Melayani (tanpa melihat agama yang dilayani)

Jujur saja, selama ini, saya melihat bahwa bila ada pihak yang mampu melayani dengan sungguh sungguh, tanpa melihat agama pihak yang dilayani, hanya ada dalam ajaran Kristen. Contoh contoh untuk hal ini sudah sering kita lihat dan dengar. Bahkan hingga pelayanan Mother Theresa yang dikenal dunia.

Tetapi, secara jujur juga saya sempat terkaget kaget, ketika ada pihak dari luar agama Kristen, yang rela melayani, membantu, bahkan dengan pekerjaan fisik yang bisa digolongkan sangat humble. Membersihkan toilet (termasuk membersihkan ruang ibadah) tanpa memandang ruang ibadah agama apa, dan diprakarsai oleh seorang Muslim, saya sungguh kagum dan sangat tersentuh.

Kisahnya, seperti dikisahkan pada acara Kick Andy kemarin ini, seseorang yang bernazar akan membersihkan masjid di lingkungannya jika persoalan di kantornya bisa selesai dengan baik. Dan berlanjut hingga sekarang, bahkan sudah ratusan rumah ibadah agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, Konghucu, semua dikerjakan dengan sukarela, oleh sukarelawan dari berbagai etnis dan agama. Sungguh suatu kegiatan yang layak dipuji.

Nama komunitasnya ada di situsnya, silahkan simak :

[You must be registered and logged in to see this link.]

Di saat sebagian orang menjadi ekstrim, masih terdapat orang2 yang berbesar hati.

cinzano wrote:

Di saat sebagian orang menjadi ekstrim, masih terdapat orang2 yang berbesar hati.

Itulah yang saya kagumi, dan lebih salut lagi bahwa mereka rela membersihkan di lokasi yang bagi sebagian orang menjijikan.

Luar biasa kegiatan mereka itu.

bruce wrote:

cinzano wrote:

Di saat sebagian orang menjadi ekstrim, masih terdapat orang2 yang berbesar hati.

Itulah yang saya kagumi, dan lebih salut lagi bahwa mereka rela membersihkan di lokasi yang bagi sebagian orang menjijikan.

Luar biasa kegiatan mereka itu.

 Selain Katolik, secara pribadi saya salut dengan kegiatan charity Budha Tsu Chi

He he he he, saya sudah pernah kisahkan tentang kegiatan Family Care Indonesia, kan, om?
Mereka bergerak bukan hanya menggalang dana, tetapi bahkan membersihkan dan mengecat ruang kelas di pulau ulau terpencil di Indonesia. Sayangnya, yang saya dengar FCI itu sejatinya adalah COG.

bruce wrote:

He he he he, saya sudah pernah kisahkan tentang kegiatan Family Care Indonesia, kan, om?
Mereka bergerak bukan hanya menggalang dana, tetapi bahkan membersihkan dan mengecat ruang kelas di pulau ulau terpencil di Indonesia. Sayangnya, yang saya dengar FCI itu sejatinya adalah COG.

Berhati-hati saja kepada serigala berbulu domba.

Saya pikir, kalau setiap orang menggunakan hati dalam menilai, maka penilaian kepada seseorang ato suatu kumpulan, akan tidak jauh-jauh amat dari aslinya. Jadi, walaupun ada serigala berbulu domba, tampil selembut mungkin, kalau dinilai dengan hati, akan ketahuan bahwa itu adalah serigala, meskipun tampak luarnya adalah domba.

bruce wrote:

He he he he, saya sudah pernah kisahkan tentang kegiatan Family Care Indonesia, kan, om?
Mereka bergerak bukan hanya menggalang dana, tetapi bahkan membersihkan dan mengecat ruang kelas di pulau ulau terpencil di Indonesia. Sayangnya, yang saya dengar FCI itu sejatinya adalah COG.

 COG ...

Masih eksis kah ?


[You must be registered and logged in to see this image.]

cinzano wrote:

bruce wrote:

He he he he, saya sudah pernah kisahkan tentang kegiatan Family Care Indonesia, kan, om?
Mereka bergerak bukan hanya menggalang dana, tetapi bahkan membersihkan dan mengecat ruang kelas di pulau ulau terpencil di Indonesia. Sayangnya, yang saya dengar FCI itu sejatinya adalah COG.

 COG ...

Masih eksis kah ?


[You must be registered and logged in to see this image.]

Kalau benar sudah beralih rupa menjadi FCI, masih, om, saya tahu tempatnya kalau berminat gabung.

He he he he

bruce wrote:

cinzano wrote:

bruce wrote:

He he he he, saya sudah pernah kisahkan tentang kegiatan Family Care Indonesia, kan, om?
Mereka bergerak bukan hanya menggalang dana, tetapi bahkan membersihkan dan mengecat ruang kelas di pulau ulau terpencil di Indonesia. Sayangnya, yang saya dengar FCI itu sejatinya adalah COG.

 COG ...

Masih eksis kah ?


[You must be registered and logged in to see this image.]

Kalau benar sudah beralih rupa menjadi FCI, masih, om, saya tahu tempatnya kalau berminat gabung.

He he he he

 
Tolong infonya ...
Barangkali ada cabang dikota buaya


[You must be registered and logged in to see this image.]

Monggo diakses situsnya :

[You must be registered and logged in to see this link.]

bruce wrote:

Monggo diakses situsnya :

[You must be registered and logged in to see this link.]

 [You must be registered and logged in to see this link.]


Kog serem ya Mod.
Nyamar jadi macem2

Momod Husada dan Momod Yopie cepat2 di info
Jangan sampe ngegabung 

cinzano wrote:

bruce wrote:

Monggo diakses situsnya :

[You must be registered and logged in to see this link.]

 [You must be registered and logged in to see this link.]


Kog serem ya Mod.
Nyamar jadi macem2

Momod Husada dan Momod Yopie cepat2 di info
Jangan sampe ngegabung 

Memang fenomena aneh, dan jujur saja agak membingungkan, om.
Saya 'kenal' mereka pertama kali tahun 90an, cukup lama.
Kemudian ketemu lagi dengan mereka tahun 95an, dan dua kali berkunjung ke kediaman mereka, bahkan wifi di tempat mereka pun saya yang setting. Kemudian, kami sekeluarga bahkan sempat diundang untuk menghadiri perayaan Natal di kediaman mereka. Menyaksikan anak anak mereka memberi pertunjukan tarian, nyanyi, dan sebagainya. Sungguh menarik.

Setelah santap malam Natal, mereka mengadakan saat itu sekitar tanggal 19 Desember. Mereka mengajak untuk 'belajar Alkitab'. Dipimpin oleh salah seorang anggota keluarga mereka yang senior. Saya lupa kitab apa yang dibaca, oiya mereka menggunakan KJV. Kemudian sang 'pengajar' memberikan pengertian. Nah, pengertian ini yang berbeda dengan yang saya (Katolik) imani. Mereka banyak menulas soal Wahyu. Ini yang berbeda dengan mainstream Kristen. Tetapi, kalau ajaran, flyer, ataupun buku buku yang mereka berikan, tidak saya temukan kesalahan doktrin Kristen umumnya.

Satu yang pasti, mereka terdiri dari berbagai bangsa, ada Inggris, Perancis, Jepang, Korea, Indonesia, dll. Di tempat mereka itu terdiri dari 3 keluarga. Yang pasangannya berbeda bangsa. Anak anak mereka cantik cantik dan ganteng ganteng. Anak anak mereka tidak disekolahkan di luar. Tetapi dididik sendiri oleh mereka, atau kakak kakak mereka. Setelah cukup besar, remaja, mereka akan diikutkan dalam kunjungan kunjungan seperti yang dilakukan oleh SSY.

Secara berkala, mereka akan saling mengirimkan anggota ke negara lain. Dan menikah di sana. Nah, dari yang saya lihat dan amati. Jujur saja saya tidak menemukan kesalahan mereka. Tidak terlihat pula ritual sex bebas yang jadi 'ciri' COG.

Itu pengalaman saya berinteraksi dengan mereka, sampai sekarangpun mereka masih sering mengirimi saya email menyampaikan karya sosial mereka di berbagai Indonesia. Jadi apakah benar FCI itu jelmaan COG? Entahlah, saya tidak atau belum menemukan buktinya.

Kelihatannya untuk urusan periksa memeriksa, ini memerlukan ketelitian Bang Husada.

Bagaimana kalo kita utus beliau untuk ikut masuk kedalam .........


hehehehehe

cinzano wrote:

Kelihatannya untuk urusan periksa memeriksa, ini memerlukan ketelitian Bang Husada.

Bagaimana kalo kita utus beliau untuk ikut masuk kedalam .........


hehehehehe

Siapa yang akan bertanggung jawab, ataupun menarik beliau keluar, jika kemudian beliau justru merasa kerasan diam di sana? Ingat yang saya sebutkan, bahwa para remaja putri di sana cantik cantik (berasal dari campuran aneka ras).

Mmm... kalo saya timbang-timbang, kayaknya saya siap 'diutus' ke sana. Nanti saya berikan laporan lengkapnya. Yang namanya 'diutus', seluruh biaya termasuk uang saku ditanggung oleh LTB, kan? Rate-nya pake standar PNS ato standar swasta?

 
Tepokjidad.com

Husada wrote:

Mmm... kalo saya timbang-timbang, kayaknya saya siap 'diutus' ke sana. Nanti saya berikan laporan lengkapnya. Yang namanya 'diutus', seluruh biaya termasuk uang saku ditanggung oleh LTB, kan? Rate-nya pake standar PNS ato standar swasta?

 Mengingat "perlakuan" yang akan didapat GloMod Husada, maka sudah selayaknya GloMod yang membayar kita2 ini ..


hehehehe 

Numpang ngakak aja ya

 

cinzano wrote:

Husada wrote:

Mmm... kalo saya timbang-timbang, kayaknya saya siap 'diutus' ke sana. Nanti saya berikan laporan lengkapnya. Yang namanya 'diutus', seluruh biaya termasuk uang saku ditanggung oleh LTB, kan? Rate-nya pake standar PNS ato standar swasta?

 Mengingat "perlakuan" yang akan didapat GloMod Husada, maka sudah selayaknya GloMod yang membayar kita2 ini ..


hehehehe 

Lhah, 'diutus' untuk melaksanakan tugas, kan? Konsekuensinya, harus dibekali dengan segala akomodasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. Biaya transportasi, biaya makan, biaya loundry, biaya penginapan, tambah uang saku atau uang lelah. Untuk menulis laporan diperlukan juga alat tulis kantor dan media komunikasi. Perlu juga pengawal pribadi untuk menjamin keselamatan jiwa, okeh, kalo ini bisalah diasuransikan.

Husada wrote:

cinzano wrote:

Husada wrote:

Mmm... kalo saya timbang-timbang, kayaknya saya siap 'diutus' ke sana. Nanti saya berikan laporan lengkapnya. Yang namanya 'diutus', seluruh biaya termasuk uang saku ditanggung oleh LTB, kan? Rate-nya pake standar PNS ato standar swasta?

 Mengingat "perlakuan" yang akan didapat GloMod Husada, maka sudah selayaknya GloMod yang membayar kita2 ini ..


hehehehe 

Lhah, 'diutus' untuk melaksanakan tugas, kan? Konsekuensinya, harus dibekali dengan segala akomodasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. Biaya transportasi, biaya makan, biaya loundry, biaya penginapan, tambah uang saku atau uang lelah. Untuk menulis laporan diperlukan juga alat tulis kantor dan media komunikasi. Perlu juga pengawal pribadi untuk menjamin keselamatan jiwa, okeh, kalo ini bisalah diasuransikan.

Padahal yang lebih penting lagi adalah keselamatan jiwa lhoh, om.
Karena salah arah dalam meniti jalan, bisa berakibat salah masuk.

Ketepatan di sebelah ada bahasan mengenai jiwa, raga, dan roh. Jadi, keselamatan jiwa yang GMB maksudkan, itu yang roh-kah? Sementara jiwa yang saya maksud diasuransikan ialah nyawa.

Husada wrote:

Ketepatan di sebelah ada bahasan mengenai jiwa, raga, dan roh. Jadi, keselamatan jiwa yang GMB maksudkan, itu yang roh-kah? Sementara jiwa yang saya maksud diasuransikan ialah nyawa.

Betul, jiwa dan roh, menurut Katolik adalah satu kesatuan.
Saya masih bingung kalau diminta membedakan antara jiwa dan nyawa, dimana bedanya?

Sebelah, itu maksud anda sebelah kiri atau sebelah kanan? He he he he

Husada wrote:

Ketepatan di sebelah ada bahasan mengenai jiwa, raga, dan roh. Jadi, keselamatan jiwa yang GMB maksudkan, itu yang roh-kah? Sementara jiwa yang saya maksud diasuransikan ialah nyawa.

 Wakwakwak........

Saya perjelas deh ....semoga bener,  karena saya kan anggota PSTI.


Kalo bicara didepan teman2 Katolik, GMH membahas keselamatan kekal di surga.

Khusus untuk masalah diutus di COG, maksud GMH bilamana ketauan nyonya GMH kan urusannya keselamatan nyawa GMH di dunia ini.


hehehehe


[You must be registered and logged in to see this image.]

cinzano wrote:

Wakwakwak........

Saya perjelas deh ....semoga bener,  karena saya kan anggota PSTI.


Kalo bicara didepan teman2 Katolik, GMH membahas keselamatan kekal di surga.

Khusus untuk masalah diutus di COG, maksud GMH bilamana ketauan nyonya GMH kan urusannya keselamatan nyawa GMH di dunia ini.


hehehehe


[You must be registered and logged in to see this image.]

Betul Cinz.

Ngomong-ngomong, PSTI itu singkatan apaan? Pasukan Sok Tahu Isikepala?

Husada wrote:

cinzano wrote:

Wakwakwak........

Saya perjelas deh ....semoga bener,  karena saya kan anggota PSTI.


Kalo bicara didepan teman2 Katolik, GMH membahas keselamatan kekal di surga.

Khusus untuk masalah diutus di COG, maksud GMH bilamana ketauan nyonya GMH kan urusannya keselamatan nyawa GMH di dunia ini.


hehehehe


[You must be registered and logged in to see this image.]

Betul Cinz.

Ngomong-ngomong, PSTI itu singkatan apaan? Pasukan Sok Tahu Isikepala?

PSTI = Persatuan Suami2 Takut Istri,


Salah satu kepala suku Jakarta dijabat GMB