Ini jenis orang orang yang suka perang

Quote :

Tetap Buka, KFC Digeruduk Puluhan Santri
Penulis : Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha | Kamis, 22 November 2012 | 21:16 WIB

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Puluhan santri mendatangi lagi restoran siap saji KFC di Mal Plaza Asia, Jalan HZ Mustofa Tasikmalaya, Kamis (22/11/2012) sore. Kedatangan para santri ini karena menduga, restoran simbol Amerika Serikat itu buka kembali dibuka.

Padahal sebelumnya para santri saat berunjukrasa mengecam agersi Israel ke Palestina, Rabu kemarin, meminta restoran ini ditutup selama tiga hari. Bahkan penutupan tersebut berdasarkan perjanjian di atas kertas yang disepakati kedua belah pihak.

Kedatangan santri tersebut sontak membuat KFC menutup lagi tempatnya. Pengunjung yang tengah makan pun membubarkan diri. Aksi para santri ini mendapatkan penjagaan ketat petugas dari Polres Tasikmalaya Kota. "Kami datang ke sini untuk menutup lagi KFC ini karena masih buka," ujar salah seorang santri yang tengah berjaga di depan restoran tersebut.

Duty Manager KFC HZ Mustofa Tasikmalaya Popi Purnama mengatakan, pihaknya nekat membuka tokonya atas seizin pengelola gedung yang menyatakan kalau buka pun akan aman. Padahal, pihaknya hari ini sampai dua hari ke depan berencana tidak buka.

"Kami tak keberatan kalau tidak buka selama tiga hari. Ini hanya salah paham saja. Saya mendapat kabar pukul sebelas siang untuk membuka toko oleh pengelola gedung. Katanya aman kok gak akan ada apa-apa. Eh, malah kayak gini jadinya. Jadi saya tutup lagi tokonya," jelas Popi, saat akan pulang setelah menutup tokonya.

Sementara, saat akan dikonfirmasi dengan mendatangi kantor pengelola gedung Plaza Asia, salah seorang pegawainya mengaku belum bisa memberikan keterangan terkait penutupan lagi KFC. "Wah, jam segini tidak bisa pak, sudah mau pada pulang, maaf yah," kata salah seorang petugas kepada wartawan.

Diberitakan sebelumnya, restoran KFC dan McDonalds di Jalan HZ Mustofa Tasikmalaya dipaksa tutup oleh ribuan santri yang berunjuk rasa mengecam agresi militer Israel terhadap Palestina. Pendemo menuding restoras simbol Amerika Serikat itu sebagai antek Israel. Sampai berita ini diturunkan, restoran KFC masih mendapatkan penjagaan polisi. Pintu masuknya digembok dengan rantai besi dan ditempel kertas segel oleh santri.

Editor :Farid Assifa

Nah yang ini lain lagi anehnya. Dan saya masih bigung mencari hubungan antara perang Israel Hamas, dengan tutup tiga hari untuk resto penjual ayam goreng di kota kecil di Jawa Barat. Ada yang bisa bantu memberi penjelasan kepada saya dimana hubungannya... ?

Quote :

Ragu Gencatan Senjata, Massa HMI Demo Lagi
Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Senin, 26 November 2012 | 13:06 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Massa HMI Kota Kediri, Jawa Timur gelar solidaritas dukungan terhadap Palestina disekitaran Alon-alon Kota Kediri, Senin (26/11/2012)

KEDIRI, KOMPAS.com - Meskipun gencatan senjata antara kubu Palestina maupun Israel telah dilakukan, namun kecaman terhadap konflik yang terjadi pada kedua negara itu terus berlangsung. Di Kota Kediri, Jawa Timur, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga menggelar unjukrasa guna mengecam konflik tersebut, Senin (26/11/2012).

Ketua Cabang HMI Kota Kediri, Miftah Farid mengatakan, meskipun sudah ada gencatan senjata namun tidak mutlak menjamin stabilitas keamanan. Aksi tersebut dilakukan karena meragukan efektivitas gencatan senjata, terutama niat tulus pihak Israel yang cenderung ingkar janji. "Gencatan senjata bagi Israel hanya tekstual saja, buktinya maghrib kemarin masih ada kontak senjata," kata Miftah Farid di sela-sela aksi.

Demo kali ini merupakan bentuk desakan kepada para pihak, terutama Badan Perserikatan Bangsa-bangsa agar semakin peduli dengan kondisi yang ada. "Selain solidaritas kami kepada Palestina, aksi ini sekaligus menandaskan agar PBB mengawasi ketat gencatan senjata itu," imbuhnya.

Sementara, aksi tersebut mereka gelar di Alun-alun Kota Kediri dengan diikuti oleh puluhan personil. Mereka menyampaikan aspirasinya melalui selebaran, spanduk serta dalam materi orasinya. Mereka juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan kegigihan perjuangan rakyat Palestina di tengah keterbatasan dalam melawan negara Israel yang dikenal mempunyai persenjataan modern.

Editor :Glori K. Wadrianto

Kadang suka geregetan dan sekaligus kasihan dengan manusia manusia seperti ini. Mengaku mahasiswa tetapi nalarnya masih sangat tertinggal.

Perangnya dimana, demonya dimana. Perangnya kapan demonya kapan. Perangnya siapa lawan siapa, yang didemo siapa.

Orang betawi bilang 'Si Pitung naik ojek, kaga nyambung jek'

Quote :

HMI Ambon Desak Dunia Wujudkan Kemerdekaan Palestina
Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Senin, 26 November 2012 | 15:15 WIB

[You must be registered and logged in to see this image.]
Puluhan Aktivis HMI di Ambon, Senin (26/112012) siang berunjuk rasa mengutuk serangan militer Israel di Jalur Gaza.

AMBON, KOMPAS.com - Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Ambon, Senin (26/11/2012) berunjuk rasa di depan Tugu Gong Perdamaian Dunia untuk memprotes serangan militer Israel ke Jalur Gaza yang menimbulkan banyak korban jiwa masyarakat sipil Palestina.

Meski kesepakatan gencatan senjata antara militer Israel dengan Hamas sudah tercapai, mahasiswa menilai kesepakatan tersebut tidak bersifat permanen dan sewaktu-waktu akan muncul kekerasan baru di wilayah tersebut.

Dalam orasinya, puluhan mahasiswa ini mendesak pemerintah Indonesia dan Organisasi Konfrensi Islam (OKI) serta Liga Arab dapat memainkan peran dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Mahasiswa menilai solusi untuk menghentikan kekerasan di wilayah tersebut hanya satu yakni kemerdekaan bagi bangsa Palestina.

"Segala kekerasan yang terjadi terhadap warga Palestina dapat segera berakhir bila Bangsa Palestina telah memiliki kedaulatan sebagai sebuah negara merdeka. Atas dasar itulah kami minta pemerintah Indonesia dan negara-negara Islam dapat memainkan perannya dalam memerdekakan Palestina," kata koordinator aksi, Husain Bafadal saat berorasi.

Puluhan mahasiswa ini juga mendesak PBB untuk segera menyeret otoritas militer Israel ke Mahkamah Internasinal untuk mempertanggung jawabkan keputusan menyerang warga sipil Palestina.

"PBB harus menyeret otoritas militer Israel yang terlibat membunuh ratusan warga sipil di jalur Gaza. Ini kejahatan kemanusiaan, ini melanggar perjanjian HAM yang telah disepakati seluruh negara di dunia,"kata pendemo lain.

Dalam orasinya, puluhan aktivis HMI ini juga menyerukan kepada dunia internasional agar segera memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang saat ini sangat menderita.

Mahasiswa bahkan meminta PBB segera mengeluarkan sanksi kepada Israel atas tindakan militernya di Jalur Gaza yang telah menimbulkan ratusan korban jiwa masyarakat sipil.

Dalam aksinya, puluhan mahasiswa ini membawa serta sejumlah pamflet bertuliskan kecaman terhadap aksi militer Israel di Gaza.

Aksi ini sempat menimbulkan kericuhan antara polisi dan mahasiswa saat polisi hendak memadamkan ban bekas yang dibakar mahasiswa. Selain mahasiswa, aksi ini diikuti sejumlah siswa sekolah dasar.

Sebelum mengakhiri aksi tersebut, puluhan mahasiswa ini lalu membakar bendera Israel dan sejumlah pamflet yang dibawa pendemo.

Editor :Kistyarini

Lhhhaaaaaaa ini lagi, udah telat bro, yang didemo apanya lagi???
Memangnya di Ambon koran beritanya telat atau tidak ada internet ?

Kalau ditarik ke garis evolusi, kira-kira sejaman dengan manusia purbakah? Atau sudah masuk manusia modern awal, dimana ego sektariannya masih sangat menonjol? Belum bersedia hidup berdampingan dengan sesama hanya karena berbeda golongan?