Indonesia Gagal Lindungi Minoritas

Husada wrote:

[You must be registered and logged in to see this image.]Tragis. Dipilih untuk memimpin warga yang bhinneka, malah berniat menghilangkan bahagian kebhinnekaan.

Karena di salah satu situs tetangga, kemenangan sang tokoh disenut di atas itu, dianggap sebagai kemenangan tetangga, begitu juga target mereka untuk menguasai SumUt.

He he he he, kekuasaan, sejatinya tidak akan jauh dari sekedar fulus bagi mereka, dan tentu saja power untuk melakukan 'mengalahkan musuh'.

bruce wrote:

Karena di salah satu situs tetangga, kemenangan sang tokoh disenut di atas itu, dianggap sebagai kemenangan tetangga, begitu juga target mereka untuk menguasai SumUt.

Kelihatannya, siapa saja yang jadi penguasa eh, pemerintah di Sumut, tidak akan mudah menggurui masyarakat Sumut. Masyarakat Sumut sudah relatip berpikiran terbuka. Pandangan masyarakat Sumut, tidak akan mudah terpancing. Terbukti ketika musim bom dulu, masyarakat Sumut anteng saja.

Husada wrote:

bruce wrote:

Karena di salah satu situs tetangga, kemenangan sang tokoh disenut di atas itu, dianggap sebagai kemenangan tetangga, begitu juga target mereka untuk menguasai SumUt.

Kelihatannya, siapa saja yang jadi penguasa eh, pemerintah di Sumut, tidak akan mudah menggurui masyarakat Sumut. Masyarakat Sumut sudah relatip berpikiran terbuka. Pandangan masyarakat Sumut, tidak akan mudah terpancing. Terbukti ketika musim bom dulu, masyarakat Sumut anteng saja.

sy jg masih yakin dan percaya sebagian besar penduduk di Indonesia jg sudah mulai berpikiran terbuka dan tidak mudah terpancing Oom.. hanya sebagian keciiil aj, yg berpikiran picik dan sukanya cari2 keributan.. tp klo yg sebagian kecil itu tetap dibiarkan, maka suatu saat akan tumbuh mjd besar, seharusnya jika pemerintah kita cepat tanggap, selagi mereka masih kecil dan dikit harusnya mereka2 ini ditindak tegas, dan sayangnya sampe sekarang pemerintah kita sptnya anteng-anteng aj tuh, seolah2 meremehkan kelompok2 yg sering melakukan tindakan anarkis tsb..

[You must be registered and logged in to see this image.]

nothingman wrote:

sy jg masih yakin dan percaya sebagian besar penduduk di Indonesia jg sudah mulai berpikiran terbuka dan tidak mudah terpancing Oom.. hanya sebagian keciiil aj, yg berpikiran picik dan sukanya cari2 keributan.. tp klo yg sebagian kecil itu tetap dibiarkan, maka suatu saat akan tumbuh mjd besar, seharusnya jika pemerintah kita cepat tanggap, selagi mereka masih kecil dan dikit harusnya mereka2 ini ditindak tegas, dan sayangnya sampe sekarang pemerintah kita sptnya anteng-anteng aj tuh, seolah2 meremehkan kelompok2 yg sering melakukan tindakan anarkis tsb..
[You must be registered and logged in to see this image.]

Dalam hal ini, saya sependapat lagi dengan Nothingman. Kalau menduga-duga penyebabnya, yahh... mungkin saja demi pekerjaan. Sebab, sudah nyata dari pemberitaan-pemberitaan, sebagian besar aparat negeri ini mengisi posnya sekarang, adalah untuk pekerjaan, bukan untuk berbakti bagi masyarakat. Bakti kepada masyarakat hanya pencitraan belaka.

Kalau menurut aku sih tergantung pada figur Pimpinan(Presidennya) kak Husada.
Dulu waktu jamannya Soekarno dan pak Harto, yang mereka lakukan sudah benar, kelompok-kelompok separatis yang ingin membuat kekacauan dan membuat kondisi Indonesia tidak aman, diberantas habiss, tuntas sampai ke akar-akarnya.

Makanya ormas-ormas anarkis macem FPI, JAT, dll itu baru muncul dan berkembang setelah pak Harto turun, coba kalo tidak mereka ini akan langsung dibredel, pimpinan-pimpinannya akan diburu dan 'dikarungin' sehingga mereka tidak akan bisa berkembang seperti sekarang.
Saat ini dimana pimpinan kita 'letoy' gitu, ya jelas aj ormas-ormas anarkis ini makin berkembang dan bertindak sesukanya.
Banyak Gereja-gereja yang disegel, diteror, dan dirusak dibiarkan, dan banyak kaum Minoritas yang jadi korban kekerasan juga hanya dibiarkan aja.
Eeh, malah mau dapet penghargaan dari luar negri pula.
sungguh memprihatinkan[You must be registered and logged in to see this image.]

Joan86 wrote:

sungguh memprihatinkan[You must be registered and logged in to see this image.]

Apakah Joan86 ingin berubah haluan meninggalkan minoritas agar masuk dan terhitung sebagai mayoritas?

Husada wrote:

Joan86 wrote:

sungguh memprihatinkan[You must be registered and logged in to see this image.]

Apakah Joan86 ingin berubah haluan meninggalkan minoritas agar masuk dan terhitung sebagai mayoritas?

Mengapa bukan merubah minoritas menjadi mayoritas, om?
Atau paling tidak, mayoritas berpikiran terbuka?

Glomod, kalo mayoritasnya selalu mabuk kekuasaan dan selalu mengandalkan voting yang mengakibatkan vote seorang profesor senilai dengan vote bakul jamu, kemudian setelah menang voting lalu tidak berupaya merealisasi janji kampanye, mutahil merngubah mayoritas menjadi minoritas, dan sebaliknya. Jalur pendidikan merupakan kunci utama, tetapi jalur itu pula yang terlupakan. Standar mutu pendidikan semakin merosot, tidak ada petinggi yang merasa terganggu.

Tentang keterbukaan hati, saya pikir, sangat dipengaruhi oleh pendidikan. Kalau sejak PAUD seorang anak sudah diindoktrinasi dengan kebencian, maka yang berbuah dari hati orang itu adalah kebencian.

Saya sependapat, kalau kaum mayoritas berpandangan terbuka, maka negeri ini akan dapat mensejajarkan langkah dengan negeri maju. Hanya saja, para pengambil kebijakan seolah 'sengaja mendisain' sistem pendidikan begitu-begitu saja (karna sungkan mengakui kemunduran), sepanjang dia dan keluarga, serta kroninya aman.

Standar kelulusan diturunkan pada saat banyak siswa yang tidak mampu melampauinya. Padahal, sebaiknya adalah meningkatkan porsi latihan. Bukan menurunkan standar kelulusan. Ah, biarlah minoritas dalam jumlah personil, sepanjang mayoritas dalam tindakan kasih. Hati memang terasa perih kalau sudah minoritas, tidak dilindungi pulak. Cepat atau lambat, akhirnya nanti, seluruh bangsa akan bertelut di hadapan Tuhan dan Guru.

Husada wrote:

Joan86 wrote:

sungguh memprihatinkan[You must be registered and logged in to see this image.]

Apakah Joan86 ingin berubah haluan meninggalkan minoritas agar masuk dan terhitung sebagai mayoritas?

klo sy lihat dr sifat dan prilakunya Joan, yg sangat fanatik thd ajaran Katolik, sy meragukan Joan akan melakukan itu Oom Hus..

Justru klo ada ayat atau ajaran dr Gereja Katolik yg mengajarkan atau menyerukan utk berperang/berjihad demi membela ajarannya, sy yakin dia akan jd orang pertama yg tergerak utk berjihad atau jd mujahidnya bro...

huahahahahahahaha [You must be registered and logged in to see this image.]

bruce wrote:

Mengapa bukan merubah minoritas menjadi mayoritas, om?
Atau paling tidak, mayoritas berpikiran terbuka?

[You must be registered and logged in to see this image.]

utk mjd mayoritas berpikiran 'terbuka' itu artinya dia harus membuang sebagian ayat2/perintah yg diberikan Nabi atau Awlohnya bro.. dr pd yg dibuang cuma sebagian napa nda sekalian aj dibuang seluruhnya..

jd pendapat bro bruce yg pertama, yg menyebutkan merubah minoritas mjd mayoritas sptnya menurut sy itu jauh lebih baik deh Oom..

hehehehehe [You must be registered and logged in to see this image.]

Quote :

Justru klo ada ayat atau ajaran dr Gereja Katolik yg mengajarkan atau menyerukan utk berperang/berjihad demi membela ajarannya, sy yakin dia akan jd orang pertama yg tergerak utk berjihad atau jd mujahidnya bro...

[You must be registered and logged in to see this image.]

Betul betul betul

nothingman wrote:

klo sy lihat dr sifat dan prilakunya Joan, yg sangat fanatik thd ajaran Katolik, sy meragukan Joan akan melakukan itu Oom Hus..

Justru klo ada ayat atau ajaran dr Gereja Katolik yg mengajarkan atau menyerukan utk berperang/berjihad demi membela ajarannya, sy yakin dia akan jd orang pertama yg tergerak utk berjihad atau jd mujahidnya bro...

huahahahahahahaha [You must be registered and logged in to see this image.]

Puji Tuhan.

Tentang ajaran Gereja yang mengajarkan berperang, itu tidak mungkin. Gereja itu tubuh Kristus, kan? Mana mungkin Tubuh Kristus mbalelo dari Kepala Gereja? Wong kepada Petrus yang mengutarakan pikirannya ingin membela Kristus, langsung dihardik, "Enyahlah iblis!" gitu. Itu lagi, ketika Jesus Kristus disergap di taman, spontan Petrus menghunus pedang dan memotong telinga Malkhus, Jesus Kristus juga bilang, "Sarungkan pedangmu", gitu. Nah, mana mungkin Gereja yang Tubuh Kristus itu mengajarkan perang kalau Kepala Gereja sendiri adalah kasih?

Jadi, Nothingman pantas bersukacita memiliki Joan86, demikian sebaliknya, Joan86 bersukacita memiliki Nothingman. Diberkatilah kalian sambil makan permen sepenggigitan. [You must be registered and logged in to see this image.]