Pelarangan hak berdakwah dan pemberhentian kegiatan beragama

Coba baca lagi tulisan yang anda dan saya posting mas, apa saya salah?

Husada wrote:

Silancah wrote:

Sama dong ... saya juga Islam tapi dapet pelajaran agama Kristen dari SD sampai SMU.
Anda boleh keluar kelas 3 SMU .. saya nggak boleh keluar sama sekali...

Tapi itu karena saya sekolah di sekolah Kristen/Katolik

Bisa pindah sekolah sih :face:

Damai bagimu, Cah.

Wah, selama 12 tahun Anda 'terpaksa' mempelajari agama Kristen/Katolik? Lama juga. Waktu yang sangat memadai untuk mengenal Yesus Kristus. Selamat. Hasilnya, paling tidak, kelihatan dari tutur kata dan gaya posting Anda, cukup menyejukkan, dan membawa pesan damai. Syukur bagi Tuhan, terima kasih bagi Anda.

Sekedar tanya, setelah Anda mengenal Yesus Kristus, menurut Anda masih adakah manusia yang lebih baik dari Yesus Kristus? Dia itu tidak pernah mementingkan diri sendiri. Dia tidak minta bagian dari harta jarahan, bahkan Dia mengharamkan barang jarahan. Dia tidak memikirkan istri atau anak. Dia tidak pernah menyakiti orang lain, bahkan Dia meyembuhkan orang dari penyakit. Dia bergaul dengan orang-orang Samaria, padahal orang Yahudi memandang jijik kepada orang Non Yahudi. Dia tidak mencari untung. Dll, dll.

Damai bagimu, Cah.

kok sepertinya sama baiknya dengan Siddhartha Gautama ya :)

Quote :

kok sepertinya sama baiknya dengan Siddhartha Gautama ya

Apa yang anda tahu tentang Sidharta Gautama, mas? Bisa di share (mungkin di thread terpisah kalau lengkap) secara singkat saja.

Thanks

bruce wrote:

Coba baca lagi tulisan yang anda dan saya posting mas, apa saya salah?

biar lebih jelas saya copykan sedikit postingan t2y:

"padahal pacaran pun gak boleh dalam islam, tapi menghamili kok boleh yah ?

kan katanya yang bukan muhrim dilarang berduaan, karena yang ketiganya adalah setan.

tapi kalau dalam rangka islamisasi gapapa kali, yah ?
yang nunggu juga bukan setan, tapi jibril... "

Jadi saya yakin yg dimaksud menghamili disini tentu saja BUKAN ISTRI sah (bukan muhrim) alias BERZINA.

Apa saya salah kalau saya tanyakan, SIAPA YG BILANG KALAU DLM ISLAM ITU MEMBOLEHKAN MENGHAMILI? (yg bukan muhrim tentu saja maksudnya), yg dlm artian lain adalag BERZINA.

kalau yg dimaksud menghamili istri yg sah, saya rasa gak perlu dibahas lagi deh

bruce wrote:

Quote :

kok sepertinya sama baiknya dengan Siddhartha Gautama ya

Apa yang anda tahu tentang Sidharta Gautama, mas? Bisa di share (mungkin di thread terpisah kalau lengkap) secara singkat saja.

Thanks

Pangeran Siddharta meninggalkan kehidupan duniawi, ia telah mengikrarkan Empat Prasetya yang berdasarkan Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang tidak terbatas, yaitu

1. Berusaha menolong semua makhluk.
2. Menolak semua keinginan nafsu keduniawian.
3. Mempelajari, menghayati dan mengamalkan Dharma.
4. Berusaha mencapai Pencerahan Sempurna.

Siddharta Gautama pertama melatih diri untuk melaksanakan amal kebajikan kepada semua makhluk dengan menghindarkan diri dari sepuluh tindakan yang diakibatkan oleh tubuh, ucapan dan pikiran, yaitu

* Tubuh (kaya): pembunuhan, pencurian, perbuatan jinah.
* Ucapan (vak): penipuan, pembicaraan fitnah, pengucapan kasar, percakapan tiada manfaat.
* Pikiran (citta): kemelekatan, niat buruk dan kepercayaan yang salah.


utk lebih lengkapnya ya klik : [You must be registered and logged in to see this link.]

Quote :

1. Berusaha menolong semua makhluk.
2. Menolak semua keinginan nafsu keduniawian.
3. Mempelajari, menghayati dan mengamalkan Dharma.
4. Berusaha mencapai Pencerahan Sempurna.

Tidak ada janji tentang keselamatan di akherat kelak mas, itu yang sepintas saya lihat.

bruce wrote:

Quote :

1. Berusaha menolong semua makhluk.
2. Menolak semua keinginan nafsu keduniawian.
3. Mempelajari, menghayati dan mengamalkan Dharma.
4. Berusaha mencapai Pencerahan Sempurna.

Tidak ada janji tentang keselamatan di akherat kelak mas, itu yang sepintas saya lihat.

saya rasa disini kita membicarakan tentang kabaikan dlm diri Yesus yg saya samakan dengan kebaikan dlm diri Siddharta, bukan tentang keselamatan di akherat, karena setahu saya budha tdk mengenal akhirat, karena mereka mengenal reinkarnasi (hidup kembali / dilahirkan didunia ini setelah mati), kalau saya tdk salah lho :)

sedikit saya postingkan kembali postingan dari mas husada: Dia itu tidak pernah mementingkan diri sendiri. Dia tidak minta bagian dari harta jarahan, bahkan Dia mengharamkan barang jarahan. Dia tidak memikirkan istri atau anak. Dia tidak pernah menyakiti orang lain, bahkan Dia meyembuhkan orang dari penyakit. Dia bergaul dengan orang-orang Samaria, padahal orang Yahudi memandang jijik kepada orang Non Yahudi. Dia tidak mencari untung. Dll, dll.


sepintas saya tdk melihat tentang janji keselamatan diakhirat kelak dlm postingan mas husada itu, mas :)

Quote :

sepintas saya tdk melihat tentang janji keselamatan diakhirat kelak dlm postingan mas husada itu, mas

Lantas darimana anda bisa bandingkan dengan Sidharta Gautama? Jika konteksnya hanya seperti yang DITULIS oleh Husada, maka, tidak ada kisah menyembuhkan orang dari sakit oleh Sidharta Gautama.

Masih mau pelintar pelintir lagi mas?

bruce wrote:

Quote :

sepintas saya tdk melihat tentang janji keselamatan diakhirat kelak dlm postingan mas husada itu, mas

Lantas darimana anda bisa bandingkan dengan Sidharta Gautama? Jika konteksnya hanya seperti yang DITULIS oleh Husada, maka, tidak ada kisah menyembuhkan orang dari sakit oleh Sidharta Gautama.

Masih mau pelintar pelintir lagi mas?

kalau anda bertanya kepada orang2 yg beragama budha, pasti mereka akan bercerita bahwa dimasanya Sidharta Gautama pernah menyembuhkan orang yg sedang sakit. :)

dan saya rasa tdk ada yg harus dipelintir disini.

Yg saya takutkan anda akan tanya, dimana sidharta gautama pernah bergaul dengan orang2 samaria :)

Saya tidak sedang bertanya kepada orang Buddhist kan? Dan yang mengatakan Sidharta melakukan kebaikan seperti Jesus, adalah anda kan?

:?:

bruce wrote:

Saya tidak sedang bertanya kepada orang Buddhist kan? Dan yang mengatakan Sidharta melakukan kebaikan seperti Jesus, adalah anda kan?

:?:

baiklah kalau begitu saya copykan dari artikel yg saya dapatkan:

Dalam agama Buddha, peristiwa yang mengisahkan mukjizat tak terhitung banyaknya, dan bukan monopoli Sang Buddha saja, tetapi juga dapat dilakukan oleh siswa-siswa Beliau, baik itu bhikkhu maupun upasaka/upasika. Tidak saja dengan mengacu pada peristiwa di dalam kitab suci Tipitaka (saudara dapat membacanya), berbagai peristiwa pun dapat kita jumpai saat ini, di mana tidak sedikit yang sembuh dari penyakit berat seperti kanker dan sebagainya, dengan melatih meditasi Vipassana. Terdapatnya umat yang mempunyai kemampuan membaca pikiran orang, menyembuhkan orang dari jarak jauh, dan sebagainya.

Dalam agama Buddha, seseorang yang mempunyai kekuatan batin bukanlah sesuatu yang luar biasa, dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Melalui meditasi, jika seseorang sudah mencapai Jhâna keempat, ia dapat mengembangkan enam Abhiñña dan Iddhividhañna (kemampuan yang luar biasa) sebagai berikut:

1.


Pubbenivâsânussatiñâna: kemampuan untuk melihat kehidupan masa lampau
2.

Dibbacakkhuñâna atau Cutûpptañâna: mata batin, mampu melihat alam-alam halus dan kesanggupan melihat muncul lenyapnya makhluk yang lahir sesuai dengan kammanya masing-masing.
3.

Cetopariyañâna atau Paracittavijañâna: kemampuan untuk membaca pikiran makhluk-makhluk lain.
4.

Dibbasotañâna: telinga dewa, kemampuan untuk mendengar suara-suara dari alam manusia, alam dewa, alam brahma yang dekat maupun yang jauh.
5.

Iddhividhiñâna: kekuatan magis, yang terdiri dari:
a. Adhittana-iddhi, yaitu kekuatan kehendak (will power) untuk mengubah tubuh sendiri dari satu menjadi banyak. Atau dari banyak menjadi satu.
b. Vikubbanâ-iddhi, yaitu kemampuan untuk mengubah rupa, misalnya mengubah rupa menjadi anak kecil, raksasa, ular, membuat diri menjadi tidak nampak.
c. Manomaya-iddhi, yaitu kemampuan mencipta dengan menggunakan pikiran, misalnya menciptakan istana, taman, singa, dan benda-benda lain.
d. Ñânavipphara-iddhi, yaitu pengetahuan menembus ajaran.
e. Samadhivipphrâ-iddhi, yaitu konsentrasi lebih jauh sebagai berikut:
- Kemampuan menembus dinding, gunung, dan lain-lain,
- Kemampuan menembus ke dalam bumi bagaikan menyelam air
- Kemampuan berjalan di atas air.
- Kemampuan tak terbakar oleh api.
- Kemampuan terbang di angkasa.
6.

Âvakkhayañâna: kemampuan untuk memusnahkan sava atau kekotoran batin. Pemusnahan kekotoran batin ini akan membimbing ke arah kesucian tertinggi (Arahat).

berikut juga linknya, biar tdk dianggap postingan fitnah atau mengada2: [You must be registered and logged in to see this link.]

Alhamdulilah jika anda justru mengimani apa yang dipercaya oleh kaum Buddhist itu mas.

Sekarang balik lagi ke judul topik ya.

bruce wrote:

Alhamdulilah jika anda justru mengimani apa yang dipercaya oleh kaum Buddhist itu mas.

Sekarang balik lagi ke judul topik ya.

mengimani???

kalau saya tahu sedikit tentang Yesus juga akan dianggap mengimani yg dipercaya oleh kaum kristen ya mas? :?: :?: :?:

back to topic, monggo :)

striker wrote:

bruce wrote:

Coba baca lagi tulisan yang anda dan saya posting mas, apa saya salah?

biar lebih jelas saya copykan sedikit postingan t2y:

"padahal pacaran pun gak boleh dalam islam, tapi menghamili kok boleh yah ?

kan katanya yang bukan muhrim dilarang berduaan, karena yang ketiganya adalah setan.

tapi kalau dalam rangka islamisasi gapapa kali, yah ?
yang nunggu juga bukan setan, tapi jibril... "

Jadi saya yakin yg dimaksud menghamili disini tentu saja BUKAN ISTRI sah (bukan muhrim) alias BERZINA.

Apa saya salah kalau saya tanyakan, SIAPA YG BILANG KALAU DLM ISLAM ITU MEMBOLEHKAN MENGHAMILI? (yg bukan muhrim tentu saja maksudnya), yg dlm artian lain adalag BERZINA.

kalau yg dimaksud menghamili istri yg sah, saya rasa gak perlu dibahas lagi deh

Sebaiknya kita tunggu KLARIFIKASI dari postingan T2Y saja.
Apa yang dimaksudkan olehnya (konteksnya) dengan menuliskan kata MENGHAMILI itu.

Apakah untuk mengolok2 agama lain atau bukan ... semoga bukan ya.

Saya ingatkan akan tujuan mulia dari forum ini dengan mengutipkan kata2 brother djo "Tapi maaf, beberapa kali saya perhatikan postingan anda seperti mengolok-ngolok agama dari rekan2 yg lain dan sy yakin justru tidak membawa kedamaian bagi mrk khususnya dan kita semua."

Djo wrote:

Silancah wrote:

Tapi itu karena saya sekolah di sekolah Kristen/Katolik

kalau boleh tahu apa alasan anda pilih sekolah katolik kang ?

Kalo saya pilih sekolah negeri jelas karena orang tua saya tidak mampu menyekolahkan saya di sekolah swasta, apalagi sekolah katolik.

Dulu orang tua saya memilihkan sekolah Kristen (SD) dan Katolik (SMP & SMA) karena saat itu kualitasnya dan kedisiplinannya yang lebih baik dibandingkan sekolah negeri.

Dan rasanya sih memang begitu adanya (waktu itu) ... entah kalau sekarang, apakah sekolah negeri (khususnya di Bandung) sudah bisa lebih baik dari dulu.

Tapi memang, bayaran per bulannya pun lebih tinggi dari sekolah negeri (saya baru sadari setelah membandingkan uang sekolah dengan teman2 dari SMA negeri sewaktu sudah duduk di bangku kuliah)

Husada wrote:

Damai bagimu, Cah.

Wah, selama 12 tahun Anda 'terpaksa' mempelajari agama Kristen/Katolik? Lama juga. Waktu yang sangat memadai untuk mengenal Yesus Kristus. Selamat. Hasilnya, paling tidak, kelihatan dari tutur kata dan gaya posting Anda, cukup menyejukkan, dan membawa pesan damai. Syukur bagi Tuhan, terima kasih bagi Anda.

Saya cenderung sepakat dengan Anda bro ...
Dengan bergaul dengan teman2 non muslim selama 12 tahun, saya sedikit banyak mengenal ajaran Kristen sehingga (mungkin) bisa lebih berempati dengan rekan2 Kristen.
Dan yang membuat saya mengetahui bahwa semua ajaran pun membawakan pesan damai .... hanya oknum penganutnya yang kurang memahami pesan itu saja yang membuat ulah dan merusak citra ajaran agamanya tersebut.

Husada wrote:

Sekedar tanya, setelah Anda mengenal Yesus Kristus, menurut Anda masih adakah manusia yang lebih baik dari Yesus Kristus? Dia itu tidak pernah mementingkan diri sendiri. Dia tidak minta bagian dari harta jarahan, bahkan Dia mengharamkan barang jarahan. Dia tidak memikirkan istri atau anak. Dia tidak pernah menyakiti orang lain, bahkan Dia meyembuhkan orang dari penyakit. Dia bergaul dengan orang-orang Samaria, padahal orang Yahudi memandang jijik kepada orang Non Yahudi. Dia tidak mencari untung. Dll, dll.

Damai bagimu, Cah.

Bagi saya Yesus Kristus = Isa bin Maryam ... dan seorang Rasul tentu saja adalah manusia yang terpuji dan terpilih sesuai dengan apa yang telah diperintahkan dan digariskan oleh Sang Khalik kepada beliau.

striker wrote:

kok sepertinya sama baiknya dengan Siddhartha Gautama ya :)

Kalau bicara baik, Yesus dan S. Gautama sama-sama mengajarkan kebaikan. Mahatma Gandhi dan Mother Theresa pun mengajarkan kebaikan. TETAPI yang membedakan adalah hanya Yesus yang mengklaim sebagai yang turun dari Surga dan menjamin keselamatan.

striker wrote:

bruce wrote:

Coba baca lagi tulisan yang anda dan saya posting mas, apa saya salah?

biar lebih jelas saya copykan sedikit postingan t2y:

"padahal pacaran pun gak boleh dalam islam, tapi menghamili kok boleh yah ?

kan katanya yang bukan muhrim dilarang berduaan, karena yang ketiganya adalah setan.

tapi kalau dalam rangka islamisasi gapapa kali, yah ?
yang nunggu juga bukan setan, tapi jibril... "

Jadi saya yakin yg dimaksud menghamili disini tentu saja BUKAN ISTRI sah (bukan muhrim) alias BERZINA.

Apa saya salah kalau saya tanyakan, SIAPA YG BILANG KALAU DLM ISLAM ITU MEMBOLEHKAN MENGHAMILI? (yg bukan muhrim tentu saja maksudnya), yg dlm artian lain adalag BERZINA.

kalau yg dimaksud menghamili istri yg sah, saya rasa gak perlu dibahas lagi deh

tapi gapapa selama untuk memperbanyak orang yang beragama Islam kan ?
kan anda bilang jangan salahkan yang menghamilinya saja, salahkan juga yang mau dihamili.

padahal kalau dalam rangka islamisasi yang menghamili jelas tuh yang Islam, kalau yang dihamili bisa saja atheist atw yang lainya.

nah, kalau yang dihamili atheist kan gak ngerti jinah2an tuh...
jadi siapa yang harus disalahkan ?

nb: maaf,sedikit mejelaskan karena mungkin anda kurang ngerti maksud saya.

Silancah wrote:

Dulu orang tua saya memilihkan sekolah Kristen (SD) dan Katolik (SMP & SMA) karena saat itu kualitasnya dan kedisiplinannya yang lebih baik dibandingkan sekolah negeri.

Saya sgt kagum dgn orang tua anda kang. Mereka bisa memilah2, mana yg terbaik utk anaknya. Mana yg masuk ranah teknis (sekolah bagus), dan mana yg masuk ranah ego keimanan (sekolah kristen/katolik), jelas dapat dikelola dgn baik oleh kedua orang tua anda.

Dan memang terbukti dgn hasilnya sekarang. anda tampil begitu menonjol dgn kemampuan anda. Belasan tahun tumbuh bersama penganut agama lain pun, mau tidak mau telah menumbuhkan sikap toleran yg positif.

Jujur saja, sebagus apapun sekolah Muhammadiyah misalnya, saya belum tentu berani dan ikhlas memasukkan anak saya (kelak) ke sekolah tsb. Paling tidak sampai saat ini, entah kalo nanti. hehehe

Sekolah negeri seyogyanya memang bersikap netral thp anak2 beragama non muslim. Saya baru belajar agama kristen saat 1 SMP (karena itu mungkin saja pengetahuan agama kristen kang silancah lebih baik, secara kang lancah sudah belajar agama kristen sejak kelas 1 SD hehhe).

Teman SMA saya beragama hindu, dia bahkan tidak pernah mendapat pelajaran agama hindu dari sekolah. ckckck.

T2Y wrote:

tapi gapapa selama untuk memperbanyak orang yang beragama Islam kan ?
kan anda bilang jangan salahkan yang menghamilinya saja, salahkan juga yang mau dihamili.

Coba tunjukkan ajaran Islam/dalil yang mengatakan bahwa menghamili orang lain (berzina) adalah cara2 untuk menyebarkan agama Islam!

Kalau Anda tidak bisa menunjukkan ajaran Islam/dalilnya berarti saya anggap Anda tidak sedang dalam posisi bertanya secara baik-baik tetapi sedang mengajukan pernyataan yang melecehkan ajaran Islam.

Djo wrote:

Saya sgt kagum dgn orang tua anda kang. Mereka bisa memilah2, mana yg terbaik utk anaknya. Mana yg masuk ranah teknis (sekolah bagus), dan mana yg masuk ranah ego keimanan (sekolah kristen/katolik), jelas dapat dikelola dgn baik oleh kedua orang tua anda.

Dan memang terbukti dgn hasilnya sekarang. anda tampil begitu menonjol dgn kemampuan anda. Belasan tahun tumbuh bersama penganut agama lain pun, mau tidak mau telah menumbuhkan sikap toleran yg positif.

Hahaha... Anda terlalu memuji, bro.

Djo wrote:

Jujur saja, sebagus apapun sekolah Muhammadiyah misalnya, saya belum tentu berani dan ikhlas memasukkan anak saya (kelak) ke sekolah tsb. Paling tidak sampai saat ini, entah kalo nanti. hehehe

Tapi memang, kalau non muslim mau memasukkan anaknya ke sekolah Islam memang harus mendidik anaknya agar bertelinga tebal dan memiliki kesabaran yang tinggi karena apa yang diajarkan di sekolah Islam pasti sedikit banyak akan menyinggung2 ajaran agama lain.

Misalnya: Tidak bisa dihindari pasti akan ada pertanyaan atau penjelasan mengenai tauhid .. dan tentunya akan merembet ke agama lain.

Djo wrote:

Saya baru belajar agama kristen saat 1 SMP (karena itu mungkin saja pengetahuan agama kristen kang silancah lebih baik, secara kang lancah sudah belajar agama kristen sejak kelas 1 SD hehhe).

Nggak kok bro .. pengetahuan saya tentang Kristen masih sangat cetek kok.
Makanya salah satu tujuan saya ikut forum ini karena bisa bertanya langsung kepada anda2 yang lebih mumpuni tentang ajaran Kristen ini.

Silancah wrote:

T2Y wrote:

tapi gapapa selama untuk memperbanyak orang yang beragama Islam kan ?
kan anda bilang jangan salahkan yang menghamilinya saja, salahkan juga yang mau dihamili.

Coba tunjukkan ajaran Islam/dalil yang mengatakan bahwa menghamili orang lain (berzina) adalah cara2 untuk menyebarkan agama Islam!

Kalau Anda tidak bisa menunjukkan ajaran Islam/dalilnya berarti saya anggap Anda tidak sedang dalam posisi bertanya secara baik-baik tetapi sedang mengajukan pernyataan yang melecehkan ajaran Islam.

sorry, ini perbincangan antara saya sama striker.
kalau anda ikut ditengah2 ntar jadi gak nyambung.

sekedar bahan pemikiran :
kenapa seorang muslim diperbolehkan menikahi perempuan non muslim, sedangkan seorang muslimah tidak diperbolehkan menikahi seorang kafir ?

saya rasa ini secara tidak langsung juga adalah strategi islamisasi, kan ?

T2Y wrote:

sorry, ini perbincangan antara saya sama striker.
kalau anda ikut ditengah2 ntar jadi gak nyambung.

sekedar bahan pemikiran :
kenapa seorang muslim diperbolehkan menikahi perempuan non muslim, sedangkan seorang muslimah tidak diperbolehkan menikahi seorang kafir ?

saya rasa ini secara tidak langsung juga adalah strategi islamisasi, kan ?

Saya mengikuti juga alur pembicaraannya kok bro.
Dan saya rasa komentar Anda sebelumnya tidak pantas untuk diungkapkan.

Masalah bahan pemikiran di atas ... tidak ada hubungannya dengan menghamili seorang wanita dalam rangka untuk menjebaknya masuk ke agama Islam. Tidak ada ajaran Islam seperti itu.

Saya harap Anda tidak mengulangi lagi pernyataan2 yang tendensius seperti di atas, bro.

Silancah wrote:

T2Y wrote:

sorry, ini perbincangan antara saya sama striker.
kalau anda ikut ditengah2 ntar jadi gak nyambung.

sekedar bahan pemikiran :
kenapa seorang muslim diperbolehkan menikahi perempuan non muslim, sedangkan seorang muslimah tidak diperbolehkan menikahi seorang kafir ?

saya rasa ini secara tidak langsung juga adalah strategi islamisasi, kan ?

Saya mengikuti juga alur pembicaraannya kok bro.
Dan saya rasa komentar Anda sebelumnya tidak pantas untuk diungkapkan.

ok, kalau dirasa komentar saya tidak pantas saya minta maaf... :)

Quote :

Masalah bahan pemikiran di atas ... tidak ada hubungannya dengan menghamili seorang wanita dalam rangka untuk menjebaknya masuk ke agama Islam. Tidak ada ajaran Islam seperti itu.

tapi ada hubungannya gak dengan penambahan jumlah ?

Quote :

Saya harap Anda tidak mengulangi lagi pernyataan2 yang tendensius seperti di atas, bro.

sebenarnya saya cuma menanggapi perkataan striker yang bilang "jangan hanya menyalahkan yang menghamili saja, salahkan juga yang mau dihamili".
seolah2 melemparkan kesalahan pada yang non muslim, padahal kalau memang ada kasus yang seperti itu yang seharusnya ditegur adalah saudara kita sendiri dulu.
setidaknya itu yang akan saya lakukan kalau itu terjadi pada adik saya. (semoga sih jangan... )