|
| Doktrin Calvinist | |
|
+8heinskle leonardo Limited epafras samiaji Djo Husada bruce 12 posters | |
Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 6th January 2012, 14:41 | |
| Bagaimana kalau pertanyaannya berlanjut bro?
Menjadi seperti ini :
Tuhan tentu sudah mengetahui sebelumnya (foreknowledge) bahwa dengan adanya pohon pengetahuan itu, maka manusia PASTI (dengan freewill nya) JATUH. Bukankah dengan demikian seolah Tuhan dengan sengaja menempatkan suatu cobaan yang tak terelakan oleh manusia yang pasti gagal? Sebutlah bahwa saya sebagai dosen sudah membuat soal yang saya tahu pasti bahwa mahasiswa saya tidak seorangpun akan mampu mengerjakannya.
Nah..... | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 6th January 2012, 15:56 | |
| - bruce wrote:
- Bagaimana kalau pertanyaannya berlanjut bro?
Menjadi seperti ini :
Tuhan tentu sudah mengetahui sebelumnya (foreknowledge) bahwa dengan adanya pohon pengetahuan itu, maka manusia PASTI (dengan freewill nya) JATUH. Bukankah dengan demikian seolah Tuhan dengan sengaja menempatkan suatu cobaan yang tak terelakan oleh manusia yang pasti gagal? Sebutlah bahwa saya sebagai dosen sudah membuat soal yang saya tahu pasti bahwa mahasiswa saya tidak seorangpun akan mampu mengerjakannya.
Nah..... Wah, kayaknya, untuk menjawab itu, perlu perenungan mendalam. Lain kali saya ikut sharing. Saya mohon ijin bro.
Terakhir diubah oleh Husada tanggal 7th January 2012, 13:26, total 1 kali diubah | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 7th January 2012, 13:25 | |
| - bruce wrote:
- Bagaimana kalau pertanyaannya berlanjut bro?
Menjadi seperti ini : Tuhan tentu sudah mengetahui sebelumnya (foreknowledge) bahwa dengan adanya pohon pengetahuan itu, maka manusia PASTI (dengan freewill nya) JATUH. Bukankah dengan demikian seolah Tuhan dengan sengaja menempatkan suatu cobaan yang tak terelakan oleh manusia yang pasti gagal? Sebutlah bahwa saya sebagai dosen sudah membuat soal yang saya tahu pasti bahwa mahasiswa saya tidak seorangpun akan mampu mengerjakannya. Nah..... Damai bagi LTBers. Dari perenungan saya, begini sharing dari saya. Dari membaca Alkitab, saya percaya bahwa Tuhan itu maha kasih, berkeadilan, dan segala sesuatu sifat baik lainnya, dan tidak otoriter, meskipun ada saatnya, tidak bisa ditawar. Tidak bisa ditawar ketika dengan kesadaran penuh seseorang memilih sikap yang telah dilarang oleh Tuhan. Nah, apabila dengan kesadaran penuh manusia melanggar perintah Tuhan, maka saat itu Tuhan tidak bisa ditawar. Sebab, sebelum sampai pada saat itu, Tuhan sudah menginformasikan kepada manusia konsekuensi bilamana manusia membelot. Nah, Tuhan menempatkan pohon pengetahuan di taman Eden, dan dengan kemahatahuanNya, Tuhan jelas mengetahui bahwa manusia akan jatuh. Kejatuhan itu tidak buruk-buruk amat, sebab, seharusnya, dengan pengetahuan itu, manusia akan semakin memiliki alat yang dapat digunakan memahami 'selera' Tuhan. Karena, andaikan manusia tidak menghampiri dan memakan pohon pengetahuan itu, maka manusia akan seperti 'robot' di taman Eden, tidak mengetahui bahwa mereka telanjang. Dengan memakan buah pohon pengetahuan, kreativitas manusia terpicu untuk menghasilkan budaya. Tuhan sudah memberitahu pada manusia bahwa saat manusia menyentuh pohon pengeahuan itu, maka manusia akan mati. Setelah demikian itu, yaitu manusia menyentuh dan memakan buah pohon pengetahuan, maka saat itu pula Tuhan tidak bisa ditawar, yaitu manusia harus mati. Dengan kesadaran penuh manusia memakan buah pohon yang telah dilarang oleh Tuhan untuk dientuh. Maka, matilah manusia itu. Catatan, saya mencari dengan mesin pencari kata di [You must be registered and logged in to see this link.] ternyata hasil untuk kata neraka tidak ada di Perjanjian Lama Terjemahan Baru.Kematian manusia sebenarnya tidak diinginkan Tuhan. Namun, konsekuensi keadilanNya membuat Tuhan sendiri tidak bersedia menawar keputusan mati itu. Dan sejak semula memang Tuhan tidak merencanakan kematian bagi manusia. Manusia telah memilih mati, yaitu dengan melanggar perintah Tuhan, dengan menyentuh dan memakan buah pohon pengetahuan. Maka Tuhan harus mengalahkan kematian itu, agar manusia beroleh hidup, sesuai dengan rancangan awal. Kehendak bebas yang diberikan kepada manusia tidak mungkin dicabut oleh Tuhan, sebab bila dicabut maka Tuhan tidak konsisten dalam sikapNya. Untuk mengalahkan kematian itulah Tuhan sendiri datang ke dunia dan menjadi manusia, untuk memberi contoh dan teladan kepada manusia, bagaimana seharusnya menghindar dari kematian. Kemahakuasaan Tuhan, menurut pengimanan saya, sebenarnya mampu menghilangkan kematian itu serta merta. Namun, itu juga tidak dilakukan Tuhan, karena manusialah yang ingin dididik secara konsisten, tanpa mempersalahkan pihak lain, dalam hal ini kematian. Maka, tuhan tidak menghilangkan kematian, karena itu merupakan konsekuensi yang telah dipilih manusia dengan memakan buah pengetahuan. Karena manusia sudah mati, maka Tuhan harus mengalahkan kematian itu, tetapi tetap tidak menghilangkan kematian, sehingga manusia tetap harus menjalani kematian itu. Hanya saja, setelah kematian manusia, Tuhan membangkitkan manusia dan menghakimi secara adil. Apabila penghakiman sudah dilaksanakan, tidak ada lagi tawar menawar atas keputusan terakhir itu. Bila manusia, setelah dihakimi ternyata memenuhi kriteria dimasukkan dalam kelompok domba, manusia dimasukkan ke kelompok domba. Bila manusia setelah dihakimi ternyata memenuhi kriteria dimasukkan dalam kelompok kambing, akan dimasukkan dalam kelompok kambing. Tidak ada lagi tawar menawar. Kembali ke kebebasan yang telah diberikan kepada manusia. Kebebasan itu tidak dicabut. Walaupun manusia sudah memilih mati dengan memakan buah pohon terlarang, kemudian Tuhan datang ke dunia memberikan contoh kepada manusia, tetap saja Tuhan memelihara kebebasan manusia untuk memilih. Manusia bebas memilih apakah manusia dengan kehendak bebasnya mengikuti contoh yang telah diberikan Tuhan dan menuruti perintah Tuhan, atau manusia dengan kehendak bebasnya memilih beroposisi atau tidak menuruti contoh dan tidak menuruti perintah Tuhan. Bagi manusia mati yang kemudian dibangkitkan untuk dihakimi, ada dua kemungkinan penempatannya setelah penghakiman terakhir. Sorga, atau neraka. Selama pejiarahan manusia itu, manusia bebas apakah mau mengikut Tuhan dan menuruti perintahNya, atau hanya mengikuti kemauan sendiri dan menolak Tuhan. Bila dalam penghakiman terakhir terbukti bahwa si manusia mengikuti perintah Tuhan dan menerima Tuhan sebagai Juru Selamat, sorga tempatnya. Bila dalam penghakiman terakhir terbukti bahwa si manusia mengikuti kemauan sendiri dan menolak Tuhan sebagai Juru Selamat, neraka tempatnya. Jadi ringkasnya, Tuhan sudah mengetahui sejak semula bahwa manusia akan mati karena kehendak bebasnya, padahal, kematian manusia itu bukan rancangan Tuhan, Maka Tuhan datang ke dunia untuk memberi contoh kepada manusia cara memperoleh hidup kembali, seperti hidup di taman Eden dahulu kala. Meski Tuhan menginginkan agar manusia hidup seperti di taman Eden, tetapi Tuhan tidak otoriter memaksa manusia sesuai dengan keinginan Tuhan. Manusia tetap dibebaskan untuk memilih sorga atau neraka. Contoh yang diceritakan dalam Injil mengenai pilihan bebas, sangat nyata pada dua orang yang disalibkan bersama Yesus. Yang seorang berkata, bila saja Yesus benar Tuhan, hendaklah Yesus membebaskan diri dan mereka berdua dari salib itu. Seorang lainnya berkata agar dia diingat apabila Tuhan datang dengan kemulianNya. Tuhan jelas mengatakan bahwa pada hari itu juga, orang yang menerima Tuhan itu dan mengharapkan keselamatan dari Tuhan, akan bersama-sama dengan Tuhan di dalam Firdaus atau taman Eden. Dengan demikian, menurut perenungan saya, Tuhan menempatkan pohon pengetahuan di taman Eden bukan untuk sandungan bagi manusia, melainkan memberikan kebebasan sepenuhnya apakah manusia akan taat secara bebas, atau secara bebas pula memilih keinginan sendiri dan lepas dari Tuhan. Begitu sharing-ku. Mohon dicatat, ini hanya sharing pribadi, bukan berdasarkan ajaran atau doktrin Gereja. Bila ketepatan ada persamaan, itu hanya kebetulan semata. Semoga tidak bertentangan. Damai, damai, damai. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 7th January 2012, 13:52 | |
| Oh, ya. sedikit lagi.
Tuhan mengetahui dengan jelas bahwa manusia dengan kehendak bebasnya akan memilih mati yaitu dengan menyentuh dan memakan buah pohon pengetahuan. Mengingat manusia dicipta bukan untuk kematian, maka apabila manusia dengan kehendak bebasnya memilih mati, Tuhan sudah menyiapkan diri untuk membebaskan manusia dari kematian itu, yaitu Tuhan akan datang ke dunia dan turun ke alam maut, selanjutnya membuat alam maut tidak berdaya.
Hanya saja, kehendak bebas yang telah diberikan kepada manusia, dan Tuhan tidak berkehendak otoriter, maka Tuhan tidak menggunakan kemahakuasaanNya dengan serta merta menempatkan manusia ke sorga. Tuhan tetap memberi kebebasan, apakah manusia akan memilih menuruti perintah Tuhan dan menerima karya penyelamatan dari Tuhan, atau manusia bertegar tengkuk dengan mengikuti kemauan sendiri dan menolak karya keselamatan yang ditawarkan Tuhan.
Begitu tambahannya, mungkin ada pendapat lain, ya silakan. Kalau mungkin untuk saling memberi pencerahan, betapa indahnya. Jika nyata-nyata tidak mungkin mencapai kesepahaman, yah... masing-masing orang diberi kebebasan.
Damai, damai, damai. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 7th January 2012, 15:01 | |
| @Husada Menarik membaca ulasan hasil renungan anda bro. Berikut ini, saya coba sari kan dan gabungkan dengan apa yang saya pikirkan, semoga sejalan dan tiak melenceng dari kebenaran sejati. Tuhan, sejak awal penciptaan merencanakan manusia memiliki kehendak bebas, yang bisa menentukan sendiri arah hidupnya, agar dapat mencintai Tuhan dengan pertimbangan pikiran bebasnya sendiri, bukan berdasarkan hasil rencana yang ditanamkan Tuhan. Maka Tuahn memberi pohon pengetahuan di taman Eden untuk memberi kesempatan manusia memilih, untuk memiliki pengetahuan dan memutuskan sendiri apa yang akan dilakukannya, atau selalu ikut perintah Tuhan berdasarkan rencana Tuhan (seperti bayi rohani). Tuhan sudah tahu apa yang akan terjadi, bahwa dengan pohon itu, manusia akan jatuh dalam pelanggaran, dan akan memilih untuk hidup dengan memutuskan sendiri apa yang akan dipilihnya. Dan hal ini memang sudah masuk dalam rencana Tuhan sejak awal. Bahwa manusia akan jatuh dalam memutuskan, dan Tuhn juga sudah merencanakan Penyelamatan Agung dengan penebusan. Dengan freewill manusia, memang kemudian terjadi seperti rencana Tuhan, yakni manusia jatuh dalam pelanggaran. Manusia memiliki freewill melalui freewill nya sendiri. Tetapi Tuhan tidak ingin manusia menjadi salah dalam menentukan freewill pilihannya, maka sebagai penebus dan penuntun, Tuhan justru memberikan hadiah terindah kepada manusia, penebusan oleh PuteraNya sendiri. Dengan rencana agung seperti itu, maka diperoleh hasil, manusia memiliki freewill atas pilihannya sendiri, manusia memiliki tuntunan dan panutan untuk memilih patuh pada Tuhan, sehingga pada akhirnya manusia juga akan memperoleh keselamatan dengan pilihannya sendiri, dan Tuhan semakin dimuliakan. Mudah mudahan sesuai dengan Alkitab. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 7th January 2012, 15:47 | |
| Menarik juga pikiran Bruce itu.
Kalau saya tidak salah mengartikan, menurut pemikiran Bruce, kejatuhan manusia itu juga masuk dalam perencanaan Tuhan. Demikiankah?
Saya kurang sependapat kalau dikatakan kejatuhan manusia itu ada dalam rencana Tuhan. Sebab, ternyata, setelah kejatuhan manusia, Tuhan menugaskan kerub menjaga pohon kehidupan agar manusia tidak sampai menyentuh atau memakan buah pohon kehidupan itu. Manusia diusir dari taman Eden atau Firdaus. (Itu lho, yang gambarnya pernah Bruce posting yang saya komentari tentang 'senjata' Adam hanya biasa-biasa saja, hehhehheee).
Yang ingin saya katakan adalah, menurut renungan saya, kejatuhan manusia tidak direncanakan oleh Tuhan, tetapi memang Tuhan mengetahuinya. Saya renungkan begitu, karena di Yeremia 29:11 dapat dibaca Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Nah, dengan kehendak bebasnya, manusia jatuh, dan kejatuhan itu sudah diketahui Tuhan sejak semula. Rencana Tuhan adalah rancangan damai sejahtera, maka untuk mewujudkan rencana itu sementara manusia sudah 'memilih mati', maka Tuhan sesuai rencanaNya, datang ke dunia dan turun ke alam maut, serta memperdaya maut.
Meski maut sudah diperdaya, dan jalan (Yesus Kristus) untuk mencapai damai sejahtera sesuai rencana Tuhan telah dibuka, kehendak bebas manusia tetap tidak dilucuti karena Tuhan konsisten. Manusia tetap bebas memilih, apakah dia ingin dikelompokkan sebagai gandum, atau sebagai ilalang. Manusia tetap bebas memilih, apakah dia akan menjadi carang yang berbuah lebat, atau carang yang tidak menghasilkan. Manusia tetap bebas memilih, apakah mau jadi gadis bijaksana atau menjadi gadis bodoh. Gitu menurut renungan saya.
Damai bagi LTBers. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 7th January 2012, 19:05 | |
| @Husada Entahlah bro, mungkin pendapat anda yang benar, he he he, namanya juga meraba-raba, belum mengetahui kepastiannya. Karena, yang tetap menjadi persoalan adalah, seolah Tuahn dengan sengaja, meletakan pohon itu di tengah taman dan memberi penekanan khusus kepada Adam. Mungkin (ini mungkin lho ya) kalau Tuhan meletakan pohon itu tanpa pesan apa apa, justru Adam tidak mencobanya, tetapi karena diwanti-wanti, maka sifat penasaran manusianya timbul, ingin mencoba yang dilarang. Sama seperti pada hal hal yang berhubungan dengan larang melarang ini, misalkan pornografi, sex, merokok, minuman keras, dll. Karena dilarang justru remaja cenderung ingin tahu. | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 8th January 2012, 08:08 | |
| @Oom Bruce dan bro Husada
Pembahasan yang menarik, terima kasih untuk bro Husada dan Oom Bruce yang sudah sharing pemahaman masing-masing.
Ikut sedikit nimbrung nih.. Di Taman Eden ada dua pohon istimewa, yaitu pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Yang dilarang adalah memakan buah pengetahuan saja (awalnya) Sekedar berimajinasi nih : # bisa saja saat manusia ditempatkan di taman tersebut kedua pohon itu telah ada di sana.. Dengan artian pohon tsb bukan diciptakan khusus untuk manusia dan ada tujuan lain dgn penciptaan pohon tsb. # pohon tersebut mungkin hanyalah ungkapan simbolis dan bukan benar-benar berwujud pohon, mungkin saja bisa diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh manusia yang akan menghasilkan / berbuah pengetahuan atau kehidupan.. # Andaikan seorang ibu / bapak memberikan larangan kepada anaknya yang masih kecil dan belum tahu apa-apa, pada dasarnya anak tsb akan patuh dan percaya penuh.. Tetapi karena ada pihak lain yang mengatakan hal keterangan yg berbeda, kemungkinan si anak akan menjadi bimbang dan mulai mempertanyakan kebenaran perkataan orang tua nya tsb. Sayangnya si anak lebih mempercayai pihak luar dari pada orang tuanya sendiri.
Nanti disambung lagi kalau terpikir hal-hal lainnya
Selamat Hari Minggu | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 8th January 2012, 09:53 | |
| @Samiaji & Husada Mengenai apakah pohon Pengetahuan dan soal makan buah terlarang itu literal atau simbolis, kita memang tidak pernah tahu, tetapi karena pemahaman dari Bapa Gereja belum menjelaskan sebagai arti simbolis, tentu kita tidak boleh mengartikannya sebagai simbolis. Tetapi, dengan 'nakal' saya pernah mencoba mengartikannya secara simbolis, dan di forum tetangga, saya cukup terkejut ketika 'pemikiran nakal' saya itu ditulis oleh orang lain, ha ha ha. Jadi, ijinkan saya untuk menyampaikan pemikiran 'nakal' saya di thread ini. Kisah Adam dan Hawa di taman Eden, bisa diartikan secara simbolis tentang kehidupan manusia. Ketika manusia masih berbentuk janin, dan mulai bernyawa, dikisahkan Tuhan meniupkan nafas kehidupan kepada bentukan tanah liat itu. Maka hiduplah sang manusia itu, yang dalam kehidupan nyata adalah proses kelahiran manusia. Manusia, dikisahkan sebagai Adam, hidup bahagia di taman Eden, dalam kehidupan nyata adalah dalam naungan keluarga oleh ayah bundanya. Semua kebutuhan jasmani dan rohani, tercukupi, semua adalah miliknya, semua ramah dan baik kepadanya. Tetapi, ada batasannya, digambarkan sebagai pohon Pengetahuan, yang tidak boleh dimakan. Berupa larangan dan batasan yang tidak boleh dilanggar, yang ditentukan oleh ortu nya dan ajaran agama (Tuhan). Seiring dengan bertumbuhnya manusia, maka diperlukan teman hidup, dalam hal Kejadian, dikisahkan dibentuknya Hawa, sebagai teman hidup. Mereka berbahagia dalam masa pacaran dalam kisah nyata, tanpa tanggung jawab, tetapi tetap ada batasan, yakni, jangan lakukan yang belum boleh mereka lakukan. Kemudian tiblah saat seorang manusia untuk hidup secara dewasa, mengetahui mna yang baik, dan mana yang buruk, hidup menjadi tanggung jawabnya secara pribadi. Tergambar saat Adam tergoda oleh bujukan Hawa untuk mencicipi buah Terlarang. Mungkin dalam kehidupan nyata berupa perkawinan (sex) ? Dan manusia 'jatuh' atau melangkah dalam kehidupan dewasa. Manusia harus keluar dari taman Eden nya, keluar dari tanggung jawab ortu nya, hidup di dunia nyata, bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, bertani berkebun ke kantor, sementara istri harus bersusah payah melahirkan dan merawat buah kasihnya, untuk membentuk manusia baru yang pada saatnya akan bertanggung jawab untuk hidup dan keluarganya sendiri. Kira kira seperti itulah yang bisa saya sharingkan, jika kisah Adam dan Hawa diaplikasikan ke dalam kehidupan nyata manusia. Apakah seperti itu, saya tidak tahu, dan jelas bukan berdasarkan ajaran Gereja. Jadi, sangat terbuka untuk diperbaiki, ditambahkan, dikurangi, atau bahkan dibuang. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 8th January 2012, 13:29 | |
| @Bruce, 'kenakalan' yang bagus saya pikir. Dan karena sinkron dengan sebagian besar kisah di taman Eden itu, wajar kalau kemudian dijadikan referensi, meski Bruce mengatakannya dari hasil pemikiran 'nakal'. Boleh juga tuh. Tapi, dalam pemikiran 'nakal'-nya Bruce itu, saya tidak melihat Adam dan Hawa diusir. Mereka keluar dari rumah orangtuanya, alias 'disapih' secara baik-baik, sementara kisah taman Eden mengatakan bahwa Adam dan Hawa diusir.
Dan pada kisah pikiran 'nakal' itu, Bruce tidak menunjukkan 'larangan' lain, yaitu larangan untuk menyentuh pohon kehidupan. Atau, itu yang Bruce gambarkan sebagai Adam harus kerja keras? Tentang Adam (manusia) yang harus kerja keras, di kisah taman Eden itu juga disebut. Namun sebagai suatu titik awal perenungan lebih lanjut, saya mengapresiasi pikiran 'nakal' Bruce.
Tentang kebenaran pikiran kita, biar saja kita saling mengajukan pertanyaan yang muncul di benak. Syukur-syukur kalau dari saling sharing di antara kita dan partisipan lain, kita sampai pada kebenaran sejati. Dan kalau itu bertentangan dengan ajaran Gereja, kita bisa mengedit pikiran kita lagi. Karena kita percaya bahwa ajaran Gereja itu diinspirasi oleh Roh Kudus sesuai dengan janji Tuhan Yesus Kristus, maka kita terlalu lancang kalau ujug-ujug[i/] mengklaim bahwa hasil [i]sharing kita itu yang menggambarkan kebenaran sejati, padahal hanya berdasarkan sharing. Nah, karena seperti saya katakan selama ini bahwa kepustakaan Bruce lebih memadai daripada kepustakaan saya, tugas Bruce mencocokkan hasil sharing kita terhadap ajaran Gereja (hehhehheee... tambah tugas Bruce). | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 8th January 2012, 14:08 | |
| - Quote :
- @Bruce, 'kenakalan' yang bagus saya pikir. Dan karena sinkron dengan sebagian besar kisah di taman Eden itu, wajar kalau kemudian dijadikan referensi, meski Bruce mengatakannya dari hasil pemikiran 'nakal'. Boleh juga tuh. Tapi, dalam pemikiran 'nakal'-nya Bruce itu, saya tidak melihat Adam dan Hawa diusir. Mereka keluar dari rumah orangtuanya, alias 'disapih' secara baik-baik, sementara kisah taman Eden mengatakan bahwa Adam dan Hawa diusir.
Adam dan Hawa juga diantarkan baik baik keluar dari taman Eden koq bro, sama dengan anda dan saya ketika diantarkan baik-baik ke rumah sendiri. Begitu juga dengan pohon kehidupan, dimana mau diartikan sebagai warisan ortu juga boleh, atau sebutlah bahwa kita tidak boleh kemudian balik lagi ke rumah ortu, yang baru berhak dipetik belakangan saat ortu sudah berpulang, ha ha ha ha. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 8th January 2012, 15:43 | |
| - samiaji wrote:
- @Oom Bruce dan bro Husada
Selamat Hari Minggu Slamat hari minggu Sam. Senang juga rasanya saya dipanggil bro, dan Bruce dipanggil Oom. Bro melukiskan egaliter, dan Oom melukiskan kalau bukan genit, ya feodal, hehhehheee... - Quote :
- Ikut sedikit nimbrung nih.. Di Taman Eden ada dua pohon istimewa, yaitu pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang baik dan jahat.
Ada pembanyol pernah saya lihat di TV, katanya, Sedikit-sedikit nimbrung, sedikit-sedikit nimbrung, sedikit-sedikit nimbrung, nimbrung kok sedikit?" - Quote :
- Yang dilarang adalah memakan buah pengetahuan saja (awalnya)
Sekedar berimajinasi nih : # bisa saja saat manusia ditempatkan di taman tersebut kedua pohon itu telah ada di sana. Dengan artian pohon tsb bukan diciptakan khusus untuk manusia dan ada tujuan lain dgn penciptaan pohon tsb. Yang saya tangkap, tentang penciptaan yang dikisahkan secara lebih lengkap hanya penciptaan manusia (Adam), segambar dengan Tuhan. Bahkan Hawa diciptakan 'lebih ringkas' daripada penciptaan Adam. Selain dari mereka, semua diciptakan tidak segambar dengan Tuhan. Jadi, saya tidak menangkap "bisa saja kedua pohon itu telah ada di sana", tetapi menurut yang saya tangkap, kedua pohon itu diberadakan oleh Sang Pencipta disana, karena yang utama, yang ingin dikisahkan adalah kisah penciptaan manusia, maka peristiwa penciptaan kedua pohon itu tidak dikisahkan. Bagi pembaca Alkitab, taunya, kedua pohon itu disana aja gitu. - Quote :
- # pohon tersebut mungkin hanyalah ungkapan simbolis dan bukan benar-benar berwujud pohon, mungkin saja bisa diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh manusia yang akan menghasilkan / berbuah pengetahuan atau kehidupan.
Nah, tentang simbolis atau tidak, menurut yang saya tangkap, juga tidak diceritakan pada Kitab Kejadian itu. Bisa-bisa saja pembaca Alkitab mengartikannya sebagai simbolis atau tidak. Namun, kalau dikaitkan dengan waktu yang kita kenal sekarang, memang mustahil hal seperti kisah itu terjadi identik atau persis seperti kisah itu. Mengenai waktunya, guru Agama saya di SMA dulu, yang ketepatan orang bule, mengatakan bahwa kisah penciptaan alam raya ini hanya 6 hari, lalu kemudian Sang Pencipta istirahat, hanya merupakan resume atau ikhtisar keimanan Yahudi kepada YHWH. Karena, YHWH tidak pernah istirahat, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, YHWH terus menerus 'melek'. Sayang, ketika itu disampaikan kepada kami satu sekolah, tidak ada yang mengkritisi. Mungkin takut akan mendapat nilai merah pada mata pelajaran Agama, yang berdampak ke tinggal kelas, hehhehheee, -Ketika itu memang ada 4 mata pelajaran yang tidak boleh bernilai merah, yaitu Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Moral Pancasila, dan Penjaskes-. Konyolnya, sampai sekarang kurang mendapat pengkritisian juga di benak saya. Seolah-olah dalam hati saya, nrimo wae, gitu. - Quote :
- # Andaikan seorang ibu / bapak memberikan larangan kepada anaknya yang masih kecil dan belum tahu apa-apa, pada dasarnya anak tsb akan patuh dan percaya penuh.. Tetapi karena ada pihak lain yang mengatakan hal keterangan yg berbeda, kemungkinan si anak akan menjadi bimbang dan mulai mempertanyakan kebenaran perkataan orang tua nya tsb. Sayangnya si anak lebih mempercayai pihak luar dari pada orang tuanya sendiri.
Pada batas tertentu, saya sepakat kalau seorang anak harus patuh tanpa reserve pada orang tuanya. Nah, ini pemikiran saya pribadi sesuai dengan pengalaman saya. Pada renungan pribadi, saya berterima kasih pada orang tua saya, sebab oleh merekalah dan perkenan dari Tuhan tentunya, maka saya hadir di dunia ini. Namun demikian, ternyata ada saja pikiran mereka yang tidak sesuai dengan pemikiran saya (mungkin karena pola pikir mereka yang tidak sejaman dengan pola pikir saya). Meski tidak sesuai, saya akan mencoba mengutarakan pikiran saya, dan kalau sudah ditetapkan demikian, akan saya jalani, tetapi memang ada kemenduahatian dari pihak saya. Terdorong oleh rasa hormat pada mereka, saya lakukan saja sesuai pikiran mereka, meski sedikit berbeda dengan keinginan ego saya. Sampai pada batas tertentu hal seperti itu berlangsung tanpa menimbulkan persinggungan-persinggungan yang berarti. Namun, pada suatu hal, saya tidak sependapat lagi, maka saya berontak. Setelah pada perjalanan hidup saya menemukan berbagai kesulitan, sering terjadi penyesalan, ingin kembali. Sayang, karena rejim waktu, tidak mungkin kembali ke waktu dulu ketika saya melakukan pemberontakan. Waktu berjalan terus, segala kesulitan dan tantangan harus dihadapi kalau tidak mau jadi pecundang. Eh, kenapa saya jadi curhat? Kembali ke seorang anak yang mendapat 'masukan' dari pihak lain yang berbeda dengan ajaran orang tuanya, saya kira cukup manusiawi. Tetapi tentang kepada Tuhan, saya pikir harus berbeda. Entah di ayat mana itu, ada juga dikatakan bahwa kalau seorang ibu mungkin meninggalkan anaknya, Tuhan tidak pernah meninggalkan umatNya, hanya umatNya tersebutlah yang sering memberontak. Mulai pusing nih, saya juga ngaso dulu ya? - Quote :
- Nanti disambung lagi kalau terpikir hal-hal lainnya
Okeh, nanti kita sambung, atau ganti topik lain. Damai, damai, damai. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 8th January 2012, 16:07 | |
| @ Bruce, - Quote :
- Adam dan Hawa juga diantarkan baik baik keluar dari taman Eden koq bro, sama dengan anda dan saya ketika diantarkan baik-baik ke rumah sendiri.
Cek lagi deh. Di perikop Manusia jatuh ke dalam dosa pada ayat 23, jelas dikatakan "Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil". Kemudian setelah itu, Tuhan Allah menempatkan beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 8th January 2012, 17:36 | |
| - Husada wrote:
- @ Bruce,
- Quote :
- Adam dan Hawa juga diantarkan baik baik keluar dari taman Eden koq bro, sama dengan anda dan saya ketika diantarkan baik-baik ke rumah sendiri.
Cek lagi deh. Di perikop Manusia jatuh ke dalam dosa pada ayat 23, jelas dikatakan "Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil". Kemudian setelah itu, Tuhan Allah menempatkan beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Betul, memang disuruh keluar dari taman Eden, sama seperti anda dulu ketika menikah, diantar keluar dari rumah ortu anda kan bro? He he he he. Saya koq percaya bahwa Adam bukan ditodong dengan pedang api saat disuruh keluar, kalau kerub memang bersenjatakan pedang api, sama seperti kalau pengawal di istana SBY bersenjatakan senapan laras panjang. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 8th January 2012, 22:59 | |
| - Quote :
Betul, memang disuruh keluar dari taman Eden, sama seperti anda dulu ketika menikah, diantar keluar dari rumah ortu anda kan bro? He he he he. Hmmhh... sok tau deh. Saya itu menikah tidak diketahui dan tidak dihadiri oleh ortu maupun mertu. Istilah prokemnya, kawin lari. Entah gimana bisa kawin sambil lari-lari, hehhehheee... Setelah putra kami tiga tahun dan putri kami tiga bulan, baru mendapat restu. Apalagi cucunya dari kami dinilai lebih pintar dan lucu daripada cucu dari kakak dan adik saya, mmuuahhh... gitu anak-anak saya dicium. - Quote :
- Saya koq percaya bahwa Adam bukan ditodong dengan pedang api saat disuruh keluar, kalau kerub memang bersenjatakan pedang api, sama seperti kalau pengawal di istana SBY bersenjatakan senapan laras panjang.
Iya, saya juga percaya begitu. Hanya saja, saya jadi kepikiran, bahwa taman Eden yang dikisahkan di Kitab Kejadian itu kayaknya tidak di dunia deh. Sebab, kata Alkitab, Adam dan Hawa diusir dari taman Eden ke tempat dimana Adam dan Hawa harus berjerih payah untuk mengolahnya. Dan katanya, dari tempat mana Adam diambil. Artinya, menurut pemahaman saya, Adam itu ditempa dari tanah di suatu tempat di dunia. Kemudian kepadanya ditiupkan nyawa sekaligus roh. Ditempatkan di taman Eden. Dari rusuknya diciptakan Hawa, yang kemudian menggoda Adam dan mereka jatuh dalam dosa. Selanjutnya diusir, dan diperintah mengolah tanah darimana Adam diambil. Sementara itu, dewasa ini sudah banyak penemuan-penemuan arkeologis yang berumur sampai jutaan tahun silam, tidak satupun diidentifikasi sebagai taman Eden. Nah, karena begitu itu, untuk sementara ini, saya berpikir bahwa taman Eden itu tidak di dunia. Bagaimana menurut LTBers? Apakah taman Eden itu di dunia atau tidak? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 8th January 2012, 23:19 | |
| - Quote :
- Bagaimana menurut LTBers? Apakah taman Eden itu di dunia atau tidak?
Kalau taman Eden ada di surga itu versi Islam bro, kalau versi Kristen, di bumi, apalagi ada sungai Euphrat dn Tigris segala, jadi seharusnya sih di bumi. Mengenai ngga ada bekasnya, ya karena memang cuma taman aja sih, ngga pake bangunan segala kan? Wong Adam saat itu juga ngga pake baju segala, jadi pasti masih lebih primitive dari manusia goa. Nah, di Alkitab dikisahkan juga tentang Adam setelah makan buah, dia menjadi lebih 'terbuka' pikirannya, tahu kalau mereka telanjang segala. Jadi kalau saya artikan, sekali lagi ini menurut saya lho ya, bukan berdasarkan ajaran agama. Adam juga sebagai simbol manusia. Diawali dengan manusia yang telanjang, tidak berpengetahuan, hidup hanya dari makan buah buahan. Kemudian menjadi berpakaian, mulai bercocok tanam dan menggembalakan ternak. Dan mereka mulai mengenal Tuhan, dengan mempersembahkan kurban bakaran, seperti yang dikisahkan pada Kain dan Habel. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 9th January 2012, 00:16 | |
| - Quote :
Kalau taman Eden ada di surga itu versi Islam bro, kalau versi Kristen, di bumi, apalagi ada sungai Euphrat dn Tigris segala, jadi seharusnya sih di bumi. Baiklah, saya pikir, daripada membahas Adam berlama-lama di trit Calvinist, ada baiknya kalau dilanjutkan di trit yang pas aja. Di trit ini, kita tunggu saja para pengikut Calvin urun wicara, urun anjangsana. Tapi sedikit ingin saya sampaikan, kalau Kitab Suci kaum Moslem ada tanpa ragu mengungkapkan bahwa taman Eden itu di surga, saya pikir partisipan trit ini tidak perlu terlalu alergi dengan itu. Sangat baik rasanya kalau dimintakan saja sebarang bukti pendukung pernyataan seperti itu, baik berupa ayat, atau apa pun yang dapat di klarifikasi. Damai, damai, damai. | |
| | | heinskle Calon Perwira
Jumlah posting : 326 Join date : 04.12.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 9th January 2012, 00:33 | |
| [quote="Husada"] - Quote :
- Quote :
- Saya koq percaya bahwa Adam bukan ditodong dengan pedang api saat disuruh keluar, kalau kerub memang bersenjatakan pedang api, sama seperti kalau pengawal di istana SBY bersenjatakan senapan laras panjang.
Iya, saya juga percaya begitu. Hanya saja, saya jadi kepikiran, bahwa taman Eden yang dikisahkan di Kitab Kejadian itu kayaknya tidak di dunia deh. Sebab, kata Alkitab, Adam dan Hawa diusir dari taman Eden ke tempat dimana Adam dan Hawa harus berjerih payah untuk mengolahnya. Dan katanya, dari tempat mana Adam diambil.
Artinya, menurut pemahaman saya, Adam itu ditempa dari tanah di suatu tempat di dunia. Kemudian kepadanya ditiupkan nyawa sekaligus roh. Ditempatkan di taman Eden. Dari rusuknya diciptakan Hawa, yang kemudian menggoda Adam dan mereka jatuh dalam dosa. Selanjutnya diusir, dan diperintah mengolah tanah darimana Adam diambil. Sementara itu, dewasa ini sudah banyak penemuan-penemuan arkeologis yang berumur sampai jutaan tahun silam, tidak satupun diidentifikasi sebagai taman Eden. Nah, karena begitu itu, untuk sementara ini, saya berpikir bahwa taman Eden itu tidak di dunia.
Bagaimana menurut LTBers? Apakah taman Eden itu di dunia atau tidak? Bagaimana jawaban Alkitab ? Kejadian 2:4-7 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu -- ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup Ayat tsb diatas membuktikan bahwa manusia 'adalah benar' diciptakan dibumi. Kej 2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu Kej 3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambilAyat tsb diatas menerangkan bahwa Adam diciptakan diluar Taman Eden. Lalu dimanakah letak Taman Eden tsb ? Kej 2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya ituKej 2: 8, adalah kelanjutan Kejadian 2:7 yg menerangkan bahwa Taman Eden diciptakan setelah Allah menciptakan manusia dibumi ciptaan-Nya, dan bumi tsb belum ada semak dan tumbuh-tumbuhan dipadang ( lihat Kej 2:5 ) ; belum ada hujan tetapi Allah memberkatinya dengan memberikan kabut naik keatas dari bumi dan membasahi permukaan bumi. Dalam arti bumi ini tidak gersang dan tidak sama seperti sekarang oleh karena ulah dan kutuk dosa manusia Kej 2: 8a, juga menjelaskan bahwa taman Eden tsb diciptakan-Nya disebelah timur, dan dibumi yang sama. Keberadaan ciptaan Taman Eden, jauh lebih sempurna daripada keberadaan permukaan bumi yg ada pada waktu itu, dengan kata lain yg lebioh populer dengan sebutan TAMAN FIRDAUS, karena segala sesuatu yg diciptakan didalamnya dapat dikatakan segambar keberadaan taman yg ada disorga, dan Allah menyebutnya juga adalah sorga. “ Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya sorga-sorga, bahkan yang mengatasi segala sorga, dan bumi dengan segala isinya “ ( Ulangan 10 : 14 – terjemahan langsung ) “ TUHAN-lah yang menjadikan bumi dengan kuasa-Nya, yang menegakkan dunia dengan hikmat-Nya, dan yang membentangkan sorga-sorga dengan akal budi-Nya “ ( Yeremia 10:12 – terjemahan langsung ) Dan Allah menyebutnya juga adalah sorga, tetapi bukan sorga dimana Allah bertakhta sampai dengan saat ini. “ Pujilah Dia, hai sorga yang mengatasi segala sorga, hai air yang diatas langit !” ( Mazmur 148:4 – terjemahan langsung ) | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 16th January 2012, 15:49 | |
| Puji Jesus.
Kalau kembali ke Doktrin Calvinist, ada yang bersedia membagikan pemahamannya? Terima kasih. | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 1st November 2012, 11:13 | |
| Ikutan bertukar pendapat dalam Doktrin Calvinist ini. Saya mulai ingin mengetahui lebih dalam dalam Doktrin Calvinist ini dalam beberapa kesempatan yang saya hadiri. Dimana terdapat beberapa hamba Tuhan beraliran Calvinist yang berbicara "keras" menurut pandangan saya.
Setelah membaca2 Doktrin Calvinist (tentunya sebagai orang luar) ...saya mengambil kesimpulan terdapat 2 pemahaman didalam Calvinist ini sendiri.
Paham 1 : Calvinist Umum : Tuhan menetapkan manusia yang diselamatkan.
Paham 2 : Hyper Calvinist : Tuhan menetapkan manusia yang diselamatkan dan menetapkan pula manusia yang tidak diselamatkan/dibinasakan. CMIIW.
Bilamana pemahaman saya salah, barangkali ada saudara2 Calvinist yang dapat membantu memberikan masukan.
Dari pandangan diri saya sendiri, setelah merenung2 2 tahun ini (hehehehe cukup lama lho). Rangkuman Alkitab, dari Perjanjian Lama s/d Perjanjian Baru. Dari Kitab Kejadian s/d Kitab Wahyu. Bila dijadikan 1 kalimat......cukup 1 kata. "Kasih"
Sehingga saya sampai saat ini tidak menemukan korelasi mengenai Paham Calvinist (baik yang Umum maupun HyperCalvinist) dengan Kasih itu sendiri.
Dari teman2 mungkin dapat membantu diskusinya.
GBU
:bball: | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 2nd November 2012, 10:06 | |
| Saya sungguh tidak memahami Calvinisme, karena memang tidak pernah mempelajarinya secara khusus. Jadi, betapa bahagianya jiga seorang Calvinis bersedia mensharingkan pemahamannya di sini. Atau, partisipan forum yang ngerti mengenai Calvinisme, deh. Berbagi untuk kebangunan bersama ngikut Tuhan Jesus Kristus.
Damai, damai, damai. | |
| | | St Yopi Calon Perwira
Jumlah posting : 428 Join date : 24.10.12
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 1st January 2013, 20:07 | |
| - Husada wrote:
- @ Bruce,
- Quote :
- Adam dan Hawa juga diantarkan baik baik keluar dari taman Eden koq bro, sama dengan anda dan saya ketika diantarkan baik-baik ke rumah sendiri.
Cek lagi deh. Di perikop Manusia jatuh ke dalam dosa pada ayat 23, jelas dikatakan "Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil". Kemudian setelah itu, Tuhan Allah menempatkan beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Genesis 3:23 וַֽיְשַׁלְּחֵ֛הוּ יְהוָ֥ה אֱלֹהִ֖ים מִגַּן־ עֵ֑דֶן לַֽעֲבֹד֙ אֶת־ הָ֣אֲדָמָ֔ה אֲשֶׁ֥ר לֻקַּ֖ח מִשָּֽׁם׃ Therefore the LORD God sent him forth from the garden of Eden to till the ground from whence he was taken shalach: to send Original Word: שָׁלַח Part of Speech: Verb Transliteration: shalach Phonetic Spelling: (shaw-lakh') Short Definition: sent, again (5), bade his farewell (1), burned* (1), cast (2), cast off (1), casting (1), certainly let (1), certainly let the go (1), delivered (1), direct (1), dismissed (2), dispatch (1), divorce (3), divorces (1), drive (1), driving them away (1), escort (1), escorted him away (1), extended (2), extends (1), forlorn (1), gave (1), gave them over (1), get rid (1), gets his own way (1), go (11), go away (1), go free (4), grow long (1), laid (2), lay ( , let ( , let her go (2), let him go (3), let me go (4), let my go (11), let my go free (1), let out freely (1), let the go ( , let them down (1), let them go (6), let you go (7), let your loose (1), let go (1), let loose (2), let...down (1), let...go (3), lets his loose (1), lets you go (1), letting the go (1), letting them go (1), letting us go (1), loot (1), pointing (1), put (10), put forth (7), puts (2), putting (1), reached (3), reached* (1), release (2), released (3), remove (1), rushed (1), scattered (1), send (139), send him away (2), send it away (2), send me away (4), send them away (1), send you away (2), send away (4), sending (13), sending me away (1), sending them and again (1), sends (10), sent (420), sent her away (5), sent him away (5), sent his away (1), sent me away (2), sent the away (3), sent them away (9), sent you away (3), sent your away (1), sent away (7), sent...away (3), set (12), set your free (1), set free (1), shot (1), spread (2), spreads (3), stretch (13), stretch forth (3), stretched (11), stretches (2), surely let (1), surely let me go (1), throw (1), thrown (1), thrust (1), urgently send (1), use (1), will (1). Perhatikan, lebih cocok "go free", sepertinya LAI terlalu mendramatisir keadaan | |
| | | St Yopi Calon Perwira
Jumlah posting : 428 Join date : 24.10.12
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 11th April 2013, 20:20 | |
| Dalam diskusi dengan seorang kalvinis, mereka anti kalimatnya calvin, yaitu "Tuhan mengijinkan terjadinya dosa" Ada yang tahu kenapa? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| | | | St Yopi Calon Perwira
Jumlah posting : 428 Join date : 24.10.12
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist 12th April 2013, 09:59 | |
| - bruce wrote:
- St Yopi wrote:
- Dalam diskusi dengan seorang kalvinis, mereka anti kalimatnya calvin, yaitu "Tuhan mengijinkan terjadinya dosa"
Ada yang tahu kenapa? [You must be registered and logged in to see this image.] Jelasin dong om Min
[You must be registered and logged in to see this image.] Dia menolak mengatakan hal tersebut, menurut dia, kalimat tersebut tidak boleh disebutkan, harus ditafsirkan.... | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Doktrin Calvinist | |
| |
| | | | Doktrin Calvinist | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |