa diberikan contoh nyata tentang bagaimana yang disebut sebagai asal muasal pengenalan akan Tuhannya itu bro??

bruce wrote:

Quote :

Mangkanya om-om...smua itu tergantung...tergantung dari asal-muasal pngenalan akan 'Tuhannya'.

Bisa diberikan contoh nyata tentang bagaimana yang disebut sebagai asal muasal pengenalan akan Tuhannya itu bro??

paling umum dari keluaga kali y oom?anak2 kecil pasti gak tau apa2..kemudian orang tua yang pertama kali memberi pengenalan tentang 'Tuhan' dan tentu saja Tuhan menurut kepercayaan orang tua tersebut..