|
| Pendidikan di Indonesia | |
| | |
Pengirim | Message |
---|
cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 1st March 2013, 00:00 | |
| - bruce wrote:
Ada lagi yang lebih menjijikan
- Quote :
- Seorang Guru di Jaktim Paksa Murid Lakukan Oral Seks
Penulis : Fabian Januarius Kuwado | Kamis, 28 Februari 2013 | 20:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang siswi kelas III salah satu SMA negeri di Matraman, Jakarta Timur, menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya berinisial T (46). Dengan menggunakan sejumlah ancaman, siswi berinisial MA itu dipaksa oleh T untuk melakukan oral seks sebanyak empat kali.
MA menuturkan, peristiwa amoral itu pertama kali dilakukan pada 26 Juni 2012. T yang merupakkan wakil kepala sekolah sekaligus guru Biologi tersebut mengajak MA bertemu di suatu tempat dengan alasan membicarakan urusan sekolah. Namun, MA malah dibawa ke area wisata di Jakarta Utara dan dipaksa melampiaskan nafsu bejatnya.
"Sampai sana jam 18.30 WIB. Mobilnya disimpan di tempat parkir yang gelap. Saya dipaksa untuk melakukan oral seks sama dia," ujar MA kepada wartawan di kediamannya yang tidak jauh dari sekolahnya, Kamis (28/2/2013) sore. Setelah pulang dari sana, putri pertama dari dua bersaudara itu diturunkan di suatu tempat dekat dengan rumahnya dan diberi uang tunai Rp 50.000 untuk ongkos pulang.
Tak berhenti sampai di situ, satu bulan kemudian, sang guru kembali mengajak MA bertemu di tempat yang sama dan dengan modus yang sama pula. T pun memaksa MA kembali melakukan oral seks di dalam mobil Toyota Avanza miliknya itu. Lagi-lagi T memberikan uang Rp 50.000 untuk ongkos MA kembali ke rumah.
Seminggu kemudian, T kembali mengajak MA bertemu. Tanpa disangka, MA dibawa ke sebuah restoran bakmi di daerah Sentul, Bogor, Jawa Barat. Berbeda dari sebelumnya, kali ini T menyertai aksinya dengan bujuk rayu dan iming-iming. Mulai dari mengajak makan, nonton film di bioskop, hingga an belanja di mal.
"Tapi saya tolak semua. Saya teriak minta pulang karena sudah malam. Akhirnya diparkir lagi di tempat gelap, dia maksa melakukan itu lagi. Pas pulang dikasih uang lagi Rp 50.000," tutur MA.
Tak berhenti di situ, tiga hari kemudian T memaksa MA melakukan oral seks di rumahnya sendiri di Bekasi, Jawa Barat. T mengelabui istrinya, yang diketahui tengah hamil, untuk mencuri waktu menjemput MA.
T membawa MA ke rumahnya secara sembunyi-sembunyi dengan menyuruh MA bersembunyi di bagasi agar tak diketahui oleh para tetangganya. Untuk masuk ke dalam rumah, MA pun diminta masuk melalui pintu samping. MA terkejut karena kamar T nampaknya telah dipersiapkan betul untuk melancarkan aksi bejat tersebut. T pun kembali memaksa MA melakukan oral seks di kamarnya dan memulangkannya ke rumah korban dengan modus yang sama persis seperti tiga kejadian sebelumnya.
MA mengaku tidak bisa melawan tindakan bejat sang guru sebab T selalu mengancam akan mempersulit dikeluarkannya nilai kelas dan ijazah sekolah jika korban memberitahukan peristiwa itu ke orang lain. MA pun mengaku takut dan tak berani menceritakan peristiwa memalukan tersebut kepada siapa pun.
Namun, setelah tekanan batin dalam dirinya cukup berat, ia pun terpaksa menceritakan aksi T pada seorang guru lainnya di sekolah tersebut. Setelah sang guru itu melakukan koordinasi dengan orangtua korban, mereka memberanikan diri untuk melaporkan aksi amoral pelaku ke Polda Metro Jaya pada 9 Februari 2013. Korban juga telah melakukan visum psikologis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tiga hari setelah laporan.
Hingga kini, penyelidikan telah memasuki panggilan kedua saksi dan korban. "Saya mau ini enggak terulang lagi, baik sama saya atau pun sama adik-adik kelas saya," ujarnya.
Editor :Laksono Hari W
Jika, ini jika, peristiwanya terjadi seperti dikisahkan oleh MA, maka kita sungguh sangat prihatin terhadap kasus ini. Hal ini membuktikan bahwa sistem pendidikan di Indonesia sudah sangat rusak, bahkan moral seorang guru bisa segitu rusaknya hingga melakukan perbuatan bejad seperti itu.
Tetapi, jika ditinjau dengan jujur, maka banyak keanehan dari kisah itu. Pengulangan peristiwa yang sama hingga empat kali, itu bisa diartikan suka sama suka. Menerima uang 50.000 berulang kali bisa diartikan menerima 'pembayaran'.
Dan dalam penyidikan, entah bagaimana membuktikan terjadinya peristiwa itu? Monica Lewinsky bisa membuktikan dengan bajunya yang sengaja disimpan. Sementara MA?
Waduhhh .... Kalo saya sih ......... enggak peduli aneh atau tidak aneh. Langsung hajar saja biar kapok. Tapi untungnya kejadian tersebut di Jakarta. hehehehe .. | |
| | | leonardo Calon Perwira
Jumlah posting : 301 Join date : 07.03.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 1st March 2013, 11:47 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Nah, salah satu tawaran solusi ternyata sudah Bruce ungkapkan. Sekarang, masih adakah cara lain? Selanjutnya, bagaimana menginformasikan itu kepada pengurus yayasan-yasan pendidikan itu?
Saya sudah pernah bicara, om. Dan dibantah dengan alasan yang juga masuk akal. Bahwa selain menerapkan subsidi silang antar siswa, yayasan juga menerapkan subsidi silang antar sekolah. Seperti contohnya adalah sekolah yang berada pada lingkungan yang miskin, misalnya di Kampung sawah itu, sekolah sekolah dari yayasan Katolik yang membuka sekolah di sana tentu saja tidak bisa menutup biaya sekolahnya kalau tanpa bantuan dari sekolah sekolah yang kebetulan berada di daerah yang 'plus'. Maka ortu siswa yang 'dianggap mampu' harus menanggung biaya subsidi silang antar siswa dan antar sekolah.
Yang jadi masalah serius adalah, jika ada ortu yang sebenarnya tidak mampu, tetapi disangka mampu, maka bisa pusing tujuh keliling bayar uang pangkal dan uang sekolah yang berada di atas kemamuannya, seperti yang pernah saya rasakan dulu.
[You must be registered and logged in to see this image.] Saya jadi teringat waktu kemarin mendaftarkan anak saya masuk SD sekolah katolik...di Batam sekolah katolik yang favorit cuman 2 yang satu yang anak saya daftarkan pakai slip gaji segala [You must be registered and logged in to see this image.]setelah berunding dengan panitia sekolah alias ortu murid yang diangkat yayasan akhirnya kena "gebuk" juga harganya cuman bisa dicicil uang pangkalnya...yah begitulah ..akhirnya saya daftarkan ke sana...cuman nggak tau nanti anak yang ke dua ini mudah2an ortunya masih diberikan rejeki yang cukup dari Tuhan untuk menyekolahkan adeknya di sekolah katolik juga ...seperti kakaknya... | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 1st March 2013, 18:05 | |
| - Quote :
- yah begitulah ..akhirnya saya daftarkan ke sana...cuman nggak tau nanti anak yang ke dua ini mudah2an ortunya masih diberikan rejeki yang cukup dari Tuhan untuk menyekolahkan adeknya di sekolah katolik juga
Saya ikut mendoakan, sambil mengharapkan para pengelola yayasan pendidikan Katolik itu tidak lupa akan tujuan utama mendirikan yayasan pendidikan itu, dan nama Katolik yang disandangnya. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 2nd March 2013, 13:27 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- yah begitulah ..akhirnya saya daftarkan ke sana...cuman nggak tau nanti anak yang ke dua ini mudah2an ortunya masih diberikan rejeki yang cukup dari Tuhan untuk menyekolahkan adeknya di sekolah katolik juga
Saya ikut mendoakan, sambil mengharapkan para pengelola yayasan pendidikan Katolik itu tidak lupa akan tujuan utama mendirikan yayasan pendidikan itu, dan nama Katolik yang disandangnya.
[You must be registered and logged in to see this image.] Saya nambah doa agar doa Leo dan Bruce dikabulkan. [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 2nd March 2013, 13:44 | |
| - Quote :
- Saya nambah doa agar doa Leo dan Bruce dikabulkan.
Kalau dibantu doa sama romo Husabarlebayda, pastilah terkabul. Amen
Terakhir diubah oleh bruce tanggal 2nd March 2013, 14:12, total 1 kali diubah | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 2nd March 2013, 13:47 | |
| - Husada wrote:
- bruce wrote:
-
- Quote :
- yah begitulah ..akhirnya saya daftarkan ke sana...cuman nggak tau nanti anak yang ke dua ini mudah2an ortunya masih diberikan rejeki yang cukup dari Tuhan untuk menyekolahkan adeknya di sekolah katolik juga
Saya ikut mendoakan, sambil mengharapkan para pengelola yayasan pendidikan Katolik itu tidak lupa akan tujuan utama mendirikan yayasan pendidikan itu, dan nama Katolik yang disandangnya.
[You must be registered and logged in to see this image.] Saya nambah doa agar doa Leo dan Bruce dikabulkan. [You must be registered and logged in to see this image.] Aminn juga Mod Husada....... [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 8th April 2013, 18:42 | |
| Ini juga soal pendidikan, dan masih di Indinesia. - Quote :
- Wali Santri Mengamuk, Guru Pesantren Dihajar
Senin, 8 April 2013 | 17:58 WIB
[You must be registered and logged in to see this image.] Polisi memeriksa kondisi Tgk Muhibbul Nasir Waly setelah diamuk massa dari keluarga santri yang tak terima perlakuan korban yang diduga menganiaya dan memandikan para santri dengan air comberan ketika memberikan hukuman di Ponpes Serambi Mekkah, Desa Blang Beurandang, Meulaboh, Aceh Barat, Minggu (7/4/2013) sore.
MEULABOH, KOMPAS.com - Pondok Pesantren Serambi Mekkah, Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (7/4/2013) sore, dihebohkan dengan peristiwa mengamuknya sejumlah keluarga santriwati.
Mereka marah besar dan menganiaya seorang guru di ponpes tersebut, Tgk Muhibbul Nasir Waly (anak dari alm Abuya Nasir Waly), menyusul laporan tentang putrinya yang dipukul dan dimandikan air comberan.
Informasi yang berhasil dihimpun Serambi, aksi penyerangan itu berawal dari pengaduan santriwati kepada orangtuanya yang kebetulan pada Minggu kemarin datang menjenguk. Beberapa santriwati mengaku dipukul serta dimandikan air comberan karena dituduh terlibat pacaran. Keseluruhan ada 15 santriwati yang mendapat hukuman tersebut.
Tak terima atas perlakuan itu, para keluarga mengamuk dan marah besar. Mereka menilai pemberian hukuman seperti itu tidak pantas dilakukan oleh seorang teungku, apalagi di pondok pesantren.
Keluarga korban yang terus berdatangan mendapatkan informasi tersebut langsung mengamuk dan mencoba masuk ke lokasi pondok pesantren. Warga yang merupakan kaum laki-laki ini mencoba mencari tahu ustad yang bernama Tgk Muhib.
Setelah bertemu, anggota keluarga santri tak mampu mengendalikan emosi dan langsung menyerang ustad tersebut. Meski sudah berupaya menyelamatkan diri, namun guru pengajian ini tetap saja menjadi sasaran warga yang marah dan mengejar korban menggunakan kayu balok.
Disebut-sebut, sebelum penyerangan terjadi, Tgk Muhib sempat melontarkan kata-kata yang membuat keluarga santriwati marah. Sehingga mereka mengamuk saat hendak meminta pertanggungjawaban terhadap persoalan tersebut.
Setelah diamuk dan diwarnai tangis serta histeris santriwati dan warga yang melihat, Tgk Muhib berhasil diselamatkan dengan kondisi wajah yang penuh lumuran darah dan mengalami luka parah di bagian matanya. Bahkan baju korban juga dipenuhi darah.
Sementara keluarga santriwati yang mengamuk sempat mengancam akan membakar pesantren apabila persoalan itu tak secepatnya diselesaikan. Sedangkan korban langsung diamankan pihak keluarga karena sudah mengalami luka parah.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Faisal Rivai SIK melalui Kasat Reskrim Iptu M Riyan Citra Yudha yang dikonfirmasi Serambi, mengaku telah mengusut kasus tersebut. Tgk Muhib sendiri saat ini dilaporkan sudah diboyong ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh guna mendapatkan visum et repertum terhadap luka yang dialami.
Pihak kepolisian mengaku masih mencari tahu siapa pelaku yang menjadi dalang dalam kasus penyerangan tersebut.
"Kasus ini masih kita selidiki, sedangkan sebuah balok yang diduga digunakan pelaku untuk menyerang sudah kita amankan di Mapolres," kata Kasat Reskrim Iptu M Riyan Citra Yuda. (Edi)
Sumber :Tribunnews.com Editor :Farid Assifa
Ehhhhhhmmm, sama sama gak beres. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 9th April 2013, 08:41 | |
| Tapi, konon, memang di Islam tidak mengenal pacaran, lho. Kenal, lamar, kawin. Justru, lebih dimungkinkan, tanpa mengenal, langsung mengawini. [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 9th April 2013, 22:05 | |
| - Husada wrote:
- Tapi, konon, memang di Islam tidak mengenal pacaran, lho. Kenal, lamar, kawin. Justru, lebih dimungkinkan, tanpa mengenal, langsung mengawini.
[You must be registered and logged in to see this image.] betul sekali bro, dlm ajaran Islam justru sangat melarang kegiatan saling mengenal pasangan dgn cara 'pacaran'.. gimana mau pacaran bro, seorang wanita sangat dilarang pergi berduaan, berbicara/bercengkrama, atau berada bersamaan sm pria yg bukan keluarga/muhrimnya.. jd para wanita jelas sangat tidak mengenal calon suaminya bro, bahkan mereka tidak diberikan kesempatan utk memberikan persetujuan atau menolak lamaran calon pasangannya yg menentukan adl walinya bro.. contoh : Apakah Aisyah seorang anak yg berusia 6 thn pernah dimintai persetujuannya ketika Muhammad menginginkannya utk mjd istrinya.. bahkan kadang proses lamaran tsb tidak ada, jd langsung pd proses perkawinan... contoh: Apakah Muhammad pernah meminang/melamar Safiyaah utk mjd istrinya, lah wong seluruh keluarga dan suami safiyaah siang harinya dibunuh dan dibantai ol Muhammad n the genk, lalu malemnya Safiyaah dibawa ke tenda Muhammad utk dikawini(digauli)... [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 9th April 2013, 22:11 | |
| Ehhhhm, judul threadnya sepertinya soal pendidikan di Indonesia, deh. He he he he
| |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 9th April 2013, 22:16 | |
| waaaa... maaf Oom Bruce, klo sy jd OOT, habis Oom Husada tuh yg 'mancing' duluan, sy jd ikut-ikutan bersemangat membahasnya... hehehehehehe [You must be registered and logged in to see this image.]ya klo perlu dihapus aj Oom Mod, sekalian dihapus postingan bro Husada yg double itu... [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 10th April 2013, 08:37 | |
| - nothingman wrote:
- waaaa... maaf Oom Bruce, klo sy jd OOT, habis Oom
Husada tuh yg 'mancing' duluan, sy jd ikut-ikutan bersemangat membahasnya... hehehehehehe [You must be registered and logged in to see this image.] ya klo perlu dihapus aj Oom Mod, sekalian dihapus postingan bro Husada yg double itu... [You must be registered and logged in to see this image.] Wadduh, maafin deh. Saya tidak bermaksud 'mancing' Nothingman. Ketepatan berita yang dikutip oleh Glomod Bruce tuh, konon bermula dari santriwati dihukum oleh gurnyan karena terlibat pacaran. Nih saya kutip ulang infonya: - Quote :
- Informasi yang berhasil dihimpun Serambi, aksi penyerangan itu berawal
dari pengaduan santriwati kepada orangtuanya yang kebetulan pada Minggu kemarin datang menjenguk. Beberapa santriwati mengaku dipukul serta dimandikan air comberan karena dituduh terlibat pacaran. Keseluruhan ada 15 santriwati yang mendapat hukuman tersebut. Nah, apakah santriwati, ato perawan tingting, ato jande mude, ato janda peot sekalipun, di Islam tidak dikenal pacaran. Karena para santriwati itu dituduh pacaran, maka mereka dihukum oleh gurunya. Orang tua santriwati tidak terima kalau putrinya dihukum sedemikian itu, maka mereka beramai-ramai 'mengajar' (menghajar?) guru tersebut. Jadi, meski judul trit adalah pendidikan, karena masalah pengenalan satu sama lain antar calon pasangan suami istri juga merupakan ranah pendidikan, dan yang bermasalah pada kasus ini mengenai santriwati, gurunya, dan orang tua santriwati, saya kira belum lepas-lepas amat dari judul trit. Glomod Bruce hanya mengkhawatirkan, substansi bahasan menjadi bertitik berat pada "PACARAN". Jadi, sebelum semakin melebar, Glomod mengingatkan. Itu saja. Bahasan Nothingman pada trit ini masih pada jalurnya. Nothingman yang Islamologinya sangat mumpuni, mengemukakan pikiran Islam (tentu saja menjadi pendidikan Islam), tentang PACARAN. Jadi, masih pada jalurnya, kok. [You must be registered and logged in to see this image.] Damai, damai, damai. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 10th April 2013, 10:42 | |
| | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 18th April 2013, 16:20 | |
| Berita pengunduran UN bagi SLTA sudah hampir basi. Nyerempet juga berita terancamnya pengunduran UN SLTP. Mendengar itu, ibu anakku sempat menggerundel pada pemerintah (kemendiknas). Sebab, dengan hitung-hitungan jadwal, dia sudah membeli tiket ke Yogya untuk menindaklanjuti pendaftaran putri kami di Stella Duce 1. Mendengar UN SLTP terancam diundur juga, dia menggerundel membayangkan tiketnya akan hangus, paling sedikit separo.
Sulit membayangkan, berapa orang penduduk Indonesia yang seperti itu? Ketidakbecusan pelaksanaan UN menebar teror mental. Belum lagi beban psikologis anak-anak didik yang menjadi gamang. Selaku orang tua murid yang anaknya akan ikut UN, gemas jadinya. Entah sampai kapan negeri ini diatur oleh orang yang tidak menghormati pendidikan, diatur oleh orang yang hanya menjaga citra diri. Huhhh. Kayaknya, para petinggi negeri ini masih menginginkan negeri ini tetap tertinggal. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 18th April 2013, 18:02 | |
| Intinya, jangan beri kepercayaan kepada orang orang yang tidak mampu untuk menjadi pemimpin. Terlebih lagi pada bidang bidang dimana masa depan bangsa kita dipertaruhkan. Bagi sebagian orang, departemen agama, departemen pendidikan, hanyalah tempat mengeruk uang haram demi kelompoknya saja. Mereka tidak peduli dan masa bodoh terhadap moral dan pengetahuan anak bangsa. Kalau seorang pemimpin tidak bisa melihat hal hal yang sudah nyata seperti ini, maka sesungguhnya si pemimpin itupun tidak lebih baik dari para tikus perusak bangsa ini. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 19th April 2013, 08:56 | |
| - bruce wrote:
- Intinya, jangan beri kepercayaan kepada orang orang yang tidak mampu untuk menjadi pemimpin. Terlebih lagi pada bidang bidang dimana masa depan bangsa kita dipertaruhkan.
Bagi sebagian orang, departemen agama, departemen pendidikan, hanyalah tempat mengeruk uang haram demi kelompoknya saja. Mereka tidak peduli dan masa bodoh terhadap moral dan pengetahuan anak bangsa. Kalau seorang pemimpin tidak bisa melihat hal hal yang sudah nyata seperti ini, maka sesungguhnya si pemimpin itupun tidak lebih baik dari para tikus perusak bangsa ini.
[You must be registered and logged in to see this image.] Betul. Saya sependapat. Tapi, fakta lapangan, terlalu banyak orang Indonesia yang belum menyadari akan pentingnya kualitas orang yang dipilih pada saat memilih. Orang-orang seperti itu, dengan rela, atau sangat senang memilih orang yang tidak berkualitas, hanya karena malam sebelum memilih, utusan calon pilihan sudah datang ke rumah membawakan sembako tambah beberapa ribuan. Maka, di bilik pemilihan, 'dijuallah' masa depannya, meski dilakukan secara tidak langsung. Kembali lagi, biang keladinya adalah masalah pendidikan. Pendidikan yang rendah, sehingga penilaian tdak jauh-jauh hari ke depan. Apa yang menyenangkan hari ini, itu yang dilakukan, padahal berdampak ke lima tahun ke depan. Puyeng, deh. [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 27th April 2013, 15:49 | |
| Akhirnya, setuju deh. [You must be registered and logged in to see this image.]Usai bertemu Mendikbud, sekolah Katolik siap jalankan Kurikulum 201326/04/2013 [You must be registered and logged in to see this image.]Sempat menolak kurikulum 2013, kini sekolah-sekolah Katolik mau menjalankannya. Mereka berubah sikap setelah mendengar paparan Mendikbud M. Nuh. Acara pertemuan praktisi pendidikan Katolik bersama M. Nuh ini digelar di Wisma Samadi, Klender, Jakarta Timur, Rabu (23/4/2013), seperti dilansir detik.com. Hadir 137 praktisi pendidikan Katolik, mulai dari kepala sekolah hingga pemilik yayasan yang tergabung dalam Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK). Romo Carolus Jande, ketua MNPK, mengatakan awalnya secara tegas menolak kurikulum 2013 dijalankan di sekolah-sekolah Katolik. Dia beralasan konsep kurikulumnya belum matang. Lalu, Nuh pun memberi penjelasan selama hampir satu jam tentang konsep kurikulum 2013. Sesi dialog pun sempat dilakukan dengan beberapa peserta pertemuan, di antaranya dari Ratno Harsanto dan Suster Theresia. “Bagaimana guru yang mata pelajarannya tidak ada dalam kurikulum 2013?” tanya Suster Theresia. Nuh pun memberi jawaban. Semua pelajaran itu intinya membentuk sikap. Desain kurikulum 2013 itu hanyalah desain minimum. Nanti sekolah bisa mengembangkan sendiri. “Evaluasi kita sekarang memang yang dominan adalah kognitif, tapi kan sebenarnya syarat lulus itu ada 4, guru dan sekolah itu sudah kita beri kewenangan untuk menilai sikap dan ujian sekolah,” jelas Nuh. “Guru yang mata pelajarannya dihapus tidak akan dipecat, hanya akan mengajar mata pelajaran lain, kalau sudah mendapat sertifikasi maka akan dikonversi,” sambungnya. Selesai memberi pemaparan tersebut, Nuh bersama para tamu oleh pembawa acara diminta turun untuk mencicipi makan siang. Namun sebelum itu, Romo Carolus tiba-tiba meminta waktu untuk bicara. Dia menegaskan perubahan sikapnya terkait kurikulum 2013. “Setelah mendengar paparan dari Pak Menteri, kami dari Majelis Nasional Pendidikan Katolik menyatakan siap untuk menjalankan kurikulum 2013 dan siap mengembangkannya. Karena kurikulum 2013 ini hanya desain minimum, maka kami akan mengembangkannya sesuai kebutuhan kami,” ujar Romo Carolus. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 27th April 2013, 16:15 | |
| Percayalah, kurikulum jenis apapun, dirombak ataupun dikulum-kulum, tidak akan merubah apapun. Pendidikan hanya akan bermanfaat kalau lembaga pendidikan bisa bekerja tidak hanya memikirkan bagaimana meningkatkan keuntungan yayasan. Guru sebagai pengajar, memang berjiwa pengajar, yang mau berusaha dengan sungguh sungguh membekali muridnya dengan pengetahuan, yang senang jika muridnya bisa menjadi generasi yang membanggakan. Murid sebagai subjek pendidikan, sungguh sungguh mau belajar, menghargai proses belajar, jujur dalam belajar, demi mendapatkan pengetahuan sebagai bekal masa depan. Lihat, bahwa tidak ada unsur uang dalam tujuan sekolah, guru dan murid, di atas. Tetapi, kalau unsur uang dimasukan, akan menjadi seperti ini : Sekolah berusaha mendapatkan murid dengan tujuan mendapatkan pemasukan untuk yayasan semata, guru mengajar karena mengajar adalah pekerjaan, murid belajar untuk bisa menjadi pejabat/pengusaha kaya dan sukses. Dengan memasukan unsur uang, maka kurikulum dirubah-rubah pun tak lebih dari sarana mengeruk uang. Ada buku baru toh? Ada seminar untuk guru guru toh? Dan sebagainya. Itu semua akan menyedot uang rakyat. Hasilnya? Para pejabat kemendikbud bertambah tambun dijejali uang haram. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 30th April 2013, 07:23 | |
| Paling sedikit, bila sudah bersepakat menjalankan kurikulum yang diberlakukan, maka konsentrasi pemikiran bisa lebih diarahkan ke hal lain selain memperdebatkan kurikulum. Mau tidak mau, suka tidak suka, memang untuk melangsungkan pendidikan memerlukan dana yang tidak sedikit. Memang menjadi masalah bila penggalangan dana menjadi tujuan utama. Meski sebagian sekolah Katolik sudah menggeser tujuan utama pendirian persekolahan yaitu dari mencerdaskan siswa menjadi menghimpun dana, namun, 'sisa-sisa' tujuan awal masih ada. Jadi, boleh dibilang, terbaik dari yang buruk. [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 28th May 2013, 08:06 | |
| Berita MetroTV pagi, 28 Mei 2013. Seorang kepala sekolah SMAN 8 Tangerang ditangkap karena nyabu. Suatu contoh perbuatan yang sangat 'luar biasa' dan 'sangat memalukan'. Mengapa di Indonesia ini selalalu terjadi hal hal ironis seperti ini? | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 1st June 2013, 14:02 | |
| - bruce wrote:
- Berita MetroTV pagi, 28 Mei 2013. Seorang kepala sekolah SMAN 8 Tangerang ditangkap karena nyabu.
Suatu contoh perbuatan yang sangat 'luar biasa' dan 'sangat memalukan'.
Mengapa di Indonesia ini selalalu terjadi hal hal ironis seperti ini?
[You must be registered and logged in to see this image.] Lhah... ya itu tadi... berakar dari pendidikan. [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 1st June 2013, 14:12 | |
| Pendidikan ekskul di SMAN 8 Tangerang nyabu? | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 1st June 2013, 14:52 | |
| Bisa dipastikan, tidak. Ekskulnya bukan nyabu. Tetapi metode, mekanisme, sistem, dan aplikasi, dan segala sesuatu yang dilaksanakan terkait dengan pendidikan di NKRI ini, hasilnya, ya seperti sekarang ini. Guru, nyabu. Jaksa, nyabu. Polisi, nyabu. Hakim, nyabu. PNS, nyabu. Anggota DPRD, nyabu. Jadi, kalau hukuman kepada pengedar sabu-sabu dikurangi sedemikian rupa, mungkin salah satu pertimbangannya ialah bahwa sudah banyak kalangan yang membutuhkan jasa pengedar. [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 1st June 2013, 14:59 | |
| - Husada wrote:
- Bisa dipastikan, tidak. Ekskulnya bukan nyabu.
Tetapi metode, mekanisme, sistem, dan aplikasi, dan segala sesuatu yang dilaksanakan terkait dengan pendidikan di NKRI ini, hasilnya, ya seperti sekarang ini. Guru, nyabu. Jaksa, nyabu. Polisi, nyabu. Hakim, nyabu. PNS, nyabu. Anggota DPRD, nyabu.
Jadi, kalau hukuman kepada pengedar sabu-sabu dikurangi sedemikian rupa, mungkin salah satu pertimbangannya ialah bahwa sudah banyak kalangan yang membutuhkan jasa pengedar. [You must be registered and logged in to see this image.] Atau mungkin juga slogan di belakang bus yang berbunyi 'Sesama bus kota dilarang saling mendhaului' itu nancep banget di kepala mereka, om. Atau.... jangan jangan, ini jangan jangan ya, ayat Alkitab yang menyebutkan ucapan Jesus '"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." mereka pahami secara keliru. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia 2nd June 2013, 17:26 | |
| Mungkin saja.
Namun kalo agak serius obrolannya, konon katanya, kenikmatan ato rasa nikmat yang dihasilkan dari nyabu itu hanya sementara. Ketika kenikmatan itu dirasakan, tidak ada beban. Melayang sampai ke langit.
Bila kenikmatan itu sudah berlalu, ya sama saja. Masalah belum terpecahkan, malah mengundang masalah baru, sebab merasakan ketergantungan yang makin dalam. Dilayani, tidak punya uang dan/atau tidak diperdagangkan bebas, tidak dilayani, selalu merasa gelisah. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Pendidikan di Indonesia | |
| |
| | | | Pendidikan di Indonesia | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |