|
| Mahabarata dan Hindu | |
| | |
Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 07:04 | |
| Di thread sebelah, bro Nothingman menjelaskan sekilas tentang kisah Mahabarata yang merupakan kisah dari agama Hindu (Veda).
Mungkin bisa dijabarkan di thread ini? Karena kisah Mahabarata sangat kuat tertanam dalam budaya Jawa dan pewayangan, bahkan Wali Songo menggunakan wayang untuk penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Walau sekarang sudah mulai mucul 'gerakan anti wayang' dalam Islam.
Sementara kalau kita lihat dan baca, memang banyak kisah kisah tentang kebajikan yang layak ditiru, begitu juga kisah kisah tentang kelicikan yang layak dihindari, oleh kita sebagai manusia. Sehingga bisa dikatakan kisah Mahabarata memiliki kebajikan yang bersifat universal.
Silahkan penjabarannya....
| |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 11:33 | |
| Ok bro Bruce, thanx anda telah memberikan tempat khusus utk mendiskusikan mslh ttg Mahabarata dan sekitar ajaran Hindu ini.. - bruce wrote:
Karena kisah Mahabarata sangat kuat tertanam dalam budaya Jawa dan pewayangan, bahkan Wali Songo menggunakan wayang untuk penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Walau sekarang sudah mulai mucul 'gerakan anti wayang' dalam Islam.
kisah Mahabarata emg ada beberapa versi, terlebih yg ada di Indonesia ini bro.. Aslinya kisah Mahabarata itu berasal dr India krn kisah2 yg ada diinspirasikan dr Kitab Suci agama mereka ya itu Regweda.. tp di Indonesia ada jg versi jawanya, sebagian besar diambil dr kisah aslinya yg dr India, tp ada jg yg merupakan tambahan sendiri yg asli karangan pribumi alias orang2 jawa itu bro.. makanya ada tokoh yg sedikit berbeda, dlm versi jawa kan ada tokoh Punokawan (Semar, Petruk, Gareng, Bagong), di versi aslinya yg dr India tidak ada tokoh2 tsb.. begitu pula dgn penamaan dr tokoh2 yg ada dlm Mahabarata ada sedikit perbedaan walaupun mengacu pd orang yg sama.. sy baru tau klo skrg muncul 'gerakan anti wayang' dlm Islam bro..?? apa sebabnya ya mereka melakukan hal itu, sebab wayang itu kan bisa dikatakan kebudayaan asli nenek moyang Indo, walaupun asal ceritanya dr daratan India.. - bruce wrote:
Sementara kalau kita lihat dan baca, memang banyak kisah kisah tentang kebajikan yang layak ditiru, begitu juga kisah kisah tentang kelicikan yang layak dihindari, oleh kita sebagai manusia. Sehingga bisa dikatakan kisah Mahabarata memiliki kebajikan yang bersifat universal.
klo kita baca kisah2 yg ada dlm kitab Ramayana dan Mahabarata itu, banyak sekali prinsip2 filosofis yg baik dan layak ditiru bro.. tp memang seperti kisah2 yg ada di Alkitab, yg jg menceritakan ttg kejahatan/keburukan2 sifat/prilaku manusia, dlm kisah2 Mahabarata dan Ramayana itu ada dan dpt kita temukan.. dan semua tokoh2/pribadi yg ada dlm kisah Mahabarata itu digambarkan jelas ttg sisi positif/kebaikan dan sisi negatif/kekurangannya bro baik yg berperan/karakter sbg antagonis(pihak yg jahat) dan sbg protagonis(pihak yg baik).. krn dlm diri setiap manusia pasti ada sisi positif/baik dan ada sisi negatif/buruknya.. dlm Kitab Ramayana dan Mahabarata katanya sih memang jg utk menggambarkan ttg tipe2 karakter/sifat2 dr seluruh manusia yg ada dibumi ini bro.. jd tentu aj kita yg diharapkan utk mengambil hikmah/kebijakan dlm kisah2 tsb, bukan utk meniru keburukan/kejahatannya.. nti penjelasan akn sy lanjutkan mulai dr sejarah/asal mula kisah2 Ramayana dan Mahabarata itu dibuat ya bro Bruce, jd rekan2 yg lain yg belum mengerti ttg kisah2 tsb bisa ikut menyimak dan memahami ttg kisah2 yg ada dlm kitab2 tsb, jd mereka akan ikut tertarik berdiskusi bersama kita disini.. Dan sekali lg sy ucapkan terimakasih kpd bro Bruce, yg telah bersedia menemani sy berdiskusi ttg masalah ini.. Syalom, | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 12:06 | |
| Tokoh dalam punakawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) konon sisipan saja, bro, jadi saat pertunjukan wayang sudah tengah malam, penonton mulai ngantuk, maka ditampilkan para punakawan itu untuk kembali menghangatkan suasana. Setahu saya, tokoh punakawan itu juga tidak 'mengganggu' cerita Mahabarata, karena hanya sisipan, dan tidak bersinggungan dengan kisah utamanya. Tetapi ada tokoh tokoh yang katanya tidak terdapat di Mahabarata asli, tetapi terdapat dalam Mahabarata 'ala' Jawa. Misalnya Gatotkaca (dan saudara saudaranya yang mirip tokoh superhero, he he he), apakah benar? Kalau benar, maka sejatinya tokoh superhero pertama bukanlah Superman, tetapi Gatotkaca. | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 13:10 | |
| - bruce wrote:
- Tokoh dalam punakawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) konon sisipan saja, bro, jadi saat pertunjukan wayang sudah tengah malam, penonton mulai ngantuk, maka ditampilkan para punakawan itu untuk kembali menghangatkan suasana.
Yupp, benar sekali bro tokoh punakawan memang sisipan aj.. tp dlm cerita pewayangan jawa dijelaskan detail ttg kelahiran/asal mula tokoh punakawan ini, dlm cerita itu sebenarnya mereka ini adlh titisan Dewa, yg diutus utk membimbing pihak pandawa, sampai akhirnya mereka dewasa.. klo nda salah Semar itu titisan Bhatara Ismaya yg konon adlh kakak dr Manikmaya/Bhatara Guru(pemimpin para Dewa di khayangan), dan karena kesalahan dr Bhatara Ismaya bersama kakaknya yg lain yg bernama Antaga, dulu ingin merebut kekuasaan Bhatara Guru sbg pimpinan para Dewa, akhirnya dia dikutuk turun kebumi mjd manusia, Ismaya mjd Semar dan Antaga mjd Togog.. - bruce wrote:
Setahu saya, tokoh punakawan itu juga tidak 'mengganggu' cerita Mahabarata, karena hanya sisipan, dan tidak bersinggungan dengan kisah utamanya. Tetapi ada tokoh tokoh yang katanya tidak terdapat di Mahabarata asli, tetapi terdapat dalam Mahabarata 'ala' Jawa. Misalnya Gatotkaca (dan saudara saudaranya yang mirip tokoh superhero, he he he), apakah benar? Kalau benar, maka sejatinya tokoh superhero pertama bukanlah Superman, tetapi Gatotkaca.
bukan seperti itu bro, klo sosok Gatotkaca memang benar ada dlm Kitab Mahabarata versi asli(India)nya, dan benar dia itu salah satu purtra dr Bhima dr istrinya Hidimbi/Arimbi.. kemudian Gatotkaca tewas dlm perang bharatayuda sewaktu melawan Karna/Adipati Karna.. tp dlm versi jawanya ada penambahan ttg seputar kisah kelahirannya aj bro, dimana dlm versi Jawa ketika kecil/bayi Gatotkaca telah memiliki kekuatan 'super', dan kekuatannya itu tidak terkontrol sehingga akhirnya supaya dpt mengasuhnya/membesarkan sampai dewasa akhirnya dewa Narada, memasukkan bayi Gatotkaca itu ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa. Para dewa kemudian melemparkan berbagai jenis senjata pusaka ke dalam kawah. Beberapa saat kemudian, Gatotkaca muncul ke permukaan sebagai seorang laki-laki dewasa. Segala jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke dalam dirinya. sehingga Gatotkaca memiliki kesaktian yg tiada tandingnya, dan tubuhnya kebal terhadap segala jenis senjata kecuali senjata "Kontawijaya", krn ketika Gatotkaca lahir tali pusatnya dipotong dgn sarung senjata konta tsb lalu sarung senjata itu masuk kedalam perutnya.. sedangkan senjata Kontawijaya itu akhirnya dimiliki ol. Adipati Karna (diceritakan ttg perebutan senjata Konta an. Karna dgn Arjuna yg sama menginginkan senjata tsb, tp Arjuna cm dpt sarungnya aj) yg ntinya bertempur dgn Gatotkaca dlm perang Bharatayuda.. makanya dia bisa tewas ditangan Karna itu bro.. itu versi Jawanya.. sedang versi India, memang benar Gatotkaca jg anak dr Bima dgn Hidimbi/Arimbi, sedang detail ttg kelahirannya tidak diceritakan detail seperti itu.. bedanya cm masalah seputar kelahiran aj, tidak diceritakan ttg perebutan senjata kontawijaya an. Arjuna dan Karna.. dlm versi aslinya senjata Kontawijaya yg dimiliki Karna itu merupakan anugrah dr Dewa Surya(leluhur Karna) krn baktinya Karna yg telah menyerahkan rompi pelindung dan anting2 yg dimiliki ol Karna ketika dia lahir kpd seorang Brahmana, pd hal dgn rompi pelindung dan anting2 tsb menjadikan Karna kebal terhadap segala senjata, tetapi krn ada Brahmana(pendeta) minta kpd Karna utk menyerahkan rompi dan anting2 itu akhirnya dia memberikannya.. konon katanya Brahmana ini adlh utusan/disuruh Krisna utk meminta rompi itu sebelum perang bharatayuda berlangsung, krn klo Karna masih menggunakan rompi dan anting2 itu, maka Arjuna tidak akan dapat mengalahkannya dlm medan perang.. krn rasa bakti Karna thdp Brahmana itu akhirnya Dewa Surya menganugrahi dia sebuah senjata yg sangat sakti yaitu Kontawijaya itu bro, tp krn senjata sakti itu cm hanya bisa digunakan utk satu kali saja, tujuan awalnya Karna akan menggunakan senjata tsb utk melawan Arjuna, tp ketika sebelum Arjuna maju kemedan perang, atas saran dr Krisna Gatotkaca yg disuruh maju bertempur duluan.. Gatotkaca pun sebenarnya tau klo dia tidak akan dpt mengalahkan Karna krn dia memiliki senjata yg sangat sakti itu.. tp dgn suka-rela dan gagah berani Gatotkaca tetap pergi bertempur melawan musuh yg tidak dpt dia kalahkan itu agar pamannya Arjuna bisa hidup dan tetap meneruskan perjuangannya.. krn sikap berani dan kegagahan Gatotkaca dimedan perang itu lah yg membuat dia dijuluki 'pahlawan super' shg membuat pujangga2 Jawa terkesan, sehingga menambahkan versinya sendiri.. begitu bro Bruce, kira2 kisah ttg Gatotkaca baik dlm versi Jawa dan versi India yg sy ketahui.. mungkin bro Bruce ada tanggapan atau ingin menambahi/mengoreksi keterangan dr sy itu.. Thx | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 13:47 | |
| Oh iya, sorry, saya keliru, saya ingat benar kisah tentang tewasnya Gatotkaca oleh senjata yang dilepaskan oleh Adipati Karna. Padahal Gatotkaca tahu bahwa ia 'pasti' tewas, dan ini juga sudah masuk dalam 'strategi' tempur, agar tidak jatuh korban yang lain. | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 14:27 | |
| - nothingman wrote:
- bruce wrote:
- Tokoh dalam punakawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) konon sisipan saja, bro, jadi saat pertunjukan wayang sudah tengah malam, penonton mulai ngantuk, maka ditampilkan para punakawan itu untuk kembali menghangatkan suasana.
Yupp, benar sekali bro tokoh punakawan memang sisipan aj.. tp dlm cerita pewayangan jawa dijelaskan detail ttg kelahiran/asal mula tokoh punakawan ini, dlm cerita itu sebenarnya mereka ini adlh titisan Dewa, yg diutus utk membimbing pihak pandawa, sampai akhirnya mereka dewasa.. klo nda salah Semar itu titisan Bhatara Ismaya yg konon adlh kakak dr Manikmaya/Bhatara Guru(pemimpin para Dewa di khayangan), dan karena kesalahan dr Bhatara Ismaya bersama kakaknya yg lain yg bernama Antaga, dulu ingin merebut kekuasaan Bhatara Guru sbg pimpinan para Dewa, akhirnya dia dikutuk turun kebumi mjd manusia, Ismaya mjd Semar dan Antaga mjd Togog..
Trims atas info nya.. Saya (atau lebih tepatnya Bapak saya dulu) juga tertarik dengan cerita pewayangan .. Memang yang saya tahu juga bahwa SangHyang Tunggal sebagai Dewa utama (cmiiw) dan memiliki 3 anak Batara Ismaya, Batara Antaga dan Batara Guru. Saya sendiri sangat kagum dengan tokoh Semar yang dikatakan sangat sakti (bahkan melebihi kesaktian Batara Guru), sangat Bijaksana, namun hidup sangat sederhana. usulan saja, nanti dibahas dari kisah ramayana, mahabarata, hingga peperangan kurusetra yah.. sehingga mungkin saya bisa lebih mengenal sosok yang saya pakai sebagai nickname saya :) I will keep my eyes on this topic .. Salam Damai | |
| | | Joan86 Calon Perwira
Jumlah posting : 278 Join date : 26.01.13
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 14:46 | |
| Ikuuut menyimak, karna walaupun aku keturunan asli orang Jawa, tapi aku sama sekali tidak tau tentang cerita `nenek moyang` soal wayang itu. jadi bisa dibilang aku ini orang jawa yang tidak tau adat. hi hi hi Ayoo masku dan teman2 yang ngerti cerita ini dijelaskan dengan detail dan lengkap doong ???? Syalom, | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 15:05 | |
| - Quote :
- Ayoo masku dan teman2 yang ngerti cerita ini dijelaskan dengan detail dan lengkap doong ????
Lhhooo ini malah minta suaminya ngedalang, he he he | |
| | | Joan86 Calon Perwira
Jumlah posting : 278 Join date : 26.01.13
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 15:25 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Ayoo masku dan teman2 yang ngerti cerita ini dijelaskan dengan detail dan lengkap doong ????
Lhhooo ini malah minta suaminya ngedalang, he he he Ya pokoknya semua aja yang mengerti dengan jelas cerita2 pewayangan itu, harus ikut jadi dalang disini, termasuk kak Bruce yang telah jd TS trit ini doong ayooo dong, kak Bruce teruskan lanjutkan cerita itu kalo bisa dari awalnya. eeh mana dulu sih yang lebih dulu kisah Ramayana dulu atau Mahabarata dulu ya ?? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 15:50 | |
| Waaa, saya sih penabuh gamelan aja sis, kalau dalangnya ya kakanda tercinta itu. He h he he | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 16:22 | |
| - bruce wrote:
- Waaa, saya sih penabuh gamelan aja sis, kalau dalangnya ya kakanda tercinta itu.
He h he he
whaaat.... jd sy disuruh jelasin seluruh kisah ttg Ramayana dan Mahabarata itu sendirian bro..?? secara lengkap pula..?? bisa sampe taun depan baru kelarnya jelasinnya bro.. ya kita sama2 saling melengkapi dan menjelaskan aja lah, dan tidak perlu sampai detail.. kita ambil kisah2 yg menarik yg jg bisa kita ambil hikmahnya aj.. klo mau edisi lengkapnya cari/baca aja sendiri buku2 ttg hal itu.. menjawab pertanyaan dr Joan, istriku tercinta.. sebenarnya klo dilihat dr kronologis dan alur ceritanya, yg pertama kali dibuat itu adlh kisah Ramayana terlebih dahulu, baru kemudian kisah Mahabarata.. dan sebenarnya kisah2 itu saling/ada keterkaitannya dimana dlm kisah Mahabarata ada diceritakan saat Bima (salah satu putera Pandawa) bertemu dgn leluhur/moyangnya Hanoman (Kera Putih yg bergabung dgn bala tentara Sri Rama sewaktu menyerang Kerajaan Alengka(sekarang Sri Lanka) yg diperintah ol Raja Raksasa yg bernama Rahwana yg jg telah mencuri dewi Shinta istri Sri Rama).. jd yg pertama kali dibuat itu ttg kisah Ramayana baru kemudian Mahabarata, dan kedua cerita tsb saling terkait.. | |
| | | Joan86 Calon Perwira
Jumlah posting : 278 Join date : 26.01.13
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 16:27 | |
| kalo gitu ayoo dimulai dengan kisah2 yang ada mulai dari cerita tentang Ramayana itu dulu ya mas, dan tolong ceritakan dari awalnya secara lengkap, jadi aku bisa tau tentang sejarah dan tradisi Jawa itu. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 16:40 | |
| Ramayana (dari bahasa Sanskerta: रामायण, Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan Rama") adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata. Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini. Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa kuna. Di India dalam bahasa Sanskerta, Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda sebagai berikut: Balakanda Ayodhyakanda Aranyakanda Kiskindhakanda Sundarakanda Yuddhakanda Uttarakanda Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh merupakan sisipan baru. Dalam bahasa Jawa Kuna, Uttarakanda didapati pula. Kitab Balakanda merupakan awal dari kisah Ramayana. Kitab Balakanda menceritakan Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi, dan Sumitra. Prabu Dasarata berputra empat orang, yaitu: Rama, Bharata, Lakshmana dan Satrughna. Kitab Balakanda juga menceritakan kisah Sang Rama yang berhasil memenangkan sayembara dan memperistri Sita, puteri Prabu Janaka. Kitab Ayodhyakanda berisi kisah dibuangnya Rama ke hutan bersama Dewi Sita dan Lakshmana karena permohonan Dewi Kekayi. Setelah itu, Prabu Dasarata yang sudah tua wafat. Bharata tidak ingin dinobatkan menjadi Raja, kemudian ia menyusul Rama. Rama menolak untuk kembali ke kerajaan. Akhirnya Bharata memerintah kerajaan atas nama Sang Rama. Kitab Aranyakakanda menceritakan kisah Rama, Sita, dan Lakshmana di tengah hutan selama masa pengasingan. Di tengah hutan, Rama sering membantu para pertapa yang diganggu oleh para rakshasa. Kitab Aranyakakanda juga menceritakan kisah Sita diculik Rawana dan pertarungan antara Jatayu dengan Rawana. Kitab Kiskindhakanda menceritakan kisah pertemuan Sang Rama dengan Raja kera Sugriwa. Sang Rama membantu Sugriwa merebut kerajaannya dari Subali, kakaknya. Dalam pertempuran, Subali terbunuh. Sugriwa menjadi Raja di Kiskindha. Kemudian Sang Rama dan Sugriwa bersekutu untuk menggempur Kerajaan Alengka. Kitab Sundarakanda menceritakan kisah tentara Kiskindha yang membangun jembatan Situbanda yang menghubungkan India dengan Alengka. Hanuman yang menjadi duta Sang Rama pergi ke Alengka dan menghadap Dewi Sita. Di sana ia ditangkap namun dapat meloloskan diri dan membakar ibukota Alengka. Kitab Yuddhakanda menceritakan kisah pertempuran antara laskar kera Sang Rama dengan pasukan rakshasa Sang Rawana. Cerita diawali dengan usaha pasukan Sang Rama yang berhasil menyeberangi lautan dan mencapai Alengka. Sementara itu Wibisana diusir oleh Rawana karena terlalu banyak memberi nasihat. Dalam pertempuran, Rawana gugur di tangan Rama oleh senjata panah sakti. Sang Rama pulang dengan selamat ke Ayodhya bersama Dewi Sita. Kitab Uttarakanda menceritakan kisah pembuangan Dewi Sita karena Sang Rama mendengar desas-desus dari rakyat yang sangsi dengan kesucian Dewi Sita. Kemudian Dewi Sita tinggal di pertapaan Rsi Walmiki dan melahirkan Kusa dan Lawa. Kusa dan Lawa datang ke istana Sang Rama pada saat upacara Aswamedha. Pada saat itulah mereka menyanyikan Ramayana yang digubah oleh Rsi Walmiki. Ringkasan Cerita Prabu Dasarata dari Ayodhya Wiracarita Ramayana menceritakan kisah Sang Rama yang memerintah di Kerajaan Kosala, di sebelah utara Sungai Gangga, ibukotanya Ayodhya. Sebelumnya diawali dengan kisah Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi, dan Sumitra. Dari Dewi Kosalya, lahirlah Sang Rama. Dari Dewi Kekayi, lahirlah Sang Bharata. Dari Dewi Sumitra, lahirlah putera kembar, bernama Lakshmana dan Satrugna. Keempat pangeran tersebut sangat gagah dan mahir bersenjata. Pada suatu hari, Rsi Wiswamitra meminta bantuan Sang Rama untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan para rakshasa. Setelah berunding dengan Prabu Dasarata, Rsi Wiswamitra dan Sang Rama berangkat ke tengah hutan diiringi Sang Lakshmana. Selama perjalanannya, Sang Rama dan Lakshmana diberi ilmu kerohanian dari Rsi Wiswamitra. Mereka juga tak henti-hentinya membunuh para rakshasa yang mengganggu upacara para Rsi. Ketika mereka melewati Mithila, Sang Rama mengikuti sayembara yang diadakan Prabu Janaka. Ia berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang Dewi Sita, puteri Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sita, Rama dan Lakshmana kembali pulang ke Ayodhya. Prabu Dasarata yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepada Rama. Atas permohonan Dewi Kekayi, Sang Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta kepada Bharata sedangkan Rama harus meninggalkan kerajaan selama 14 tahun. Bharata menginginkan Rama sebagai penerus tahta, namun Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan Lakshmana. Akhirnya Bharata memerintah Kerajaan Kosala atas nama Sang Rama. Rama hidup di hutan Dalam masa pengasingannya di hutan, Rama dan Lakshmana bertemu dengan berbagai raksasa, termasuk Surpanaka. Karena Surpanaka bernafsu dengan Rama dan Lakshmana, hidungnya terluka oleh pedang Lakshmana. Surpanaka mengadu kepada Rawana bahwa ia dianiyaya. Rawana menjadi marah dan berniat membalas dendam. Ia menuju ke tempat Rama dan Lakshmana kemudian dengan tipu muslihat, ia menculik Sinta, istri Sang Rama. Dalam usaha penculikannya, Jatayu berusaha menolong namun tidak berhasil sehingga ia gugur. Rama yang mengetahui istrinya diculik mencari Rawana ke Kerajaan Alengka atas petunjuk Jatayu. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Sugriwa, Sang Raja Kiskindha. Atas bantuan Sang Rama, Sugriwa berhasil merebut kerajaan dari kekuasaan kakaknya, Subali. Untuk membalas jasa, Sugriwa bersekutu dengan Sang Rama untuk menggempur Alengka. Dengan dibantu Hanuman dan ribuan wanara, mereka menyeberangi lautan dan menggempur Alengka. Rama menggempur Rawana Rawana yang tahu kerajaannya diserbu, mengutus para sekutunya termasuk puteranya – Indrajit – untuk menggempur Rama. Nasihat Wibisana (adiknya) diabaikan dan ia malah diusir. Akhirnya Wibisana memihak Rama. Indrajit melepas senjata nagapasa dan memperoleh kemenangan, namun tidak lama. Ia gugur di tangan Lakshmana. Setelah sekutu dan para patihnya gugur satu persatu, Rawana tampil ke muka dan pertarungan berlangsung sengit. Dengan senjata panah Brahmāstra yang sakti, Rawana gugur sebagai ksatria. Setelah Rawana gugur, tahta Kerajaan Alengka diserahkan kepada Wibisana. Sinta kembali ke pangkuan Rama setelah kesuciannya diuji. Rama, Sinta, dan Lakshmana pulang ke Ayodhya dengan selamat. Hanuman menyerahkan dirinya bulat-bulat untuk mengabdi kepada Rama. Ketika sampai di Ayodhya, Bharata menyambut mereka dengan takzim dan menyerahkan tahta kepada Rama [You must be registered and logged in to see this link.] | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| | | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 16:49 | |
| Satu yang mengganjal dari kisah Ramayana itu, yakni ini : - Quote :
- Setelah Rawana gugur, tahta Kerajaan Alengka diserahkan kepada Wibisana. Sinta kembali ke pangkuan Rama setelah kesuciannya diuji.
Seingat saya, diuji dengan dibakar (cmiiw). Bayangkan kasus dimana seorang istri diculik, dan ketika berhasil dibebaskan, masih dicurigai kalau telah 'diperkosa' oleh penculik. Hal ini tentu menjadi preseden buruk terhadap korban penculikan (perkosaan), sudah menjadi korban, justru diberi stigma tidak lagi 'bersih' Ada komentar ? | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 18:11 | |
| - bruce wrote:
- Satu yang mengganjal dari kisah Ramayana itu, yakni ini :
- Quote :
- Setelah Rawana gugur, tahta Kerajaan Alengka diserahkan kepada Wibisana. Sinta kembali ke pangkuan Rama setelah kesuciannya diuji.
Seingat saya, diuji dengan dibakar (cmiiw).
Bayangkan kasus dimana seorang istri diculik, dan ketika berhasil dibebaskan, masih dicurigai kalau telah 'diperkosa' oleh penculik.
Hal ini tentu menjadi preseden buruk terhadap korban penculikan (perkosaan), sudah menjadi korban, justru diberi stigma tidak lagi 'bersih'
Ada komentar ?
sy koreksi dikit ya bro Bruce.. sebenarnya ada beberapa versi yg menceritakan ttg kisah diuji/dibakarnya dewi Sinta ini.. salah satunya mengisahkan setelah Rama berhasil membunuh Rahwana, lalu Rama berusaha mencari dan menemukan dewi Sinta di tmp persembunyiannya, krn selama berada dikerjaan Alengka itu, sebenarnya Dewi Sinta disembunyikan ol adik Rahwana yg berupa manusia benama Gunawan wibisana, dia adik Rahwana yg menentang perbuatan kakaknya itu sewaktu menculik dewi Sinta, dan menganjurkan Rahwana utk meminta maaf dan mengembalikan dewi Sinta kpd Rama, krn jika berperang dgn Rama hanya akan menyebabkan kematian dan kehancuran Negara Alengka.. tp Rahwana menolak mentah2 usul dan nasehat adiknya itu, bahkan Rahwana berniat 'memperkosa'/menodai kesucian dewi Sinta agar Rama tidak mau lg menyelamatkan istrinya, dan dia ingin merusak moral/mental atau mempermalukan pasukan Rama dgn memberitahukan bahwa dewi Sinta telah diperkosa ol Rahwana.. ketika Gunawan Wibisana mengetahui niat jahat dr Rahwana itu, lalu ia berusaha menyembunyikan dewi Sinta, dan dgn kesaktian yg dimilikinya ia mengubah sekumpulan awan utk dijadikan seorang wanita yg diserupakan dgn wujud dewi Sinta.. lalu tiruan dewi Sinta itu ditempatkan ditempat dimana dewi Sinta ditahan.. jd ketika Rahwana mendatangi tempat ditahannya dewi Sinta yg ternyata sudah dipalsukan, dan kemudian Rahwana memperkosa dewi Sinta tiruan itu akhirnya dewi Sinta tiruan itu hamil dan melahirkan seorang anak laki2 yg dinamakan Indrajit atau Megananda (yg artinya anak awan), krn memang dilahirkan dr wanita yg berasal dr awan.. tp dewi Sinta yg sebenarnya tetap aman krn sudah disembunyikan lebih dulu ol Gunawan Wibisana.. Ketika Rahwana berhasil dikalahkan ol Rama, Gunawan Wibisana kembali ke Alengka utk menjemput dewi Sinta yg ditmp persembunyian itu, ketika menemui dewi Sinta dan mengajaknya menemui Rama suaminya, dewi Sinta sempat kuatir takutnya Rama akan menolak dirinya krn dianggap sudah tidak suci krn sebelumnya Rahwana telah mengabarkan kesemua orang bahwa dirinya telah diperkosa bahkan memiliki anak dr Rahwana.. dan utk membersihkan namanya yg sudah tercemar itu dewi Sinta berniat membuktikan kesuciannya dgn dibakar ke dlm api.. ketika mengetahui hal ini Rama sempat mencegah niat Sinta, dan dia berjanji tetap akan setia kpd istrinya itu walau apapun kondisi/keadaan dia setelah penawanan Rahwana.. tp dewi Sinta tetap berkeras hati membuktikan kesuciannya krn dia tidak ingin suami tercintanya itu kelak akan dicemooh orang banyak, krn adanya issue yg disebarkan ol Rahwana, dia mengatakan bahwa jika memang dirinya jujur dan benar2 masih suci, para dewa akan melindungi dirinya sehingga dia tidak akan terbakar.. jd akhirnya dia berhasil melalui cobaan itu krn selain memang benar dia masih suci, para dewa pun turut melindungi dewi Sinta atas baktinya dlm melindungi nama baik suaminya sang Rama itu bro.. versi lainnya ttg kisah ini adlh ketika sang Rama berhasil membawa pulang dewi Sinta kembali kekerajaannya Ayodya dan ketika dia mau dianggkat mjd Raja.. pd saat itu muncul desas-desus bahwa dewi Sinta sudah tidak suci lg, sehingga orang banyak menginginkan agar Rama membuang dewi Sinta.. dan dgn berat hati akhirnya Rama memang sempat membuang dan mengusir dewi Sinta dr kerajaan Ayodya kemudian dia menetap dipertapaan Resi Walmiki (pengarang Kitab Ramayana ini), tp krn setelah pembuangan itu Rama sangat bersedih krn merasa kehilangan permaisurinya dan dia tidak mau mencari permaisuri lain krn dulu pernah berjanji kpd Sinta bahwa dirinya tidak akan menikah dgn wanita lain selama Sinta msh hidup (jd ajaran utk bermonogami ada dlm hal ini bro).. krn depresi dan kesedihan itu Rama mengabaikan tugas2nya sbg Raja sehingga urusan kerajaan mjd kacau.. krn kejadian tsb, datanglah Resi Walmiki menemui Rama dan mengatakan/menyuruh Rama menemui dan membawa kembali dewi Sinta ke kerajaan Ayodya, dan utk menghindari tuduhan2 yg mengatakan dewi Sinta sudah tidak suci itu, sang Resi menyarankan agar Sinta diuji kesuciannya didepan rakyat Ayodya dgn cara dibakar itu bro.. dan akhirnya dewi Sinta selamat dan lulus ujian tsb, lalu dia kembali menemani Rama sbg permaisuri.. jd inti ajaran filosofisnya itu adlh tentang 'kesetiaan' diantara suami-istri bro, bukan pd peristiwa kecurigaan atas istri yg ditawan / telah diperkosa ol penculiknya seperti yg dialami ol dewi Sinta itu, selain itu adlh ttg rasa hormat sang Istri utk menghomati dan menjaga kehormatan suaminya dimata orang lain, dan juga ttg kesetiaan sang Rama yg tetap terus berjuang utk melindungi dan mempertahankan RTnya bersama sang istri walaupun istrinya itu pernah mengalami kejadian2 buruk selama diculik ol Rahwana.. itu beberapa ajaran moral dr kisah Rama dan Sinta, dan masih banyak pesan2 moralitas yg baik dlm kisah itu bro.. Syalom, | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 18:44 | |
| Oke, bro, itu karena kisah Ramayana mungkin menggunakan 'happy-ending' ala Hollywood, he he he. Apa yang terjadi kira-kira, jika Rahwana benar telah memperkosa Sinta? Ditinggal? Dibiarlan di Alengka? Diusir dari istana Rama (walau telah dibebaskan)? Karena bisa timbul juga 'kecurigaan', bahwa Rama menyerbu Alengka hanya karena ego nya yang tersentil, dimana istrinya diculik. Jadi bukan demi membebaskan Sinta. Seperti kisah penyerbuan Troya oleh Yunani, akibat sang permaisuri yunani (Helen), istri Argamemnon, yang dibawa lari (atas keinginan sendiri) oleh Paris, yang adalah adik dari Hector (Pangeran Troya). Jadi tujuan Argamemnon lebih ke arah balas dendam, kalau di Makassar adalah Siri, kalau di Madura disebut carok. | |
| | | Joan86 Calon Perwira
Jumlah posting : 278 Join date : 26.01.13
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 18:54 | |
| tuuuh kan cerita tentang kisah Rama dan Sinta ini sangat bagus dan menarik. jd ceritakan dari awal dan lengkap doong, jadi aku bisa bener2 mengerti tentang kisah itu. - nothingman wrote:
waduuuh, tobaat deh klo disuruh ceritain kisah Ramayana dr awal dan lengkapnya di forum ini...
atau nti aj ak ceritain dikamar, sebelum kita tidur pasti aku ceritakan dgn lengkap dan komplit-plit.. ok..?!
yaaah, kalo ceritanya dikamar sich nanti bisa tercampur dengan kisah tentang penciptaan manusia. hi hi hi nggak mauuuu, aku mau itu semua diceritakan diforum ini mas. buat kak Bruce, trims atas info yang sudah disampaikan diatas ya. Syalom | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 19:09 | |
| Sama sama sis, itu ringkasan dari sumber yang saya berikan itu. jauh lebih menarik anda baca kisah lengkapnya, atau bisa juga dari komik karangan R.A.Kosasih. | |
| | | Joan86 Calon Perwira
Jumlah posting : 278 Join date : 26.01.13
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 19:26 | |
| - bruce wrote:
- Sama sama sis, itu ringkasan dari sumber yang saya berikan itu. jauh lebih menarik anda baca kisah lengkapnya, atau bisa juga dari komik karangan R.A.Kosasih.
Yaaah, kalo gitu kan aku harus cari-cari dulu dong buku atau komiknya. lagian jaman sekarang dimana lagi kita bisa dapatkan komik2 tentang cerita pewayangan itu ?? kebanyakan komik2 yang ada dan dijual ditoko buku itu kan karangan luar dari Jepang dan Cina kebanyakan kak. aku juga bingung suamiku bisa tau tentang kisah pewayangan itu dari mana, sebab selama ini dia tidak pernah cerita tentang kisah2 itu. aku sih taunya dia dulu sempat giat mempelajari ajaran tetangga kita yang dari keturunan Ismail doang kak Bruce, dan selama ini yang diceritakan sama aku ya tentang ajaran tetangga itu. jadi kalo kak Bruce juga mengetahui tentang cerita2 Ramayana dan Mahabarata itu tolong dishare juga diforum ini dong, kali aja ada member lain yang juga tertarik atau ingin tau cerita itu lebih lengkap lagi ?? Thx. | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 21:29 | |
| - samiaji wrote:
Trims atas info nya.. Saya (atau lebih tepatnya Bapak saya dulu) juga tertarik dengan cerita pewayangan .. Memang yang saya tahu juga bahwa SangHyang Tunggal sebagai Dewa utama (cmiiw) dan memiliki 3 anak Batara Ismaya, Batara Antaga dan Batara Guru. Saya sendiri sangat kagum dengan tokoh Semar yang dikatakan sangat sakti (bahkan melebihi kesaktian Batara Guru), sangat Bijaksana, namun hidup sangat sederhana.
betul sekali bro Sam, dlm kisah pewayangan jawa emg benar Sanghyang Tunggal itu memiliki 3 putra seperti yg jg bro Sam sebutkan itu.. tp dibeberapa versi ada yg menyebutkan cm 2 orang yaitu Ismaya dan Manikmaya, dan ada versi lain yg menyebutkan ada 4 orang putra, dimana putranya yg satu lg itu adlh batara Narada, tp krn pd saat kejadian perebutan tahta Kahyangan itu Narada cm sekedar ikut2an dia tidak dihukum utk turun kebumi, tp tetap mjd dewa di khayangan yg tugasnya menyampaikan pesan2 dr para Dewa layaknya malaikat Gabriel/Jibril dlm keyakinan ajaran Kristen/Islam.. - samiaji wrote:
usulan saja, nanti dibahas dari kisah ramayana, mahabarata, hingga peperangan kurusetra yah.. sehingga mungkin saya bisa lebih mengenal sosok yang saya pakai sebagai nickname saya :) I will keep my eyes on this topic ..
Salam Damai klo sy nda salah nickname anda "Samiaji" itu jg merupakan nama lain atau gelar dari Yudhistira (anak pertama dr pandawa lima) yg terkenal krn sifat kejujuran dan kebijaksanaannya.. dan klo nda salah arti dr nama Samiaji itu adlh orang yg sangat rendah hati, menghormati dan menghargai orang lain.. benarkah apa yg sy sampaikan ini bro Sam..?? apakah itu artinya nama asli anda adlh Yudistira..?? Yah, sekalian aja bro Samiaji ikut serta dlm menyampaikan info ttg kisah2 Ramayana dan Mahabarata itu bro, jd kita nti bisa saling melengkapi dan mengkoreksi bila ada kesalahan.. jd jangan ragu dan malu2 utk menyampaikan info2 yg anda ketahui itu.. Syalom, | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 21:55 | |
| - Joan86 wrote:
Yaaah, kalo gitu kan aku harus cari-cari dulu dong buku atau komiknya. lagian jaman sekarang dimana lagi kita bisa dapatkan komik2 tentang cerita pewayangan itu ?? kebanyakan komik2 yang ada dan dijual ditoko buku itu kan karangan luar dari Jepang dan Cina kebanyakan kak.
aku juga bingung suamiku bisa tau tentang kisah pewayangan itu dari mana, sebab selama ini dia tidak pernah cerita tentang kisah2 itu. aku sih taunya dia dulu sempat giat mempelajari ajaran tetangga kita yang dari keturunan Ismail doang kak Bruce, dan selama ini yang diceritakan sama aku ya tentang ajaran tetangga itu. jadi kalo kak Bruce juga mengetahui tentang cerita2 Ramayana dan Mahabarata itu tolong dishare juga diforum ini dong, kali aja ada member lain yang juga tertarik atau ingin tau cerita itu lebih lengkap lagi ??
huuh, dasar jd orang kok males banget.. ya klo km emg tertarik cari aj bukunya sekalian waktu km jalan2 belanja itu, jangan cm toko2 aksesoris, salon, n toko pakaian aj yg km masukin.. sekali2 maen ke toko buku klo km nda mau beli ya cukup dibaca ditempat aj.. klo semua itu ditulis dan dibahas disini, bisa pd kram nih jari2 tangan krn kebanyakan ngetik.. huahahahahaha lg pula kisah Ramayana itu berjilid2, liat aj postingan bro Bruce diatas, begitu pula dgn Kisah Mahabarata banyak serinya.. ak dulu baca kisah2 itu sewaktu dirumah mendiang Mbah-ku yg tinggal d Jateng, trus sewaktu masih tinggal sm Ortu dulu ada tetangga penganut Hindu yg kebetulan anaknya dulu sempet jd 'incaran'ku (tp akhirnya gagal).. jd sewaktu proses pendekatan dulu ak sempet maen n deketin keluarganya, eh bapaknya punya buku2 cerita Ramayana dan Mahabarata itu, jd dulu ak pinjem sekalian mempelajari sedikit ajaran Hindu.. ya jelas aku nda pernah bahas soal ini lah, takutnya nti km ngamuk disangkanya ak banding2in dia sm km lage.. jd buat apa ak harus cari gara2 sm km cayangku... | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 22:09 | |
| Mahabharata Mahabharata (Sanskerta: महाभारत) adalah sebuah karya sastra kuno yang konon ditulis oleh Begawan Byasa atau Vyasa dari India. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa (asta = 8, dasa = 10, parwa = kitab). Namun, ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya merupakan kumpulan dari banyak cerita yang semula terpencar-pencar, yang dikumpulkan semenjak abad ke-4 sebelum Masehi. Secara singkat, Mahabharata menceritakan kisah konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu mereka sang seratus Korawa, mengenai sengketa hak pemerintahan tanah negara Astina. Puncaknya adalah perang Bharatayuddha di medan Kurusetra dan pertempuran berlangsung selama delapan belas hari. Di India ditemukan dua versi utama Mahabharata dalam bahasa Sanskerta yang agak berbeda satu sama lain. Kedua versi ini disebut dengan istilah "Versi Utara" dan "Versi Selatan". Biasanya versi utara dianggap lebih dekat dengan versi yang tertua. Mahābhārata merupakan kisah epik yang terbagi menjadi delapan belas kitab atau sering disebut Astadasaparwa. Rangkaian kitab menceritakan kronologi peristiwa dalam kisah Mahābhārata, yakni semenjak kisah para leluhur Pandawa dan Korawa (Yayati, Yadu, Puru, Kuru, Duswanta, Sakuntala, Bharata) sampai kisah diterimanya Pandawa di surga. Kitab Adiparwa berisi berbagai cerita yang bernafaskan Hindu, seperti misalnya kisah pemutaran Mandaragiri, kisah Bagawan Dhomya yang menguji ketiga muridnya, kisah para leluhur Pandawa dan Korawa, kisah kelahiran Rsi Byasa, kisah masa kanak-kanak Pandawa dan Korawa, kisah tewasnya rakshasa Hidimba di tangan Bhimasena, dan kisah Arjuna mendapatkan Dropadi. Kitab Sabhaparwa berisi kisah pertemuan Pandawa dan Korawa di sebuah balairung untuk main judi, atas rencana Duryodana. Karena usaha licik Sangkuni, permainan dimenangkan selama dua kali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa penyamaran selama 1 tahun. Kitab Wanaparwa berisi kisah Pandawa selama masa 12 tahun pengasingan diri di hutan. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah Arjuna yang bertapa di gunung Himalaya untuk memperoleh senjata sakti. Kisah Arjuna tersebut menjadi bahan cerita Arjunawiwaha. Kitab Wirataparwa berisi kisah masa satu tahun penyamaran Pandawa di Kerajaan Wirata setelah mengalami pengasingan selama 12 tahun. Yudistira menyamar sebagai ahli agama, Bhima sebagai juru masak, Arjuna sebagai guru tari, Nakula sebagai penjinak kuda, Sahadewa sebagai pengembala, dan Dropadi sebagai penata rias. Kitab Udyogaparwa berisi kisah tentang persiapan perang keluarga Bharata (Bharatayuddha). Kresna yang bertindak sebagai juru damai gagal merundingkan perdamaian dengan Korawa. Pandawa dan Korawa mencari sekutu sebanyak-banyaknya di penjuru Bharatawarsha, dan hampir seluruh Kerajaan India Kuno terbagi menjadi dua kelompok. Kitab Bhismaparwa merupakan kitab awal yang menceritakan tentang pertempuran di Kurukshetra. Dalam beberapa bagiannya terselip suatu percakapan suci antara Kresna dan Arjuna menjelang perang berlangsung. Percakapan tersebut dikenal sebagai kitab Bhagavad Gītā. Dalam kitab Bhismaparwa juga diceritakan gugurnya Resi Bhisma pada hari kesepuluh karena usaha Arjuna yang dibantu oleh Srikandi. Kitab Dronaparwa menceritakan kisah pengangkatan Bagawan Drona sebagai panglima perang Korawa. Drona berusaha menangkap Yudistira, namun gagal. Drona gugur di medan perang karena dipenggal oleh Drestadyumna ketika ia sedang tertunduk lemas mendengar kabar yang menceritakan kematian anaknya, Aswatama. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah gugurnya Abimanyu dan Gatotkaca. Kitab Karnaparwa menceritakan kisah pengangkatan Karna sebagai panglima perang oleh Duryodana setelah gugurnya Bhisma, Drona, dan sekutunya yang lain. Dalam kitab tersebut diceritakan gugurnya Dursasana oleh Bhima. Salya menjadi kusir kereta Karna, kemudian terjadi pertengkaran antara mereka. Akhirnya, Karna gugur di tangan Arjuna dengan senjata Pasupati pada hari ke-17. Kitab Salyaparwa berisi kisah pengangkatan Sang Salya sebagai panglima perang Korawa pada hari ke-18. Pada hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah ditinggal sekutu dan saudaranya, Duryodana menyesali perbuatannya dan hendak menghentikan pertikaian dengan para Pandawa. Hal itu menjadi ejekan para Pandawa sehingga Duryodana terpancing untuk berkelahi dengan Bhima. Dalam perkelahian tersebut, Duryodana gugur, tapi ia sempat mengangkat Aswatama sebagai panglima. Kitab Sauptikaparwa berisi kisah pembalasan dendam Aswatama kepada tentara Pandawa. Pada malam hari, ia bersama Kripa dan Kertawarma menyusup ke dalam kemah pasukan Pandawa dan membunuh banyak orang, kecuali para Pandawa. Setelah itu ia melarikan diri ke pertapaan Byasa. Keesokan harinya ia disusul oleh Pandawa dan terjadi perkelahian antara Aswatama dengan Arjuna. Byasa dan Kresna dapat menyelesaikan permasalahan itu. Akhirnya Aswatama menyesali perbuatannya dan menjadi pertapa. Kitab Striparwa berisi kisah ratap tangis kaum wanita yang ditinggal oleh suami mereka di medan pertempuran. Yudistira menyelenggarakan upacara pembakaran jenazah bagi mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada leluhur. Pada hari itu pula Dewi Kunti menceritakan kelahiran Karna yang menjadi rahasia pribadinya. Kitab Santiparwa berisi kisah pertikaian batin Yudistira karena telah membunuh saudara-saudaranya di medan pertempuran. Akhirnya ia diberi wejangan suci oleh Rsi Byasa dan Sri Kresna. Mereka menjelaskan rahasia dan tujuan ajaran Hindu agar Yudistira dapat melaksanakan kewajibannya sebagai Raja Kitab Anusasanaparwa berisi kisah penyerahan diri Yudistira kepada Resi Bhisma untuk menerima ajarannya. Bhisma mengajarkan tentang ajaran Dharma, Artha, aturan tentang berbagai upacara, kewajiban seorang Raja, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma meninggalkan dunia dengan tenang. Kitab Aswamedhikaparwa berisi kisah pelaksanaan upacara Aswamedha oleh Raja Yudistira. Kitab tersebut juga menceritakan kisah pertempuran Arjuna dengan para Raja di dunia, kisah kelahiran Parikesit yang semula tewas dalam kandungan karena senjata sakti Aswatama, namun dihidupkan kembali oleh Sri Kresna. Kitab Asramawasikaparwa berisi kisah kepergian Drestarastra, Gandari, Kunti, Widura, dan Sanjaya ke tengah hutan, untuk meninggalkan dunia ramai. Mereka menyerahkan tahta sepenuhnya kepada Yudistira. Akhirnya Resi Narada datang membawa kabar bahwa mereka telah pergi ke surga karena dibakar oleh api sucinya sendiri. Kitab Mosalaparwa menceritakan kemusnahan bangsa Wresni. Sri Kresna meninggalkan kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan. Arjuna mengunjungi Dwarawati dan mendapati bahwa kota tersebut telah kosong. Atas nasihat Rsi Byasa, Pandawa dan Dropadi menempuh hidup “sanyasin” atau mengasingkan diri dan meninggalkan dunia fana. Kitab Mahaprastanikaparwa menceritakan kisah perjalanan Pandawa dan Dropadi ke puncak gunung Himalaya, sementara tahta kerajaan diserahkan kepada Parikesit, cucu Arjuna. Dalam pengembaraannya, Dropadi dan para Pandawa (kecuali Yudistira), meninggal dalam perjalanan. Kitab Swargarohanaparwa menceritakan kisah Yudistira yang mencapai puncak gunung Himalaya dan dijemput untuk mencapai surga oleh Dewa Indra. Dalam perjalanannya, ia ditemani oleh seekor anjing yang sangat setia. Ia menolak masuk surga jika disuruh meninggalkan anjingnya sendirian. Si anjing menampakkan wujudnya yang sebenanrnya, yaitu Dewa Dharma. Ringkasan cerita Latar belakang Mahabharata merupakan kisah kilas balik yang dituturkan oleh Resi Wesampayana untuk Maharaja Janamejaya yang gagal mengadakan upacara korban ular. Sesuai dengan permohonan Janamejaya, kisah tersebut merupakan kisah raja-raja besar yang berada di garis keturunan Maharaja Yayati, Bharata, dan Kuru, yang tak lain merupakan kakek moyang Maharaja Janamejaya. Kemudian Kuru menurunkan raja-raja Hastinapura yang menjadi tokoh utama Mahabharata. Mereka adalah Santanu, Chitrāngada, Wicitrawirya, Dretarastra, Pandu, Yudistira, Parikesit dan Janamejaya. Para Raja India Kuno Mahabharata banyak memunculkan nama raja-raja besar pada zaman India Kuno seperti Bharata, Kuru, Parikesit (Parikshita), dan Janamejaya. Mahabharata merupakan kisah besar keturunan Bharata, dan Bharata adalah salah satu raja yang menurunkan tokoh-tokoh utama dalam Mahabharata. Kisah Sang Bharata diawali dengan pertemuan Raja Duswanta dengan Sakuntala. Raja Duswanta adalah seorang raja besar dari Chandrawangsa keturunan Yayati, menikahi Sakuntala dari pertapaan Bagawan Kanwa, kemudian menurunkan Sang Bharata, raja legendaris. Sang Bharata lalu menaklukkan daratan India Kuno. Setelah ditaklukkan, wilayah kekuasaanya disebut Bharatawarsha yang berarti wilayah kekuasaan Maharaja Bharata (konon meliputi Asia Selatan)[2]. Sang Bharata menurunkan Sang Hasti, yang kemudian mendirikan sebuah pusat pemerintahan bernama Hastinapura. Sang Hasti menurunkan Para Raja Hastinapura. Dari keluarga tersebut, lahirlah Sang Kuru, yang menguasai dan menyucikan sebuah daerah luas yang disebut Kurukshetra (terletak di negara bagian Haryana, India Utara). Sang Kuru menurunkan Dinasti Kuru atau Wangsa Kaurawa. Dalam Dinasti tersebut, lahirlah Pratipa, yang menjadi ayah Prabu Santanu, leluhur Pandawa dan Korawa. Kerabat Wangsa Kaurawa (Dinasti Kuru) adalah Wangsa Yadawa, karena kedua Wangsa tersebut berasal dari leluhur yang sama, yakni Maharaja Yayati, seorang kesatria dari Wangsa Chandra atau Dinasti Soma, keturunan Sang Pururawa. Dalam silsilah Wangsa Yadawa, lahirlah Prabu Basudewa, Raja di Kerajaan Surasena, yang kemudian berputera Sang Kresna, yang mendirikan Kerajaan Dwaraka. Sang Kresna dari Wangsa Yadawa bersaudara sepupu dengan Pandawa dan Korawa dari Wangsa Kaurawa Prabu Santanu dan keturunannya Prabu Santanu adalah seorang raja mahsyur dari garis keturunan Sang Kuru, berasal dari Hastinapura. Ia menikah dengan Dewi Gangga yang dikutuk agar turun ke dunia, namun Dewi Gangga meninggalkannya karena Sang Prabu melanggar janji pernikahan. Hubungan Sang Prabu dengan Dewi Gangga sempat membuahkan anak yang diberi nama Dewabrata atau Bisma. Setelah ditinggal Dewi Gangga, akhirnya Prabu Santanu menjadi duda. Beberapa tahun kemudian, Prabu Santanu melanjutkan kehidupan berumah tangga dengan menikahi Dewi Satyawati, puteri nelayan. Dari hubungannya, Sang Prabu berputera Sang Citrānggada dan Wicitrawirya. Citrānggada wafat di usia muda dalam suatu pertempuran, kemudian ia digantikan oleh adiknya yaitu Wicitrawirya. Wicitrawirya juga wafat di usia muda dan belum sempat memiliki keturunan. Atas bantuan Resi Byasa, kedua istri Wicitrawirya, yaitu Ambika dan Ambalika, melahirkan masing-masing seorang putera, nama mereka Pandu (dari Ambalika) dan Dretarastra (dari Ambika). Dretarastra terlahir buta, maka tahta Hastinapura diserahkan kepada Pandu, adiknya. Pandu menikahi Kunti kemudian Pandu menikah untuk yang kedua kalinya dengan Madrim, namun akibat kesalahan Pandu pada saat memanah seekor kijang yang sedang kasmaran, maka kijang tersebut mengeluarkan (Supata=Kutukan) bahwa Pandu tidak akan merasakan lagi hubungan suami istri, dan bila dilakukannya, maka Pandu akan mengalami ajal. Kijang tersebut kemudian mati dengan berubah menjadi wujud aslinya yaitu seorang pendeta. Kemudian karena mengalami kejadian buruk seperti itu, Pandu lalu mengajak kedua istrinya untuk bermohon kepada Hyang Maha Kuasa agar dapat diberikan anak. Lalu Batara guru mengirimkan Batara Dharma untuk membuahi Dewi Kunti sehingga lahir anak yang pertama yaitu Yudistira Kemudian Batara Guru mengutus Batara Indra untuk membuahi Dewi Kunti shingga lahirlah Harjuna, lalu Batara Bayu dikirim juga untuk membuahi Dewi Kunti sehingga lahirlah Bima, dan yang terakhir, Batara Aswin dikirimkan untuk membuahi Dewi Madrim, dan lahirlah Nakula dan Sadewa. Kelima putera Pandu tersebut dikenal sebagai Pandawa. Dretarastra yang buta menikahi Gandari, dan memiliki seratus orang putera dan seorang puteri yang dikenal dengan istilah Korawa. Pandu dan Dretarastra memiliki saudara bungsu bernama Widura. Widura memiliki seorang anak bernama Sanjaya, yang memiliki mata batin agar mampu melihat masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Keluarga Dretarastra, Pandu, dan Widura membangun jalan cerita Mahabharata. Pandawa dan Korawa Pandawa dan Korawa merupakan dua kelompok dengan sifat yang berbeda namun berasal dari leluhur yang sama, yakni Kuru dan Bharata. Korawa (khususnya Duryodana) bersifat licik dan selalu iri hati dengan kelebihan Pandawa, sedangkan Pandawa bersifat tenang dan selalu bersabar ketika ditindas oleh sepupu mereka. Ayah para Korawa, yaitu Dretarastra, sangat menyayangi putera-puteranya. Hal itu membuat ia sering dihasut oleh iparnya yaitu Sangkuni, beserta putera kesayangannya yaitu Duryodana, agar mau mengizinkannya melakukan rencana jahat menyingkirkan para Pandawa. Pada suatu ketika, Duryodana mengundang Kunti dan para Pandawa untuk liburan. Di sana mereka menginap di sebuah rumah yang sudah disediakan oleh Duryodana. Pada malam hari, rumah itu dibakar. Namun para Pandawa diselamatkan oleh Bima sehingga mereka tidak terbakar hidup-hidup dalam rumah tersebut. Usai menyelamatkan diri, Pandawa dan Kunti masuk hutan. Di hutan tersebut Bima bertemu dengan rakshasa Hidimba dan membunuhnya, lalu menikahi adiknya, yaitu rakshasi Hidimbi. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Gatotkaca. Setelah melewati hutan rimba, Pandawa melewati Kerajaan Panchala. Di sana tersiar kabar bahwa Raja Drupada menyelenggarakan sayembara memperebutkan Dewi Dropadi. Karna mengikuti sayembara tersebut, tetapi ditolak oleh Dropadi. Pandawa pun turut serta menghadiri sayembara itu, namun mereka berpakaian seperti kaum brahmana. Pandawa ikut sayembara untuk memenangkan lima macam sayembara, Yudistira untuk memenangkan sayembara filsafat dan tatanegara, Arjuna untuk memenangkan sayembara senjata Panah, Bima memenangkan sayembara Gada dan Nakula - Sadewa untuk memenangkan sayembara senjata Pedang. Pandawa berhasil melakukannya dengan baik untuk memenangkan sayembara. Dropadi harus menerima Pandawa sebagai suami-suaminya karena sesuai janjinya siapa yang dapat memenangkan sayembara yang dibuatnya itu akan jadi suaminya walau menyimpang dari keinginannya yaitu sebenarnya yang diinginkan hanya seorang Satriya. Setelah itu perkelahian terjadi karena para hadirin menggerutu sebab kaum brahmana tidak selayaknya mengikuti sayembara. Pandawa berkelahi kemudian meloloskan diri. sesampainya di rumah, mereka berkata kepada ibunya bahwa mereka datang membawa hasil meminta-minta. Ibu mereka pun menyuruh agar hasil tersebut dibagi rata untuk seluruh saudaranya. Namun, betapa terkejutnya ia saat melihat bahwa anak-anaknya tidak hanya membawa hasil meminta-minta, namun juga seorang wanita. Tak pelak lagi, Dropadi menikahi kelima Pandawa. Permainan dadu Agar tidak terjadi pertempuran sengit, Kerajaan Kuru dibagi dua untuk dibagi kepada Pandawa dan Korawa. Korawa memerintah Kerajaan Kuru induk (pusat) dengan ibukota Hastinapura, sementara Pandawa memerintah Kerajaan Kurujanggala dengan ibukota Indraprastha. Baik Hastinapura maupun Indraprastha memiliki istana megah, dan di sanalah Duryodana tercebur ke dalam kolam yang ia kira sebagai lantai, sehingga dirinya menjadi bahan ejekan bagi Dropadi. Hal tersebut membuatnya bertambah marah kepada para Pandawa. Untuk merebut kekayaan dan kerajaan Yudistira, Duryodana mengundang Yudistira untuk main dadu ini atas ide Sangkuni, hal ini dilakukan sebenarnya untuk menipu Pandawa mengundang Yudistira untuk main dadu dengan taruhan. Yudistira yang gemar main dadu tidak menolak undangan tersebut dan bersedia datang ke Hastinapura. Pada saat permainan dadu, Duryodana diwakili oleh Sangkuni sebagai bandar dadu yang memiliki kesaktian untuk berbuat curang. Permulaan permainan taruhan senjata perang, taruhan pemainan terus meningkat menjadi taruhan harta kerajaan, selanjutnya prajurit dipertaruhkan, dan sampai pada puncak permainan Kerajaan menjadi taruhan, Pandawa kalah habislah semua harta dan kerajaan Pandawa termasuk saudara juga dipertaruhkan dan yang terakhir istrinya Dropadi dijadikan taruhan. Dalam peristiwa tersebut, karena Dropadi sudah menjadi milik Duryodana, pakaian Dropadi ditarik oleh Dursasana karena sudah menjadi harta Duryodana sejak Yudistira kalah main dadu, namun usaha tersebut tidak berhasil membuka pakaian Dropadi, karena setiap pakaian dibuka dibawah pakaian ada pakaian lagi begitu terus tak habisnya berkat pertolongan gaib dari Sri Kresna. Karena istrinya dihina, Bima bersumpah akan membunuh Dursasana dan meminum darahnya kelak. Setelah mengucapkan sumpah tersebut, Dretarastra merasa bahwa malapetaka akan menimpa keturunannya, maka ia mengembalikan segala harta Yudistira yang dijadikan taruhan. Duryodana yang merasa kecewa karena Dretarastra telah mengembalikan semua harta yang sebenarnya akan menjadi miliknya, menyelenggarakan permainan dadu untuk yang kedua kalinya. Kali ini, siapa yang kalah harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun, setelah itu hidup dalam masa penyamaran selama setahun, dan setelah itu berhak kembali lagi ke kerajaannya. Untuk yang kedua kalinya, Yudistira mengikuti permainan tersebut dan sekali lagi ia kalah. Karena kekalahan tersebut, Pandawa terpaksa meninggalkan kerajaan mereka selama 12 tahun dan hidup dalam masa penyamaran selama setahun. Setelah masa pengasingan habis dan sesuai dengan perjanjian yang sah, Pandawa berhak untuk mengambil alih kembali kerajaan yang dipimpin Duryodana. Namun Duryodana bersifat jahat. Ia tidak mau menyerahkan kerajaan kepada Pandawa, walau seluas ujung jarum pun. Hal itu membuat kesabaran Pandawa habis. Misi damai dilakukan oleh Sri Kresna, namun berkali-kali gagal. Akhirnya, pertempuran tidak dapat dielakkan lagi. Pertempuran di Kurusetra Pandawa berusaha mencari sekutu dan ia mendapat bantuan pasukan dari Kerajaan Kekaya, Kerajaan Matsya, Kerajaan Pandya, Kerajaan Chola, Kerajaan Kerala, Kerajaan Magadha, Wangsa Yadawa, Kerajaan Dwaraka, dan masih banyak lagi. Selain itu para ksatria besar di Bharatawarsha seperti misalnya Drupada, Satyaki, Drestadyumna, Srikandi, Wirata, dan lain-lain ikut memihak Pandawa. Sementara itu Duryodana meminta Bisma untuk memimpin pasukan Korawa sekaligus mengangkatnya sebagai panglima tertinggi pasukan Korawa. Korawa dibantu oleh Resi Drona dan putranya Aswatama, kakak ipar para Korawa yaitu Jayadrata, serta guru Krepa, Kretawarma, Salya, Sudaksina, Burisrawas, Bahlika, Sangkuni, Karna, dan masih banyak lagi. Pertempuran berlangsung selama 18 hari penuh. Dalam pertempuran itu, banyak ksatria yang gugur, seperti misalnya Abimanyu, Drona, Karna, Bisma, Gatotkaca, Irawan, Raja Wirata dan puteranya, Bhagadatta, Susharma, Sangkuni, dan masih banyak lagi. Selama 18 hari tersebut dipenuhi oleh pertumpahan darah dan pembantaian yang mengenaskan. Pada akhir hari kedelapan belas, hanya sepuluh ksatria yang bertahan hidup dari pertempuran, mereka adalah: Lima Pandawa, Yuyutsu, Satyaki, Aswatama, Krepa dan Kretawarma. Penerus Wangsa Kuru Setelah perang berakhir, Yudistira dinobatkan sebagai Raja Hastinapura. Setelah memerintah selama beberapa lama, ia menyerahkan tahta kepada cucu Arjuna, yaitu Parikesit. Kemudian, Yudistira bersama Pandawa dan Dropadi mendaki gunung Himalaya sebagai tujuan akhir perjalanan mereka. Di sana mereka meninggal dan mencapai surga. Parikesit memerintah Kerajaan Kuru dengan adil dan bijaksana. Ia menikahi Madrawati dan memiliki putera bernama Janamejaya. Janamejaya menikahi Wapushtama (Bhamustiman) dan memiliki putera bernama Satanika. Satanika berputera Aswamedhadatta. Aswamedhadatta dan keturunannya kemudian memimpin Kerajaan Wangsa Kuru di Hastinapura. Untuk lebih lengkapnya, silahkan tengok [You must be registered and logged in to see this link.] | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 15th February 2013, 22:35 | |
| Ada kisah yang tidak diceritakan di atas, yang sebenarnya justru menampilkan sisi kemanusiaan dan konflik bathin. Seperti kisah bagaimana Bhisma yang adalah guru dari para Pandawa, tetapi karena Bhisma adalah warga Hastina, ia tetap setia pada tumpah darahnya, dan harus bertempur melawan murid murid yang sangat dikasihinya, sementara ia sadar, bahwa justru para Korawa yang dibelanya berada pada pihak yang keliru. Sehingga kelak ketika Bhisma tewas karena panah Arjuna, dimana ratusan anak panah Arjuna menembus Bhisma dan sekaligus menopangnya agar tubuhnya tidak tersentuh tanah. Kematian Bhisma ditangisi baik oleh Korawa maupun Pandawa yang notabene adalah musuhnya. Juga, bagaimana Gatotkaca sengaja diumpankan untuk menerima senjata Konta dari Adipati Karna, agar senjata itu tidak dipergunakan untuk melawan Arjuna, karena Arjuna di plot untuk membunuh Bhisma. Dan Gatotkaca dengan rela bersedia mati demi negaranya. | |
| | | cinzano Moderator
Jumlah posting : 2124 Join date : 26.10.12 Lokasi : Buaya City
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu 16th February 2013, 11:26 | |
|
Waa ...... ini cerita kesenangan saya.
Ikutan menyimak.....
[Only mods are allowed to see this image]
Karakter : a. Yudistira : Jujur dan sabar. b. Bima/Werkudoro : Jujur, tegas, disiplin, berani karena benar c. Arjuna : senang bertapa dan menuntut ilmu oleh karena itu sangat sakti d. Nakula : ahli dibidang pertanian dan kesejahteran rakyat e. Sadewa : ahli dibidang peternakan dan industri f. Sri Kresna : bijaksana, ahli strategi, antisipatif oleh karena itu sering dikatakan bisa mengerti sesuatu kejadian yang belum terjadi
Mr. Bruce = Arjuna Mr. Nothingman = Sri Kresna Mr. Husada = Bima
kekekekekekeeeee
| |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Mahabarata dan Hindu | |
| |
| | | | Mahabarata dan Hindu | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |