Jenis Kelamin Manusia Baru Bernama "Intersex"

SYDNEY - Organisasi hak asasi manusia Australia mengusulkan agar di negara itu, waria diakui sebagai jenis kelamin resmi. Untuk itu, organisasi ini mengusulkan jenis kelamin baru yang dinamakan "intersex".

Seperti diberitakan Reuters, Komnas HAM Australia tersebut meminta agar "intersex" menjadi alternatif resmi jenis kelamin yang dimasukkan ke dalam formulir-formulir.

Dalam draft usulannya, Human Rights and Equal Opportunities Commission (HREOC) juga memasukkan hasil diskusi seputar advokasi transgender dan transeksual di Australia. HREOC sendiri merupakan lembaga negara yang memberikan nasihat kepada pemerintah Australia.

Dalam draft usulan, penandaan "intersex" juga diberikan kepada seseorang yang tidak melakukan operasi untuk mengubah jenis kelaminnya.

Menurut laporan Dailt telegraph, draft usulan berjudul "Sex Files-The legal recognition of sex: Proposed reform" itu, merupakan kunci dari draft usulan yang masih dikembangkan.


ntah apa2 saja sekarang yang terjadi di dunia ini

Maksudnya, yang digolongkan dengan intersex itu jenis kelaminnya itu seperti apa sih? Plus atau Minus?

Hehhehheee...

Kalau jantan dilambangkan dengan lingkaran dengan anak panah miring ke kanan atas, betina dilambangkan dengan lingkaran dengan tanda plus ke bawah, mungkin yang "intersex" itu dilambangkan dengan daun talas ditembus anak panah ya?

Hehhehheee...

aya-aya wae...
kalo gak salah putri penyanyi Cher, Chastity Bono dulu juga operasi jadi laki2.

Jika Tuhan menentukan manusia 'bisa' berubah ubah jenis kelamin, tentulah Ia menjadikan manusia mahluk hermaprodit, seperti ikan Clown Fish ataupun bekicot. Kenyataannya, manusia sejak dilahirkan sudah memiliki jenis kelamin tertentu. Dan tentulah jenis kelamin tertentu seharusnya memiliki daya tarik dan ketertarikan kepada lawan jenisnya.

Tentu ada saja penyimpangan dari setiap jenis, seperti juga selalu ada anomali terhadap suatu hukum. Tetapi kembali kepada manusia yang adalah mahluk berpikir dan bernalar. Tentulah bisa menentukan mana yang pantas dan mana yang baik bagi dirinya sesuai secara natur nya. Karena manusia bukan hermaprodit seperti bekicot, ya janganlah berganti ganti jenis kelamin.

Dorce siap2 ganti KTP......

Djo wrote:

Dorce siap2 ganti KTP......

Ah Djo. Selama di negeri ini masih di dominasi oleh penganut agama yang mempercayai bahwa Tuhan mencipta laki-laki dan perempuan, kayaknya takkan diakui jenis kelamin ganda begitu. Kalau nyata-nyata ada yang berkelamin ganda, kepadanya tidak berlaku hak azasi dalam hal jenis kelamin. Dia harus 'ditindas' untuk untuk memilih apakah dia laki-laki atau perempuan.

Jadi, kayaknya Dorce tidak perlu ganti KTP. Dengar-dengar, dia sudah menerima 'penindasan' itu, dia memilih disimbolkan dengan lingkaran bersalib terbalik. Tapi, konon alat reproduksinya tidak sempurna.

Husada wrote:

Djo wrote:

Dorce siap2 ganti KTP......

Ah Djo. Selama di negeri ini masih di dominasi oleh penganut agama yang mempercayai bahwa Tuhan mencipta laki-laki dan perempuan, kayaknya takkan diakui jenis kelamin ganda begitu. Kalau nyata-nyata ada yang berkelamin ganda, kepadanya tidak berlaku hak azasi dalam hal jenis kelamin. Dia harus 'ditindas' untuk untuk memilih apakah dia laki-laki atau perempuan.

Just curious bro Husada...

Bagaimanakah pandangan anda, yang saya anggap bisa mewakili pandangan Kristen, mengenai jnis kelamin baru ini?

Silancah wrote:

Just curious bro Husada...

Bagaimanakah pandangan anda, yang saya anggap bisa mewakili pandangan Kristen, mengenai jnis kelamin baru ini?

Terima kasih Silancah.

Bangga rasanya, ketika Silancah bertanya seperti itu. Kumaknai tersirat, bahwa Silancah mengakui kesetaraan diantara kita. Kudoakan Silancah sehat dan bahagia.

Begini. Walau saya berusaha menjadi pengikut Kristus, namun pandangan saya tidak serta merta dapat mewakili pandangan Kristen. Jadi, apapun yang saya kemukakan disini, itu adalah pandangan saya pribadi. Memang tidak dapat kusangkal kalau di berbagai pandangan yang kukemukakan sering mengandung pandangan dari gereja yang kuterima sebagai pengajar yang baik dan benar.

Setiap kali mengikuti ibadah, ada waktu bagi saya dan umat berkata begini, "Tuhan, saya tidak pantas, Tuhan datang pada saya. Tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh," kemudian diikuti penerimaan tubuh Kristus. Penerimaan tubuh Kristus kuimani sebagai persekutuan dengan seluruh pengikut Kristus yang sudah dan sedang berziarah di bumi.

Tentang curioucity yang Silancah miliki dan telah ditanyakan pada saya, saya terima sebagian, tidak saya terima sebagian. Saya akan mengemukakan pandangan, tetapi pandangan saya tidak mewakili pandangan Kristen.

Sebelumnya, menurut pemahaman dan pengimanan saya, mungkin sudah pernah saya postingkan di trit lain, bahwa Adam dan Hawa (manusia) dicipta, diberikan kebebasan. Bebas sebebas-bebasnya. Hanya saja, Tuhan memberitahukan keinginanNya, agar manusia patuh kepada Tuhan. Dengan kebebasan yang dimiliki, manusia mengikuti keinginan cita rasanya, kadang lupa pada Tuhan, lupa pada perintah Tuhan. Adam dan Hawa makan buah terlarang dan jatuh kedalam dosa.

Bukan tidak mampu Tuhan menghalangi Adam dan Hawa mendekat kepada buah terlarang, tetapi Tuhan menghormati kebebasan yang telah diberikanNya kepada Adam dan Hawa. Dari Adam dan Hawa diminta kepatuhan. Kalau Adam dan Hawa menggunakan kebebasannya sebebas-bebasnya itu dimungkinkan oleh Tuhan. Tuhan memberi arahan, kalau Adam dan Hawa patuh, kebahagiaan upahnya. Kalau Adam dan Hawa mengikuti cita rasanya, penderitaan upahnya.

Kembali ke curioucity-mu. Kuingatkan lagi, tolong jangan gunakan ini sebagai yang mewakili pandangan Kristen.

Seperti tersirat di depan, kumaknai dan kuimani, Tuhan mencipta manusia. Laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka. Pada mulanya tidak ada manusia diciptakan yang berkelamin ganda, meskipun dikisahkan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Kenyataannya, dewasa ini, berkat kemajuan teknologi kedokteran, diketahui bahwa ada manusia yang berkelamin ganda. Menurut pandangan saya, tidak apa-apa. Menurut pandangan saya, itulah faktanya.

Menurut pemahaman saya, sistem bilangan yang kita pelajari juga sudah menggunakan prinsip seperti itu. Secara umum diakui bahwa bilangan itu adalah positip dan negatip. Diterima dalam hukum matematika, positop kali positip adalah positip. Negatip kali negatip adalah positip. Lantas bagaimana dengan nol? Nol kali nol sama dengan nol. Positip kali nol sama dengan nol. Negatip kali nol sama dengan nol. Lalu, apakah nol itu postip? Apakah nol itu negatip? Tentu tidak. Jadi, sistem bilangan juga mengenal negatip, nol, dan positip.

Demikian juga dalam pengambilan keputusan. Ada setuju, ada menolak, ada abstain. Tidak semata-mata setuju vs menolak. Dalam banyak hal, mungkin sering secara tidak disadari, pengelompokan hanya kedalam dua yaitu setuju atau tidak setuju. Padahal, mereka yang abstain belum tentu setuju, belum tentu menolak.

Jadi, menurut pemahaman saya, prinsip kelamin ganda itu, ya memang ada. Untuk menyatakan kebenaran fakta yang ada, memang jenis kelamin seharusnya ada tiga, laki-laki, trans, dan perempuan. Tapi, kembali harus saya ingatkan, ini pandangan saya, ini bukan pandangan Kristen.

Damai bagi Indonesia.

@husada

Saya hargai pandangan anda bro, walau harus saya nyatakan ketidak-setujuan saya. Karena penyimpangan tentu tidak bisa dianggap sebagai suatu bentuk baru. Dan tentu saja perhitungan matematika yang adalah 'kesepakatan manusia' tidak bisa diterapkan pada kehidupan manusia itu sendiri.

Jika mau fair, tentulah kita harus melihat mahluk lain selain manusia, dan dari semua mahluk, hanya terdapat jantan dan betina, bahkan mahluk hermaprodit sekalipun, mereka hanya berganti fungsinya, dari jantan menjadi betina, bukan menjadi diantaranya. Dan itu terjadi secara natural, bukan dengan perbuatan yang dilakukan untuk perubahan itu.

Manusia, memiliki tingkat kekompleksan yang lebih dari mahluk hidup lain, manusia memiliki sifat dan kepribadian, karenanya, manusia bisa berwujud sebagai pria tetapi berkepribadian wanita. Ini adalah penyipangan, dan penyimpangan bukanlah golongan. Seperti juga kita tidak bisa mengatakan bahwa orang yang berjari tangan 12 adalah golongan tersendiri, karena hanya berupa penyimpangan saja.

@bruce.

Terima kasih penghargaanmu. Tapi terasa kurang, karena awal nama saya bruce tulis dengan bukan kapital (hehhehhee canda). Ini, namamu saya tulis bukan dengan kapital karena engkau menulis begitu. Coba cari di postingan lain, setiap menulis namamu, selalu kutulis dengan awal kapital.

Sudah.

Saya merasa perlu menambahkan pandangan saya. Pada postingan sebelum ini, saya agak terbawa oleh prinsip yang saya temukan sehari-hari, bahwa negatip-nol-positip merupakan sistem bilangan, setuju-abstain-menolak merupakan sistem vooting. Yah, kamu benar, bahwa sistem itu tidak dapat serta merta diterapkan pada perkelaminan manusia.

Pernah di pemberitaan TV dikabarkan bahwa pernah terjadi atlet yang selama menjadi atlet sebagai perempuan, ternyata adalah laki-laki, dan malah mempunyai keturunan. Kalau di postingan sebelumnya saya katakan "menurut pemahaman saya," itu memang berdasar pemahaman saja, terbawa dari sistem bilangan itu.

Kenyataannya, saya belum pernah melihat orang yang alat kelaminnya berfungsi ganda, bahwa dapat berfungsi sebagai laki-laki dan dapat berfungsi sebagai perempuan. Secara teoritis dimungkinkan, seperti yang saya utarakan melalui pendekatan sistem bilangan. Namun, postinganmu mengingatkan saya. Terima kasih.

Baiklah, untuk menjawab Silancah, silahkan teman-teman lain menjawab sesuai dengan pandangan Kristen. Secara pribadi, saya telah mengemukakan pandangan saya, ternyata kemudian pandangan itu harus saya edit. Bahwa Tuhan sungguh-sunguh mencipta laki-laki dan perempuan saja.

Kalau ada penyimpangan, mau tidak mau, suka tidak suka, harus memilih kecenderungan yang lebih condong. Namun, sangat besar kemungkinan terjadi kesalahan kalau hanya mengandalkan kecondongan. Seperti atlet perempuan yang kemudian menjadi ayah itu. Saya usulkan agar kalau seorang bayi lahir dengan alat kelamin yang samar apakah laki-laki atau perempuan, maka lakukanlah uji gen untuk memastikan apakah bayi itu jantan atau betina.

Damai bagi semua.

@Husada

Ehm, huruf capital ya? Justru karena di dunia internet untuk alamat email biasanya tidak pernah digunakan huruf capital bro, jika anda perhatikan, memang nick yang saya pergunakan juga tidak pakai capital. Huruf capital biasanya saya pergunakan hanya pada awa kalimat dan pada kata yang merujuk pada Tuhan, Allah. Tapi ngga apa, lain kali saya perhatikan kalau menulis nama anda, thanks

Husada wrote:

Demikian juga dalam pengambilan keputusan. Ada setuju, ada menolak, ada abstain. Tidak semata-mata setuju vs menolak. Dalam banyak hal, mungkin sering secara tidak disadari, pengelompokan hanya kedalam dua yaitu setuju atau tidak setuju. Padahal, mereka yang abstain belum tentu setuju, belum tentu menolak.

Jadi, menurut pemahaman saya, prinsip kelamin ganda itu, ya memang ada. Untuk menyatakan kebenaran fakta yang ada, memang jenis kelamin seharusnya ada tiga, laki-laki, trans, dan perempuan. Tapi, kembali harus saya ingatkan, ini pandangan saya, ini bukan pandangan Kristen.

Damai bagi Indonesia.

Mat 5:37
Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Hehhehheee... iya Djo, iya!

Apakah saya harus bersimpuh sampai ke tanah mulai dari Sabang sampai Merauke menyampaikan permohonan maaf?

Tapi memang, meski dalam suatu pemilihan ada setuju, ada menolak, dan tidak disediakan abstain, ternyata ada yang abstain. Misalnya, disediakan alat contreng, disediakan tempat mencontreng, ternyata ada lembar contrengan yang dikumpulkan tanpa dicontreng. Si pemberi suara tidak memberi suara. Apakah itu dapat diabaikan begitu saja?

Sudah ah, damai ya? Maaf, seperti saya katakan itu, saya terbawa oleh sistem bilangan. Memang saya ingat kisah penciptaan bahwa "Laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka," tapi entah kenapa, ketika hendak memposting ke Silancah, dengan mengingat sistem bilangan, saya terbawa, maka saya bilang secara teoritis, kelamin ganda dimungkinkan.

Okeh, damai bagi pengikut Kristus.

Silancah wrote:

Just curious bro Husada...

Bagaimanakah pandangan anda, yang saya anggap bisa mewakili pandangan Kristen, mengenai jnis kelamin baru ini?

nah kalo dalam pandangan islam gimana kang?

Terus bagaimana dengan mereka yang lahir dengan alat kelamin yang tidak sempurna? maaf, misalnya seorang pria yang alat kelaminnya tidak tumbuh sejak dia kecil sampai dewasa dan akhirnya dia melakukan operasi gender?
apakah dia juga termasuk menyalahi kodratnya mengingat memank sejak awal 'itunya' tidak berfungsi dengan baik?

@Oom Husada(kapital y awal namanya)
ntah mengapa saya agak setuju dengan anda..hahahhaa

Quote :

Terus bagaimana dengan mereka yang lahir dengan alat kelamin yang tidak sempurna? maaf, misalnya seorang pria yang alat kelaminnya tidak tumbuh sejak dia kecil sampai dewasa dan akhirnya dia melakukan operasi gender?

apakah dia juga termasuk menyalahi kodratnya mengingat memank sejak awal 'itunya' tidak berfungsi dengan baik?

Kembali harus kita tegaskan lagi bro, bahwa 'produk' cacad selalu ada, yakni produk yan tidak sempurna dan sama seperti yang lain. Tetapi tentu kita tidak bisa menggolongan menjadi suatu gender khusus. Seperti kita tidak bisa menggolongkan manusia menjadi manusia berkepala satu dan manusia berkepala dua (karena kembar dempet) kan?

:)

Untuk orang yang karena kelainan hormonal, dan menjadi tidak sempurna, seperti contoh yang selalu saya sampaikan, adalah Sdr. Oscar Lawalata, seorang 'pria' dengan penampilan dan karakter jiwa yang totally perempuan. Maka sebenarnya saya setuju jika ybs melakukan operasi trans gender (walau tidak akan disetujui oleh agama saya).

Tetapi, untuk kasus seperti itu, saya lebih memilih penyelesaian secara medis saja, jika memang secara genetis ybs lebih ke pria, maka ybs tetap pria, jika gen nya mempelihatkan bahwa ybs lebih ke wanita, maka ybs bisa melakukan operasi transgender menjadi wanita.

Tetapi, kembali seperti kesimpulan di atas, bahwa gender manusia itu cuma ada Pria dan wanita, tidak ada gender ketiga.

lee_king_kong wrote:

@Oom Husada(kapital y awal namanya)
ntah mengapa saya agak setuju dengan anda..hahahhaa

Hahhahhaaa... Lee King Kong, kamu bukan yang pertama, semoga bukan yang terakhir mengakuinya. (Kalau kamu lihat kumis saya sekarang, agak berdiri dan joged-joged karena kamu "agak" setuju dengan saya).

lee_king_kong wrote:

nah kalo dalam pandangan islam gimana kang?

Dalam Al Quran sudah jelas ...
QS As Syura 42:49-50 "Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa."

QS An Najm 53:45 "dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan,"

QS Al Qiyaamah 75:39 "lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki laki dan perempuan."

Allah SWT menciptakan yang hidup itu harus mati, lalu memberikan rizqi kepada yang hidup ini serta memberikan jenis kelamin kepada mereka ... entah laki atau perempuan.

Jadi untuk kasus yang dilahirkan memiliki dua jenis kelamin (mengutip Bang Bruce dilahirkan dengan cacat) maka tentu saja harus diobati ... dengan menghilangkan salah satu kelamin tersebut.

Wallahu a'lam ...

Silancah wrote:

lee_king_kong wrote:

nah kalo dalam pandangan islam gimana kang?

Dalam Al Quran sudah jelas ...
QS As Syura 42:49-50 "Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa."

QS An Najm 53:45 "dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan,"

QS Al Qiyaamah 75:39 "lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki laki dan perempuan."

Allah SWT menciptakan yang hidup itu harus mati, lalu memberikan rizqi kepada yang hidup ini serta memberikan jenis kelamin kepada mereka ... entah laki atau perempuan.

Jadi untuk kasus yang dilahirkan memiliki dua jenis kelamin (mengutip Bang Bruce dilahirkan dengan cacat) maka tentu saja harus diobati ... dengan menghilangkan salah satu kelamin tersebut.

Wallahu a'lam ...

jadi boleh transgender oom?

lee_king_kong wrote:

jadi boleh transgender oom?

Transgender dalam artian Dorce begitu?
Saya rasa sih tidak boleh ... kalau kasus seperti itu, jiwanya yang harus diobati bukan fisiknya.

Yang diobati fisiknya itu kalau yang dilahirkan dalam kondisi cacat (lahir dengan dua alat kelamin).

Get the diff, bro?

Quote :

Berbicara tentang Homoseksual memang merupakan suatu hal yang masih kontroversi sampai sekarang. Latar belakang budaya, nilai sosial dan agama di masing-masing negara membedakan perlakukan terhadap para homoseksual (baik wanita dan pria).
Di beberapa negara Barat, mungkin stigma dan pandangan negatif terhadap homoseksual sudah mulai berkurang. Bahkan di beberapa negara ada yang mengijinkan untuk menikah. Walaupun demikian banyak juga negara-negara barat yang masih diskriminatif terhadap para homoseksual. Untuk di Indonesia, orang dengan orientasi homoseksual masih malu untuk mengakui dirinya karena anggapan sakit jiwa yang mungkin akan melekat.
Sebagai informasi dalam pedoman diagnosis gangguan jiwa menurut DSM-IV TR yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association (APA) Homoseksual sudah tidak dimasukkan lagi ke dalam kelompok gangguan jiwa. Homoseksual adalah orientasi seksual yang dikategorikan sebagai identitas seksual sama seperti heteroseksual dan biseksual.
Orientasi homoseksual, heteroseksual dan biseksual sebenarnya mulai dikenal sejak Kinsey Institute tahun 1981 mengemukakan teori tentang adanya rentangan orientasi seksual seseorang dari yang Homoseksual Eksklusif sampai Heteroseksual Eksklusif dan di antaranya adalah Biseksual (dikenal dengan Skala Kinsey). Jadi kalau ada seorang heteroseksual yang senang juga melihat kecantikan atau ketampanan dari sesama jenisnya masih dianggap wajar.
Lebih lanjut, penelitian Kinsey ini tidak menemukan adanya perbedaan dalam hubungan interpersonal keluarga, pengalaman seksual masa kecil, pengalaman kencan, atau hubungan pertemanan antara orang dengan orientasi homoseksual dan heteroseksual.
Ini menjelaskan bahwa orientasi seksual adalah suatu kondisi yang bukan dibentuk oleh lingkungan tetapi sudah ada dalam otak manusia itu sejak lahir. Perlu diingat banyak orang yang tidak menyukai dan menstigma homoseksual karena perilaku seksualnya padahal tidak semua orang dengan orientasi homoseksual akan berperilaku homoseksual dalam aktifitas seksualnya. Hal ini yang memperkuat bahwa orientasi tidak bisa diubah tapi perilakunya bisa diubah.
Dalam praktek, orang yang mengalami orientasi homoseksual datang ke praktek psikiatri karena dia tidak bisa menerima keadaan dirinya dan ingin berubah tetapi mengalami kesulitan mengubah orientasinya itu. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa orientasi memang sulit diubah, dan hanya bisa mengubah perilakunya. Penerimaan terhadap hal ini akan membuat orang itu bisa berdamai dengan dirinya dan menjalani hidup dengan lebih baik.

dr Andri,SpKJ

:?: :?:

Damai bagi semua.

Berita dari salah satu TV Nasional baru-baru ini menyatakan bahwa usulan organisasi hak asasi manusia Australia telah diterima di Australia. Jadi, jenis kelamin manusia di Australia ada tiga, laki-laki, perempuan, dan "X" untuk yang transgender. Entah apa dasar pikir mereka.

Damai, damai, damai.