Sekali Selamat Tetap Selamat

Quote :

oh, iya...
saya juga baca tentang cerita Ananias dan istrinya Safira di Kis 5:1-11.

saya rasa kisah ini mendukung teori kehendak bebas, yah...

Masalah hukuman Tuhan mungkin berbeda dengan kehendak bebas yang anda maksudkan kali bro. Ananias dan Safira mendapat hukuman, bukan dipaksa melakukan kehendak Tuhan toh?

bruce wrote:

Quote :

oh, iya...
saya juga baca tentang cerita Ananias dan istrinya Safira di Kis 5:1-11.

saya rasa kisah ini mendukung teori kehendak bebas, yah...

Masalah hukuman Tuhan mungkin berbeda dengan kehendak bebas yang anda maksudkan kali bro. Ananias dan Safira mendapat hukuman, bukan dipaksa melakukan kehendak Tuhan toh?

maksud saya, kan Ananias dan Safira itu sudah bertobat tapi masih bisa mendustai RK (?) Kis 5:3

Quote :

maksud saya, kan Ananias dan Safira itu sudah bertobat tapi masih bisa mendustai RK (?) Kis 5:3

Btw, mengapa mereka dianggap mendustai Roh Kudus ya, anda bisa menjelaskan bro?

bruce wrote:

Quote :

maksud saya, kan Ananias dan Safira itu sudah bertobat tapi masih bisa mendustai RK (?) Kis 5:3

Btw, mengapa mereka dianggap mendustai Roh Kudus ya, anda bisa menjelaskan bro?

Kis 5:2
Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Kis 5:4
Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."

Roh Kudus menegur mereka melalui Petrus, Om...
gimana menurut anda ?

Bagaimana kalau terjadi saat ini bro, anda 'diwajibkan' oleh gereja anda untuk memberikan hasil penjualan rumah warisan anda? He he he he, apa yang akan anda rasakan?

bruce wrote:

Bagaimana kalau terjadi saat ini bro, anda 'diwajibkan' oleh gereja anda untuk memberikan hasil penjualan rumah warisan anda? He he he he, apa yang akan anda rasakan?

kalau saya berada pada masa itu, yang dimana setiap pengikut Tuhan saling mencukupkan kebutuhan mereka dengan saling berbagi (Kis 4:32) sepertinya saya terima Om...

tapi buat yang duitnya banyak mah kayaknya bakalan nolak, tuh...
ha..ha..ha...

Yang saya tanya adalah saat ini bro, jika gembala gereja anda minta hasil penjualan rumah warisan anda diserahkan seluruhnya untuk 'gereja', apa yang akan anda lakukan?

:)

bruce wrote:

Yang saya tanya adalah saat ini bro, jika gembala gereja anda minta hasil penjualan rumah warisan anda diserahkan seluruhnya untuk 'gereja', apa yang akan anda lakukan?

:)

saya harus tahu dulu buat apa duitnya dipakai. :)
lagi pula kalau di Kisah Para Rasul ayatnya yang ke 5 dikatakan :

Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."

berarti tidak ada kata "diwajibkan" disana, Om...

Coba telusuri ke ayat2 sebelumnya bro :

Kis 4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.

Kis 4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.

Kis 4:34 Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa

Kis 4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.

Kis 4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.

Kis 4:37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.


Jadi saat itu memang mereka hidup secara kolektif, dimana harta pribadi dijual, kemudian hasilnya dikumpulkan untuk dipergunakan bersama sama.

Ini yang ingin saya tanyakan saat ini, jika saat ini, gereja anda menerapkan ajaran seperti itu, mengumpulkan harta pribadi seluruh jemaatnya, termasuk anda harus menjual seluruh rumah warisan anda dan diminta menyerahkannya kepada gembala gereja anda (untuk dipergunakan secara bersama ?), yang menjadi pertanyaan saya adalah, apakah anda bersedia melakukannya? Atau melakukannya seperti Ananias, dengan menahannya sebagian dari hasil penjualan itu?

@Bruce
jadi menurut anda saat itu mereka "diwajibkan" ?
terus ayat yang ke-5 dikemanain ?

Quote :

Ini yang ingin saya tanyakan saat ini, jika saat ini, gereja anda menerapkan ajaran seperti itu, mengumpulkan harta pribadi seluruh jemaatnya, termasuk anda harus menjual seluruh rumah warisan anda dan diminta menyerahkannya kepada gembala gereja anda (untuk dipergunakan secara bersama ?), yang menjadi pertanyaan saya adalah, apakah anda bersedia melakukannya? Atau melakukannya seperti Ananias, dengan menahannya sebagian dari hasil penjualan itu?

iya, akan saya lakukan.
kalau anda ?

Quote :

iya, akan saya lakukan.
kalau anda ?

Saya kok khawatir iman saya tidak sampai ke situ ya, he he he, kenyataannya toh umat Kristen pada akhirnya hidup secara individual, bukan secara kolektif. Jadi kalau ada permintaan seperti itu, sepertinya saya tolak aja lah, ha ha ha.

bruce wrote:

Quote :

iya, akan saya lakukan.
kalau anda ?

Saya kok khawatir iman saya tidak sampai ke situ ya, he he he, kenyataannya toh umat Kristen pada akhirnya hidup secara individual, bukan secara kolektif. Jadi kalau ada permintaan seperti itu, sepertinya saya tolak aja lah, ha ha ha.

tuh kan, yang banyak duit pasti nolak karena takut rugi...
btw, kenapa kehidupan kolektif seperti itu gak dijadiin tradisi (suci), yah ?

Quote :

tuh kan, yang banyak duit pasti nolak karena takut rugi...
btw, kenapa kehidupan kolektif seperti itu gak dijadiin tradisi (suci), yah ?

Ada kok umat 'Kristen' yang menjalankan kehidupan kolektif seperti itu higga sekarang. Mungkin orang Amish salah satunya, walau tidak sepenuhnya. Yang pasti sih aliran Yearn To Zion (sekte poligami) dan David Koresh (Davidian branch) menjalankan kehidupan kolektif, he he he. Oiya, salah satu teman saya, Family Care (COG ?) menerapkan hidup secara kolektif. Ada minat? He he he

bruce wrote:

Quote :

tuh kan, yang banyak duit pasti nolak karena takut rugi...
btw, kenapa kehidupan kolektif seperti itu gak dijadiin tradisi (suci), yah ?

Ada kok umat 'Kristen' yang menjalankan kehidupan kolektif seperti itu higga sekarang. Mungkin orang Amish salah satunya, walau tidak sepenuhnya. Yang pasti sih aliran Yearn To Zion (sekte poligami) dan David Koresh (Davidian branch) menjalankan kehidupan kolektif, he he he. Oiya, salah satu teman saya, Family Care (COG ?) menerapkan hidup secara kolektif. Ada minat? He he he

waduh, kalau dilihat dari ajaran2 kelompoknya sih kayaknya gak sesuai sama Alkitab.
saya nyerah aja dahhhh...

Sekali selamat tetap Selamat?

lalu bagaimana dengan ayat ini :
Filipi 2:12
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Jika keselamatan tidak bisa hilang mengapa masih dikerjakan lagi malah dengan takut dan gentar lagi hehe...

leonardo wrote:

Sekali selamat tetap Selamat?

lalu bagaimana dengan ayat ini :
Filipi 2:12
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Jika keselamatan tidak bisa hilang mengapa masih dikerjakan lagi malah dengan takut dan gentar lagi hehe...

Filipi 2:12
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

jadi ingat waktu sekolah dulu, kalau ada gurunya semua belajar dengan tenang dan tekun, tapi waktu gurunya gak masuk pada ribut semua, deh...
atw saat saya lihat ponakan saya waktu masih kecil dulu, mau pipis aja minta dianterin.
saat dia bersama saya dia tidak takut, tapi waktu gak ada yang nemenin dia gak berani kebelakang sendirian.
kalau saya pengennya dia gak takut saat saya ada atw tidak ada seperti sekarang (dia sudah SMU sekarang ).
mungkin yang dimaksud Paulus itu, jangan melihat diri Paulusnya, tapi lihat Allah nya.

lihat ayat selanjutnya, bro...
Filipi 2:13
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Phil 2:12 Wherefore, my dearly beloved, (as you have always obeyed, not as in my presence only, but much more now in my absence,) with fear and trembling work out your salvation.

Phil 2:13 For it is God who worketh in you, both to will and to accomplish, according to his good will.

Maksudnya bro, tetaplah terus bekerja dengan sungguh sungguh, seperti saat Paulus masih ada, karena Tuhan lah yang mendampingi kita.

[quote="bruce"]

Quote :

Phil 2:12 Wherefore, my dearly beloved, (as you have always obeyed, not as in my presence only, but much more now in my absence,) with fear and trembling work out your salvation.

Phil 2:13 For it is God who worketh in you, both to will and to accomplish, according to his good will.[/quote[

Maksudnya bro, tetaplah terus bekerja dengan sungguh sungguh, seperti saat Paulus masih ada, karena Tuhan lah yang mendampingi kita.

iya, kan sudah dikasih contoh murid yang gak ada gurunya.

yang ayat 13 emang gak 1 konteks ya, Om ?

Quote :

iya, kan sudah dikasih contoh murid yang gak ada gurunya.

yang ayat 13 emang gak 1 konteks ya, Om ?

Menurut saya satu konteks bro, mengerjakan di dalam kamu, itu tentu bukan berarti membuat kita menjadi robot, tetapi mendorong kita untuk berbuat sesuai kehendakNya. Tetapi tetap kita harus berusaha keras untuk mlakukannya.

bruce wrote:

Quote :

iya, kan sudah dikasih contoh murid yang gak ada gurunya.

yang ayat 13 emang gak 1 konteks ya, Om ?

Menurut saya satu konteks bro, mengerjakan di dalam kamu, itu tentu bukan berarti membuat kita menjadi robot, tetapi mendorong kita untuk berbuat sesuai kehendakNya. Tetapi tetap kita harus berusaha keras untuk mlakukannya.

dorongan Allah sama usaha kita mana yang lebih besar peranannya dalam melakukan kehendak-Nya, Om ?

Quote :

dorongan Allah sama usaha kita mana yang lebih besar peranannya dalam melakukan kehendak-Nya, Om ?

Pada akhirnya, adalah perbuatan anda yang membuat kehendak Allah itu terlaksana atau cuma akan tinggal sebagai keinginan baik bro.

Dorongan perbuatan baik, keinginan untuk sesuatu yang baik, akan sia sia jika tidak dilaksanakan. Kitalah yang akan memutuskan, apakah kita mengikuti dorongan baik itu atau mengikuti bujukan dunia.

Quote :

dorongan Allah sama usaha kita mana yang lebih besar peranannya dalam melakukan kehendak-Nya, Om ?

Saya nimbrung lagi, entah relevan ato tidak, wallahu a'lam.

Menurutku, 'dorongan Allah' yang dimaksud disini bukan berupa dorongan fisik, melainkan dorongan roh, semangat, spirit. Sementara telah dikatakan bahwa daging itu lemah, dan roh itu penurut. Dengan demikian, saya kira, kita dapat mengartikan sendiri, bahwa dorongan Allah (yang berupa roh itu) dengan usaha kita (dengan daging yang lemah), mana yang lebih besar peranannya dalam melakukan kehendak-Nya.

Damai, damai, damai.

bruce wrote:

Quote :

dorongan Allah sama usaha kita mana yang lebih besar peranannya dalam melakukan kehendak-Nya, Om ?

Pada akhirnya, adalah perbuatan anda yang membuat kehendak Allah itu terlaksana atau cuma akan tinggal sebagai keinginan baik bro.

Dorongan perbuatan baik, keinginan untuk sesuatu yang baik, akan sia sia jika tidak dilaksanakan. Kitalah yang akan memutuskan, apakah kita mengikuti dorongan baik itu atau mengikuti bujukan dunia.

berarti manusia lah yang lebih berkuasa atas dirinya, bukan Allah gitu ya ?

T2Y wrote:

berarti manusia lah yang lebih berkuasa atas dirinya, bukan Allah gitu ya ?

Damai bagimu T2Y.
Hehhehheee... kalau T2Y menyimpulkan seperti itu berdasarkan diskusi ini, siapa yang dapat melarang? Damai, damai, damai.

Quote :

berarti manusia lah yang lebih berkuasa atas dirinya, bukan Allah gitu ya ?

Apakah anda bisa percaya bahwa seseorang yan melakukan kejahatan itu karena bujukan dan dorongan Allah?

Jika anda malas ke gereja, itu karena Allah 'lalai' dalam membujuk anda?

Jika anda jatuh dalam dosa, itu karena Allah 'kalah kuat' ? Sehingga kesalahan anda anda bisa timpakan kepada Allah ?

Ayolah bro, anda tentu bisa memberi argumen lebih baik, dari sekedar perbandingan yang anda pertanyakan di atas.

Manusia tidak berkuasa atas dirinya, bukan berarti keputusan tidak bisa diambil oleh seoang manusia bro. Sejak penciptaan, manusia punya kehendak bebas, menentukan apakah mengikuti jalan keselamatan ataukah memilih jalan sendiri sesuai keinginannya, dan pada akhirnya mempertanggung jawabkan pilihannya pada sang Pemilik diri manusia itu sendiri.