Adam dan Hawa

Adam adalah manusia pertama, yang diciptakan oleh Tuhan dari tanah liat, dihembuskan nafas hidup. Menjadi manusia yang hidup bahagia di taman Eden. Tidak mengenakan baju, hidup bersama binatang yang semua bersahabat, makan biji-bijian dan daun yang hijau.

Kemudian, dari rusuk Adam, diciptakanNya seorang penolong, seorang wanita, sebagai pasangan Adam, agar hidupnya lengkap. Mereka hidup bahagia di taman Eden. Hingga suatu hari, Hawa digoda iblis dalam wujud ular, untuk makan buah pengetahuan, yang adalah satu satunya buah yang terlarang untuk dipetik dan dimakan.

Pelanggaran terhadap larangan ini, mengakibatkan manusia jatuh dalam dosa, hubungan Tuhan sebagai pencipta dan manusia sebagai ciptaan menjadi rusak. Adam dan Hawa diusir keluar dari taman Eden untuk selamanya. Adam dan Hawa harus bekerja keras untuk makan, sakit untuk melahirkan.

Tuhan yang Mahakasih, merencanakan penebusan untuk mengembalikan hubungan yang rusak karena manusia memilih untuk jatuh dalam dosa, yakn pelanggaran terhadap larangan Tuhan. Tuhan menjanjikan PuteraNya sendiri sebagai penebus.

Itu adalah kisah yang kita bisa baca dari Alkitab dalam kitab Kejadian.


Ilmu pengetahuan manusia telah maju dengan sangat pesat saat ini. Pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri, tentang alam, tentang peninggalan kepurbakalaan, mengarah pada banyak hal yang sepertinya 'bertentangan' dengan apa yang tertulis di dalam kitab Kejadian.

Timbul pertanyaan.
Benarkah Adam dan Hawa literal ada sebagai manusia pertama?
Benarkah ada taman Eden di bumi ini?
Benarkah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, memetik dan memakan buah pengetahuan, dengan akibat keruntuhan seluruh keselamatan manusia?

Apa yang akan menjadi 'keberatan', jika Adam dan Hawa dianggap tidak secara literal tetapi secara simbolis ataupun filosofis?

Silahkan, para LTBer...

Bagi LTBers yang pernah mendalami Tradisi Suci, silahkan, berikan pencerahan bagi LTBers lainnya. Dalam suasana damai tentunya. Monggo.
[You must be registered and logged in to see this image.]

Husada wrote:

Bagi LTBers yang pernah mendalami Tradisi Suci, silahkan, berikan pencerahan bagi LTBers lainnya. Dalam suasana damai tentunya. Monggo.
[You must be registered and logged in to see this image.]

Tradisi Suci? Mengapa jadi berurusan dengan Tradisi Suci, om? Kalau menurut Alkitab, maka apa yang tertulis ya seperti itu, tidak ada penafsiran lain. Alkitab, Tradisi Suci, Magisterium adalah berhubungan dengan iman. Dan kalau sudah berurusan dengan iman, maka telan saja bulat bulat, tidak perlu dipertanyakan.

Sedangkan yang saya angkat adalah soal nalar dan akal sehat. Maka, jangan dijawab sudah tertulis di Alkitab, sudah disampaikan oleh Magisterium, terdapat dalam segala macam tulisan. Bukan itu yang diharapkan.

Jadi, mana reply anda om?

[You must be registered and logged in to see this image.]Kok GMB hari ini terkesan galak, ya? Apakah baru sarapan yang pedas-pedas? [You must be registered and logged in to see this image.]

Menurut Mat 1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus, total jenderal ada 42 keturunan dari Abraham sampai ke Jesus Kristus. Belum saya ketahui ada berapa keturunan dari Adam ke Abraham. Asumsikan saja 42 keturunan juga, sehingga dari Adam ke Jesus Kristus ada 84 keturunan.

Pada Kej 5:5 Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati, kita bulatkan saja menjadi 1.000 tahun (seperti harapan hidup Khairil Anwar). Sekarang, asumsikan lagi, satu keturunan sama dengan 1.000 tahun. Dengan demikian, dari Adam ke Jesus Kristus ada 84.000 tahun. Sementara. berdasarkan temuan-temuan arkheologi, ada peninggalan tempo doeloe yang telah berusia jutaan tahun.

Artinya, kurun waktu dari Adam sampai sekarang, belum sampai 100.000 tahun, sementara arkheolog sudah menemukan jejak benda/makhluk di bumi ini berumur jutaan tahun. Jadi, menurut saya, kisah-kisah di Perjanjian Lama itu adalah bahagian dari ajakan untuk beriman kepada Tuhan, yang setelah hadirNya Jesus Kristus diperjelas lagi bagaimana seharusnya beriman kepada Allah Pencipta Semesta Alam.

Semoga memberi inspirasi.
[You must be registered and logged in to see this image.]
Damai, damai, damai. [You must be registered and logged in to see this image.]

Kl pandangan saya,
Smua tulisan Alkitab ttg Adam dan Hawa adl literal.

Teori kpurbakalaan itu barulah sbuah teori yg masih ada massive missing link-nya.
Tp teori itu jd pedoman akademik krn tidak ada pjelasan alternatif lain (slain creationism).

Damai bagimu Siip.

siip wrote:

Kl pandangan saya,
Smua tulisan Alkitab ttg Adam dan Hawa adl literal.

Teori kpurbakalaan itu barulah sbuah teori yg masih ada massive missing link-nya.
Tp teori itu jd pedoman akademik krn tidak ada pjelasan alternatif lain (slain creationism).

Sekedar bertukar pandangan saja, nggih?

Apakah menurut pandangan Siip, hanya tulisan mengenai Adam dan Hawa di Alkitab sajakah yang literal? Bagaimana dengan yang dekat-dekat dengan mereka, misalnya Kain dan Habel?

Di forum sebelah, ada partisipan menamakan diri hanhalim2. Kita sama-sama mengetahuinya. Ada beberapa poin yang dipertanyakannya mengenai keliteralan Perjanjian Lama. Salah satunya ialah persembahan dari Kain dan Habel. Apakah benar Tuhan Pencipta Semesta Alam memerlukan persembahan Kain dan Habel? Saya renung-renung, apalagi dengan membandingkan terhadap Mat 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, saya simpulkan, bahwa Tuhan tidak memerlukan persembahan. Pengikut Kristus, mengumpulkan persembahan (kolekte), semata-mata bukan untuk Tuhan, melainkan untuk karya-karya kemanusiaan, karya-karya karitatif. memang termasuk untuk menghidupi 'gembala-gembala'.

Jadi, dengan demikian, saya berpandangan bahwa tidak seluruhnya tulisan dalam Alkitab harus diartikan literal, termasuk kisa Adam dan Hawa.

Damai, damai, damai.

Husada wrote:

Damai bagimu Siip.

siip wrote:

Kl pandangan saya,
Smua tulisan Alkitab ttg Adam dan Hawa adl literal.

Teori kpurbakalaan itu barulah sbuah teori yg masih ada massive missing link-nya.
Tp teori itu jd pedoman akademik krn tidak ada pjelasan alternatif lain (slain creationism).

Sekedar bertukar pandangan saja, nggih?

Apakah menurut pandangan Siip, hanya tulisan mengenai Adam dan Hawa di Alkitab sajakah yang literal? Bagaimana dengan yang dekat-dekat dengan mereka, misalnya Kain dan Habel?

Di forum sebelah, ada partisipan menamakan diri hanhalim2. Kita sama-sama mengetahuinya. Ada beberapa poin yang dipertanyakannya mengenai keliteralan Perjanjian Lama. Salah satunya ialah persembahan dari Kain dan Habel. Apakah benar Tuhan Pencipta Semesta Alam memerlukan persembahan Kain dan Habel? Saya renung-renung, apalagi dengan membandingkan terhadap Mat 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, saya simpulkan, bahwa Tuhan tidak memerlukan persembahan. Pengikut Kristus, mengumpulkan persembahan (kolekte), semata-mata bukan untuk Tuhan, melainkan untuk karya-karya kemanusiaan, karya-karya karitatif. memang termasuk untuk menghidupi 'gembala-gembala'.

Jadi, dengan demikian, saya berpandangan bahwa tidak seluruhnya tulisan dalam Alkitab harus diartikan literal, termasuk kisa Adam dan Hawa.

Damai, damai, damai.

Dikitab Kejadian, kisah penciptaan manusia ada 2 versi.
Kejadian 1 dan Kejadian 2.
Demikian pula sebutan Allah, yaitu God dan Lord God.


Dari yang saya ketahui, saat kerajaan Israel terpecah menjadi 2 yaitu kerajaan utara dan kerajaan selatan.
Yang satu dibuang ke babel dan yang satunya asyur.
Saat tersebut masih belum dalam bentuk kitab/buku, melainkan masih dalam bentuk cerita.

Karena itu saya menyimpulkan kisah adam dan hawa tidak literal, melainkan jawaban iman terhadap keingin-tahuan manusia.

Saya sependapat dengan om Cinzan. bahwa kisah Adam dan Hawa tidak terjadi secara literal, tetapi bisa diartikan secara simbolis.

Tetapi, dengan mengartikannya secara simbolis, maka timbul persoalan, karena kisah Penebusan Kristus, berhubungan dengan kisah kejatuhan Adam dan Hawa. Dan ini menjadi tidak mudah, karena urusannya dengan apa yang kita yakini.

Bagaimana om Cinz, om Hus, pendeta Siip ?

bruce wrote:

Saya sependapat dengan om Cinzan. bahwa kisah Adam dan Hawa tidak terjadi secara literal, tetapi bisa diartikan secara simbolis.

Tetapi, dengan mengartikannya secara simbolis, maka timbul persoalan, karena kisah Penebusan Kristus, berhubungan dengan kisah kejatuhan Adam dan Hawa. Dan ini menjadi tidak mudah, karena urusannya dengan apa yang kita yakini.

Bagaimana om Cinz, om Hus, pendeta Siip ?

Karena itu jangan dianggap sebagai buku sejarah melainkan kitab iman.

Damai sejahtera bagi LTBers sekalian.

Saya tertarik dengan pernyataan GMB ini,

bruce wrote:

Tetapi, dengan mengartikannya secara simbolis, maka timbul persoalan, karena kisah Penebusan Kristus, berhubungan dengan kisah kejatuhan Adam dan Hawa. Dan ini menjadi tidak mudah, karena urusannya dengan apa yang kita yakini.

Bagaimana om Cinz, om Hus, pendeta Siip ?

[You must be registered and logged in to see this image.]

Saya ingin mengetahui berapa kali nama Adam disebut di keempat Injil, Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Saya search di [You must be registered and logged in to see this link.] ada 493 ayat yang memuat kata adam. Itu termasuk kepadamu, padamulah, dll. Tetapi yag benar-benar memuat kata nama Adam, hanya di Injil Lukas, itupun terkait dengan Silsilah Yesus, hanya sekali.

Berhubungan dengan itu, maka andaikan GMB berkenan memperjelas maksudnya dengan persoalan yang disebut di atas, mungkin bisa lebih fokus mengomentarinya, paling sedikit ya menurut saya.
[You must be registered and logged in to see this image.]

Damai, damai, damai. [You must be registered and logged in to see this image.]

Quote :

Berhubungan dengan itu, maka andaikan GMB berkenan memperjelas maksudnya dengan persoalan yang disebut di atas, mungkin bisa lebih fokus mengomentarinya, paling sedikit ya menurut saya.

Jika Adam kita anggap tidak real, maka kisah kejatuhan manusia akibat makan buah pohon pengetahuan menjadi gugur. Dengan demikian, manusia tidak terkandung dosa asal. Maka apa arti Penebusan Kristus?

Husada wrote:

Damai bagimu Siip.

siip wrote:

Kl pandangan saya,
Smua tulisan Alkitab ttg Adam dan Hawa adl literal.

Teori kpurbakalaan itu barulah sbuah teori yg masih ada massive missing link-nya.
Tp teori itu jd pedoman akademik krn tidak ada pjelasan alternatif lain (slain creationism).

Sekedar bertukar pandangan saja, nggih?

Apakah menurut pandangan Siip, hanya tulisan mengenai Adam dan Hawa di Alkitab sajakah yang literal? Bagaimana dengan yang dekat-dekat dengan mereka, misalnya Kain dan Habel?

Di forum sebelah, ada partisipan menamakan diri hanhalim2. Kita sama-sama mengetahuinya. Ada beberapa poin yang dipertanyakannya mengenai keliteralan Perjanjian Lama. Salah satunya ialah persembahan dari Kain dan Habel. Apakah benar Tuhan Pencipta Semesta Alam memerlukan persembahan Kain dan Habel? Saya renung-renung, apalagi dengan membandingkan terhadap Mat 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, saya simpulkan, bahwa Tuhan tidak memerlukan persembahan. Pengikut Kristus, mengumpulkan persembahan (kolekte), semata-mata bukan untuk Tuhan, melainkan untuk karya-karya kemanusiaan, karya-karya karitatif. memang termasuk untuk menghidupi 'gembala-gembala'.

Jadi, dengan demikian, saya berpandangan bahwa tidak seluruhnya tulisan dalam Alkitab harus diartikan literal, termasuk kisa Adam dan Hawa.

Damai, damai, damai.

Jika kita tidak mnganggapnya literal, maka rubuhnya smua kisah yg mngikutinya Bro (spt pendapat Bruce).

Krn jika ada 1 bagian di Alkitab yg sifatnya tidak faktual (kecuali jelas dtuliskan bhw itu simbolik - misal mimpi dsb), maka seluruhnya bisa jadi tidak faktual.
Trus siapa yg berhak mnentukan mana bagian alkitab yg literal dan mana yg tidak literal?
Rubuhlah semua Bro.

Nanti org bs bilang pristiwa Yesus btemu Musa dan Elia hanya imajinasi saja.

-----------

Mngenai psembahan Kain & Habel, Tuhan sdg mngajarkan sbuah prinsip dg cara yg dapat dpahami pd saat itu.

bruce wrote:

Saya sependapat dengan om Cinzan. bahwa kisah Adam dan Hawa tidak terjadi secara literal, tetapi bisa diartikan secara simbolis.

Tetapi, dengan mengartikannya secara simbolis, maka timbul persoalan, karena kisah Penebusan Kristus, berhubungan dengan kisah kejatuhan Adam dan Hawa. Dan ini menjadi tidak mudah, karena urusannya dengan apa yang kita yakini.

Bagaimana om Cinz, om Hus, pendeta Siip ?

[You must be registered and logged in to see this image.]

Saya bukan pendeta

siip wrote:

bruce wrote:

Saya sependapat dengan om Cinzan. bahwa kisah Adam dan Hawa tidak terjadi secara literal, tetapi bisa diartikan secara simbolis.

Tetapi, dengan mengartikannya secara simbolis, maka timbul persoalan, karena kisah Penebusan Kristus, berhubungan dengan kisah kejatuhan Adam dan Hawa. Dan ini menjadi tidak mudah, karena urusannya dengan apa yang kita yakini.

Bagaimana om Cinz, om Hus, pendeta Siip ?

[You must be registered and logged in to see this image.]

Saya bukan pendeta

cinzano wrote:

Husada wrote:

Damai bagimu Siip.

siip wrote:

Kl pandangan saya,
Smua tulisan Alkitab ttg Adam dan Hawa adl literal.

Teori kpurbakalaan itu barulah sbuah teori yg masih ada massive missing link-nya.
Tp teori itu jd pedoman akademik krn tidak ada pjelasan alternatif lain (slain creationism).

Sekedar bertukar pandangan saja, nggih?

Apakah menurut pandangan Siip, hanya tulisan mengenai Adam dan Hawa di Alkitab sajakah yang literal? Bagaimana dengan yang dekat-dekat dengan mereka, misalnya Kain dan Habel?

Di forum sebelah, ada partisipan menamakan diri hanhalim2. Kita sama-sama mengetahuinya. Ada beberapa poin yang dipertanyakannya mengenai keliteralan Perjanjian Lama. Salah satunya ialah persembahan dari Kain dan Habel. Apakah benar Tuhan Pencipta Semesta Alam memerlukan persembahan Kain dan Habel? Saya renung-renung, apalagi dengan membandingkan terhadap Mat 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, saya simpulkan, bahwa Tuhan tidak memerlukan persembahan. Pengikut Kristus, mengumpulkan persembahan (kolekte), semata-mata bukan untuk Tuhan, melainkan untuk karya-karya kemanusiaan, karya-karya karitatif. memang termasuk untuk menghidupi 'gembala-gembala'.

Jadi, dengan demikian, saya berpandangan bahwa tidak seluruhnya tulisan dalam Alkitab harus diartikan literal, termasuk kisa Adam dan Hawa.

Damai, damai, damai.

Dikitab Kejadian, kisah penciptaan manusia ada 2 versi.
Kejadian 1 dan Kejadian 2.

Intinya sama kox.
Kej 2 mdetilkan apa yg dtulis di Kej 1.

Quote :

Demikian pula sebutan Allah, yaitu God dan Lord God.

God itu gelar yg mnunjukkan derajat.
LORD God itu nama Pribadi.

Quote :

Dari yang saya ketahui, saat kerajaan Israel terpecah menjadi 2 yaitu kerajaan utara dan kerajaan selatan.
Yang satu dibuang ke babel dan yang satunya asyur.
Saat tersebut masih belum dalam bentuk kitab/buku, melainkan masih dalam bentuk cerita.

Karena itu saya menyimpulkan kisah adam dan hawa tidak literal, melainkan jawaban iman terhadap keingin-tahuan manusia.



[You must be registered and logged in to see this image.]

Emmmm....sblm pbuangan, Taurat sudah ada.
Taurat itu dsalin dg tulisan tangan dan harus persis sama.

siip wrote:

Husada wrote:

Damai bagimu Siip.

siip wrote:

Kl pandangan saya,
Smua tulisan Alkitab ttg Adam dan Hawa adl literal.

Teori kpurbakalaan itu barulah sbuah teori yg masih ada massive missing link-nya.
Tp teori itu jd pedoman akademik krn tidak ada pjelasan alternatif lain (slain creationism).

Sekedar bertukar pandangan saja, nggih?

Apakah menurut pandangan Siip, hanya tulisan mengenai Adam dan Hawa di Alkitab sajakah yang literal? Bagaimana dengan yang dekat-dekat dengan mereka, misalnya Kain dan Habel?

Di forum sebelah, ada partisipan menamakan diri hanhalim2. Kita sama-sama mengetahuinya. Ada beberapa poin yang dipertanyakannya mengenai keliteralan Perjanjian Lama. Salah satunya ialah persembahan dari Kain dan Habel. Apakah benar Tuhan Pencipta Semesta Alam memerlukan persembahan Kain dan Habel? Saya renung-renung, apalagi dengan membandingkan terhadap Mat 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, saya simpulkan, bahwa Tuhan tidak memerlukan persembahan. Pengikut Kristus, mengumpulkan persembahan (kolekte), semata-mata bukan untuk Tuhan, melainkan untuk karya-karya kemanusiaan, karya-karya karitatif. memang termasuk untuk menghidupi 'gembala-gembala'.

Jadi, dengan demikian, saya berpandangan bahwa tidak seluruhnya tulisan dalam Alkitab harus diartikan literal, termasuk kisa Adam dan Hawa.

Damai, damai, damai.

Jika kita tidak mnganggapnya literal, maka rubuhnya smua kisah yg mngikutinya Bro (spt pendapat Bruce).

Krn jika ada 1 bagian di Alkitab yg sifatnya tidak faktual (kecuali jelas dtuliskan bhw itu simbolik - misal mimpi dsb), maka seluruhnya bisa jadi tidak faktual.
Trus siapa yg berhak mnentukan mana bagian alkitab yg literal dan mana yg tidak literal?
Rubuhlah semua Bro.

Nanti org bs bilang pristiwa Yesus btemu Musa dan Elia hanya imajinasi saja.

-----------

Mngenai psembahan Kain & Habel, Tuhan sdg mngajarkan sbuah prinsip dg cara yg dapat dpahami pd saat itu.

Maka menurut anda, Adam dan Hawa harus literal terjadi seperti tertulis itu, bro?
Bagaimana jika tidak sesuai dengan apa yang ada dalam fakta sejarah ?

Syalom

siip wrote:

Kl pandangan saya,
Smua tulisan Alkitab ttg Adam dan Hawa adl literal.

Teori kpurbakalaan itu barulah sbuah teori yg masih ada massive missing link-nya.
Tp teori itu jd pedoman akademik krn tidak ada pjelasan alternatif lain (slain creationism).

Saya setuju, karena maka PB menjadi tidak jelas arahnya.

Saya berpandangan bahwa semua penemuan Arkeology justru menunjukkan bahwa seperti Adam dan Hawa, maka bumi dan semestapun diciptakan dalam keadaan "dewasa".

Salam

bruce wrote:

Jika Adam kita anggap tidak real, maka kisah kejatuhan manusia akibat makan buah pohon pengetahuan menjadi gugur. Dengan demikian, manusia tidak terkandung dosa asal. Maka apa arti Penebusan Kristus?

Memang kisah penciptaan ini adalah kisah misterius. Banyak pandangan yang masing-masing merasa cukup beralasan. Adapun menurut Injil Lukas, Silsilah Jesus Kristus dari Yusuf, dituliskan sebagai berikut: 1Yusuf, anak 2Eli, anak 3Matat, anak 4Lewi, anak 5Malkhi, anak 6Yanai, anak 7Yusuf, anak 8Matica, anak 9Amos, anak 10Nahum, anak 11Hesli, anak 12Nagai, anak 13Maat, anak 14Matica, anak 15Simei, anak 16Yosekh, anak 17Yoda, anak 18Yohanan, anak 19Resa, anak 20Zerubabel, anak 21Sealtiel, anak 22Neri, anak 23Malkhi, anak 24Adi, anak 25Kosam, anak 26Elmadam, anak 27Er, anak 28Yesua, anak 29Eliezer, anak 30Yorim, anak 31Matat, anak 32Lewi, anak 33Simeon, anak 34Yehuda, anak 35Yusuf, anak 36Yonam, anak 37Elyakim, anak 38Melea, anak 39Mina, anak 40Matata, anak 41Natan, anak 42Daud, anak 43Isai, anak 44Obed, anak 45Boas, anak 46Salmon, anak 47Nahason, anak 48Aminadab, anak 49Admin, anak 50Arni, anak 51Hezron, anak 52Peres, anak 53Yehuda, anak 54Yakub, anak 55Ishak, anak 56Abraham, anak 57Terah, anak 58Nahor, anak 59Serug, anak 60Rehu, anak 61Peleg, anak 62Eber, anak 63Salmon, anak 64Kenan, anak 65Arpakhsad, anak 66Sem, anak 67Nuh, anak 68Lamekh, anak 69Metusalah, anak 70Henokh, anak 71Yared, anak 72Mahalaleel, anak 73Kenan, anak 74Enos, anak 75Set, anak
76Adam, anak 77Allah. Dari Adam sampai Jesus Kristus, ada 76 generasi.

Yang jadi pangkal kerisauan GMB adalah, jika penciptaan Adam (manusia) tidak literal, maka kisah pembangkangan dalam hal makan buah pohon pengetahuan menjadi gugur. Saya pikir, layak juga mempertanyakan, apakah kisah itu sedemikian literalnya, bahwa Tuhan itu berbentuk fisik, punya tangan, punya mata, punya telinga dll seperti yang manusia punyai?

Menurut pemahaman saya, Tuhan itu adalah Roh, bukan fisik. Dengan demikian, maka saya memaknai, dikatakannya Tuhan mengambil tanah lempung, membentuknya seperti raga kita ini, dan meniupkan nafas hidup, bukan literal seperti itu. Dalam hal itu, maka berterima di akal saya Teori Evolusi Darwin. Bahwa setelah Tuhan menciptakan benda-benda, semua itu melalui proses evolusi, terbentuklah tumbuhan (diringkas ceritanya seolah Tuhan bersabda maka jadilah).

Tumbuhan berevolusi, semakin banyak spesiesnya, semuanya dengan menyerap unsur hara dari tanah (bukan hanya lempung). Salah satu atau dua spesies dari tumbuhan itu berevolusi menjadi hewan (disingkat ceritanya seolah Tuhan bersabda maka jadilah hewan). Orang-orang yang sering memirsa geochannelkah, atau apa itu yang mengkisahkan kehidupan liar, pasti pernah mengetahui makhluk antara (mirip hewan, mirip tumbuhan). Proses penyerapan unsur hara dari tanah, kemudian tumbuhan dimakan oleh hewan itulah, saya maknai sebagai dimana 'tangan Tuhan' mengambil tanah dan membentuknya menjadi raga manusia (Adam). Jadi bukan tanah lempung dibentuk-bentuk kemudian ujug-ujug bim salabim, jadi Adam (manusia).

Hewan berevolusi, semakin banyak spesiesnya, termasuk primata yang semakin sempurna dalam arti organ-organnya semakin kompleks, punya mata, punya indra lainnya. Dari sekian banyak spesies primata yang ada, proses evolusi memilih satu spesies, jadilah manusia (Adam). Proses penjadian manusia dari primata itulah yang digambarkan oleh Alkitab dimana Tuhan meniupkan nafas hidup kepada Adam. Daging adalah mati, tetapi Roh hidup.

Meski banyak primata yang seangkatan dengan Adam, tetapi hanya spesies Adam yang ditiupi dengan nafas hidup (Roh). Maka, meski primata yang lain juga memiliki otak yang dapat digunakan untuk mengetahui (terbukti dari hewan yang dapat diajar mengetahui sesuatu), tetapi yang mampu menganalisis lebih sempurna adalah manusia (Adam), karena nafas hidup (Roh) yang ditiupkan itu. Itu pula yang mendorong manusia berkeinginan, dan tertarik pada buah pohon pengetahuan.

Okeh, sudah sore, kapan-kapan saya sambung. [You must be registered and logged in to see this image.]

@Husada,
Evolusi itu memang ada, tetapi bukan tumbuhan dulu baru abis itu jadi hewan baru abis itu jd manusia.
Evolusi itu menimbulkan variasi spesies tetapi tidak bisa merubah.

Jika mau ngikuti teori evolusi scr murni dan konsekuen (tanpa nyampur dg alkitab), maka harusnya skrg ngga ada lagi hewan bersel satu yg bentuknya itu-itu aja.

siip wrote:

@Husada,
Evolusi itu memang ada, tetapi bukan tumbuhan dulu baru abis itu jadi hewan baru abis itu jd manusia.
Evolusi itu menimbulkan variasi spesies tetapi tidak bisa merubah.

Jika mau ngikuti teori evolusi scr murni dan konsekuen (tanpa nyampur dg alkitab), maka harusnya skrg ngga ada lagi hewan bersel satu yg bentuknya itu-itu aja.

Yang di bold itu, selalu saya tentang, bro, karena salah pengertiannya.
Karena manusia tambah maju dalam ilmu pengetahuannya kan?
Kenyataannya tetap ada yang buta huruf.
Kira kira seperti itu kalau dianalogikan secara ngasal.
He he he.

bruce wrote:

siip wrote:

@Husada,
Evolusi itu memang ada, tetapi bukan tumbuhan dulu baru abis itu jadi hewan baru abis itu jd manusia.
Evolusi itu menimbulkan variasi spesies tetapi tidak bisa merubah.

Jika mau ngikuti teori evolusi scr murni dan konsekuen (tanpa nyampur dg alkitab), maka harusnya skrg ngga ada lagi hewan bersel satu yg bentuknya itu-itu aja.

Yang di bold itu, selalu saya tentang, bro, karena salah pengertiannya.
Karena manusia tambah maju dalam ilmu pengetahuannya kan?
Kenyataannya tetap ada yang buta huruf.
Kira kira seperti itu kalau dianalogikan secara ngasal.
He he he.

Kl itu saya tentang bro, krn ngasal.

--------

Masih banyak cacat di dalam teori evolusi.
Cacat-cacat itu kmudian ditutup dg asumsi-asumsi logis tanpa bukti yg dapat dpertanggungjawabkan.

-----------

Dulu pas kuliah, di matkul biologi, si dosen pernah mjelaskan ujung pangkal dari teori evolusi.
Ujung pangkalnya adalah adanya badai petir yg mbuat sbuah substansi mati bisa mjd substansi hidup.

Anda bayangkan ada stumpukan zat protein, lalu zat-zat itu kena listrik, lalu zat-zat itu jad saling thubung dan bisa HIDUP.

Nah badai listrik (petir) itu hanya asumsi semata.

Coba aja simulasikan di lab, dijamin mau disetrum brapa kalipun, ga bakalan zat-zat protein mati, bisa mjd mahluk hidup bersel satu.

Sampai skrg pun, kita ngga bisa menghidupkan yg sudah mati dg kcanggihan teknologi.
Paling bisapun hanya klon dari apa yg masih hidup.

Jd gagasan evolusi itu absurd, kcuali kl mau dicampur-campur creationism.

Misal, Tuhan ciptakan dulu mahluk bersel satu, dari situ kmudian evolusi mjd tumbuhan, hewan dan manusia.
Tp ya knapa musti pake cara campur-campur gitu?
Knapa ga ikutin kata Alkitab bhw smua dciptakan sudah beragam dan dalam keadaan dewasa, baru berevolusi dalam spesiesnya sendiri-sendiri.

Quote :

Misal, Tuhan ciptakan dulu mahluk bersel satu, dari situ kmudian evolusi mjd tumbuhan, hewan dan manusia.
Tp ya knapa musti pake cara campur-campur gitu?
Knapa ga ikutin kata Alkitab bhw smua dciptakan sudah beragam dan dalam keadaan dewasa, baru berevolusi dalam spesiesnya sendiri-sendiri.

Nah, kalau ini yang kita pergunakan, maka kita akan terbetur dengan begitu banyaknya bukti fosil dari berbagai macam jenis hewan yang saat ini sudah punah. Bagaimana anda menjelaskan itu, bro? Apakah dulu lengkap, tetapi semakin lama semakin habis, atau bagaimana?

Syalom

bruce wrote:

Quote :

Misal, Tuhan ciptakan dulu mahluk bersel satu, dari situ kmudian evolusi mjd tumbuhan, hewan dan manusia.
Tp ya knapa musti pake cara campur-campur gitu?
Knapa ga ikutin kata Alkitab bhw smua dciptakan sudah beragam dan dalam keadaan dewasa, baru berevolusi dalam spesiesnya sendiri-sendiri.

Nah, kalau ini yang kita pergunakan, maka kita akan terbetur dengan begitu banyaknya bukti fosil dari berbagai macam jenis hewan yang saat ini sudah punah. Bagaimana anda menjelaskan itu, bro? Apakah dulu lengkap, tetapi semakin lama semakin habis, atau bagaimana?

Syalom

Kl binatang,
Mnrt saya sih dulu lengkap, tp seiring bjalannya waktu ada yg punah krn tdk mampu bradaptasi.

Bumi itu pan sempet geser bro jd kepulauan.
Itu pan bisa mnimbulkan kondisi ekstrim.

Kl soal fosil manusia purba, jumlahnya tlalu sedikit utk bisa mnguatkan teori evolusi manusia.
Bisa aja itu adalah kerangka manusia yg ngalami defect genetik, dan krn defect plus kondisi tanah, maka kerangkanya terkesan berusia jutaan tahun.

Masih ada missing link nya Bro.

siip wrote:

@Husada,
Evolusi itu memang ada, tetapi bukan tumbuhan dulu baru abis itu jadi hewan baru abis itu jd manusia.
Evolusi itu menimbulkan variasi spesies tetapi tidak bisa merubah.

Damai bagimu Siip.

Kisah penciptaan menurut Kitab Kejadian 1:1-27:

Hari pertama diciptakan langit dan bumi, termasuk siang dan malam.

Hari kedua, diciptakan cakrawala dan memisahkan air dari air.

Hari ketiga, diciptakanlah tumbuh-tumbuhan, kata ayat, Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang
berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang
berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.

Hari keempat, diciptakan matahari dan bulan dan benda-benda langit, ditempatkan di cakrawala.

Hari kelima, diciptakan hewan, yang dimulai dari hewan yang berkeriapan di air, kemudian burung-burung yang melintasi cakrawala. Diberkati dengan kemampuan berkembang biak. Disusul dengan bumi mengeluarkan segala macam makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.

Hari keenam, diciptakanlah manusia.

Hari ketujuh, Tuhan beristirahat.

Ternyata, menurut Alkitab, hari ketiga diciptakan tumbuhan, sementara hewan diciptakan hari kelima. Hal itu sinkron dengan Teori Evolusi bahwa tumbuhan yang sederhana berevolusi hingga menjadi tumbuhan yang kompleks. Entah di acara apa, melalui tayangan di TV, saya pernah melihat ditemukannya makhluk transisi, dimana sepintas kelihatan sebagai tumbuhan, padahal sebenarnya dia adalah hewan. Pada fase seperti itulah yang berterima di akal saya posisi batas evolusi dari tumbuhan ke hewan. Dan sekali lagi, menurut pemahaman saya, itu hanya peringkasan saja. Satu hari di penciptaan itu tidak identik dengan 24 jam. Itu memakan waktu yang sangat lama, mungkin ratusan tahun, atau ribuan tahun, bahkan jutaan tahun.

Evolusi melahirkan mutan menurut masanya, dari ketiadaan makhluk hidup menjadi mulai ada tumbuhan, di Kitab Kejadian dikisahkan mulai dari hari pertama sampai hari ketiga. Pada hari keempat, dimana menurut Kitab Kejadian dikisahkan penciptaan benda penerang dan ditempatkan di cakrawala, itu juga menelan waktu yang laaamaaaa skaliii... Kemudian di hari kelima, tumbuhan bermutasi menjadi hewan sederhana, yang berevolusi, setelah sekian ratus, ribu, atau juta tahun, bermutasi lagi menjadi makhluk yang lebih kompleks, dengan pertambahan spesies. Tetapi, tidak keseluruhan mengalami mutasi, tetap ada yang seperti semula, itu sebabnya maka masih ada makhluk ber-sel tunggal.

Dan, menurut pemahaman saya, evolusi itu tidak menghasilkan lajur keturunan yang linier hanya satu saja. Dari makhluk yang sejenis, ada yang bermutasi menjadi spesies A, spesies B, dst. Kemudian dari spesies jenis A, bermutasi lagi menjadi spesies A1, A2, dst. Demikian juga dari spesies B muncul spesies B1, B2, dst. Pada suatu titik tertentu, sudah tidak lagi dominan sama dengan spesies awal. Maka secara ilmiah dipisahkan ke Divisio, Phylum, Genus, Ordo, Famili, Spesies (entah begitu urutannya, maafkan, sudah rada kabur).

Siip wrote:

Jika mau ngikuti teori evolusi scr murni dan konsekuen (tanpa
nyampur dg alkitab), maka harusnya skrg ngga ada lagi hewan bersel satu
yg bentuknya itu-itu aja.

Lhah, di atas sudah saya paparkan pemahaman saya, bahwa dari satu jenis makhluk, tidak keseluruhannya berevolusi. Misalkan saja, dari 1000 populasi jenis makhluk Q, misalnya 2 yang berevolusi menjadi makhluk Q1, dan Q2. Sisanya, yang 998 lagi, ya tetap saja sebagai makhluk Q yang berkembang biak tanpa henti.

Damai, damai, damai.

Sekedar menambahkan karena penasaran.

Pada hari keberapa Tuhan menciptakan bakteri?
Pada hari keberapakah Tuhan menciptakan Virus (bukan tumbuhan dan bukan hewan)?