Mengapa umat islam sujud ke arah kabah?????

nothingman wrote:

St Yopi wrote:

Kaabah
Pembinaan pertama Kaabah dilakukan oleh Nabi Adam (as). Allah SWT menyatakan dalam Al-Quran Kaabah adalah rumah pertama dibina untuk manusia menyembah Allah SWT. Selepas itu, Nabi Ibrahim (as) dan Nabi Ismail (as) membina semula Kaabah.
Hajar Aswad
Menurut tradisi Islam, Hajarul Aswad datang dari syurga dan warnanya putih tetapi bertukar warna kerana ramai orang mengerjakan haji dengan membawa bersama-sama mereka dosa-dosa yang mereka lakukan
*wikipedia
Bro, kedua hal tersebut tidak tercatat dalam Yahudi maupun Kristen, justru Muhammad berkiblat ke Kuil Salomo sebelum kembali ke Kaabah!
Perhatikan, berapa Nabi yang berkiblat ke Kaabah (versi Islam) sebelum Muhammad? Kenapa menghilang pada Yahudi dan Kristen? Padahal banyak kejadian penyembahan Allah (Kristen) di daerah kafir disebutkan dalam Alkitab!
Perhatikan pula kejadian penciptaan Adam, banjir Nuh dll, semuanya tercatat dalam agama-agama (bahkan agama-agama penyembah berhala) di dunia, namun mengenai Hajar Aswad dan Kaabah tanpa jejak sama sekali!
Dan satu-satunya penjelasan hanyalah dari Muhammad dan Alquran!

siip, bener sekali bro Yopi.
semua penjelasan hal mengenai Ka'bah hanya ada dlm Alquran, dan tidak terdapat pd Kitab Suci lainnya, baik itu Kitab Taurat(Yahudi) maupun Alkitab(Kristen). padahal dlm Alquran menjelaskan jika Kabah itu sudah ada sejak jaman Abraham.
ini merupakan hal yg aneh, bahkan dalam catatan2 sejarah yg lain tidak ada bukti mengenai adanya sebuah peradaban didaerah sekitar Mekah dan Medinah pd kurun waktu sebelum masehi. ya memang karena didaerah tsb tidak ada tuh ada bukti otentik atau peninggalan entah itu berupa bangunan ataupun sebuah bentuk pemerintahan atau kerajaan dr peradaban yg cukup maju pd saat itu.
kalau emang didaerah Mekah dan Medinah pd saat sebelum masehi sudah ada sebuah peradaban ataupun semacam pemerintahan, pastilah sewaktu pd saat pemerintahan Raja Salomo atau pd saat kerajaan Persia Kuno Raja Xerses atau Darius (kira2 1000SM) pasti akan melakukan ekspansi kearah sana atau pd saat Aleksander Agung (400-300SM) menguasai hampir seluruh daratan Eropa dan Asia pd waktu itu akan menjajah kesana dan pasti akan ada catatan sejarahnya. Bahkan pd saat kerajaan Romawi menguasai daerah Palestina dan sekitarnya, tidak ada tuh catatan sejarah mereka ekspansi kearah Mekah atau Medinah. di Alkitab pun menceritakan kok masa2 pemerintahan/kejayaan mereka dulu.
pd kenyataannya yg namanya kota Mekah atau Medinah tidak ada catatannya pd saat itu. apa lg yg menceritakan ttg Kabah yg dijadikan pusat kegiatan keagamaan pd waktu itu. itu artinya kota itu emang belum ada pd masa sebelum masehi sampai kira2 200an Masehi.
jd klo di Alquran mengatakan bahwa Ka'bah itu didirikan ol Nabi Ibrahim yg kira2 hidup pd thn 2500-2000SM, itu hanyalah isapan jempol alias karangan dr Nabi Muhammad saja.

Saya juga berpikiran seperti itu

Silancah wrote:

St Yopi wrote:

Kaabah
Pembinaan pertama Kaabah dilakukan oleh Nabi Adam (as). Allah SWT menyatakan dalam Al-Quran Kaabah adalah rumah pertama dibina untuk manusia menyembah Allah SWT. Selepas itu, Nabi Ibrahim (as) dan Nabi Ismail (as) membina semula Kaabah.
Hajar Aswad
Menurut tradisi Islam, Hajarul Aswad datang dari syurga dan warnanya putih tetapi bertukar warna kerana ramai orang mengerjakan haji dengan membawa bersama-sama mereka dosa-dosa yang mereka lakukan
*wikipedia
Bro, kedua hal tersebut tidak tercatat dalam Yahudi maupun Kristen, justru Muhammad berkiblat ke Kuil Salomo sebelum kembali ke Kaabah!
Perhatikan, berapa Nabi yang berkiblat ke Kaabah (versi Islam) sebelum Muhammad? Kenapa menghilang pada Yahudi dan Kristen? Padahal banyak kejadian penyembahan Allah (Kristen) di daerah kafir disebutkan dalam Alkitab!
Perhatikan pula kejadian penciptaan Adam, banjir Nuh dll, semuanya tercatat dalam agama-agama (bahkan agama-agama penyembah berhala) di dunia, namun mengenai Hajar Aswad dan Kaabah tanpa jejak sama sekali!
Dan satu-satunya penjelasan hanyalah dari Muhammad dan Alquran!

Masalah kiblat disebutkan di ayat berikut ini:
QS Al Baqarah 2:148 "Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya..."

Ayat ini menjadi salah, Kristen bersama agam-agam lainnya tidak menggunakan kiblat bro

Quote :

Mengapa Hajar Aswad, Ka'bah, bahkan kedatangan Nabi Muhammad saw tidak tercatat tanpa jejak, inilah jawabannya:
QS al Baqarah 2:146 "Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui."

Katanya kaabah didirikan oleh Abraham, gimana sih bro?

Bahkan ada yang menyebutkan sudah ada sejak Adam?

Quote :

Saya memercayai Al Quran adalah wahyu dari Tuhan Pencipta Alam Semesta dan bukan karangan seorang manusia bernama Muhammad.
Jika Anda meyakini Al Quran adalah ciptaan Muhammad, wajar Anda meragukan semua ayat atau penjelasan yang saya berikan di atas.
Silakan memercayai apa yang Anda yakini dan saya pun akan memercayai apa yang saya yakini (Al Quran).
Tidak perlu saling memaksakan apa yang kita percayai :)
Semoga hidayah diberikan kepada kita semua di sini. Amin.

Namanya juga diskusi bro, kalau seperti bro katakan, ya gak usah diskusi

St Yopi wrote:

Ayat ini menjadi salah, Kristen bersama agam-agam lainnya tidak menggunakan kiblat bro

Anda jangan memahami bahwa kiblat yang dimaksudkan itu seperti Ka'bah yang digunakan umat muslim sebagai arah sholat, bro.
Kiblat di sana dimaksudkan bahwa semua agama memiliki aturan/palem-nya masing2 yang menjadi panduan bagi umatnya untuk menjalankan agamanya.

St Yopi wrote:

Quote :

Mengapa Hajar Aswad, Ka'bah, bahkan kedatangan Nabi Muhammad saw tidak tercatat tanpa jejak, inilah jawabannya:
QS al Baqarah 2:146 "Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui."

Katanya kaabah didirikan oleh Abraham, gimana sih bro?

Bahkan ada yang menyebutkan sudah ada sejak Adam?

Sekalian menanggapi komentar dari nothingman tentang mengapa peradaban di Makkah dan Madinah tidak dikenal oleh orang2 di zaman keemasan Persia dan Romawi.

Nabi Ibrahim as meninggikan pondasi Ka'bah yang sudah ada sejak Nabi Adam as.
Ka'bah yang didirikan oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as ini jangan dikira sudah seperti sekarang berupa Masjid yang megah dengan kota yang luas di sekelilingnya.
Waktu itu Ka'bah hanya berbentuk bangunan kubus bahkan tanpa atap tanpa adanya bangunan lain di sekitarnya, bahkan pagar atau dinding sekali pun.

Setelah pendirian Ka'bah itu dan, terutama, karena ditemukannya mata air zamzam... berangsur2 sejumlah orang Arab dari Yaman menetap di lembah tersebut.
Tetapi saat itu pun tidak ada kerajaan yang didirikan di tempat tersebut karena jazirah Arab, terutama bagian tengahnya, adalah padang pasir luas yang tandus dan hanya cocok dihuni oleh orang2 nomaden seperti suku Badui... dan kalaupun ada yang menetap jarang mendirikan kota besar seperti yang didirikan oleh bangsa Persia atau Romawi atau Mesir.
Itulah sebabnya jarang adanya ketertarikan dari negara2 dengan peradaban besar dari Mesopotamia, Mesir, dan Eropa ke jazirah Arab ini karena sangat sedikit sumber daya di tempat itu yang dapat menambah keekonomian negara2 tersebut. Perlu diingat, bahwa ekspansi biasanya dilakukan karena dorongan ekonomi.

Sehingga, sampai zaman Rasulullah SAW (sekitar 600 M), kedua kota itu masih berupa kota kecil (belum layak disebut negara) yang dihuni sejumlah kabilah Arab yang dan, perlu diperhatikan, hanya sedikit yang mampu baca tulis.
Bahkan pada zaman Rasulullah SAW dan beberapa khalifah setelahnya, media kertas belum dikenal di jazirah Arab sehingga bentuk sejarah atau komunikasi apa pun disampaikan dengan lisan.

Kedua alasan di atas, minimnya kontak dengan peradaban besar di seputar jazirah Arab dan sulitnya media pendokumentasian menyebabkan sejarah Makkah dan Madinah sangat sedikit dikenal oleh penduduk dunia.

St Yopi wrote:

Namanya juga diskusi bro, kalau seperti bro katakan, ya gak usah diskusi

Dalam diskusi seperti ini (lintas agama), ada kalanya akan terpentok pada keyakinan masing2.
Seperti yang pernah saya alami di LT yang lama ketika saya bertanya kepada salah seorang rekan yang berbaik hati dan sangat bersabar untuk mencoba menerangkan konsep Trinitas kepada saya. Tetapi diskusi tersebut tidak ada akhirnya karena saya tetap tidak bisa memahami apa yang diyakini/di-iman-i oleh rekan tersebut dan berbagai penjelasan dengan logikanya tetap tidak masuk logika saya.
Oleh karenanya, saat itu, kami sepakat untuk menghentikan diskusi karena sudah jelas tidak akan ada akhirnya karena saya tidak bisa menerima logika penjelasannya yang didasari oleh imannya tersebut.

Demikian halnya dengan diskusi kita, jika sudah masuk ke dalam ranah Al Quran yang saya yakini merupakan wahyu Tuhan, maka rasanya sulit untuk menemui titik akhir karena rekan2 non muslim meyakini Al Quran adalah ciptaan manusia.

Memang, kita bisa terus berdiskusi, dengan meyakini apa yang masing2 kita yakini tetapi saya ragu kita akan menemukan titik akhir atau jawaban yang memuaskan sang penanya...

Tetapi, kalau Anda masih berkenan, silakan terus bertanya dan, insya Allah, saya akan mencoba menjawab semampu saya, tentu saja berdasarkan dalil2 Al Quran dan Hadits yang saya kuasai.

Sekedar mohon penjelasan lanjutan dari apa yang saya quote ini, kang, sehubungan dengan apa yang saya quote di bawahnya. Disertai permohonan maaf sebelumnya jika ada kata kata yang tidak berkenan, karena saya hanya quote.

Quote :

Nabi Ibrahim as meninggikan pondasi Ka'bah yang sudah ada sejak Nabi Adam as.
Ka'bah yang didirikan oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as ini jangan dikira sudah seperti sekarang berupa Masjid yang megah dengan kota yang luas di sekelilingnya.
Waktu itu Ka'bah hanya berbentuk bangunan kubus bahkan tanpa atap tanpa adanya bangunan lain di sekitarnya, bahkan pagar atau dinding sekali pun.

Setelah pendirian Ka'bah itu dan, terutama, karena ditemukannya mata air zamzam... berangsur2 sejumlah orang Arab dari Yaman menetap di lembah tersebut.
Tetapi saat itu pun tidak ada kerajaan yang didirikan di tempat tersebut karena jazirah Arab, terutama bagian tengahnya, adalah padang pasir luas yang tandus dan hanya cocok dihuni oleh orang2 nomaden seperti suku Badui... dan kalaupun ada yang menetap jarang mendirikan kota besar seperti yang didirikan oleh bangsa Persia atau Romawi atau Mesir.
Itulah sebabnya jarang adanya ketertarikan dari negara2 dengan peradaban besar dari Mesopotamia, Mesir, dan Eropa ke jazirah Arab ini karena sangat sedikit sumber daya di tempat itu yang dapat menambah keekonomian negara2 tersebut. Perlu diingat, bahwa ekspansi biasanya dilakukan karena dorongan ekonomi.

Quote :

Allah, the moon god of the Kaba:

There are a number of scholars who believe that Allah, was originally the name of the moon god of Northern Arabia. It is important to remember that the word "Allah" simply means "the god" and corresponds to "ho theos" in the Greek New Testament as "the God" which refers to the Father in John 1:1 and the Son in John 20:28 and Heb 1:8. What is interesting is that Hubal was the top pagan moon god of the Kabah. So Allah is the generic and Hubal, may have been the actual name, in the same way that "the God" is generic and "Jehovah" is the name. The Arabs may have referred to "Hubal" as "Allah", just like Jews would refer to "Jehovah" as "The God".

1. "Allah, the Supreme Being of the Mussulmans: Before Islam. That the Arabs, before the time of Muhammed, accepted and worshipped, after a fashion, a supreme god called Allah,--"the Ilah, or the god, if the form is of genuine Arabic source; if of Aramaic, from Alaha, "the god"—seems absolutely certain. Whether he was an abstraction or a development from some individual god, such as Hubal, need not here be considered...But they also recognized and tended to worship more fervently and directly other strictly subordinate gods...It is certain that they regarded particular deities (mentioned in 1iii. 19-20 are al-'Uzza, Manat or Manah, al-Lat'; some have interpreted vii, 179 as a reference to a perversion of Allah to Allat as daughters of Allah (vi. 100; xvi, 59; xxxvii, 149; 1iii, 21); they also asserted that he had sons (vi. 100)..."There was no god save Allah". This meant, for Muhammed and the Meccans, that of all the gods whom they worshipped, Allah was the only real deity. It took no account of the nature of God in the abstract, only of the personal position of Allah. ...ilah, the common noun from which Allah is probably derived..." (First Encyclopedia of Islam, E.J. Brill, 1987, Islam, p. 302)

2. Allah. Islamic name for God. Is derived from Semitic El, and [Allah] originally applied to the Moon; he [Allah] seems to have been preceded by Ilmaqah, the Moon-god. Allat is the female counterpart of Allah. (Everyman's Dictionary of Non-Classical Mythology, Egerton Sykes, Godspeed, Allah)

3. The Bedouin's astral beliefs centred upon the moon, in whose light he grazed his flocks. Moon-worship implies a pastoral society, whereas sun-worship represents a later agricultural stage. In our own day the Moslem Ruwalah Bedouins imagine that their life is regulated by the moon, which condenses the water vapours, distils the beneficent dew on the pasture and makes possible the growth of plants. On the other hand the sun, as they believe, would like to destroy the Bedouins as well as all animal and plant life. (History Of The Arabs, Philip K. Hitti, 1937, p 96-101)

4. There are stories in the Sira of pagan Meccan praying to Allah while standing beside the image of Hubal. (Muhammad's Mecca, W. Montgomery Watt, Chapter 3: Religion In Pre-Islamic Arabia, p26-45)

5. "The relation of this name, which in Babylonia and Assyrian became a generic term simply meaning 'god', to the Arabian Ilah familiar to us in the form Allah, which is compounded of al, the definite article, and Ilah by eliding the vowel 'i', is not clear. Some scholars trace the name to the South Arabian Ilah, a title of the Moon god, but this is a matter of antiquarian interest" (Islam, Alfred Guillaume, 1956, p 6-7)

6. "The first pre-Islamic inscription discovered in Dhofar Province, Oman, this bronze plaque, deciphered by Dr. Albert Jamme, dates from about the second century A.D. and gives the name of the Hadramaut moon good Sin and the name Sumhuram, a long-lost city....The moon was the chief deity of all the early South Arabian kingdoms—particularly fitting in that region where the soft light of the moon brought the rest and cool winds of night as a relief from the blinding sun and scorching heat of day. In contrast to most of the old religions with which we are familiar, the moon god is male, while the sun god is his consort, a female. The third god of importance is their child, the male morning star, which we know as the planet Venus...The spice route riches brought them a standard of luxurious living inconceivable to the poverty-stricken South Arabian Bedouins of today. Like nearly all Semitic peoples they worshipped the moon, the sun, and the morning star. The chief god, the moon, was a male deity symbolized by the bull, and we found many carved bulls' heads, with drains for the blood of sacrificed animals." (Qataban and Sheba, Wendell Phillips, 1955, p. 227)

7. "...a people of Arabia, of the race of the Joktanites...the Alilai living near the Red Sea in a district where gold is found; their name, children of the moon, so called from the worship of the moon, or Alilat." (Gesenius Hebrew and Chaldee Lexicon to the Old Testament Scriptures, translated by Samuel Prideaux Tregelles, 1979, p. 367)

8. Allat, according to recent study of the complicated inspirational evidence, is believed to have been introduced into Arabia from Syria, and to have been the moon goddess of North Arabia. If this is the correct interpretation of her character, she corresponded to the moon deity of South Arabia, Almaqah, `Vadd, `Amm or Sin as he was called, the difference being only the oppositeness of gender. Mount Sinai (the name being an Arabic feminine form of Sin) would then have been one of the centers of the worship of this northern moon goddess. Similarly, al-`Uzza is supposed to have come from Sinai, and to have been the goddess of the planet Venus. As the moon and the evening star are associated in the heavens, so too were Allat and al-`Uzza together in religious belief, and so too are the crescent and star conjoined on the flags of Arab countries today. (The Archeology Of World Religions, Jack Finegan, 1952, p482-485, 492)

[You must be registered and logged in to see this link.]

Salam

bruce wrote:

Sekedar mohon penjelasan lanjutan dari apa yang saya quote ini, kang, sehubungan dengan apa yang saya quote di bawahnya. Disertai permohonan maaf sebelumnya jika ada kata kata yang tidak berkenan, karena saya hanya quote.

Salam

Hmmm... yang ditanyakan apa ya, Bang?

Masalah penyebutan Allah sudah banyak dipakai pada saat itu, tidak hanya di jazirah Arab saja?

Bahwa Kabah sudah dipergunakan untuk menyembah 'Allah' yang adalah dewa pagan saat itu.

bruce wrote:

Bahwa Kabah sudah dipergunakan untuk menyembah 'Allah' yang adalah dewa pagan saat itu.

Oooh, kalau itu memang benar Bang.
Saya lupa sejak kapan... kalau tidak salah, beberapa generasi sebelum kelahiran Rasulullah SAW, penduduk Makkah dan sekitarnya saat itu sudah mulai memuja patung berhala yang merupakan perwujudan dari orang2 saleh di zamannya.
Sehingga selain datang ke Ka'bah untuk memenuhi panggilan Nabi Ibrahim as untuk melakukan ibadah thawaf, mereka pun 'menambah' ibadah dengan menyembah/memuja patung yang entah dibuat oleh warga yang menempati Makkah saat itu (yang berkuasa pada zaman Rasulullah SAW adalah suku Quraisy) atau dibuat oleh warga di luar Makkah lalu dibawa dan ditempatkan di Ka'bah tersebut.

Apakah nama salah satu patung itu adalah Allah, nah itu yang saya belum pernah dengar ceritanya.
Sepengetahuan saya, semua patung itu memiliki sebuah nama, tetapi tidak satu pun bernama Allah... tetapi mungkin juga saya keliru.

Tetapi postitive bahwa Kabah itu dibuat oleh Ibrahim dan Ismail? Atau cuma berdasarkan kisah kisah yang disampaikan turun temurun, kang?

bruce wrote:

Tetapi postitive bahwa Kabah itu dibuat oleh Ibrahim dan Ismail? Atau cuma berdasarkan kisah kisah yang disampaikan turun temurun, kang?

Positif Bang.
Saat Nabi Ibrahim as datang ke lembah itu dengan Siti Hajar dan bayi Ismail, tidak ada orang di tempat tersebut.
Kalau pun pernah ada, sudah ditinggalkan karena hanya ada lembah yang tandus tanpa sumber air.

Setelah Siti Hajar menemukan zamzam, barulah orang2 berkunjung ke tempat itu, dan beberapa tahun setelahnya Nabi Ibrahim as dengan dibantu Nabi Ismail as yang sudah besar, meninggikan fondasi Ka'bah dan beliau diperintahkan Allah SWT untuk memanggil umat manusia beribadah/thowaf mengelilingi bangunan tersebut.

Silancah wrote:

bruce wrote:

Tetapi postitive bahwa Kabah itu dibuat oleh Ibrahim dan Ismail? Atau cuma berdasarkan kisah kisah yang disampaikan turun temurun, kang?

Positif Bang.
Saat Nabi Ibrahim as datang ke lembah itu dengan Siti Hajar dan bayi Ismail, tidak ada orang di tempat tersebut.
Kalau pun pernah ada, sudah ditinggalkan karena hanya ada lembah yang tandus tanpa sumber air.

Setelah Siti Hajar menemukan zamzam, barulah orang2 berkunjung ke tempat itu, dan beberapa tahun setelahnya Nabi Ibrahim as dengan dibantu Nabi Ismail as yang sudah besar, meninggikan fondasi Ka'bah dan beliau diperintahkan Allah SWT untuk memanggil umat manusia beribadah/thowaf mengelilingi bangunan tersebut.

Oke, kang.
Tetapi ijinkan saya untuk menampilkan tulisan sejenis yang mengatakan bahwa ritual thawaf dan lari lari kecil yang oleh Muslim mencontoh Hajar mencari air, konon katanya berasal dari kebiasaan pagan. Nanti saya postingkan disertai permohonan maaf lagi tentunya.

Salam

Silancah wrote:

Positif Bang.
Saat Nabi Ibrahim as datang ke lembah itu dengan Siti Hajar dan bayi Ismail, tidak ada orang di tempat tersebut.
Kalau pun pernah ada, sudah ditinggalkan karena hanya ada lembah yang tandus tanpa sumber air.

Setelah Siti Hajar menemukan zamzam, barulah orang2 berkunjung ke tempat itu, dan beberapa tahun setelahnya Nabi Ibrahim as dengan dibantu Nabi Ismail as yang sudah besar, meninggikan fondasi Ka'bah dan beliau diperintahkan Allah SWT untuk memanggil umat manusia beribadah/thowaf mengelilingi bangunan tersebut.

Di Alkitab yaitu Kitab Kejadian ada kisah Abraham memperanakkan Ismael, sampai Ismael berumur 13 tahun dan dikhitan. Tidak dikisahkan mengenai pendirian ka'bah ini. Mungkin karena beda penulis, ya?

bruce wrote:

Oke, kang.
Tetapi ijinkan saya untuk menampilkan tulisan sejenis yang mengatakan bahwa ritual thawaf dan lari lari kecil yang oleh Muslim mencontoh Hajar mencari air, konon katanya berasal dari kebiasaan pagan. Nanti saya postingkan disertai permohonan maaf lagi tentunya.

Salam

Silahkan Bang,

Jadi pengetahuan baru bagi saya.

Husada wrote:

Di Alkitab yaitu Kitab Kejadian ada kisah Abraham memperanakkan Ismael, sampai Ismael berumur 13 tahun dan dikhitan. Tidak dikisahkan mengenai pendirian ka'bah ini. Mungkin karena beda penulis, ya?

Mungkin juga bro...
Memang minim kisah Ishamel di Kitab Kejadian itu ya?
Mungkin karena dia anak budak yang tidak ada harganya di mata sang penulis?

Quote :

1. "After the Pilgrimage, in Pagan times, the pilgrims used to gather in assemblies in which the praises of ancestors were sung. As the whole of the Pilgrimage rites were spiritualized in Islam, so this aftermath of the Pilgrimage was also spiritualized. (The holy Qur'an, text, translation and commentary by Abdullah Yusuf Ali. 1872-1952, First published in 1938, 1973 ed. p. 80, footnote 223)

2. "temples of the moon gods, with rituals similar in many details to those of the pre-Islamic and Islamic pilgrimage to Mecca." (Britannica, Arabia, History of, p1045, 1979)

3. "A principal public celebration of the Arabians was an annual pilgrimage, in which tribes who shared a common bond of worship of a deity at a specific sanctuary would reunite there. A pattern of ceremonial procession around the baetyl [the sacred stone] was common, and this pattern may be seen in the surviving Islamic custom of the pilgrimage to Mecca." (Britannica, Arabian Religions, p1059, 1979)

4. Muhammad merely borrowed this wide spread polytheistic worship style and adopted it into Islam as a central rite. Same polytheistic pilgrimage under the disguise of a modified monotheism.

5. It is true that in the hajj many pre-Islamic practices were retained, but as has been shown above, the origin of these practices is traceable to Abraham, and every one of them carries with it a spiritual significance. (The Religion of Islam, Maulana Muhammad Ali, p. 448, 1936, Muslim).

6. Is it not unfortunate that so many Orientalists have misinterpreted the Muslim's veneration of the Ka'bah, the Black Stone and the pilgrimage rites as a whole, imagining them as some kind of idol worship, or dismissing the rites as silly, ridiculous or merely the relics of idolatrous superstition? Another faulty assumption is that the rites of pilgrimage were remnants of a pre-Islamic cult included by the Prophet in an attempt to reconcile the idolatrous Meccans with the faith. (The Sublime Qur'an and Orientalism, Mohammad Khalifa, p. 140, 1983, Muslim).

7. "The Arabs during the pre-Islamic period used to practice certain things that were included in the Islamic Sharia. They, for example, did not marry both a mother and her daughter. They considered marrying two sisters simultaneously to be a most heinous crime. They also censured anyone who married his stepmother, and called him dhaizan. They made the major [hajj] and the minor [umra] pilgrimage to the Ka'ba, performed the circumambulation around the Ka'ba [tawaf], ran seven times between Mounts Safa and Marwa [sa'y], threw rocks and washed themselves after intercourse. They also gargled, sniffed water up into their noses, clipped their fingernails, plucked their hair from their armpits, shaved their pubic hair and performed the rite of circumcision. Likewise, they cut off the right hand of a thief." (Al-Milal wa al-Nihil, Muhammad ibn 'Abdalkarim al-Sharastani, Muslim, vol. 2 chapter on the opinions of the pre-Islamic Arabs, as quoted in al-Fadi, Is the Qur'an Infallible?, p. 122, non-Muslim)

"The stone throw" at Mina
Muslims claim the custom was started by Abraham when he threw stones at the devil.
Wide spread custom among Pagan Arabs.

"The Run": Safa and Marwa
Muslims perform the same running but redefine the meaning to be Hagar running between hills, looking for water for Ishmael.
Pagans ran between two idols, Isaf and Na'ila

Muslims believe (without proof) that the revered "black stone" (Alhajar Al-Aswad) is a special divine meteorite, that pre-dates creation that fell at the foot of Adam and Eve. It is presently embedded in the southeastern corner of the Kaba. Muslims touch and kiss the black stone during Hajj but non-Muslims are strictly forbidden to even touch it.
The stone has been attacked many times and is now composed of several pieces and fragments, bound together by a silver ligature. It is semicircular and measures about ten inches horizontally and twelve inches vertically
The pagan Ka'bah, which became the Palladium of Islam, was an unpretentious cube-like (hence the name) building of primitive simplicity, originally roofless, serving as a shelter for a black meteorite which was venerated as a fetish. At the birth of Islam the structure was that rebuilt in 608 probably by an Abyssinian from the wreckage of a Byzantine or Abyssinian ship destroyed on the shore of the Red Sea. (History Of The Arabs, Philip K. Hitti, 1937, p 96-101)

[You must be registered and logged in to see this link.]

Terima kasih infonya Bang Bruce...

Pertama2, apakah bisa dijelaskan kapankah waktu yang disebut sebagai "Pagan times" tersebut? Apakah sesudah kedatangan Nabi Ibrahim as atau sebelum kedatangan Nabi Ibrahim as ke Mekkah?

Komentar untuk no:
1. Ritus "Pilgrimage" dan "Aftermath of Pilgrimage" apakah yang diserap oleh ajaran Islam?

2. Kembali, ritus apakah yang dilakukan di temple of moon yang sama dengan ritus perjalanan Haji umat Islam?

3. & 4. Memang benar bahwa perjalanan ibadah ke Makkah sudah ada sebelum zaman Islam, dimulai tepatnya sejak peninggian Ka'bah oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Cuma terjadi penyimpangan oleh orang2 yang mengunjungi Ka'bah, ajakan ibadah oleh Nabi Ibrahim as yang dahulunya monoteisme, berangsung2 berubah menjadi polytheisme.
Jika ada kemiripan antara ibadah kaum pagan dan umat muslim hanyalah semata2 berkunjung ke Ka'bah... tetapi ritus penyembahan berhala atau thawaf dengan telanjang dilarang oleh Nabi Muhammad SAW karena bukan itu perintah ibadah dari Allah SWT.
Jadi Nabi Muhammad SAW bukan mencontek ritus kaum pagan, tetapi melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Ibrahim as sesuai cara yang benar dan murni.

5. Point ini justru menunjukkan bahwa ritus thawaf itu bisa dilacak pada Nabi Ibrahim as yang tentunya kita semua sepakati menganut monotheisme. Adapun penyimpangan kaum pagan tidak diajarkan oleh Nabi Ibrahim as dan akhirnya dilarang oleh Nabi Muhammad SAW.

6. Faulty assumption indeed.

7. Kebudayaan bangsa Arab tidak semuanya jahiliyah sehingga yang baik2 dan sesuai dengan perintah Allah SWT tentu saja diteruskan oleh Rasulullah SAW dan umat muslim hingga saat ini. Contoh selain di atas: bagaimana bangsa Arab memuliakan tamu yang masih bertahan hingga saat ini.

The stone throw: Kapankah Arab Pagan memulai kebiasaan ini? Sesudah atau sebelum kedatangan Nabi Ibrahim as dan Siti Hajar datang ke Mekkah?

The Run: Kapankah Arab Pagan memulai kebiasaan ini? Sesudah atau sebelum kedatangan Siti Hajar datang ke Mekkah?

BTW untuk bro St. Yopi dan Nothingman,

Ada komentar untuk dua artikel yang disebutkan Bang Bruce di atas?
Apakah Anda pernah membaca dan memercayai pemaparan di kedua artikel tersebut? Atau isinya hanya omong kosong belaka?

Thanks atas tanggapan anda, kang.

Dalam hal ini, saya agak malas untuk membahas apa yang tidak berkepentingan bagi saya. Karena yang penting adalah, ada post seperti itu, dan anda sebagai Muslim sudah memberi jawaban dan penjelasan.

Selebihnya, orang mau percaya tulisan itu ataupun tidak, iman anda tidak akan goyah. Begitupun penjelasan anda apakah bisa diterima oleh orang lain ataupun tidak, tetap tidak akan merubah apa yang memang sudah ingin dipercaya oleh pembacanya.

Kira kira seperti itu kang.

Salam

bruce wrote:

Thanks atas tanggapan anda, kang.

Sama2 bang.. terima kasih atas kesempatannya.

bruce wrote:

Begitupun penjelasan anda apakah bisa diterima oleh orang lain ataupun tidak, tetap tidak akan merubah apa yang memang sudah ingin dipercaya oleh pembacanya.

Wah, mudah2an sih tidak seperti itu ya...
Saya berharap akan ada perubahan mindset atau apa yang dipercayai lawan bicara/pembaca tanggapan saya sebelumnya setelah membaca penjelasan dari saya... tapi kalaupun terjadi seperti yang Anda ungkapkan di atas, saya juga tidak akan bisa memaksakan perubahan itu :)

He he he, namanya pikiran orang, kang, terlebih lagi soal iman, susahlah. Kadang apa yang menurut kita sangat logis dan masuk akal, bagi orang lain iman bisa sangat mustahil dan ngga logis. Lha, terus mau diapain, ha ha ha.

Silancah wrote:

bruce wrote:

Tetapi postitive bahwa Kabah itu dibuat oleh Ibrahim dan Ismail? Atau cuma berdasarkan kisah kisah yang disampaikan turun temurun, kang?

Positif Bang.
Saat Nabi Ibrahim as datang ke lembah itu dengan Siti Hajar dan bayi Ismail, tidak ada orang di tempat tersebut.
Kalau pun pernah ada, sudah ditinggalkan karena hanya ada lembah yang tandus tanpa sumber air.
Setelah Siti Hajar menemukan zamzam, barulah orang2 berkunjung ke tempat itu, dan beberapa tahun setelahnya Nabi Ibrahim as dengan dibantu Nabi Ismail as yang sudah besar, meninggikan fondasi Ka'bah dan beliau diperintahkan Allah SWT untuk memanggil umat manusia beribadah/thowaf mengelilingi bangunan tersebut.

Bro, saya langsung sambung disini saja....

Yg menjadi obyek pertanyaan adalah mengapa tidak ada dukungan bukti ataupun saksi sejarah mengenai semua ucapan atau pengakuan dari Muhammad dselain dari Muhammad itu sendiri?

Kita tidak bicara mengenai iman, kita sedang mencoba menganalisa kebenaran ucapan Muhammad (Alquran) berdasarkan bukti2 sejarah dll.

Apakah bro bisa mengerti?

St Yopi wrote:

Bro, saya langsung sambung disini saja....

Yg menjadi obyek pertanyaan adalah mengapa tidak ada dukungan bukti ataupun saksi sejarah mengenai semua ucapan atau pengakuan dari Muhammad dselain dari Muhammad itu sendiri?

Kita tidak bicara mengenai iman, kita sedang mencoba menganalisa kebenaran ucapan Muhammad (Alquran) berdasarkan bukti2 sejarah dll.

Apakah bro bisa mengerti?

Okay bro...

Tapi sebelum saya memberikan tanggapan pada pernyataan Anda... apakah memungkinkan bagi Anda dan/atau Nothingman untuk terlebih dahulu menjawab pertanyaan saya yang ini -->

Quote :

Apakah Anda pernah membaca dan memercayai pemaparan di kedua artikel tersebut? Atau isinya hanya omong kosong belaka?

Silancah wrote:

BTW untuk bro St. Yopi dan Nothingman,
Ada komentar untuk dua artikel yang disebutkan Bang Bruce di atas?
Apakah Anda pernah membaca dan memercayai pemaparan di kedua artikel tersebut? Atau isinya hanya omong kosong belaka?

Seingat saya, sembahan orang Arab sebelum jamannya Muhammad (sebelum Abad ke 5) ada tiga dewa utama:

1. Dewi Bulan: Yang tertinggi dan terutama, yang menginspirasi orang Arab menciptakan penanggalan bulan dll. Nama Dewi Bulan adalah "Allah". Mengapa Arab berbeda dengan agama pagan lain yang rata-rata menyembah Dewa Matahari? Ini dikarenakan orang Arab adalah peternak dan petualang, sehingga tidak memerlukan Matahari seperti bangsa lain yang petani.

2. Dewa Bintang: adalah anak dari Allah dan Aluzza, disebut "Allat" yang merupakan Dewa Perang, pelindung ksatria Arab

3. Dewa Matahari: adalah Suami dari Allah, bernama Aluzza, yang merupakan pelindung pekerjaan di siang hari.

Dari ketiga dewa-dewi tersebut, yang tertinggi adalah "Allah" (Dewi Bulan) dan "Allat" (Dewa Bintang), sedangkan "Aluzza" hanyalah pelengkap saja!

Perhatikan ayat-ayat Alquran yang dibatalkan oleh Allah melalui Muhammad, karena dianggap dibawah pengaruh setan (itulah ayat-ayat tersebut dinamakan ayat-ayat setan dan dibatalkan oleh Muhammad):

"Demi Allat dan Aluzza,
Dan Manah, berhala ketiga
Sungguh benar mereka adalah wanita2 yang paling terpuji
Yang anugerahnya diharapkan."

[You must be registered and logged in to see this link.]

Sekarang, perhatikan diatas Masjid-Masjid, apabila tidak tertulis kaligrafi Allah, bukankah bergambar "Bulan dan Bintang"?

Quote :

"Demi Allat dan Aluzza,
Dan Manah, berhala ketiga
Sungguh benar mereka adalah wanita2 yang paling terpuji
Yang anugerahnya diharapkan."

[You must be registered and logged in to see this link.]

Sekarang, perhatikan diatas Masjid-Masjid, apabila tidak tertulis kaligrafi Allah, bukankah bergambar "Bulan dan Bintang"?

Huaduuh ternyata ada hubungannya ya bro?

St Yopi wrote:

Silancah wrote:

BTW untuk bro St. Yopi dan Nothingman,
Ada komentar untuk dua artikel yang disebutkan Bang Bruce di atas?
Apakah Anda pernah membaca dan memercayai pemaparan di kedua artikel tersebut? Atau isinya hanya omong kosong belaka?

Sekarang, perhatikan diatas Masjid-Masjid, apabila tidak tertulis kaligrafi Allah, bukankah bergambar "Bulan dan Bintang"?

Sepengetahuan saya, logo bulan dan bintang itu baru ada pada zaman Kekhalifahan Utsmainyah yang dimulai sekitar abad ke-15.
Adapun sebelum zaman kekhalifahan tersebut, tidak ada penggunaan bulan dan bintang baik pada panji, bendera, atau masjid2 umat Muslim.

Saat Rasulullah SAW membangun masjid di sekeliling Ka'bah... bentuknya hanyalah dinding yang mengelilingi bangunan Ka'bah, tanpa atap, tanpa kubah, dan tanpa bulan bintang di atas kubahnya.

Berikut penjelasan di dunia maya:
[You must be registered and logged in to see this link.]

Dan jika kita berkunjung ke daerah2 terpencil di jazirah Arab (saya pernah tinggal di Oman selama 6 bulan dan melakukan umrah dan haji ke Saudi dengan berziarah ke seputar kota Makkah dan Madinah) masih banyak masjid yang sangat sederhana... yaitu hanya sebidang tanah dengan dinding mengelilinginya dan gerbang di salah satu sisi dindingnya, tanpa adanya kubah atau atap untuk menutupinya.

Demikian bro... jadi cerita tentang pemujaan umat Islam terhadap bulan dan bintang itu salah.

Semoga Anda tidak mudah dikelabui oleh blog2 yang tidak bertanggung jawab seperti yang ditulis oleh saudara adadeh tersebut...

Wallahu a'lam...

St Yopi wrote:

Silancah wrote:

BTW untuk bro St. Yopi dan Nothingman,
Ada komentar untuk dua artikel yang disebutkan Bang Bruce di atas?
Apakah Anda pernah membaca dan memercayai pemaparan di kedua artikel tersebut? Atau isinya hanya omong kosong belaka?

Seingat saya, sembahan orang Arab sebelum jamannya Muhammad (sebelum Abad ke 5) ada tiga dewa utama:

Saya mau tanya pendapat bro St. Yopi tentang statement di bawah ini (saya copas dari artikel di atas):

1. What is interesting is that Hubal was the top pagan moon god of the Kabah.
2. There are stories in the Sira of pagan Meccan praying to Allah while standing beside the image of Hubal.
3. pre-Islamic and Islamic pilgrimage to Mecca
4. A principal public celebration of the Arabians was an annual pilgrimage, in which tribes who shared a common bond of worship of a deity at a specific sanctuary would reunite there. A pattern of ceremonial procession around the baetyl [the sacred stone] was common
5. It is true that in the hajj many pre-Islamic practices were retained, but as has been shown above, the origin of these practices is traceable to Abraham,
6. The Arabs during the pre-Islamic period used to practice certain things that were included in the Islamic Sharia...They made the major [hajj] and the minor [umra] pilgrimage to the Ka'ba,
7. The pagan Ka'bah, which became the Palladium of Islam, was an unpretentious cube-like (hence the name) building of primitive simplicity, originally roofless, serving as a shelter for a black meteorite which was venerated as a fetish.