muslim menjawab: seputar isra mi;raj

Silancah wrote:

Husada wrote:

Damai bagi LTBers.
Kembali ke pihak yang menyaksikan 'keberangkatan', ada beda keberangkatan Musa ke gunung dengan keberangkatan Muhammad, bukan? Musa, sebelum berangkat, didampingi oleh beberapa orang, sampai pada suatu titik di mana tidak seorangpun mendampingi lagi. Sementara Muhammad, adakah yang mau mengemukakan di sini mengenai keberangkatannya?
Tentang penyampaian perintah Allah, kiranya sudah jelas, ada momen di mana tidak seorangpun yang melihat. Tetapi hasilnya, ada perbedaan, dimana Musa ada membawa loh Perintah Allah, sementara Muhammad, hanya menyampaikan cerita. Demikiankah?
Damai, damai, damai.

Kurang lebih intinya itu, bro... ada momen di mana tidak seorang pun yang melihat... dan banyak orang memercayai terjadinya hal yang dikatakan sang pembawa berita tersebut. Tidak relevan apakah orang tersebut membawa benda atau hanya cerita. Adakah yang bisa membuktikan dengan pasti loh itu adalah pemberian Allah dan bukan semata2 buatan Musa semata?

Semua mujizat dalam Alkitab ada saksinya

St Yopi wrote:

Semua mujizat dalam Alkitab ada saksinya

Adakah yang melihat Tuhan menyerahkan loh batu kepada Nabi Musa?

Silancah wrote:

St Yopi wrote:

Semua mujizat dalam Alkitab ada saksinya

Adakah yang melihat Tuhan menyerahkan loh batu kepada Nabi Musa?

Loh batu itu bukan mujizat

Tuhan datang dalam bentuk awan dan api itulah mujizat!

Jangan samakan mujizat di Alquran dengan di Alkita!

Alkitab sama sekali bukan mujizat, sedangkan Islam mengklaim Alquran adalah Mujizat!

See?

Silancah wrote:

St Yopi wrote:

Semua mujizat dalam Alkitab ada saksinya

Adakah yang melihat Tuhan menyerahkan loh batu kepada Nabi Musa?

Yang menyaksikan saat Musa naik ke atas gunung adalah umat Israel.
Yang mengantar sampai jarak tertentu adalah Harun.
Kemudian saat terjadi guntur dan kilat, yang menyaksikan adalah umat Israel.

Yang menyaksikan serah terima dua log batu antara Tuhan dan Musa, memang tidak ada.

Tetapi apakah kita kemudian berpikir bahwa saat itu Musa mengukir dua log batu itu di atas gunung?
Untuk apa? Karena dia bicara apapun, sepertinya umat Israel percaya bahwa ucapannya adalah dari ucapan Tuhan. Jadi apakah perlu bawa dua log batu sebagai bukti?

Kira kira seperti itu analoginya kang.

Salam

St Yopi wrote:

Loh batu itu bukan mujizat

Tuhan datang dalam bentuk awan dan api itulah mujizat!

Jangan samakan mujizat di Alquran dengan di Alkita!

Alkitab sama sekali bukan mujizat, sedangkan Islam mengklaim Alquran adalah Mujizat!

See?

Oh, maaf saya keliru kalau begitu.

Kalau beoleh tahu, apa saja yang Anda klasifikasikan sebagai mujizat, bro?

bruce wrote:

Yang menyaksikan saat Musa naik ke atas gunung adalah umat Israel.
Yang mengantar sampai jarak tertentu adalah Harun.
Kemudian saat terjadi guntur dan kilat, yang menyaksikan adalah umat Israel.

Yang menyaksikan serah terima dua log batu antara Tuhan dan Musa, memang tidak ada.

Tetapi apakah kita kemudian berpikir bahwa saat itu Musa mengukir dua log batu itu di atas gunung?
Untuk apa? Karena dia bicara apapun, sepertinya umat Israel percaya bahwa ucapannya adalah dari ucapan Tuhan. Jadi apakah perlu bawa dua log batu sebagai bukti?

Kira kira seperti itu analoginya kang.

Salam

Berarti ada atau tidak adanya loh batu itu, umat Israel tetap meyakini ucapan Nabi Musa adalah ucapan Tuhan. Lebih jauh lagi, umat Israel meyakini isi loh batu itu merupakan wahyu dari Tuhan?
Apakah ini yang disebut sebagai iman?

Silancah wrote:

bruce wrote:

Yang menyaksikan saat Musa naik ke atas gunung adalah umat Israel.
Yang mengantar sampai jarak tertentu adalah Harun.
Kemudian saat terjadi guntur dan kilat, yang menyaksikan adalah umat Israel.

Yang menyaksikan serah terima dua log batu antara Tuhan dan Musa, memang tidak ada.

Tetapi apakah kita kemudian berpikir bahwa saat itu Musa mengukir dua log batu itu di atas gunung?
Untuk apa? Karena dia bicara apapun, sepertinya umat Israel percaya bahwa ucapannya adalah dari ucapan Tuhan. Jadi apakah perlu bawa dua log batu sebagai bukti?

Kira kira seperti itu analoginya kang.

Salam

Berarti ada atau tidak adanya loh batu itu, umat Israel tetap meyakini ucapan Nabi Musa adalah ucapan Tuhan. Lebih jauh lagi, umat Israel meyakini isi loh batu itu merupakan wahyu dari Tuhan?
Apakah ini yang disebut sebagai iman?

Sekarangpun, dimana tidak terlihat lagi wujud dua log batu itu, umat Israel tetap menerimanya sebagai perintah Tuhan, begitu juga umat Kristen dan umat Islam (cmiiw).

Sekarang kita percaya, tetapi dulu orang Israel melihat dan kemudian percaya.

bruce wrote:

Sekarangpun, dimana tidak terlihat lagi wujud dua log batu itu, umat Israel tetap menerimanya sebagai perintah Tuhan, begitu juga umat Kristen dan umat Islam (cmiiw).

Sekarang kita percaya, tetapi dulu orang Israel melihat dan kemudian percaya.

Orang Israel melihat bentuk fisik loh batunya, iya.
Tetapi mereka memercayai isi loh batu tanpa mengetahui siapa yang menuliskannya, apakah itu benar-benar wahyu Tuhan atau bukan... ini namanya iman?

Silancah wrote:

bruce wrote:

Sekarangpun, dimana tidak terlihat lagi wujud dua log batu itu, umat Israel tetap menerimanya sebagai perintah Tuhan, begitu juga umat Kristen dan umat Islam (cmiiw).

Sekarang kita percaya, tetapi dulu orang Israel melihat dan kemudian percaya.

Orang Israel melihat bentuk fisik loh batunya, iya.
Tetapi mereka memercayai isi loh batu tanpa mengetahui siapa yang menuliskannya, apakah itu benar-benar wahyu Tuhan atau bukan... ini namanya iman?

Lha iya, karena mereka melihat peristiwa alam yang menyertainya, kang.
Terlebih lagi tertulis di log batu.

Nah ini, kecuali kalau mereka sempat mikir, oooh jangann jangan Musa mengukir dua log batu itu di atas guung, itulah sebabnya Musa ngga turun turun dari ata gunung.

Rasanya sih ngga akan terpikir itu, walau kalau saya yang ada di kaki gunug, mungkin saya akan terpikir seperti itu, ha ha ha ha ha ha.

bruce wrote:

Lha iya, karena mereka melihat peristiwa alam yang menyertainya, kang.
Terlebih lagi tertulis di log batu.

Nah, sudah ada titik terang...

Berarti Anda pun sepakat bahwa tindakan orang Israel yang meyakini apa yang dikatakan Nabi Musa sebagai wahyu Tuhan (entah diucapkannya atau tertulis di loh batu) sementara mereka tidak menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan menyampaikan perintah itu kepada Nabi Musa adalah didasari dengan iman

:)

Silancah wrote:

bruce wrote:

Lha iya, karena mereka melihat peristiwa alam yang menyertainya, kang.
Terlebih lagi tertulis di log batu.

Nah, sudah ada titik terang...

Berarti Anda pun sepakat bahwa tindakan orang Israel yang meyakini apa yang dikatakan Nabi Musa sebagai wahyu Tuhan (entah diucapkannya atau tertulis di loh batu) sementara mereka tidak menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan menyampaikan perintah itu kepada Nabi Musa adalah didasari dengan iman

:)

Seharusnya sih seperti itu, bahkan saya, mohon maaf, cenderung percaya bahwa Musa menuliskan apa yang didengarnya, jadi bukan Tuhan yang menyerahkan log batu itu kepada Musa.

Bagaimana dengan kisah di Islam, kang?

bruce wrote:

Seharusnya sih seperti itu, bahkan saya, mohon maaf, cenderung percaya bahwa Musa menuliskan apa yang didengarnya, jadi bukan Tuhan yang menyerahkan log batu itu kepada Musa.

Wah, saya terpengaruh dengan film Nabi Musa di The Ten Commandments yang dibintangi Charlton Heston... hehehe
Anda masih ingat, bang?
Di sana Tuhan menuliskan sendiri kesepuluh perintah di batu karang dengan visualisasi cahaya seperti petir lalu dibentuk menjadi dua log batu.

bruce wrote:

Bagaimana dengan kisah di Islam, kang?

Nanti saya kutipkan dari Al Quran, Bang.
Saya teruskan kerja dulu yak....

Okey deh

Silancah wrote:

nothingman wrote:

waduuh, klo gtu sy mohon maaf yg sebesar2nya..
tp sebenarnya sy tidak berniat utk melecehkan atau menghina kok Oom Momod... ya mungkin sy terbawa kebiasaan sewaktu berdiskusi di forum tetangga...
ok, sy akan memperbaiki cara berdiskusi sesuai aturan forum ini... trima kasih atas perhatian dan koreksi dr bro Momod...
sekali lg sy mohon maaf bila ada kekurangannya...

salam,

Di forum mana bro?

Saya juga dulu pernah masuk di forum FFI dan Answering FFI tetapi kemudian saya tinggalkan karena bahasanya yang saya rasakan kurang baik dan tidak membawa maslahat malah cenderung menambah kemudharatan (memperuncing hubungan antar umat beragama)...

Saran saya, semoga berkenan, nggak usah masuk ke forum2 seperti itu lagi.... kalau pun masuk, menahan diri untuk tidak berkomentar... karena takutnya akan terbawa emosi saat berbicara dengan lawan bicara (muslim) yang tidak tahu menahu atau lebih parah lagi ke dunia nyata.

Lebih enak di forum seperti LTB ini yang membernya santun2... :)

itu loh diforum yg teman2 anda buat :
[You must be registered and logged in to see this link.] atau di
[You must be registered and logged in to see this link.] dan masih banyak forum lainnya

loh kok anda bisa bilang bahwa yg menjawab (muslim) disana tidak tahu apa2 ttg ajaran Islam bro ?
apakah anda jg pernah ikut berdiskusi di forum2 tsb ?
padahal yg sy tau ada kok user disini yg ikut aktif berdiskusi diforum2 tsb spt bro ichreza, apakah anda jg pernah aktif disana bro ?
menurut penilaian sy sih pengetahuan mereka ttg ajaran2 Islam sangat baik dan bagus kok tidak ada yg kurang, hanya saja mereka kadang atau sering merasa lebih mengetahui ajaran agama lain (Kristen), dibandingkan penganut Kristen itu sendiri, itu lah yg menyebabkan jd sering terjadi perselisihan yg berujung pd saling mencaci dan menghina ajaran masing2.
oh iya satu lg bro yg sy heran dgn Forum2 diskusi tersebut.
padahal kan forum2 tsb bertujuan utk menjelaskan tentang ajaran2 Islam yah, kok isinya banyak sekali sih yg menyingung tentang ajaran agama lain bahkan cenderung menjelekkan ajaran yg lain. bukankah seharusnya tidak demikian ?
coba aj anda bandingkan dgn Forum2 sejenis yg dibuat ol member2 Kristen atau Protestan seperti di forum LTB ini, isinya tidak ada tuh yg seperti itu, semua isinya hanya menjelaskan ttg ajaran agama masing2 bro, kecuali ada member penganut agama lain seperti anda yg membuat sendiri judul trit yg membahas agama anda itu utk didiskusikan disini.
Dulu sih sy sering jg berdiskusi dgn mereka, tp lama kelamaan malez jg bro. benar sepert yg anda katakan, kita bukannya mendapatkan kebaikan dgn saling sharing pengetahuan dan pemahaman, malah akan menimbulkan rasa benci dan saling bermusuhan.
Ok, trima kasih atas tanggapan dan saran yg anda berikan bro, semoga saja kita dpt berkenalan dan berdiskusi lebih jauh lagi dikemudian hari. dan bila ada kesalahan atau kekurangan, sy mohon maaf yg sebesar2nya.

salam,

Silancah wrote:

St Yopi wrote:

Loh batu itu bukan mujizat
Tuhan datang dalam bentuk awan dan api itulah mujizat!
Jangan samakan mujizat di Alquran dengan di Alkita!
Alkitab sama sekali bukan mujizat, sedangkan Islam mengklaim Alquran adalah Mujizat!
See?

Oh, maaf saya keliru kalau begitu.
Kalau beoleh tahu, apa saja yang Anda klasifikasikan sebagai mujizat, bro?

Mujizat

Mukjizat, mu'jizat atau mujizat (Arab معجزة, Baca Mu'jizah) adalah perkara yang di luar kebiasaan, yang dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya, untuk membuktikan kebenaran kenabian dan keabsahan risalahnya.

Miracle

mir·a·cle  (mr-kl)
n.
1. An event that appears inexplicable by the laws of nature and so is held to be supernatural in origin or an act of God: "Miracles are spontaneous, they cannot be summoned, but come of themselves" (Katherine Anne Porter).
2. One that excites admiring awe. See Synonyms at wonder.

[Middle English, from Old French, from Latin mrculum, from mrr, to wonder at, from mrus, wonderful; see smei- in Indo-European roots.]

Perhatikan pengertian Miracle bro

Silancah wrote:

bruce wrote:

Bagaimana dengan kisah di Islam, kang?

Nanti saya kutipkan dari Al Quran, Bang.
Saya teruskan kerja dulu yak....

Berikut ayat mengenai diturunkannya loh batu/Taurat

QS Al A'raaf 7:142 "Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan."

143 "Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".

145: "Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik."

@Lancah

Jadi, intinya sama saja ya kang, tidak ada saksinya juga.
Bahkan perpanjangan masa di gunung pun sama.
Mungkin ngga saat itu Musa sedang kesulitan ngukir batu sesuai perintah Allah?

He he he he, ini pertanyaan dari pikiran yang iseng, he he he.

nothingman wrote:

Silancah wrote:

Saran saya, semoga berkenan, nggak usah masuk ke forum2 seperti itu lagi.... kalau pun masuk, menahan diri untuk tidak berkomentar... karena takutnya akan terbawa emosi saat berbicara dengan lawan bicara (muslim) yang tidak tahu menahu atau lebih parah lagi ke dunia nyata.

Lebih enak di forum seperti LTB ini yang membernya santun2... :)

itu loh diforum yg teman2 anda buat :
[You must be registered and logged in to see this link.] atau di
[You must be registered and logged in to see this link.] dan masih banyak forum lainnya

loh kok anda bisa bilang bahwa yg menjawab (muslim) disana tidak tahu apa2 ttg ajaran Islam bro ?
apakah anda jg pernah ikut berdiskusi di forum2 tsb ?

Hmmmm... rasanya ada yang perlu saya koreksi di sini.
Setelah baca postingan saya di atas sekali lagi, kok sepertinya ada yang aneh, entah tidak sengaja terpotong ketika saya sedang mengetik atau bagaimana sehingga postingan saya itu, bisa dikatakan, tidak masuk akal, bahkan untuk saya, dan rasanya sangat memungkinkan untuk disalahpahami....
Saya minta maaf bro...

Maksud ataupun saran saya adalah...
1. Tidak usah masuk ke forum2 tersebut
2. Jika masuk, usahakan untuk tidak ikut berkomentar

Saya takutkan, jika Anda ikut berkomentar dan berhadapan dengan ucapan2 yang sinis bahkan menghina jaran agama atau bahkan diri Anda sendiri maka Anda akan:
1. Terprovokasi dan melontarkan hal2 yang menghina pula dan memperkeruh suasana
2. Anda melontarkan hal2 yang menghina kepada lawan bicara lainnya yang tidak tahu menahu persoalan dan berniat untuk berdiskusi dengan benar sehingga menyebabkan lawan bicara tersebut antipati terhadap Anda dan rekan2 Kristen pada umumnya
3. Suasana yang tidak enak itu terbawa ke dunia nyata dan Anda memiliki stigma atau pandangan tertentu terhadap umat Muslim secara umumnya

Saya sih tidak meragukan kemampuan rekan2 muslim yang ikut bermain di forum2 lintas agama... pasti ada yang sudah mumpuni sekali dan ada juga yang masih memiliki pengetahuan terbatas dan sedang belajar (seperti saya ini).

nothingman wrote:

padahal yg sy tau ada kok user disini yg ikut aktif berdiskusi diforum2 tsb spt bro ichreza, apakah anda jg pernah aktif disana bro ?
menurut penilaian sy sih pengetahuan mereka ttg ajaran2 Islam sangat baik dan bagus kok tidak ada yg kurang, hanya saja mereka kadang atau sering merasa lebih mengetahui ajaran agama lain (Kristen), dibandingkan penganut Kristen itu sendiri, itu lah yg menyebabkan jd sering terjadi perselisihan yg berujung pd saling mencaci dan menghina ajaran masing2.

Apalah bro ichreza, saya lihat kawan yang satu ini cukup dalam pengetahuannya dan cukup santun.
Jika mau diskusi di forum2 tersebut, batasi saja dengan orang2 seperti bro yang satu ini... insya Allah, akan mendatangkan kemaslahatan atau pengetahuan baru dan bukan antipati bahkan kebencian.

nothingman wrote:

oh iya satu lg bro yg sy heran dgn Forum2 diskusi tersebut.
padahal kan forum2 tsb bertujuan utk menjelaskan tentang ajaran2 Islam yah, kok isinya banyak sekali sih yg menyingung tentang ajaran agama lain bahkan cenderung menjelekkan ajaran yg lain. bukankah seharusnya tidak demikian ?

Nah, itu dia juga yang saya sayangkan...
Seharusnya tidak begitu ya...

nothingman wrote:

coba aj anda bandingkan dgn Forum2 sejenis yg dibuat ol member2 Kristen atau Protestan seperti di forum LTB ini, isinya tidak ada tuh yg seperti itu, semua isinya hanya menjelaskan ttg ajaran agama masing2 bro, kecuali ada member penganut agama lain seperti anda yg membuat sendiri judul trit yg membahas agama anda itu utk didiskusikan disini.

Anda yakin bro?
Di LT lama dan LT baru ini saya pernah menemukan beberapa member kristen yang ujug2 datang dengan sikap sudah tahu ajaran Islam kemudian mengumbar sindiran2 yang sinis dan bahkan menyakitkan. CMIIW Bang Bruce...
Tapi presentasinya memang kecil dibandingkan dengan jumlah member yang santun dan tidak menyinggung bahkan menjelekkan ajaran agama lain.

nothingman wrote:

Dulu sih sy sering jg berdiskusi dgn mereka, tp lama kelamaan malez jg bro. benar sepert yg anda katakan, kita bukannya mendapatkan kebaikan dgn saling sharing pengetahuan dan pemahaman, malah akan menimbulkan rasa benci dan saling bermusuhan.

Nah, itu dia... itu pula yang saya rasakan kalau terjun ke forum2 panas dan liar seperti itu.

nothingman wrote:

Ok, trima kasih atas tanggapan dan saran yg anda berikan bro, semoga saja kita dpt berkenalan dan berdiskusi lebih jauh lagi dikemudian hari. dan bila ada kesalahan atau kekurangan, sy mohon maaf yg sebesar2nya.

salam,

Sama2 bro... maafkan saya juga kalau sebelumnya ada ucapan saya yang kurang berkenan.
Kita saling mengingatkan saja bro...

Salam damai...

bruce wrote:

@Lancah

Jadi, intinya sama saja ya kang, tidak ada saksinya juga.
Bahkan perpanjangan masa di gunung pun sama.
Mungkin ngga saat itu Musa sedang kesulitan ngukir batu sesuai perintah Allah?

He he he he, ini pertanyaan dari pikiran yang iseng, he he he.

Yaaa, kurang lebih begitu lah, Bang... hehehe

Kita hanya bisa memercayai/meng-iman-i sesuai dengan apa yang diajarkan kepada kita dari Kitab Suci masing2.

Jika menurut logika kita tidak masuk akal... kita bebas menentukan pilihan untuk tidak memercayainya... bukankah kita makhluk yang diberikan kebebasan memilih oleh Sang Khalik?

Silancah wrote:

bruce wrote:

@Lancah

Jadi, intinya sama saja ya kang, tidak ada saksinya juga.
Bahkan perpanjangan masa di gunung pun sama.
Mungkin ngga saat itu Musa sedang kesulitan ngukir batu sesuai perintah Allah?

He he he he, ini pertanyaan dari pikiran yang iseng, he he he.

Yaaa, kurang lebih begitu lah, Bang... hehehe

Kita hanya bisa memercayai/meng-iman-i sesuai dengan apa yang diajarkan kepada kita dari Kitab Suci masing2.

iya klo yg terdapat dlm Kitab Suci masing2 itu suatu hal atau peristiwa yang berbeda sih gak masalah bro.
tp apa jdnya klo dr masing Kitab Suci tersebut menjelaskan suatu peristiwa yg sama namun penjelasannya berbeda ?? pasti kan akan menimbulkan pertentangan bahkan saling menuding bahwa salah satu Kitab tsb telah di palsukan..
contohnya:
- peristiwa pengorbanan anaknya Abraham, di KS yg satu dibilang Ishak tp di Kitab lain dibilang Ismail
- peristiwa penyaliban Yesus/Isa, yg satu dibilang mati disalib, tp dikitab lain dibilang tidak mati disalib

Silancah wrote:

Jika menurut logika kita tidak masuk akal... kita bebas menentukan pilihan untuk tidak memercayainya... bukankah kita makhluk yang diberikan kebebasan memilih oleh Sang Khalik?

masalah kebebasan dlm menentukan pilihan, kepercayaan dan keyakinan sih tidak ada masalah bro.. walaupun pilihan sy adalah salah, sy tetap boleh dan berhak kok tetap berada dipilihan saya, begitu pula dgn anda.
tp untuk masalah logika atau cara berpikir boleh lah kita perdebatkan, karena logika, cara, kemampuan, pola dlm berpikir seseorang bisa kita ukur/nilai dgn menggunakan cara2 tertentu. Misal: kita bisa menilai seseorang itu bodoh atau pandai, waras atau tidak waras, dll.

nothingman wrote:

iya klo yg terdapat dlm Kitab Suci masing2 itu suatu hal atau peristiwa yang berbeda sih gak masalah bro.
tp apa jdnya klo dr masing Kitab Suci tersebut menjelaskan suatu peristiwa yg sama namun penjelasannya berbeda ?? pasti kan akan menimbulkan pertentangan bahkan saling menuding bahwa salah satu Kitab tsb telah di palsukan..
contohnya:
- peristiwa pengorbanan anaknya Abraham, di KS yg satu dibilang Ishak tp di Kitab lain dibilang Ismail
- peristiwa penyaliban Yesus/Isa, yg satu dibilang mati disalib, tp dikitab lain dibilang tidak mati disalib

Kalau sudah begini ya, lakum diinukum waliyadiin.... agamamu untukmu, agamaku untukku

Quote :

masalah kebebasan dlm menentukan pilihan, kepercayaan dan keyakinan sih tidak ada masalah bro.. walaupun pilihan sy adalah salah, sy tetap boleh dan berhak kok tetap berada dipilihan saya, begitu pula dgn anda.
tp untuk masalah logika atau cara berpikir boleh lah kita perdebatkan, karena logika, cara, kemampuan, pola dlm berpikir seseorang bisa kita ukur/nilai dgn menggunakan cara2 tertentu. Misal: kita bisa menilai seseorang itu bodoh atau pandai, waras atau tidak waras, dll.

Boleh saja berdiskusi/berdebat untuk memecahkan suatu permasalahan, tapi ada kalanya tidak akan menemui titik akhir. Anda sepakat itu ndak?

Dan masalah penilaian bodoh atau pandai, waras atau tidak waras juga diserahkan kepada masing2 pribadi.

Silancah wrote:

nothingman wrote:

iya klo yg terdapat dlm Kitab Suci masing2 itu suatu hal atau peristiwa yang berbeda sih gak masalah bro.
tp apa jdnya klo dr masing Kitab Suci tersebut menjelaskan suatu peristiwa yg sama namun penjelasannya berbeda ?? pasti kan akan menimbulkan pertentangan bahkan saling menuding bahwa salah satu Kitab tsb telah di palsukan..
contohnya:
- peristiwa pengorbanan anaknya Abraham, di KS yg satu dibilang Ishak tp di Kitab lain dibilang Ismail
- peristiwa penyaliban Yesus/Isa, yg satu dibilang mati disalib, tp dikitab lain dibilang tidak mati disalib

Kalau sudah begini ya, lakum diinukum waliyadiin.... agamamu untukmu, agamaku untukku

Seharusnya dibuktikan berdasarkan bukti arkeologis/historis, kecuali mau membabi buta percaya

Menarik juga trit ini. Setelah TS-nya memposting ST, kemudian dia sudah tidak posting lagi. Banyak yang ingin diklarifikasi dan dikonfirmasi kepadanya, tapi dia tidak menampakkan diri. Apakah mungkin dia memantau perkembangan trit ini? Atau dia hanya sekedar menyampaikan sesuatu yang dia pandang tidak perlu mendapat umpan balik? Ahh... banyak pertanyaan, hanya dapat diendapkan.

St Yopi wrote:

Seharusnya dibuktikan berdasarkan bukti arkeologis/historis, kecuali mau membabi buta percaya

Bagi kami umat Muslim, Al Quran merupakan mukjizat dan berisi wahyu Allah SWT.
Banyak penelitian dan kajian yang dilakukan pada ayat2 Al Quran dan terbukti bahwa seorang manusia tidak mungkin mampu membuatnya.
Banyak pengetahuan yang tidak mungkin diciptakan oleh seorang manusia yang hidup pada abad ke-7 di tengah padang pasir.
Bukti arkeologis/historis pun banyak yang mendukung Al Quran, di antara lain dua lautan yang menyatu, jasad Firaun.

Jika Anda membaca dengan lengkap ayat2 di dalam Al Quran, niscaya Anda pun akan takjub dengan isinya yang tidak mungkin dibuat oleh seorang manusia.
Sudahkah Anda membaca isi Al Quran secara lengkap? Atau hanya mendengar komentar/pendapat di sana sini yang belum tentu benar?

Ehhhm, bagi saya, selama segala sesuatu bisa tertulis, berarti tidak ada yang ajaib, kang.