Mengapa umat islam sujud ke arah kabah?????

Silancah wrote:

Damai bagimu bro Husada,

Bagimu juga, Silancah.

Quote :

Long time no see, bro.

Bettul, Cah. Senang masih bisa berinteraksi dengan orang sebijak Anda.

Quote :

Alhamdulillah, akhirnya saya dapat berkunjung lagi ke sini setelah sekian lama absen dan menemui pertanyaan yang, cukup kebetulan anehnya, berhubungan dengan perjalanan Haji yang baru saya tunaikan 3 minggu kemarin :)

Wuahhh... selamat, Cah. Semoga amal ibadah Silancah berkenan di hadirat Tuhan.

Quote :

Sepertinya sudah jelas dari paparan di atas, khususnya Erusi, bahwa umat Muslim diperintahkan berkiblat ke Ka'bah karena itulah yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam ayat yang sudah dikutipkan di atas, bukan karena Allah ar Rahiim bertempat tinggal di dalam Ka'bah.
Sungguh tidak tepat bahkan kafir bila ada umat muslim yang berpendapat bahwa Allah al Wahid tinggal di dalam Ka'bah karena itu berarti orang tersebut telah menyamakan Sang Khalik dengan ciptaan-Nya, yaitu sang Khalik memiliki sebuah tempat tinggal padahal dikatakan dalam QS Asy Syuraa 42:11 "...Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia..."

Mungkin jelas bagi Silancah yang mendapat banyak ajaran-ajaran Islam. Kurang jelas bagi saya karena banyak menerima ajaran-ajaran Kristen.

Quote :

Adapun mengenai ucapan Labbaik Allahuma Labbaik diucapkan karena kami memang sedang mengikuti/mematuhi panggilan-Nya/perintah-Nya seperti yang diabadikan di dalam Al Quran untuk beribadat ke tanah suci, Makkah, masjid utama, Masjidil Haram, dan khususnya ke Ka'bah. Jadi jangan diartikan seolah-olah kami mengikuti panggilan seorang tuan rumah dari rumahnya.
Misalnya bro Husada mengundang saya ke rumahnya lalu suatu hari saya datang berkunjung seraya berkata, "saya datang memenuhi undanganmu, bro Husada"
Sama sekali tidak seperti itu.

Nah, penjelasan ini memberikan sudut pandang yang berbeda. Makasih penjelasannya, Cah. Jadi, mungkin karena perbedaan bahasa, kan? Bahwa Labbaik Allahuma Labbaik, tidak identik dengan Aku (kami) memenuhi panggilanMu, ya Allah, hanya saja, karena itulah kosa kata Indonesia yang paling dekat kepada Labbaik Allahuma Labbaik, maka dipakailah Aku (kami) memenuhi panggilanMu, ya Allah.

Quote :

Semoga tanggapan saya bisa memuaskan pertanyaan yang ada di benak bro Husada.

Betul, tanggapan yang ini berterima di pikiran saya. Terima kasih.

Damai sejahtera menyertaimu, Cah.

Husada wrote:

Bettul, Cah. Senang masih bisa berinteraksi dengan orang sebijak Anda.

Ah, Anda terlalu menyanjung saya, bro.
Kita semua posisinya sama2 menimba dan membagi ilmu di sini... Jika Anda menganggap tanggapan dari saya bijak itu karena lawan diskusi saya pun merupakan orang yang bijak.

Husada wrote:

Wuahhh... selamat, Cah. Semoga amal ibadah Silancah berkenan di hadirat Tuhan.

Amin ya Rabbal alamiin... terima kasih doanya.

Husada wrote:

Nah, penjelasan ini memberikan sudut pandang yang berbeda. Makasih penjelasannya, Cah. Jadi, mungkin karena perbedaan bahasa, kan? Bahwa Labbaik Allahuma Labbaik, tidak identik dengan Aku (kami) memenuhi panggilanMu, ya Allah, hanya saja, karena itulah kosa kata Indonesia yang paling dekat kepada Labbaik Allahuma Labbaik, maka dipakailah Aku (kami) memenuhi panggilanMu, ya Allah.

Saya bukan orang yang paham bahasa Arab, bro... tetapi itulah informasi/terjemahan kata Labbaik yang saya dapatkan selama ini.
Dan, saya pahami memang bukan berarti 'memenuhi panggilan untuk bertamu ke rumah/kediaman seseorang' seperti yang sudah saya paparkan di atas tetapi lebih 'memenuhi panggilan untuk beribadah'

Informasi tambahan:
1. Untuk yang melakukan ibadah Umrah maka diharuskan berniat dengan ucapan Labbaika Umrotan (Aku penuhi panggilan-Mu untuk ber-umrah)
2. Untuk yang melakukan ibadah Haji (ada 3 jenis Haji) maka diharuskan berniat dengan ucapan Labbaika Umrattan Mutamatti'an biha ila al-haj (Aku penuhi panggilan-Mu untuk umrah dan Tamattu hingga Haji) atau Labbaika Umratan wa Hajjan (Aku penuhi panggilan-Mu untuk Umrah dan Hajj) atau Labbaika Hajjan (Aku penuhi panggilan-Mu untuk Hajj).

Setelahnya dilanjutkan dengan melantunkan talbiah (versi lengkap) Labbaika Allahumma labbaika labbaika laa syariika laka labbaik innal hamda wanni'mata laka wal mulk laa yariika lak (aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sungguh pujian dan ni'mat itu milik-Mu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu)...

Husada wrote:

Betul, tanggapan yang ini berterima di pikiran saya. Terima kasih.

Damai sejahtera menyertaimu, Cah.

Alhamdulillah, kalau penjelasan saya dapat memberikan pencerahan.

Semoga damai selalu beserta padamu juga, bro...

Makasih, Cah.

Tetapi, atas ini,

Silancah wrote:

Informasi tambahan:
1. Untuk yang melakukan ibadah Umrah maka diharuskan berniat dengan ucapan Labbaika Umrotan (Aku penuhi panggilan-Mu untuk ber-umrah)
2. Untuk yang melakukan ibadah Haji (ada 3 jenis Haji) maka diharuskan berniat dengan ucapan Labbaika Umrattan Mutamatti'an biha ila al-haj (Aku penuhi panggilan-Mu untuk umrah dan Tamattu hingga Haji) atau Labbaika Umratan wa Hajjan (Aku penuhi panggilan-Mu untuk Umrah dan Hajj) atau Labbaika Hajjan (Aku penuhi panggilan-Mu untuk Hajj).

Setelahnya dilanjutkan dengan melantunkan talbiah (versi lengkap) Labbaika Allahumma labbaika labbaika laa syariika laka labbaik innal hamda wanni'mata laka wal mulk laa yariika lak (aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sungguh pujian dan ni'mat itu milik-Mu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu)...

kalau memang demikian itu terjemahannya, menurut pengertian saya, terkesan bahwa di sanalah (di Ka'bah atau sekitarnya) tempat Allah bersemayam ato bertakhta. Saya mengartikan demikian itu karena sebelum sampai ke sana (sekitar Ka'bah), jamaah tidak menyerukan hal seperti itu. Saya mengartikan, karena dipercayai di sanalah Allah bersemayam, maka jamaah di sekitar Ka'bah mengatakan Labbaika Allahumma labbaika labbaika laa syariika laka labbaik innal hamda wanni'mata laka wal mulk laa yariika lak (aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sungguh pujian dan ni'mat itu milik-Mu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu)...

Damai, damai, damai.

Husada wrote:

kalau memang demikian itu terjemahannya, menurut pengertian saya, terkesan bahwa di sanalah (di Ka'bah atau sekitarnya) tempat Allah bersemayam ato bertakhta. Saya mengartikan demikian itu karena sebelum sampai ke sana (sekitar Ka'bah), jamaah tidak menyerukan hal seperti itu. Saya mengartikan, karena dipercayai di sanalah Allah bersemayam, maka jamaah di sekitar Ka'bah mengatakan Labbaika Allahumma labbaika labbaika laa syariika laka labbaik innal hamda wanni'mata laka wal mulk laa yariika lak (aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sungguh pujian dan ni'mat itu milik-Mu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu)...

Damai, damai, damai.

Hehehe, bukan bro...
Ucapan 'Labbaik' itu merujuk kepada 'memenuhi panggilan-Mu untuk beribadah'.... bukan 'memenuhi panggilan-Mu untuk mengunjungi kediaman-Mu'

Jamaah sudah menyerukan hal itu sejak di miqot (sedikitnya 5 tempat yang telah ditentukan sekian puluh kilometer dari Mekkah) ketika umat muslim mulai mengenakan kain ihram dan mengucapkan niat yang saya paparkan di atas. Dan sejak dari miqot itulah kami mulai bertalbiah... jadi bukan ketika sudah masuk kota Mekkah atau masuk ke Masjidil Haram atau ketika melihat Ka'bah.

Kalau bertalbiah dari Indonesia juga tidak apa2... cuma hal itu tidak termasuk dalam urutan Haji atau Umrah. Anjuran itu dimulai ketika kita berada di miqot, mengenakan kain ihram, berniat Umrah atau Haji baru bertalbiah.

Waktu sedang menunggu di bandara Dubai, jamaah dari India atau Pakistan sudah ramai bertalbiah di bandara walaupun belum melalui titik miqot dan tentunya belum mengucapkan niat Haji.

Hehheehheeehheee... begitu rupanya.

Kalau alasan seorang 'kafir' tidak diijinkan untuk masuk ke Mekkah kira kira sebabnya apa ya, kang?

bruce wrote:

Kalau alasan seorang 'kafir' tidak diijinkan untuk masuk ke Mekkah kira kira sebabnya apa ya, kang?

Sejarah keluarnya ayat itu, sepanjang ingatan saya, adalah karena banyak orang non-muslim yang saat itu berziarah dan melakukan tawaf di Ka'bah dengan cara yang tidak dikehendaki oleh Allah al Wahid... seperti dalam keadaan bertelanjang.
Atau bahkan dengan memuja patung2 yang saat itu berada di seputar atau di dalam Ka'bah.

Oleh karenanya Allah al Wahid melarang orang kafir (yang notabene menyekutukan-Nya) untuk masuk ke Mekkah (karena di sana terdapat pusat ibadah kepada diri-Nya) dan Madinah (karena permintaan Nabi)

Silancah wrote:

bruce wrote:

Kalau alasan seorang 'kafir' tidak diijinkan untuk masuk ke Mekkah kira kira sebabnya apa ya, kang?

Sejarah keluarnya ayat itu, sepanjang ingatan saya, adalah karena banyak orang non-muslim yang saat itu berziarah dan melakukan tawaf di Ka'bah dengan cara yang tidak dikehendaki oleh Allah al Wahid... seperti dalam keadaan bertelanjang.
Atau bahkan dengan memuja patung2 yang saat itu berada di seputar atau di dalam Ka'bah.

Oleh karenanya Allah al Wahid melarang orang kafir (yang notabene menyekutukan-Nya) untuk masuk ke Mekkah (karena di sana terdapat pusat ibadah kepada diri-Nya) dan Madinah (karena permintaan Nabi)

Jadi secara tidak langsung sebenarnya memang terdapat perbedaan antara di luar Mekkah dan di dalam Mekkah, kang, betul?

Salam

bruce wrote:

Jadi secara tidak langsung sebenarnya memang terdapat perbedaan antara di luar Mekkah dan di dalam Mekkah, kang, betul?

Salam

Ya, betul... di dalam Mekkah ada Baitullah / Ka'bah
Di dalam Madinah ada Masjid Nabawi / Makam Rasulullah

Mungkin mirip dengan di dalam dan di luar Surga.
Di dalam Surga tempat orang beriman dan di luar Surga (Neraka) adalah tempat orang yang tidak beriman (dari kacamata Kristen pun begitu, CMIIW)

Silancah wrote:

bruce wrote:

Jadi secara tidak langsung sebenarnya memang terdapat perbedaan antara di luar Mekkah dan di dalam Mekkah, kang, betul?

Salam

Ya, betul... di dalam Mekkah ada Baitullah / Ka'bah
Di dalam Madinah ada Masjid Nabawi / Makam Rasulullah

Mungkin mirip dengan di dalam dan di luar Surga.
Di dalam Surga tempat orang beriman dan di luar Surga (Neraka) adalah tempat orang yang tidak beriman (dari kacamata Kristen pun begitu, CMIIW)

He he he he, kalau di neraka pun masih terbuka kesempatan orang Kristen masuk sana, kang.

bruce wrote:

He he he he, kalau di neraka pun masih terbuka kesempatan orang Kristen masuk sana, kang.

Selama2nya atau cuma sebagai tempat persinggahan saja - purgatory ya??

Silancah wrote:

bruce wrote:

He he he he, kalau di neraka pun masih terbuka kesempatan orang Kristen masuk sana, kang.

Selama2nya atau cuma sebagai tempat persinggahan saja - purgatory ya??

Kalau saya sih percaya setiap orang bisa punya peluang masuk neraka kalau tidak bisa menjaga iman dan menjalankan ajaran agamanya dengan benar, kang.

Kalau purgatory bukan neraka.

Salam

bruce wrote:

Kalau saya sih percaya setiap orang bisa punya peluang masuk neraka kalau tidak bisa menjaga iman dan menjalankan ajaran agamanya dengan benar, kang.

Setuju bang...

bruce wrote:

Kalau purgatory bukan neraka.

Oh?
Saya pikir purgatory itu dicelupkan ke dalam api neraka.

Wah, memori ajaran Katolik sewaktu di Aloy dulu kayaknya sudah semakin memburam nih... hehehe

Quote :

Wah, memori ajaran Katolik sewaktu di Aloy dulu kayaknya sudah semakin memburam nih... hehehe

Sebagai tanda bahwa anda sudah semakin uzur, atau tanda bahwa waktu online anda di LTB masih sangat kurang?

Ha ha ha ha ha

bruce wrote:

Quote :

Wah, memori ajaran Katolik sewaktu di Aloy dulu kayaknya sudah semakin memburam nih... hehehe

Sebagai tanda bahwa anda sudah semakin uzur, atau tanda bahwa waktu online anda di LTB masih sangat kurang?

Ha ha ha ha ha

Kayaknya kombinasi dua2nya, bang... hahahaha....

[quote="Silancah"]

bruce wrote:

Quote :

Wah, memori ajaran Katolik sewaktu di Aloy dulu kayaknya sudah semakin memburam nih... hehehe

Sebagai tanda bahwa anda sudah semakin uzur, atau tanda bahwa waktu online anda di LTB masih sangat kurang?

Ha ha ha ha ha

Kayaknya kombinasi dua2nya, bang... hahahaha....[/quote

Yang satu tidak bisa diubah, tetapi yang satu lagi bisa ditambah, ha ha ha ha.
Jangan ngilang lagi ya kang.

bruce wrote:

Yang satu tidak bisa diubah, tetapi yang satu lagi bisa ditambah, ha ha ha ha.
Jangan ngilang lagi ya kang.

Mudah2an nggak... tapi tergantung dari orderan job juga nih.
Kalau lagi kebanjiran job dengan dead line ketat... menyepi dulu sejenak :face:

Damai bagi LTBers.

Jadi, kalau boleh disimpulkan, umat Islam sujud ke arah ka'bah dan berhaji mengitarinya, itu karena perintah Allah. Apakah ada ayat yang mengungkapkan mengapa Allah memilih arah kiblat itu? Mengapa bukan tempat lain?

Damai, damai, damai.

Silancah wrote:

St Yopi wrote:

Sebelum Kaabah, Muhammad mengikuti Yahudi berkiblat ke arah Kuil Salomo :)

Salam kenal bro Yopi,
Saya koreksi sedikit ya.
Setelah turunnya perintah sholat 5 waktu yang disampaikan Allah al Jabbar kepada Nabi Muhammad SAW saat terjadinya peristiwa Isra Miraj, maka umat Muslim sholat dengan menghadap ke Baitul Maqdis/Masjidil Aqsa mengingat:
1. Nabi Muhammad SAW telah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (Israa)
2. Nabi Muhammad SAW berangkat dari Masjidil Aqsha menuju langit dunia hingga ke Sidratal Muntaha (Miraj) untuk menerima perintah sholat bagi kaum beriman.
Sumber: Tafsir Ibnu Katsir terbitan Pustaka Imam Asy Syafii Jilid ke-5 halaman 209 -218
Hal ini pun ditegaskan dalam Tafsir Jilid ke-1 yang membahas surat Al Baqarah 2:115: Dulu Rasulullah SAW mengerjakan shalat di Makkah dengan menghadap ke Baitul Maqdis sedang Ka'bah berdiri di hadapannya. Ketika hijrah ke Madinah, selama 16 atau 17 bulan pertama, Rasulullah SAW dan umat muslim saat itu masih menghadap ke Baitul Maqdis dengan membelakangi Ka'bah.
Dan akhirnya turunlah perintah Allah SWT yang mengubah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah di Masjidil Haram pada surah Al Baqarah 2:144.
Demikian kiranya penjelasan mengenai kiblat pertama (Baitul Maqdis/Masjidil Aqsha) dan kiblat kedua (Ka'bah) sholat-nya umat Muslim.

Salam kenal bro :)

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa ada perubahan tersebut, dengan penjelasan Alquran bahwa Kaabah didirikan oleh Abraham, yang mana jauh ribuan tahun duluan daripada Kuil Salomo, mengapa Tuhan dan Muhammad tidak tahu ada Kaabah yang berdiri duluan ribuan tahun yang lalu?

Husada wrote:

Damai bagi LTBers.

Jadi, kalau boleh disimpulkan, umat Islam sujud ke arah ka'bah dan berhaji mengitarinya, itu karena perintah Allah. Apakah ada ayat yang mengungkapkan mengapa Allah memilih arah kiblat itu? Mengapa bukan tempat lain?

Damai, damai, damai.

Setahu saya sih perintahnya cuma ada di ayat QS Al Baqarah 2:144 itu saja, bro.
Dan alasan diarahkan ke Masjidil Haram karena di dalam masjid itu terdapat pusat peribadan pertama di seluruh dunia, which is, Ka'bah. QS Al Imran 3:96 "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia."

Saya baru baca literatur kemarin bahwa tindakan thowaf di Baitullah (Ka'bah) itu menyerupai tindakan thowaf yang dilakukan para malaikat di Baitul Makmur di langit ketujuh Tafsir atas QS At Thuur 52:4. Jadi dengan beribadah thowaf di Ka'bah maka meniru ibudahnya para malaikat.

Tapi that's another story... hehehe...

St Yopi wrote:

Salam kenal bro :)

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa ada perubahan tersebut, dengan penjelasan Alquran bahwa Kaabah didirikan oleh Abraham, yang mana jauh ribuan tahun duluan daripada Kuil Salomo, mengapa Tuhan dan Muhammad tidak tahu ada Kaabah yang berdiri duluan ribuan tahun yang lalu?

Nabi Muhammad saw tentu saja tahu ada Ka'bah.. lha wong beliau dilahirkan di kota Makkah dan turut memberi masukan peletakan hajar aswad kepada kabilah2 yang bertikai saat memperbaiki bangunan Ka'bah tersebut.
Cuma, memang, saat itu belum turun perintah sholat lima waktu kepada Nabi Muhammad saw dan umat muslim seperti yang dijalankan umat muslim saat ini. Jadi ibadah di Ka'bah hanya sebatas thawaf, tidak sholat lima waktu seperti sekarang.

Dan pada saat diberikannya perintah sholat itu, tidak diiringi dengan arah Kiblat.
Oleh karenanya, mungkin, Nabi Muhammad saw saat itu berijtihad (berpikir, mengambil keputusan) untuk menempatkan lokasi yang dijadikan peristiwa Isra-Mi'raj sebagai Kiblat.

Alasan sesungguhnya mengenai mengapa Allah SWT tidak memberikan arah Kiblat bersama2 dengan perintah sholat dapat ditemukan dalam ayat berikut ini:
QS Al Baqarah 2:143 "Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah"

Mudah2an sudah cukup jelas :)

Silancah wrote:

St Yopi wrote:

Salam kenal bro :)
Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa ada perubahan tersebut, dengan penjelasan Alquran bahwa Kaabah didirikan oleh Abraham, yang mana jauh ribuan tahun duluan daripada Kuil Salomo, mengapa Tuhan dan Muhammad tidak tahu ada Kaabah yang berdiri duluan ribuan tahun yang lalu?

Nabi Muhammad saw tentu saja tahu ada Ka'bah.. lha wong beliau dilahirkan di kota Makkah dan turut memberi masukan peletakan hajar aswad kepada kabilah2 yang bertikai saat memperbaiki bangunan Ka'bah tersebut.
Cuma, memang, saat itu belum turun perintah sholat lima waktu kepada Nabi Muhammad saw dan umat muslim seperti yang dijalankan umat muslim saat ini. Jadi ibadah di Ka'bah hanya sebatas thawaf, tidak sholat lima waktu seperti sekarang.
Dan pada saat diberikannya perintah sholat itu, tidak diiringi dengan arah Kiblat.
Oleh karenanya, mungkin, Nabi Muhammad saw saat itu berijtihad (berpikir, mengambil keputusan) untuk menempatkan lokasi yang dijadikan peristiwa Isra-Mi'raj sebagai Kiblat.
Alasan sesungguhnya mengenai mengapa Allah SWT tidak memberikan arah Kiblat bersama2 dengan perintah sholat dapat ditemukan dalam ayat berikut ini:
QS Al Baqarah 2:143 "Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah"
Mudah2an sudah cukup jelas :)

Kaabah

Pembinaan pertama Kaabah dilakukan oleh Nabi Adam (as). Allah SWT menyatakan dalam Al-Quran Kaabah adalah rumah pertama dibina untuk manusia menyembah Allah SWT. Selepas itu, Nabi Ibrahim (as) dan Nabi Ismail (as) membina semula Kaabah.

Hajar Aswad

Menurut tradisi Islam, Hajarul Aswad datang dari syurga dan warnanya putih tetapi bertukar warna kerana ramai orang mengerjakan haji dengan membawa bersama-sama mereka dosa-dosa yang mereka lakukan

*wikipedia

Bro, kedua hal tersebut tidak tercatat dalam Yahudi maupun Kristen, justru Muhammad berkiblat ke Kuil Salomo sebelum kembali ke Kaabah!

Perhatikan, berapa Nabi yang berkiblat ke Kaabah (versi Islam) sebelum Muhammad? Kenapa menghilang pada Yahudi dan Kristen? Padahal banyak kejadian penyembahan Allah (Kristen) di daerah kafir disebutkan dalam Alkitab!

Perhatikan pula kejadian penciptaan Adam, banjir Nuh dll, semuanya tercatat dalam agama-agama (bahkan agama-agama penyembah berhala) di dunia, namun mengenai Hajar Aswad dan Kaabah tanpa jejak sama sekali!

Dan satu-satunya penjelasan hanyalah dari Muhammad dan Alquran!

St Yopi wrote:

Kaabah

Pembinaan pertama Kaabah dilakukan oleh Nabi Adam (as). Allah SWT menyatakan dalam Al-Quran Kaabah adalah rumah pertama dibina untuk manusia menyembah Allah SWT. Selepas itu, Nabi Ibrahim (as) dan Nabi Ismail (as) membina semula Kaabah.

Hajar Aswad

Menurut tradisi Islam, Hajarul Aswad datang dari syurga dan warnanya putih tetapi bertukar warna kerana ramai orang mengerjakan haji dengan membawa bersama-sama mereka dosa-dosa yang mereka lakukan

*wikipedia

Bro, kedua hal tersebut tidak tercatat dalam Yahudi maupun Kristen, justru Muhammad berkiblat ke Kuil Salomo sebelum kembali ke Kaabah!

Perhatikan, berapa Nabi yang berkiblat ke Kaabah (versi Islam) sebelum Muhammad? Kenapa menghilang pada Yahudi dan Kristen? Padahal banyak kejadian penyembahan Allah (Kristen) di daerah kafir disebutkan dalam Alkitab!

Perhatikan pula kejadian penciptaan Adam, banjir Nuh dll, semuanya tercatat dalam agama-agama (bahkan agama-agama penyembah berhala) di dunia, namun mengenai Hajar Aswad dan Kaabah tanpa jejak sama sekali!

Dan satu-satunya penjelasan hanyalah dari Muhammad dan Alquran!

Masalah kiblat disebutkan di ayat berikut ini:
QS Al Baqarah 2:148 "Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya..."

Mengapa Hajar Aswad, Ka'bah, bahkan kedatangan Nabi Muhammad saw tidak tercatat tanpa jejak, inilah jawabannya:
QS al Baqarah 2:146 "Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui."

Saya memercayai Al Quran adalah wahyu dari Tuhan Pencipta Alam Semesta dan bukan karangan seorang manusia bernama Muhammad.
Jika Anda meyakini Al Quran adalah ciptaan Muhammad, wajar Anda meragukan semua ayat atau penjelasan yang saya berikan di atas.

Silakan memercayai apa yang Anda yakini dan saya pun akan memercayai apa yang saya yakini (Al Quran).
Tidak perlu saling memaksakan apa yang kita percayai :)
Semoga hidayah diberikan kepada kita semua di sini. Amin.

Silancah wrote:

St Yopi wrote:

Kaabah
Pembinaan pertama Kaabah dilakukan oleh Nabi Adam (as). Allah SWT menyatakan dalam Al-Quran Kaabah adalah rumah pertama dibina untuk manusia menyembah Allah SWT. Selepas itu, Nabi Ibrahim (as) dan Nabi Ismail (as) membina semula Kaabah.
Hajar Aswad
Menurut tradisi Islam, Hajarul Aswad datang dari syurga dan warnanya putih tetapi bertukar warna kerana ramai orang mengerjakan haji dengan membawa bersama-sama mereka dosa-dosa yang mereka lakukan
*wikipedia
Bro, kedua hal tersebut tidak tercatat dalam Yahudi maupun Kristen, justru Muhammad berkiblat ke Kuil Salomo sebelum kembali ke Kaabah!
Perhatikan, berapa Nabi yang berkiblat ke Kaabah (versi Islam) sebelum Muhammad? Kenapa menghilang pada Yahudi dan Kristen? Padahal banyak kejadian penyembahan Allah (Kristen) di daerah kafir disebutkan dalam Alkitab!
Perhatikan pula kejadian penciptaan Adam, banjir Nuh dll, semuanya tercatat dalam agama-agama (bahkan agama-agama penyembah berhala) di dunia, namun mengenai Hajar Aswad dan Kaabah tanpa jejak sama sekali!
Dan satu-satunya penjelasan hanyalah dari Muhammad dan Alquran!

Masalah kiblat disebutkan di ayat berikut ini:
QS Al Baqarah 2:148 "Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya..."
Mengapa Hajar Aswad, Ka'bah, bahkan kedatangan Nabi Muhammad saw tidak tercatat tanpa jejak, inilah jawabannya:
QS al Baqarah 2:146 "Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui."
Saya memercayai Al Quran adalah wahyu dari Tuhan Pencipta Alam Semesta dan bukan karangan seorang manusia bernama Muhammad.
Jika Anda meyakini Al Quran adalah ciptaan Muhammad, wajar Anda meragukan semua ayat atau penjelasan yang saya berikan di atas.
Silakan memercayai apa yang Anda yakini dan saya pun akan memercayai apa yang saya yakini (Al Quran).
Tidak perlu saling memaksakan apa yang kita percayai :)
Semoga hidayah diberikan kepada kita semua di sini. Amin.

Memang susah bro, kalau berargumen memakai iman bukannya logika

St Yopi wrote:

Kaabah

Pembinaan pertama Kaabah dilakukan oleh Nabi Adam (as). Allah SWT menyatakan dalam Al-Quran Kaabah adalah rumah pertama dibina untuk manusia menyembah Allah SWT. Selepas itu, Nabi Ibrahim (as) dan Nabi Ismail (as) membina semula Kaabah.

Hajar Aswad

Menurut tradisi Islam, Hajarul Aswad datang dari syurga dan warnanya putih tetapi bertukar warna kerana ramai orang mengerjakan haji dengan membawa bersama-sama mereka dosa-dosa yang mereka lakukan

*wikipedia

Bro, kedua hal tersebut tidak tercatat dalam Yahudi maupun Kristen, justru Muhammad berkiblat ke Kuil Salomo sebelum kembali ke Kaabah!

Perhatikan, berapa Nabi yang berkiblat ke Kaabah (versi Islam) sebelum Muhammad? Kenapa menghilang pada Yahudi dan Kristen? Padahal banyak kejadian penyembahan Allah (Kristen) di daerah kafir disebutkan dalam Alkitab!

Perhatikan pula kejadian penciptaan Adam, banjir Nuh dll, semuanya tercatat dalam agama-agama (bahkan agama-agama penyembah berhala) di dunia, namun mengenai Hajar Aswad dan Kaabah tanpa jejak sama sekali!

Dan satu-satunya penjelasan hanyalah dari Muhammad dan Alquran!

siip, bener sekali bro Yopi.
semua penjelasan hal mengenai Ka'bah hanya ada dlm Alquran, dan tidak terdapat pd Kitab Suci lainnya, baik itu Kitab Taurat(Yahudi) maupun Alkitab(Kristen). padahal dlm Alquran menjelaskan jika Kabah itu sudah ada sejak jaman Abraham.
ini merupakan hal yg aneh, bahkan dalam catatan2 sejarah yg lain tidak ada bukti mengenai adanya sebuah peradaban didaerah sekitar Mekah dan Medinah pd kurun waktu sebelum masehi. ya memang karena didaerah tsb tidak ada tuh ada bukti otentik atau peninggalan entah itu berupa bangunan ataupun sebuah bentuk pemerintahan atau kerajaan dr peradaban yg cukup maju pd saat itu.

kalau emang didaerah Mekah dan Medinah pd saat sebelum masehi sudah ada sebuah peradaban ataupun semacam pemerintahan, pastilah sewaktu pd saat pemerintahan Raja Salomo atau pd saat kerajaan Persia Kuno Raja Xerses atau Darius (kira2 1000SM) pasti akan melakukan ekspansi kearah sana atau pd saat Aleksander Agung (400-300SM) menguasai hampir seluruh daratan Eropa dan Asia pd waktu itu akan menjajah kesana dan pasti akan ada catatan sejarahnya. Bahkan pd saat kerajaan Romawi menguasai daerah Palestina dan sekitarnya, tidak ada tuh catatan sejarah mereka ekspansi kearah Mekah atau Medinah. di Alkitab pun menceritakan kok masa2 pemerintahan/kejayaan mereka dulu.
pd kenyataannya yg namanya kota Mekah atau Medinah tidak ada catatannya pd saat itu. apa lg yg menceritakan ttg Kabah yg dijadikan pusat kegiatan keagamaan pd waktu itu. itu artinya kota itu emang belum ada pd masa sebelum masehi sampai kira2 200an Masehi.

jd klo di Alquran mengatakan bahwa Ka'bah itu didirikan ol Nabi Ibrahim yg kira2 hidup pd thn 2500-2000SM, itu hanyalah isapan jempol alias karangan dr Nabi Muhammad saja.