|
| Sekali Selamat Tetap Selamat | |
|
+6Silancah samiaji Husada Djo siip bruce 10 posters | |
Pengirim | Message |
---|
bukit Bintara
Jumlah posting : 72 Join date : 19.02.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 7th July 2011, 21:12 | |
| - Djo wrote:
- bukit wrote:
Yudas melakukan dosa atas pilihannya sendiri tetapi Tuhan tidak memberikan dia karunia keselamatan,
Mana statement yg benar ?
Yudas berdosa atas pilihannya sendiri SEHINGGA Tuhan tidak memberikan dia karunia keselamatan.
ATAU
Tuhan tidak memberikan Yudas karunia keselamatan SEHINGGA Yudas melakukan dosa atas pilihannya sendiri.
Jika dikaitkan dgn hukum sebab akibat, mana yg jadi penyebab, mana yg jadi akibat ? Yudas memang bukan pilihan Allah untuk diselamatkan,oleh karena itu semua perbuatannya adalah memang keluar dari natur dosa yang menguasainya. | |
| | | bukit Bintara
Jumlah posting : 72 Join date : 19.02.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 7th July 2011, 22:50 | |
| - Quote :
- [="Husada"]
- bukit wrote:
- Kalau anda mengerti karunia apa maknanya maka tentu anda tidak akan memberikan syarat keopada karunia dari Tuhan.
Karunia atau grace adalah pemberian Tuhan secara Cuma Cuma kepada mereka yang tidak layak menerimanya. Jadi pemberian ini bersifat “unconditional”,dalam arti tidak memandang apa yang ada pada orang tersebut melainkan hanya berdasarkan belas kasihan Allah saja. Kalau hanya berdasarkan belas kasihan Allah berarti tidak boleh ada syarat apapun juga mendasarinya bro. Roma 9:15 Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi masalah keselamatan tidak ada kaitannya dengan paksaan atau tidak melainkan dapat karunia atau tidak bro.
Ooo... begitu. Sedikit berbeda dengan yang kupahami. Mungkin karena imanku sedikit tercampur baur dengan pikiranku, entahlah. Bro,iman itu datang dari pendengaran akan Firman Tuhan,oleh karena itu iman harus sepenuhnya berdasarkan kebenaran Firman Tuhan bro. Semua perasaan,pikiran maupun logika kita harus tunduk dibawah penghakiman kebenaran Firman Tuhan yang berotoritas mutlak itu. - Quote :
- Menurut pemahamanku, keselamatan itu memang pemberian cuma-cuma dari Tuhan kepada manusia karena belas kasihan Tuhan. Kemudian ada syarat yang disusulkan setelah pemberian keselamatan itu, yaitu manusia penerima hadiah keselamatan itu harus menjaga keselamatan itu sampai akhir peziarahannya di bumi ini.
Kalau bro menganggap ada syarat bagi keselamatan bolehkah tunjukkan dasar ayat Alkitab yang mendukungnya ? Manusia memelihara atau mengerjakan keselamatan maksudnya semata-mata bukan karena keselamatan bisa hilang lagi melainkan kita harus mengerjakan keselamatan itu bagi kemuliaan Tuhan,karena begitu kita sudah menerima keselamatan maka masih banyak tugas tugas kita sebagai orang percaya untuk membawa jiwa jiwa kepada Tuhan berdasarkan pemberitaan Injil keselamatan. Kita juga dituntut oleh Tuhan untuk menjadi dewasa didalam iman kita sehingga kita bisa menjadi contoh tauladan bagi saudara saudara seiman kita yang masih bayi rohaninya. Inilah konteks kita harus mengerjakan iman keselamatan kita yaitu mengisinya menurut ketaatan penuh kepada tanggungjawab kita sebagai duta duta Kristus didunia yang terhilang ini. Mengerjakan iman bukan berarti berusaha untuk mendapatkannya karena iman itu sudah kita peroleh berdasarkan karunia Tuhan,melainkan mengisi iman tersebut dengan tanggungjawab kita untuk melaksanakan semua perintah Tuhan Yesus didunia ini. - Quote :
- Jika manusia penerima keselamatan itu berhasil menjaganya sampai akhir peziarahannya, maka dia beroleh keselamatan kekal. Jika penerima keselamatan itu gagal karena kemerdekaan yang dimilikinya digunakan untuk mengikuti selera sendiri, dia tidak layak mendapat keselamatan.
Kalau keselamatan merupakan hasil usaha manusia memang bisa hilang karena sebenarnya keselamatan itu adalah palsu. Tetapi kalau keselamatan merupakan hasil pekerjaan Tuhan tidak mungkin bisa hilang lagi karena Tuhan tidak mungkin gagal didalam proses keselamatan seseorang. 1 Pet. 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu. Jelas kan bahwa keselamatan seseorang itu adalah hasil pilihan Allah Bapa,menerima percikan darah Allah Anak yaitu Yesus Kristus dan dikuduskan oleh Allah Roh Kudus. Apakah pekerjaan Allah tritunggal ini bisa akhirnya gagal total bro ??? Apakah pekerjaan Allah Tritunggal ini bisa gagal hanya karena kebebasan manusia yang dicipta,terbatas dan sudah polusi didalam status mati rohani itu bro ??? Apakah kebebasan manusia yang bro junjung tinggi itu lebih berkuasa dari Allah Tritunggal ??? - Quote :
- Entah di ayat mana, Paulus ada menganjurkan agar kita yang telah beroleh hidup baru karena baptisan dalam nama Tritunggal, harus senantiasa berjuang mengalahkan tatacara hidup lama. Perjuangan itu yang kuartikan sebagai proses penjagaan keselamatan yang sudah diberikan.
Kalau manusia yang menjaga keselamatannya sudah pasti akan hilang,tidak diragukan lagi. Tetapi Tuhan Yesus yang menjaga keselamatan domba dombanya sehingga tidak ada kuasa apapun didunia dan disurga yang mampu merebutnya dari tangan Yesus. Yohanes 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.Apakah anda masih yakin keselamatan itu bisa hilang bro ? Kalau bisa adakah ayat yang tegas tegas mendukungnya ? Anda mengatakan Allah memberikan kita hidup yang baru tetapi akhirnya mati rohani lagi,lalu diberi hidup baru tapi bisa mati rohani lagi,begitu terus menerus secara berulang ulang ??? Apakah begitu pemahaman anda akan keselamatan hasil pekerjaan Tuhan itu bro ??? - Quote :
- bukit wrote:
- Ada dua macam manusia yaitu :
1.Mereka yang memang tidak mendapat anugerah keselamatan dari Tuhan sehingga sudah pasti menolak karena kebebasannya hanya berjalan satu arah yaitu kecenderungan untuk berdosa,melawan Tuhan dan senantiasa melakukan kejahatan dimata Tuhan selama hidupnya. 2.Mereka yang diberi hati yang baru dan dicelikkan mata hatinya oleh Roh Kudus karena mereka orang pilihan Allah yang mendapat kasih karunia keselamatan. Disini tidak ada masalah penolakan karena hidup mereka sepenuhnya sudah diubah menjadi anak anak Allah. Keselamatan itu bukan suatu yang ditawarkan bro melainkan “dikaruniakan”,sehingga bagi mereka yang mendapat panggilan efektif (effectual calling) sudah pasti akan menerima keselamatan itu.
Kalau begitu adanya, bahwa ada dua macam manusia, yang satu tidak mendapat anugerah keselamatan, dan yang satu lagi diberi hati yang baru dan dicelikkan mata hatinya oleh Roh Kudus, maka sia-sialah pengabaran Paulus. Jika semua orang sudah ditetapkan sejak semula siapa saja yang tidak mendapat anugerah keselamatan dan siapa saja yang diberi hati yang baru dan dicelikkan mata hatinya oleh Roh Kudus, lantas untuk apa lagi ada pertobatan? Kita tidak pernah tahu siapa yang akan diselamatkan oleh Tuhan,tetapi kita diberi tugas dan tanggungjawab untuk memberitakan Injil keselamatan keseluruh penjuru dunia. Tuhan juga telah menentukan bagaimana proses keselamatan itu akan terjadi didalam waktu yaitu : Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.Jadi jelas bahwa ada tahapan dari keselamatan seseorang itu yaitu mulai dari pemilihan Allah didalam rencana kekal-Nya lalu panggilan lalu dibenarkan sehingga bertobat dan lahir baru dan akhirnya dimuliakan-Nya didalam kekekalan. Jadi rencana Allah itu lengkap dan sempurna bro dan semua pasti terlaksana sesuai dengan tahapan didalam rencana berdasarkan kehendak Tuhan semata-mata. - Quote :
- Menurut pemahamanku, semua orang dipanggil untuk memperoleh keselamatan, tetapi tidak semua orang dipilih memperoleh keselamatan. Siapa yang tidak memperoleh keselamatan? Mereka yang memilih menafikan, atau mengabaikan, atau mencueki panggilan. Kok bisa? Karena mereka menggunakan kemerdekaan untuk tidak setia. Meski mereka sudah dipanggil, dengan kemerdekaannya mereka berbuat seperti yang diinginkan sendiri. Panggilan yang masuk di telinga dan hatinya, diredam, ditutupi oleh kehendak sendiri.
Pemahaman anda ini membuat Allah didalam dunia ciptaan-Nya sendiri tidak memiliki kendali mutlak atas ciptaan-Nya. Allah hanya duduk menunggu secara pasif dan melihat apa yang akan dilakukan oleh manusia didalam menanggapi panggilan Injil. Dengan demikian anda sama sekali tidak menganggap kedaulatan Allah itu ada. Saya sudah jelaskan sebelumnya bahwa kemampuan manusia yang belum diselamatkan tidak mungkin menggunakan kebebasannya yang sudah rusak total akibat dosa itu untuk memilih Allah karena pilihan keselamatan adalah bersifat rohani sedangkan orang tersebut didalam keadaan rohani yang sudah mati. Jadi kalau manusia menolak panggilan Injil secara umum memang itu sudah naturnya dimana dia tidak mempunyai kemampuan untuk mengatakan “ya” kepada panggilan Injil. Tetapi panggilan yang efektif tidak mungkin ditolak oleh manusia karena Allah sudah bekerja didalam dirinya dengan memberinya hati dan hidup yang baru. Satu satunya alasan mengapa orang mampu menerima panggilan Injil harus dicari bukan didalam kehendak manusia melainkan didalam anugerah Allah saja yang berdaulat. Panggilan Injil yang bersifat “panggilan eksternal” hanya bisa diterima kalau “panggilan internal” yaitu pekerjaan Roh Kudus didalam diri manusia. I Tesalonika 1:6 Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus. - Quote :
- bukit wrote:
- Roma 8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Keinginan daging, saya mengartikan ini termasuk makan dan minum. Makan dan minum, adalah keinginan daging, maka menurut nats kutipan bukit itu, makan dan minum merupakan seteru terhadap Allah. Padahal, saat ragawi Yesus Kristus masih bersama para muridNya, sering sekali dikisahkan tentang mereka makan bersama. Bahkan puncak iman Kristen yang saya pahami adalah perayaan perjamuan terakhir.
Dan juga, bukit tidak hendak mengatakan bahwa mereka yang telah dibabaptis dalam nama Tritunggal kemudian tidak membutuhkan makanan dan minuman lagi bukan? Walaupun kita telah mendapat baptisan dalam nama Tritunggal, nyata bahwa kita masih memerlukan makan dan minum, yang nerupakan keinginan daging. Dalam hal sepeti itu pula, yaitu dalam pemenuhan keinginan daging, manusia memerlukan kesetiaan kepada Tuhan. Pada masa seperti itu pula Paulus menganjurkan kita untuk berjuang. Kita jangan menempatkan keinginan daging pada prioritas utama, tetapi memang keinginan daging itu diperlukan dalam melanjutkan peziarahan di bumi ini.
Begitu pemahamanku.
Damai, damai, damai. [/quote] Keinginan daging didalam Alkitab bukan didalam arti kebutuhan fisik manusia melainkan nafsu kedagingan yang bersifat duniawi. Dosa ialah pelanggaran terhadap hukum Allah: 1 Yoh 3:4. Sumber dosa ialah Kedagingan: Gal 5:19 - 21; Rm 7:14,15 , dan ajaran dan aturan dunia yang bertentangan dengan firman Allah: Yoh 7:7; Yak 4:4; 1 Yoh 2:15 dll. “…roh memang penuruh, tetapi daging lemah.” (Matius 26:41). “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya” (Roma 8:5-7) Shalom | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 7th July 2011, 22:56 | |
| - husada wrote:
- Kalau begitu adanya, bahwa ada dua macam manusia, yang satu tidak mendapat anugerah keselamatan, dan yang satu lagi diberi hati yang baru dan dicelikkan mata hatinya oleh Roh Kudus, maka sia-sialah pengabaran Paulus.
masak, sih ? atw mungkin kita saja yang salah mengartikannya ? :) bagaimana dengan Roma 8:29 ? - Quote :
Jika semua orang sudah ditetapkan sejak semula siapa saja yang tidak mendapat anugerah keselamatan dan siapa saja yang diberi hati yang baru dan dicelikkan mata hatinya oleh Roh Kudus, lantas untuk apa lagi ada pertobatan? pertobatan itu ada karena pekerjaan Roh Kudus, bro... bukan atas inisiatif manusia. 1Korintus 12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 8th July 2011, 09:24 | |
| - bukit wrote:
- Jadi keselamatan sekali lagi hanya berdasarkan karunia Tuhan bukan hasil usaha atau perbuatan manusia sama sekali.
... Tidak ada satupun ayat Alkitab yang menyatakan bahwa keselamatan manusia adalah hasil usaha atau pekerjaan atau pilihan manusia bro,melainkan hanya pekerjaan Allah saja.
Damai bagi pengikut Kristus. Saya memahami, bahwa keselamatan itu memang pemberian, hadiah, anugerah, karunia dari Tuhan kepada manusia. Setelah diberikan, dihadiahkan, dianugerahkan, dikaruniakan oleh Tuhan kepada manusia, si manusianya harus menjaga sampai akhir peziarahannya di bumi ini. Pada tahap itulah yaitu masa penjagaan itu, yang saya maksudkan sebagai pilihan. Setelah memperoleh keselamatan, manusia menjaga keselamatan itu sampai akhir peziarahannya. Maka saya lebih mempercayai, sekali selamat berpotensi tetap selamat. Sebab, setelah keselamatan itu diperoleh seseorang, kemerdekaan dan kebebasan orang itu memungkinkan dia membuang keselamatan itu pada saat peziarahannya, yaitu dia hanya menuruti kehendak hatinya, dia membungkam suara Tuhan yang menyapa dari lubuk hatinya. Selama peziarahan di bumi, meski seseorang, katakanlah si A, telah beroleh keselamatan yang ditandai dengan perolehan baptisan, berpotensi jatuh kedalam dosa. Jika pemahaman kita terpatok pada sekali selamat tetap selamat, maka si A yang tadinya telah beroleh keselamatan dan kemudian jatuh kedalam dosa, akan tetap selamat tanpa ada sebarang upaya lainnya. Kenyataannya, Paulus menganjurkan agar pengikut Kristus selalu berjuang meninggalkan sifat lama (yang berkubang dosa). Disini, 'berjuang' saya artikan sebagai pilihan. Agar keselamatan yang tadinya telah diperoleh secara cuma-cuma sebagai hadiah, anugerah, karunia dari Tuhan tidak digerogoti oleh dosa, harus diperjuangkan untuk tetap dimiliki. Perjuangan ini yang saya maksudkan sebagai pilihan. Bukan untuk meraih keselamatan. Jadi sederhananya, manusia bukan berusaha melalui pilihan untuk memperoleh keselamatan, melainkan berusaha melalui pilihan untuk mempertahankan keselamatan. Maka kembali lagi, menurut pemahaman saya, sekali selamat berpotensi tetap selamat. Keselamatan itu dirawat, dipelihara dengan pilihan, sampai ke akhir peziarahan untuk bertemu dengan pemberi keselamatan. Setelah beroleh keselamatan yang ditandai dengan baptisan dalam nama Tritunggal, manusia masih berziarah sebelum menghadap bertatap muka dengan Tritunggal. Apabila dalam peziarahannya orang jatuh kedalam dosa, dengan kemerdekaannya dia boleh memilih bertobat untuk memelihara keselamatan itu. Apabila dia memilih tidak bertobat, menurut pemahaman saya, keselamatam itu akan hilang. Jadi, saya kurang sepakat dengan sekali selamat tetap selamat. Saya lebih mempercayai sekali selamat berpotensi tetap selamat. Damai, damai, damai. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 8th July 2011, 10:18 | |
| - Quote :
- Setelah beroleh keselamatan yang ditandai dengan baptisan dalam nama Tritunggal, manusia masih berziarah sebelum menghadap bertatap muka dengan Tritunggal. Apabila dalam peziarahannya orang jatuh kedalam dosa, dengan kemerdekaannya dia boleh memilih bertobat untuk memelihara keselamatan itu. Apabila dia memilih tidak bertobat, menurut pemahaman saya, keselamatam itu akan hilang. Jadi, saya kurang sepakat dengan sekali selamat tetap selamat. Saya lebih mempercayai sekali selamat berpotensi tetap selamat.
maksudnya, setelah 100% diselamatkan oleh anugerah Allah semata. maka selanjutnya adalah 100% usaha manusia untuk bisa tetap selamat gitu ya, bro ? :) |
| | | bukit Bintara
Jumlah posting : 72 Join date : 19.02.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 8th July 2011, 12:45 | |
| - Quote :
- "Husada"]
- bukit wrote:
- Jadi keselamatan sekali lagi hanya berdasarkan karunia Tuhan bukan hasil usaha atau perbuatan manusia sama sekali.
... Tidak ada satupun ayat Alkitab yang menyatakan bahwa keselamatan manusia adalah hasil usaha atau pekerjaan atau pilihan manusia bro,melainkan hanya pekerjaan Allah saja.
Damai bagi pengikut Kristus.
Saya memahami, bahwa keselamatan itu memang pemberian, hadiah, anugerah, karunia dari Tuhan kepada manusia. Setelah diberikan, dihadiahkan, dianugerahkan, dikaruniakan oleh Tuhan kepada manusia, si manusianya harus menjaga sampai akhir peziarahannya di bumi ini. Pada tahap itulah yaitu masa penjagaan itu, yang saya maksudkan sebagai pilihan. Setelah memperoleh keselamatan, manusia menjaga keselamatan itu sampai akhir peziarahannya.
Masa penjagaan itu lebih tepat disebut masa pengudusan yaitu masa sanctification,dimana Roh Kudus mendidik kita dan memimpin hidup kita menuju kepada kedewasaan rohani bro. Pengudusan adalah proses setiap hari sepanjang hidup orang yang sudah percaya,karena kita dituntut untuk senantiasa penuh roh berarti biarlah Roh Kudus yang senantiasa berkuasa didalam kehidupan kita sehari-hari (everydayness). Roma 6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Adalah pekerjaan Roh Kudus yang menguduskan hidup kita sepanjang waktu. II Tesalonika 2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. - Quote :
- Maka saya lebih mempercayai, sekali selamat berpotensi tetap selamat. Sebab, setelah keselamatan itu diperoleh seseorang, kemerdekaan dan kebebasan orang itu memungkinkan dia membuang keselamatan itu pada saat peziarahannya, yaitu dia hanya menuruti kehendak hatinya, dia membungkam suara Tuhan yang menyapa dari lubuk hatinya.
Istilah "berpotensi" mengandung suatu makna ketidakpastian sedangkan keselamatan adalah suatu hal yang pasti karena itu semua merupakan pekerjaan Tuhan semata-mata. Tuhan yang memulai maka Tuhan juga yang akan mengerjakannya sampai selesai tuntas. Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. Kalau kita tidak mempunyai kepastian akan keselamatan maka sia sialah pengorbanan Yesus dikayu salib. Demikian juga setiap keselamatan seseorang telah dimeteraikan Allah dengan Roh Kudus didalam diri kita sebagai jaminan keselamatan. II Korintus 1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita. II Korintus 5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita. Kalau Allah sudah memeteraikan keselamatan kita dan menjaminnya sampai selama-lamanya,apakah masih ada kekuatan yang mampu menggagalkannya bro ??? Kelemahan pandangan anda adalah masih optimis terhadap manusia yang berstatus berdosa secara spiritual dan natural,sedangkan pandangan Alkitab sama sekali tidak demikian, melainkan hanya optimis terhadap semua rencana dan pekerjaan Allah bro. Manusia secara natur tidak pernah memiliki kebebasan yang mutlak,dia hanya menghamba kepada dirinya sendiri yang sinful nature,atau menghamba kepada dosa dan Iblis atau menjadi hamba Tuhan. Tidak pernah ada manusia yang dilahirkan netral. Kebebasan manusia adalah kebebasan yang menghamba kepada sesuatu yang dianggapnya sebagai otoritas tertinggi bagi dirinya (ultimate reality). Apakah otoritas tertinggi bagi diri anda bro ? apakah diri anda sendiri yang berdosa (intelek,perasaan,logika),Iblis ataukah Tuhan melalui Firman-Nya ? - Quote :
- Selama peziarahan di bumi, meski seseorang, katakanlah si A, telah beroleh keselamatan yang ditandai dengan perolehan baptisan, berpotensi jatuh kedalam dosa. Jika pemahaman kita terpatok pada sekali selamat tetap selamat, maka si A yang tadinya telah beroleh keselamatan dan kemudian jatuh kedalam dosa, akan tetap selamat tanpa ada sebarang upaya lainnya.
Kalau sebelum bertobat maka manusia hidup didalam dosa sepanjang waktu,apapun yang dilakukannya adalah dosa dimata Tuhan karena Tuhan berkata : Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Kalau seseorang sudah selamat maka statusnya bebas dari hukuman dosa yaitu maut. Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Dari kematian Rohani kita sekarang hidup kembali dengan hidup yang sudah diperbaharui karena dosa dosa lama kita sudah disucikan oleh darah Kristus,,tetapi karena kita masih hidup didalam tubuh daging maka kita masih bisa berdosa tetapi namanya sekarang bukan hidup didalam dosa melainkan “jatuh kedalam dosa.” Oleh karena itu kalau kita jatuh kedalam dosa kita harus meminta ampunan kepada Tuhan didalam dosa kita maka Tuhan akan senantiasa mengampuni dosa dosa kita kalau kita memang sungguh sungguh bertobat dan sadar akan dosa dosa kita. Kalau orang tersebut senantiasa berdosa juga didalam kehidupannya sehari-hari berarti keselamatannya adalah palsu,bukan pekerjaan Tuhan tetapi usahanya sendiri saja. Dia menganggap dirinya sudah selamat padahal belum karena tidak ada buah roh yang keluar dari kehidupannya. Matius 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik - Quote :
- Kenyataannya, Paulus menganjurkan agar pengikut Kristus selalu berjuang meninggalkan sifat lama (yang berkubang dosa). Disini, 'berjuang' saya artikan sebagai pilihan. Agar keselamatan yang tadinya telah diperoleh secara cuma-cuma sebagai hadiah, anugerah, karunia dari Tuhan tidak digerogoti oleh dosa, harus diperjuangkan untuk tetap dimiliki. Perjuangan ini yang saya maksudkan sebagai pilihan. Bukan untuk meraih keselamatan.
Perjuangan orang kristen bukanlah pilihan melainkan kewajiban yang lahir dari tanggungjawabnya terhadap karunia keselamatan yang sudah diterimanya dari Tuhan. Hidup taat berdasarkan Firman Tuhan adalah perintah bukan suatu pilihan bagi mereka yang sudah diselamatkan. Hidup yang baru hanya fokus bagaimana kita harus memuliakan Tuhan didalam seluruh kehidupan kekristenan kita,bukan lagi harus memilh milih apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab kita. Oleh karena itulah Paulus mewajibkan kita harus senantiasa bertumbuh menjadi dewasa didalam iman jangan bayi terus. Ibr. 5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. 5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. 5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat - Quote :
- Jadi sederhananya, manusia bukan berusaha melalui pilihan untuk memperoleh keselamatan, melainkan berusaha melalui pilihan untuk mempertahankan keselamatan. Maka kembali lagi, menurut pemahaman saya, sekali selamat berpotensi tetap selamat. Keselamatan itu dirawat, dipelihara dengan pilihan, sampai ke akhir peziarahan untuk bertemu dengan pemberi keselamatan.
Pilihan untuk mempertahankan keselamatan bukanlah ajaran Alkitab karena tidak pernah ada ayat yang mendukungnya,sebab sekali selamat tetap akan selamat. Lagipula manusia tidak mungkin mampu mempertahankan keselamatannya dengan usahanya sendiri karena tanpa kuasa dari Roh Kudus dia tidak akan mampu melawan si Iblis dan roh roh jahat antek anteknya. Peperangan rohani kekristenan adalah melawan roh roh jahat diudara yang berusaha menghalanginya untuk melaksanakan amanat agung Tuhan Yesus yaitu memberitakan Injil keselamatan keseluruh penjuru dunia. Peperangan rohani ini bukanlah mengenai resiko kemungkinan kehilangan keselamatannya melainkan bagaimana agar rencana Allah melalui kita sebagai alat-Nya bisa terwujut didunia ini. Roma 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. 10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? 10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik! - Quote :
- Setelah beroleh keselamatan yang ditandai dengan baptisan dalam nama Tritunggal, manusia masih berziarah sebelum menghadap bertatap muka dengan Tritunggal. Apabila dalam peziarahannya orang jatuh kedalam dosa, dengan kemerdekaannya dia boleh memilih bertobat untuk memelihara keselamatan itu. Apabila dia memilih tidak bertobat, menurut pemahaman saya, keselamatam itu akan hilang. Jadi, saya kurang sepakat dengan sekali selamat tetap selamat. Saya lebih mempercayai sekali selamat berpotensi tetap selamat.
Damai, damai, damai. [/quote] Kalau ada seseorang yang berdosa tetapi tidak mau bertobat berarti dia memang belum menerima anugerah keselamatan melainkan masih hidup didalam hidup lamanya yang berdosa. Anda belum menjawab banyak pertanyaan saya pada postingan sebelumnya mengenai : 1. Bisakah pekerjaan Allah digagalkan oleh manusia ? 2. Bisakah meterai Allah dan jaminan keselamatan oleh Allah digagalkan oleh kehendak bebas manusia ? 3. Apakah kehendak bebas manusia lebih berkuasa dari kedaulatan Allah didalam keselamatan manusia ? 4. Apakah Roh Kudus yang tinggal selamanya didalam diri kita bisa keluar masuk berdasarkan selamat – murtad – selamat lagi – murtad lagi dst ? 5. Apakah Yesus berbohong ketika mengatakan bahwa tidak akan ada yang terhilang dan binasa bagi domba domba-Nya Kalau anda belum menjawab pertanyaan saya diatas secara Alkitabiah berarti argumentasi anda sangat lemah karena tidak berdasarkan kebenaran Alkitab yang berotoritas mutlak,melainkan hanya opini pribadi anda saja bro. Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Yesaya 55:9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Shalom | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 8th July 2011, 14:04 | |
| Jika boleh ikut nimbrung : - Quote :
- 1. Bisakah pekerjaan Allah digagalkan oleh manusia ?
Sejak jaman penciptaan, hal itu selalu terjadi bro, bahkan hingga kini. Banyak karya Allah yang selalu digagalkan manusia. - Quote :
- 2. Bisakah meterai Allah dan jaminan keselamatan oleh Allah digagalkan oleh kehendak bebas manusia ?
Harus didfinisikan lebih dahulu bro, apa yang dimaksud dengan dimeteraikan oleh Allah. - Quote :
- 3. Apakah kehendak bebas manusia lebih berkuasa dari kedaulatan Allah didalam keselamatan manusia ?
Bukan lebih berkuasa, tetapi akan terjadi sesuai dengan pilihan si manusia sendiri, berikut konsekuensinya. - Quote :
- 4. Apakah Roh Kudus yang tinggal selamanya didalam diri kita bisa keluar masuk berdasarkan selamat – murtad – selamat lagi – murtad lagi dst ?
Roh Kudus bukanlah ilmu kanuragaan, yang bisa keluar masuk seperti itu. Bukan Roh Kudus yang meninggalkan kita, tetapi kitalah yang meninggalkan Roh Kudus dengan menjauh dari bimbinganNya. - Quote :
- 5. Apakah Yesus berbohong ketika mengatakan bahwa tidak akan ada yang terhilang dan binasa bagi domba domba-Nya
Jesus tidak pernah berbohong, tetapi kita yang kadang salah mengerti akan apa yang dimaksudkanNya. - Quote :
- Kalau anda belum menjawab pertanyaan saya diatas secara Alkitabiah berarti argumentasi anda sangat lemah karena tidak berdasarkan kebenaran Alkitab yang berotoritas mutlak,melainkan hanya opini pribadi anda saja bro
Apa maksudnya secara Alkitabiah bro? Sedangkan pengertian dan pemahaman ayat bagi tiap orang bisa berbeda? Janganlah kita menganggap pemahaman kita sendiri yang paling benar, karena setiap pemahaman pribadi bisa saja salah bagi yang lain. GBU | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 8th July 2011, 16:02 | |
| Damai bagi pengikut Kristus.
Hehhehheee... terima kasih pencerahannya Bukit. Terima kasih timbrungannya Bruce. Entah di trit atau forum mana, saya sudah lebih dari sekali mengaku bahwa saya bukan seorang pembaca Alkitab yang baik, dalam arti saya tidak pernah menjalani persekolahan yang khusus mengupas nats-nats Alkitab. Pun kalau saya ber-posting ria, lebih sering mengandalkan pemahaman. Bahkan katekismus pun tidak pernah saya baca secara langsung, kecuali kalau di posting kawan-kawan. Kemudian kalau saya rasa perlu mengutipkan nats Alkitab, saya akan menggugel di Alkitab On_Line.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Bukit yang secara gamblang di posting-an yang di-quote Bruce, saya pikir Bruce sudah mewakili jawaban saya. Saya tidak mampu menjawab lebih baik dari jawaban Bruce itu.
Saya kira, pun kalau Bukit mengartikan sekali selamat tetap selamat, dan saya mengartikan sekali selamat berpotensi tetap selamat, kita sama-sama pengikut Kristus kan?
Kembali ingin saya kemukakan latar pemahaman saya mengenai hal itu, begini.
Adam dan Hawa, ketika dicipta, sudah selamat belum? Saya jawab, sudah selamat.
Lantas mengapa mereka menjadi mati? Saya jawab, karena mereka jatuh kedalam dosa.
Mungkinkah manusia diselamatkan dengan usaha manusia itu sendiri? Saya jawab, tidak. Usaha manusia tidak akan menghasilkan keselamatan.
Lalu, bagaimana manusia bisa selamat? Saya jawab, karena belas kasihan Tuhan. Tuhan yang memberikan keselamatan kepada manusia melalui karya Yesus Kristus.
Apakah Tuhan memaksa manusia mengikut Yesus agar memperoleh keselamatan? Saya jawab, tidak. Yesus sendiri berkata, kira-kira "Datanglah kepadaKu, hai kamu yang berbeban berat dan haus, kamu akan Kupuaskan". Kalau ada orang yang tidak mau datang kepadaNya meski sudah mengenal Dia, Yesus tidak memaksa. Hanya dikatakanNya, "Siapa yang menyangkal Aku di hadapan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa". Di situ jelas tidak ada paksaan. Selain itu, Yesus pernah bilang kira-kira begini, "Pikullah kuk yang Kupasang". Meski itu anjuran, tetap juga tidak memaksa. Kalau ada orang yang pernah menjadi pengikutNya, kemudian membuang kuk yang dipasangkan oleh Yesus Kristus, dan orang itu tidak mau memikul kuk itu, Yesus Kristus tidak memaksa.
Keselamatan, diberikan oleh Tuhan secara cuma-cuma. Manusia tinggal mengambil keselamatan itu, atau membuangnya. Kalau manusia mengambil keselamatan itu, manusia akan merawatnya sampai akhir peziarahannya. Dimungkinkan, keselamatan yang sudah dimiliki, lalu dibuang dan mengikuti keinginan sendiri.
Jadi, menurut pemahamanku, kemerdekaan atau kebebasan yang diberikan kepada manusia menimbulkan kemungkinan bagi manusia untuk tidak mematuhi Tuhan. Tetapi, kepada manusia telah digambarkan konsekuensi dari sikap yang dipilihnya. Kalau manusia mematuhi Tuhan, kebahagiaan warisannya. Kalau manusia mengingkari Tuhan, kebinasaan warisannya.
Meski seorang manusia telah dibaptis dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, dia bebas untuk datang kepada Tuhan atau meninggalkan Tuhan, dia bebas mau memikul kuknya atau membuang kuknya. Dengan pemahaman seperti itulah yang saya maksudkan bahwa seorang manusia, sekali selamat berpotensi tetap selamat, apakah dia mau datang kepada Tuhan, mau memikul kuk yang dipasang Tuhan. Jika orang itu membuang kuknya, dan orang itu tidak mau datang kepada Tuhan, walaupun tadinya dia sudah dibaptis, maka keselamatan karena baptisan itu akan hilang. Tapi itu menurut pemahaman saya, tentu yang punya otoritas ya tetap Tuhan. Sehitam jelaga juga dosa manusia, 'Putih" kata Tuhan, akan serta merta jadi putih.
Kemudian saya renung-renung, kalaupun salah satu dari pemahaman kita itu lebih benar daripada pemahaman yang lain, untuk apa sih? Siapa sih yang ingin kita patuhi? Pemahaman kita kah? Atau hanya Tuhan? Artinya, yang ingin saya katakan adalah, biarlah Bukit memahami seperti pemahaman Bukit itu, dan saya memahami seperti pemahaman saya, hanya nama Tuhan saja yang dipermuliakan.
Setuju?
Damai, damai, damai.
Terakhir diubah oleh Husada tanggal 11th July 2011, 08:14, total 1 kali diubah | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 8th July 2011, 17:58 | |
| - Quote :
- Kemudian saya renung-renung, kalaupun salah satu dari pemahaman kita itu lebih benar daripada pemahaman yang lain, untuk apa sih? Siapa sih yang ingin kita patuhi? Pemahaman kita kah? Atau hanya Tuhan? Artinya, yang ingin saya katakan adalah, biarlah Bukit memahami seperti pemahaman Bukit itu, dan saya memahami seperti pemahaman saya, hanya nama Tuhan saja yang dipermuliakan.
bro, kalau memang yang Roh Kudus yang membuat kita melakukan hal2 yang sesuai rencana Allah, lalu kita bilang itu adalah karena hasil perbuatan kita sendiri (karena kemerdekaan kita, kita merasa kitalah yang telah memilih jalan supaya tetap selamat). bukankah itu namanya mencuri kemuliaan Allah ? |
| | | bukit Bintara
Jumlah posting : 72 Join date : 19.02.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 8th July 2011, 22:17 | |
| - bruce wrote:
- Jika boleh ikut nimbrung :
- Quote :
- 1. Bisakah pekerjaan Allah digagalkan oleh manusia ?
Sejak jaman penciptaan, hal itu selalu terjadi bro, bahkan hingga kini. Banyak karya Allah yang selalu digagalkan manusia.
Apakah ukuran anda mengenai kegagalan rencana Allah tersebut ? Apakah contoh pekerjaan Allah yang anda anggap gagal bro ? Apakah Allah tidak Mahatahu dan Mahakuasa sehingga Ia bisa menjadi gagal ? Apakah Adam yang jatuh kedalam dosa anda anggap Allah gagal sedangkan ketetapan Allah memang ada yang bersifat permissive ? Apakah Allah tidak mampu mengendalikan semua yang terjadi didunia ini sehingga Ia selalu harus merevisi rencana-Nya yang kekal itu ? Ada terlalu banyak pertanyaan yang tidak mungkin bisa kita jawab kalau menganggap Allah bisa gagal. Kita memang sering mempunyai pengetahuan yang sangat terbatas mengenai apa itu kedaulatan Allah sehingga tidak mampu melihat seluruh sejarah kemanusiaan secara komprehensif. Sekali kita mengenal apa itu kedaulatan Allah menurut Alkitab maka kita tidak akan pernah berusaha secara sia sia menurunkan Tuhan dari tahta pemerintahan-Nya yang berdaulat penuh itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam sejarah umat manusia ada dalam rencana dan ijin Allah. Allahlah yang berdaulat penuh menentukan arah sejarah umat manusia. Tak ada yang dapat menggagalkan rencana Allah, termasuk kekuasaan manusia. Mazmur 33:11 tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Amsal 19:21 Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana. - Quote :
-
- Quote :
- 2. Bisakah meterai Allah dan jaminan keselamatan oleh Allah digagalkan oleh kehendak bebas manusia ?
Harus didfinisikan lebih dahulu bro, apa yang dimaksud dengan dimeteraikan oleh Allah. 1. Meterai Allah berarti bahwa orang tersebut sepenuhnya berada dibawah perlindungan Allah 2. Meterai Allah juga berarti bahwa status orang tersebut tidak akan bisa dirubah oleh siapapun 3. Meterai Allah berarti bahwa Allah menjamin keselamatan orang tersebut selamanya. Pengertian ini didukung oleh banyak ayat ayat Alkitab yang sebagian sudah pernah saya cantumkan didalam postingan sebelumnya. - Quote :
-
- Quote :
- 3. Apakah kehendak bebas manusia lebih berkuasa dari kedaulatan Allah didalam keselamatan manusia ?
Bukan lebih berkuasa, tetapi akan terjadi sesuai dengan pilihan si manusia sendiri, berikut konsekuensinya. Sampai sekarang saya tidak pernah melihat dukungan ayat Alkitab bahwa manusia yang memilih Tuhan bagi keselamatannya. Saya tidak pernah mengetahui bahwa manusia mampu memilih Allah sebelum Allah lebih dahulu memilih manusia dalam arti telah bekerja didalam diri manusia tersebut. Kalau itu hanya opini anda tanpa dasar Alkitab maka saya no comment lagi karena kebenaran itu sama sekali tidak relatif dan subjektif melainkan absolut dan objektif. - Quote :
-
- Quote :
- 4. Apakah Roh Kudus yang tinggal selamanya didalam diri kita bisa keluar masuk berdasarkan selamat – murtad – selamat lagi – murtad lagi dst ?
Roh Kudus bukanlah ilmu kanuragaan, yang bisa keluar masuk seperti itu. Bukan Roh Kudus yang meninggalkan kita, tetapi kitalah yang meninggalkan Roh Kudus dengan menjauh dari bimbinganNya.
Yesus mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal selamanya didalam kita : Yohanes 14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. Tubuh kita juga dikatakan adalah bait Allah dan bait Roh Kudus,jadi kalau demikian apakah kita bisa menjadi bukan bait Roh Kudus lagi atau bukan bait Allah lagi ? Apakah mungkin orang yang murtad masih ada Roh Kudus didalam dirinya ? - Quote :
-
- Quote :
- 5. Apakah Yesus berbohong ketika mengatakan bahwa tidak akan ada yang terhilang dan binasa bagi domba domba-Nya
Jesus tidak pernah berbohong, tetapi kita yang kadang salah mengerti akan apa yang dimaksudkanNya. Jawaban anda masih bersifat separoh bro,bagaimanakah anda memahami kalau Yesus mengatakan sbb : Yohanes 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Kata ‘kekal’, yang berarti terus menerus tanpa ada akhirnya. Kalau orang kristen yang sejati, yang sudah betul-betul diselamatkan bisa jatuh dalam dosa sedemikian rupa sehingga tersesat, murtad dan akhirnya terhilang, maka sebetulnya pada saat ia percaya kepada Yesus, ia bukannya diberi hidup kekal, tetapi hidup bersyarat. Apakah syaratnya? Syaratnya adalah jangan sesat / murtad. Kalau memang ini keadaannya, maka keadaan orang kristen sejati itu sama seperti keadaan Adam sebelum jatuh ke dalam dosa. Ia mempunyai hidup, tetapi bukan hidup kekal, melainkan hidup bersyarat. Apa syaratnya: tidak makan buah terlarang. Tetapi tidak ada bagian Kitab Suci manapun yang mengatakan: percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan mendapat hidup bersyarat. Itu bukan ajaran Kitab Suci. Kitab Suci mengajarkan: yang percaya kepada Yesus mendapatkan hidup kekal. Karena itu tidak ada apapun yang bisa membuat mereka kehilangan hidup tersebut. - Quote :
-
- Quote :
- Kalau anda belum menjawab pertanyaan saya diatas secara Alkitabiah berarti argumentasi anda sangat lemah karena tidak berdasarkan kebenaran Alkitab yang berotoritas mutlak,melainkan hanya opini pribadi anda saja bro
Apa maksudnya secara Alkitabiah bro? Sedangkan pengertian dan pemahaman ayat bagi tiap orang bisa berbeda? Janganlah kita menganggap pemahaman kita sendiri yang paling benar, karena setiap pemahaman pribadi bisa saja salah bagi yang lain.
GBU
[/quote] Apakah pemahaman Alkitab itu relatif bro ? Kalau ya maka kebenaran Allah juga bersifat relatif dan sangat subjektif ? Dengan demikian kita tidak akan pernah mempunyai suatu pegangan yang absolut dan teguh karena setiap orang bebas menafsirkan Alkitab dan semua orang bebas memiliki kebenarannya sendiri. Apakah ini yang anda anggap kebenaran bro ? Kalau misalnya Alkitab secara jelas jelas mengatakan bahwa keselamatan hanyalah berdasarkan anugerah dan sama sekali bukan usaha manusia,apakah anda masih juga menafsirkannya bahwa manusialah yang berusaha memilih Allah sehingga selamat ? Alkitab memang memiliki banyak gaya bahasa tetapi juga penuh dengan hal hal yang mudah ditafsirkan secara literal. Penafsir yang terbaik dari Alkitab adalah Alkitab itu sendiri,ayat yang satu harus didukung oleh ayat lainnya yang lebih kuat. Tidak pernah suatu ayat Alkitab berdiri sendiri apalagi bertentangan dengan ayat ayat lainnya. Suatu diskusi kekristenan tanpa dasar kebenaran Firman Tuhan yang absolut sama saja dengan debat kusir yang tidak berujung pangkal. Saya kira bukan itu tujuan dari forum ini bro. Masalah kebenaran Tuhan bukan hanya berada dan dibatasi diruang pribadi belaka tetapi harus bersifat universal dan objektif. Saya tidak pernah memutlakkan penafsiran pribadi saya oleh karena itu saya selalu mengajak berdiskusi berdasarkan landasan Kitab Suci belaka. Setiap orang termasuk saya sendiri harus terbuka untuk dikoreksi oleh kebenaran Firman Tuhan karena kelak kita juga akan dihakimi berdasarkan Firman Tuhan tersebut. II Yohanes 1:2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya. Shalom | |
| | | bukit Bintara
Jumlah posting : 72 Join date : 19.02.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 8th July 2011, 23:31 | |
| - Quote :
- "Husada"]Damai bagi pengikut Kristus.
Hehhehheee... terima kasih pencerahannya Bukit. Terima kasih timbrungannya Bruce. Entah di trit atau forum mana, saya sudah lebih dari sekali mengaku bahwa saya bukan seorang pembaca Alkitab yang baik, dalam arti saya tidak pernah menjalani persekolahan yang khusus mengupas nats-nats Alkitab. Pun kalau saya ber-posting ria, lebih sering mengandalkan pemahaman. Bahkan katekismus pun tidak pernah saya baca secara langsung, kecuali kalau di posting kawan-kawan. Kemudian kalau saya rasa perlu mengutipkan nats Alkitab, saya akan menggugel di Alkitab On_Line.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Bukit yang secara gamblang di posting-an yang di-quote Bruce, saya pikir Bruce sudah mewakili jawaban saya. Saya tidak mampu menjawab lebih baik dari jawaban Bruce itu. Saya juga sudah merespon kembali jawaban bro Bruce. - Quote :
- Saya kira, pun kalau Bukit mengartikan sekali selamat tetap selamat, dan saya mengartikan sekali selamat berpotensi tetap selamat, kita sama-sama pengikut Kristus kan?
Kembali ingin saya kemukakan latar pemahaman saya mengenai hal itu, begini.
Adam dan Hawa, ketika dicipta, sudah selamat belum? Saya jawab, sudah selamat. Kitab Suci tidak pernah mempersoalkan masalah keselamatan Adam sebelum berdosa karena Adam diciptakan tidak berdosa,jadi dia tidak pernah disebutkan memperoleh anugerah keselamatan. Adam jatuh dari status tidak pernah berdosa menjadi berdosa. Tetapi seluruh manusia yang lahir dari benih Adam sudah berdosa sejak lahir sehingga statusnya mati secara rohani. Manusia keturunan Adam ini lahir sudah berdosa dan selama hidupnya juga terikat oleh dosa dosa perbuatannya. Jadi dari dosa menuju kepada dosa. Mereka ini kalau tidak memperoleh anugerah keselamatan sudah pasti semua akan binasa didalam kekekalan karena Allah mengatakan upah dosa adalah maut. - Quote :
- Lantas mengapa mereka menjadi mati? Saya jawab, karena mereka jatuh kedalam dosa.
Mungkinkah manusia diselamatkan dengan usaha manusia itu sendiri? Saya jawab, tidak. Usaha manusia tidak akan menghasilkan keselamatan.
Lalu, bagaimana manusia bisa selamat? Saya jawab, karena belas kasihan Tuhan. Tuhan yang memberikan keselamatan kepada manusia melalui karya Yesus Kristus.
Apakah Tuhan memaksa manusia mengikut Yesus agar memperoleh keselamatan? Saya jawab, tidak. Yesus sendiri berkata, kira-kira "Datanglah kepadaku, hai kamu yang berbeban berat dan haus, kamu akan kupuaskan". Kalau ada orang yang tidak mau datang kepadaNya meski sudah mengenal Dia, Yesus tidak memaksa. Hanya dikatakanNya, "Siapa yang menyangkal Aku di hadapan manusia, dia akan kusangkal di hadapan Bapa". Di situ jelas tidak ada paksaan. Selain itu, Yesus pernah bilang kira-kira begini, "Pikullah kuk yang kupasang". Meski itu anjuran, tetap juga tidak memaksa. Kalau ada orang yang pernah menjadi pengikutNya, kemudian membuang kuk yang dipasangkan oleh Yesus Kristus, dan orang itu tidak mau memikul kuk itu, Yesus Kristus tidak memaksa. Kalau anda percaya bahwa keselamatan adlah karunia Allah semata-mata disatu pihak tetapi mengatakan bahwa keselamatan juga berdasarkan kehendak bebas manusia yang bisa menolaknya. Apakah keterangan anda ini tidak berkontradiksi satu sama lain bro. Kalau keselamatan merupakan suatu penawaran belaka maka anda mungkin benar,tetapi keselamatan adalah pemberian Tuhan bukan suatu yag ditawarkan. Manusia yang menurut anda menolak panggilan Tuhan menurut ajaran Alkitab adalah memang mereka yang tidak mendapat anugerah itu. Mereka yang rohaninya mati tidak mungkin mampu mengenal Tuhan yang benar dari dirinya sendiri tanpa bantuan dari luar. Lazarus yang mati tidak mungkin bisa merespon kepada Yesus kalau ia tidak dihidupkan lebih dahulu oleh Yesus. Tuhan tidak pernah memaksa orang percaya melainkan Dia menghidupkan kembali kerohanian orang tersebut sehingga mereka sadar akan dosa dosanya dan bertobat menyambut panggilan Tuhan. - Quote :
- Keselamatan, diberikan oleh Tuhan secara cuma-cuma. Manusia tinggal mengambil keselamatan itu, atau membuangnya. Kalau manusia mengambil keselamatan itu, manusia akan merawatnya sampai akhir peziarahannya. Dimungkinkan, keselamatan yang sudah dimiliki, lalu dibuang dan mengikuti keinginan sendiri.
Kalau manusia dapat membuang keselamatan pemberian Tuhan begitu saja maka sudah pasti itu bukan keselamatan yang dari Tuhan melainkan hanya keselamatan yang palsu karena Tuhan tidak mungkin salah didalam memberikan kepada siapa yang berkenan bagi-Nya. Kalau Tuhan memberikan anugerahnya maka Dia juga memberikan kemampuan kepada orang tersebut untuk bisa merespon panggilannya sebagai tanggungjawabnya kepada Tuhan Penciptanya. Panggilan Allah secara umum yaitu pemberitaan Injil kepada semua manusia memang banyak yang menolaknya karena memang natur manusia yang berdosa dan mati rohani pasti akan menolaknya sesuai kata Alkitab : 1 Kor. 1:22,23 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan. I Korintus 2:14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Jadi jelaslah tanpa pertolongan Allah maka tidak ada seorangpun yang mampu mengatakan “ya” kepada panggilan keselamatan dari Tuhan. - Quote :
- Jadi, menurut pemahamanku, kemerdekaan atau kebebasan yang diberikan kepada manusia menimbulkan kemungkinan bagi manusia untuk tidak mematuhi Tuhan. Tetapi, kepada manusia telah digambarkan konsekuensi dari sikap yang dipilihnya. Kalau manusia mematuhi Tuhan, kebahagiaan warisannya. Kalau manusia mengingkari Tuhan, kebinasaan warisannya.
Kemerdekaan atau kebebasan manusia yang sudah menjadi hamba dosa tidak mempunyai kemampuan untuk menyambut uluran tangan Tuhan. Kemerdekaan manusia berada didalam perhambaan kepada dosa,kebebasan manusia berada didalam ikatan dosa sehingga kemerdekaan atau kebebasannya tidak berarti adanya kemampuan untuk memilih. Kebebasan tidak identik dengan kemampuan bro,anda bebas kalau mengingini/menghendaki terbang diangkasa bagai burung tetapi sama sekali tidak mempunyai kemampuan melakukannya seperti burung yang terbang bebas diudara. - Quote :
- Meski seorang manusia telah dibaptis dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, dia bebas untuk datang kepada Tuhan atau meninggalkan Tuhan, dia bebas mau memikul kuknya atau membuang kuknya. Dengan pemahaman seperti itulah yang saya maksudkan bahwa seorang manusia, sekali selamat berpotensi tetap selamat, apakah dia mau datang kepada Tuhan, mau memikul kuk yang dipasang Tuhan. Jika orang itu membuang kuknya, dan orang itu tidak mau datang kepada Tuhan, walaupun tadinya dia sudah dibaptis, maka keselamatan karena baptisan itu akan hilang. Tapi itu menurut pemahaman saya, tentu yang punya otoritas ya tetap Tuhan. Sehitam jelaga juga dosa manusia, 'Putih" kata Tuhan, akan serta merta jadi putih.
Tidak semua manusia yang berkenan dimata Tuhan karena kalau demikian tentu Tuhan tidak perlu menyediakan neraka bagi mereka yang akan binasa secara kekal. Manusia hanya bisa menolak Tuhan kalau Tuhan memang lebih dahulu telah menolak manusia tersebut sebagaimana Dia pernah menolak Esau walaupun masih didalam rahim ibunya. Karena keselamatan adalah pekerjaan Tuhan sepenuhnya dan Tuhan tidak pernah gagal maka tidak mungkinlah pekerjaan Tuhan bisa digagalkan oleh manusia. - Quote :
- Kemudian saya renung-renung, kalaupun salah satu dari pemahaman kita itu lebih benar daripada pemahaman yang lain, untuk apa sih? Siapa sih yang ingin kita patuhi? Pemahaman kita kah? Atau hanya Tuhan? Artinya, yang ingin saya katakan adalah, biarlah Bukit memahami seperti pemahaman Bukit itu, dan saya memahami seperti pemahaman saya, hanya nama Tuhan saja yang dipermuliakan.
Setuju?
Damai, damai, damai. Saya tidak pernah menganjurkan agar anda mengikuti pemahaman saya melainkan hanya apa yang diajarkan oleh Kitab Suci saja. Kalau Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia akan menjaga domba dombanya tidak ada yang terhilang dan tidak akan binasa lagi selamanya maka apakah anda masih memegang teguh pemahaman anda ataukah ajaran Kitab Suci bro ? Amsal 16:25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Shalom | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 09:19 | |
| mengutip tulisan Om Bruce diawal thread (dihalaman pertama) : - Quote :
- Prinsip ’sekali selamat tetap selamat’ ini sesungguhnya tidak diajarkan dalam Kitab Suci.
saya sedang membaca buku yang berjudul : Lima Pokok Calvinisme - Five Points of Calvinism yang ditulis oleh : Edwin H Palmer [You must be registered and logged in to see this image.]saya referensikan buku ini buat dibaca. :) jadi bisa dijadikan bahan renungan apakah doktrin ini bertentangan dengan Kitab Suci atw malah sesuai dengan yang tertulis disana. Shalom... :) |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 11:41 | |
| @bukit - Quote :
- Apakah ukuran anda mengenai kegagalan rencana Allah tersebut ?
Apakah contoh pekerjaan Allah yang anda anggap gagal bro ?
Apakah Allah tidak Mahatahu dan Mahakuasa sehingga Ia bisa menjadi gagal ?
Apakah Adam yang jatuh kedalam dosa anda anggap Allah gagal sedangkan ketetapan Allah memang ada yang bersifat permissive ?
Apakah Allah tidak mampu mengendalikan semua yang terjadi didunia ini sehingga Ia selalu harus merevisi rencana-Nya yang kekal itu ?
Ada terlalu banyak pertanyaan yang tidak mungkin bisa kita jawab kalau menganggap Allah bisa gagal.
Kita memang sering mempunyai pengetahuan yang sangat terbatas mengenai apa itu kedaulatan Allah sehingga tidak mampu melihat seluruh sejarah kemanusiaan secara komprehensif.
Sekali kita mengenal apa itu kedaulatan Allah menurut Alkitab maka kita tidak akan pernah berusaha secara sia sia menurunkan Tuhan dari tahta pemerintahan-Nya yang berdaulat penuh itu.
Segala sesuatu yang terjadi dalam sejarah umat manusia ada dalam rencana dan ijin Allah. Allahlah yang berdaulat penuh menentukan arah sejarah umat manusia.
Tak ada yang dapat menggagalkan rencana Allah, termasuk kekuasaan manusia.
Mazmur 33:11 tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
Amsal 19:21 Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana. Kita sama sama mengimani bahwa Tuhan adalah Mahakuasa bro, tetapi berbeda dalam memahami apa itu kekuasaan Tuhan. Jika anda katakan ukuran tentang kegagala Tuhan, maka bolehkah saya bertanya tentang ukuran keberhasilan Tuhan? Sedangkan alam semesta, seluruh isinya, termasuk manusia yang pada awalnya dikatakan 'baik adanya' ternyata sekarang justru berantakan? Apakah anda mau katakan bahwa semua 'kegagalan' itu adalah dalam rencana Tuhan juga? - Quote :
- 1. Meterai Allah berarti bahwa orang tersebut sepenuhnya berada dibawah perlindungan Allah
2. Meterai Allah juga berarti bahwa status orang tersebut tidak akan bisa dirubah oleh siapapun
3. Meterai Allah berarti bahwa Allah menjamin keselamatan orang tersebut selamanya.
Bisa disampaikan siapa yang sudah termeteraikan itu? Darimana jaminan bahwa meterai itu adalah benar benar meterai Allah, bukan perkiraan manusia? - Quote :
- Yohanes 14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.
Tubuh kita juga dikatakan adalah bait Allah dan bait Roh Kudus,jadi kalau demikian
apakah kita bisa menjadi bukan bait Roh Kudus lagi atau bukan bait Allah lagi ?
Apakah mungkin orang yang murtad masih ada Roh Kudus didalam dirinya ? Anda tidak mengerti maksud pernyataan saya. saya katakan bahwa bukan Roh Kudus yang meninggalkan kita, tetapi kita yang meninggalkan Roh Kudus. - Quote :
- Apakah syaratnya?
Syaratnya adalah jangan sesat / murtad. Kalau memang ini keadaannya, maka keadaan orang kristen sejati itu sama seperti keadaan Adam sebelum jatuh ke dalam dosa. Ia mempunyai hidup, tetapi bukan hidup kekal, melainkan hidup bersyarat. Apa syaratnya: tidak makan buah terlarang.
Tetapi tidak ada bagian Kitab Suci manapun yang mengatakan: percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan mendapat hidup bersyarat. Itu bukan ajaran Kitab Suci.
Kitab Suci mengajarkan: yang percaya kepada Yesus mendapatkan hidup kekal. Karena itu tidak ada apapun yang bisa membuat mereka kehilangan hidup tersebut.
Dan manakah ayat Kitab suci yang mengatakan ikutlah Jesus, maka setelah itu apapun yang engkau perbuat (zinah, bunuh, rampok, murtad) tetap akan masuk Surga? Rasanya ngga ada deh bro. Semua tetap bersyarat walau tentu tidak perlu disebutkan syaratnya apa. - Quote :
- Apakah pemahaman Alkitab itu relatif bro ?
Kalau ya maka kebenaran Allah juga bersifat relatif dan sangat subjektif ?
Dengan demikian kita tidak akan pernah mempunyai suatu pegangan yang absolut dan teguh karena setiap orang bebas menafsirkan Alkitab dan semua orang bebas memiliki kebenarannya sendiri.
Apakah ini yang anda anggap kebenaran bro ?
Kalau misalnya Alkitab secara jelas jelas mengatakan bahwa keselamatan hanyalah berdasarkan anugerah dan sama sekali bukan usaha manusia,apakah anda masih juga menafsirkannya bahwa manusialah yang berusaha memilih Allah sehingga selamat ?
Alkitab memang memiliki banyak gaya bahasa tetapi juga penuh dengan hal hal yang mudah ditafsirkan secara literal.
Penafsir yang terbaik dari Alkitab adalah Alkitab itu sendiri,ayat yang satu harus didukung oleh ayat lainnya yang lebih kuat. Tidak pernah suatu ayat Alkitab berdiri sendiri apalagi bertentangan dengan ayat ayat lainnya.
Suatu diskusi kekristenan tanpa dasar kebenaran Firman Tuhan yang absolut sama saja dengan debat kusir yang tidak berujung pangkal. Saya kira bukan itu tujuan dari forum ini bro.
Masalah kebenaran Tuhan bukan hanya berada dan dibatasi diruang pribadi belaka tetapi harus bersifat universal dan objektif.
Saya tidak pernah memutlakkan penafsiran pribadi saya oleh karena itu saya selalu mengajak berdiskusi berdasarkan landasan Kitab Suci belaka.
Setiap orang termasuk saya sendiri harus terbuka untuk dikoreksi oleh kebenaran Firman Tuhan karena kelak kita juga akan dihakimi berdasarkan Firman Tuhan tersebut.
II Yohanes 1:2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya.
Pemahaman Alkitab? Pemahaman menurut siapa bro? Siapa yang anda anggap paling benar? Berdasarkan Alkitab kata anda, tetapi berdasarkan pengertian siapa? Anda menggunakan ayat dengan pengertian keselamatan hanya berdasarkan anugrah, sementara sudah saya sampaikan juga ayat yang menjelaskan bahwa perbuatan kita juga menentukan keselamatan kita, dan sudah saya post di awal yang mudah mudahan anda baca dengan cermat. Diskusi Kekristenan memang membuka peluang untuk melihat secara lebih luas bro, bukan dengan cara menutup mata terhadap perbedaan pandangan dari uamt aliran lain. Tetapi kembali lagi, kalau anda katakan berdasarkan Kitab Suci saja, maka menurut penafsiran siapa?? Semoga kita semua bisa lebih belajar dalam forum ini. Salam kasih | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 11:52 | |
| Sebagai tambahan, saya sampaikan ayat Alkitab yang menyatakan bahwa Iman saja tidak menyelamatkan, tetapi harus disertai dengan perbuatan.
Yakobus 2, 2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.”
2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Salam kasih | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 12:01 | |
| iman yang kosong berarti belum lahir baru, yah ? cuman mengaku punya iman saja, tapi gak benar2 ada iman yang dianugerahkan Allah sama dia ? - Quote :
- 2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
kan Yakobus memang sudah dapat Roh Kudus dahulu saat hari Pentakosta. |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 12:05 | |
| - T2Y wrote:
- iman yang kosong berarti belum lahir baru, yah ?
cuman mengaku punya iman saja, tapi gak benar2 ada iman yang dianugerahkan Allah sama dia ?
- Quote :
- 2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
kan Yakobus memang sudah dapat Roh Kudus dahulu saat hari Pentakosta. Lho, yang mana lebih dulu sih bro? Punya iman kemudian menerima Roh Kudus, atau terima Roh Kudus kemudian jadi beriman? :) Setahu saya sih, diawali dengan mengenal, kemudian mengimani, menerima baptisan dan menerima Roh Kudus, dilanjutkan dengan perbuatan baik untuk menjaga iman dan keselamatan kita. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 12:13 | |
| - bruce wrote:
- T2Y wrote:
- iman yang kosong berarti belum lahir baru, yah ?
cuman mengaku punya iman saja, tapi gak benar2 ada iman yang dianugerahkan Allah sama dia ?
- Quote :
- 2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
kan Yakobus memang sudah dapat Roh Kudus dahulu saat hari Pentakosta. Lho, yang mana lebih dulu sih bro? Punya iman kemudian menerima Roh Kudus, atau terima Roh Kudus kemudian jadi beriman?
:)
Setahu saya sih, diawali dengan mengenal, kemudian mengimani, menerima baptisan dan menerima Roh Kudus, dilanjutkan dengan perbuatan baik untuk menjaga iman dan keselamatan kita.
kalau melihat para Murid yang sudah ikut Yesus kemana2 selama kurang lebih 3,5 tahun dan begitu banyak melihat muzijat yang dilakukan-Nya tapi pada saat penggenapan rencana dan janji Allah malah kabur semua tercerai-berai, ada yang menyangkal (rasul Petrus) dan bahkan ada yang menyangsikan tentang kebangkitan-Nya (rasul Thomas), maka saya berpikir iman seperti apa yang mereka punyai saat itu ? tapi berbeda saat mereka sudah dipenuhi Roh Kudus, mereka rela mati jadi martir demi memberitakan tentang Yesus. iman mereka bahkan tidak goyah saat menghadapi maut dan siksaan. :) sungguh luar biasa pekerjaan Allah Roh Kudus didalam diri mereka... \0/ |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 13:36 | |
| - T2Y wrote:
- maksudnya, setelah 100% diselamatkan oleh anugerah Allah semata.
maka selanjutnya adalah 100% usaha manusia untuk bisa tetap selamat gitu ya, bro ? :) Damai bagimu T2Y. Tidak seekstrim itu juga. Setelah seseorang mendapat baptisan dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, tentu sewajarnya Roh Kudus bersemayam di hati orang itu. Kemudian, orang itu melanjutkan peziarahannya. Untung-untung kalau dalam setiap perkataan dan perbuatannya dia selalu mematuhi 'bisikan' Roh Kudus yang bersemayam di hatinya itu. Mungkin saja, sekali, dua kali, tiga kali, bahkan sering kali dia mengabaikan bisikan Roh Kudus itu. Kita pernah dengar atau tahu tentang Roh itu penurut dan daging itu lemah bukan? Nah, pada saat si orang itu tidak merespons bisikan Roh Kudus di hatinya, Roh Kudus itu menurut saja. Pada saat si orang itu menyadari bahwa dia tidak merespons Roh Kudus, mungkin dia kemudian akan bertobat. Namun, ada kemungkinan lain, yaitu dia tetap mengabaikan bisikan di hatinya. Dia selalu menuruti keinginan kedagingannya. Dia makin jauh tersesat. Jadi, setelah mendapat keselamatan karena babtisan, bukan lantas usaha merawat keselamatan itu 100% atas usaha sendiri. Menurut pemahamanku, setelah seseorang mendapat baptisan, dimungkinkan dan dianjurkan pada orang itu untuk selalu bersekutu dengan Tuhan. Pada saat orang itu memilih tidak bersekutu dengan Tuhan, disitu dia memilih jalan yang dikehendakinya sendiri, dan ujungnya akan kehilangan keselamatan. Ada saatnya dia akan menyadari bahwa dia telah mencueki Tuhan, maka dia akan bertobat. Tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa orang itu mengeraskan hatinya, maka dia tidak bertobat. Jadi, secara sederhana, saya ingin mengatakan begini. Jika seseorang itu memilih untuk menghilangkan keselamatannya, itu gampang dilakukannya. Jika seseorang itu memilih untuk merawat keselamatannya, dia harus meminta pertolongan dan belas kasihan Tuhan, bukan usahanya sendiri 100%. Usahanya akan sia-sia, kalau dia hanya mengandalkan kehendaknya. Namun kalau dengan kerendahan hati dia selalu ingin bersekutu dengan Tuhan, maka Tuhan akan menolongnya, dan keselamatannya telah dijamin oleh sengsara Kristus. Damai bagi pengikut Kristus. | |
| | | bukit Bintara
Jumlah posting : 72 Join date : 19.02.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 14:39 | |
| [quote] - bruce wrote:
- @bukit
- Quote :
- Apakah ukuran anda mengenai kegagalan rencana Allah tersebut ?
Apakah contoh pekerjaan Allah yang anda anggap gagal bro ?
Apakah Allah tidak Mahatahu dan Mahakuasa sehingga Ia bisa menjadi gagal ?
Apakah Adam yang jatuh kedalam dosa anda anggap Allah gagal sedangkan ketetapan Allah memang ada yang bersifat permissive ?
Apakah Allah tidak mampu mengendalikan semua yang terjadi didunia ini sehingga Ia selalu harus merevisi rencana-Nya yang kekal itu ?
Ada terlalu banyak pertanyaan yang tidak mungkin bisa kita jawab kalau menganggap Allah bisa gagal.
Kita memang sering mempunyai pengetahuan yang sangat terbatas mengenai apa itu kedaulatan Allah sehingga tidak mampu melihat seluruh sejarah kemanusiaan secara komprehensif.
Sekali kita mengenal apa itu kedaulatan Allah menurut Alkitab maka kita tidak akan pernah berusaha secara sia sia menurunkan Tuhan dari tahta pemerintahan-Nya yang berdaulat penuh itu.
Segala sesuatu yang terjadi dalam sejarah umat manusia ada dalam rencana dan ijin Allah. Allahlah yang berdaulat penuh menentukan arah sejarah umat manusia.
Tak ada yang dapat menggagalkan rencana Allah, termasuk kekuasaan manusia.
Mazmur 33:11 tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
Amsal 19:21 Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana. Kita sama sama mengimani bahwa Tuhan adalah Mahakuasa bro, tetapi berbeda dalam memahami apa itu kekuasaan Tuhan. Kemahakuasaan Tuhan menurut saya adalah bahwa Ia berdaulat mengendalikan semua jalannya sejarah sehingga tidak ada satupun rencana-Nya yang tidak berhasil sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Tanpa kedaulatan yang demikian maka Tuhan bukan Mahakuasa lagi namanya bro. Demikian juga Tuhan itu Mahatahu,kalau anda mengakuinya demikian maka mungkinkah Kemahatahuan Tuhan bisa membuatnya gagal ? Bukankah Kemahatahuan dan kegagalan tidak kompatibel sama sekali ? Bagaimana kalau seseorang sudah tahu apa yang akan terjadi masih bisa gagal ? Sekarang bagaimanakah konsep anda mengenai Kemahakuasaan Tuhan itu bro,kalau saya boleh tahu ? - Quote :
- Jika anda katakan ukuran tentang kegagala Tuhan, maka bolehkah saya bertanya tentang ukuran keberhasilan Tuhan?
Sedangkan alam semesta, seluruh isinya, termasuk manusia yang pada awalnya dikatakan 'baik adanya' ternyata sekarang justru berantakan? Apakah anda mau katakan bahwa semua 'kegagalan' itu adalah dalam rencana Tuhan juga?
Tuhan tidak pernah bekerja tanpa memberitahukan lebih dahulu apa yang akan terjadi kemudian,ini yang kita kenal dengan istilah nubuatan. Semua apa yang telah dinubuatkan Tuhan pasti terjadi dan hampir semua sudah terjadi sampai sekarang secara 100% tepat. Bahkan sebelum Adam diciptakan dan berbuat dosapun Allah Bapa dan Sang Firman sudah mempunyai covenant di Surga (eternal covenant) bahwa Sang Firman akan menjadi manusia untuk menebus dosa dosa manusia. Jadi jelas sekali bahwa semua rencana Allah bagi keselamatan manusia tetap berjalan menurut rencana-Nya. Anda mengatakan alam semesta berantakan ? Apakah ini kegagalan Tuhan atau kegagalan manusia yang tidak taat kepada perintah Tuhan ? Bagaimana anda mengatakan sesuatu itu gagal kalau anda belum mengetahu akhir segala peristiwa ? Apakah anda mengukur kegagalan Tuhan itu hanya pada sepenggal sejarah didalam waktu sajakah ? Apakah anda tidak yakin akan ayat ayat eskatologi dimana semua yang sudah ditentukan Allah untuk selamat akan beroleh kebahagiaan kekal bersama Yesus disurga kelak ? - Quote :
-
- Quote :
- 1. Meterai Allah berarti bahwa orang tersebut sepenuhnya berada dibawah perlindungan Allah
2. Meterai Allah juga berarti bahwa status orang tersebut tidak akan bisa dirubah oleh siapapun
3. Meterai Allah berarti bahwa Allah menjamin keselamatan orang tersebut selamanya.
Bisa disampaikan siapa yang sudah termeteraikan itu? Darimana jaminan bahwa meterai itu adalah benar benar meterai Allah, bukan perkiraan manusia?
Semua orang percaya pasti sudah menerima meterai keselamatan didalam dirinya. Kitab Sucilah yang menyatakannya demikian sesuai dengan semua ayat yang pernah saya kutip bro ? Dari buahnyalah kita bisa mengetahui bahwa orang itu sudah percaya apa tidak. Dari setiap ucapan dan pola kehidupan orang itu kita pasti tahu bahwa dia sudah beriman atau belum. Kitab Suci memberikan banyak contoh buah roh sebagai bukti keselamatan didalam kitab Galatia. - Quote :
-
- Quote :
- Yohanes 14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.
Tubuh kita juga dikatakan adalah bait Allah dan bait Roh Kudus,jadi kalau demikian
apakah kita bisa menjadi bukan bait Roh Kudus lagi atau bukan bait Allah lagi ?
Apakah mungkin orang yang murtad masih ada Roh Kudus didalam dirinya ? Anda tidak mengerti maksud pernyataan saya. saya katakan bahwa bukan Roh Kudus yang meninggalkan kita, tetapi kita yang meninggalkan Roh Kudus.
Bagaimanakah konkritnya pengertian anda bahwa kita meninggalkan Roh Kudus kalau Dia berada didalam diri kita selamanya ? Apakah Roh Kudus sama sekali tidak bekerja memelihara kehidupan kita seperti janji Tuhan Yesus. A. Memeteraikan orang percaya. " ... didalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah ..." Ef 1:13-14 B. Menolong dan menghibur orang percaya. " ... Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,..." Yoh 14:15-17 C. Memenuhi orang percaya. "... tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh Kudus" Ef 5:18 D.Mengingatkan dan mengajar kita. Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Apakah kebebasan manusia lebih besar dari kuasa pemeliharaan Allah (providentia) didalam diri manusia bro ? - Quote :
-
- Quote :
- Apakah syaratnya?
Syaratnya adalah jangan sesat / murtad. Kalau memang ini keadaannya, maka keadaan orang kristen sejati itu sama seperti keadaan Adam sebelum jatuh ke dalam dosa. Ia mempunyai hidup, tetapi bukan hidup kekal, melainkan hidup bersyarat. Apa syaratnya: tidak makan buah terlarang.
Tetapi tidak ada bagian Kitab Suci manapun yang mengatakan: percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan mendapat hidup bersyarat. Itu bukan ajaran Kitab Suci.
Kitab Suci mengajarkan: yang percaya kepada Yesus mendapatkan hidup kekal. Karena itu tidak ada apapun yang bisa membuat mereka kehilangan hidup tersebut.
Dan manakah ayat Kitab suci yang mengatakan ikutlah Jesus, maka setelah itu apapun yang engkau perbuat (zinah, bunuh, rampok, murtad) tetap akan masuk Surga? Rasanya ngga ada deh bro. Semua tetap bersyarat walau tentu tidak perlu disebutkan syaratnya apa. Kalau Tuhan memberikan syarat bagi keselamatan manusia maka tidak akan ada satupun manusia akan mampu memenuhi syarat tersebut untuk bisa selamat karena : 1. Manusia sudah mati secara rohani 2. Tidak ada satupun yang berbuat baik 3. Tidak ada satupun yang mencari Allah 4. Manusia berseteru dengan Allah Oleh karena itulah Kitab Suci mengatakan bahwa keselamatan hanya berdasarkan kasih karunia semata-mata dan tidak ada jasa apapun dari manusia didalamnya (unconditional). - Quote :
-
- Quote :
- Apakah pemahaman Alkitab itu relatif bro ?
Kalau ya maka kebenaran Allah juga bersifat relatif dan sangat subjektif ?
Dengan demikian kita tidak akan pernah mempunyai suatu pegangan yang absolut dan teguh karena setiap orang bebas menafsirkan Alkitab dan semua orang bebas memiliki kebenarannya sendiri.
Apakah ini yang anda anggap kebenaran bro ?
Kalau misalnya Alkitab secara jelas jelas mengatakan bahwa keselamatan hanyalah berdasarkan anugerah dan sama sekali bukan usaha manusia,apakah anda masih juga menafsirkannya bahwa manusialah yang berusaha memilih Allah sehingga selamat ?
Alkitab memang memiliki banyak gaya bahasa tetapi juga penuh dengan hal hal yang mudah ditafsirkan secara literal.
Penafsir yang terbaik dari Alkitab adalah Alkitab itu sendiri,ayat yang satu harus didukung oleh ayat lainnya yang lebih kuat. Tidak pernah suatu ayat Alkitab berdiri sendiri apalagi bertentangan dengan ayat ayat lainnya.
Suatu diskusi kekristenan tanpa dasar kebenaran Firman Tuhan yang absolut sama saja dengan debat kusir yang tidak berujung pangkal. Saya kira bukan itu tujuan dari forum ini bro.
Masalah kebenaran Tuhan bukan hanya berada dan dibatasi diruang pribadi belaka tetapi harus bersifat universal dan objektif.
Saya tidak pernah memutlakkan penafsiran pribadi saya oleh karena itu saya selalu mengajak berdiskusi berdasarkan landasan Kitab Suci belaka.
Setiap orang termasuk saya sendiri harus terbuka untuk dikoreksi oleh kebenaran Firman Tuhan karena kelak kita juga akan dihakimi berdasarkan Firman Tuhan tersebut.
II Yohanes 1:2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya.
Pemahaman Alkitab? Pemahaman menurut siapa bro? Siapa yang anda anggap paling benar?
Berdasarkan Alkitab kata anda, tetapi berdasarkan pengertian siapa?
Anda menggunakan ayat dengan pengertian keselamatan hanya berdasarkan anugrah, sementara sudah saya sampaikan juga ayat yang menjelaskan bahwa perbuatan kita juga menentukan keselamatan kita, dan sudah saya post di awal yang mudah mudahan anda baca dengan cermat. Kalau perbuatan manusia ikut menentukan keselamatannya maka sudah pasti akan bertentangan dengan ayat sbb : Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Tuhan, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Kalau kita tidak memutarbalikkan pemahaman maka bahasa Alkitab sebenarnya sangat sederhana dan mudah ditafsirkan oleh siapapun tanpa harus belajar hermeneutic. Perbedaan pemahaman tidak selamanya bisa dijadikan kambing hitam karena ada begitu banyak ayat yang bersifat hurufiah atau literal yang dengan kondisi awam saja mudah untuk dimengerti tanpa salah. Yang menjadi kesulitan biasanya kalau kita menafsirkan suatu ayat berdiri sendiri sedangkan sebenarnya ayat tersebut berkaitan dengan ayat ayat lainnya yang lebih menjelaskan maknanya. Atau kita tidak melakukan eksegesis melainkan eisegesis yaitu bukannya menarik keluar apa yang ingin dikatakan Kitab Suci malah kita memasukkan konsep kita kedalamnya. - Quote :
- Diskusi Kekristenan memang membuka peluang untuk melihat secara lebih luas bro, bukan dengan cara menutup mata terhadap perbedaan pandangan dari uamt aliran lain. Tetapi kembali lagi, kalau anda katakan berdasarkan Kitab Suci saja, maka menurut penafsiran siapa??
Semoga kita semua bisa lebih belajar dalam forum ini.
Salam kasih
Kitab sucilah yang menafsirkan kitab suci karena Kitab Suci itu sendiri yang berkata kata kepada kita. Oleh karena itulah penafsir yang terbaik dari Kitab uci adalah Kitab Suci itu sendiri bro. Perbedaan penafsiran itu wajar tetapi kalau yang menyangkut apa yang esential bagi keselamatan akan sangat berbahaya akibatnya. Misalnya kalau Alkitab mengatakan hanya satu perantara keselamatan maka tidak bisa ditawar lagi bahwa hanya satu dan tidak mungkin dua,tiga dsb. Kalau ada yang menafsirkan lebih dari satu sudah pasti itu suatu kesalahan penafsiran. Kalau Yesus mengatakan bahwa domba dombanya akan dilindungi oleh-Nya dan tidak akan ada yang binasa maka kalau ada yang mengatakan bahwa orang percaya bisa kehilangan keselamatan alias binasa maka sudah pasti penafsiran tersebut salah menurut Kitab Suci. Shalom | |
| | | bukit Bintara
Jumlah posting : 72 Join date : 19.02.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 14:42 | |
| - T2Y wrote:
- mengutip tulisan Om Bruce diawal thread (dihalaman pertama) :
- Quote :
- Prinsip ’sekali selamat tetap selamat’ ini sesungguhnya tidak diajarkan dalam Kitab Suci.
saya sedang membaca buku yang berjudul : Lima Pokok Calvinisme - Five Points of Calvinism yang ditulis oleh : Edwin H Palmer
saya referensikan buku ini buat dibaca. :) jadi bisa dijadikan bahan renungan apakah doktrin ini bertentangan dengan Kitab Suci atw malah sesuai dengan yang tertulis disana.
Shalom... :) Buku ini memang sangat baik untuk kita bisa mengerti doktrin keselamatan berdasarkan Alkitab. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 17:09 | |
| - Husada wrote:
- T2Y wrote:
- maksudnya, setelah 100% diselamatkan oleh anugerah Allah semata.
maka selanjutnya adalah 100% usaha manusia untuk bisa tetap selamat gitu ya, bro ? :) Damai bagimu T2Y.
Tidak seekstrim itu juga. Setelah seseorang mendapat baptisan dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, tentu sewajarnya Roh Kudus bersemayam di hati orang itu. Kemudian, orang itu melanjutkan peziarahannya. Untung-untung kalau dalam setiap perkataan dan perbuatannya dia selalu mematuhi 'bisikan' Roh Kudus yang bersemayam di hatinya itu.
Mungkin saja, sekali, dua kali, tiga kali, bahkan sering kali dia mengabaikan bisikan Roh Kudus itu. Kita pernah dengar atau tahu tentang Roh itu penurut dan daging itu lemah bukan? Nah, pada saat si orang itu tidak merespons bisikan Roh Kudus di hatinya, Roh Kudus itu menurut saja. kalau ada yang tidak merespon bisikan Roh Kudus, maka Roh Kudus akan menegur kita. entah dengan perasaan bersalah, entah lewat kotbah dihari minggu atw lewat ayat2 renungan yang kita baca waktu sa-te (saat teduh). jadi menurut saya bukan kitanya yang sadar, tapi Roh Kudusnya yang bertindak lebih dahulu menyadarkan kita. Roh Kudus juga bahkan berdoa pada Allah Bapa buat kita (Roma 8:26). jadi Roh Kudus bukan Roh yang pasif, tapi aktif bekerja dalam diri kita. - Quote :
Pada saat si orang itu menyadari bahwa dia tidak merespons Roh Kudus, mungkin dia kemudian akan bertobat. Namun, ada kemungkinan lain, yaitu dia tetap mengabaikan bisikan di hatinya. Dia selalu menuruti keinginan kedagingannya. Dia makin jauh tersesat. kalau tetap ndableg berarti memang Roh Kudus belum ada dihatinya. atw mungkin waktu Tuhan belum tiba buat dia. :) - Quote :
Jadi, setelah mendapat keselamatan karena babtisan, bukan lantas usaha merawat keselamatan itu 100% atas usaha sendiri. Menurut pemahamanku, setelah seseorang mendapat baptisan, dimungkinkan dan dianjurkan pada orang itu untuk selalu bersekutu dengan Tuhan. Pada saat orang itu memilih tidak bersekutu dengan Tuhan, disitu dia memilih jalan yang dikehendakinya sendiri, dan ujungnya akan kehilangan keselamatan. Ada saatnya dia akan menyadari bahwa dia telah mencueki Tuhan, maka dia akan bertobat. Tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa orang itu mengeraskan hatinya, maka dia tidak bertobat. bro, Tuhan Yesus bilang : "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."jadi menurut saya manusia gak akan bisa dengan kehendak (bebasnya ) sendiri memilih untuk datang kepada Tuhan (bertobat). pasti ada Sesuatu dalam diri kita yang membuat kita mau datang, sujud dan bertelut dihadapan-Nya. - Quote :
Jadi, secara sederhana, saya ingin mengatakan begini. Jika seseorang itu memilih untuk menghilangkan keselamatannya, itu gampang dilakukannya. Jika seseorang itu memilih untuk merawat keselamatannya, dia harus meminta pertolongan dan belas kasihan Tuhan, bukan usahanya sendiri 100%. Usahanya akan sia-sia, kalau dia hanya mengandalkan kehendaknya. Namun kalau dengan kerendahan hati dia selalu ingin bersekutu dengan Tuhan, maka Tuhan akan menolongnya, dan keselamatannya telah dijamin oleh sengsara Kristus.
Damai bagi pengikut Kristus. menurut anda, apakah saat dia meminta pertolongan dari Tuhan itu atas kehendak bebasnya sendiri atw dari bisikan Roh Kudus ? mungkin disinilah letak perbedaan kita. :) Shalom. |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 20:19 | |
| Damai bagimu bukit. Bahagia rasanya mendapat pencerahan darimu. Ada beberapa hal yang rasanya ingin mendapat penjelasan lebih lanjut, guna mendewasakan pengertian bagi saya. - bukit wrote:
- Kalau bro menganggap ada syarat bagi keselamatan bolehkah tunjukkan dasar ayat Alkitab yang mendukungnya ?
Menurutku, Yohanes 14:16, Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku layak saya ajukan sebagai jawaban. Nats ini mempersyaratkan, bahwa datang kepada Bapa (saya artikan sebagai sampai pada keselamatan) hanya melalui Yesus Kristus. Tidak seorang pun yang dapat sampai kepada keselamatan kalau tidak melalui Yesus Kristus. Berdasar pemahaman seperti itu pula maka selanjutnya saya artikan, bahwa banyak orang yang telah mengenal Yesus Kristus, baik karena dikabarkan oleh pengikut Kristus, atau karena mencari-cari melalui berbagai hal, atau karena Yesus Kristus sendiri datang melalui wahyu (mimpi=penglihatan) dll, dll, namun tidak menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Guru, maka mereka tidak akan sampai kepada Bapa (keselamatan). Namun itu adalah pemahamanku. Andaikan Yesus Kristus, berdasarkan kasihNya serta merta mengambil orang itu dan menempatkannya pada keselamatan, siapa yang berhak protes? Menurutku, walau protes juga tidak akan mengubah keputusan Yesus Kristus. Kembali ke diskusi kita, entah pernah Bukit ketahui atau anggap saja sebagai uraian teoritis, begini. Seorang anak, yang lahir di keluarga Kristen, karena dikasihi orang tuanya, segera dibaptiskan karena orang tuanya menginginkan agar anak itu juga terhitung sebagai pewaris kerajaan sorga. Meski si anak belum menyadarinya, saya mengartikannya bahwa anak itu telah beroleh keselamatan. Di perjalanan waktu, semakin memiliki pemahaman, anak tadi mengerti bahwa dia sudah dibaptis dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Namun, si anak tadi selalu mengumbar keinginan kedagingannya, selalu menuruti hawa nafsunya. Dalam kondisi seperti itu, saya memahami bahwa anak itu tadi kehilangan keselamatan yang sudah diperolehnya saat masih bayi. Keselamatan itu dapat dipeliharanya, andaikan dia mau selalu bersekutu dengan Tuhan melalui sosialisasi gereja. - bukit wrote:
- Manusia memelihara atau mengerjakan keselamatan maksudnya semata-mata bukan karena keselamatan bisa hilang lagi melainkan kita harus mengerjakan keselamatan itu bagi kemuliaan Tuhan, karena begitu kita sudah menerima keselamatan maka masih banyak tugas tugas kita sebagai orang percaya untuk membawa jiwa jiwa kepada Tuhan berdasarkan pemberitaan Injil keselamatan. (penebalan olehku)
Betapa indahnya dunia ini dan Yerusalem Baru akan segera datang, andaikan seluruh pengikut Kristus menyadari frase yang saya tebalkan itu. Kenyataannya, bahkan orang yang berlabel 'gembala umat' pun ada yang jatuh. Mengapa? Karena keselamatan yang diperolehnya saat dibaptis, tidak dirawat, dihilangkan dengan mengikuti selera hatinya. Apakah Tuhan tidak membimbingnya? Tuhan tetap membimbing, tetapi orang itu mengabaikan, mencueki, tidak menghiraukan bimbingan Tuhan. Pada keadaan seperti itu yang saya maksudkan keselamatan yang tadinya sudah diperoleh, kemudian bisa hilang. Lho, itu berarti keselamatan yang tadinya diperoleh adalah keselamatan semu? Saya tidak tahu apakah keselamatan yang diperoleh dengan baptisan dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus adalah semu. Namun, kemungkinan peristiwa seperti itu mungkin terjadi. - bukit wrote:
- Mengerjakan iman bukan berarti berusaha untuk mendapatkannya(penebalan dariku) karena iman itu sudah kita peroleh berdasarkan karunia Tuhan, melainkan mengisi iman tersebut dengan tanggungjawab kita untuk melaksanakan semua perintah Tuhan Yesus didunia ini.
Saya sepakat dengan yang saya tebalkan itu. Bahwa mengerjakan iman bukan untuk memperoleh iman, melainkan untuk merawat, menjaga, dan memelihara keselamatan. - bukit wrote:
- Kalau keselamatan merupakan hasil usaha manusia memang bisa hilang karena sebenarnya keselamatan itu adalah palsu.
Kembali saya sampaikan pemahaman saya, bahwa keselamatan itu bukan usaha manusia, tetapi memelihara keselamatan itu, merawat keselamatan itu, menjaga keselamatan itu, adalah usaha manusia. Manusia punya kebebasan untuk memelihara atau menghilangkan keselamatan itu. Tuhan berharap agar manusia menjaga keselamatan itu. Bagi yang menjaga keselamatan itu, kebahagiaan warisannya. Bagi yang membuang keselamatan itu, kebinasaan warisannya. - bukit wrote:
- Apakah kebebasan manusia yang bro junjung tinggi itu lebih berkuasa dari Allah Tritunggal ???
Ooo... ini salah satu pangkal perbedaan persepsi di antara kita. Dari pertanyaan Bukit ini, saya menduga bahwa Bukit menyimpulkan bahwa saya seorang penganut kebebasan. Mungkin karena saya sering menggunakan kata merdeka dan bebas, yah... saya katakan, kesimpulan Bukit tantang saya dalam hal ini adalah salah. Yang saya maksudkan ialah, sejak awal penciptaan manusia, manusia diberikan kemerdekaan atau kebebasan. Kemerdekaan dan kebebasan itu juga yang menjadi biang kerok sehingga manusia jatuh kedalam dosa dan terpisah dari Tuhan. - bukit wrote:
- Yohanes 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Tanpa niat untuk eyel-eyelan, mari perhatikan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Menurut pemahamanku, kalau kita bagi pihak yang terlibat dalam kalimat itu ada 4 pihak. Yaitu pertama, yang berbicara menyatakan kalimat itu. Yang kedua, yang mendengar atau membaca kalimat itu. Yang ketiga, yang di kalimat itu disebut sebagai seorang pun. Yang keempat, yang di kalimat itu disebut sebagai mereka. Pada kalimat itu, pihak keempat, yang di kalimat itu disebut mereka adalah pihak yang diberi ketidakbinasaan selama-lamanya. Menurutku, ada kemungkinan mereka yang akan diberi ketidakbinasaan itu menggunakan kebebasan yang sudah dimilikinya sejak penciptaan untuk menghindar, atau menolak, atau menghilangkan hadiah ketidakbinasaan itu. Dari logika manusia memang aneh, diberi ketidakbinasaan kok malah menolak. Kenyataannya, banyak orang yang kita saksikan mengumbar keinginan sendiri, meski di KTP-nya tertulis agama pengikut Kristus, dan sudah dibaptis. - bukit wrote:
- Apakah anda masih yakin keselamatan itu bisa hilang bro ? Kalau bisa adakah ayat yang tegas tegas mendukungnya ?
Ya. Saya masih yakin keselamatan itu bisa hilang, yaitu ketika seseorang meski sudah dibaptis, tetapi menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Guru. Tetapi kembali lagi, andaikan ada orang yang menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Guru, dan Yesus Kristus berdasarkan kasihNya 'mencaplok' orang itu dan menempatkannya di area 'selamat', tidak seorang pun yang mampu menghalangiNya. - bukit wrote:
- Pemahaman anda ini membuat Allah didalam dunia ciptaan-Nya sendiri tidak memiliki kendali mutlak atas ciptaan-Nya. Allah hanya duduk menunggu secara pasif dan melihat apa yang akan dilakukan oleh manusia didalam menanggapi panggilan Injil. Dengan demikian anda sama sekali tidak menganggap kedaulatan Allah itu ada.
Saya sudah jelaskan sebelumnya bahwa kemampuan manusia yang belum diselamatkan tidak mungkin menggunakan kebebasannya yang sudah rusak total akibat dosa itu untuk memilih Allah karena pilihan keselamatan adalah bersifat rohani sedangkan orang tersebut didalam keadaan rohani yang sudah mati.
Jadi kalau manusia menolak panggilan Injil secara umum memang itu sudah naturnya dimana dia tidak mempunyai kemampuan untuk mengatakan “ya” kepada panggilan Injil.
Tetapi panggilan yang efektif tidak mungkin ditolak oleh manusia karena Allah sudah bekerja didalam dirinya dengan memberinya hati dan hidup yang baru.
Satu satunya alasan mengapa orang mampu menerima panggilan Injil harus dicari bukan didalam kehendak manusia melainkan didalam anugerah Allah saja yang berdaulat.
Panggilan Injil yang bersifat “panggilan eksternal” hanya bisa diterima kalau “panggilan internal” yaitu pekerjaan Roh Kudus didalam diri manusia.
Berbahagialah Bukit yang memiliki pemahaman seperti itu. Namun, ijinkan saya mengetengahkan lagi pemahaman saya. Sejak masa penciptannya, manusia diciptakan merdeka, bebas. Tuhan mengharapkan manusia itu taat pada Tuhan. Kepada manusia diberitahukan, apabila manusia taat, kebahagiaan warisannya. Apabila manusia membelot, kebinasaan warisannya. Kemudian manusia jatuh kedalam dosa. Apapun upayanya, manusia tidak akan mampu kembali selamat kalau Tuhan tidak berbelas kasih. Yesus Kristus datang di dunia mengerjakan proses penyelamatan manusia. Namun kebebasan yang tadinya sudah diberikan kepada manusia, tetap tidak dicabut. Maka, kepada orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Guru, diberi keselamatan. Bagi yang menyangkal, diberi kebinasaan. Tentang kendali mutlak yang dimiliki Tuhan atas ciptaanNya, saya pikir, bukan pemahaman saya yang membatasi. Justru Tuhan menghormati keputusan yang telah dibuatNya, yaitu memberi kemerdekaan atau kekebasan kepada manusia sejak manusia itu dicipta. Tuhan mengharapkan manusia taat kepadaNya, tetapi ada saja yang tidak taat. Nah, kepada yang tidak taat itu, Tuhan menyediakan kebinasaan. Itu sudah dikatakanNya sejak semula. Kok bisa-bisanya Bukit menyimpulkan pemahaman saya yang membatasi kemutlakan kuasa Tuhan? Saya yakin, kompetensi Bukit tidak sampai pada kuasa menghakimi bahwa pemahaman saya membatasi kemutlakan kuasa Tuhan. Atau, Bukit merasa begitu? Begitu kira-kira sharing dariku. Apapun ini, semoga berkenan di hadapan Tuhan, dan hanya bagi Tuhanlah kerajaan, kemuliaan, dan kekuasaan sampai selama-lamanya. Damai bagi pengikut Kristus.
Terakhir diubah oleh Husada tanggal 11th July 2011, 08:38, total 1 kali diubah | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 9th July 2011, 21:08 | |
| Damai bagimu T2Y. Senang saling membangun bersamamu dalam Tuhan. - T2Y wrote:
- kalau ada yang tidak merespon bisikan Roh Kudus, maka Roh Kudus akan menegur kita.
entah dengan perasaan bersalah, entah lewat kotbah dihari minggu atw lewat ayat2 renungan yang kita baca waktu sa-te (saat teduh). jadi menurut saya bukan kitanya yang sadar, tapi Roh Kudusnya yang bertindak lebih dahulu menyadarkan kita. Roh Kudus juga bahkan berdoa pada Allah Bapa buat kita (Roma 8:26). jadi Roh Kudus bukan Roh yang pasif, tapi aktif bekerja dalam diri kita.
Pernah ada contoh ringan begini. Seorang istri melihat teman suaminya datang di rumah. Mungkin ingin mengajak sang suami main golf atau apa, entahlah. Sebelumnya, sang suami telah pesan pada istrinya, "Kalau teman saya datang, bilang aja saya nggak ada ya manizs?" katanya sambil mengecup pipi istrinya. Nah, walau Roh Kudus dalam hati istri itu berbisik agar istri tidak berbohong, sang istri dengan keras hati berbohong, mengatakan kepada teman suaminya itu bahwa suaminya tidak di rumah. Itu contoh kecil, tetapi dari situ, mungkin saja terjadi pada hal-hal besar lainnya. Dalam kasus ringan itu, jelas bahwa Roh Kudus sudah berbisik, tapi dicuekin. - Quote :
bro, Tuhan Yesus bilang : "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."
Saya sepakat dengan nats yang T2Y kutip itu. Itu (pemilihan itu) terjadi kalau orang yang dipilih berkata "Ya" dan/atau "Amin". Pemahamanku sedikit berbeda. Boleh dong, kita berbeda pemahaman? Kita jangan lupa pada peritiwa Yunus yang mencoba menghindar. Bagaimanapun akhir kisah itu, itu membuktikan bahwa kebebasan manusia memungkinkan manusia itu menolak perintah Tuhan. Dan jangan lupa pula entah di kisah mana itu, yang Yesus Kristus bilang, siapapun yang datang kepadaKu, tidak akan kutolak. Artinya, dimungkinkan juga kebebasan manusia itu digunakan untuk datang kepada Tuhan. Tinggal lagi, kemerdekaan atau kebebasan manusia itu hendak digunakan menjauh dari Tuhan atau mendekat kepada Tuhan. Berbahagialah orang yang memilih setia dan takut akan Tuhan. Meski disadarinya dia makhluk merdeka dan bebas, kemerdekaan dan kebebasannya justru digunakan untuk mendekat kepada Tuhan. - Quote :
menurut anda, apakah saat dia meminta pertolongan dari Tuhan itu atas kehendak bebasnya sendiri atw dari bisikan Roh Kudus ? mungkin disinilah letak perbedaan kita. :)
Betul. Itu memang dibisiki Roh Kudus, kemudian direspon, dan didorong oleh kehendak bebasnya, dia datang kepada Tuhan. Dia menyadari bahwa dia hanya debu. Dia tidak berdaya kalau tidak ditolong oleh Tuhan, maka dia datang kepada Tuhan, menyesali segala kekhilafannya. Damai, damai, damai. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 10th July 2011, 00:26 | |
| - Husada wrote:
- Damai bagimu T2Y. Senang saling membangun bersamamu dalam Tuhan.
- T2Y wrote:
- kalau ada yang tidak merespon bisikan Roh Kudus, maka Roh Kudus akan menegur kita.
entah dengan perasaan bersalah, entah lewat kotbah dihari minggu atw lewat ayat2 renungan yang kita baca waktu sa-te (saat teduh). jadi menurut saya bukan kitanya yang sadar, tapi Roh Kudusnya yang bertindak lebih dahulu menyadarkan kita. Roh Kudus juga bahkan berdoa pada Allah Bapa buat kita (Roma 8:26). jadi Roh Kudus bukan Roh yang pasif, tapi aktif bekerja dalam diri kita.
Pernah ada contoh ringan begini. Seorang istri melihat teman suaminya datang di rumah. Mungkin ingin mengajak sang suami main golf atau apa, entahlah. Sebelumnya, sang suami telah pesan pada istrinya, "Kalau teman saya datang, bilang aja saya nggak ada ya manizs?" katanya sambil mengecup pipi istrinya. Nah, walau Roh Kudus dalam hati istri itu berbisik agar istri tidak berbohong, sang istri dengan keras hati berbohong, mengatakan kepada teman suaminya itu bahwa suaminya tidak di rumah.
Itu contoh kecil, tetapi dari situ, mungkin saja terjadi pada hal-hal besar lainnya. Dalam kasus ringan itu, jelas bahwa Roh Kudus sudah berbisik, tapi dicuekin. he..he..he... dari mana anda tahu itu Roh Kudus ? orang yang gak pernah dikasih tahu kalau telanjang itu malu bisa gak merasa malu kalau telanjang ? orang Budhist juga percaya kalau membohongi orang akan mendapat karma. orang Islam juga percaya kalau bohong bisa dilaknat Allah. artinya, menurut saya perasaan bersalah itu bukan cuma berasal dari Roh Kudus, bisa juga dari norma2 yang sudah diajarkan dan ditanamkan sejak kecil. baik norma hukum, norma sosial, norma agama dll... - husada wrote:
Saya sepakat dengan nats yang T2Y kutip itu. Itu (pemilihan itu) terjadi kalau orang yang dipilih berkata "Ya" dan/atau "Amin". Pemahamanku sedikit berbeda. Boleh dong, kita berbeda pemahaman? tentu saja anda harus setuju dengan ayat yang saya kasih diatas, karena itu dari Alkitab. :) beda pemahaman juga gak masalah, walaupun lebih tepat dikatakan beda doktrin kali, yah... :) toh kita sama2 tidak tahu doktrin mana yang lebih benar, kita disini cuma mencoba menguji doktrin yang kita percayai dengan Firman Tuhan yaitu Alkitab. tapi kalau anda berpendapat bahwa Alkitab saja tidak cukup untuk dijadikan acuan kita ya apa boleh buat, karena bagi saya itu yang menjadi otoritas tertinggi. - Quote :
Kita jangan lupa pada peritiwa Yunus yang mencoba menghindar. Bagaimanapun akhir kisah itu, itu membuktikan bahwa kebebasan manusia memungkinkan manusia itu menolak perintah Tuhan. akhir kisah itulah yang harusnya jadi pembuktian kalau Tuhan gak bisa ditolak, bro... :) sehebat apapun kehendak bebas manusia, pada akhirnya tidak bisa lebih besar dari kedaulatan Allah. - Quote :
Dan jangan lupa pula entah di kisah mana itu, yang Yesus Kristus bilang, siapapun yang datang kepadaKu, tidak akan kutolak. Artinya, dimungkinkan juga kebebasan manusia itu digunakan untuk datang kepada Tuhan. anda ambil ayat sepotong2 saja, yah ? Yohanes 6:37Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. lihat yang di bold ? itu adalah kedaulatan Allah, dankata2 selanjutnya menjelaskan kalau Yesus dan Bapa adalah 2 pribadi yang punya satu visi dan misi. dan itu menjelaskan ayat sebelumnya, yaitu : (36)Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. orang yahudi walaupun sudah melihat semua yang dilakukan Yesus tetap tidak percaya dan menolak Dia adalah Mesias yang dijanjikan Tuhan. dan kita lihat ayat selanjutnya : (39) Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. ayat 43-44 : (43) Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut. (44) Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zamanitu yang dikatakan Yesus sendiri loh, bro... :) tidak ada kemungkinan kebebasan seperti yang anda maksudkan disini : V - Quote :
- Artinya, dimungkinkan juga kebebasan manusia itu digunakan untuk datang kepada Tuhan.
yang ada adalah kedaulatan Allah yang menarik kita untuk percaya pada-Nya. - Quote :
Tinggal lagi, kemerdekaan atau kebebasan manusia itu hendak digunakan menjauh dari Tuhan atau mendekat kepada Tuhan. Berbahagialah orang yang memilih setia dan takut akan Tuhan. Meski disadarinya dia makhluk merdeka dan bebas, kemerdekaan dan kebebasannya justru digunakan untuk mendekat kepada Tuhan. kemerdekaan dan kebebasan manusia hanya membawa manusia menjauhi Allah seperti yang Adam lakukan. anugerah dan inisiatif Allah melalui penebusan Kristus Yesus lah yang membawa kita selamat. semua karena anugerah-Nya (Sola Gratia) bukan karena kemauan atw kemerdekaan kita yang sudah punya bibit dosa yang tidak mampu untuk datang kepada Allah. - Quote :
Betul. Itu memang dibisiki Roh Kudus, kemudian direspon, dan didorong oleh kehendak bebasnya, dia datang kepada Tuhan. Dia menyadari bahwa dia hanya debu. Dia tidak berdaya kalau tidak ditolong oleh Tuhan, maka dia datang kepada Tuhan, menyesali segala kekhilafannya.
Damai, damai, damai. jadi Roh Kudusnya yang berkuasa atw kehendak bebasnya yang berkuasa ? :) bisa gak dengan freewill nya saja manusia sadar akan kesalahannya ? kalau kita hitung2an pakai persen, berapa persen kuasa Allah dalam pertobatan dan berapa persen kuasa freewill manusia itu ikut ambil bagian, bro ? :) bagaimana menjelaskan perkataan Yesus di Yohanes 6:44 ? Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. |
| | | bukit Bintara
Jumlah posting : 72 Join date : 19.02.11
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat 10th July 2011, 06:25 | |
| - bruce wrote:
- Sebagai tambahan, saya sampaikan ayat Alkitab yang menyatakan bahwa Iman saja tidak menyelamatkan, tetapi harus disertai dengan perbuatan.
Yakobus 2, 2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.”
2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Salam kasih Perbuatan seseorang tidak pernah menyelamatkannya karena tidak ada seorangpun yang mampu berbuat baik menurut standard atau ukuran Tuhan. Roma 3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.Standard keselamatan Tuhan akan perbuatan baik adalah mentaati seluruh Hukum Taurat secara sempurna,tetapi tidak satupun manusia mampu mentaatinya secara sempurna. Malah semua manusia jatuh kedalam penghukuman menurut Hukum Taurat,karena hanya kasih karunia Tuhan saja yang bisa menyelamatkan. II Timotius 1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.Tidak ada seorang manusiapun yang berbuat baik dimata Tuhan sebelum orang tersebut diberikan hidup yang baru oleh Roh Kudus. Jadi perbuatan baik manusia tidak mungkin menyelamatkannya ! Kalau begitu mengapa kita harus berbuat baik ?Alkitab mengajarkan bahwa kita harus berbuat baik karena kita sudah diselamatkan,bukan untuk memperoleh keselamatan,karena keselamatan hanya berdasarkan kasih karunia Tuhan semata-mata. Perbuatan baik adalah buah dari iman yang sejati,buah buah roh atau perbuatan baik adalah manifestasi dari iman yang sejati. PERBUATAN BAIK BUKANLAH JALAN KESELAMATAN MELAINKAN BUAH DARI KESELAMATAN YANG SUDAH DIMILIKI
PERBUATAN BAIK ADALAH BUKTI DARI IMAN YANG SEJATI TETAPI BUKAN PENYEBAB TIMBULNYA IMAN
IMAN SENANTIASA MENDAHULUI SETIAP PERBUATAN BAIK BUKAN SEBALIKNYA. Shalom | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Sekali Selamat Tetap Selamat | |
| |
| | | | Sekali Selamat Tetap Selamat | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |