Sekali Selamat Tetap Selamat

Quote :

Lho, ngga ngerti pertanyaan saya bro? Jika manusia A sudah dirancang selamat, ya selamat saja tanpa peduli Jesus disalib ataupun tidak. Begitu pula jika seorang manusia sudah dirancang untuk binasa, maka setaat apapun dia pada akhirnya toh binasa juga.


kata siapa harus begitu ?
rancangan/jalan TUHAN kan gak seperti yang kita pikirkan, Om...

Lantas, menuut anda, apa yang harus dilakukan oleh si manusia A (yang sudah pasti selamat) dan manusia B (yang pasti akan binasa) dalam menjalani hidupnya di dunia ini?

Husada wrote:

T2Y wrote:

cuma kalau keselamatan itu = anugerah plus perbuatan baik kembali ke pertanyaan saya diatas : seberapa besar kekuatan/pengaruh perbuatan baik kita ini untuk dapat beroleh keselamatan ?

Wah... saya bukan teolog. Bagaimana saya harus menjawab pertanyaanmu? (Eh, apakah T2Y yang di LT lama menganjurkan kami sekeluarga untuk mengangkat topik tertentu pada ibadat keluarga, atau MasterBlood? Maaf kalau salah ingat, tapi terima kasih atas segala saran yang mendekatkan kepada Kristus).

saya juga bukan teolog kok.
kalau gitu saya ganti pertanyaannya, apakah ada perbuatan baik saya yang bisa menyelamatkan saya ?

Quote :

Kupikir, keselamatan yang sudah dimiliki seseorang, bukan hanya karena pindah agama dari agama yang dikepalai Tuhan Yesus kepada agama yang tidak mengakui ketuhanan Yesus, dapat menjadi hilang.

Contoh sederahanya, walaupun di KTP seseorang tertera bahwa dia pengikut Kristus, setiap hari minggu dia beribadah ke gereja, tetapi profesinya adalah pembunuh bayaran, menurut yang kufahami, yang seperti itu tidak akan beroleh keselamatan.

emang TUHAN nanti periksa KTP kita satu2 ?
atw ditanyain kayak sepupu jauh kita :
apa agamamu ?
siapa Tuhan mu ?
apa kitab mu ?
ha..ha..ha...
boss, menerima TUHAN bukan cuma dengan mulut, tapi juga dengan hati kan ? :)

Quote :

Jadi, seseorang yang telah dibaptis dalam nama Allah Tritunggal, harus tetap menjaga sikap dan perilaku, serta perkataan dan perbuatan juga pikiran untuk selalu percaya pada Tuhan Yesus. Kepercayaan kepada Tuhan Yesus terbukti dari itu tadi, perkataan, perbuatan, dan karya karitatif. Okeh, selama masih makan dan minum, tidak mungkin untuk tidak jatuh kedalam dosa. Dalam hal seperti itu perlu pertobatan.

Damai, damai, damai.

betul, kita tetap harus menjaga semua itu, tapi bukan karena kita mengejar keselamatan kita dengan berbuat baik.
kita lakukan itu karena meneladani TUHAN dan RAJA kita.
bukan begitu, bro ? :)

bruce wrote:

Quote :

Lho, ngga ngerti pertanyaan saya bro? Jika manusia A sudah dirancang selamat, ya selamat saja tanpa peduli Jesus disalib ataupun tidak. Begitu pula jika seorang manusia sudah dirancang untuk binasa, maka setaat apapun dia pada akhirnya toh binasa juga.


kata siapa harus begitu ?
rancangan/jalan TUHAN kan gak seperti yang kita pikirkan, Om...

Lantas, menuut anda, apa yang harus dilakukan oleh si manusia A (yang sudah pasti selamat) dan manusia B (yang pasti akan binasa) dalam menjalani hidupnya di dunia ini?

berbuat baiknya untuk apa dulu ?
berbuat baik untuk beroleh keselamatan ?
atw meneladani TUHAN dan sebagai ucapan syukur kita supaya orang lain juga merasakan Kasih-Nya lewat kita ?

Damai bagimu T2Y.

T2Y wrote:

betul, kita tetap harus menjaga semua itu, tapi bukan karena kita mengejar keselamatan kita dengan berbuat baik.
kita lakukan itu karena meneladani TUHAN dan RAJA kita.
bukan begitu, bro ? :)

Dalam banyak hal kita sudah sepaham. Itu karena satu guru satu ilmu dan satu Tuhan to? Hehhehheee...

Nah, saya quote-kan bagian posting-anmu itu, untuk mempertegas saja, menurut pemahamanku, seseorang yang percaya pada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, berbuat baik bukan untuk mengejar keselamatan, tetapi malah karena sudah beroleh selamat maka dia berbuat baik. Perbuatan baiknya itu bukan semata-mata untuk mengejar keselamatan, tetapi untuk merawat keselamatan itu. Disini memang jadi terasa ada beda-beda tipis antara pengertian mengejar keselamatan dengan merawat keselamatan.

Ngemeng-ngemeng, Apostel Paulus, entah di surat mana itu, seingatku pernah nulis bahwa tidak ada, sekali lagi, tidak ada perbuatan manusia yang bernilai baik.

Damai bagi pengikut Kristus.

Saya rasa semuanya sudah setuju bahwa keselamatan di dapat hanya dari IMAN..
Mungkin yang kita perlu diskusikan bagaimanakah porsi atau apakah pengaruhnya kita melakukan hal yang baik dengan tidak melakukan hal yang baik..

Timbul pertanyaan dalam hati saya :
katakan seseorang melakukan hal yang baik, kira-kira apa niat dia :
=> untuk menjaga keselamatan ? "Jika aku tidak berbuat baik, aku takut nanti ditolak Yesus"
=> untuk mengambil hati Yesus ? "Aku ingin berbuat baik supaya Yesus senang padaku"
=> "Kalau aku berbuat baik, Yesus akan baik padaku.. sebaliknya kalau aku tidak berbuat baik, aku takut Yesus akan marah padaku"
=> "Aku ingin berbuat baik, supaya orang tau bahwa aku layak jadi keluarga Allah"
=> "Kayaknya kebangetan kalau aku tidak berbuat baik, Tuhan sudah begitu baik padaku"
=> "Lihatlah Yesus, aku harus berbuat baik agar Yesus melihat aku layak untuk masuk surga.."
=> ... kira-kira apa lagi ya ? silakan tambahkan jawaban pribadi anda....


Salam

@samiaji

Bagaimana kalau :

Aku berbuat baik? Rasanya belum, aku masih kurang berbuat baik, perbuatan baikku masih jauh dari cukup. Tuhan, ajari aku untuk memberi dan berbuat seperti Engkau mau aku lakukan, agar NamaMu semakin dimuliakan dalam setiap perbuatanku.

:)

Quote :

silakan tambahkan jawaban pribadi anda....

- jadi saluran berkat biar orang lain juga bisa merasakan Kasih TUHAN lewat kita.
- sebagai orang yang mengaku pengikut Kristus, kita juga harus meneladani apa yang
TUHAN sudah lakukan (walaupun gak mungkin bisa sama seperti Dia yang penting ada usaha ).
- sebagai suatu tindakan riil dari Hukum Kasih yang Yesus suruh kita lakukan.

Quote :

Oleh karena itu, Gereja Katolik tidak dapat menerima pandangan Martin Luther yang mengajarkan bahwa manusia diselamatkan oleh iman saja, yang dipisahkan dari perbuatan. Sebab menurut Luther, setelah orang menerima Yesus, maka tak peduli apapun yang dilakukannya, entah ia membunuh atau berzinah beribu-ribu kali sehari, pasti akan tetap masuk surga. Dalam suratnya kepada muridnya, Melancthon, tanggal 1 Agustus, 1521, (translated by Erika Bullmann Flores for Project Wittenberg); online at [You must be registered and logged in to see this link.] , lihat nomor 13, Luther mengatakan, “…Be a sinner, and let your sins be strong, but let your trust in Christ be stronger…. No sin can separate us from Him, even if we were to kill or commit adultery thousands of times each day…”

sama kayak yang [You must be registered and logged in to see this link.] cuma agak beda terjemahannya.

saya menemukan tanggapan dari Valkyrie di forum Sarapan Pagi sbb :

Quote :

Berikut adalah surat Luther yang bermasalah:

Dari situs:
[You must be registered and logged in to see this link.] ... oldly.html

Kutipan:

13."If you are a preacher of Grace, then preach a true, not a fictitious grace; if grace is true, you must bear a true and not a fictitious sin. God does not save people who are only fictitious sinners. Be a sinner and sin boldly, but believe and rejoice in Christ even more boldly. For he is victorious over sin, death, and the world. As long as we are here we have to sin. This life in not the dwelling place of righteousness but, as Peter says, we look for a new heavens and a new earth in which righteousness dwells. . . . Pray boldly-you too are a mighty sinner." (Weimar ed. vol. 2, p. 371; Letters I, "Luther's Works," American Ed., Vol 48. p. 281- 282)


Pesan indah dari Luther
pertama-tama, kita tidak boleh melewatkan sesuatu yang indah dari pesan Luther, konteks Luther adalah untuk menunjukkan betapa berkuasanya Darah Kristus sehingga bisa menebus dosa manusia sebesar dan sebanyak apapun dosa manusia itu.


Pesan bermasalah dari Luther
Namun kita juga melihat sesuatu yang buruk pada pesan Luther, yaitu mengingat betapa hebatnya darah Kristus, Ia malah menganjurkan orang untuk berbuat dosa. Klta harus menguji ajaran Luther dengan ajaran Alkitab sendiri. Alkitab mengajarkan agar manusia berusaha menjauhi dosa, namun jika manusia itu terjatuh ia perlu bertobat oleh Salib Kristus

Yoh 5:14 ..... engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi“

Yoh 8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Rm 6:1-2 Jika demikian, apa yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah anugerah itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

Bisa kita lihat bahwa sekalipun Alkitab dan Luther sama-sama menekankan betapa hebatnya Darah kristus, namun demikian dalam konteks yang sama ini yang satu tetap melarang dosa sementara yang satu justru menganjurkan untuk berdosa.


Salam Kasih
[You must be registered and logged in to see this link.]

saya setuju, penekanan Luther pada suratnya itu bukan suatu anjuran untuk berbuat dosa, melainkan untuk menunjukkan betapa berkuasanya Darah Kristus sehingga bisa menebus dosa manusia sebesar dan sebanyak apapun dosa manusia itu.

Quote :

saya setuju, penekanan Luther pada suratnya itu bukan suatu anjuran untuk berbuat dosa, melainkan untuk menunjukkan betapa berkuasanya Darah Kristus sehingga bisa menebus dosa manusia sebesar dan sebanyak apapun dosa manusia itu.

Saya tidak setuju bro, itu anjuran yang sangat berbahaya. Pertama, jelas Tuhan menebus bukan untuk diperlakukan semena mena seperti itu oleh pendosa. Kedua, kalaulah si pendosa melakukan seperti itu dan tidak terselamatkan, siapa yang bertanggung jawab kelak?

Saya pernah membaca, bahwa itu bukan ucapan yang dimaksudkan seperti itu oleh Luther.

Quote :

Saya tidak setuju bro, itu anjuran yang sangat berbahaya. Pertama, jelas Tuhan menebus bukan untuk diperlakukan semena mena seperti itu oleh pendosa.

iya, kalau kita melihatnya sebagai anjuran maka yang kita dapatkan mungkin adalah Luther sedang menganjurkan kita untuk mencobai TUHAN.

Quote :

Kedua, kalaulah si pendosa melakukan seperti itu dan tidak terselamatkan, siapa yang bertanggung jawab kelak?

nah, kalau ini mah salah si pendosa sendiri karena gak mau mengujinya melalui alkitab.

Kadang pemahaman seseorang bisa berubah sesuai perkembangan...

Saat ini saya memahami perbuatan orang kristen sebagai sebuah kesaksian kepada dunia. Orang-orang akan melihat Yesus dalam setiap tindakan orang kristen.. Karena itu tindakan baik yang kita lakukan adalah semata bagi kemuliaan Tuhan.


GBU

samiaji wrote:

Kadang pemahaman seseorang bisa berubah sesuai perkembangan...

Saat ini saya memahami perbuatan orang kristen sebagai sebuah kesaksian kepada dunia. Orang-orang akan melihat Yesus dalam setiap tindakan orang kristen.. Karena itu tindakan baik yang kita lakukan adalah semata bagi kemuliaan Tuhan.


GBU

Mungkin pertanyaan yang sering muncul di dalam pemikiran orang non-Kristen adalah... siapakah orang yang bisa disebut sebagai orang Kristen itu.

Apakah mereka yang hanya mengakui ketuhanan Yesus di mulut saja sudah pantas disebut sebagai orang Kristen?

Quote :

Lalu umumnya mereka mengatakan, jadi yang perlu dilakukan sederhana saja, tinggal mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat kita, dan kita pasti diselamatkan, seperti yang tertulis dalam surat Rasul Paulus,

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan (Rom 10:9-10).

Silancah wrote:

Mungkin pertanyaan yang sering muncul di dalam pemikiran orang non-Kristen adalah... siapakah orang yang bisa disebut sebagai orang Kristen itu.

tergantung dari sudut pandang mana anda melihat, kang.,

Quote :

Apakah mereka yang hanya mengakui ketuhanan Yesus di mulut saja sudah pantas disebut sebagai orang Kristen?

oh, iya bisa mengaku sebagai Kristen bahkan di KTP pun tertulis kristen.
ini yang secara manusia.

Quote :

Lalu umumnya mereka mengatakan, jadi yang perlu dilakukan sederhana saja, tinggal mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat kita, dan kita pasti diselamatkan, seperti yang tertulis dalam surat Rasul Paulus,

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan (Rom 10:9-10).

kayaknya arti kalimatnya gak sesederhana hanya dengan mengucapkan deh, kang... :)

Kalau menurut saya sih keselamatan itu adalah pekerjaan Tuhan bukan hasil usaha manusia,jadi Tuhan tidak mungkin gagal didalam memilih siapa yang akan diselamatkan olehnya.

Kalau keselamatan hasil pekerjaan manusia tentu saja bisa gagal,tetapi Alkitab mengatakan bahwa keselamatan hanyalah anugerah dari Tuhan bukan usaha manusia.

Jadi tidaklah logis kalau karunia keselamatan dari Tuhan bisa akhirnya gagal.


Salam

bukit wrote:

Jadi tidaklah logis kalau karunia keselamatan dari Tuhan bisa akhirnya gagal.

Salam

Selamat datang bro bukit

Bro, bagaimana anda menjelaskan ayat di Wahyu bahwa ada nama yg sudah tercantum di kitab kehidupan , ternyata masih bisa dihapus oleh Tuhan ?

Salam.

Djo wrote:

bukit wrote:

Jadi tidaklah logis kalau karunia keselamatan dari Tuhan bisa akhirnya gagal.

Salam

Selamat datang bro bukit

Bro, bagaimana anda menjelaskan ayat di Wahyu bahwa ada nama yg sudah tercantum di kitab kehidupan , ternyata masih bisa dihapus oleh Tuhan ?

Salam.

Salam kembali bro,

Menurut saya sih itu gaya bahasa hyperbola atau if clause seperti Ibrani 6,karena tidak pernah Alkitab mencatat bahwa ada orang yang dihapus dari kitab kehidupan.

Bro Husada, salam kenal.

Ayat yang anda cari ada di Roma 3

3:11 Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.

3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.

Saya setuju dengan anda, manusia berbuat bukan untuk mendapatkan keselamatan.

Tetapi karena telah menerima anugerah keselamatan, kita mempunyai tanggung jawab atas anugerah yang kita terima, berbuat baik.

bukit wrote:

Menurut saya sih itu gaya bahasa hyperbola atau if clause seperti Ibrani 6,karena tidak pernah Alkitab mencatat bahwa ada orang yang dihapus dari kitab kehidupan.

hiperbola seperti apa nih maksudnya bro ?

Memang sih alkitab tidak mencatat ada orang yg dihapus, sy hanya menekankan bahwa penghapusan nama itu dimungkinkan. Maksudnya bisa terjadi.

Djo wrote:

bukit wrote:

Menurut saya sih itu gaya bahasa hyperbola atau if clause seperti Ibrani 6,karena tidak pernah Alkitab mencatat bahwa ada orang yang dihapus dari kitab kehidupan.

hiperbola seperti apa nih maksudnya bro ?

Memang sih alkitab tidak mencatat ada orang yg dihapus, sy hanya menekankan bahwa penghapusan nama itu dimungkinkan. Maksudnya bisa terjadi.

Seperti karya-karya sastra lain, Alkitab penuh dengan gaya bahasa metafora, hiperbola dan antropomorfisme. Tiap gaya bahasa itu harus dipahami sebagaimana adanya.

Gaya bahasa hiperbola biasanya melebih-lebihkan sesuatu agar kita berhati-hati tetapi belum tentu hal tersebut akan terjadi.

Misalnya didalam Ibrani 6 bagaimana orang yang sudah diselamatkan ternyata murtad lagi dalam arti mereka menyalibkan Yesus lagi. Kan Yesus hanya satu kali saja disalibkan,tidak mungkin dua kali.

Djo wrote:

bukit wrote:

Jadi tidaklah logis kalau karunia keselamatan dari Tuhan bisa akhirnya gagal.

Salam

Selamat datang bro bukit

Bro, bagaimana anda menjelaskan ayat di Wahyu bahwa ada nama yg sudah tercantum di kitab kehidupan , ternyata masih bisa dihapus oleh Tuhan ?

Salam.

Apakah predestinasi Alkitabiah?

Jawaban: Roma 8:29-30 memberitahu kita, “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” Efesus 1:5 dan 11 mengatakan, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, … karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan—kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya”


Jadi bro,bahwa semua proses keselamatan kita dikerjakan oleh Allah Tritunggal dari kekekalan sampai akhirnya didalam kekekalan juga,jaitu tahap glorifikasi (kemuliaan).

Apakah Allah tidak mampu memelihara hidup keselamatan kita sehingga Ia akhirnya gagal didalam menyelamatkan kita ?

Yoh.17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

bukit wrote:

Seperti karya-karya sastra lain, Alkitab penuh dengan gaya bahasa metafora, hiperbola dan antropomorfisme. Tiap gaya bahasa itu harus dipahami sebagaimana adanya.

Gaya bahasa hiperbola biasanya melebih-lebihkan sesuatu agar kita berhati-hati tetapi belum tentu hal tersebut akan terjadi.

Misalnya didalam Ibrani 6 bagaimana orang yang sudah diselamatkan ternyata murtad lagi dalam arti mereka menyalibkan Yesus lagi. Kan Yesus hanya satu kali saja disalibkan,tidak mungkin dua kali.

Why 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Jadi sebenarnya Tuhan hanya "pura2 mengancam" akan menghapus begitu ?
Jika demikian, apa yg akan terjadi pada mereka yg kalah ?

Atau memang ayat ini hanya ayat kiasan ? bahkan kitab kehidupan itu sendiri hanya kiasan saja ? Hanya merupakan gaya bahasa saja ?

Djo wrote:

bukit wrote:

Seperti karya-karya sastra lain, Alkitab penuh dengan gaya bahasa metafora, hiperbola dan antropomorfisme. Tiap gaya bahasa itu harus dipahami sebagaimana adanya.

Gaya bahasa hiperbola biasanya melebih-lebihkan sesuatu agar kita berhati-hati tetapi belum tentu hal tersebut akan terjadi.

Misalnya didalam Ibrani 6 bagaimana orang yang sudah diselamatkan ternyata murtad lagi dalam arti mereka menyalibkan Yesus lagi. Kan Yesus hanya satu kali saja disalibkan,tidak mungkin dua kali.

Why 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Jadi sebenarnya Tuhan hanya "pura2 mengancam" akan menghapus begitu ?
Jika demikian, apa yg akan terjadi pada mereka yg kalah ?

Atau memang ayat ini hanya ayat kiasan ? bahkan kitab kehidupan itu sendiri hanya kiasan saja ? Hanya merupakan gaya bahasa saja ?

Karena Alkitab penuh dengan ajaran bahwa keselamatan adalah pilihan Allah,inisiatif Allah dan hasil pemberian anugerah Allah serta hasil pekerjaan Allah didalam maupun diluar diri kita,maka adalah tidak mungkin ada ayat yang bertentangan dengan hal itu.

Kitab Kehidupan menurut saya menekankan bahwa Allah memang sudah memilih siapa yang akan diselamatkan sejak kekekalan karena Allah tidak pernah berada dibawah kurungan ruang dan waktu.

Dan Allah-lah yang berdaulat didalam setiap keselamatan manusia,sedangkan manusia harus merespon panggilan Allah terhadapnya.

Kalimat " Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian", adalah suatu afirmasi bahwa mereka yang menang akan mendapat kemuliaan (jubah putih). Kalimat kedua "tidak akan menghapus....dst" menurut hemat saya hanya menguatkan kalimat afirmasi yang pertama saja.

[/quote]

Why 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Jadi sebenarnya Tuhan hanya "pura2 mengancam" akan menghapus begitu ?
Jika demikian, apa yg akan terjadi pada mereka yg kalah ?

Atau memang ayat ini hanya ayat kiasan ? bahkan kitab kehidupan itu sendiri hanya kiasan saja ? Hanya merupakan gaya bahasa saja ?[/quote]

Bro , salam kenal

Tuhan tidak pura2 mengancam, sama seperti di Kejadian, Tuhan memberi peringatan pada Adam dan Hawa, jangan makan buah yang di larang.

Seluruh Alkitab, banyak sekali peringatan2 yang di berikan kepada orang percaya, sehingga selalu di pakai ayat2 tersebut untuk mengatakan , keselamatan dapat hilang.

Penebusan Tuhan Yesus di atas kayu salib, tidak mungkin gagal, Pencipta rela mati untuk menanggung dosa yang di cipta, merupakan hal yang luar biasa.

Sekali Tuhan merencanakan keselamatan, Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus yang memelihara sampai kesudahan.

Djo wrote:

bukit wrote:

Seperti karya-karya sastra lain, Alkitab penuh dengan gaya bahasa metafora, hiperbola dan antropomorfisme. Tiap gaya bahasa itu harus dipahami sebagaimana adanya.

Gaya bahasa hiperbola biasanya melebih-lebihkan sesuatu agar kita berhati-hati tetapi belum tentu hal tersebut akan terjadi.

Misalnya didalam Ibrani 6 bagaimana orang yang sudah diselamatkan ternyata murtad lagi dalam arti mereka menyalibkan Yesus lagi. Kan Yesus hanya satu kali saja disalibkan,tidak mungkin dua kali.

Why 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Jadi sebenarnya Tuhan hanya "pura2 mengancam" akan menghapus begitu ?
Jika demikian, apa yg akan terjadi pada mereka yg kalah ?

Atau memang ayat ini hanya ayat kiasan ? bahkan kitab kehidupan itu sendiri hanya kiasan saja ? Hanya merupakan gaya bahasa saja ?

Ada dua ayat lain dalam Kitab Wahyu yang tampaknya mengajarkan bahwa apabila nama anda tertulis dalam kitab kehidupan berarti anda pasti akan bertahan dalam penderitaan dan menang.

1.Wahyu 13:8 sebagai bahan pertimbangan: “Dan semua orang yang diam diatas bumi akan menyembahnya (binatang itu), yaitu setiap orangyang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan didalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih”.

Ayat ini mengandung makna bahwa siapapun yang tertulis namanya dalam kitab kehidupan Anak Domba ”sejak dunia dijadikan” sudah pasti tidak akan menyembah binatang itu. Dengan kata lain, dengan tertulisnya nama kita dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan berarti Tuhan akan menjaga anda dari kejatuhan dan menganugerahi anda kekuatan untuk bertahan dalam penderitaan dalam kesetiaan terhadap Tuhan. Tertulisnya nama anda dalam kitab kehidupan berarti anda tidak akan menyerah karena keadaan yang berat.

2.Wahyu 17:8, “Adapun binatang yang telah kau lihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam dibumi, yaitu mereka yang tidak tertulis dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.”

Dengan tertulisnya nama dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan berarti akan membuat orang tersebut merasa lebih aman dari “pemujaan” terhadap binatang itu “ Sedangkan bagi mereka yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan akan memuja binatang tersebut. Sehingga, apabila nama anda tertulis dalam kitab kehidupan, anda tidak akan memuja binatang itu.

Inti pengajarannya adalah adanya pengaruh yang sangat penting dengan tertulisnya nama seseorang dalam kitab. Yaitu pengaruh bahwa dengan tertulisnya nama seseorang dalam kitab kehidupan akan mempunyai akibat tertentu pada tanggungjawab seseorang.

Maka, dengan tertulisnya nama anda dalam Kitab Kehidupan Anak Domba sejak dunia dijadikan, akan menjamin bahwa anda tidak akan memuja dan beribadah binatang itu.

Rasul Yohanes tidak menulis, “Jika kamu memuja binatang itu, namamu akan dihapus.” Tetapi dia berkata,” Apabila namamu tertulis disana, kamu tidak akan memuja binatang itu.”

KESIMPULAN:

Kemenangan yang diperlukan dalam Wahyu 3:5 dijamin dalam 13:8 dan 17:8.

sedikit mengutip dari sabda :

Quote :

Isi kitab ini mencerminkan keadaan sejarah pada zaman pemerintahan Domitianus ketika dia menuntut agar semua warga negaranya memanggil dia "Tuhan dan Allah". Pastilah, ketetapan Kaisar pada waktu itu telah menciptakan suatu pertentangan antara mereka yang dengan sukarela mau menyembah Kaisar dan orang Kristen setia yang mengakui bahwa Yesus sajalah "Tuhan dan Allah". Jadi, kitab ini telah ditulis pada suatu masa ketika orang percaya sedang mengalami penganiayaan yang hebat oleh karena kesaksian mereka, suatu situasi yang dengan jelas merupakan latar belakang kitab Wahyu itu sendiri (Wahy 1:19; Wahy 2:10,13; Wahy 6:9-11; Wahy 7:14-17; Wahy 11:7; Wahy 12:11,17; Wahy 17:6; Wahy 18:24; Wahy 19:2; Wahy 20:4).

Tujuan
Kitab ini mempunyai tiga tujuan.

1. Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.

2. Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun.

3. Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.

kayaknya point ke-2 dari tujuan kitab ini ada diayat :
Why 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
CMIIW