Apakah ini bukan teror ?

Islamists explode five bombs in Nigeria churches

Scores killed in Christmas Day bombings; Fears rising that Boko Haram Islamists trying to ignite civil war.

ABUJA - Five bombs exploded on Christmas Day at churches in Nigeria, one killing at least 27 people, raising fears that Islamist militant group Boko Haram - which claimed responsibility - is trying to ignite sectarian civil war.

Boko Haram, which wants to impose Islamic sharia law across a country of 160 million split roughly between Christians and Muslims, has increased the sophistication of the explosives it uses this year and has increased the number of its attacks.

St Theresa's Catholic Church in Madala, an Abuja satellite town about 40 km from the center of the capital, was packed when the bomb exploded just outside.

"We were in the church with my family when we heard the explosion. I just ran out," Timothy Onyekwere told Reuters. "Now I don't even know where my children or my wife are. I don't know how many were killed but there were many dead."

Boko Haram - which in the Hausa language spoken in northern Nigeria means "Western education is sinful" - is loosely modeled on the Taliban movement in Afghanistan.

The group's low level insurgency used to be largely confined to northeastern Nigeria, but it has struck several parts of the north, center and the capital Abuja this year.

The sect was blamed for dozens of bombings and shootings in the north, and has claimed responsibility for two bombings in Abuja this year, including Nigeria's first suicide bombing on the UN headquarters in August that killed at least 23 people.

Rights groups say more than 250 people have been killed by Boko Haram since July 2010.

Hours after the first bomb, blasts were reported at the Mountain of Fire and Miracles Church in the central, ethnically and religiously mixed town of Jos, and at a church in northern Yobe state at the town of Gadaka. Residents said many were wounded in Gadaka, but there were no further details.

A Reuters reporter on the scene of the explosion close to Abuja saw the church's front roof had been destroyed in the blast, as had several houses near it. Five burnt out cars were still smoldering.

"The officials who counted told me they have picked 27 bodies so far," Father Christopher Barde, Assistant Catholic Priest of the church, said.

There were scenes of chaos after the incident.

"Mass just ended and people were rushing out of the church and suddenly I heard a loud sound 'gbam'. Cars were in flames and bodies littered everywhere," Nnana Nwachukwu told Reuters.

"The blast occurred on the road by the church and not inside the church. I happen to also live close by the church. Help was very slow in coming to the injured."

The later blast in Jos, a tinderbox of ethnic and sectarian tensions that sometimes sees deadly clashes between Muslims and Christians, was accompanied by a shooting spree by militants, who exchanged fire with local police, said Charles Ezeocha, special taskforce spokesman for Jos.

"We lost one policeman and we have made four arrests. I think we can use them to get more information and work on that," he said.

Police found four other explosive devices in Jos, which they deactivated, he said.

Last Christmas Eve, a series of bomb blasts around Jos killed 32 people, and others people died in attacks on two churches in the northeast of Africa's most populous nation.

Residents of the northeastern city of Damaturu also reported two blasts. A local security source, who could not be named, said the militants tried to hit the State Security Service local office but their bombs went off before they could reach it.

President Goodluck Jonathan, a Christian from the south who is struggling to contain the threat of Islamist militancy, called the incident "unfortunate" but said Boko Haram would "not be (around) for ever. It will end one day."

[You must be registered and logged in to see this link.]

Kalau mengikuti pola pikir beberapa LTBers di sini, peristiwa pemboman gereja di Nigeria itu mungkin bukan teror. Peristiwa itu mungkin akan mereka kategorikan sebagai praktik atas pengetahuan merakit bom yang dipelajari di pesantren. Sangat disayangkan, tempat praktik dipilih atas orang-orang yang menjalankan ibadah, yang berurusan dengan Tuhan. Dan meski nyata-nyata peristiwa itu menimbulkan ketakutan bagi para pengikut ibadat itu, menurut beberapa LTBers, peristiwa itu bukan teror. Entah kosa kata dari bahasa apa yang mereka pahami. Punya mata tidak melihat, punya telinga tidak mendengar, punya mulut tidak bicara. Entah apa yang 'membatukan' mata, telinga, dan mulut mereka. Semoga mereka tidak mengerti apa yang mereka perbuat.

:silent:

@striker

Malah pura pura tidur dan tidak mendengar ya kalau ada kasus spt gini, he he he he.

Saya kira mainstream umat Islam ( [You must be registered and logged in to see this link.] )juga tidak habis mengerti (sampai mas bro striker tertidur ... hehehe) dg perbuatan beberapa orang muslim yg membuat teror dan penghancuran tempat ibadah, apalagi dg mengatasnamakan agama. Karena jelas perbuatan mereka justru merupakan perbuatan yg telah meninggalkan agamanya (al-Quran dan Hadist). Al-Quran telah menerangkan bahwa Allah tidak menghendaki tempat ibadah untuk dihancurkan.

“Dan sekiranya Allah tiada menolak serangan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. ( Qs. Al-Hajj : 40)

Padahal Jjauh sekali sebelum adanya bom pada tempat ibadah, para ulama salaf, pakar tafsir dan hukum Islam seperti Al-Qurthubi , Ibn Asyur, Al-Biqa’i, dll, hingga ulama kontemporer seperti DR. Quraish Shihab dalam memaknai ayat di atas berdasar pengertian bahwa Allah swt tidak menghendaki kehancuran rumah-rumah ibadah, maka menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk memeliharanya. Bukan saja memelihara masjid-masjid, tetapi juga tempat-tempat ibadah umat-umat yg lain, seperti gereja dan sinagoge. Karena hal itu sejalan dg ajaran Islam yg memberi kebebasan beragama kepada setiap anggota masyarakatnya, maka menjadi kewajiban setiap umat Islam untuk ikut memelihara kebebasan dan ketenangan umat lain dalam melaksanakan ajaran agamanya, dg tidak mengganggu bahkan dapat mengambil langkah bagi umat Islam agar mereka tidak diganggu oleh siapapun.

Dan menghuncurkan tempat ibadah samahalnya dg menyakiti penganutnya juga. Sedangkan Rosulullah dg tegas melarang menyakiti non muslim yg berdamai.

“Barang siapa yang menyakiti non muslim (yang berdamai dengan muslim), maka aku memusuhinya, dan orang yang memusuhinya, maka di hari kiamat dia bermusuhan denganku”. (HR. Ibnu Mas’ud)

Bahkan perbuatan itu bertentangan juga dg firman Allah yg menyukai muslim yg bersikap baik dan adil terhadap non muslim yg berdamai

”Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu dalam agama dan tidak mengusir kamu dari kampung-kampungmu, sebab Allah senang kepada orang-orang yang adil. (Qs. Al-Muntahanah: 8-9)

Well .. well .. well .. damai, damai, damai

bruce wrote:

@striker

Malah pura pura tidur dan tidak mendengar ya kalau ada kasus spt gini, he he he he.

Maklum, karena Striker gak mengerti English... bro Bruce.

Quote :

“Dan sekiranya Allah tiada menolak serangan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. ( Qs. Al-Hajj : 40)


“Barang siapa yang menyakiti non muslim (yang berdamai dengan muslim), maka aku memusuhinya, dan orang yang memusuhinya, maka di hari kiamat dia bermusuhan denganku”. (HR. Ibnu Mas’ud)

Bahkan perbuatan itu bertentangan juga dg firman Allah yg menyukai muslim yg bersikap baik dan adil terhadap non muslim yg berdamai

Well ...well ..well....
Mas, jangan dipenggal ayat Al-qurannya, yang menjadi pemicunya justru phragraf pertama didalam ayat tersebut.
" ...orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". .."

Lalu diikuti statement berikut ini :
"... Dan sekiranya Allah tiada menolak sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan ......"

dalam arti kata bahwa: Allah menginginkan manusia itu hidup rukun dan damai, tetapi kenyataannya islam tidak mengakui Yahudi dan Nasrani sebagai umat pilihan Allah, bahkan menganggap mereka 'kafir'

perhatikan kutipan ayat alquran dibawah ini yang menyatakan Yahudi dan Nasrani adalah kafir.

" Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an yang diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur'an itu adalah yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?" ( Al-Baqarah : 91 )

maka statement dibawah inipun berubah menjadi : " Hancurkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi ..."

orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (Qs. Al-Hajj:40)

well... well .... well ..... :afro:

@Raihan

Quote :

“Barang siapa yang menyakiti non muslim (yang berdamai dengan muslim), maka aku memusuhinya, dan orang yang memusuhinya, maka di hari kiamat dia bermusuhan denganku”. (HR. Ibnu Mas’ud)

Andaikan saja semua umat Muslim mengamalkan ayat di atas, dan umat Kristen mengamalkan ayat ini :

Quote :

Luk 6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

Maka, seharusnya tidak ada kekerasan di muka bumi ini.

Saya setuju dengan Bruce, kalau kelompok Moslem melaksanakan seperti yang Bruce posting dengan meng-quote posting-an Niel diatas, dan kelompok Kristen melakukan Lukas 6:35 itu, pasti surga akan bersukacita dan damai memenuhi muka bumi.

Lebih umum lagi, andaikan setiap orang melakukan kepada orang lain seperti perlakuan yang diinginkan diperlakukan orang lain kepadanya, tidak terlalu berlebihan kalau mengharapkan kedamaian. Sebab, rasanya setiap orang ingin diperlakukan baik.

Kecuali dalam hal khusus, konon ada juga orang yang tidak dapat sampai ke puncak kenikmatan kalau tidak disakiti. Hehhehheee...

bruce wrote:

@Raihan

Quote :

“Barang siapa yang menyakiti non muslim (yang berdamai dengan muslim), maka aku memusuhinya, dan orang yang memusuhinya, maka di hari kiamat dia bermusuhan denganku”. (HR. Ibnu Mas’ud)

Andaikan saja semua umat Muslim mengamalkan ayat di atas, dan umat Kristen mengamalkan ayat ini :

Quote :

Luk 6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

Maka, seharusnya tidak ada kekerasan di muka bumi ini.

Betul bang. Tapi kadangkala manusia lebih mengedepankan arogansi dan hawa nafsunya guna mencapai tujuannya, sehingga dalam perbuatannya akan mencampur adukan antara yg haq dg yg batil.

Husada wrote:

Kecuali dalam hal khusus, konon ada juga orang yang tidak dapat sampai ke puncak kenikmatan kalau tidak disakiti. Hehhehheee...

Mohon petunjuk lebih jauh dari mas Husada mengenai hal khusus itu, karena ilmu hamba belum mencapai hal khusus tsb ...

Raihan Danielsan wrote:

Husada wrote:

Kecuali dalam hal khusus, konon ada juga orang yang tidak dapat sampai ke puncak kenikmatan kalau tidak disakiti. Hehhehheee...

Mohon petunjuk lebih jauh dari mas Husada mengenai hal khusus itu, karena ilmu hamba belum mencapai hal khusus tsb ...

Masalah di umur barangkali mas, karena yang disampaikan mas Husada itu ada hubungannya dengan 21 tahun ke atas, he he he he.

Raihan Danielsan wrote:

Mohon petunjuk lebih jauh dari mas Husada mengenai hal khusus itu, karena ilmu hamba belum mencapai hal khusus tsb ...

Hehhehheee... Damai bagimu Niel. Dengan Niel gunakan kata /hamba/, jadi ingat lirik lagu anak-anak sekolah minggu, Engkau anak raja, aku anak raja, kita semua anak raja... gitu. Hehhehheee... petunjuknya, itu Bruce udah kasi clue (trims Bruce). Cari aja ndiri ya Niel? Biasanya itu dikaitkan dengan masalah kejiwaan dalam bercinta, atau em-el.

Damai bagimu Niel.

Catatan, saya tidak pernah memperhamba sesama saya lho. Bahkan pencuci gosok di rumah, saya perlakukan sebagai bagian keluarga.

Husada wrote:

Raihan Danielsan wrote:

Mohon petunjuk lebih jauh dari mas Husada mengenai hal khusus itu, karena ilmu hamba belum mencapai hal khusus tsb ...

Hehhehheee... Damai bagimu Niel. Dengan Niel gunakan kata /hamba/, jadi ingat lirik lagu anak-anak sekolah minggu, Engkau anak raja, aku anak raja, kita semua anak raja... gitu. Hehhehheee... petunjuknya, itu Bruce udah kasi clue (trims Bruce). Cari aja ndiri ya Niel? Biasanya itu dikaitkan dengan masalah kejiwaan dalam bercinta, atau em-el.

Damai bagimu Niel.

Catatan, saya tidak pernah memperhamba sesama saya lho. Bahkan pencuci gosok di rumah, saya perlakukan sebagai bagian keluarga.

Wah kalau pembantu dirumah, saya perlakukan seperti keluarga, dia pasti protes, karena yg namanya keluarga kan nantinya gak dapat bayaran .. wekekekek...

striker wrote:

Wah kalau pembantu dirumah, saya perlakukan seperti keluarga, dia pasti protes, karena yg namanya keluarga kan nantinya gak dapat bayaran .. wekekekek...

Hehhehheee... damai bagimu strik. Dalam hal itu, kita berbeda mengartikan frase seperti keluarga dengan kata keluarga. Memperlakukan seperti keluarga berarti memperlakukan kepada yang bukan keluarga.

Dengan demikian, merpelakukannya, misalnya meminta untuk mengerjakan sesuatu, mengkonsumsi apa yang terhidang, menutupi kebutuhan-kebutuhan kecil, dll, dll, si pembantu diperlakukan seperti keluarga, tidak seperti kepada hamba sahaya yang harus mantuk-mantuk dan jalan ngesot. Dan lagi, saya tidak berhak menghukumnya, paling banter juga, apabila saya tidak puas dengan hasil kerjanya, dia akan saya lepas, tidak lagi menjadi pembantu di rumah saya.

Sementara kalau keluarga, tidak perlu petunjuk dan arahan sepanjang dalam batas-batas normal. Kalau sudah diluar batas normal, saya punya kewajiban mengarahkan, dan kalau perlu, menghukum, misalnya tidak mendapat uang jajan selama seminggu, atau tidak boleh menonton TV selama tiga hari, dll.

Ngomong-ngomong strik, banyak juga perbedaan pengertian diantara kita ya? Tapi saya percaya, meski banyak perbedaan pengertian, ternyata kita masih sama-sama mempunyai pengertian yang berterima umum.

Damai bagimu striker.

heinskle wrote:

Quote :

“Dan sekiranya Allah tiada menolak serangan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. ( Qs. Al-Hajj : 40)


“Barang siapa yang menyakiti non muslim (yang berdamai dengan muslim), maka aku memusuhinya, dan orang yang memusuhinya, maka di hari kiamat dia bermusuhan denganku”. (HR. Ibnu Mas’ud)

Bahkan perbuatan itu bertentangan juga dg firman Allah yg menyukai muslim yg bersikap baik dan adil terhadap non muslim yg berdamai

Well ...well ..well....
Mas, jangan dipenggal ayat Al-qurannya, yang menjadi pemicunya justru phragraf pertama didalam ayat tersebut.
" ...orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". .."

Lalu diikuti statement berikut ini :
"... Dan sekiranya Allah tiada menolak sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan ......"

dalam arti kata bahwa: Allah menginginkan manusia itu hidup rukun dan damai, tetapi kenyataannya islam tidak mengakui Yahudi dan Nasrani sebagai umat pilihan Allah, bahkan menganggap mereka 'kafir'

perhatikan kutipan ayat alquran dibawah ini yang menyatakan Yahudi dan Nasrani adalah kafir.

" Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an yang diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur'an itu adalah yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?" ( Al-Baqarah : 91 )

maka statement dibawah inipun berubah menjadi : " Hancurkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi ..."

orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (Qs. Al-Hajj:40)

well... well .... well ..... :afro:

Mas coba baca dengan lengkap .. Al Hajj 39 dan 40 ... lalu coba dipahami baik2 apa artinya.
Kalau perlu buka tafsirnya ya ....

Salam damai ...

Silancah wrote:

Mas coba baca dengan lengkap .. Al Hajj 39 dan 40 ... lalu coba dipahami baik2 apa artinya.
Kalau perlu buka tafsirnya ya ....

Salam damai ...

Hahaha....@ Silancah,
Didalam ke-2 ayat yg anda minta utk dipahami tsb, disana hanya ada kalimat perintah dari Muhammad yg tidak didasari oleh firman Allah yg jelas dengan alasan yg tepat seperti layaknya nabi2 sebelumnya.
Jika ada, mungkin anda boleh sharingkan disini, jangan hanya menyarankan utk dipahami sementara anda sendiri totally tidak memahaminya.

heinskle wrote:

Hahaha....@ Silancah,
Didalam ke-2 ayat yg anda minta utk dipahami tsb, disana hanya ada kalimat perintah dari Muhammad yg tidak didasari oleh firman Allah yg jelas dengan alasan yg tepat seperti layaknya nabi2 sebelumnya.
Jika ada, mungkin anda boleh sharingkan disini, jangan hanya menyarankan utk dipahami sementara anda sendiri totally tidak memahaminya.

Baiklah, akan saya coba jelaskan maksud kedua ayat tersebut.
Pertama2, kedua ayat tersebut bukanlah perintah dari Rasulullah SAW melainkan wahyu dari Allah al Hadi (Yang Memeberi Petunjuk). Kita lihat satu ayat lagi ke belakang agar menjadi lebih terang benderang bila Anda merasa ayat ke-39 itu bukan datang dari Allah ar Rahmaan (Maha Pengasih).

QS Al Hajj 22:38 "Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat."

Saya kutip Tafsir Ibnu Katsir "Here Allah tells us that He defends His servants who put their trust in Him and turn to Him in repentance; He protects them from the the worst of evil people and the plots of the sinners; He protects them, guards them and supports them,"

Dilanjutkan dengan QS Al Hajj 22:39 "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya..."
QS Al Hajj 22:40 "(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah"..."

Ini kembali merupakan wahyu dari Allah SWT, bukan ucapan Rasulullah SAW, yang disampaikan pada saat umat Muslim terpaksa keluar dari Mekkah karena mereka mempertahankan keyakinan Tauhid-nya - yang bertolak belakang dengan keyakinan penyembahan berhala kabilah Quraisy.

Tafsir Ibnu Katsir "Al-`Awfi reported that Ibn `Abbas said, "This was revealed about Muhammad and his Companions, when they were expelled from Makkah.'' Mujahid, Ad-Dahhak and others among the Salaf, such as Ibn `Abbas, `Urwah bin Az-Zubayr, Zayd bin Aslam, Muqatil bin Hayan, Qatadah and others said, "This is the first Ayah which was revealed about Jihad.'' --> di sini jelas bahwa sebelum turunnya ayat ini, umat Muslim diminta untuk mempraktekkan kasih sayang tetapi bila hinaan, siksaan, dan kebusukan kabilah Quraisy sudah berlebihan maka turunlah perintah yang mengizinkan umat Muslim untuk membela diri . berjihad dengan mengangkat senjata

Kemudian kita masuk ke QS Al Hajj 22:40 yang berikutnya "...Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain...""

Kita lihat kembali Tafsir Ibnu Katsir "meaning, were it not for the fact that He repels one people by means of another, and restrains the evil of people towards others by means of whatever circumstances He creates and decrees, the earth would have been corrupted and the strong would have destroyed the weak" --> ini berarti Allah al Qaadir (Maha Kuasa) kadang-kadang 'turun tangan' untuk mencegah terjadi perkelahian sesama manusia, pertempuran antar bangsa dengan bangsa yang lain, penghancuran bangsa yang lemah atau bangsa yang kuat ...

Selanjutnya "...tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah..." --> bila Allah al Qaadir tidak melakukan semua di atas maka sudah pasti tempat2 ibadah (tidak hanya milik Nasrani dan Yahudi tetapi juga Muslim) sudah hancur seluruhnya akibat peperangan yang tidak ada akhirnya antara manusia.

Kesimpulan:
- runutan di atas itu menceritakan tentang bagaimana Allah al Qadiir (Maha Penguasa) berjanji akan melindung orang beriman (ayat 38)
- terutama orang2 yang telah diusir dari kampung halamannya yaitu umat Muhammad saw (ayat 39 dan awal ayat 40)
- Dan Allah ar Rahmaan (Maha Penyayang) kadang turut campur dalam kehidupan manusia yang gemar membunuh dan saling menghancurkan sehingga tempat2 ibadah (Gerja, Sinagoga, Masjid) masih berdiri di muka bumi ini.

Jadi ayat2 di atas itu bukanlah perintah untuk menghancurkan gereja dan sinagoga dan biara.

Saya sudah meminta Anda untuk membaca dengan cermat karena bila Anda membaca ulang dengan teliti maka saya yakin Anda akan menarik komentar Anda sebelumnya, yang ini

heinskle wrote:

maka statement dibawah inipun berubah menjadi : " Hancurkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi ..."

Karena statement di ayat tersebut adalah " tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid,"

Pertanyaannya ... kenapa Anda meninggalkan potongan ayat yang berwarna biru di atas sehingga menghasilkan penafsiran dan penyelewengan ayat?
Niscaya bila Anda tidak meninggalkan potongan ayat yang berwarna biru maka Anda tidak akan mengambil kesimpulan/statement yang Anda tuliskan di atas ....

Insya Allah ...

Silancah wrote:

Baiklah, akan saya coba jelaskan maksud kedua ayat tersebut.
Pertama2, kedua ayat tersebut bukanlah perintah dari Rasulullah SAW melainkan wahyu dari Allah al Hadi (Yang Memeberi Petunjuk). Kita lihat satu ayat lagi ke belakang agar menjadi lebih terang benderang bila Anda merasa ayat ke-39 itu bukan datang dari Allah ar Rahmaan (Maha Pengasih).

QS Al Hajj 22:38 "Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat."

Saya kutip Tafsir Ibnu Katsir "Here Allah tells us that He defends His servants who put their trust in Him and turn to Him in repentance; He protects them from the the worst of evil people and the plots of the sinners; He protects them, guards them and supports them,"

Dilanjutkan dengan QS Al Hajj 22:39 "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya..."
QS Al Hajj 22:40 "(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah"..."

Ini kembali merupakan wahyu dari Allah SWT, bukan ucapan Rasulullah SAW, yang disampaikan pada saat umat Muslim terpaksa keluar dari Mekkah karena mereka mempertahankan keyakinan Tauhid-nya - yang bertolak belakang dengan keyakinan penyembahan berhala kabilah Quraisy.

Tafsir Ibnu Katsir "Al-`Awfi reported that Ibn `Abbas said, "This was revealed about Muhammad and his Companions, when they were expelled from Makkah.'' Mujahid, Ad-Dahhak and others among the Salaf, such as Ibn `Abbas, `Urwah bin Az-Zubayr, Zayd bin Aslam, Muqatil bin Hayan, Qatadah and others said, "This is the first Ayah which was revealed about Jihad.'' --> di sini jelas bahwa sebelum turunnya ayat ini, umat Muslim diminta untuk mempraktekkan kasih sayang tetapi bila hinaan, siksaan, dan kebusukan kabilah Quraisy sudah berlebihan maka turunlah perintah yang mengizinkan umat Muslim untuk membela diri . berjihad dengan mengangkat senjata

Kemudian kita masuk ke QS Al Hajj 22:40 yang berikutnya "...Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain...""

Kita lihat kembali Tafsir Ibnu Katsir "meaning, were it not for the fact that He repels one people by means of another, and restrains the evil of people towards others by means of whatever circumstances He creates and decrees, the earth would have been corrupted and the strong would have destroyed the weak" --> ini berarti Allah al Qaadir (Maha Kuasa) kadang-kadang 'turun tangan' untuk mencegah terjadi perkelahian sesama manusia, pertempuran antar bangsa dengan bangsa yang lain, penghancuran bangsa yang lemah atau bangsa yang kuat ...

Selanjutnya "...tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah..." --> bila Allah al Qaadir tidak melakukan semua di atas maka sudah pasti tempat2 ibadah (tidak hanya milik Nasrani dan Yahudi tetapi juga Muslim) sudah hancur seluruhnya akibat peperangan yang tidak ada akhirnya antara manusia.

Kesimpulan:
- runutan di atas itu menceritakan tentang bagaimana Allah al Qadiir (Maha Penguasa) berjanji akan melindung orang beriman (ayat 38)
- terutama orang2 yang telah diusir dari kampung halamannya yaitu umat Muhammad saw (ayat 39 dan awal ayat 40)
- Dan Allah ar Rahmaan (Maha Penyayang) kadang turut campur dalam kehidupan manusia yang gemar membunuh dan saling menghancurkan sehingga tempat2 ibadah (Gerja, Sinagoga, Masjid) masih berdiri di muka bumi ini.

Ahaa.....@ Silancah, sekali lagi maaf...it's just sharing only.
coba anda simak kembali QS Al Hajj 22:40 "(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah"..."

Surah Al-Hajj terdiri dari sebagian ayat yg diturunkan ketika muhammad dan pengikutnya berada di Mekkah dan dan sebagian di Medinah.
dan Qs.22 ayat 40 tidak berbunyi yang terusir adalah umat muhammad melainkan sebaliknya, karena didalamnya terdapat tendensi kalimat " kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah ".."
ini menunjukkan terjemahan bahasa dari Arab ke-Indonesia tercantumnya ' mesjid-mesjid ' masih dipertanyakan.

Well.....well.....well....

heinskle wrote:

Ahaa.....@ Silancah, sekali lagi maaf...it's just sharing only.
coba anda simak kembali QS Al Hajj 22:40 "(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah"..."

Surah Al-Hajj terdiri dari sebagian ayat yg diturunkan ketika muhammad dan pengikutnya berada di Mekkah dan dan sebagian di Medinah.
dan Qs.22 ayat 40 tidak berbunyi yang terusir adalah umat muhammad melainkan sebaliknya, karena didalamnya terdapat tendensi kalimat " kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah ".."

Bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa ayat 40 itu tidak ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya ketika dikeluarkan dari Makkah?
Saya kurang paham. Apakah Anda menduga penggalan ayat ini ditujukan kepada umat Kristen atau Yahudi ... merekalah yang berteriak "Tuhan kami hanyalah Allah "

Tulisan Arab untuk penggalan ayat ini "mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah ".." adalah يَقُولُواْ رَبُّنَا اللَّهُ kalau ditulis latinnya adalah "yaquuluu Robbunallah" --> dan allah di sini merujuk kepada Allah SWT.
Kalau ini ucapan orang Yahudi tentunya mereka akan mengatakan "Tuhan kami hanyalah Yahwe" .. dan tulisan Yahwe itu tentunya bukan seperti ini, kan? --> اللَّهُ

Saya ingin tahu dari manakah asal pemahaman Anda untuk QS 22 ayat 40 ini ? --> Qs.22 ayat 40 tidak berbunyi yang terusir adalah umat muhammad melainkan sebaliknya

heinskle wrote:

ini menunjukkan terjemahan bahasa dari Arab ke-Indonesia tercantumnya ' mesjid-mesjid ' masih dipertanyakan.

Well.....well.....well....

Saya kan sudah bilang, baca lagi ayatnya dengan cermat ... artinya, kalau perlu, baca bahasa Arabnya, tanya sama orang yang mengerti bahasa Arab atau, at least, bisa membaca huruf hijaiyah (tulisan Arab)

Pada ayat 40 itu terdapat penggalan ayat berikut ini --> لَّهُدِّمَتْ صَوَمِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَتٌ وَمَسَـجِدُ yang diterjemahkan dalam Quran berbahasa Indonesia sebagai "Tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid"
Izinkan saya untuk memecah kata2 di dalam kalimat di atas ..
لَّهُدِّمَتْ --> Tentulah telah dirobohkan
صَوَمِعُ --> shawami (menurut Ibnu Abbas, Mujahid, dll: tempat-tempat ibadah kecil untuk para rahib)
وَبِيَعٌ --> wabiya (menurut Abul Aliyah, Qatadah, dll: tempat yang lebih luas dan lebih banyak rahibnya, yang menjadi tempat tempat ibadah orang Nasrani - "gereja")
وَصَلَوَتٌ --> washalawaat (menurut Ikrimah, Qatadah, dll: sesungguhnya itu adalah gereja2 (tempat ibadah) Yahudi)
وَمَسَـجِدُ --> wamasjid (sudah tentu ini adalah masjid (tempat ibadah) kaum Muslimin)

Sekarang sudah jelas bahwa Quran berbahasa Indonesia telah menerjamahkan "mesjid-mesjid" karena di dalam bahasa Arabnya memang tertuliskan wamasjid / masjid

Jadi pemahaman Anda bahwa ayat itu memerintahkan untuk menghancurkan semua jenis tempat ibadah telah gugur karena tidak mungkin Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menghancurkan masjid yang notabene merupakan tempat ibadah umat/pengikut Nabi Muhammad SAW.

Mudah2an sudah jelas, ya?

Dear moderator...

Kalau sekiranya bro heinskle sudah merasa jelas dengan pemaparan di atas ... ada baiknya thread ini diclose saja.

Baiklah,

Atas permintaan Silancah, thread ini di lock.
Jika masih ada yang ingin melanjutkan, dan menginginkan thread ini dibuka kembali, silahkan PM saya.

Terima kasih atas partisipasinya, sampai jumpa di threa yang lain.

Salam kasih