Ini jenis orang orang yang suka perang

Perang, di manapun, antara siapapun, seharusnya ditentang dan diusahakan untuk berdamai. Karena perang hanya akan mengakibatkan penderitaan bagi rakyat kebanyakan yang tidak tahu apa apa. Hanya dengan cara damai dan dialog keinginan yang baik dapat terwujud.

Tetapi, sayangnya, tidak semua orang suka dengan kedamaian. Ada yang gemar darah sesamanya, ada yang suka bau mesiu dan kekerasan.

Silahkan saksikan kutipan kutipan berita di bawah ini :


[quote]Kronologi Rusuh Kedubes AS Versi HMI vs Versi Polisi
Penulis : Lariza Oky Adisty | Kamis, 22 November 2012 | 01:16 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Sejumlah pengunjuk rasa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat membentangkan poster saat menggelar aksi solidaritas untuk warga Palestina di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/11/2012). Dalam aksinya mereka mengutuk serangan Israel ke wilayah Jalur Gaza, dan mengutuk pemerintah AS yang mendukung serangan itu.

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat perbedaan kronologi dalam kerusuhan yang terjadi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, antara pihak Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai peserta demo dan kepolisian.

Menurut Ilung, perwakilan HMI, massa yang berjumlah 500 orang telah melaksanakan aksi demo dari kantor ASEAN untuk menyampaikan aspirasi perihal konflik Israel dan Palestina. "Karena tidak ditanggapi, kami bergerak ke arah kantor Kemenlu," jelas Ilung, Rabu (21/11/12).

Di halaman kantor Kemenlu, para demonstran juga meminta bertemu dengan staf berwenang untuk bisa menyampaikan aspirasi mereka. "Tapi mereka justru tidak mau menemui kami dan sempat memperolok kami," jelas Ilung. Tak terima, demonstran merubuhkan pagar kantor Kemenlu. Mereka lalu kembali bergerak menuju kantor Kedubes Amerika Serikat.

"Belum sampai sana dan belum sempat berorasi, kami sudah dihadang anggota kepolisian yang langsung bertindak represif," jelas Ilung lagi. Karena tidak bisa membela diri, massa HMI pun melempari polisi dengan telur yang sudah mereka bawa.

Tak hanya represif, Ilung juga mengklaim bahwa 12 rekannya yang kini ditahan di Mapolda Metro Jaya dibawa dalam keadaan terluka akibat sempat dipukul oleh aparat.

Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menyampaikan kronologi yang sedikit berbeda. "Pukul 15.30 WIB ada sekitar 75 mahasiswa HMI Cilosari Menteng mendatangi kantor Kemenlu sambil berorasi," jelas Rikwanto dalam pesan singkatnya pada Kompas.com, Rabu (21/11/12).

Rikwanto juga menjelaskan bahwa para staf Kemenlu tidak bersedia keluar menemui para demonstran tersebut. "Akhirnya dua perwakilan masuk untuk berunding, namun tidak terjadi kesepakatan," papar Rikwanto.

Saat itulah massa HMI mendobrak gerbang kantor Kemenlu hingga rubuh, dan merusak pos satpam sehingga kacanya pecah. "Mereka lalu berlarian menuju kantor Kedubes AS dan dicegat di pertigaan sebelum Kedubes," tambah Rikwanto.

Rikwanto juga membantah klaim bahwa keduabelas demonstran yang ditahan tersebut dibawa ke Mapolda Metro Jaya dalam keadaan terluka. "Mereka semua dalam kondisi yang baik dan tidak terluka," kata Rikwanto.

Selain menahan keduabelas demonstran, di mana salah satunya merupakan ketua umum PB HMI, kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti seperti satu unit mobil Granmax bak terbuka, pecahan kaca, beberapa bongkah batu dan rekaman handycam. Polisi juga memeriksa dua orang saksi, yaitu pengemudi mobil bak terbuka tersebut serta seorang anggota sekuriti kantor Kemenlu.

Editor :A. Wisnubrata
[quote]

Quote :

HTI Makassar Minta TNI Dikirim ke Israel
Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Rabu, 21 November 2012 | 13:37 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Ribuan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Makassar berunjukrasa mengecam serangan Israel ke Palestina yang menewaskan ratusan warga sipil. Aksi unjuk rasa HTI digelar di depan monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Rabu (21/11/2012).

Dalam aksinya, massa HTI berkumpul di lapangan samping masjid Al Markas Al Islami di Jalan Mesjid Raya, Makassar. Selanjutnya, mereka melakukan aksi longmarch menuju depan Monumen Mandala dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dari berbagai fungsi. Aksi longmarch massa HTI sempat memacetkan arus lalu lintas.

Setibanya di depan Monumen Mandala, massa menggelar orasi dan membentangkan spanduk berisi kecaman terhadap serangan Israel ke Jalur Gaza dan mengecam pemerintah Amerika Serikat yang mendukung serangan biadab itu.

Dalam orasinya, Humas HTI Sulsel, Dirwan Abd Jalil mendeask kepala negara muslim untuk segera bertindak dan menghentikan serangan tersebut. Menurut Dirwan, cara efektif untuk menghentikan serangan itu adalah dengan mengirimkan tentara ke wilayah Gaza. Dengan cara itulah, rakyat di jalur Gaza bisa dilindungi dan sekaligus serangan yang dilakukan oleh Israel bisa dihentikan.

"Presiden SBY untuk mengambil prakarsa penting bagi segera terlaksananya pengiriman tentara dari negara-negara muslim itu. Sebagai negara muslim terbesar, langkah Presiden SBY diyakini sangat berpengaruh dalam menggerakkan negeri muslim lainnya guna mengambil langkah penting penyelamatan rakyat di jalur Gaza," katanya.

Dirwan juga mengimbau kepada umat muslim bergerak bersama-sama melakukan aksi solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza dalam segala bentuk.

"Kepada umat Islam bergerak bersama-sama melakukan aksi solidaritas untuk warga Palestina dan saling bahu membahu berjuang bersama bagi tegaknya kembali syariah dan khalifah," tandasnya.

Hingga saat ini, Israel terus membombardir Palestina hingga menewaskan 32 warga sipil dan melukai lebih dari 300 orang. Sebanyak 140 orang di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Dirwan menyatakan, korban akan terus berjatuhan, jika serangan Israel tidak dihentikan.

Editor :Farid Assifa

Permisi tanya, apa anda anda pikir tentara kita cukup kuat berhadapan dengan Israel? Apa anda pikir kita punya cukup sarana dan dana untuk mengirim pasukan ke Israel? Apa anda tidak berpikir yang lebih penting adalah proses damai, bukan membela salah satu pihak yang identik dengan menyiram bensin kepada api yang berkobar?

Mungkin nalar anda kurang berkembang baik, sehingga yang ada dalam pikiran anda anda hanya darah dan pembunuhan?

Quote :

Demo Rusuh, 12 Anggota HMI Digelandang ke Polda
Penulis : Lariza Oky Adisty | Rabu, 21 November 2012 | 18:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Demo di depan Kedubes AS berujung ricuh. Sebanyak 12 demonstran yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) digelandang ke Mapolda Metro Jaya.

"12 orang dari HMI diamankan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum dan saat ini masih diperiksa intensif oleh penyidik," ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Rabu (21/11/12).

Sebelum melakukan demo di depan Kedubes AS, massa HMI sempat melakukan unjuk rasa di depan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Dalam aksinya, mereka menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menciptakan perdamaian dunia dan mendorong agar Palestina menjadi negara yang berdaulat.

Di depan Kemenlu, sempat terjadi kericuhan kecil. Namun, tidak membesar. Kemudian mereka bergerak menuju Kedubes AS. Di Kedubes AS inilah kericuhan terjadi.

Pengunjuk rasa sempat menghancurkan pembatas jalan, lalu menimpuki polisi dengan telur. Buntutnya polisi pun menggeret 12 orang demonstran ke Mapolda Metro Jaya.



Editor :Ana Shofiana Sy

Nah ini contoh aneh lagi.
Namanya mahasiswa, seharusnya sudah punya nalar yang baik.
Yang perang adalah Israel dengan Hamas, perangnya terjadi di Palestina.
Yang didemo adalah kedubes AS, yang menlu nya justru sedang ke Israel mendamaikan yang sedang perang. Demo yang dilakukan secara rusuh justru di Jakarta, negara sendiri.

Anda anda ini mahasiswa atau preman kampung sih sebenarnya?

Quote :

Demo Anti-Israel, McD dan KFC Ditutup Paksa
Penulis : Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha | Rabu, 21 November 2012 | 15:40 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Ribuan santri mendatangi salah satu warsaji di salah satu pusat perbelanjaan di Tasikmalaya untuk segera ditutup, Rabu (21/11/2012) siang.

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Ribuan santri dari Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, yang berunjuk rasa mengecam agresi militer Israel ke Palestina, mendatangi dan meminta restoran makan siap saji asal Amerika Serikat di Tasikmalaya ditutup. Kedatangan para santri membuat restoran siap saji McDonald's dan KFC di Jalan HZ Mustofa tutup, Rabu (21/11/2012) siang.

Aksi itu merupakan rangkaian unjuk rasa para santri mengecam serangan Israel ke Palestina. Sebelumnya, demonstran berkumpul di kawasan Tugu Adipura Tasikmalaya sembari diguyur hujan. Massa pun berjalan kaki menuju Jalan HZ Mustofa dan meminta restoran siap saji asal Amerika Serikat di kawasan itu ditutup. Sontak pengunjung restoran yang tengah makan pun membubarkan diri.

"Ini bentuk solidaritas kami terhadap jatuhnya korban muslim di Palestina oleh Israel. Kami minta toko asal Amerika ini tutup selama tiga hari," terang salah satu koordinator aksi, Hj Daliah Mutiara Affandi.

Jika tuntutan pendemo tidak direalisasikan, kata Daliah, pihaknya akan mendatangkan massa lebih banyak lagi. Mereka menyatakan menutup dua restoran siap saji itu karena menjadi salah satu antek Amerika Serikat.

"Kami hanya menunjukkan kepedulian terhadap Palestina," tandas Daliah.

Akibat aksi para santri ini, Jalan HZ Mustofa macet total. Sebab, pengunjuk rasa berjalan kaki sepanjang jalan kawasan bisnis itu sembari meneriakkan protes terhadap Israel. Aksi ini dikawal petugas dari Polres Tasikmalaya Kota.

Editor :Farid Assifa

Naaah, ini satu lagi.
Kalau boleh tanya, di pesantren diajarin apa saja ya?
Tahukah kalian, yang sedang berperang adalah Israel dan Hamas, urusannya adalah soal wilayah mereka di Palestina.

Demonya mengapa di negara sednri, bahkan di kampung sendiri? Yang didemo juga tidak ada urusannya dengan orang Israel? Itu restoran bung, tempat orang kita sendiri makan, yang punya juga orang kita sendiri, yang kerja di sana juga orang kita sendiri.

Sungguh, persoalan pendidikan perlu sangat diperbaiki di negara kita ini. SSangat memalukan kalau hal hal seperti ini masih terus terjadi di jaman modern seperti ini. Kasihanilah nama baik negerimu sendiri.

ngakak dulu ya Pak Singa..
hahahahahaha.........

inilah jadinya bila otak kebanyakan diracun oleh manusia2 yang gelap mata

hello kitty wrote:

ngakak dulu ya Pak Singa..
hahahahahaha.........

inilah jadinya bila otak kebanyakan diracun oleh manusia2 yang gelap mata

Lhoh, koq malah ngakak sis?

biasalah..komedi yang sungguh ironi masih layak ditertawakan kok..
selalu saja mengulang pola yang sama, yaitu SALAH SASARAN

KFC= Mc.D = Israel???????????

hahahahahahahahaha...........

hello kitty wrote:

biasalah..komedi yang sungguh ironi masih layak ditertawakan kok..
selalu saja mengulang pola yang sama, yaitu SALAH SASARAN

KFC= Mc.D = Israel???????????

hahahahahahahahaha...........

Mungkin seperti kakak-kakaknya di Makassar, yang selalu menjadikan KFC dan McD sasaran demo, sekaligus minta makan gratis.

Hadeeeeh, kelakuan bangsaku ini.....

bruce wrote:

Nah ini contoh aneh lagi.
Namanya mahasiswa, seharusnya sudah punya nalar yang baik.
Yang perang adalah Israel dengan Hamas, perangnya terjadi di Palestina.
Yang didemo adalah kedubes AS, yang menlu nya justru sedang ke Israel mendamaikan yang sedang perang. Demo yang dilakukan secara rusuh justru di Jakarta, negara sendiri.

Anda anda ini mahasiswa atau preman kampung sih sebenarnya?

Harusnya AS didukung ya, bang? Bukannya ditekan dan didemo...
Karena AS kan jelas2 TIDAK PERNAH mendukung Israel dalam konflik Palestina yang sudah berjalan puluhan tahun ini, ya?

Koreksi saya kalau salah...

Silancah wrote:

bruce wrote:

Nah ini contoh aneh lagi.
Namanya mahasiswa, seharusnya sudah punya nalar yang baik.
Yang perang adalah Israel dengan Hamas, perangnya terjadi di Palestina.
Yang didemo adalah kedubes AS, yang menlu nya justru sedang ke Israel mendamaikan yang sedang perang. Demo yang dilakukan secara rusuh justru di Jakarta, negara sendiri.

Anda anda ini mahasiswa atau preman kampung sih sebenarnya?

Harusnya AS didukung ya, bang? Bukannya ditekan dan didemo...
Karena AS kan jelas2 TIDAK PERNAH mendukung Israel dalam konflik Palestina yang sudah berjalan puluhan tahun ini, ya?

Koreksi saya kalau salah...

Saya tidak akan mendukung ataupun menghujat US dalam kasus Israel Hamas sekarang ini.
Karena jelas terlihat, bahwa US tidak dalam posisi mendukung perang. Jadi, mengapa harus dihubung hubungkan dengan US?

bruce wrote:

Silancah wrote:

Harusnya AS didukung ya, bang? Bukannya ditekan dan didemo...
Karena AS kan jelas2 TIDAK PERNAH mendukung Israel dalam konflik Palestina yang sudah berjalan puluhan tahun ini, ya?

Koreksi saya kalau salah...

Saya tidak akan mendukung ataupun menghujat US dalam kasus Israel Hamas sekarang ini.
Karena jelas terlihat, bahwa US tidak dalam posisi mendukung perang. Jadi, mengapa harus dihubung hubungkan dengan US?

Kalau menyempitkan ruang waktu dan ruang pandang kita hanya pada konflik Gaza yang terjadi beberapa hari belakangan ini... AS memang jelas terlihat menginginkan perdamaian di tanah konflik itu.

Mungkin para pendemo terbawa suasana sejarah keberpihakan atau, saya perhalus, ketidaktegasan AS pada Israel selama sekian puluh tahun konflik Palestina tersebut.
Beda sekali dengan kegesitan dan sdemikian cekatannya AS saat terjadi konflik Irak-Kuwait, penurunan Saddam Husein di Irak.

Silancah wrote:

bruce wrote:

Silancah wrote:

Harusnya AS didukung ya, bang? Bukannya ditekan dan didemo...
Karena AS kan jelas2 TIDAK PERNAH mendukung Israel dalam konflik Palestina yang sudah berjalan puluhan tahun ini, ya?

Koreksi saya kalau salah...

Saya tidak akan mendukung ataupun menghujat US dalam kasus Israel Hamas sekarang ini.
Karena jelas terlihat, bahwa US tidak dalam posisi mendukung perang. Jadi, mengapa harus dihubung hubungkan dengan US?

Kalau menyempitkan ruang waktu dan ruang pandang kita hanya pada konflik Gaza yang terjadi beberapa hari belakangan ini... AS memang jelas terlihat menginginkan perdamaian di tanah konflik itu.

Mungkin para pendemo terbawa suasana sejarah keberpihakan atau, saya perhalus, ketidaktegasan AS pada Israel selama sekian puluh tahun konflik Palestina tersebut.
Beda sekali dengan kegesitan dan sdemikian cekatannya AS saat terjadi konflik Irak-Kuwait, penurunan Saddam Husein di Irak.

Naah, justru bukankah kita memang harus berpijak pada situasi yang nyata, kang? Tanpa kena imbas 'romantisme dan dendam' masa lalu?

Karena dengan pijakan yang tepat, kita bisa mengambil keputusan yang tepat pula.

Saya percaya, bahwa setiap persoalan memiliki sebab musababnya sendiri. Kasus perang 8 hari Israel Hamas terakhir inipun memiliki sebab musabab tersendiri pula. Kita tentunya tidak bijak jika menariknya terlalu jauh, karena akan menjadi bias.

Contoh yang agak OOT, kasus perkosaan TKW di malaysia oleh 3 polisi Malaysia. Saya sependapat dengan Marty N, bahwa kasusnya adalah perkosaan, dan TKW adalah korban, jangan mencari cari celah yang lain. Perkosaan adalah salah, dan pemerkosanya harus dihukum. Kita tidak boleh kemudian mencari cari celah, dimana kemungkinan si TKW adalah wanita penghibur dsb. Tiap tindakan harus diputus berdasarkan tindakan saat itu.

Kira kira seperti itulah, kang.

Salam

bruce wrote:

Naah, justru bukankah kita memang harus berpijak pada situasi yang nyata, kang? Tanpa kena imbas 'romantisme dan dendam' masa lalu?

Saya sih benar2 berharap AS akan melakukan sesuatu yang konkrit, tidak sekadar berbicara dengan PM Israel.
Kalau perlu turunkan pasukan ke Gaza untuk menengahi kedua pihak yang bertikai... sebagaimana halnya Amerika menurunkan pasukan ke Kuwait dan menyerbu Irak pada saat itu dengan dalih Sadam Hussein harus digulingkan karena telah melakukan penindasan terhadap rakyatnya.

Tapi saya bisa memahami para pendemo yang masih merasa kesal dengan sejarah AS yang bersikap lunak/berpihak pada Israel dan belum ada tindakan konkrit apa pun sampai saat ini.

bruce wrote:

Saya percaya, bahwa setiap persoalan memiliki sebab musababnya sendiri. Kasus perang 8 hari Israel Hamas terakhir inipun memiliki sebab musabab tersendiri pula. Kita tentunya tidak bijak jika menariknya terlalu jauh, karena akan menjadi bias.

Menurut Bang Bruce, sebab musabab perang 8 hari Israel Hamas yang terakhir ini apa ya?

Silancah wrote:

bruce wrote:

Naah, justru bukankah kita memang harus berpijak pada situasi yang nyata, kang? Tanpa kena imbas 'romantisme dan dendam' masa lalu?

Saya sih benar2 berharap AS akan melakukan sesuatu yang konkrit, tidak sekadar berbicara dengan PM Israel.
Kalau perlu turunkan pasukan ke Gaza untuk menengahi kedua pihak yang bertikai... sebagaimana halnya Amerika menurunkan pasukan ke Kuwait dan menyerbu Irak pada saat itu dengan dalih Sadam Hussein harus digulingkan karena telah melakukan penindasan terhadap rakyatnya.

WWaaah, jangan kang, saya koq tidak setuju.
Pertama, kehadiran pasukan US di Palestina akan menyebabkan tingkat kecurigaan semakin tinggi.
Kedua, sekali pasukan US turun, angkat kakinya sulit sekali, he he he, hitung berapa tahun pasukan US menetap di Afghanistan dan Irak.

Quote :

Tapi saya bisa memahami para pendemo yang masih merasa kesal dengan sejarah AS yang bersikap lunak/berpihak pada Israel dan belum ada tindakan konkrit apa pun sampai saat ini.

Dengan cara 'menyerbu' restoran cepat saji?

Quote :

Menurut Bang Bruce, sebab musabab perang 8 hari Israel Hamas yang terakhir ini apa ya?

Pihak Hamas main roket ke wilayah Israel, kang.

bruce wrote:

WWaaah, jangan kang, saya koq tidak setuju.
Pertama, kehadiran pasukan US di Palestina akan menyebabkan tingkat kecurigaan semakin tinggi.
Kedua, sekali pasukan US turun, angkat kakinya sulit sekali, he he he, hitung berapa tahun pasukan US menetap di Afghanistan dan Irak.

Hehehe, memang benar sih... kita tidak bisa meramalkan berapa lama pasukan AS akan tinggal di sana.
Tetapi semua upaya lain telah dilakukan dan menemui jalan buntu... tinggal solusi itu yang belum diaplikasikan.

bruce wrote:

Dengan cara 'menyerbu' restoran cepat saji?

Nah, kalau itu ngawur namanya... hehehe

bruce wrote:

Pihak Hamas main roket ke wilayah Israel, kang.

Coba kita gali lebih jauh, mengapa pihak Hamas main roket ke wilayah Israel?

Quote :

JAKARTA, PedomanNEWS.com - Tidak banyak yang tahu bahwa persentase terbesar penduduk di Palestina adalah penganut yahudi bukan muslim atau nasrani yang selama ini dikenal. Hal ini disampaikan oleh Duta besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, ketika ditemui dalam seminar memperingati Hari Internasional Solidaritas untuk Palestina yang berlangsung di Auditorium Yustinus Universitas Atmadjaya, Jakarta, Rabu (30/11/2011).

“Di Palestina 50% penduduknya beragama Yahudi dan sisanya beragama Kristen dan Muslim yang berada di daerah Tepi Barat dan Yerusalem,” ujarnya.

Mehdawi juga heran dengan beberapa orang dan kelompok yang selalu berteriak mendukung Palestina dan mengutuk Israel tetapi mereka tidak tahu permasalahannya yang terjadi di Palestina,

“Saya bingung dan heran dengan isu dan teriakan “Allahu Akbar” dari orang-orang terhadap yang terjadi antara Palestina dan Israel padahal mereka tidak tahu apa-apa dan tidak ada peran sama sekali untuk membantu kami, nol besar,” ungkapnya.

Terkait dengan Indonesia, Palestina membutuhkan bantuan dari Indonesia karena dengan pengalamannya dalam politik dan demokrasi serta sejarah perjuangan mereka selama 350 tahun.

Tanggal 29 November oleh PBB ditetapkan sebagai Hari Internasional Solidaritas terhadap Palestina pada Sidang Umum PBB 12 Desember 1979. Tanggal ini dipilih karena pada 29 November 1947 PBB menerapkan resolusi 181 (II) atau yang dikenal dengan nama Partition Resolution.

Resolusi ini mengatur pembagian Palestina menjadi dua, negara Yahudi dan negara Arab, dengan Yerusalem sebagai corpus separatum kedua wilayah. Namun, hanya satu negara yang lahir dari resolusi ini, yaitu Israel. Sementara Palestina masih diragukan kedaulatannya, bahkan oleh PBB sekalipun.

Rhesa Ivan Lorca

Artikel diatas agak jadul 1 Desember 2011.
Apakah teman2 dapat memberi informasi, betulkah susunan demografi Palestina seperti yang dinyatakan diatas ??

cinzano wrote:

Quote :

JAKARTA, PedomanNEWS.com - Tidak banyak yang tahu bahwa persentase terbesar penduduk di Palestina adalah penganut yahudi bukan muslim atau nasrani yang selama ini dikenal. Hal ini disampaikan oleh Duta besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, ketika ditemui dalam seminar memperingati Hari Internasional Solidaritas untuk Palestina yang berlangsung di Auditorium Yustinus Universitas Atmadjaya, Jakarta, Rabu (30/11/2011).

“Di Palestina 50% penduduknya beragama Yahudi dan sisanya beragama Kristen dan Muslim yang berada di daerah Tepi Barat dan Yerusalem,” ujarnya.

Mehdawi juga heran dengan beberapa orang dan kelompok yang selalu berteriak mendukung Palestina dan mengutuk Israel tetapi mereka tidak tahu permasalahannya yang terjadi di Palestina,

“Saya bingung dan heran dengan isu dan teriakan “Allahu Akbar” dari orang-orang terhadap yang terjadi antara Palestina dan Israel padahal mereka tidak tahu apa-apa dan tidak ada peran sama sekali untuk membantu kami, nol besar,” ungkapnya.

Terkait dengan Indonesia, Palestina membutuhkan bantuan dari Indonesia karena dengan pengalamannya dalam politik dan demokrasi serta sejarah perjuangan mereka selama 350 tahun.

Tanggal 29 November oleh PBB ditetapkan sebagai Hari Internasional Solidaritas terhadap Palestina pada Sidang Umum PBB 12 Desember 1979. Tanggal ini dipilih karena pada 29 November 1947 PBB menerapkan resolusi 181 (II) atau yang dikenal dengan nama Partition Resolution.

Resolusi ini mengatur pembagian Palestina menjadi dua, negara Yahudi dan negara Arab, dengan Yerusalem sebagai corpus separatum kedua wilayah. Namun, hanya satu negara yang lahir dari resolusi ini, yaitu Israel. Sementara Palestina masih diragukan kedaulatannya, bahkan oleh PBB sekalipun.

Rhesa Ivan Lorca

Artikel diatas agak jadul 1 Desember 2011.
Apakah teman2 dapat memberi informasi, betulkah susunan demografi Palestina seperti yang dinyatakan diatas ??

Saya kurang tahu dengan informasi di atas, bro.
Itu harus dicek kembali, apakah orang Palestina yang beragama Kristen dan Muslim di atas itu sudah termasuk para pengungsi yang tersebar di Mesir, Saudi, Yordania, dan Lebanon belum?

Tapi tertarik dengan kutipan di atas:
- 29 November 1947 PBB menerapkan resolusi 181 (II) atau yang dikenal dengan nama Partition Resolution. Resolusi ini mengatur pembagian Palestina menjadi dua, negara Yahudi dan negara Arab,
- Palestina masih diragukan kedaulatannya, bahkan oleh PBB sekalipun.

Aneh bin ajaib...

Sebenarnya, yang sekarang disebut Palestina itu yang mana, om? Karena secara de facto yang dikuasai oleh Palestina adalah Tepi Barat saja. Sementara Gaza dikuasai oleh Hamas. Sementara sisanya adalah negara Israel.

Kalau prosentasi penganut agama, sepertinya memang akan terpolarisasi, dimana yang beragama Yahudi akan berkumpul di Israel, dan yang beragama di luar Yahudi akan ke Tepi Barat dan Gaza.

Jadi sulit juga dipahami jika dikatakan bahwa Palestina mayoritas adalah beragama Yahudi, karena walaupun pasti ada Yahudi di Tepi Barat, tetapi pastilah minoritas sekali.

Sementara data Israel adalah sbb :

According to the Israel Central Bureau of Statistics, the population in 2011 was 75.4% Jewish, 20.6% Arab, and 4.1% minority groups.[1] The religious affiliation of the Israeli population[vague] as of 2011 was 75.4% Jewish, 16.9% Muslim, 2.1% Christian, and 1.7% Druze, with the remaining 4.0% not classified by religion.[2]

bruce wrote:

Sebenarnya, yang sekarang disebut Palestina itu yang mana, om? Karena secara de facto yang dikuasai oleh Palestina adalah Tepi Barat saja. Sementara Gaza dikuasai oleh Hamas. Sementara sisanya adalah negara Israel.

Kalau prosentasi penganut agama, sepertinya memang akan terpolarisasi, dimana yang beragama Yahudi akan berkumpul di Israel, dan yang beragama di luar Yahudi akan ke Tepi Barat dan Gaza.

Jadi sulit juga dipahami jika dikatakan bahwa Palestina mayoritas adalah beragama Yahudi, karena walaupun pasti ada Yahudi di Tepi Barat, tetapi pastilah minoritas sekali.

Sementara data Israel adalah sbb :

According to the Israel Central Bureau of Statistics, the population in 2011 was 75.4% Jewish, 20.6% Arab, and 4.1% minority groups.[1] The religious affiliation of the Israeli population[vague] as of 2011 was 75.4% Jewish, 16.9% Muslim, 2.1% Christian, and 1.7% Druze, with the remaining 4.0% not classified by religion.[2]

Waduhhh, mumet saya memikirkan Palestina dan Israel.

Kog simpang siur

cinzano wrote:

Waduhhh, mumet saya memikirkan Palestina dan Israel.

Kog simpang siur

Tergantung pihak yang berkepentingan ya om?
He he he he he, begitulah kenyataannya.
Karenanya, saya tidak mudah percaya dari satu sisi, paling tidak saya harus mengujinya, diusahakan dari sisi yang 'netral' atau dengan 'kepentingan' yang paling sedikit.

cinzano wrote:

Waduhhh, mumet saya memikirkan Palestina dan Israel.
Kog simpang siur

Saya sependapat dengan Cinzan. Itu sebabnya, saya tidak ikut-ikutan nimbrung, tidak cukup pengetahuan, rasanya. Jadi kalau ada yang minta saya ikut berperang ke sana, pasti saya jawab "Ogah".

Husada wrote:

cinzano wrote:

Waduhhh, mumet saya memikirkan Palestina dan Israel.
Kog simpang siur

Saya sependapat dengan Cinzan. Itu sebabnya, saya tidak ikut-ikutan nimbrung, tidak cukup pengetahuan, rasanya. Jadi kalau ada yang minta saya ikut berperang ke sana, pasti saya jawab "Ogah".

Lho, koq jadi ikut perang ke sana?

bruce wrote:

Husada wrote:

cinzano wrote:

Waduhhh, mumet saya memikirkan Palestina dan Israel.
Kog simpang siur

Saya sependapat dengan Cinzan. Itu sebabnya, saya tidak ikut-ikutan nimbrung, tidak cukup pengetahuan, rasanya. Jadi kalau ada yang minta saya ikut berperang ke sana, pasti saya jawab "Ogah".

Lho, koq jadi ikut perang ke sana?

Mod Rambo kan veteran perang vietnam

Sudah lama tidak beraksi ... pegal2 badannya

bruce wrote:

Lho, koq jadi ikut perang ke sana?

cinzano wrote:

Mod Rambo kan veteran perang vietnam
Sudah lama tidak beraksi ... pegal2 badannya

Lha, sekarang banyak ajakan tuk jadi sukarelawan, kan? Jangan jauh-jauh ke Timu Tengah sono, ajakan ke Rohingya yang di Asia saja banyak. Sementara ajakan membereskan HKBP Filadelphia, tidak ada. Bahkan membereskan GKI Yasmin yang sudah ada keputusan pengadilan saja tampak ogah-ogahan. Naaa... kalo ada ajakan jadi sukarelawan perang ke Gaza, ato ke Palestina, ogah saja.

Quote :

Demo Anti-Israel, Mahasiswa Makassar Sandera Truk
Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Kamis, 22 November 2012 | 17:25 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin demo Israel dengan menyandra truk dan menutup jalan trans Sulawesi, Kamis (21/11/2012).

MAKASSAR, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowaraya melakukan aksi unjuk rasa mengecam agresi Israel ke Palestina. Dalam aksinya, pendomo menutup setengah badan jalan trans Sulawesi, dengan menyandera satu truk, Kamis (22/11/2012).

Aksi yang digelar di depan bekas kampus UIN, Jalan Sultan Alauddin sejak pukul 02.00 Wita itu menyebabkan jalur trans Sulawesi Makassar-Gowa macet karena jalan terhalangi truk. Hingga pukul 17:30 Wita, penutupan jalan masih berlangsung dan nampak aparat kepolisian hanya melakukan pemantauan dari jarak jauh sekitar 500 meter.

Pparat kepolisian tidak mendekati pendemo untuk menghindari bentrokan fisik. Dalam orasinya, mahasiswa mengecam penyerangan Israel ke Palestina yang menewaskan ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Selain itu, mereka juga menuntut pembebasan rekannya di Jakarta yang diamankan aparat kepolisian pascabentrokan fisik, Rabu (22/11/2012) kemarin.

Editor :Farid Assifa

Ada yang tahu apa hubungannya antara truk di lintas trans Makassar dengan prang Israel-Hamas? Saya bingung dengan cara pikir orang orang yang mengaku mahasiswa seperti ini.