Tuntut Masjid Dibangun, Ormas Islam Sumut Demo Hotel Emerald Garden

Medan - Sekitar 300 orang dari organisasi kemasyarakatan Islam kembali menggelar unjuk rasa di depan Hotel Emerald Garden, Jalan Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Mereka mendesak manajemen hotel membangun kembali masjid yang dirobohkan untuk pengembangan hotel dan perumahan.

Massa yang tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara Pembela Masjid ini tiba usai salat Jumat, (3/2/2012). Mereka kemudian berorasi dan membentangkan poster berisi kecaman di depan hotel.

Ketua Presidium Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara Pembela Masjid, Leo Imsar Adnans, mengatakan manajemen Hotel Emerald Garden harus membangun kembali Masjid Raudhatul Islam yang berada di belakang hotel.

"Tindakan penghancuran masjid-masjid di Kota Medan merupakan indikasi tidak adanya saling hormat-menghormati antarsesama pemeluk agama di daerah ini," ujar Imsar dalam pernyataannya.

Jangan sampai, ujar Imsar, tindakan mengusik SARA yang dilakukan pengembang dengan menghancurkan masjid-masjid akan menjadi konflik SARA yang berkepanjangan di kota tersebut.

Aksi yang berjalan tertib itu, dijaga tak kurang dari 100 polisi dari Polresta Medan. Selain mengakibatkan kemacetan, aksi demo juga menyebabkan dihentikannya operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Coco yang berada persis di depan hotel.


Kebetulan berita di Tempat asal saya, :o

Jadi ceritanya, Mesjid yang sebelumnya diruntuhkan ini merupakan masjid yang dibangun ditanah milik emerald Garden. Nah, saya tidak begitu perduli dengan masalah ini sebenarnya. Tapi yang menarik perhatian saya adalah, ketika Berdemo, para Ormas Islam ini Membawa spanduk yang bertuliskan : 1 Masjid diruntuhkan, 1000 rumah china kami bakar( kebetulan saya etnis tiong hua). Padahal, belum tentu yang memerintahakan menggusur itu orang tiong hua :) .
Dan lagi bisa diliat yang saya bold, apakah segala sesuatu mesti diselesaikan dengan konflik? dan mengapa harus konflik SARA? mengingat ini bukanlah masalah agama? dan berdasarkan sumber yang saya baca, pihak management mengatakan bahwa masjid yang dibangun tidak sesuai dengan UU dan peruntuhan tesebut pun telah mendapat izin perda( sumbernya blm bisa saya temukan, ntar saya cari lagi)

Nah, adakah cara menyelesaikan hal ini dengan damai menurut pandangan umat Islam?

Yaaah, seperti biasa yang terjadi di negara ini.

Konflik apapun, oleh siapapun, yang dibawa adalah urusan SARA.
kalau sudah urusn SARA, maka yang dijadikan korban pertama aalah China, yang kedua adalah Kristen.

Aneh, tapi nyata. Saya jadi terpikir dengan kasus GKI Yasmin. Dibangun di tanah sendiri, sudah emngantungi ijin, didemo dan dirusak, tidak diijinkan beribadah bahkan di trotoarnya, perkara sudah menang, kejadiannya tetap.

Jika bangsa ini cuma berpikir seperti katak dalam tempurung, kapan kita bisa maju dan berdiri sama tinggi dengan bangsa lain?

lee_king_kong wrote:

Jadi ceritanya, Mesjid yang sebelumnya diruntuhkan ini merupakan masjid yang dibangun ditanah milik emerald Garden. Nah, saya tidak begitu perduli dengan masalah ini sebenarnya. Tapi yang menarik perhatian saya adalah, ketika Berdemo, para Ormas Islam ini Membawa spanduk yang bertuliskan : 1 Masjid diruntuhkan, 1000 rumah china kami bakar( kebetulan saya etnis tiong hua). Padahal, belum tentu yang memerintahakan menggusur itu orang tiong hua :) .
Dan lagi bisa diliat yang saya bold, apakah segala sesuatu mesti diselesaikan dengan konflik? dan mengapa harus konflik SARA? mengingat ini bukanlah masalah agama? dan berdasarkan sumber yang saya baca, pihak management mengatakan bahwa masjid yang dibangun tidak sesuai dengan UU dan peruntuhan tesebut pun telah mendapat izin perda( sumbernya blm bisa saya temukan, ntar saya cari lagi)

Nah, adakah cara menyelesaikan hal ini dengan damai menurut pandangan umat Islam?

@ Bro' Lee,

Islam slalu menggunakan pemahaman "Gigi ganti gigi ; Tulang ganti tulang " dan hal tsb diatas udah menjadi tradisi bro...,
perlakuan konflik SARA udah dianggap sebagai suatu sakramen sebagai amalan tiket buat masuk surga.

Penyelesaian secara 'Damai' ?? kayaknya sulit tuh bro...
karena yg ada didalam benak adalah, berjuang sebagai laskar islam akan berpahala bla..bla...bla.....

bruce wrote:

Aneh, tapi nyata. Saya jadi terpikir dengan kasus GKI Yasmin. Dibangun di tanah sendiri, sudah emngantungi ijin, didemo dan dirusak, tidak diijinkan beribadah bahkan di trotoarnya, perkara sudah menang, kejadiannya tetap.

@ bro' Bruce,

Bener juga tuh bro'...seletukan dari si Opa Sahetapy di TV-ONE;
jika perlakuan bgs ini terus menerus seperti diatas, maka Indonesia ini akan terkutuk oleh ulah mereka.

lee_king_kong wrote:

Kebetulan berita di Tempat asal saya, :o

Jadi ceritanya, Mesjid yang sebelumnya diruntuhkan ini merupakan masjid yang dibangun ditanah milik emerald Garden. Nah, saya tidak begitu perduli dengan masalah ini sebenarnya. Tapi yang menarik perhatian saya adalah, ketika Berdemo, para Ormas Islam ini Membawa spanduk yang bertuliskan : 1 Masjid diruntuhkan, 1000 rumah china kami bakar( kebetulan saya etnis tiong hua). Padahal, belum tentu yang memerintahakan menggusur itu orang tiong hua :) .
Dan lagi bisa diliat yang saya bold, apakah segala sesuatu mesti diselesaikan dengan konflik? dan mengapa harus konflik SARA? mengingat ini bukanlah masalah agama? dan berdasarkan sumber yang saya baca, pihak management mengatakan bahwa masjid yang dibangun tidak sesuai dengan UU dan peruntuhan tesebut pun telah mendapat izin perda( sumbernya blm bisa saya temukan, ntar saya cari lagi)

Nah, adakah cara menyelesaikan hal ini dengan damai menurut pandangan umat Islam?

Saya menjadi pihak pertama yang tidak setuju dengan tindakan di atas.

Urusan ini adalah antara masyarakat setempat yang kehilangan tempat ibadahnya dan manajemen Emerald Green yang seharusnya diselesaikan antara mereka saja.
Tidak usah membawa2 etnis atau agama lain yang tidak ada sangkut pautnya.

Saya rasa mayoritas umat Islam dan ulama2 di negeri kita yang tercinta ini akan sependapat dengan saya.
Dan inilah sikap Islam yang sesungguhnya.
Mohon maaf bila memang ada oknum2 yang tengil seperti itu... semoga aparat dan ulama/masyarakat Islam di sana bisa meredam pemikiran2 yang menyimpang ini.

bruce wrote:

Yaaah, seperti biasa yang terjadi di negara ini.

Konflik apapun, oleh siapapun, yang dibawa adalah urusan SARA.
kalau sudah urusn SARA, maka yang dijadikan korban pertama aalah China, yang kedua adalah Kristen.

Memang menyedihkan, bro ...
Sebagai seseorang yang pernah bersekolah di sekolah Katolik yang notabene muridnya mayoritas Chinese Kristen .. saya sempat merasakan ketegangan dan ketidaknyamanan karena menjadi etnis dan agama minoritas di negeri kita ini semasa Pemilu dahulu.

bruce wrote:

Aneh, tapi nyata. Saya jadi terpikir dengan kasus GKI Yasmin. Dibangun di tanah sendiri, sudah emngantungi ijin, didemo dan dirusak, tidak diijinkan beribadah bahkan di trotoarnya, perkara sudah menang, kejadiannya tetap.

Jika bangsa ini cuma berpikir seperti katak dalam tempurung, kapan kita bisa maju dan berdiri sama tinggi dengan bangsa lain?

Saya sempat baca2 sedikit tentang kasus GKI Yasmin ini ... saya dengar masalahnya, yang jarang diekspos, juga terletak pada pemalsuan tanda tangan masyarakat setempat, Bang.
Apakah itu benar?

Quote :

Saya sempat baca2 sedikit tentang kasus GKI Yasmin ini ... saya dengar masalahnya, yang jarang diekspos, juga terletak pada pemalsuan tanda tangan masyarakat setempat, Bang.
Apakah itu benar?

Ini kisah yang saya dapat dari kalangan GKI di luar GKI Yasmin, jadi seharusnya bisa dipercaya.

Ketika perijinan diajukan, pihak GKI menyerahkan kepada RT/RW setempat, karena tentu saja mereka itulah yang berwenang memita tanda tangan. Hal itu terpenuhi, ijin warga didapat. Sudah tentu seperti biasa, pihak yang memohon ke RT/RW memberi uang jasa. Sampai di situ masalah selesai.

Ketika pembangunan, ada pihak preman yang ingin mengutip uang jaga, ada pegawai pemda yang ingin mendapat setoran, seperti umumnya orang yang sedang membangun rumah, selalu didatangi, ijin sudah di tanganpun, tetap harus memberi upeti. Hal-hal seperti ini ditolak oleh GKI, atau, mungkin prosedurnya tidak seperti kalau pribadi yang sedang membangun, karena uang yang dikeluarkan harus ada pertanggung jawabannya, jadi permintaan permintan itu ditolak.

Maka, preman dan pemda, menyimpan kepahitan kepada GKI. Mulailah mereka menggerakan penduduk, menyampaikan provokasi soal SARA dsb. Preman pun mulai menarik ormas Islam yang terbiasa bermain kasar. Maka mulailah kasus itu, ketika GKI Yasmin yang nyaris selesai dibangun, diserbu dan dirusak. Proses hukum hingga ke MA pun yang memenangkan gugatan GKI Yasmin dimentahkan di tingkat pemda.

Sebagai pembanding, sebenarnya tidak kurang banyaknya tempat retret umat Kristen di daerah Puncak-Cipanas, Katolik punya Lembah Karmel yang sangat indah dan luas, belum lagi di Cipanas ada gereja dan bahkan Panti asuhan yang dikelola susteran, begitu juga umat Kristen, dan Buddhist, punya tempat ibadah yang cukup besar di daerah itu, tidak pernah masalah. Karena pada dasarnya penduduk di daerah tersebut sangat toleran dan terbuka. Dan GKI Yasmin, dibangun oleh GKI yang notabene adalah aliran gereja Protestan yang sangat santun, tidak pernah bermasalah dengan umat lain, mereka juga melakukan penginjilan tidak secara agresif. Jadi adalah sangat aneh jika keberadaan mereka di daerah itu ditolak hingga seperti itu.

Salam

yah memank kalo urusan kayak gini tak pernah selesai buat dibahas sich.. kemarin saya pernah baca itu ketua FPI, Habib Rizki itu dengan enteng bilang SBY kafir. malah diexpos ke media ( detik kalo tak salah). apa mungkin pemerintah kalah berkuasa sama ormas seperti ini ya..

pernah juga ormas islam ini mengacau ditempat yang notabene memank menjual makanan tidak halal. Tapi lokasi penjualan ini di dalam kompleks rumah yang semua penghuninya merupakan etnis tiong hua. Alasannya karena bau makanan yang tidak halal itu bisa tersebar kemana - mana. Sampai sempat terjadi tutup paksa juga. Tapi akhirnya sich saya dengar masalah itu terselesaikan dengan uang ..

untuk masalah kasus emerald garden ini, saya belum dapat update nya, tapi dari temen2 sana katanya sich sudah tak ada demo lagi. lagian berita kota sumut sedang teralihkan oleh kebakaran yang menghabiskan 80 rumah lebih

Masalahnya memang seperti itu, saya suka sedih melihat agama Islam sering kali dipergunakan sebagai alat untuk pemerasan, dan tindakan tidak terpuji lainnya oleh orang orang yang 'sedikit' mengerti agama. Sedangkan para pelaku yang justru bertindak ganas, adalah orang orang yang cuma bisa melafalkan ayat atu dua saja.

Tugas berat untuk Muslim berpendidikan seperti kang Lancah dan kawan kawan. Karena sebenarnya yang merusak Islam adalah justru orang yang mengaku Islam sendiri.

SYalom

mencari uang dengan dasar agama..yah, sebenaranya semua agama pasti ada yang seperti itu. cuman mungkin caranya saja yang beda

bruce wrote:

Masalahnya memang seperti itu, saya suka sedih melihat agama Islam sering kali dipergunakan sebagai alat untuk pemerasan, dan tindakan tidak terpuji lainnya oleh orang orang yang 'sedikit' mengerti agama. Sedangkan para pelaku yang justru bertindak ganas, adalah orang orang yang cuma bisa melafalkan ayat atu dua saja.

Tugas berat untuk Muslim berpendidikan seperti kang Lancah dan kawan kawan. Karena sebenarnya yang merusak Islam adalah justru orang yang mengaku Islam sendiri.

SYalom

Islam adalah milik Allah, maka pasti Allah akan melindunginya, meskipun banyak orang yg mengaku Islam berkelakuan yg bisa mengotori Islam itu sendiri.

Seperti halnya nama Allah, saya rasa nama Allah tdk akan sedikitpun tercemar dan akan tetap mulia meskipun banyak manusia yg diciptakan-Nya tidak mau menyembah-Nya, bahkan banyak juga yg malah melecehkan-Nya.

striker wrote:

bruce wrote:

Masalahnya memang seperti itu, saya suka sedih melihat agama Islam sering kali dipergunakan sebagai alat untuk pemerasan, dan tindakan tidak terpuji lainnya oleh orang orang yang 'sedikit' mengerti agama. Sedangkan para pelaku yang justru bertindak ganas, adalah orang orang yang cuma bisa melafalkan ayat atu dua saja.

Tugas berat untuk Muslim berpendidikan seperti kang Lancah dan kawan kawan. Karena sebenarnya yang merusak Islam adalah justru orang yang mengaku Islam sendiri.

SYalom

Islam adalah milik Allah, maka pasti Allah akan melindunginya, meskipun banyak orang yg mengaku Islam berkelakuan yg bisa mengotori Islam itu sendiri.

Seperti halnya nama Allah, saya rasa nama Allah tdk akan sedikitpun tercemar dan akan tetap mulia meskipun banyak manusia yg diciptakan-Nya tidak mau menyembah-Nya, bahkan banyak juga yg malah melecehkan-Nya.

Masalahnya, banyak yang muncul an berbondong2 membela yang sudah tentu dengan caranya sendiri. Pandangan oom Sticker tentang kasus diatas gimana?

lee_king_kong wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

Masalahnya memang seperti itu, saya suka sedih melihat agama Islam sering kali dipergunakan sebagai alat untuk pemerasan, dan tindakan tidak terpuji lainnya oleh orang orang yang 'sedikit' mengerti agama. Sedangkan para pelaku yang justru bertindak ganas, adalah orang orang yang cuma bisa melafalkan ayat atu dua saja.

Tugas berat untuk Muslim berpendidikan seperti kang Lancah dan kawan kawan. Karena sebenarnya yang merusak Islam adalah justru orang yang mengaku Islam sendiri.

SYalom

Islam adalah milik Allah, maka pasti Allah akan melindunginya, meskipun banyak orang yg mengaku Islam berkelakuan yg bisa mengotori Islam itu sendiri.

Seperti halnya nama Allah, saya rasa nama Allah tdk akan sedikitpun tercemar dan akan tetap mulia meskipun banyak manusia yg diciptakan-Nya tidak mau menyembah-Nya, bahkan banyak juga yg malah melecehkan-Nya.

Masalahnya, banyak yang muncul an berbondong2 membela yang sudah tentu dengan caranya sendiri. Pandangan oom Sticker tentang kasus diatas gimana?

dengan cara sendiri yg bagaimana? kalau caranya salah tentu saja saya tidak setuju.

gini lho, seperti kelakuan ormas Islam itu, apa kah yang mereka lakukan sesuai dengan Islam?

lee_king_kong wrote:

gini lho, seperti kelakuan ormas Islam itu, apa kah yang mereka lakukan sesuai dengan Islam?

kelakuan yg mana? kalau mereka melakukan pengrusakan tentu saja itu tdk sesuai dengan Islam.

nah itu dia...berarti mereka bertindak menurut cara mereka sendirikan?

lee_king_kong wrote:

nah itu dia...berarti mereka bertindak menurut cara mereka sendirikan?

Apakah kalau setiap tindakan orang Islam harus selalu ditanyakan apakah itu menurut atau sesuai dengan syariat Islam atau tidak?

Banyak juga orang Islam yg melakukan Zina, Mabuk, dan makan makanan yg diharamkan, tentu saja mereka bertindak menurut cara mereka sendiri meskipun agama melarang tindakan tersebut. Dan mereka sendiri pula yg akan menanggung akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat.

striker wrote:

lee_king_kong wrote:

nah itu dia...berarti mereka bertindak menurut cara mereka sendirikan?

Apakah kalau setiap tindakan orang Islam harus selalu ditanyakan apakah itu menurut atau sesuai dengan syariat Islam atau tidak?

Banyak juga orang Islam yg melakukan Zina, Mabuk, dan makan makanan yg diharamkan, tentu saja mereka bertindak menurut cara mereka sendiri meskipun agama melarang tindakan tersebut. Dan mereka sendiri pula yg akan menanggung akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat.

Apakah perasaan anda juga jengkel kalau melihat ulah orang orang beratribut Islam, tetapi melakukan tindakan anarkis?

Karena kalau ada orang bawa bawa salib dan melakukan tindakan anarkis, atau memakai salib tetapi jadi preman, saya merasa agama saya sedang dilecehkan.

bruce wrote:

striker wrote:

lee_king_kong wrote:

nah itu dia...berarti mereka bertindak menurut cara mereka sendirikan?

Apakah kalau setiap tindakan orang Islam harus selalu ditanyakan apakah itu menurut atau sesuai dengan syariat Islam atau tidak?

Banyak juga orang Islam yg melakukan Zina, Mabuk, dan makan makanan yg diharamkan, tentu saja mereka bertindak menurut cara mereka sendiri meskipun agama melarang tindakan tersebut. Dan mereka sendiri pula yg akan menanggung akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat.

Apakah perasaan anda juga jengkel kalau melihat ulah orang orang beratribut Islam, tetapi melakukan tindakan anarkis?

Karena kalau ada orang bawa bawa salib dan melakukan tindakan anarkis, atau memakai salib tetapi jadi preman, saya merasa agama saya sedang dilecehkan.

Sayapun akan merasakan seperti yg anda rasakan mas.

Gak kebayang jengkelnya, kalau lihat orang pake sorban, bawa tasbeh (rosario), yg kelihatannya alim tapi didepannya ada atau sedang menenggak minuman keras, atau tertangkap sedang berzina ataupun bertindak anarkis.

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

lee_king_kong wrote:

nah itu dia...berarti mereka bertindak menurut cara mereka sendirikan?

Apakah kalau setiap tindakan orang Islam harus selalu ditanyakan apakah itu menurut atau sesuai dengan syariat Islam atau tidak?

Banyak juga orang Islam yg melakukan Zina, Mabuk, dan makan makanan yg diharamkan, tentu saja mereka bertindak menurut cara mereka sendiri meskipun agama melarang tindakan tersebut. Dan mereka sendiri pula yg akan menanggung akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat.

Apakah perasaan anda juga jengkel kalau melihat ulah orang orang beratribut Islam, tetapi melakukan tindakan anarkis?

Karena kalau ada orang bawa bawa salib dan melakukan tindakan anarkis, atau memakai salib tetapi jadi preman, saya merasa agama saya sedang dilecehkan.

Sayapun akan merasakan seperti yg anda rasakan mas.

Gak kebayang jengkelnya, kalau lihat orang pake sorban, bawa tasbeh (rosario), yg kelihatannya alim tapi didepannya ada atau sedang menenggak minuman keras, atau tertangkap sedang berzina ataupun bertindak anarkis.

Nah, dalam hal ini, terus terang, justru agama Islam yang paling banyak disalah gunakan (di Indonesia ya). Jika ada pembunuh, atau penjahat apaah, saat tertangkap, dan diadili, pasti tidak lupa berpakaian cara Muslim, kalau cowo berbaju gamis dan berkopiah putih. Kalau cewe bisa tiba tiba mengenakan jilbab. Padahal tertangkapnya karena tindakan yang sangat jauh dari agama. Coba deh anda perhatikan. Begitu juga si bidadari (angie) yang akan segera sidang, pasti langsung mengenakan busana muslim.

Kalau menurut saya, itu termasuk penyalah gunaan atribut, walau, bisa saja si tertuduh langsung bertobat nasuha, walau kemungkinannya sih kecil ya, he he he.

Salam

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

lee_king_kong wrote:

nah itu dia...berarti mereka bertindak menurut cara mereka sendirikan?

Apakah kalau setiap tindakan orang Islam harus selalu ditanyakan apakah itu menurut atau sesuai dengan syariat Islam atau tidak?

Banyak juga orang Islam yg melakukan Zina, Mabuk, dan makan makanan yg diharamkan, tentu saja mereka bertindak menurut cara mereka sendiri meskipun agama melarang tindakan tersebut. Dan mereka sendiri pula yg akan menanggung akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat.

Apakah perasaan anda juga jengkel kalau melihat ulah orang orang beratribut Islam, tetapi melakukan tindakan anarkis?

Karena kalau ada orang bawa bawa salib dan melakukan tindakan anarkis, atau memakai salib tetapi jadi preman, saya merasa agama saya sedang dilecehkan.

Sayapun akan merasakan seperti yg anda rasakan mas.

Gak kebayang jengkelnya, kalau lihat orang pake sorban, bawa tasbeh (rosario), yg kelihatannya alim tapi didepannya ada atau sedang menenggak minuman keras, atau tertangkap sedang berzina ataupun bertindak anarkis.

Nah, dalam hal ini, terus terang, justru agama Islam yang paling banyak disalah gunakan (di Indonesia ya). Jika ada pembunuh, atau penjahat apaah, saat tertangkap, dan diadili, pasti tidak lupa berpakaian cara Muslim, kalau cowo berbaju gamis dan berkopiah putih. Kalau cewe bisa tiba tiba mengenakan jilbab. Padahal tertangkapnya karena tindakan yang sangat jauh dari agama. Coba deh anda perhatikan. Begitu juga si bidadari (angie) yang akan segera sidang, pasti langsung mengenakan busana muslim.

Kalau menurut saya, itu termasuk penyalah gunaan atribut, walau, bisa saja si tertuduh langsung bertobat nasuha, walau kemungkinannya sih kecil ya, he he he.

Salam

mungkin salah satu cara tuk mendapat simpati hakim, biat kelihatan lebih alim dan mendapatkan keringanan hukuman.
Namanya juga usaha mas.. hehehe

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

lee_king_kong wrote:

nah itu dia...berarti mereka bertindak menurut cara mereka sendirikan?

Apakah kalau setiap tindakan orang Islam harus selalu ditanyakan apakah itu menurut atau sesuai dengan syariat Islam atau tidak?

Banyak juga orang Islam yg melakukan Zina, Mabuk, dan makan makanan yg diharamkan, tentu saja mereka bertindak menurut cara mereka sendiri meskipun agama melarang tindakan tersebut. Dan mereka sendiri pula yg akan menanggung akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat.

Apakah perasaan anda juga jengkel kalau melihat ulah orang orang beratribut Islam, tetapi melakukan tindakan anarkis?

Karena kalau ada orang bawa bawa salib dan melakukan tindakan anarkis, atau memakai salib tetapi jadi preman, saya merasa agama saya sedang dilecehkan.

Sayapun akan merasakan seperti yg anda rasakan mas.

Gak kebayang jengkelnya, kalau lihat orang pake sorban, bawa tasbeh (rosario), yg kelihatannya alim tapi didepannya ada atau sedang menenggak minuman keras, atau tertangkap sedang berzina ataupun bertindak anarkis.

Nah, dalam hal ini, terus terang, justru agama Islam yang paling banyak disalah gunakan (di Indonesia ya). Jika ada pembunuh, atau penjahat apaah, saat tertangkap, dan diadili, pasti tidak lupa berpakaian cara Muslim, kalau cowo berbaju gamis dan berkopiah putih. Kalau cewe bisa tiba tiba mengenakan jilbab. Padahal tertangkapnya karena tindakan yang sangat jauh dari agama. Coba deh anda perhatikan. Begitu juga si bidadari (angie) yang akan segera sidang, pasti langsung mengenakan busana muslim.

Kalau menurut saya, itu termasuk penyalah gunaan atribut, walau, bisa saja si tertuduh langsung bertobat nasuha, walau kemungkinannya sih kecil ya, he he he.

Salam

mungkin salah satu cara tuk mendapat simpati hakim, biat kelihatan lebih alim dan mendapatkan keringanan hukuman.
Namanya juga usaha mas.. hehehe

Betul, memang tujuannya untuk menimbulkan simpati hakim dan penonton. Tapi, itu sama saja dengan memanfaatkan atribut keIslaman kan, mas? Atau kasarnya adalah mereka itu tukang tipu, tapi ya memang kalau bukan krimina masa disidang ya, he he he.

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

lee_king_kong wrote:

nah itu dia...berarti mereka bertindak menurut cara mereka sendirikan?

Apakah kalau setiap tindakan orang Islam harus selalu ditanyakan apakah itu menurut atau sesuai dengan syariat Islam atau tidak?

Banyak juga orang Islam yg melakukan Zina, Mabuk, dan makan makanan yg diharamkan, tentu saja mereka bertindak menurut cara mereka sendiri meskipun agama melarang tindakan tersebut. Dan mereka sendiri pula yg akan menanggung akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat.

Apakah perasaan anda juga jengkel kalau melihat ulah orang orang beratribut Islam, tetapi melakukan tindakan anarkis?

Karena kalau ada orang bawa bawa salib dan melakukan tindakan anarkis, atau memakai salib tetapi jadi preman, saya merasa agama saya sedang dilecehkan.

Sayapun akan merasakan seperti yg anda rasakan mas.

Gak kebayang jengkelnya, kalau lihat orang pake sorban, bawa tasbeh (rosario), yg kelihatannya alim tapi didepannya ada atau sedang menenggak minuman keras, atau tertangkap sedang berzina ataupun bertindak anarkis.

Nah, dalam hal ini, terus terang, justru agama Islam yang paling banyak disalah gunakan (di Indonesia ya). Jika ada pembunuh, atau penjahat apaah, saat tertangkap, dan diadili, pasti tidak lupa berpakaian cara Muslim, kalau cowo berbaju gamis dan berkopiah putih. Kalau cewe bisa tiba tiba mengenakan jilbab. Padahal tertangkapnya karena tindakan yang sangat jauh dari agama. Coba deh anda perhatikan. Begitu juga si bidadari (angie) yang akan segera sidang, pasti langsung mengenakan busana muslim.

Kalau menurut saya, itu termasuk penyalah gunaan atribut, walau, bisa saja si tertuduh langsung bertobat nasuha, walau kemungkinannya sih kecil ya, he he he.

Salam

mungkin salah satu cara tuk mendapat simpati hakim, biat kelihatan lebih alim dan mendapatkan keringanan hukuman.
Namanya juga usaha mas.. hehehe

Betul, memang tujuannya untuk menimbulkan simpati hakim dan penonton. Tapi, itu sama saja dengan memanfaatkan atribut keIslaman kan, mas? Atau kasarnya adalah mereka itu tukang tipu, tapi ya memang kalau bukan krimina masa disidang ya, he he he.

Nah, kalo yang begini, bukankah namanya melecehkan agama juga?

lee_king_kong wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

lee_king_kong wrote:

nah itu dia...berarti mereka bertindak menurut cara mereka sendirikan?

Apakah kalau setiap tindakan orang Islam harus selalu ditanyakan apakah itu menurut atau sesuai dengan syariat Islam atau tidak?

Banyak juga orang Islam yg melakukan Zina, Mabuk, dan makan makanan yg diharamkan, tentu saja mereka bertindak menurut cara mereka sendiri meskipun agama melarang tindakan tersebut. Dan mereka sendiri pula yg akan menanggung akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat.

Apakah perasaan anda juga jengkel kalau melihat ulah orang orang beratribut Islam, tetapi melakukan tindakan anarkis?

Karena kalau ada orang bawa bawa salib dan melakukan tindakan anarkis, atau memakai salib tetapi jadi preman, saya merasa agama saya sedang dilecehkan.

Sayapun akan merasakan seperti yg anda rasakan mas.

Gak kebayang jengkelnya, kalau lihat orang pake sorban, bawa tasbeh (rosario), yg kelihatannya alim tapi didepannya ada atau sedang menenggak minuman keras, atau tertangkap sedang berzina ataupun bertindak anarkis.

Nah, dalam hal ini, terus terang, justru agama Islam yang paling banyak disalah gunakan (di Indonesia ya). Jika ada pembunuh, atau penjahat apaah, saat tertangkap, dan diadili, pasti tidak lupa berpakaian cara Muslim, kalau cowo berbaju gamis dan berkopiah putih. Kalau cewe bisa tiba tiba mengenakan jilbab. Padahal tertangkapnya karena tindakan yang sangat jauh dari agama. Coba deh anda perhatikan. Begitu juga si bidadari (angie) yang akan segera sidang, pasti langsung mengenakan busana muslim.

Kalau menurut saya, itu termasuk penyalah gunaan atribut, walau, bisa saja si tertuduh langsung bertobat nasuha, walau kemungkinannya sih kecil ya, he he he.

Salam

mungkin salah satu cara tuk mendapat simpati hakim, biat kelihatan lebih alim dan mendapatkan keringanan hukuman.
Namanya juga usaha mas.. hehehe

Betul, memang tujuannya untuk menimbulkan simpati hakim dan penonton. Tapi, itu sama saja dengan memanfaatkan atribut keIslaman kan, mas? Atau kasarnya adalah mereka itu tukang tipu, tapi ya memang kalau bukan krimina masa disidang ya, he he he.

Nah, kalo yang begini, bukankah namanya melecehkan agama juga?

Apa kalau ada orang kristen tertangkap lalu ke pengadilan memakai kalung salib, itu juga menurut anda melecehkan agama mas?

Quote :

Apa kalau ada orang kristen tertangkap lalu ke pengadilan memakai kalung salib, itu juga menurut anda melecehkan agama mas?

Sebenarnya, bisa dilihat/dibandingkan dengan kesehariannya mas. Jka sehari hari ia memakai kalung salib (jilbab) dan ketika di pengadilan memakainya juga, maka tidak terkesan melecehkan. Tetapi, kalau sehari hari tidak pernah memakai atribut agam (kalung salib/baju muslim) tetapi apda pengadilan pakai (kalung salib segeda gajah/baju muslim), itu sih sudah melecehkan. Itu menurut saya, bagaimana menurut anda mas?