Penutupan Gereja di Aceh

bruce wrote:

Silancah wrote:

T2Y wrote:

"Kami ikut sedih, ada sekitar seribu gereja ditutup dan tidak ada proses hukum, bahkan pembiaran. Sementara di luar sana secara kontras, orang bikin masjid, enggak pakai izin enggak jadi masalah. Ini sebuah paradoks. Ini menyedihkan, terutama bagi rasa keadilan masyarakat,"
Mahfud MD (Ketua Mahkamah Konstitusi)

Pak Mahfud ini termasuk orang yang kurang informasi sepertinya .... apa yang dikatakannya berlawanan dengan apa yang disampaikan KH Muzhadi dan telah diakui oleh bruce sendiri di forum ini.

Yang saya akui adalah kesulitan pendirian gereja di tanah Papua, kang. Itu yang saya dapatkan infonya dari teman saya yang di Papua, bukan utuk hal lainnya.

Demikian agar masalah bisa duduk di tempat semestinya.

:)

Oh iya Bang ... maaf kalau saya kurang detail.
Saya bermaksud mengomentari ucapan Pak Mahfud yang digaris bawah itu ... bahwa seakan2 pendirian masjid tidak pernah menemui masalah.

Quote :

Oh iya Bang ... maaf kalau saya kurang detail.
Saya bermaksud mengomentari ucapan Pak Mahfud yang digaris bawah itu ... bahwa seakan2 pendirian masjid tidak pernah menemui masalah.

Satu hal juga yang saya tekankan di post saya di atas sana, adalah karakter bangsa kita yang mengandalkan jumlah untuk menang dan menekan yang minoritas.

Jadi, di tempat dimana Islam minoritas, maka Islam mengalami penekanan, begitu juga tempat dimana Kristen adalah minoritas, Kristen mengalami penekanan.

Masalahnya, di Indonesia mayoritas adalah Islam, maka bisa dikatakan secara mayoritas, Islam melakukan penekanan kepada agama lain, terutama Kristen.

Mental dengan hukum rimba (kuat menindas yang lemah) seperti inilah yang harus dihilangkan, kalau kita sebagai bangsa ingin maju dan dewasa dalam pemikiran.

Salam

Izinkan saya mengutip artikel ini : [You must be registered and logged in to see this link.]

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, menegaskan tudingan Indonesia sebagai negara yang intoleran dalam kehidupan beragama merupakan penilaian yang keliru. Ia justru menilai seharusnya negara-negara Barat itu lebih banyak lagi belajar soal toleransi kehidupan beragama dari Indonesia.

Ia bahkan mengajak seluruh anak negeri untuk melihat perlakuan diskriminatif terhadap umat Islam yang hendak membangun masjid di Papua, NTT atau Bali. “Di sana Islam juga tidak bisa bebas,” ungkapnya.

Silancah wrote:

Izinkan saya mengutip artikel ini : [You must be registered and logged in to see this link.]

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, menegaskan tudingan Indonesia sebagai negara yang intoleran dalam kehidupan beragama merupakan penilaian yang keliru. Ia justru menilai seharusnya negara-negara Barat itu lebih banyak lagi belajar soal toleransi kehidupan beragama dari Indonesia.

Ia bahkan mengajak seluruh anak negeri untuk melihat perlakuan diskriminatif terhadap umat Islam yang hendak membangun masjid di Papua, NTT atau Bali. “Di sana Islam juga tidak bisa bebas,” ungkapnya.

Coba perhatikan yang saya bold itu, kang.
Apakah kemudian sebab menjadi akibat atau akibat menjadi sebab.
Karena di tempat lain perlakuan Islam seperti itu, maka di tempat tempat itu Islam diperlakukan seperti itu. Atau, karena perlakuan terhadap Islam di tempat tempat itu menjadi pembenaran bagi Islam melakukan hal yang sama di tempat tempat lain.

Kita bisa membolak balik situasinya, tetapi kembali saya katakan, bahwa sebagai mayoritas, seharusnya Islam bisa menjadi contoh yang baik dalam memberikan toleransi kepada sesama anak bangsa. Bukan jusru mencari pembenaran dari contoh keliru yang dilakukan orang terhadap Islam.

Di sini kita tidak bicara masalah luar negeri. Karena kita tidak tahu apa yang terjadi di sana. Tetapi satu hal yang saya tahu dari teman teman dan kerabat saya yang di dunia sna, bahwa mereka tidak masalah (lebih tepatnya tidak peduli) apakah seseorang beragama Kristen/Islam atau atheist sekalipun. Jadi, kalau mereka 'menghambat' pendirian mesjid, pasti sebabnya bukan karena Islam sebagai agama (takut islamisasi dan sejenisnya).

Salam

Silancah wrote:

bruce wrote:

Silancah wrote:

T2Y wrote:

"Kami ikut sedih, ada sekitar seribu gereja ditutup dan tidak ada proses hukum, bahkan pembiaran. Sementara di luar sana secara kontras, orang bikin masjid, enggak pakai izin enggak jadi masalah. Ini sebuah paradoks. Ini menyedihkan, terutama bagi rasa keadilan masyarakat,"
Mahfud MD (Ketua Mahkamah Konstitusi)

Pak Mahfud ini termasuk orang yang kurang informasi sepertinya .... apa yang dikatakannya berlawanan dengan apa yang disampaikan KH Muzhadi dan telah diakui oleh bruce sendiri di forum ini.

Yang saya akui adalah kesulitan pendirian gereja di tanah Papua, kang. Itu yang saya dapatkan infonya dari teman saya yang di Papua, bukan utuk hal lainnya.

Demikian agar masalah bisa duduk di tempat semestinya.

:)

Oh iya Bang ... maaf kalau saya kurang detail.
Saya bermaksud mengomentari ucapan Pak Mahfud yang digaris bawah itu ... bahwa seakan2 pendirian masjid tidak pernah menemui masalah.

iya, deh...
anda lebih punya informasi yang baik.
anda juga punya nalar yang lebih baik.


cuma yang anda jadikan perbandingan itu ibarat ember sama empang.

bruce wrote:

Coba perhatikan yang saya bold itu, kang.
Apakah kemudian sebab menjadi akibat atau akibat menjadi sebab.
Karena di tempat lain perlakuan Islam seperti itu, maka di tempat tempat itu Islam diperlakukan seperti itu. Atau, karena perlakuan terhadap Islam di tempat tempat itu menjadi pembenaran bagi Islam melakukan hal yang sama di tempat tempat lain.

Wallahu a'lam ... walaupun tindakan balas membalas ini tentunya tidka baik

bruce wrote:

Kita bisa membolak balik situasinya, tetapi kembali saya katakan, bahwa sebagai mayoritas, seharusnya Islam bisa menjadi contoh yang baik dalam memberikan toleransi kepada sesama anak bangsa. Bukan jusru mencari pembenaran dari contoh keliru yang dilakukan orang terhadap Islam.

Kalau mayroitas tidak memberikan contoh yang baik untuk toleransi kepada sesama anak bangsa saya rasa Gereja di seluruh penjuru nusantara sudah hangus dan umat Kristen, Buddha, dan Hindu tidak bisa menunaikan ibadahnya dengan baik di mana pun juga.

Jadi mayoritas yang Anda bicarakan itu sesungguhnya yang mana, bang?

bruce wrote:

Di sini kita tidak bicara masalah luar negeri. Karena kita tidak tahu apa yang terjadi di sana. Tetapi satu hal yang saya tahu dari teman teman dan kerabat saya yang di dunia sna, bahwa mereka tidak masalah (lebih tepatnya tidak peduli) apakah seseorang beragama Kristen/Islam atau atheist sekalipun. Jadi, kalau mereka 'menghambat' pendirian mesjid, pasti sebabnya bukan karena Islam sebagai agama (takut islamisasi dan sejenisnya).

Salam

Wallahu a'lam .. hanya mereka dan Tuhan yang tahu maksud penghambatan pendirian mesjid dan islamophobia yang terjadi di luar negeri.

Silancah wrote:

T2Y wrote:

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI menilai Wali Kota Bogor Diani Budiarto melakukan pembangkangan atas keputusan hukum tertinggi Mahkamah Agung terkait kasus pendirian Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin di Bogor, Jawa Barat.

"Persoalan tidak dilaksanakan (putusan) itu, sebenarnya pembangkangan terhadap keputusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap," kata Azlaini Agus, Wakil Ketua Ombusman saat rapat kerja gabungan antara pemerintah dan DPR membahas GKI Yasmin di Komplek DPR, Rabu (8/2/2012).

Dalam rapat, perwakilan pemerintah yang hadir yakni Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Wali Kota Bogor Diani Budiarto, dan perwakilan Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Agama, dan Mabes Polri.

Adapun unsur DPR yakni pimpinan dan anggota Komisi II, III, dan VIII. Rapat yang sempat tiga kali dibatalkan itu dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Pramono Anung.

Azlaini menjelaskan, pihaknya telah merekomendasikan agar Wali Kota Bogor mencabut Surat Keputusan Nomor 645.45-137 tertanggal 11 Maret 2011 berdasarkan putusan MA. SK itu berisi pencabutan izin mendirikan bangunan (IMB) GKI Yasmin.

Dikatakan Azlaini, pihaknya juga sudah menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan DPR setelah Wali Kota Bogor dan Gubernur Jawa Barat tak melaksanakan rekomendasi Ombudsman. Dengan demikian, lanjut dia, tugas Ombudsman telah selesai.

Ombudsman menyerahkan kepada DPR untuk menindaklanjuti atau tidak rekomendasi itu. "Rekomendasi ini kami pertanggungjawabkan secara moral, dunia, dan akhirat. Kalau DPR berpendapat lain, maka itu sepenuhya ada di DPR. Tapi kami telah melaksanakan tugas kami," ucap Azlaini.

[You must be registered and logged in to see this link.]

Saya rasa ada yang aneh dalam keputusan Ombudsman ini ...

[You must be registered and logged in to see this link.]
Mereka seakan2 tidak menghiraukan hasil investigasi yang tercantum dalam : II Hasil Pemeriksaan (Investigasi) 1d dan 1e tentang pemalsuan tandatangan
Dan tidak menghiraukan rekomendasi pemkota Bogor seperti yang tercantum dalam : II 3c tentang penyediaan lahan alternatif untuk pendirian Gereja

Saya sih bisa membayangkan bagaimana kesalnya warga setempat jika Gereja didirikan di sebelah rumahnya dengan memahami bahwa pengurus Gereja tersebut adalah orang2 yang curang dan tidak jujur dalam melaksanakan proses administrasi.
Saya pikir pemkot Bogor sudah bijaksana dengan menyediakan 3 alternatif untuk mendirikan ibadah.

Mengikuti diskusi dengan bruce di forum ini yang mengatakan bahwa gereja itu merupakan bagian dari retret sehingga pengunjungnya adalah orang dari luar kota ... seharusnya tidak ada masalah jika adanya relokasi tempat pembangunannya.
Dan menurut pernyataan mantan ketua RT/RW 08/08 ... warga Kristen di situ bukan penganut GKI ... jadi mereka pun tidak ada urusan jika gereja GKI itu mau didirikan di tempat itu atau di 3 tempat alternatif lainnya.

Jadi kenapa terus ngotot mendirikan di tempat tersebut sementara alternatif lain sudah ada?[/quote]

kira2 kalau mesjid dipindah2 gitu orang Islam mau, gak ?

Quote :

Mungkin ini yang dikatakan oleh KH Muzhadi bahwa 'mereka' tidak mau menyelesaikan permasalahan ini ....

mungkin juga orang2 yang gak punya toleransi.
melakukan nahi munkar dengan mendzolimi pihak lai.

T2Y wrote:

iya, deh...
anda lebih punya informasi yang baik.
anda juga punya nalar yang lebih baik.

cuma yang anda jadikan perbandingan itu ibarat ember sama empang.

Bukan begitu bro T2Y ...

Saya hanya ingin menyajikan sisi lain .. bahwa kedua hal terjadi pada kedua belah pihak.
Kalau saya tidak menyajikan sisi lain ini kan kesannya yang terjadi hanya penindasan terhadap umat Kristen saja sementara umat Islam tidak pernah mengalami hal yang sama ...

Atau saya tidak boleh menyajikan sisi lain yang mungkin tidak sampai ke telinga rekan2 Kristiani di sini? (Seperti contoh suara umat Islam tentang Suriah di thread sebelah yang luput dari pantauan bang bruce?)

Silancah wrote:

Kalau mayroitas tidak memberikan contoh yang baik untuk toleransi kepada sesama anak bangsa saya rasa Gereja di seluruh penjuru nusantara sudah hangus dan umat Kristen, Buddha, dan Hindu tidak bisa menunaikan ibadahnya dengan baik di mana pun juga.

berarti di negara lain juga dong, selama tidak ada pembakaran masjid berarti toleran yah ?

Silancah wrote:

T2Y wrote:

iya, deh...
anda lebih punya informasi yang baik.
anda juga punya nalar yang lebih baik.

cuma yang anda jadikan perbandingan itu ibarat ember sama empang.

Bukan begitu bro T2Y ...

Saya hanya ingin menyajikan sisi lain .. bahwa kedua hal terjadi pada kedua belah pihak.
Kalau saya tidak menyajikan sisi lain ini kan kesannya yang terjadi hanya penindasan terhadap umat Kristen saja sementara umat Islam tidak pernah mengalami hal yang sama ...

Atau saya tidak boleh menyajikan sisi lain yang mungkin tidak sampai ke telinga rekan2 Kristiani di sini? (Seperti contoh suara umat Islam tentang Suriah di thread sebelah yang luput dari pantauan bang bruce?)

harusnya yang anda perhatikan itu : Sementara di luar sana secara kontras, orang bikin masjid, enggak pakai izin enggak jadi masalah

terus kalau kita coba bandingkan, banyak mana gereja yang gak berijin (tapi disegel), sama masjid yang gak berijin (tapi adem ayem) ?

T2Y wrote:

kira2 kalau mesjid dipindah2 gitu orang Islam mau, gak ?

Saya sudah pernah mengalami pemindahan lokasi jumaatan atau bahkan jumaatan di tempat parkir ...
Jikalau hal itu mengganggu orang2 tertentu di sekelilingnya maka kami dengan legowo memindahkan lokasi jumaatan itu.

Kembali ke masalah di atas .... orang yang menggunakan GKI itu bukanlah warga Kristiani setempat melainkan orang dari luar daerah (karena untuk retret) ... jadi kenapa harus ngotot di tempat itu?
Alasan jauh dari kediaman tentu gugur karena tokh mereka datang dari luar daerah.
Alasan tidak nyaman, saya belum tahuh lokasi alamat yang diinginkan dengan ketiga alternatif lain jadi tidak bisa berkomentar lebih jauh ...

T2Y wrote:

mungkin juga orang2 yang gak punya toleransi.
melakukan nahi munkar dengan mendzolimi pihak lai.

Toleransi terhadap pihak yang memalsukan tanda tangan?

Siapa yang duluan melakukan sikap tidak toleransi/tidak baik di dalam kasus ini?

T2Y wrote:

berarti di negara lain juga dong, selama tidak ada pembakaran masjid berarti toleran yah ?

Maksudnya, bro?

T2Y wrote:

harusnya yang anda perhatikan itu : Sementara di luar sana secara kontras, orang bikin masjid, enggak pakai izin enggak jadi masalah

terus kalau kita coba bandingkan, banyak mana gereja yang gak berijin (tapi disegel), sama masjid yang gak berijin (tapi adem ayem) ?

Gak tahu bro ...
Kalau Anda punya datanya sajikan saja di sini.

Silancah wrote:

T2Y wrote:

kira2 kalau mesjid dipindah2 gitu orang Islam mau, gak ?

Saya sudah pernah mengalami pemindahan lokasi jumaatan atau bahkan jumaatan di tempat parkir ...
Jikalau hal itu mengganggu orang2 tertentu di sekelilingnya maka kami dengan legowo memindahkan lokasi jumaatan itu.

Kembali ke masalah di atas .... orang yang menggunakan GKI itu bukanlah warga Kristiani setempat melainkan orang dari luar daerah (karena untuk retret) ... jadi kenapa harus ngotot di tempat itu?
Alasan jauh dari kediaman tentu gugur karena tokh mereka datang dari luar daerah.
Alasan tidak nyaman, saya belum tahuh lokasi alamat yang diinginkan dengan ketiga alternatif lain jadi tidak bisa berkomentar lebih jauh ...

kalau cuma pindah jumatan sih bukan mindahin masjid, kang.
kadang2 malah kalau masjidnya penuh bisa kemana2 kalau shalat ied.

Quote :

T2Y wrote:

mungkin juga orang2 yang gak punya toleransi.
melakukan nahi munkar dengan mendzolimi pihak lai.

Toleransi terhadap pihak yang memalsukan tanda tangan?

Siapa yang duluan melakukan sikap tidak toleransi/tidak baik di dalam kasus ini?

yang palsuin tanda tangan itu sebenarnya siapa kang ?
yang dihukum itu rt nya yah ?

Silancah wrote:

T2Y wrote:

harusnya yang anda perhatikan itu : Sementara di luar sana secara kontras, orang bikin masjid, enggak pakai izin enggak jadi masalah

terus kalau kita coba bandingkan, banyak mana gereja yang gak berijin (tapi disegel), sama masjid yang gak berijin (tapi adem ayem) ?

Gak tahu bro ...
Kalau Anda punya datanya sajikan saja di sini.

kalau saya sajikan datanya anda mau apa ?
bisa bantu buka segel GKI Yasmin ?

T2Y wrote:

yang palsuin tanda tangan itu sebenarnya siapa kang ?
yang dihukum itu rt nya yah ?

Kalau dari runutan laporannya itu adalah pihak GKI yang mendapatkan tandatangan dengan modus pembagian sembako.
Lalu disahkan aparat kelurahan yang telah disuap pihak tersebut.

Pengadinlan Negeri Kota Bogor memutuskan telah terjadi pemalsuan surat dan manipulasi tandatangan warga oleh GKI Yasmin dalam proses pengajuan IMB gereja GKI itu.
Majelis Hakim PN Kota Bogor menjatuhkan Putusan Bersalah kepada Munir Karta.

Nah, Munir Karta ini siapa .. tidak disebutkan dalam reportase itu.

T2Y wrote:

kalau saya sajikan datanya anda mau apa ?
bisa bantu buka segel GKI Yasmin ?

Kalau ada datanya nanti tolong temani saya kunjungi masjid tanpa ijin itu untuk menuntut takmir mematuhi aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia tentang IMB pendirian masjid itu :)

Silancah wrote:

T2Y wrote:

yang palsuin tanda tangan itu sebenarnya siapa kang ?
yang dihukum itu rt nya yah ?

Kalau dari runutan laporannya itu adalah pihak GKI yang mendapatkan tandatangan dengan modus pembagian sembako.
Lalu disahkan aparat kelurahan yang telah disuap pihak tersebut.

Pengadinlan Negeri Kota Bogor memutuskan telah terjadi pemalsuan surat dan manipulasi tandatangan warga oleh GKI Yasmin dalam proses pengajuan IMB gereja GKI itu.
Majelis Hakim PN Kota Bogor menjatuhkan Putusan Bersalah kepada Munir Karta.

Nah, Munir Karta ini siapa .. tidak disebutkan dalam reportase itu.

mungkin gak si aparat kelurahan ini yang rakus (namanya juga aparat), terus minta sekian2 ntar tahu beres.

nah, kalau mau salahkan ya salahkan si aparatnya.
yang dihukum kan si munir ini

Silancah wrote:

T2Y wrote:

kalau saya sajikan datanya anda mau apa ?
bisa bantu buka segel GKI Yasmin ?

Kalau ada datanya nanti tolong temani saya kunjungi masjid tanpa ijin itu untuk menuntut takmir mematuhi aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia tentang IMB pendirian masjid itu :)

trus soal gerejanya gimana ?


dan apakah ntar anda segel juga masjid2 yang gak berijin ?

T2Y wrote:

mungkin gak si aparat kelurahan ini yang rakus (namanya juga aparat), terus minta sekian2 ntar tahu beres.

nah, kalau mau salahkan ya salahkan si aparatnya.
yang dihukum kan si munir ini

Munir itu sudah dihukum.
Apakah Munir itu aparat atau bukan saya kurang tahu.

Seharusnya yang dihukum aparat dan orang yang menyuap serta orang yang meminta tanda tangan palsu itu ... ya nggak?

T2Y wrote:

trus soal gerejanya gimana ?

Boleh deh .. jemput saya juga ke lokasi
Kita tindak lanjut bersama2 ... mumpung dah nggak terikat dengan kerja kantoran nih

T2Y wrote:

dan apakah ntar anda segel juga masjid2 yang gak berijin ?

Nggaklah .. wong pasti di sekelilingnya pasti banyak warga setempat yang menggunakan.
Hanya mungkin mereka malas mengurus administrasi ... begitulah orang Indonesia ... melulu mengurusi operasi tetapi melalaikan administrasi (lho, kok jadi curhat perusahaan saya yang lama gini, ya)
Tinggal dibereskan saja administrasinya...

Kalau masjid didirikan di pemukiman non-Islam yang tidak menghendaki ... pasti tidak akan berdiri di situ seperti yang terjadi di papua atau tempat lainnya itu ...

Silancah wrote:

T2Y wrote:

trus soal gerejanya gimana ?

Boleh deh .. jemput saya juga ke lokasi
Kita tindak lanjut bersama2 ... mumpung dah nggak terikat dengan kerja kantoran nih

T2Y wrote:

dan apakah ntar anda segel juga masjid2 yang gak berijin ?

Nggaklah .. wong pasti di sekelilingnya pasti banyak warga setempat yang menggunakan.
Hanya mungkin mereka malas mengurus administrasi ... begitulah orang Indonesia ... melulu mengurusi operasi tetapi melalaikan administrasi (lho, kok jadi curhat perusahaan saya yang lama gini, ya)
Tinggal dibereskan saja administrasinya...

kayak nikah, kawin dulu ijab kabulnya belakangan gitu boleh yah ?

Quote :

Kalau masjid didirikan di pemukiman non-Islam yang tidak menghendaki ... pasti tidak akan berdiri di situ seperti yang terjadi di papua atau tempat lainnya itu ...

kalau di tempat2 lain kami yang lebih toleransi kayaknya.
subuh2 diteriakin pake toa juga kami toleran.

kira2 kalau nabi masih hidup, setuju gak beliau sama penyegelan gereja ini ? :p

Silancah wrote:

T2Y wrote:

kalau saya sajikan datanya anda mau apa ?
bisa bantu buka segel GKI Yasmin ?

Kalau ada datanya nanti tolong temani saya kunjungi masjid tanpa ijin itu untuk menuntut takmir mematuhi aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia tentang IMB pendirian masjid itu :)

Serius nih, kang?

Saya kasih dua yang berupa pelanggaran dulu aja ya. Menurut anda salah ngga?

Di Jl. H. Samali, ada mesjid yang di depannya memasang atap fiber sehingga menutup jalan raya umum di depannya hingga seberang jalan. Atap fiber itu berfunsi juga sebagai atap saat sholat Jumat, sehingga total jalan itu tertutup.

Di jl. Condet Pejaten, tepat di pertigaan jalan terdapat mesjid yang juga menutup secara total jalan di depannya dengan atap fiber. Dan klau Jumat, jalan itu ditutup total sebagai tempat sholat.

T2Y wrote:

kayak nikah, kawin dulu ijab kabulnya belakangan gitu boleh yah ?

Wah, itu mah wong edan namanya

T2Y wrote:

kalau di tempat2 lain kami yang lebih toleransi kayaknya.
subuh2 diteriakin pake toa juga kami toleran.

Alhamdulillah... semoga kebaikan Anda mendapatkan balasan kebaikan lagi dari Allah ar Rahmaan

T2Y wrote:

kira2 kalau nabi masih hidup, setuju gak beliau sama penyegelan gereja ini ? :p

Wallahu a'lam ... harus dilihat dulu satu per satu alasan penyegelan itu.

Tetapi kalau semuanya sudah sesuai aturan, insya Allah, umat Kristiani dijamin dapat beribadah dengan bebas.

bruce wrote:

Serius nih, kang?

Saya kasih dua yang berupa pelanggaran dulu aja ya. Menurut anda salah ngga?

Di Jl. H. Samali, ada mesjid yang di depannya memasang atap fiber sehingga menutup jalan raya umum di depannya hingga seberang jalan. Atap fiber itu berfunsi juga sebagai atap saat sholat Jumat, sehingga total jalan itu tertutup.

Di jl. Condet Pejaten, tepat di pertigaan jalan terdapat mesjid yang juga menutup secara total jalan di depannya dengan atap fiber. Dan klau Jumat, jalan itu ditutup total sebagai tempat sholat.

Penutupan jalan ini permanen atau hanya sholat jumat?
Kalau permanen rasanya tidak bisa dibenarkan karena itu jalan umum.
Tetapi kalau sholat jumat ... dimaklumi saja karena itu berarti masjid tidak dapat menampung melimpahnya warga yang ingin beribadah di situ.
Kalau tidak ditutup juga sama saja ... mobil dan motor tidak bisa lewat karena jalanan dipenuhi orang yang beribadah.

Solusi paling gampang ... didirikan masjid lagi agar bisa menampung jemaah di situ...