|
| Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik | |
|
+4Husada hello kitty bruce cinzano 8 posters | |
Pengirim | Message |
---|
cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 23rd November 2012, 13:08 | |
| Dikutip dari [You must be registered and logged in to see this link.]Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam Perayaan EkaristiSetelah kita mengetahui pengertian tentang liturgi, mari kita lihat bersama adanya pelanggaran-pelanggaran yang umum terjadi di dalam liturgi Perayaan Ekaristi, yang biasanya didasari oleh kekurangpahaman ataupun ketidakseimbangan dialog antara pihak Allah dan pihak peraya. Dewasa ini, ada kecenderungan untuk terlalu mengikuti kehendak para peraya, sampai mengesampingkan apa yang sebenarnya menjadi hal prinsip yang menjadi kehendak Allah, atau yang selayaknya diberikan kepada Allah sebagai ungkapan penghargaan kita akan Misteri Paska yang kita rayakan dalam liturgi. Kekurangpahaman ataupun ketimpangan penyesuaian dalam liturgi ini melahirkan banyak pelanggaran-pelanggaran, dan berikut ini adalah beberapa contohnya: Pelanggaran sehubungan dengan persiapan batin sebelum mengikuti Misa Kudus:1. Tidak berpuasa sedikitnya sejam sebelum menerima Komuni Seharusnya: KHK Kan. 919 § 1 Yang akan menerima Ekaristi Mahakudus hendaknya berpantang dari segala macam makanan dan minuman selama waktu sekurang-kurangnya satu jam sebelum komuni, terkecuali air semata-mata dan obat-obatan. Maksud puasa sebelum Komuni tentu adalah untuk semakin menyadarkan kita bahwa yang akan kita santap dalam Ekaristi adalah bukan makanan biasa, namun adalah Tuhan sendiri: yaitu Kristus Sang Roti Hidup, yang dapat membawa kita kepada kehidupan kekal (lih. Yoh 6:56-57) 2. Menggunakan pakaian yang tidak/ kurang sopan ke gereja, datang terlambat, ngobrol, berBBM/ SMS di gereja, makan dan minum di dalam gereja, terutama anak- anak, anggota koor yang minum sebelum/ sesudah bertugas, umat saat menunggu dimulainya perayaan Ekaristi. Seharusnya: KGK 1387 ….Di dalam sikap (gerak-gerik, pakaian) akan terungkap penghormatan, kekhidmatan, dan kegembiraan yang sesuai dengan saat di mana Kristus menjadi tamu kita. (CCC 1387 …. Bodily demeanor (gestures, clothing) ought to convey the respect, solemnity, and joy of this moment when Christ becomes our guest) Sudah sewajarnya dan sepantasnya jika kita memberikan penghormatan kepada Allah yang kita jumpai di dalam liturgi. Jika sikap seenaknya tidak kita lakukan jika kita sedang bertemu bapak Presiden, maka selayaknya kita tidak bersikap demikian kepada Tuhan yang kita jumpai di gereja. 3. Tidak memeriksa batin, namun tetap menyambut Komuni meskipun dalam keadaan berdosa berat Seharusnya: RS 81 Kebiasaan sejak dahulu kala menunjukkan bahwa setiap orang harus memeriksa batinnya dengan mendalam, dan bahwa setiap orang yang sadar telah melakukan dosa berat tidak boleh menyambut Tubuh Tuhan kalau tidak terlebih dahulu menerima Sakramen Tobat, kecuali jika ada alasan berat dan tidak tersedia kemungkinan untuk mengaku dosa; dalam hal itu ia harus ingat bahwa ia harus membuat doa tobat sempurna, dan dalam doa ini dengan sendirinya tercantum maksud untuk mengaku dosa secepat mungkin (lih. KGK 1385, KHK Kan 916, Ecclesia de Eucharistia, 36) Dosa berat memisahkan kita dari Kristus, dan karena itu untuk bersatu dengan-Nya kita harus meninggalkan dosa tersebut, dan mengakukannya di dalam sakramen Tobat. Contoh dosa berat ini misalnya jika hidup dalam perkawinan yang tidak sah menurut hukum Gereja Katolik, atau hidup dalam perzinahan/ percabulan, atau dalam keadaan kecanduan obat-obatan, dst. Kekecualian akan “adanya alasan berat dan tidak tersedia kemungkinan mengaku dosa”, contohnya adalah bahaya maut, atau jika tinggal di daerah terpencil di mana Komuni dibagikan oleh seorang asisten imam dalam waktu sekian minggu sekali. [Bersambung1] | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 23rd November 2012, 13:08 | |
| Pelanggaran dalam bagian- bagian Misa Kudus:
1. Mazmur Tanggapan digantikan dengan lagu rohani lainnya
Seharusnya:
Redemptoris Sacramentum (RS) 62 “Tidak juga diperkenankan meniadakan atau menggantikan bacaan-bacaan Kitab Suci yang sudah ditetapkan, atas inisiatif sendiri, apalagi “mengganti bacaan dan Mazmur Tanggapan yang berisi Sabda Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Kitab Suci.” (lih. juga PUMR 57)
Katekismus mengajarkan bahwa kehadiran Kristus dalam Perayaan Ekaristi nyata dalam: 1) diri imamnya; 2) secara khusus dalam rupa roti dan anggur; 3) dalam sabda Allah (bacaan-bacaan Kitab Suci); 4) dalam jemaat yang berkumpul (lih. KGK 1088). Nah sabda Allah yang dimaksud di sini adalah bacaan di dalam Liturgi Sabda, dan ini termasuk bacaan Mazmur pada hari itu.
Selanjutnya tentang pembahasan topik ini, klik di sini.
2. Ordinarium digantikan dengan lagu- lagu lain dengan teks yang berbeda, yang tidak sama dengan yang sudah disahkan KWI.
RS 59 Di sana-sini terjadi bahwa Imam, Diakon atau umat dengan bebas mengubahkan atau menggantikan teks-teks liturgi suci yang harus mereka bawakan. Praktek yang amat tidak baik ini harus dihentikan. Karena dengan berbuat demikian, perayaan Liturgi Suci digoyahkan dan tidak jarang arti asli liturgi dibengkokkan.
Seharusnya:
PUMR 393 Perlu diperhatikan pentingnya nyanyian dalam Misa sebagai bagian utuh dari liturgi. Konferensi Uskuplah yang berwenang mengesahkan lagu-lagu yang serasi, khususnya untuk teks-teks Ordinarium, jawaban dan aklamasi umat, dan untuk ritus-ritus khusus yang diselenggarakan dalam kurun tahun liturgi….
Rumusan Ordinarium merupakan pernyataan iman Gereja yang sifatnya baku, sehingga tidak selayaknya diubah-ubah atas kehendak pribadi.
3. Kurangnya saat hening.
Seharusnya:
PUMR 45 Beberapa kali dalam Misa hendaknya diadakan saat hening. Saat hening juga merupakan bagian perayaan, tetapi arti dan maksudnya berbeda-beda menurut makna bagian yang bersangkutan. Sebelum pernyataan tobat umat mawas diri, dan sesudah ajakan untuk doa pembuka umat berdoa dalam hati. Sesudah bacaan dan homili umat merenungkan sebentar amanat yang didengar. Sesudah komuni umat memuji Tuhan dan berdoa dalam hati. Bahkan sebelum perayaan Ekaristi, dianjurkan agar keheningan dilaksanakan dalam gereja, di sakristi, dan di area sekitar gereja, sehingga seluruh umat dapat menyiapkan diri untuk melaksanakan ibadat dengan cara yang khidmat dan tepat.
PUMR 56 Liturgi Sabda haruslah dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mendorong umat untuk merenung. Oleh karena itu, setiap bentuk ketergesa-gesaan yang dapat mengganggu permenungan harus sungguh dihindari. Selama Liturgi Sabda, sangat cocok disisipkan saat hening sejenak, tergantung pada besarnya jemaat yang berhimpun. Saat hening ini merupakan kesempatan bagi umat untuk meresapkan sabda Allah, dengan dukungan Roh Kudus, dan untuk menyiapkan jawaban dalam bentuk doa. Saat hening sangat tepat dilaksanakan sesudah bacaan pertama, sesudah bacaan kedua, dan sesudah homili.
4. Diizinkannya seorang awam untuk berkhotbah/ memberikan kesaksian di dalam homili (misalnya untuk mengisi homili Minggu Panggilan, homili di misa requiem, ataupun kesempatan khusus lainnya).
Seharusnya:
RS 64 Homili yang diberikan dalam rangka perayaan Misa Kudus, dan yang merupakan bagian utuh dari liturgi itu “pada umumnya dibawakan oleh Imam perayaan. Ia dapat menyerahkan tugas ini kepada salah seorang imam konselebran, atau kadang-kadang, tergantung situasi, kepada diakon, tetapi tidak pernah kepada seorang awam….”
RS 66 Larangan terhadap orang awam untuk berkhotbah dalam Misa, berlaku juga untuk para seminaris, untuk mahasiswa teologi dan untuk orang yang telah diangkat dan dikenal sebagai “asisten pastoral”; tidak boleh ada kekecualian untuk orang awam lain, atau kelompok, komunitas atau perkumpulan apa pun.
RS 74 Jika dipandang perlu bahwa kepada umat yang berkumpul di dalam gereja, diberi instruksi atau kesaksian tentang hidup Kristiani oleh seorang awam, maka sepatutnya hal ini dibuat di luar Misa. Akan tetapi jika ada alasan kuat, maka dapat diizinkan bahwa suatu instruksi atau kesaksian yang demikian disampaikan setelah Doa sesudah Komuni. Namun hal ini tidak boleh menjadi kebiasaan. Selain itu, instruksi atau kesaksian itu tidak boleh bercorak seperti sebuah homili, dan tidak boleh homili dibatalkan karena ada acara dimaksud.
RS 67 Perlulah diperhatikan secara khusus, agar homili itu sungguh berdasarkan misteri-misteri penebusan, dengan menguraikan misteri-misteri iman serta patokan hidup Kristiani, bertitik tolak dari bacaan-bacaan Kitab Suci serta teks-teks liturgi sepanjang tahun liturgi, dan juga memberi penjelasan tentang bagian umum (Ordinarium) maupun bagian khusus (Proprium) dala Misa ataupun suatu perayaan gerejawi lain…..
5. Pemberian Salam Damai yang dilakukan terlalu meriah dan panjang, sampai imam turun dari panti imam.
Seharusnya:
RS 71 Perlu mempertahankan kebiasaan seturut Ritus Romawi, untuk saling menyampaikan salam damai menjelang Komuni. Sesuai dengan tradisi Ritus Romawi, kebiasaan ini bukanlah dimaksudkan sebagai rekonsiliasi atau pengampunan dosa, melainkan mau menyatakan damai, persekutuan dan cinta sebelum menyambut Ekaristi Mahakudus. Segi rekonsiliasi antara umat yang hadir lebih diungkapkan dalam upacara tobat pada awal Misa, khususnya dalam rumus pertama.
RS 72 “Salam damai hendaknya diberikan oleh setiap orang hanya kepada mereka yang terdekat dan dengan suatu cara yang pantas.” “Imam boleh memberikan salam damai kepada para pelayan, namun tidak meninggalkan panti imam agar jalannya perayaan jangan terganggu….”
Salam Damai perlu dipertahankan, hanya hal dinyanyikan atau tidak, itu tidak secara eksplisit dinyatakan di dalam dokumen Gereja. Bagi yang memilih untuk menyanyikannya, dasarnya karena menganggap bahwa nyanyian itu merupakan cara menyampaikan damai. Sedangkan yang tidak menyanyikannya, kemungkinan menganggap bahwa hal dinyanyikannya Salam Damai tidak eksplisit disyaratkan dalam dokumen Gereja, dan karena jika dinyanyikan malah dapat mengganggu pusat perhatian saat itu yang seharusnya difokuskan kepada Kristus. Jika kelak ingin diseragamkan, maka pihak KWI-lah yang berwenang untuk menentukan apakah Salam Damai ini akan dinyanyikan atau tidak dinyanyikan.
[Bersambung2]
| |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 23rd November 2012, 13:08 | |
| Pelanggaran dalam hal penerimaan Komuni:
1. Umat mencelupkan sendiri Hosti ke dalam piala anggur.
Seharusnya:
RS 94 Umat tidak diizinkan mengambil sendiri- apalagi meneruskan kepada orang lain- Hosti Kudus atau Piala kudus.
RS 104 Umat yang menyambut, tidak diberi izin untuk mencelupkan sendiri hosti ke dalam piala; tidak boleh juga ia menerima hosti yang sudah dicelupkan itu pada tangannya…..
PUMR 160 Umat tidak diperkenankan mengambil sendiri roti kudus atau piala, apalagi saling memberikannya antar mereka. Umat menyambut entah sambil berlutut atau sambil berdiri, sesuai dengan ketentuan Konferensi Uskup…
Pada hakekatnya Komuni adalah sesuatu yang “diberikan” oleh Kristus: “Terimalah dan makanlah inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi-Mu…. Terimalah dan minumlah, inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagimu….”. Jadi bukan sesuatu yang dapat diambil sendiri.
2. Pengantin saling menerimakan Komuni.
Seharusnya, tidak boleh:
RS 94 Umat tidak diizinkan mengambil sendiri- apalagi meneruskan kepada orang lain- Hosti Kudus atau Piala kudus. Dalam konteks ini harus ditinggalkan juga penyimpangan di mana kedua mempelai saling menerimakan Komuni dalam misa perkawinan.
Ekaristi kudus adalah kurban Kristus, dan diberikan oleh Kristus (melalui imam ataupun petugas pembagi Komuni tak lazim yang diberi tugas tersebut), sehingga bukan untuk saling diterimakan oleh umat sendiri.
3. Umat yang menerima Komuni dengan tangan, tidak melakukan sikap penghormatan sebelum menerimanya.
Seharusnya:
PUMR 160 ….Tetapi, kalau menyambut sambil berdiri, dianjurkan agar sebelum menyambut Tubuh (dan Darah) Tuhan mereka menyatakan tanda hormat yang serasi, sebagaimana ditentukan dalam kaidah- kaidah mengenai komuni.
Adalah baik jika sesaat sebelum menyambut Komuni umat menundukkan kepala, tanda penghormatan kepada Kristus Tuhan yang hadir di dalamnya.
4. Patena sudah jarang digunakan.
Seharusnya:
RS 93 Patena Komuni untuk umat hendaknya dipertahankan, demi menghindarkan bahaya jatuhnya hosti kudus atau pecahannya.
5. Umat tidak menjawab “Amin” pada perkataan Romo, “Tubuh Kristus” sebelum menerima hosti.
Seharusnya:
PUMR 287 Kalau komuni dua rupa dilaksanakan dengan mencelupkan hosti ke dalam anggur, tiap penyambut, sambil memegang patena di bawah dagu, menghadap imam yang memegang piala. Di samping imam berdiri pelayan yang memegang bejana kudus berisi hosti. Imam mengambil hosti, mencelupkan sebagian ke dalam piala, memperlihatkannya kepada penyambut sambil berkata: Tubuh dan Darah Kristus. Penyambut menjawab: Amin, lalu menerima hosti dengan mulut, dan kemudian kembali ke tempat duduk.
6. Petugas Pembagi Komuni Tak Lazim (atau dikenal umat dengan istilah pro-diakon) membagi Komuni, Pastor malah duduk.
Seharusnya:
RS 154 Seperti sudah dinyatakan, “pelayan yang selaku pribadi Kristus dapat melaksanakan sakramen Ekaristi, hanyalah Imam yang ditahbiskan secara sah” (lih. KHK Kan 900, 1) Karena itu, istilah “pelayan Ekaristi: hanya dapat diterapkan pada seorang Imam. Di samping itu, berdasarkan pentahbisan suci, pelayan-pelayan yang lazim untuk memberi komuni adalah Uskup, Imam dan Diakon….
RS 151 Hanya kalau sungguh perlu, boleh diminta bantuan pelayan-pelayan tak lazim dalam perayaan liturgi. Permohonan akan bantuan yang demikian bukannya dimaksudkan demi menunjang partisipasi umat, melainkan, karena kodratnya, bersifat pelengkap dan darurat…..
RS 152 Jabatan- jabatan yang semata- mata pelengkap ini jangan dipergunakan untuk menjatuhkan pelayanan asli oleh para Imam demikian rupa…..
RS 157 ….Tidak dapat dibenarkan kebiasaan para Imam yang, walaupun hadir pada perayaan itu, tidak membagi komuni dan menyerahkan tugas ini kepada orang-orang awam.
[Bersambung3] | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 23rd November 2012, 13:09 | |
| Pelanggaran dalam hal musik liturgis:
1. Dinyanyikannya lagu-lagu pop rohani dalam perayaan EkaristiSeharusnya: Tra le Sollecitudini 1 Musik liturgis (sacred music)… mengambil bagian dalam ruang lingkup umum liturgi, yaitu kemuliaan Tuhan, pengudusan dan pengajaran umat beriman. Musik liturgis memberi kontribusi kepada keindahan dan keagungan upacara gerejawi, dan karena tujuan prinsipnya adalah untuk melingkupi teks liturgis dengan melodi yang cocok demi pemahaman umat beriman, tujuan utamanya adalah untuk menambahkan dayaguna-nya kepada teks, agar melaluinya umat dapat lebih terdorong kepada devosi dan lebih baik diarahkan kepada penerimaan buah-buah rahmat yang dihasilkan oleh perayaan misteri-misteri yang paling kudus tersebut. Tra le Sollecitudini 2 Karena itu musik liturgis (sacred music) … harus kudus, dan harus tidak memasukkan segala bentuk profanitas, tidak hanya di dalam musik itu sendiri, tetapi juga di dalam cara pembawaannya oleh mereka yang memainkannya. Tra le Sollecitudini 5 Gereja telah selalu mengakui dan menyukai kemajuan dalam hal seni, dan menerima bagi pelayanan agama semua yang baik dan indah yang ditemukan oleh para pakar yang ada sepanjang sejarah — namun demikian, selalu sesuai dengan kaidah- kaidah liturgi. Karena itu musik modern juga diterima Gereja, sebab musik tersebut menyelesaikan komposisi dengan keistimewaan, keagungan dan kedalaman, sehingga bukannya tak layak bagi fungsi-fungsi liturgis. Namun karena musik modern telah timbul kebanyakan untuk melayani penggunaan profan, maka perhatian yang khusus harus diberikan sehubungan dengan itu, agar komposisi musik dengan gaya modern yang diterima oleh Gereja tidak mengandung apapun yang profan, menjadi bebas dari sisa-sisa motif yang diangkat dari teater, dan tidak disusun bahkan di dalam bentuk- bentuk teatrikal seperti cara menyusun lagu- lagu profan. Harus dibedakan bahwa untuk lagu-lagu liturgis, lagu bukan hanya sebagai ungkapan perasaan tetapi ungkapan iman (lex orandi lex credendi). 2. Adanya tari- tarian yang menyerupai pertunjukan/ performance diadakan dalam perayaan Ekaristi, kemudian diikuti dengan tepuk tangan umat.Seharusnya: RS 78 … Perlu dihindarkan suatu Perayaan Ekaristi yang hanya dilangsungkan sebagai pertunjukan atau menurut gaya upacara-upacara lain, termasuk upacara-upacara profan: agar Ekaristi tidak kehilangan artinya yang otentik. Direktorium tentang Kesalehan Umat dan Liturgi 17 …. Di kalangan sejumlah suku, nyanyian secara naluriah terkait dengan tepuk tangan, gerak tubuh secara ritmis, dan bahkan tarian. Ini semua adalah bentuk lahiriah dari gejolak batin dan merupakan bagian dari tradisi suku ….Jelas, itu hendaknya menjadi ungkapan tulus doa jemaat dan tidak sekedar menjadi tontonan… Paus Benediktus XVI dalam The Spirit of the Liturgy (San Francisco: Ignatius Press, 2000), p. 198: “Adalah suatu kekacauan untuk mencoba membuat liturgi menjadi “menarik” dengan memperkenalkan tarian pantomim (bahkan sedapat mungkin ditarikan oleh grop dansa ternama), yang sering kali (dan benar, dari sudut pandang profesionalisme) berakhir dengan applause -tepuk tangan. Setiap kali tepuk tangan terjadi di tengah liturgi yang disebabkan oleh semacam prestasi manusia, itu adalah tanda yang pasti bahwa esensi liturgi telah secara total hilang, dan telah digantikan dengan semacam pertunjukan religius. Atraksi sedemikian akan memudar dengan cepat- ia tak dapat bersaing di arena pertunjukan untuk mencapai kesenangan (leisure pursuits), dengan memasukkan tambahan berbagai bentuk gelitik religius.” Kardinal Arinze menjelaskannya demikian: bahwa pada budaya- budaya tertentu (yaitu di Afrika dan Asia), tarian menjadi bagian yang tak terpisahkan dari cara penyembahan, namun gerakan ini adalah ‘graceful movement‘ untuk menunjukkan suka cita dan penghormatan, dan bukan ‘performance‘. Dalam budaya ini, gerakan tersebut dapat diadakan dalam prosesi perayaan Ekaristi, namun bukan sebagai pertunjukan. Sedangkan di tempat- tempat lain di mana tarian tidak menjadi bagian dari penyembahan/ penghormatan (seperti di Eropa dan Amerika) maka memasukkan tarian ke dalam perayaan Ekaristi menjadi tidak relevan. Untuk mendengarkan penjelasan Kardinal Arinze tentang hal ini, silakan klik. 3. Band masuk gereja dan digunakan sebagai alat musik liturgi.Seharusnya: Tra le Sollecitudini 19 Penggunaan alat musik piano tidak diperkenankan di gereja, sebagaimana juga alat musik yang ribut atau berkesan tidak serius (frivolous), seperti drum, cymbals, bells dan sejenisnya. Tra le Sollecitudini 20 Dilarang keras menggunakan alat musik band di dalam gereja, dan hanya di dalam kondisi- kondisi khusus dengan persetujuan Ordinaris dapat diizinkan penggunaan alat musik tiup, yang terbatas jumlahnya, dengan penggunaan yang bijaksana, sesuai dengan ukuran tempat yang tersedia dan komposisi dan aransemen yang ditulis dengan gaya yang sesuai, dan sesuai dalam segala hal dengan penggunaan organ. Maka diperlukan izin khusus untuk menggunakan alat-alat musik lain, terutama jika alat tersebut dapat memberikan efek ribut/ keras, dan berkesan profan/ tidak serius. Dikutip dari [You must be registered and logged in to see this link.] | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 23rd November 2012, 13:38 | |
| Nice post om Mod | |
| | | hello kitty Calon Perwira
Jumlah posting : 305 Join date : 28.10.12 Lokasi : Lawang
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 23rd November 2012, 14:36 | |
| wauuuwww..tidak menyangka aturannya se-kompleks itu.. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 23rd November 2012, 14:36 | |
| - bruce wrote:
- Nice post om Mod
Sepakat. Sekalian peneguhan kedewasaan iman, dan kedewasaan fisik (jangan bilang menjelang uzur, ya?). Dan yang terutama, pengukuhan ke-romo-an. :) | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 23rd November 2012, 14:46 | |
| - Husada wrote:
- bruce wrote:
- Nice post om Mod
Sepakat. Sekalian peneguhan kedewasaan iman, dan kedewasaan fisik (jangan bilang menjelang uzur, ya?). Dan yang terutama, pengukuhan ke-romo-an. :) Hushhh .... Bagi Cinzano tidak mengenal kata uzur .......... Hanya mengenal Mazmur .......... [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 23rd November 2012, 15:25 | |
| - cinzano wrote:
- Hushhh ....
Bagi Cinzano tidak mengenal kata uzur .......... Hanya mengenal Mazmur .......... [You must be registered and logged in to see this image.] Mazmur dengan makmur, to? Puji Jesus. | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 23rd November 2012, 16:26 | |
| - Husada wrote:
- cinzano wrote:
- Hushhh ....
Bagi Cinzano tidak mengenal kata uzur .......... Hanya mengenal Mazmur .......... [You must be registered and logged in to see this image.] Mazmur dengan makmur, to? Puji Jesus. Aminnn Mod .. Thanks.... [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 27th November 2012, 19:42 | |
|
Semisal ada Pastor yang memimpin misa dan melakukan pelanggaran Liturgi.
Berani enggak ya .... teman2 menegurnya :)
| |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 28th November 2012, 08:12 | |
| - cinzano wrote:
- Semisal ada Pastor yang memimpin misa dan melakukan pelanggaran Liturgi.
Berani enggak ya .... teman2 menegurnya :) Saya pikir, yang penting adalah spiritnya, bukan seremonialnya. Walaupun untuk seremonial itu ada prosedur, kalau prosedur itu tertabarak hal-hal remeh temeh, sepanjang spiritnya untuk mengenang misteri wafat, kebangkitan, dan menantikan kedatangan Sang Juru Selamat, saya pikir, tidak perlu ditegur. Cukup menyampaikannya secara tertutup kepada dewan paroki. Kalau menegur langsung, akan sulit menghindar dari tuduhan, "Cari muka". Bayangin, muka yang selalu nempel di kepala dicari-cari. Lucu jadinya, seperti profesor yang mencari kaca matanya yang ternyata ditaruh di kepala, dinaikkan dari mata. :) | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 28th November 2012, 08:22 | |
| - Husada wrote:
- cinzano wrote:
- Semisal ada Pastor yang memimpin misa dan melakukan pelanggaran Liturgi.
Berani enggak ya .... teman2 menegurnya :) Saya pikir, yang penting adalah spiritnya, bukan seremonialnya. Walaupun untuk seremonial itu ada prosedur, kalau prosedur itu tertabarak hal-hal remeh temeh, sepanjang spiritnya untuk mengenang misteri wafat, kebangkitan, dan menantikan kedatangan Sang Juru Selamat, saya pikir, tidak perlu ditegur. Cukup menyampaikannya secara tertutup kepada dewan paroki.
Kalau menegur langsung, akan sulit menghindar dari tuduhan, "Cari muka". Bayangin, muka yang selalu nempel di kepala dicari-cari. Lucu jadinya, seperti profesor yang mencari kaca matanya yang ternyata ditaruh di kepala, dinaikkan dari mata. :) Hiiihiihi... Kirim surat kaleng ya Mod | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 28th November 2012, 08:42 | |
| - cinzano wrote:
- Hiiihiihi...
Kirim surat kaleng ya Mod Bukan surat kaleng juga. Itu mah tindakan pengecut, dan kurang bertanggung jawab. Datangi Dewan Paroki, bicarakan empat mata. Kecil kemungkinan DP tidak memperthatikannya. Malah, kalau mungkin, DP akan segera mengundang sang Pastor untuk bicara enam mata. :) Kalau si umat punya referensi literatur yang valid, saya kira, akan berterima dengan baik. Atau, apakah Cinzan punya pengalaman tertolak oleh DP? :) | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 28th November 2012, 08:48 | |
| - Husada wrote:
- cinzano wrote:
- Hiiihiihi...
Kirim surat kaleng ya Mod Bukan surat kaleng juga. Itu mah tindakan pengecut, dan kurang bertanggung jawab.
Datangi Dewan Paroki, bicarakan empat mata. Kecil kemungkinan DP tidak memperthatikannya. Malah, kalau mungkin, DP akan segera mengundang sang Pastor untuk bicara enam mata. :) Kalau si umat punya referensi literatur yang valid, saya kira, akan berterima dengan baik. Atau, apakah Cinzan punya pengalaman tertolak oleh DP? :) Hati hati 'bermain dengan DP', he he he. Saya teringat kisah sedih di paroki saya. Ketika paroki kami memiliki seorang romo dari Indonesia Timur, yang sangat bagus dan rajin berkunjung. Sang romo juga rupanya banyak membantu para pemuda dari daerahnya yang terlunta-lunta di Jakarta dengan cara ditampung di pastoran. Sayangnya, lingkungan paroki kami mayoritas adalah dari Yogya dan Jawa Tengah. Rupanya 'benturan budaya' seperti itu sulit diterima oleh para sesepuh DP. Maka meluncurlah surat ke Uskup, dengan hasil akhir sang romo yang sangat ramah dan simpatik itu, dipindahkan ke paroki lain di ujung Jakarta barat. | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 28th November 2012, 08:52 | |
| - Husada wrote:
- cinzano wrote:
- Hiiihiihi...
Kirim surat kaleng ya Mod Bukan surat kaleng juga. Itu mah tindakan pengecut, dan kurang bertanggung jawab.
Datangi Dewan Paroki, bicarakan empat mata. Kecil kemungkinan DP tidak memperthatikannya. Malah, kalau mungkin, DP akan segera mengundang sang Pastor untuk bicara enam mata. :) Kalau si umat punya referensi literatur yang valid, saya kira, akan berterima dengan baik. Atau, apakah Cinzan punya pengalaman tertolak oleh DP? :) Ahhh... enggak juga. Kalo saya pas ada kejadian seperti itu .... diam duduk manis..... :) | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 28th November 2012, 08:56 | |
| - bruce wrote:
- Hati hati 'bermain dengan DP', he he he. Saya teringat kisah sedih di paroki saya. Ketika paroki kami memiliki seorang romo dari Indonesia Timur, yang sangat bagus dan rajin berkunjung. Sang romo juga rupanya banyak membantu para pemuda dari daerahnya yang terlunta-lunta di Jakarta dengan cara ditampung di pastoran. Sayangnya, lingkungan paroki kami mayoritas adalah dari Yogya dan Jawa Tengah. Rupanya 'benturan budaya' seperti itu sulit diterima oleh para sesepuh DP. Maka meluncurlah surat ke Uskup, dengan hasil akhir sang romo yang sangat ramah dan simpatik itu, dipindahkan ke paroki lain di ujung Jakarta barat.
Saya kira, ada perbedaan antara kasus 'kesalahan dalam liturgi' yang disampaikan Cinzan dengan 'kesalahan pengelolaan pastoran' yang Bruce sampaikan. Cinzan mengemukakan 'budaya Gereja', sementara Bruce mengemukakan 'budaya suku bangsa'. Saya kira, DP di mana saja, akan memperlakukan tritmen yang berbeda atas kedua 'budaya' tersebut..
Terakhir diubah oleh Husada tanggal 28th November 2012, 09:08, total 1 kali diubah | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 28th November 2012, 08:59 | |
| [quote="Husada"] - bruce wrote:
- Husada wrote:
- Hati hati 'bermain dengan DP', he he he. Saya teringat kisah sedih di paroki saya. Ketika paroki kami memiliki seorang romo dari Indonesia Timur, yang sangat bagus dan rajin berkunjung. Sang romo juga rupanya banyak membantu para pemuda dari daerahnya yang terlunta-lunta di Jakarta dengan cara ditampung di pastoran. Sayangnya, lingkungan paroki kami mayoritas adalah dari Yogya dan Jawa Tengah. Rupanya 'benturan budaya' seperti itu sulit diterima oleh para sesepuh DP. Maka meluncurlah surat ke Uskup, dengan hasil akhir sang romo yang sangat ramah dan simpatik itu, dipindahkan ke paroki lain di ujung Jakarta barat.
Saya kira, ada perbedaan antara kasus 'kesalahan dalam liturgi' yang disampaikan Cinzan dengan 'kesalahan pengelolaan pastoran' yang Bruce sampaikan. Cinzan mengemukakan 'budaya Gereja', sementara Bruce mengemukakan 'budaya suku bangsa'. Saya kira, DP di mana saja, akan memperlakukan tritmen yang berbeda atas kedua 'budaya' tersebut.. Justru itu saya katakan, 'hati hati' jika 'bermain dengan DP', karena bisa terjadi like dan dislike, dan bisa dipergunakan sebagai alasan untuk membuat surat ke Uskup. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 28th November 2012, 09:20 | |
| - bruce wrote:
- Justru itu saya katakan, 'hati hati' jika 'bermain dengan DP', karena bisa terjadi like dan dislike, dan bisa dipergunakan sebagai alasan untuk membuat surat ke Uskup.
Mmm... betul. Jangan sedikit-sedikit ke DP, sedikit-sedikit ke DP, sedikit-sedikit ke DP. Ke DP mengapa sedikit-sedikit? Tapi kalo seperti yang Cinzan kemukakan itu, memang kurang elok kalau langsung ditegur di antara para umat. Akan menjatuhkan nama baik si Pastor di hadapan umat, seolah-olah si Pastor tidak menguasai SOP liturgi (walaupun nyatanya demikian, terbukti dari 'kesalahan' yang ditemukan Cinzan). Nah, agar 'kesalahan' itu tidak berkelanjutan, harus disampaikan untuk diambil tindakan koreksi. Agar koreksi tidak sampai menjatuhkan siapa-siapa, disampaikannya 'kesalahan' itu secara tertutup. Bila pastor merasa kebaikan koreksi itu lebih besar daripada namanya, saya menduga, justru materi itu akan disampaikan oleh pastor melalui homilinya kemudian hari. | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 28th November 2012, 10:56 | |
| - Husada wrote:
- bruce wrote:
- Justru itu saya katakan, 'hati hati' jika 'bermain dengan DP', karena bisa terjadi like dan dislike, dan bisa dipergunakan sebagai alasan untuk membuat surat ke Uskup.
Mmm... betul. Jangan sedikit-sedikit ke DP, sedikit-sedikit ke DP, sedikit-sedikit ke DP. Ke DP mengapa sedikit-sedikit?
Tapi kalo seperti yang Cinzan kemukakan itu, memang kurang elok kalau langsung ditegur di antara para umat. Akan menjatuhkan nama baik si Pastor di hadapan umat, seolah-olah si Pastor tidak menguasai SOP liturgi (walaupun nyatanya demikian, terbukti dari 'kesalahan' yang ditemukan Cinzan). Nah, agar 'kesalahan' itu tidak berkelanjutan, harus disampaikan untuk diambil tindakan koreksi. Agar koreksi tidak sampai menjatuhkan siapa-siapa, disampaikannya 'kesalahan' itu secara tertutup. Bila pastor merasa kebaikan koreksi itu lebih besar daripada namanya, saya menduga, justru materi itu akan disampaikan oleh pastor melalui homilinya kemudian hari. [You must be registered and logged in to see this image.]Setuju..... | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 28th November 2012, 14:57 | |
| - cinzano wrote:
- [You must be registered and logged in to see this image.]
Bah, ini bukan kaleng dan surat, melainkan "amplop kosong dan kaleng kosong" atau "kaleng kosong dan amplop kosong". | |
| | | slamet Tamtama
Jumlah posting : 12 Join date : 16.01.13
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 16th January 2013, 10:50 | |
| Shallom dan salam kenal
Maaf ikut nimbrung ya... Saya setuju dengan semua aturan tersebut diatas bro, karena hal itu tentu nya dimaksudkan untuk KEMULIAAN TUHAN SEMATA.
Tapi bolehkah dengan maksud KEMULIAAN TUHAN JUGA dengan sedikit memperpanjang lagu-lagu liturgi atau lagu yang disesuaikan liturgi ?(tentunya tidak megubah liturgi resmi yang telah ditentukan gereja)
Misalkan lagu yang bernada tenang : pujian dan peyembahan dalam PDKK. Hal ini mungkin bisa menjadi perdebatan...... tetapi ada baiknya juga dibawa dengan doa agar dapat dihasilkan yang terbaik.
Lagu-lagu TERTENTU dalam PDKK bisa saja DITOLAK MENTAH-MENTAH ATAU DIETRIMA
Mungkin ada tanggapan bagaimana dengan lagu lagu karismatik yang masuk dalam(belum masuk dalam lagu liturgi) liturgi yang sekarang pun mulai marak ? Apakah diperbolehkan ?
GBU
| |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 16th January 2013, 10:58 | |
| Sorry bro Slamet, maksudnya PDKK apakah Persekutuan Doa Katolik Karismatik?
Setahu saya, selama ini liturgi dalam gereja Katolik masih menggunakan lagu lagu dari Puji Syukur saja, belum ada tambahan. Sementara kalau untuk persekutuan doa, tentu bisa dan boleh saja.
Syalom | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 16th January 2013, 11:17 | |
| - bruce wrote:
- Setahu saya, selama ini liturgi dalam gereja Katolik masih menggunakan lagu lagu dari Puji Syukur saja, belum ada tambahan. Sementara kalau untuk persekutuan doa, tentu bisa dan boleh saja.
Protes. Untuk ini saya harus jadi 'protestan' karna kami masih menggunakan Madah Bakti. Kalau liturgi diartikan sebagai prosesi misa mulai dari ritus pembuka sampai ke perutusan, yang di antaranya ada pembagian hosti, menurut pengalaman saya, lagu-lagu komuni dimungkinkan untuk dipilih dari berbagai sumber, sepanjang dirasakan seirama atau sejiwa atau senuansa dengan ibadat yang sedang dirayakan. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik 16th January 2013, 11:27 | |
| - Husada wrote:
- bruce wrote:
- Setahu saya, selama ini liturgi dalam gereja Katolik masih menggunakan lagu lagu dari Puji Syukur saja, belum ada tambahan. Sementara kalau untuk persekutuan doa, tentu bisa dan boleh saja.
Protes. Untuk ini saya harus jadi 'protestan' karna kami masih menggunakan Madah Bakti.
Kalau liturgi diartikan sebagai prosesi misa mulai dari ritus pembuka sampai ke perutusan, yang di antaranya ada pembagian hosti, menurut pengalaman saya, lagu-lagu komuni dimungkinkan untuk dipilih dari berbagai sumber, sepanjang dirasakan seirama atau sejiwa atau senuansa dengan ibadat yang sedang dirayakan.
Oh iya betul, lagu sesudah komuni, biasanya bisa diisi dari lagu lagu rohani yang bisa dari luar, om. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik | |
| |
| | | | Beberapa Pelanggaran Liturgi dalam perayaan Ekaristi Kristen Katolik | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |