Amankan Natal, Ormas Islam Jaga Gereja

Amankan Natal, Ormas Islam Jaga Gereja
Penulis : Kontributor Semarang, Puji Utami | Rabu, 19 Desember 2012 | 18:30 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Jawa Tengah terus melakukan persiapan terhadap pelaksanaan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2013. Sejumlah pihak digandeng untuk pelaksanaan pengamanan perayaan ini, termasuk organisasi masyarakat (ormas) Islam yang ada di wilayah Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Tengah Kombes Djihartono, Rabu (19/12/2012). "Koordinasi dengan instansi terkait terus dilakukan, juga melibatkan ormas-ormas Islam untuk menjaga gereja dan bersama-sama mewujudkan perayaan Natal yang kondusif," ujarnya.

Pihak Polda Jateng mengerahkan 12.682 personel untuk menjaga gereja dan tempat-tempat umum selama perayaan Natal dan Tahun Baru. Sejumlah tempat yang akan menjadi fokus pengamanan selain di gereja adalah mal, tempat wisata, dan tempat keramaian lainnya.

Di Jawa Tengah setidaknya terdapat lebih dari 2.000 gereja yang akan melaksanakan perayaan Natal. Di Kota Semarang terdapat lebih dari 180 gereja. "Sebenarnya pengamanan tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya karena melibatkan TNI secara langsung serta pemerintah daerah setempat, seperti Satpol PP dan pihak terkait lainnya," katanya.

Editor :Glori K. Wadrianto



Ehm, tentu umat Kristen berterimakasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan.
Hanya saja, pertanyaan yang usil adalah seperti ini, dijaga terhadap apa dan siapa ya?
Karena yang mengganggu tentunya adalah 'teroris' dan 'ormas Islam' yang ganas, atau ada yang lain?

bruce wrote:

Ehm, tentu umat Kristen berterimakasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan.
Hanya saja, pertanyaan yang usil adalah seperti ini, dijaga terhadap apa dan siapa ya?
Karena yang mengganggu tentunya adalah 'teroris' dan 'ormas Islam' yang ganas, atau ada yang lain?

seharusnya sih dlm menjalankan ibadah sesuai dgn agama yg kita anut tuh tidak perlulah dijaga dgn ketat seperti itu..
sepertinya seolah2 agama yg kita anut itu adlh ajaran yg 'sesat' dan terlarang aj..

dan menurut sy bantuan yg diberikan ormas Islam yg 'moderat' (macam NU dan Muhammadiyah) itu tidak begitu berguna dan sekedar cm 'basa-basi' aj kok, seperti agar dibilang 'eksis' aj bro.. buktinya bila terjadi sesuatu mereka tidak bisa berbuat apa2, tetap harus mengandalkan pihak yg berwajib(kepolisian).. kita lihat aj sewaktu kejadian yg menimpa Gereja Yasmin, atau Gereja2 yg mendapat teror dr Ormas2 Islam 'garis keras' macam FPI, dsb.. mereka tidak berbuat apa2, bahkan cuma sekedar mengecam atau menegur tindakan anarkis mereka pun tidak berani..

Sy bukannya bermaksud utk mengecilkan atau tidak menghargai bantuan yg diberikan itu, tp bukankah lebih baik dan bermanfaat bila mereka dpt 'menghimbau' atau mengajarkan kpd Ormas2 Islam yg anarkis itu bahwa tindakan yg mereka lakukan adlh suatu kesalahan dan tidak baik utk dilakukan, bukannya utk membantu masalah keamanan..

Karena memang sepertinya umat Islam angat beragam, dan tidak satu jalan pikiran. Aliran yang satu bisa berbeda jauh dengan aliran yang lain. Bukan dalam doktrin, tetapi dalam sikap. Memang aneh, tetapi nyata.

Syalom

Sebagian besar kawan-kawan yang menganut Islam itu kelihatannya memang tidak mengenal detil sikap dan perilaku kehidupan junjungannya. Maklum, sebelum dunia maya seperti sekarang merambah dunia, ajaran Islam diajarkan sebagian besar dalam Bahasa Arab yang menjadi kendala tersendiri. Umat hanya menghafal apa yang dikatakan ustadnya.

Sekarang, setelah dunia maya mudah diakses, tulisan-tulisan dalam Bahasa Arab sudah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, maka orang yang yang mempunyai keingintahuan atas sepak terjang junjungannya dapat mencari berbagai informasi dalam bahasa yang dapat dimengerti. Maka, materi yang selama ini hanya diperoleh dari penyampaian pemimpinnya, bisa langsung dikonfirmasi melalui dunia maya.

Tetapi, memang masih ada sisa kejiwaan yang sudah mengendap sedemikian lama, sehingga perbuatan-perbuatan merasa benar sendiri masih terasa.

bruce wrote:

Karena memang sepertinya umat Islam angat beragam, dan tidak satu jalan pikiran. Aliran yang satu bisa berbeda jauh dengan aliran yang lain. Bukan dalam doktrin, tetapi dalam sikap. Memang aneh, tetapi nyata.

Syalom

tp diantara semua agama yg ada didunia ini entah itu Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, dll, masing2 terdapat banyak macam atau alirannya baik mengenai doktrin atau ajarannya kan bro, bukan cuma dlm agama Islam aj..
yg bikin sy heran tp tidak merasa aneh ya bro, kok cuma yg satu itu doank yg bikin 'rusuh'..?!?
nda dimana2 bro, bukan cm di negara kita doank.. bahkan diantara sesamanya namun lain aliran macam Syiah dan Suni pun mereka saling ribut dan bunuh2an... saya yakin kalaupun cuma ada satu agama di dunia ini yaitu agama Islam doank , maka mereka pun akan saling berperang dan bermusuhan tanpa ada kata damai bro.. hihihi

nothingman wrote:

bruce wrote:

Karena memang sepertinya umat Islam angat beragam, dan tidak satu jalan pikiran. Aliran yang satu bisa berbeda jauh dengan aliran yang lain. Bukan dalam doktrin, tetapi dalam sikap. Memang aneh, tetapi nyata.

Syalom

tp diantara semua agama yg ada didunia ini entah itu Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, dll, masing2 terdapat banyak macam atau alirannya baik mengenai doktrin atau ajarannya kan bro, bukan cuma dlm agama Islam aj..
yg bikin sy heran tp tidak merasa aneh ya bro, kok cuma yg satu itu doank yg bikin 'rusuh'..?!?
nda dimana2 bro, bukan cm di negara kita doank.. bahkan diantara sesamanya namun lain aliran macam Syiah dan Suni pun mereka saling ribut dan bunuh2an... saya yakin kalaupun cuma ada satu agama di dunia ini yaitu agama Islam doank , maka mereka pun akan saling berperang dan bermusuhan tanpa ada kata damai bro.. hihihi

Yang saya maksud di posting saya di atas adalah 'dalam sikap' bro, bukan 'dalam doktrin' karena kalau dalam doktrin, semua agama punya keberagaman Tetapi sikap, seharusnya sih seragam. Kalau ada orang Kristen menyatakan kasih, maka tidak bisa diartikan lain, yakni lebih mementingkan Tuhan dan sesama dibanding dirinya sendiri.

Syalom

waduuh maap bro bruce, iya sy kurang teliti bacanya... hihihi

siip bro, setuju dgn anda.. tp itu dia bro hampir disemua agama mengajarkan utk mengasihi dan menghargai sesamanya bahkan kpd semua mahluk hidup, kecuali ajaran yg satu itu tuh jg diajarkan utk membenci bahkan menyakiti orang lain...

Syalom,

nothingman wrote:

waduuh maap bro bruce, iya sy kurang teliti bacanya... hihihi

siip bro, setuju dgn anda.. tp itu dia bro hampir disemua agama mengajarkan utk mengasihi dan menghargai sesamanya bahkan kpd semua mahluk hidup, kecuali ajaran yg satu itu tuh jg diajarkan utk membenci bahkan menyakiti orang lain...

Syalom,

Mungkinkah salah penafsiran saat ayat itu diturunkan? Ataukah bisa sebuah ayat yang berupa perintah berlaku pada kasus tertentu? Karena dari bermiliar umat Islam, sebagian besar adalah toleran, atau merekalah yang salah?

bruce wrote:

Mungkinkah salah penafsiran saat ayat itu diturunkan? Ataukah bisa sebuah ayat yang berupa perintah berlaku pada kasus tertentu? Karena dari bermiliar umat Islam, sebagian besar adalah toleran, atau merekalah yang salah?

Menurut saya, mungkin saja terjadi salah tafsir atas suatu ayat. Tafsiran oleh orang yang toleran, mungkin karena telah mencoba membadingkan sifat Tuhan yang tidak akan diskriminatif berdasarkan perkataan seseorang, melainkan diskriminatif berdasarkan perbuatan. Maksud saya, menurut pemahaman saya, Tuhan tetap berlaku diskriminatif, yaitu Tuhan memihak pada yang menuruti perintahNya, dan menjadi seteru bagi yang menentang kehendakNya. Nah, penganut Islam yang toleran itu ialah mereka yang menyadari bahwa Tuhan adalah Maha Adil, maka mereka selaku penganut Islam tidak perlu menghakimi bahwa penganut Non-Muslim bukan umat Tuhan. Sementara penganut Islam yang intoleran itu, memposisikan diri sebagai hamba bagi junjungannya yang dikenal melalui khotbah-khotbah, tidak berupaya mengkonfirmasi dengan ayat sebenarnya.

Maksud saya, misalkan ada suatu ayat yang dijadikan oleh seorang pengkhotbah sebagai acuan khotbahnya. Itu diterima oleh umat tanpa mengkonfirmasi ke ayat dimaksud. Seluruh penjabaran oleh si pengkhotbah, diterima bulat-bulat. Padahal, sebaiknya ialah, pendengar khotbah itu mengkonfirmasi ke ayat acuan tersebut, apakah memang demikian atau ada penjabaran yang melenceng, atau bagaimana. Nah, merupakan kesulitan tersendiri kalau ayat dimaksud ditulis dalam bahasa yang tidak dimengerti oleh umat, sehingga pada saat mengkonfirmasi, ya tetap saja tidak mengerti, sehingga yang tertangkap adalah penjabaran si pengkhotbah. Ada bagian ayat itu yang tertinggal, tetapi tidak diketahui pendengar khotbah. Demikian seterusnya, maka kesalahtafsiran ayat berakumulasi.

Namun, sungguh layak mempertanyakan jika ayat yang turun sangat sering diskriminatif memihak pada seorang saja. Dimana orang itu ketika merasa belum berdaya mematuhi semua aturan kebaikan (ambil contoh tentang kawin) kemudian setelah merasa memiliki daya lalu berbuat seenaknya sendiri dengan mempertamengkan ayat yang turun diskriminatif. Betapa Tuhan tidak adil kalau diskriminatif kepada seorang saja, meskipun orang itu mengajarkan ketidakadilan berupa perampokan, pembunuhan, berbuat semaunya pada perempuan, dll. Menjadi lebih aneh lagi, ketika orang itu masih bersama istri pertama, ayat-ayat yang turun relatif bersifat umum yaitu untuk kepentingan manusia seluruhnya. E'e'eee... pemberi ayat itu seolah tahu bahwa penerima ayat sudah ditinggal mati istri, maka ayat-ayat diskriminatif turun secara beruntun. Celakanya, para penganut tidak mengkonfirmasi lebih lanjut.

Begitu menurut saya.

bruce wrote:

nothingman wrote:

waduuh maap bro bruce, iya sy kurang teliti bacanya... hihihi

siip bro, setuju dgn anda.. tp itu dia bro hampir disemua agama mengajarkan utk mengasihi dan menghargai sesamanya bahkan kpd semua mahluk hidup, kecuali ajaran yg satu itu tuh jg diajarkan utk membenci bahkan menyakiti orang lain...

Syalom,

Mungkinkah salah penafsiran saat ayat itu diturunkan? Ataukah bisa sebuah ayat yang berupa perintah berlaku pada kasus tertentu? Karena dari bermiliar umat Islam, sebagian besar adalah toleran, atau merekalah yang salah?

hal ini jg pernah sy katakan sebelumnya, klo ada umat Islam yg berbuat baik, toleran, dsb, itu karena mereka tidak patuh terhadap perintah Nabinya bro...
apakah bro masih ingat kasusnya bang Haji Rhoma ketika dituduh melakukan black campaign thdp pasangan Jokowi-Ahok dulu...?
ketika dibahas dlm sebuah forum diskusi dan diliput media TV, berkali2 bang Haji Rhoma membela diri dgn mengatakan, bahwa ia sebagai mubaliq/imam diwajibkan utk berdakwak dan mengikuti perintah/ajaran Muhammad, utk memilih pemimpin yg seiman, dan dilarang keras memilih yg tidak seiman... ini ada ayat2nya di Al-Quran loh bro, apakah anda tidak percaya kepada sy..?
lalu apakah anda/kita masih yakin klo ajaran Islam itu mengajarkan umatnya utk bertoleran thdp penganut agama lain dgn adanya ayat2 tsb di Kitab Sucinya..??? (masih banyak lg ayat2 yg menunjukkan klo sifat ajaran Islam itu tidak toleran terhadap ajaran lain bro)
klo emang salah penafsiran terhadap ayat2 tsb, dan berlakunya ayat2 tsb hanya pd saat diturunkannya atau berlakunya pd kasus2 tertentu aj sih, seharusnya orang2 macam bang Haji Rhoma, atau ormas2 macem FPI tidak akan menggunakan ayat2 tsb sebagai dasar dr tindakanya itu bro..
justru menurut sy orang2 macem seperti Rhoma, FPI itulah yg bisa dikatakan seorang Muslim sejati, dan orang2 seperti Ulil, alm Gus Dur, dan sebagian besar penganut Muslim yg bertoleran terhadap penganut agama lain hanyalah penganut Muslim yg tidak taat alias abal2...

ya untungnya bagi kita muslim yg tidak taat tsb di Indonesia ini jumlahnya jauh lebih banyak bro.. coba klo seperti di Aceh atau di Arab Saudi sana bro, pasti kita tidak akan bolehkan mendirikan tempat ibadah, jangankan tempat ibadah, menjalankan ibadah secara terang2an pun tidak akan boleh...

Syalom,

Nah, dalam beberapa hal saya sependapat dengan anda, bro. Tetapi coba lihat dari sisi lain:

Kebanyakan para orang orang yang beraliran keras atau tidak toleran itu, ternyata tidak memiliki dasar agama yang mumpuni, alias pas pasan saja. Cuma mampu hafal ayat, dan pandai bicara bak tukang obat (atau dangdutan).

Sementara yang menguasai luar dalam, seperti alm, Abdurahman Wahid, alm.Nurcholis Madjid, Komaruddin Hidayat, ternyata toleran.

Jadi, sepertinya juga mungkin mirip mirip dengan Kristen (atau agama lainnya), bentuknya seperti lonceng, awalnya toleran, tahu sedikit jutru fanatik, semakin tahu ternyata semakin toleran.

Punya pendapat beda mungkin?

Syalom

bruce wrote:

Nah, dalam beberapa hal saya sependapat dengan anda, bro. Tetapi coba lihat dari sisi lain:

Kebanyakan para orang orang yang beraliran keras atau tidak toleran itu, ternyata tidak memiliki dasar agama yang mumpuni, alias pas pasan saja. Cuma mampu hafal ayat, dan pandai bicara bak tukang obat (atau dangdutan).

Sementara yang menguasai luar dalam, seperti alm, Abdurahman Wahid, alm.Nurcholis Madjid, Komaruddin Hidayat, ternyata toleran.

waduuuh, sy jd bingung nih gmn mau menjelaskanya bro...
disatu sisi sy sangat menghargai orang2 macam Alm Gus Dur, alm Cak Nur, atu orang2 macam Ulil tersebut, jd sy nda enak dan merasa bersalah jika mengatakan mereka ini tergolong umat Muslim yg tidak taat bro.. tp disisi yg lain sy jg tidak bisa meyalahkan orang2 macam penyanyi dangdut, atau orang2 yg berpaham keras dan fanatik itu bro, sebab dasar2 mereka jg kuat (dlm Ayat2 Al Quran dan Hadis)..
jd dlm Al Quran dan Hadis itu terdapat dua ajaran/paham tsb bro, ayat2 yg lembut dan penuh kasih ada, tp ayat2 yg keras dan kejam pun jg ada (lebih lengkap dibanding Alkitab kan bro).. enak kan bro klo mau berbuat baik ada dasarnya, dan klo mau berbuat jahat seperti merampok, menjarah dan membunuh pun ada dasarnya..
jd ya tinggal mereka aj mau pilih berdasarkan ayat2 yg mana, tp kedua golongan tsb sama2 memiliki dasar yg kuat..

makanya sy pernah katakan sebelumnya klo ajaran Islam itu seperti 'bermuka dua', muka yg satu baik dan ramah tp ada jg muka yg keras dan kejam..

bruce wrote:

Jadi, sepertinya juga mungkin mirip mirip dengan Kristen (atau agama lainnya), bentuknya seperti lonceng, awalnya toleran, tahu sedikit jutru fanatik, semakin tahu ternyata semakin toleran.

Punya pendapat beda mungkin?

Syalom

se-fanatik2nya penganut Kristen atau agama lainnya bro, tidak akan sampai berbuat kejam atau sampai menyakiti orang lain, karena hal itu tidak terdapat dlm ajaran agamanya.. paling banter dia akan menuding orang lain dengan kata2 'sesat' atau ajaran sesat(walaupun hal ini jg tidak pernah diajarkan ol ajaran agama2 lain tsb)..
hal ini lah yg membuatnya berbeda..

Syalom

Kita melihat dalam agama Kristen, jangan dulu soal kekerasan bro, tetapi coba lihat dari bagaimana pemahaman umat Kristen, yang ternyata beragam.

Dalam situasi sekarang ini, kita sering saksikan betapa mudahnya seorang pendeta menyatakan bahwa 'ikut Jesus, semua beres, makmur sejahtera lahir bathin' sementara bagi umat Kristen yang 'lebih paham' tidak pernah ada janji Jesus terhadap kesejahteraan hidup di dunia. Bahkan Jesus sendiri hidup sederhana, bahkan pengikutNya pun harus dibunuh. Dari contoh ini terlihat bahwa pemahaman antar Kristen bisa berbeda. Nah, pemahaman ayat yang tidak menyeluruh akan mengakibatkan pemahaman yang terpotong serta keliru.

Mungkin, itu juga yang terjadi di antara para pemeluk agama Islam. Dimana pemahaman agama yang terpotong akan mengakibatkan kesalahan serta pengertian yang sempit.

Syalom

IMHO bahwa pemahaman umat Kristen sangat beragam dan macamnya seperti yg bro bruce katakan..
tp menurut sy pribadi ya bro, apapun pemahaman yg berbeda itu tidak akan menjadi masalah selama hal tsb tidak menimbulkan perpecahan yg berujung dgn terjadinya aksi kekerasan/tindakan anarkis.. ya klo cm pecah organisasinya macem Gereja Protestan, dan banyak denom2 lainnya sih menurut sy bukan masalah.. jd klo ada seorang pendeta yg berkotbah klo mau ikut Yesus selain selamat jg bakal hidup sejahtera, makmur dan kaya raya dan ternyata memang benar nti klo banyak jemaat yg masuk bener jd kaya beneran berarti ya kita syukur alhamdulillah aj bro.. masalah ntinya akan beneran selamat dan masuk surga atau tidak kan kita tidak bisa mengetahuinya, krn itu bukan urusan kita lagi..
dan tinggal kita nti masing2 umat yg menilai dan menentukan akan mengikuti ajaran yg mana yg menurutnya paling baik dan benar, toh kita tidak dipaksa/memaksa orang lain utk menentukan pilihan kita tsb...

tp klo ada pastor/pendeta yg mengajarkan utk melakukan pengeboman bunuh diri, atau merusak tempat ibadah agama lain dan aksi2 anarkis lainya, itu baru bisa jd permasalahan.. kita bisa mempertanyakan dr mana asal ajaran pendeta/pastor tsb berasal, dan mungkin secara tegas kita bisa mengatakan bahwa apa yg diajark ol pendeta/pastor tsb adalah sesuatu yg salah karena ajaran tsb bukan berasal dr Yesus atau berdasar Alkitab..

lain halnya dgn ajaran tetangga kita bro, krn kedua hal tsb sama2 diajarkan dan ada tertulis dlm kitab suci maupun hadis yg jd pegangan mereka.. makanya kita tidak bisa menyalahkan kedua golongan tsb dgn jelas dan pasti krn dua2nya memiliki dasar dr sumber yg sama yaitu Al Quran dan Hadis..

Syalom

Betul bro, sependapat, tetapi di Kristen juga terdapat pendeta yang aneh aneh lho, seperti yang mengusulkan bakar Quran waktu itu (lepas bahwa ternyata ada sebab musababnya).

Jadi, selalu ada pengecualian dari setiap lingkungan ya, begitu barangkali.

bruce wrote:

Betul bro, sependapat, tetapi di Kristen juga terdapat pendeta yang aneh aneh lho, seperti yang mengusulkan bakar Quran waktu itu (lepas bahwa ternyata ada sebab musababnya).

Jadi, selalu ada pengecualian dari setiap lingkungan ya, begitu barangkali.

waaaks... ternyata ada kejadian seperti itu yah bro... :)

ya menurut sy sih apapun penyebabnya, tidak seharusnya seorang pendeta mengusulkan/berbuat seperti itu bro.. krn hal2 macem itu tidak pernah ada dlm ajaran Kristen/Katolik.. ya klo ada pendeta yg ngajarin sperti itu bisa kita pertanyakan dr mana dasar yg dia digunakan atau bisa jg langsung kita salahkan dgn mengatakan ajaran pendeta tsb adlh ngawur... (yg ngawur cm pendetanya ya bro, bukan ajaran denom atau organisasi Gerejanya) :)

Begitulah, bro.

He he he he

Syalom