Adam dan Hawa

Quote :

'Adam' adalah manusia yang pertama dari ribuan 'manusia lain'

Mari kita lihat dan bedah artinya:

Quote :

memiliki kemampuan berpikir

Cacat mental bukan manusia?

Quote :

memiliki roh/jiwa

roh dan jiwa tidak sama, menurut St Paulus didalam Alkitab

Quote :

dan kemampuan untuk berinteraksi dengan Sang Pencipta.

Yang atheis dan atau mayoritas mereka yang mengklaim dirinya sainstis BUKAN manusia?

Quote :

GMB dan GMH,
Jika manusia itu tadinya dalam bentuk yg (condong) ke hewan, kmdn ber-evolusi ke arah manusia spt skrg ini,
Maka konsekuensinya, akal budi, pikiran dan jiwa manusia pun tadinya (condong) ke hewani; sdgkn roh manusia (yg mbuatnya sadar akan ssuatu yg ilahi) juga akan (condong) ke hewan.

Ataukah ada asumsi (or malah bukti) bhw dahulu pernah ada (smacam) hewan yg pintarnya spt manusia dan rohnya bs mnyadari yg ilahi spt manusia?

****

Mksd saya, jika tubuh manusia ber-evolusi, maka roh dan jiwanya juga ber-evolusi.

Saya belum mendapat suatu dalil atau rumusan sehingga ada pernyataan seperti yang saya garisbawahi di atas.

Agak berdekatan dengan itu, saya pernah tahu perkataan Jesus Kristus yang intinya bilang, "Daging itu lemah, tetapi Roh itu penurut." Bergerak dari perkataan Jesus Kristus itu, maka saya memahami, sejak penciptaan Adam (Tuhan meniupkan nafas hidup kepada Adam), memang daging manusia itu sangat lemah. Kelemahan itu pula yang menjatuhkan manusia (dalam hal ini Hawa), dimana dia tergiur oleh pikirannya karena bujukan si ular tua. Kalau saja Hawa ketika itu telah mengetahui perkataan Jesus itu, dimana "Daging itu lemah, tetapi Roh itu penurut," maka dia tidak akan terbujuk oleh pikirannya. Atau, dengan kata lain, dia akan mengontrol pikirannya untuk tidak makan buah terlarang.

Damai, damai, damai.

Quote :

Karena menurut science manusia berevolusi (berasal dari species lain), sedangkan jiwa dan roh tidak berevolusi, hal mana yang menyebabkan sampai saat ini science tidak mengakui adanya jiwa dan roh.

Science hanya mengakui tubuh manusia, dengan hidup berdasarkan "kemampuan berbagai senyawa kimiawi" didalam sebuah "organ biologis" yang diolah menjadi sebuah "sistem bioelektromagnetik" yang menghasilkan berbagai energi untuk "menggerakkan" seluruh unsur tubuh yang kemudian berinteraksi dan bereaksi terhadap semua hukum fisika didalam alam.

Jiwa dan Roh sama sekali tidak diakui oleh science, itulah sebabnya jiwa dan roh menjadi "batu sandungan" bagi "teori" evolusi.

Untuk ini saya sependapat.

Quote :

Masalah terbesar adalah bahwa dalam ajaran iman dan moral (Gereja), 3 hal yaitu tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan utuh yang merupakan ciptaan Tuhan, bukanlah partial yang dapat berdiri sendiri.

Menurut pemahaman saya, setelah Tuhan meniupkan nafas hidup[/i] ke hidung "Adam"-lah terjadi kesatuan yang utuh antara jiwa, raga, dan roh. Kalau saya pahami kisah penciptaan Adam secara literal, maka pada saat sosok "Adam" sudah terbentuk, tetapi Tuhan belum meniupkan [b]nafas hidup ke dalam hidungnya, maka saat itu sosok "Adam" belum hidup, masih terpisah dari ROH HIDUP (NAFAS HIDUP) yang dihembuskan Tuhan ke hidung "Adam".

Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka manusia mati. Selanjutnya, Jesus Kristus melalui para muridNya, meniupkan Roh Kudus kepada manusia, sambil berkata, "Terimalah Roh Kudus", maka sejak itu pula manusia kembali hidup, yaitu mereka yang menerima Roh Kudus melalui baptisan yang diteruskan oleh para murid Jesus Kristus. Bagi mereka yang tidak menerima Roh Kudus, ya tetap saja mati, meski secara bologis dikatakan hidup. Karena itu pula menurut saya maka mereka yang tidak menerima Roh Kudus sering menggunakan logika terbaolak-balik.

Quote :

Sedangkan bagi science, tubuh sama sekali tidak ada hubungannya dengan jiwa dan roh, karena jiwa dan roh itu tidak ada, hanyalah "khayalan" atau "ilusi" dari hal bernama iman dan atau agama.

Hal ini dikarenakan selama ribuan tahun, tidak ada bukti ilmiah mengenai jiwa dan roh dalam penelitian jutaan scientist yang masih hidup atau sudah mati!

Saya sependapat dengan ini.

Quote :

Hal yang sama dimana science juga menolak adanya God atau Tuhan!

Masih sependapat.

Quote :

Inilah sebabnya teori evolusi sama sekali tidak mendapat tempat didalam ajaran iman dan moral Gereja, karena jelas bertentangan dengan kesatuan akan tubuh, jiwa dan roh, yang ketiganya adalah satu menurut St Paulus didalam Alkitab!

Betapa baiknya kalau disertai oleh ayat, atau perikop Alkitab.

Menurut saya, dalam beberapa kasus, Tuhan hanya membedakan dunia dan dan sorga. Bila manusia memilih dunia, maka maut upahnya. Jika manusia memilih sorga, maka hidup upahnya.

Quote :

Dengan demikian, teori evolusi haruslah ditolak dengan iman yang penuh dan sadar oleh seluruh umat Kristen didalam Gereja Katolik Roma (umat Katolik), karena bertentangan dengan 3 pilar kebenaran yang tidak dapat salah, yaitu:

1. Alkitab.
2. Tradisi Suci.
3. Magisterium Gereja.

Saya kira, beberapa bagian dari Teori Evolusi itu masih dapat saya terima, sepanjang belum sampai kepada masalah roh. Tentang jiwa, saya pikir, science masih mengakuinya, salah satu bukti ialah dari adanya cabang ilmu yang dinamakan Ilmu Jiwa. Nah, tentang Roh,, sepanjang yang saya pahami, science memang belum mengakuinya. Dalam hal itulah (dalam ketidakmengakui Roh itu, saya tidak menerima Teori Evolusi.

Quote :

Semoga, semua umat Katolik tidak tergoda dengan bujuk rayu lucifer dengan "buah pengetahuan"nya yang ujung-ujungnya hanya untuk menyeret kita kelubang siksa abadi karena menolak adanya jiwa, roh bahkan Tuhan itu sendiri!!!

Entah dimana, saya pernah mempost, bahwa bagi saya, antara science dan Theology seperti rel kereta, yang sejajar dan selalu searah ke tujuan yang sama. Bagi mereka yang ingin mempertemukan rel kereta, maka keretanya tidak akan sampai ke tujuan yang diinginkan.

Quote :

Kembalilah pada ajaran Gereja-Nya.

Ajaran Gereja yang termuat di KGK yang telah terkutip di awal, belum memberikan pemahaman kepada saya untuk menolak science

Quote :

Salam

Damai, damai, damai.

Quote :

Hal yang masih menjadi tanda tanya bagi saya adalah, orang-orang yang menyembah Tuhan dan mengakui kebenaran Gereja, disisi lain mereka mengakui kebenaran science yang TIDAK MENGAKUI TUHAN.

Only God knows why!

[You must be registered and logged in to see this image.]

Di depan saya sudah menyampaikan pemahaman saya, bahwa sampai pada batas tertentu, yaitu sampai ke jiwa, saya masih dapat menerima Teori Evolusi. Namun, pada tataran rohani, disitulah Teori Evolusi mentok, maka saya tidak semata-mata berpegang kepada Teori Evolusi.

Damai, damai, damai. [You must be registered and logged in to see this image.]

bruce wrote:

siip wrote:

GMB dan GMH,
Jika manusia itu tadinya dalam bentuk yg (condong) ke hewan, kmdn ber-evolusi ke arah manusia spt skrg ini,
Maka konsekuensinya, akal budi, pikiran dan jiwa manusia pun tadinya (condong) ke hewani; sdgkn roh manusia (yg mbuatnya sadar akan ssuatu yg ilahi) juga akan (condong) ke hewan.

Ataukah ada asumsi (or malah bukti) bhw dahulu pernah ada (smacam) hewan yg pintarnya spt manusia dan rohnya bs mnyadari yg ilahi spt manusia?

****

Mksd saya, jika tubuh manusia ber-evolusi, maka roh dan jiwanya juga ber-evolusi.

Di Alkitab tercatat, bahwa Tuhan menciptakan Manusia sebagai ciptaanNya yang terakhir, kan?
Di Alkitab juga tercatat, bahwa manusialah yang diciptakanNya dengan 'khusus'.

Selama manusia belum 'disentuh' dan 'ditiupkan' nyawa oleh Tuhan, wujud manusia tak lebih dari hewan. Dan ini memang terbukti secara ilmiah. Perhatikan orang yang sudah kehilangan 'kesadaran' nya, maka manusia itu berperilaku bagaikan hewan.

'Adam' adalah manusia yang pertama dari ribuan 'manusia lain' memiliki kemampuan berpikir, memiliki roh/jiwa, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan Sang Pencipta.

Begitu bro.

Oooo...
Jd ini teori hybrid ya, alias nyampur antara evolusi dg kisah Alkitab.

Kl boleh saya rangkumkan teori hybrid ini,

Maka ada banyak hewan yg mjd hewan krn proses evolusi.
Dari skian banyak hewan ini, ada kumpulan hewan yg telah berevolusi dg bangun raga yg mnyerupai manusia.

Lalu, dari antara banyak hewan tsb, Tuhan meniupkan nafasNya kpd 1 hewan yg lalu bisa bersikap, bpikir, btindak sbg manusia dan mampu mrespon thd Tuhan.
Hewan itulah Adam yg kmdn mjd manusia.

Benar begitu teori hybrid-nya GMB?

Bgmn dg 'kejadiannya' Hawa?

@Yopi....sabar ya bro...

Quote :

Oooo...
Jd ini teori hybrid ya, alias nyampur antara evolusi dg kisah Alkitab.

Kl boleh saya rangkumkan teori hybrid ini,

Maka ada banyak hewan yg mjd hewan krn proses evolusi.
Dari skian banyak hewan ini, ada kumpulan hewan yg telah berevolusi dg bangun raga yg mnyerupai manusia.

Lalu, dari antara banyak hewan tsb, Tuhan meniupkan nafasNya kpd 1 hewan yg lalu bisa bersikap, bpikir, btindak sbg manusia dan mampu mrespon thd Tuhan.
Hewan itulah Adam yg kmdn mjd manusia.

Benar begitu teori hybrid-nya GMB?

Bgmn dg 'kejadiannya' Hawa?

Hawa? Ada apa dengan Hawa?
Sudah tentu dari 'bakal manusia' yang terpilih ada juga yang perempuan, kan?

Sudah sejak awal penciptaan, setiap jenis hewan berpasangan, kecuali hermaprodit.

Silahkan, bukan pendeta Siip

Husada wrote:

Quote :

Karena menurut science manusia berevolusi (berasal dari species lain), sedangkan jiwa dan roh tidak berevolusi, hal mana yang menyebabkan sampai saat ini science tidak mengakui adanya jiwa dan roh.

Science hanya mengakui tubuh manusia, dengan hidup berdasarkan "kemampuan berbagai senyawa kimiawi" didalam sebuah "organ biologis" yang diolah menjadi sebuah "sistem bioelektromagnetik" yang menghasilkan berbagai energi untuk "menggerakkan" seluruh unsur tubuh yang kemudian berinteraksi dan bereaksi terhadap semua hukum fisika didalam alam.

Jiwa dan Roh sama sekali tidak diakui oleh science, itulah sebabnya jiwa dan roh menjadi "batu sandungan" bagi "teori" evolusi.

Untuk ini saya sependapat.

Quote :

Masalah terbesar adalah bahwa dalam ajaran iman dan moral (Gereja), 3 hal yaitu tubuh, jiwa dan roh adalah satu kesatuan utuh yang merupakan ciptaan Tuhan, bukanlah partial yang dapat berdiri sendiri.

Menurut pemahaman saya, setelah Tuhan meniupkan nafas hidup ke hidung "Adam"-lah terjadi kesatuan yang utuh antara jiwa, raga, dan roh. Kalau saya pahami kisah penciptaan Adam secara literal, maka pada saat sosok "Adam" sudah terbentuk, tetapi Tuhan belum meniupkan [b]nafas hidup ke dalam hidungnya, maka saat itu sosok "Adam" belum hidup, masih terpisah dari ROH HIDUP (NAFAS HIDUP) yang dihembuskan Tuhan ke hidung "Adam".

Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka manusia mati. Selanjutnya, Jesus Kristus melalui para muridNya, meniupkan Roh Kudus kepada manusia, sambil berkata, "Terimalah Roh Kudus", maka sejak itu pula manusia kembali hidup, yaitu mereka yang menerima Roh Kudus melalui baptisan yang diteruskan oleh para murid Jesus Kristus. Bagi mereka yang tidak menerima Roh Kudus, ya tetap saja mati, meski secara bologis dikatakan hidup. Karena itu pula menurut saya maka mereka yang tidak menerima Roh Kudus sering menggunakan logika terbaolak-balik.

Quote :

Sedangkan bagi science, tubuh sama sekali tidak ada hubungannya dengan jiwa dan roh, karena jiwa dan roh itu tidak ada, hanyalah "khayalan" atau "ilusi" dari hal bernama iman dan atau agama.

Hal ini dikarenakan selama ribuan tahun, tidak ada bukti ilmiah mengenai jiwa dan roh dalam penelitian jutaan scientist yang masih hidup atau sudah mati!

Saya sependapat dengan ini.

Quote :

Hal yang sama dimana science juga menolak adanya God atau Tuhan!

Masih sependapat.

Quote :

Inilah sebabnya teori evolusi sama sekali tidak mendapat tempat didalam ajaran iman dan moral Gereja, karena jelas bertentangan dengan kesatuan akan tubuh, jiwa dan roh, yang ketiganya adalah satu menurut St Paulus didalam Alkitab!

Betapa baiknya kalau disertai oleh ayat, atau perikop Alkitab.

Menurut saya, dalam beberapa kasus, Tuhan hanya membedakan dunia dan dan sorga. Bila manusia memilih dunia, maka maut upahnya. Jika manusia memilih sorga, maka hidup upahnya.

Quote :

Dengan demikian, teori evolusi haruslah ditolak dengan iman yang penuh dan sadar oleh seluruh umat Kristen didalam Gereja Katolik Roma (umat Katolik), karena bertentangan dengan 3 pilar kebenaran yang tidak dapat salah, yaitu:

1. Alkitab.
2. Tradisi Suci.
3. Magisterium Gereja.

Saya kira, beberapa bagian dari Teori Evolusi itu masih dapat saya terima, sepanjang belum sampai kepada masalah roh. Tentang jiwa, saya pikir, science masih mengakuinya, salah satu bukti ialah dari adanya cabang ilmu yang dinamakan Ilmu Jiwa. Nah, tentang Roh,, sepanjang yang saya pahami, science memang belum mengakuinya. Dalam hal itulah (dalam ketidakmengakui Roh itu, saya tidak menerima Teori Evolusi.

Quote :

Semoga, semua umat Katolik tidak tergoda dengan bujuk rayu lucifer dengan "buah pengetahuan"nya yang ujung-ujungnya hanya untuk menyeret kita kelubang siksa abadi karena menolak adanya jiwa, roh bahkan Tuhan itu sendiri!!!

Entah dimana, saya pernah mempost, bahwa bagi saya, antara science dan Theology seperti rel kereta, yang sejajar dan selalu searah ke tujuan yang sama. Bagi mereka yang ingin mempertemukan rel kereta, maka keretanya tidak akan sampai ke tujuan yang diinginkan.

Quote :

Kembalilah pada ajaran Gereja-Nya.

Ajaran Gereja yang termuat di KGK yang telah terkutip di awal, belum memberikan pemahaman kepada saya untuk menolak science

Quote :

Salam

Damai, damai, damai.

Begini Mod, dikarenakan Alkitab sendiri sudah jelas mendukung Surat Ensiklik Paus Pius XII mengenai Humanis Generis dalam hal ini jiwa dan roh tidak berevolusi, yaitu berdasarkan ayat bahwa tubuh, jiwa dan roh adalah satu:

1 John 5:7-8
ὅτι τρεῖς εἰσιν οἱ μαρτυροῦντες, τὸ πνεῦμα καὶ τὸ ὕδωρ καὶ τὸ αἷμα καὶ οἱ τρεῖς εἰς τὸ ἕν εἰσιν.
For there are three that bear record in heaven the Father the Word and the Holy Ghost and these three are one, and there are three that bear witness in earth the Spirit and the water and the blood and these three agree in one
Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu, dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi, Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

1Tes. 5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Ibr. 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Efesus 4:4-5
satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,


Saya rasa case closed untuk umat Katolik.

Salam

Catatan: ilmu jiwa (psikologi) bukan ilmu yang mempelajari jiwa manusia, jadi jelas tidak diperhitungkan bahwa jiwa itu diakui oleh science!!!

Psychology is an academic and applied discipline that involves the scientific study of mental functions and behaviors.
[You must be registered and logged in to see this link.]

Jadi, psikologi itu mempelajari MENTAL dan KEBIASAAN, bukan JIWA MANUSIA!!!

Ini belum lagi yang namanya "ilmu Tuhan" alias Theology, jelas bukan masuk ranah science!!!

Note :
Psikologi memang adalah ilmu yg mpelajari tingkah laku nyata (perilaku) dg harapan perilaku tsb dapat menggambarkan konstruksi jiwa.

Psychology is an academic and applied discipline that involves the scientific study of mental functions and behaviors.
[You must be registered and logged in to see this link.]

Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perilaku dan kognisi manusia. Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
[You must be registered and logged in to see this link.]

Secara etimologis, sama saja dengan Theology, ilmu tentang Tuhan, apakah masuk ranah science juga?

Lalu, apakah Jiwa atau Soul menurut Science?

When modern scientists speak of the soul outside of this cultural context, they generally treat soul as a poetic synonym for mind. Francis Crick's book, The Astonishing Hypothesis, for example, has the subtitle, "The scientific search for the soul". Crick held the position that one can learn everything knowable about the human soul by studying the workings of the human brain. Depending on one's belief regarding the relationship between the soul and the mind, then, the findings of neuroscience may be relevant to one's understanding of the soul. Skeptic Robert T. Carroll suggests that the concept of a non-substantial substance is an oxymoron, and that the scholarship done by philosophers based on the assumption of a non-physical entity has not furthered scientific understanding of the working of the mind.

[You must be registered and logged in to see this link.]

Jiwa atau Soul menurut Science adalah MIND atau pikiran manusia!

Sedangkan Jiwa atau Soul menurut Gereja adalah Nyawa.

According to a common Christian eschatology, when people die, their souls will be judged by God and determined to spend an eternity in Heaven or in Hell. Though all branches of Christianity –Catholics, Eastern Orthodox and Oriental Orthodox, Evangelical or mainline Protestants – teach that Jesus Christ plays a decisive role in the salvation process.
[You must be registered and logged in to see this link.]

Menurut ajaran Gereja:

1. Tubuh: dari debu kembali ke debu
2. Jiwa: Nyawa, kehidupan, identitas, ketika dibangkitkan, jiwa inilah yang ke Surga untuk berbahagia atau keneraka untuk disiksa
3. Roh: berasal dari Allah, termasuk didalamnya 7 karunia Roh. tanpa Roh, atau kehilangan salah satu atau bahkan semua 7 karunia Roh, maka manusia tersebut sama dengan orang gila. Roh akan kembali kepada Allah ketika seseorang telah wafat.

The use of this term to signify the supernatural life of grace is the explanation of St. Paul's language about the spiritual and the carnal man and his enumeration of the three elements, spirit, soul, and body.
[You must be registered and logged in to see this link.]

Saya kira masalah jiwa dan roh jelas tidak masuk ranah science, berbeda dengan tubuh yang diakui oleh science.

Dengan adanya Alkitab, Tradisi Suci dan Magisterium yang menegaskan mengenai jiwa dan roh tidak berevolusi, dengan tubuh, jiwa dan roh adalah satu, maka dengan demikian jelas menurut Gereja manusia TIDAK berevolusi.

Silahkan saja mahluk hidup lain seperti binatang, tumbuh-tumbuhan dll berevolusi menurut science, namun tidak bagi manusia.

Dengan demikian, ajaran iman dan moral Gereja Katolik Roma mengajarkan bahwa penciptaan Adam dan Hawa adalah LITERAL.

Salam

Catatan:

Soul: [You must be registered and logged in to see this link.]

Spirit: [You must be registered and logged in to see this link.]

Quote :

Silahkan saja mahluk hidup lain seperti binatang, tumbuh-tumbuhan dll berevolusi menurut science, namun tidak bagi manusia.

Manusia dan binatang, tidak berbeda secara fisik. Bahkan DNA manusia dengan DNA chimpanse cuma berbeda 2%.

Yang membedakan manusia dengan hewan adalah kemampuan mengenal Tuhan. Itupun karena kita tidak tahu apakah hewan juga 'berdoa' atau tidak.

Quote :

Manusia dan binatang, tidak berbeda secara fisik. Bahkan DNA manusia dengan DNA chimpanse cuma berbeda 2%.

Itu mah berbeda, mau 2% kek, 1% kek, tetep aja berbeda!
Kalau ada manusia yang mengklaim dirinya sama dengan simpanse, itu haknya dia

Quote :

Yang membedakan manusia dengan hewan adalah kemampuan mengenal Tuhan. Itupun karena kita tidak tahu apakah hewan juga 'berdoa' atau tidak.

Menurut ajaran Gereja, Tuhan datang menebus HANYA untuk manusia, itu aja sudah jelas kok bedanya

Quote :

Itu mah berbeda, mau 2% kek, 1% kek, tetep aja berbeda!
Kalau ada manusia yang mengklaim dirinya sama dengan simpanse, itu haknya dia

Hewan yang satu dengan hewan yang lain pun berbeda koq.
Dan beda 2% itu sangat kecil.
Menolak chimpanse sebagai 'kerabat jauh' tidak menjadikan seseorang lebih manusia dibanding yang bisa menerimanya.

Quote :

Menurut ajaran Gereja, Tuhan datang menebus HANYA untuk manusia, itu aja sudah jelas kok bedanya

Itu karena anda bicara hanya dari sudut pandang manusia.

Quote :

Hewan yang satu dengan hewan yang lain pun berbeda koq.
Dan beda 2% itu sangat kecil.
Menolak chimpanse sebagai 'kerabat jauh' tidak menjadikan seseorang lebih manusia dibanding yang bisa menerimanya.

Jangankan menolak simpanse sebagai kerabat jauh, lha wong mencintai simpanse dan seluruh binatang saja dilarang oleh Gereja, karena mencintai hanya untuk menusia (KGK).

Jadi, kalau ada yang ngotot dia masih kerabat jauh atau bahkan sama dengan simpanse, siapa yang berhak melarang dia?

Dan silahkan siapa saja mengklaim nenek moyangnya adalah monyet, tidak ada yang melarang kok
Kami mengklaim bahwa nenek moyang kami adalah Adam dan Hawa yang diciptakan LANGSUNG oleh Tuhan Allah!

Quote :

Itu karena anda bicara hanya dari sudut pandang manusia.

Saya berbicara sesuai dengan ajaran iman dan moral dari Gereja Katolik Roma.
Salam

Quote :

Jangankan menolak simpanse sebagai kerabat jauh, lha wong mencintai simpanse dan seluruh binatang saja dilarang oleh Gereja, karena mencintai hanya untuk menusia (KGK).

Untunglah tidak semua manusia di bumi ini memahami KGK seperti yang anda pahami. Karena kerusakan bumi pasti lebih parah lagi. Tidak ada lagi para pecinta hewan, hewan akan segera punah, yang segera disusul oleh manusia.

Untung tidak banyak pembaca KGK seperti anda.

Quote :

Dan silahkan siapa saja mengklaim nenek moyangnya adalah monyet, tidak ada yang melarang kok
Kami mengklaim bahwa nenek moyang kami adalah Adam dan Hawa yang diciptakan LANGSUNG oleh Tuhan Allah!

Tidak ada manusia yang menyatakan bahwa nenek moyangnya adalah monyet. Itu merupakan pernyataan yang sangat keliru, dan membuktikan bahwa yang menyatakannya tidak memahami apa yang dibacanya dari teori evolusi.

Mengenai Adam dan Hawa literal, mengucapkannya memang lebih mudah, tetapi membuktikannya? .... Ha ha ha ha...

Quote :

Saya berbicara sesuai dengan ajaran iman dan moral dari Gereja Katolik Roma.

Untunglah saya memiliki iman yang lebih cerdas dibandingkan iman yang mati, iman Katolik yang cerdas.

Quote :

Untunglah tidak semua manusia di bumi ini memahami KGK seperti yang anda pahami. Karena kerusakan bumi pasti lebih parah lagi. Tidak ada lagi para pecinta hewan, hewan akan segera punah, yang segera disusul oleh manusia.
Untung tidak banyak pembaca KGK seperti anda.

Memelihara dan atau menjaga tidak harus mencintai.

Ini hal mudah, tetapi menjadi sulit apabila pakai "science"

Quote :

manusia yang menyatakan bahwa nenek moyangnya adalah monyet. Itu merupakan pernyataan yang sangat keliru, dan membuktikan bahwa yang menyatakannya tidak memahami apa yang dibacanya dari teori evolusi.

Teori Evolusi yang mana neh? Kalau bukan dari Homo Sapiens sampai Homo "Monyetus"?

Quote :

Mengenai Adam dan Hawa literal, mengucapkannya memang lebih mudah, tetapi membuktikannya? .... Ha ha ha ha...

Karena berdasarkan ajaran Gereja, maka buktinya adalah ajaran Gereja itu sendiri, bukan science

Quote :

Untunglah saya memiliki iman yang lebih cerdas dibandingkan iman yang mati.

Alkitab, Tradisi Suci, magisterium Gereja (KGK, Surat Ensiklik) sudah diberikan, iman "cerdas yang hidup" seperti apa? Seperti si Darwin?

Jelas-jelas Gereja menolak Evolusi karena Jiwa dan Roh tidak berevolusi, kok bisa-bisanya mengklaim punya iman Katolik dengan embel-embel "cerdas" namun tetap melawan Gereja dengan menerima Evolusi Manusia?

Quote :

Karena berdasarkan ajaran Gereja, maka buktinya adalah ajaran Gereja itu sendiri, bukan science

Itulah bedanya antara iman literal dan iman yang cerdas dan mau berpikir.
Tidak ada yang melarang kalau anda tetap berpegang pada ajaran 3500 tahun lalu, kalau saya jelas tidak mau.

Quote :

Itulah bedanya antara iman literal dan iman yang cerdas dan mau berpikir.

Tidak ada definisi dari ajaran Gereja Katolik Roma mengenai iman literal dan iman cerdas+berpikir, mau bikin definisi dan ajaran sendiri?

Quote :

Tidak ada yang melarang kalau anda tetap berpegang pada ajaran 3500 tahun lalu, kalau saya jelas tidak mau. 

Iman Katolik seperti itu, berpegang pada Alkitab, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja.

Yang tidak berpegang pada ketiganya, jelas bukan iman Katolik!

Salam

sabaaar sabaaaaaarrrr

Jika kisah penciptaan di Kitab Kejadian diartikan secara literal, berarti usia bumi ini baru berapa tahun, ya? Sementara ilmu pengetahuan telah menyimpulkan bahwa ternyata ada bukti-bukti yang ditemukan, bahwa usia bumi ini sudah ratusribu atau jutaan tahun.

Menurut pemahaman saya, seperti di awal sudah saya kemukakan, kisah penciptaan di Kitab Kejadian itu adalah ilham dari Tuhan untuk memberikan pemahaman kepada manusia. Jadi, satu hari di kisah penciptaan itu tidak literal 24 jam (waktu sekarang).

Tentang kekatolikan, saya ingin mengemukakan begini.

Pada saat anak pertama saya menerima sakramen Krisma, kepada mereka diberikan Alkitab oleh Gereja, entah sudah nihil obstat atau tidak, belum saya selidiki, dan saya tidak ingin menyelidikinya lebih lanjut. Berhubung satu bulan ini saya tidak di rumah, maka saya belum dapat menampilkan bagian dari Alkitab tersebut. Semoga bulan depan saya berkesempatan menampilkan bagian dari Alkitab itu yang menurut saya menggambarkan pikiran Gereja tentang Teori Evolusi.

O ya. paragraf-paragraf KGK yang telah terungkap di bagian depan, menurut pemahaman saya tidak atau belum menggambarkan teknis penciptaan Adam dan Hawa secara detil. Seperti telah saya kemukakan tadi, sehari di kisah itu tidak identik dengan 24 jam waktu sekarang. Dengan demikian, maka teknis "Tuhan mengambil debu tanah dan membentuknya menjadi sosok Adam kemudian meniupkan nafas hidup ke dalam hidungnya" saya pahami tidak literal.

@Husada,
Mnrt teori penciptaan,
Adam itu ktika dciptakan, dia sudah langsung bbentuk pria dewasa kan.
Nah, pd saat tercipta sbg pria dewasa itu, brapa usia Adam?

Itulah sepertinya yang jadi masalah, bro Siip.
Sulit dicerna akal sehat kalau Adam ujug ujug sudah dewasa.

Lebih masuk akal kalau Adam menjadi 'manusia yang mampu berpikir tentang Allah' saat dewasa.

Quote :

Mnrt teori penciptaan,
Adam itu ktika dciptakan, dia sudah langsung bbentuk pria dewasa kan.
Nah, pd saat tercipta sbg pria dewasa itu, brapa usia Adam? 

Nah, itu yang diimani daru dulu sampai sekarang, Adam diciptakan dalam keadaan tua, demikian juga dengan bumi dan seluruh alam semesta.

Mengenai KGK, sudah dijelaskan dengan tepat oleh Surat Ensiklik bahwa jiwa dan roh tidak berevolusi, maka dengan demikian menurut Gereja Katolik Roma, manusia tidak berevolusi, dengan sendirinya Adam dan Hawa diciptakan dalam keadaan dewasa.

Mksdnya,
Adam dciptakan sudah dewasa dg usia tubuh sepanjang usia bumi.
Bumi pun dciptakan bukan dg usia 0 tahun.

Quote :

@Husada,
mnrt teori penciptaan,Adam itu ktika dciptakan, dia sudah langsung bbentuk pria dewasa kan.
Nah, pd saat tercipta sbg pria dewasa itu, brapa usia Adam?

Lha, kalau diartikan literal, tentu saja usia Adam ketika dicipta adalah nol tahun. Dan kalo secara literal juga, usia Adam lebih muda 5 hari dari pada bumi. Sebab, langit dan bumi diciptakanNya pada hari pertama, dan manusia diciptakan pada hari keenam. Sementara matahari dan bulan dan benda-benda angkasa lainnya, diciptakan pada hari keempat.[/quote]

St Yopi wrote:

Quote :

Mnrt teori penciptaan,
Adam itu ktika dciptakan, dia sudah langsung bbentuk pria dewasa kan.
Nah, pd saat tercipta sbg pria dewasa itu, brapa usia Adam? 

Nah, itu yang diimani daru dulu sampai sekarang, Adam diciptakan dalam keadaan tua, demikian juga dengan bumi dan seluruh alam semesta.

Mengenai KGK, sudah dijelaskan dengan tepat oleh Surat Ensiklik bahwa jiwa dan roh tidak berevolusi, maka dengan demikian menurut Gereja Katolik Roma, manusia tidak berevolusi, dengan sendirinya Adam dan Hawa diciptakan dalam keadaan dewasa.

Mmm... jadi Surat Ensiklik itu menjelaskan bahwa jiwa dan roh tidak berevolusi maka manusia tidak berevolusi. Sayang, Surat Ensiklik itu tidak menjelaskan mengenai raga, ya? (Maaf, saya belum membaca Surat Ensiklik secara lengkap) Pernyataan ini terterima di pemahaman saya, karena manusia itu adalah kesatuan dari raga, jiwa, dan roh. Salah satu unsur saja tidak ada, itu bukan manusia.

Namun, dengan pernyataan Surat Ensiklik menjelaskan bahwa jiwa dan roh tidak berevolusi, tidak memberi penjelasan tentang raga, maka dapat diterima MANUSIA TIDAK BEREVOLUSI karena manusia ialah raga + jiwa + roh,

Masalahnya sekarang semakin mengkerucut, bagaimana dengan raga Adam itu? Apakah raga itu hasil evolusi, atau tidak?

Dengan mengartikan kisah penciptaan secara literal, 'tangan Tuhan' mengambil debu tanah, membentuknya, kemudian meniupkan nafas hidup ke dalam hidungnya. Pertanyaannya, "Benarkah Tuhan punya 'tangan' seperti yang kita artikan?"

Menurut pemahaman saya, peristiwa yang dikisahkan dalam kisah penciptaan itu, bukan literal. Kisah itu adalah ringkasan, atau glossary, atau resume, dari kisah yang sebenarnya mengambil waktu ribuan tahun, bahkan jutaan tahun. Lebih ringkas lagi misalnya dengan seperti ini,
Mula-mula, diciptakanlah langit dan bumi.
Selanjutnya, dipisahkan air dari air.
Diikuti dengan menciptakan tumbuhan, dimana tanah diperintah menumbuhkan tunas.
Setelah itu, diciptakanlah matahari dan bulan dan bintang-bintang.
Kemudian, dicipta pula hewan.
Lalu, setelah mencipta hewan, dicipta pula manusia.
Istirahatlah Tuhan.