|
| Seharusnya kita malu | |
| | Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Seharusnya kita malu 6th December 2012, 13:31 | |
| - Quote :
- Surat Diego Mendieta untuk Tuhan Beredar di Twitter
Kamis, 06 Desember 2012 | 13:13 WIB
[You must be registered and logged in to see this image.] Surat tulisan tangan Diego Mendieta yang beredar di Twitter.
JAKARTA, KOMPAS.com - Tulisan tangan Diego Mendieta di selembar kertas yang diberi judul "Surat Diego Mendieta untuk Tuhan" beredar di Twitter, Kamis (6/12/2012) hari ini.
Dari penelusuran, surat tersebut pertama kali diungkapkan pengguna Twitter @wulansari_jav yang menyebut dirinya sebagai pemilik PT Javindo Sari Tama dan Javindo Agency Management serta FIFA Player's Agent.
"Kami temukan di kamar kostnya," tulis Wulansari. Surat tersebut ditulis pemain asal Paraguay itu dalam Bahasa Spanyol.
Berikut isi surat tersebut:
"Dios mil gracias por todo. Perdona mis pecados. Te amo y te necesito. Cubre con tu presioso manto. Sagra do a mi amada familia. Mis suenos. Mi proyecto devida amis amigos. Atodo aqueque te bus keynesesite que creaen ti."
Isi doa tersebut kurang lebih, ia berterima kasih kepada Tuhan atas semua yang diperolehnya saat ini. Ia juga meminta ampunan atas dosa-dosanya. Tak lupa, Diego Mendieta memohon perlindungan bagi keluarga dan orang-orang yang dicintainya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Diego Mendieta meninggal dunia karena sakit dalam usia 32 tahun di Rumah Sakit Dr Moewardi, Solo, Selasa (4/12/2012) dini hari, setelah dirawat beberapa hari. Diego dilaporkan mengalami masalah kesehatan sejak November lalu dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Ia pertama kali dirawat di RSI Yarsis Solo. Saat itu, ia didiagnosis menderita tifus dan dirawat hingga sepekan. Empat hari setelah pulang, ia kembali masuk rumah sakit. Kali ini, ia dirawat di PKU Muhammadiyah Solo. Setelah lima hari, penyakit Diego tak teridentifikasi. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi dan dirawat di sana hingga mengembuskan napas terakhir.
Ironisnya ia meninggal saat gajinya belum lunas dibayarkan sehingga tak bisa pulang ke Paraguay. Padahal, saat sakit ia sangat ingin pulang menemui keluarganya termasuk satu istri dan tiga anaknya dan kalaupun meninggal di tanah kelahirannya.
Kekurangan gajinya baru dibayar lunas setelah ia meninggal sebesar Rp 131 juta. Dengan rincian 4 bulan gaji Rp 21 juta x 4 bulan, kekurangan dan DP kontrak Diego senilai Rp 47 juta dan Rp 50 juta untuk kepulangan ke Paraguay. Apakah sebagai bangsa kita tidak malu? Apa bedanya kita dengan bangsa yang selalu kita caci maki karena ada TKI/TKW yang tidak dibayarkan gajinya dan pulang dalam peti mati? Siapa yang paling bertanggung jawab untuk urusan ini? | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu 6th December 2012, 15:57 | |
| Kalo membaca .... benar2 bikin hati sangat terenyuh....
Coba kalo itu terjadi pada diri kita sendiri.....atau sanak saudara kita....
Kalo memang benar gaji tidak dibayar dan tidak menyalahi kontraktual.
Hmmm..... *&^$%#$@# | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu 6th December 2012, 16:41 | |
| - cinzano wrote:
- Kalo membaca .... benar2 bikin hati sangat terenyuh....
Coba kalo itu terjadi pada diri kita sendiri.....atau sanak saudara kita....
Kalo memang benar gaji tidak dibayar dan tidak menyalahi kontraktual.
Hmmm..... *&^$%#$@# Yuup, padahal ini adalah pemain bola, bukan TKI/TKW. Bisa bangangkan apa jadinya kalau kebetulan Indonesia cukup makmur dan bisa import PRT asing? Mana lebih buruk dibanding orang Timur Tengah dan Malaysia? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu 6th December 2012, 17:01 | |
| - Quote :
- Diego Hanya Minta Setengah Gaji
Kamis, 06 Desember 2012 | 16:14 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika masih sakit, Diego Mendieta ditawari agennya tiket pulang ke Paraguay oleh agennya, tetapi Diego memilih bertahan menunggu gajinya dilunasi Persis Solo karena malu pulang tak bawa uang. Demikian disampaikan dua rekan Diego secara terpisah, Ndaru Tri Laksana dan Richard Careces.
Diego mengalami masalah kesehatan, yang belakangan diketahui karena virus Cytomegalovirus dan jamur Candidiasis, sejak awal November. Ia sempat dirawat di RSI Yarsis Solo dan PKU Muhammadiyah Solo sebelum dibawa ke Rumah Sakit Dr Moewardi Solo (RSDM) pada 27 November 2012. Ia dirawat di RSDM hingga mengembuskan napas terakhir pada Selasa (4/12/2012) dini hari WIB.
"Sebenarnya, agennya sudah menawarkan tiket pulang, tetapi dia memilih menunggu gajinya cair. Katanya, masa pulang kerja enggak bawa uang?" ujar Ndaru.
"Dibayar separuh saja sebenarnya dia mau, tetapi tak dikasih. Dia malu kalau pulang tak bawa uang," ujar Caceres. Caceres juga mengungkapkan bahwa ongkos Indonesia-Paraguay mencapai sekitar Rp 30 juta.
Diego masuk-keluar rumah sakit karena tak punya uang, karena tak menerima gaji dari Persis Solo selama empat bulan. Persis Solo baru memenuhi kewajiban mereka setelah Diego meninggal.
Persis Solo memberikan uang Rp 131 juta dengan rincian gaji empat bulan sebesar Rp 84 juta dan kekurangan uang muka kontrak senilai Rp 47 juta. Selain itu, ada tambahan Rp 50 juta untuk pulang ke Paraguay.
"Total uang yang harus kami bayar sebesar Rp 131 juta. Meski kesepakatan dengan pemain adalah sisa gaji akan dibayarkan 50 persen terlebih dahulu, khusus untuk Diego Mendieta, ini akan dibayarkan penuh seratus persen," ujar Manajer Persis Solo Totok Supriyanto.
"Ini jelas jadi pelajaran untuk sepak bola Indonesia. Adanya kendala gaji, dampaknya bisa seperti ini. Harus menjadi cambuk bagi PSSI," tambahnya.
Sumber :Tribunnews Ya Tuhan, sungguh malang nasib pemain bola yang satu ini. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu 6th December 2012, 20:07 | |
| Itu saking krisisnya pesepak bola dari penduduk 200 juta lebih. Pemain sakit-sakitanpun dipakai. Nah, mati kan? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu 7th December 2012, 09:56 | |
| - Quote :
- Belum Digaji 6 Bulan, Pemain Persipro Terancam Diusir dari Kontrakan
Penulis: Ferril Dennys | Jumat, 07 Desember 2012 | 09:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan klub yang belum membayar gaji pemainnya kembali muncul. Pemain asing Camara Abdoulaye Sekou belum menerima gaji selama enam bulan dari klubnya, Persipro Bond-U (Divisi Utama PSSI). Hal ini diungkapkan Manajer Umum Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Valentino Simanjuntak, kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2012).
Valentino mengaku menerima laporan dari Camara melalui pesan singkat bahwa gajinya belum dibayar oleh pihak klub. Akibat gajinya tak kunjung dibayar, Camara bersama istri dan anaknya terancam keluar dari rumah kontrakannya.
"Selamat siang bro, ini Camara. Maaf aku cuma mau kirim sms untuk disimpan karena aku sekarang terancam keluar rumah kontrakan bersama istri dan anak. Sudah lama pihak PSSI gak mau keluar solusi untuk aku dapat hak saya. Bisa simpan sms ini memorandum kalau saya mati atau terjadi apa-apa. Aku minta pihak APPI kalo hak saya keluar bisa kasih istri dan anak saya dari Ratna Mustika atau Probolinggo. Makasih banyak. Camara Abdoulaye Sekou," tulis Camara kepada APPI melalui pesan singkat yang kemudian diteruskan kepada Kompas.com.
Terkait hal ini, Valentino, mengaku akan berusaha keras membantu Camara. "Yang darurat, APPI berencana tolong dia dulu untuk bisa tinggal di kontrakannya sambil cari klub. Kami juga akan mencoba menyelesaikan dengan agennya (Mustika Ratu) yang bawa uangnya dan terakhir tentu minta pertanggungjawaban LPIS (Liga Prima Indonesia Sportindo)," tegas Valentino.
Camara bersama dua rekannya Syilla Mbamba dan Salomon Begondo pernah mengemis di depan Kantor Walikota Probolinggo pada Juli lalu. Ketiga pemain asing ini mengaku belum menerima gaji dan hanya menerima 15 persen dari nilai kontrak.
Editor : A. Wisnubrata Udaaaah, kalau ngga mampu bayar pemain asing, pakai saja anak dari kampung sendiri, jangan berlagak pakai pemain asing, tapi gaji ngga mampu bayar. Memalukan. Sir 34:22 Merampas nafkah sesamanya sama saja dengan membunuhnya, dan barangsiapa menahan upah buruhnya menumpahkan darah. | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu 7th December 2012, 10:05 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Belum Digaji 6 Bulan, Pemain Persipro Terancam Diusir dari Kontrakan
Penulis: Ferril Dennys | Jumat, 07 Desember 2012 | 09:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan klub yang belum membayar gaji pemainnya kembali muncul. Pemain asing Camara Abdoulaye Sekou belum menerima gaji selama enam bulan dari klubnya, Persipro Bond-U (Divisi Utama PSSI). Hal ini diungkapkan Manajer Umum Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Valentino Simanjuntak, kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2012).
Valentino mengaku menerima laporan dari Camara melalui pesan singkat bahwa gajinya belum dibayar oleh pihak klub. Akibat gajinya tak kunjung dibayar, Camara bersama istri dan anaknya terancam keluar dari rumah kontrakannya.
"Selamat siang bro, ini Camara. Maaf aku cuma mau kirim sms untuk disimpan karena aku sekarang terancam keluar rumah kontrakan bersama istri dan anak. Sudah lama pihak PSSI gak mau keluar solusi untuk aku dapat hak saya. Bisa simpan sms ini memorandum kalau saya mati atau terjadi apa-apa. Aku minta pihak APPI kalo hak saya keluar bisa kasih istri dan anak saya dari Ratna Mustika atau Probolinggo. Makasih banyak. Camara Abdoulaye Sekou," tulis Camara kepada APPI melalui pesan singkat yang kemudian diteruskan kepada Kompas.com.
Terkait hal ini, Valentino, mengaku akan berusaha keras membantu Camara. "Yang darurat, APPI berencana tolong dia dulu untuk bisa tinggal di kontrakannya sambil cari klub. Kami juga akan mencoba menyelesaikan dengan agennya (Mustika Ratu) yang bawa uangnya dan terakhir tentu minta pertanggungjawaban LPIS (Liga Prima Indonesia Sportindo)," tegas Valentino.
Camara bersama dua rekannya Syilla Mbamba dan Salomon Begondo pernah mengemis di depan Kantor Walikota Probolinggo pada Juli lalu. Ketiga pemain asing ini mengaku belum menerima gaji dan hanya menerima 15 persen dari nilai kontrak.
Editor : A. Wisnubrata
Udaaaah, kalau ngga mampu bayar pemain asing, pakai saja anak dari kampung sendiri, jangan berlagak pakai pemain asing, tapi gaji ngga mampu bayar. Memalukan.
Sir 34:22 Merampas nafkah sesamanya sama saja dengan membunuhnya, dan barangsiapa menahan upah buruhnya menumpahkan darah.
Ibarat mencetak mata uang ya Mod.. Kalo dulu setiap mencetak uang, disiapkan pula emas sebagai jaminannya. Enggak asal cetak. Demikian pula kontrak bola. Mestinya sebelum mengontrak pemain asing, sebelumnya harus siap uangnya dulu. Enggak asal bondo nekat... hehehehe | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu 7th December 2012, 10:16 | |
| - Quote :
- Ibarat mencetak mata uang ya Mod..
Kalo dulu setiap mencetak uang, disiapkan pula emas sebagai jaminannya. Enggak asal cetak.
Demikian pula kontrak bola. Mestinya sebelum mengontrak pemain asing, sebelumnya harus siap uangnya dulu.
Enggak asal bondo nekat... hehehehe Sepertinya yang memiliki jaminan emas cuma pemerintah US saja, entah yang lain. Kalau kita? He he he he he, apa iya punya jaminan? Mengenai 'bondo nekat' sepertinya memang adalah nama tengah bangsa kita, mod. he he he. Kalau dulu berjuang dengan bambu runcingpun berani, sementara kalau sekarang diartikan, kontrak permain asig dengan modal dengkulpun siapa takut. Tobaaat deh. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu 10th December 2012, 11:11 | |
| Hehheehheeehheeee... saya suka dengan pengistilahan nama tengah ini. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu 10th December 2012, 11:48 | |
| - Husada wrote:
- Hehheehheeehheeee... saya suka dengan pengistilahan nama tengah ini.
[You must be registered and logged in to see this link.] | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu 10th December 2012, 15:37 | |
| Malu, juga sudah semakin langka di Indonesia. Tidak tahu malu walaupun malu-maluin, adalah hal yang lazim dan lumrah. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Seharusnya kita malu | |
| |
| | | | Seharusnya kita malu | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |