|
| Pantaskah disebut sebagai manusia beradab? | |
| | Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Pantaskah disebut sebagai manusia beradab? 19th July 2011, 21:21 | |
| - Quote :
- Orok Membusuk Gegerkan Kuta
K1-11 | Glori K. Wadrianto | Selasa, 19 Juli 2011 | 18:14 WIB
BADUNG, KOMPAS.com — Warga dan wisatawan di kawasan Pantai Petitenget, Kuta Utara, Badung, geger setelah ditemukannya sesosok orok yang kondisinya sudah membusuk, Selasa (19/7/2011) pagi tadi.
Orok yang diduga hasil hubungan gelap ini pertama kali ditemukan warga di bibir Pantai Petitenget. "Orok dengan kondisi mengenaskan tersebut pertama kali ditemukan warga di sekitar Pantai Petitenget," ujar Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu Aldi Alfa kepada wartawan siang tadi.
Awalnya, warga yang curiga terhadap benda mengambang di pinggir pantai penasaran untuk mengetahui benda tersebut. Setelah didekati, warga melihat orok dan, untuk memastikannya, mereka mengangkat benda tersebut dari dalam air.
Setelah memastikan benda tersebut berupa orok yang diperkirakan baru saja lahir, warga segera melapor kepada petugas keamanan setempat. "Petugas ini bernama Melky Sedeksole (30), yang kemudian melaporkan bahwa ada mayat bayi. Laporan tersebut diterima sekitar pukul 08.25 Wita," jelas Alfa.
Polisi masih menyelidiki asal-usul orok malang tersebut dan belum bisa menyimpulkan motif orangtua sang bayi yang tega terhadap buah hatinya. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pantaskah disebut sebagai manusia beradab? 19th July 2011, 21:22 | |
| - Quote :
- Di 'Negeri Syariat' Pun Ada Bayi Dibuang
K12-11 | Glori K. Wadrianto | Selasa, 19 Juli 2011 | 21:04 WIB
BANDA ACEH, KOMPAS.com – Mengenaskan nasib sesosok bayi yang diperkirakan baru berumur satu hari ini. Bayi laki-laki berkulit putih ini dibuang orangtuanya di depan rumah seorang penduduk di kawasan Jalan Cendana, Jeulingke Banda Aceh.
Orok ini ditemukan oleh pembantu di rumah Hasbun, Warga Jeulingke. Nuraisyah, sang pembantu mengaku mendengar suara tangis bayi sekitar pukul 01.00 wib dini hari, Selasa (19/7/2011).
“Saya heran, mengapa ada tangis bayi, sementara di sekitar rmah kami tidak ada warga yang memiliki bayi, dan saya pun kemudian menemukan bayi ini tergeletak di teras rumah,” jelas Nur.
Nur baru memberitahukan kepada majikannya Hasbun, pada saat subuh. Kemudian Hasbun melaporkan keberadaan bayi tersebut ke kepala lorong. Bayi dengan berat 3,5 kilogram itu pun langsung dibawa ke Pukesmas Lambaro Skep, untuk diperiksa kesehatannya. "Bayinya normal, masih ada tali pusarnya. Badannya sehat," kata Kinarti, bidan di puskesmas Lambaro Skep.
Sementara itu, Kepala Desa Jeulingke, Zulkasmi mengatakan pihaknya akan menyerahkan dan melaporkan bayi tersebut kepada pihak kepolisian dan kepada dinas sosial. “Setelah itu baru akan dibicarakan bagaimana sistem pengasuhan dan siapa yang akan mengasuh bayi tersebut,” jelas Zulkasmi.
Zulkasmi sangat menyayangkan masih adanya tindak diluar kemanusiaan yang dilakukan oleh orangtua terhadap anak mereka sendiri. “Padahal di sini daerah yang menerapkan syariat Islam, tapi kenapa masih saja ada orang yang tega membuang anaknya sendiri,” ujarnya. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pantaskah disebut sebagai manusia beradab? 23rd July 2011, 14:28 | |
| Ini hanya menambah bukti bahwa sebenarnya manusia itu, bagi mereka yang tidak perduli pada suara hatinya, lebih biadab daripada binatang. Sebiadab-biadabnya binatang, karena naluri kehidupan, tidak akan membuang anaknya. Kalau ada, bukan membuang anaknya, karena naluri kehidupan juga, sang induk malah mengudap anaknya. Itu lo... landak yang berharga mahal itu. Hehhehheee... | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pantaskah disebut sebagai manusia beradab? 23rd July 2011, 16:11 | |
| @Husada
Bro, binatang itu buas, tetapi manusia memang jauh lebih buas.
Coba katakan, benar atau salah pernyataan saya ii :
Binatang hanya membunuh (mahluk lain) karena untuk dimakan atau untuk membela diri. Sedangkan manusia membunuh (mahluk lain ataupun manusia lain) bisa karena segala hal yang dapat dijadikan alasan, bahkan untuk bersenang senang.
| |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pantaskah disebut sebagai manusia beradab? 25th July 2011, 09:23 | |
| - Quote :
- Bro, binatang itu buas, tetapi manusia memang jauh lebih buas.
Coba katakan, benar atau salah pernyataan saya ii :
Anda betul Bruce. Jadi ingat pada teman lawas, yang gagal menjadi pelukis. Dulu waktu sama kuliah tetapi di fakultas berbeda, saya punya teman yang kuliah di Fakultas Teknik Sipil. Selain suka menggambar dengan mistar, busur, jangka, dll, dia suka juga melukis. Suatu saat, dia melukis seekor harimau sumatera yang tengah memangsa rusa. Dari balik semak, dia menampilkan seorang pemburu yang membidik si harimau. Ketika saya tanyakan latar gagasan lukisannya, dia bilang, "Saya mau mengatakan kepada dunia, bahwa sebenarnya manusia lebih buas daripada binatang. Dengan lukisan ini, saya mau katakan kepada dunia bahwa harimau membunuh untuk mempertahankan hidup, sementara ada manusia yang membunuh karena hobby. Bayangkan, pemburu ini membunuh harimau hanya untuk dapat memajang awetan bangkainya di istananya." Gitu katanya, dan muatan pesannya sama dengan pikiranmu. Damai, damai,damai. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Pantaskah disebut sebagai manusia beradab? | |
| |
| | | | Pantaskah disebut sebagai manusia beradab? | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |