|
| Melakukan teror lagi di rumah ibadah sendiri? | |
| | |
Pengirim | Message |
---|
Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Melakukan teror lagi di rumah ibadah sendiri? 28th April 2011, 13:44 | |
| - bruce wrote:
- @lancah
Kang, tulisan saya di atas, kalau mau jujur, berlaku untuk semua agama (dalam konteks pluralis), bukan ditujukan pada satu agama saja. Just stating the obvious from my point of view, Bang ... :) | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Melakukan teror lagi di rumah ibadah sendiri? 29th April 2011, 13:09 | |
| - Silancah wrote:
Jadi ingat talkshow di Anteve eh apa TVOne tadi malam. Tamu yang diundang adalah perwakilan dari Majelis Mujahidin dan perwakilan dari DEPAG.
Yang dibicarakan adalah terjemahan Al Quran versi Depag yang ditengarai oleh perwakilan MM ini menyebabkan maraknya terorisme. Yang dijadikan contoh adalah .. ... Tindak lanjut dari acara talkshow tersebut: [You must be registered and logged in to see this link.] | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Melakukan teror lagi di rumah ibadah sendiri? 19th May 2011, 21:15 | |
| Dan inilah yang dipahami oleh 'kebanyakan' Muslim tentang arti berjihad : - Quote :
- Rekaman Pesan Syarif Sebelum Bunuh Diri
Sandro Gatra | Latief | Kamis, 19 Mei 2011 | 18:49 WIB
CIREBON, KOMPAS.com — Mochammad Syarif merekam rencana aksi teror sebelum bunuh diri dengan meledakkan bom di Masjid Adz-Dzikro di Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, pertengahan April 2011 lalu. Syarif merekam dengan ponsel merek Nokia GSM 2730 Classic.
Ponsel tersebut ditemukan polisi di Kali Soka, Plumbon, Cirebon, setelah terendam selama satu minggu. Ponsel itu dibuang oleh Mushola bersama tujuh bom pipa. Dalam memori sebesar 1 gigabyte di ponsel itu tersimpan 36 video rekaman.
Kepolisian memperlihatkan tiga video di antaranya kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolresta Cirebon, Kamis (19/5/2011). Video pertama memperlihatkan dua bom rompi siap diledakkan. Masing-masing rompi berisi tujuh bom pipa. Video kedua merekam ketika Syarif menjelaskan berbagai komponen bom.
Pada video ketiga, Syarif menyampaikan pesan terakhir sebelum bunuh diri. Dalam video yang direkam oleh orang lain itu, Syarif terlihat memakai kaus warna hitam dan peci putih. Di belakang kepalanya terpasang kain warna hitam bertulisan kaligrafi warna putih.
Pada bagian awal rekaman, Syarif mengaku pernah bermimpi bertemu Osama bin Laden dan Noordin M Top. Pada bagian tengah, dengan bangga, Syarif mengaku membunuh seorang anggota TNI dengan pisau lipat. Dia menyebut anggota TNI itu sebagai thogut.
Berikut pesan Syarif dalam rekaman:
"Salam kepada Noordin M Top yang pernah datang ke mimpi saya, mengajak saya berjihad, bergabung di dalam pasukannya. Saya pernah bermimpi bertemu dengan Ustad Osama Bin Laden." (selanjutnya ucapan tidak jelas).
(Syarif membaca ayat Al Quran). "Ya, Allah, menangkanlah para mujahidin, ya Allah. Kau berpihak pada mereka, ya Allah. Menangkanlah para mujahidin, ya Allah, yang benar-benar mujahidin, ya Allah, yang benar-benar berjihad karena berhijrah. Waduh kaum anshar udah pada nunggu itu."
(diam sesaat)
"Moga-moga dapat banyak nyawa nih thogut. Allahu akbar, takbir, Allahu akbar. Ikhlaskanlah, ya Allah, kuatkanlah, ya Allah. Kami hanya mampu demikian. Tidak bisa kami mampu membuat yang lebih dahsyat lagi. Alhamdullilah, karena barokah dari Engkau, ya Allah, rahmat dari-Mu, ya Allah."
"Tidak menyangka bertemu thogut langsung (anggota TNI). Digorok lehernya. Pake apa? Pake ini (sambil perlihatkan pisau lipat). Ini ada geriginya. Huuhh (sambil menggerak-gerakkan jari telunjuk ke gerigi), Allahu akbar. Thogut sekarang lagi ngapain ya? Nanti saya cek, dia diapain, insya Allah." Mungkin yang ingin dilihatnya (thogut) ngga ketemu, karena sudah jelas kemana si syarif ini berada saat ini tidak diragukan lagi. :) | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Melakukan teror lagi di rumah ibadah sendiri? 20th May 2011, 10:28 | |
| Damai bagi semua.
Numpang urun pikiran (insya Allah dalam hal ini pikiranku tidak salah). Kayaknya diskusi trit ini, secara tidak disadari, sudah lebih banyak membahas tentang penyebab atau latar pikir mengapa terjadi teror di rumah ibadah sendiri.
Ada pihak yang menggeneralisir bahwa ajaran yang diterima oleh si pelaku teror sama dengan ajaran yang diterima golongannya, hingga mempersalahkan semua penerima ajaran yang sama. Saya pikir, penggeneralisiran itu cukup beralasan mengingat ajaran ketauhidan yang didengung-dengungkan kaum penjunjung Muhammad. Artinya, ajaran yang diterima si peneror itu adalah ajaran Muhammad, maka pihak lain yang tidak mendalami ajaran Muhammad menilai bahwa ajaran Muhammad itu memang begitu (mengajarkan teror?).
Ternyata, dari postingan beberapa orang di trit ini mengungkapkan bahwa si peneror itu salah mengartikan ajaran yang diterimanya. Dikemukakan bukti pernyataan pihak yang diundang di talk show media elektronik,yang menyatakan sikap teroris itu salah. Muncul pertanyaan di benak saya, apakah ada perbedaan ajaran itu ketika diajarkan kepada penerima ajaran dan ketika dikemukakan di acara talk show?
Rasanya ingin mengkaitkan dengan laqum dinuqum walyadiin (maaf kalau salah eja). Itu saya artikan bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Kalau setiap penerima ajaran Muhammad diajar dengan laqum dinuqum walyadiin seperti itu, menurut hemat saya, aksi teror tidak akan terjadi. Sebab, apapun agama orang lain, baik itu saudara, atau orang tua, atau pasangan, tidak menjadi urusan lagi. Tiap orang akan mengurusi agamanya sendiri. Mau orang lain nungging, atau nanggung, atau nunggang dalam menjalankan ajaran agamanya, sepanjang tidak mengganggu ketertiban umum, ya monggo-monggo saja.
Teror itu telah terjadi. Sebaiknya memang tindakan teror itu sudah menjadi urusan negara. Saya sepakat dengan Bruce, bahwa itu sudah menjadi urusan yang bersifat kuratip. Sekarang, kaum penerima ajaran Muhammad punya tugas tambahan mengupayakan cara preventip.
Caranya? Menurut hemat saya, apa yang dikemukakan di acara talk show, itu ditekankan di pengajaran-pengajaran kaum penjunjung Muhammad. Menurut pemahaman saya, kalau pengajaran-pengajaran kaum penjunjung Muhammad senafas dengan materi yang diutarakan di acara talk show itu, maka sikap teroris akan berkurang.
Wallahu a'lam.
Damai bagi semua. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Melakukan teror lagi di rumah ibadah sendiri? | |
| |
| | | | Melakukan teror lagi di rumah ibadah sendiri? | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |