tentang Tuhan (?)

dalam ajaran Kristen dan Yahudi dikenal dengan YHWH.
dalam ajaran Islam dikenal sebagai Allah SWT.
dalam ajaran Kong Hu Cu dikenal sebagai Giok Hong Tay Te - Yu Huang Da Di ( 玉皇大帝).
dalam agama Buddha sepertinya tidak ada (CMIIW).
dalam ajaran2 lain saya kurang tahu, silahkan kalau ada yang ingin menambahkan... :)



pertanyaan :
"apakah sosok yang kita sembah itu dlah sosok yang sama ?"

mari kita diskusikan bersama sambil ngopi atw minum es teh (biar adem ).

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah yang juga disembah oleh seluruh umat manusia, sejak manusia pertama hingga manusia yang terakhir kelak. Tentu saja yang paling benar adalah Tuhan yang saya sembah, karena Dia sendiri yang menyatakan DiriNya, sedangkan umat agama lain menyembah dengan cara yang berbeda karena belum/tidak mengenalNya karena maih mencari jalannya.

:)

bruce wrote:

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah yang juga disembah oleh seluruh umat manusia, sejak manusia pertama hingga manusia yang terakhir kelak.

well, bagaimana anda menjelaskan ”Jangan ada padamu allah lain dihadapanKu.” ? :)

Quote :

Tentu saja yang paling benar adalah Tuhan yang saya sembah,
karena Dia sendiri yang menyatakan DiriNya,

saya rasa demikian juga buat semua agama.

Quote :

sedangkan umat agama lain menyembah dengan cara yang berbeda karena belum/tidak mengenalNya karena maih mencari jalannya.

:)

kalau gak salah dijaman PL banyak sekali allah2 lain, sperti allahnya orang2 filistin, allhnya orang moab, allah orang babel, allah bani amon dll...

Quote :

well, bagaimana anda menjelaskan ”Jangan ada padamu allah lain dihadapanKu.” ?

Kalau bukan Allah saya ya berarti bukan allah, Allah hanya ada satu di seluruh jagad raya ini, jadi tidak ada allah lain.

Quote :

saya rasa demikian juga buat semua agama.

Betul, tetapi apakah allah yang disembah memberi jalan yang pasti atau harus mencari cari? Sedangkan Allah yang saya sembah adalah Allah yang datang kepada saya, bukan saya yang mencari cari Nya.

Quote :

kalau gak salah dijaman PL banyak sekali allah2 lain, sperti allahnya orang2 filistin, allhnya orang moab, allah orang babel, allah bani amon dll...

Bahkan sebelum itupun sudah ada allah yang disembah, tetapi apakah allah itu adalah Allah yang benar?

Quote :

Bahkan sebelum itupun sudah ada allah yang disembah, tetapi apakah allah itu adalah Allah yang benar?

apakah saya bisa mengambil kesimpulan kalau ianya adalah sosok yang berbeda ?

bruce wrote:

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah yang juga disembah oleh seluruh umat manusia, sejak manusia pertama hingga manusia yang terakhir kelak. Tentu saja yang paling benar adalah Tuhan yang saya sembah, karena Dia sendiri yang menyatakan DiriNya, sedangkan umat agama lain menyembah dengan cara yang berbeda karena belum/tidak mengenalNya karena maih mencari jalannya.

:)

Saya sepakat dengan Bang Bruce.
Sesungguhnya Tuhan yang disembah seluruh umat manusia dalam caranya masing adalah Tuhan yang sama.
Hanya mungkin dalam cara menyembah Sang Khalik ini, masing2 umat berbeda ... ada yang melalui dewa-dewi, ada yang melalui pribadi yang berbeda, dsb.

Saya jawab dengan analogi aja ya.

Ada sekumpulan orang di pedalaman hutan entah di afrika atau papua, tidak pernah sekalipun behubungan dengan manusia beradab dari dunia luar. Mereka percaya bahwa ada sosok (dewa?) yang berkuasa atas hidup mereka dan seluruh hutan dimana mereka tinggal. Mereka melarang untuk saling membunuh, melarang perzinahan, pelarang pencurian. Mereka mempersembahkan korban hewan bakaran untuk memuliakan sang 'dewa'.

Menurut anda, sang 'dewa' pagan itu siapa bro?

Kisah lain, ada bangsa kuno, yang hidup berkebudayaan ribuan tahun lalu. Mereka menyembah 'matahari' karena dianggap sang 'matahari' itulah sumber kehidupan seluruh alam semesta. Siapa sebenarnya sosok yang mereka sembah itu bro?

Nama, bisa berbeda, tetapi sosok utama yang disembah harusnya adalah sosok yang Satu dan Mahakuasa. Kita mengenalnya sebagai Tuhan, Jesus, Bapa, Allah Tritunggal. Kita mengenalNya karena Dia datang dan memberi jalan yang jelas kepada kita. Tetapi, mereka yang sudah ada jutaan tahun lalu, yang belum mengenal jalan yang diberikan, mencari jalan sendiri, karena manusia pada dasarnya mengenal dan merasakan ada sosok yang lebih berkuasa dari manusia, yang layak disembah.

Kita, manusia sekarang, menganggap mereka adalah penyembah pagan, animisme, penyembah berhala, tetapi kalau ada nilai kebajikan di sana, ada nilai humanisme dan kearifan di sana, maka tentulah yang mereka sembah itu adalah Sosok yang benar. Tentulah 'wahyu' yang mereka terima berasal dari 'Sang Kebenaran' itu sendiri.

Ibaratnya, kita sesama member LTB, kita punya tujuan untuk ke Raja Ampat untuk berwisata. Wilayah yang sama sama belum kita ketahui. Ada yang berjalan sendiri, ada yang berjalan berempat, ada yang mengajak pacar/istri, ada juga yang dibimbing oleh guide, ada yang naik kapal terbang, ada yang naik perahu, malah ada yang berangkat dengan kapal pribadi anak kepala suku di Raja Ampat dengan undangan resmi pula. Maka, menurut anda, manakah dari sekian rombongan itu yang akan tiba dengan pasti di Raja Ampat?

:)

Tergantung...
Kl kita mbahas dari sisi agama samawi yg monotheistik, maka most likely yg kita 'maksudkan' dg Tuhan Mahakuasa itu sosok yg sama tetapi dnyatakan, dpahami dan dsembah dg cara yg bbeda.

Tp jika kita bicara ttg agama animisme dan dinamisme, kita perlu merunut dahulu asal-muasal perkembangan agamanya.
Bisa saja yg dsembah itu mrujuk pd sosok Tuhan yg sama, namun bisa juga sama skali bbeda.

-------

Saya bri contoh ya.
Anggaplah Iblis tiba-tiba muncul di hadapan sso, kmudian mngajarkan tata cara ibadah tsendiri sambil mnentang Allah yg dyakini agama samawi.
Akankah kita bkata bhw si Iblis ini adalah sosok yg sama dg Tuhan Mahakuasa?

Surely not.

Case by case-lah.
Harusnya sdapat mungkin dirunut asal-muasal tjadinya suatu bentuk agama/kyakinan/pmujaan.

Quote :

Saya bri contoh ya.
Anggaplah Iblis tiba-tiba muncul di hadapan sso, kmudian mngajarkan tata cara ibadah tsendiri sambil mnentang Allah yg dyakini agama samawi.
Akankah kita bkata bhw si Iblis ini adalah sosok yg sama dg Tuhan Mahakuasa?

Surely not.

Case by case-lah.
Harusnya sdapat mungkin dirunut asal-muasal tjadinya suatu bentuk agama/kyakinan/pmujaan.

Karenanya, kita diajarkan mengenal pohon dari buah yang dihasilkannya bro. Dan sebagai buah, kita harus berlaku 'sesuai' dengan pohon kita.

Silancah wrote:

bruce wrote:

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah yang juga disembah oleh seluruh umat manusia, sejak manusia pertama hingga manusia yang terakhir kelak. Tentu saja yang paling benar adalah Tuhan yang saya sembah, karena Dia sendiri yang menyatakan DiriNya, sedangkan umat agama lain menyembah dengan cara yang berbeda karena belum/tidak mengenalNya karena maih mencari jalannya.

:)

Saya sepakat dengan Bang Bruce.
Sesungguhnya Tuhan yang disembah seluruh umat manusia dalam caranya masing adalah Tuhan yang sama.
Hanya mungkin dalam cara menyembah Sang Khalik ini, masing2 umat berbeda ... ada yang melalui dewa-dewi, ada yang melalui pribadi yang berbeda, dsb.

he..he..he...
kayaknya sepintas memang sama tapi kalau lebih dekat lagi dibahas maka akan kelihatan bedanya, kang... :)

kalau dikatakan pengenalan TUHAN yang berbeda saya cenderung setuju.

Dear all members LTB.

Kalau saya tidak sependapat bahwa Allah yg kita sembah adalah tuhan yang sama dengan agama lainnya kecuali Abraham, Ishak, Yakub dan Israel. Kenapa?

Pada mulanya, Allah memberi kebebasan serta kesempatan kepada manusia, untuk mencari dan mengenal sang penciptanya seta penguasa alam semesta ini tanpa campur tangan Allah sendiri, namun manusia gagal bahkan kesalahan dan kejahatan semakin merajalela hampir menyamakan kehidupan sebelum air Bah.

Didalam lubuk hati setiap manusia, memiliki suatu ruang hati yg paling dalam yg menjadi bagian dan ditempati roh yg berasal dari sang penciptanya. dan hati nurani tersebut tidak dapat dipengaruhi dan dicemari oleh keinginan dosa yg ada didalam diri manusia, karena roh itulah yg akan kembali kepada Sang Penciptanya utk memberi pertanggung jawaban manusia yg didiaminya dihadapan Sang Khalik.

Oleh karena hati nurani tsb, setiap manusia merindukan kedamaian didalam hidupnya, tetapi kemanakah meraka akan mencarinya? maka manusia berusaha dengan dirinya sendiri menciptakan sesuatu yg dapat mereka sembah utk melindungi mereka dari bencana alam dan sekitarnya, dan sesembahan mereka tersebutlah mereka namakan dengan istilah 'para dewa', system penyembahan2 tsb dengan membuat patung dan sejenisnya, atau percaya kepada benda2 yg dianggap gaib, Allah mengkatagorikannya sebagai 'penyembahan berhala'

Setelah Air Bah, kejahatan manusia semakin bertambah, manusia mulai menentang Allah yg dibuktikan dengan adanya pembangunan menara Babel dan menentang perintah-Nya utk berkembang biak dan penuhi seluruh muka bumi ini. Lalu Allah menyatakan dirinya kepada Abraham, oleh karena Abraham adalah satu2nya manusia yg benar dihadapan-Nya.
Allah menyatakan dirinya sebagai Allah pencipta langit dan bumi serta segala isinya, dan Dia-lah Allah pemilik kehidupan.

Allah yg sama Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Dia-lah yang menyatakan diri-Nya bahwa : ' AKU adalah AKU " dan yang menyatakan namanya adalah "TUHAN"

Dan Allah Abraham, Ishak dan Yakub itu Allah yang disembah oleh bangsa Israel, dan Allah yang ditakuti oleh bangsa2 lain ketika bgs Israel dalam perjalanannya memasuki tanah perjanjian.

Dan Allah yang sama juga, Allah yg telah menyatakan diri-Nya didalam Yesus Kristus yang adalah TUHAN, seperti doa Yesus kepada Bapa-Nya " Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu "

TIADA TUHAN SELAIN ALLAH :)

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta, Ia juga disembah oleh umat lain dengan cara yang berbeda dan 'mungkin keliru', tetapi tidak ada tuhan lain selain Tuhan yang saya sembah.

bruce wrote:

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta, Ia juga disembah oleh umat lain dengan cara yang berbeda dan 'mungkin keliru', tetapi tidak ada tuhan lain selain Tuhan yang saya sembah.

'mungkin juga benar'

striker wrote:

bruce wrote:

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta, Ia juga disembah oleh umat lain dengan cara yang berbeda dan 'mungkin keliru', tetapi tidak ada tuhan lain selain Tuhan yang saya sembah.

'mungkin juga benar'

Kalau sudah ke situ, maka urusannya kutip ayat dari kang Lancah aja lah 'Laakum dinukum Waliyadien'

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta, Ia juga disembah oleh umat lain dengan cara yang berbeda dan 'mungkin keliru', tetapi tidak ada tuhan lain selain Tuhan yang saya sembah.

'mungkin juga benar'

Kalau sudah ke situ, maka urusannya kutip ayat dari kang Lancah aja lah 'Laakum dinukum Waliyadien'

satuju atuh akang

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta, Ia juga disembah oleh umat lain dengan cara yang berbeda dan 'mungkin keliru', tetapi tidak ada tuhan lain selain Tuhan yang saya sembah.

'mungkin juga benar'

Kalau sudah ke situ, maka urusannya kutip ayat dari kang Lancah aja lah 'Laakum dinukum Waliyadien'

satuju atuh akang

' Laakum dinukum Waliyadien ' mantra ngeles alias cari selamat bila kepepet ....

heinskle wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta, Ia juga disembah oleh umat lain dengan cara yang berbeda dan 'mungkin keliru', tetapi tidak ada tuhan lain selain Tuhan yang saya sembah.

'mungkin juga benar'

Kalau sudah ke situ, maka urusannya kutip ayat dari kang Lancah aja lah 'Laakum dinukum Waliyadien'

satuju atuh akang

' Laakum dinukum Waliyadien ' mantra ngeles alias cari selamat bila kepepet ....

Lho yg bilang gitu Master of Moderator sang singa lho mas, apa gak takut dicathek sampyan?

striker wrote:

heinskle wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta, Ia juga disembah oleh umat lain dengan cara yang berbeda dan 'mungkin keliru', tetapi tidak ada tuhan lain selain Tuhan yang saya sembah.

'mungkin juga benar'

Kalau sudah ke situ, maka urusannya kutip ayat dari kang Lancah aja lah 'Laakum dinukum Waliyadien'

satuju atuh akang

' Laakum dinukum Waliyadien ' mantra ngeles alias cari selamat bila kepepet ....

Lho yg bilang gitu Master of Moderator sang singa lho mas, apa gak takut dicathek sampyan?

Kalu gak salah didepannya ada tulisan ini "... maka urusannya kutip ayat dari kang Lancah ..... "

heinskle wrote:

striker wrote:

heinskle wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

Bagi saya, Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta, Ia juga disembah oleh umat lain dengan cara yang berbeda dan 'mungkin keliru', tetapi tidak ada tuhan lain selain Tuhan yang saya sembah.

'mungkin juga benar'

Kalau sudah ke situ, maka urusannya kutip ayat dari kang Lancah aja lah 'Laakum dinukum Waliyadien'

satuju atuh akang

' Laakum dinukum Waliyadien ' mantra ngeles alias cari selamat bila kepepet ....

Lho yg bilang gitu Master of Moderator sang singa lho mas, apa gak takut dicathek sampyan?

Kalu gak salah didepannya ada tulisan ini "... maka urusannya kutip ayat dari kang Lancah ..... "

Ngeles nih ceritanyaaa... takut dicathek juga hehehehehe

Quote :

Ngeles nih ceritanyaaa... takut dicathek juga hehehehehe

Emangnya bocah cilik .... takut dicathek xixixixi...

heinskle wrote:

Quote :

Ngeles nih ceritanyaaa... takut dicathek juga hehehehehe

Emangnya bocah cilik .... takut dicathek xixixixi...

Emang cathekan singa itu hanya tuk menakuti bocah cilik ya mas?

striker wrote:

heinskle wrote:

Quote :

Ngeles nih ceritanyaaa... takut dicathek juga hehehehehe

Emangnya bocah cilik .... takut dicathek xixixixi...

Emang cathekan singa itu hanya tuk menakuti bocah cilik ya mas?

Kalo emang gentle, ya tanyakan aja langsung, gak usah pake nyindir segala.

Damai bagi LTBers.

Tentang Tuhan? Pada trit sejenis di bukan forum ini, ada juga yang mencoba mendefinisikan Tuhan. Disitu saya mengutarakan pemahaman saya, bahwa sampai kapanpun manusia tidak akan mampu mendefinisikan Tuhan. Akal, logika, perasaan, dan segala sesuatu yang dimiliki manusia tidak akan mampu mendefinisikan Tuhan. Setiap manusia mendefinisikan Tuhan, pada saat iru pula akan tergambar Tuhan yang tidak sempurna, tidak sebagaimana adanya Tuhan, karena memang keterbatasan manusia menggambarkan "Yang Tidak Terbatas". Hanya Tuhan yang dapat mendefinisikan diriNya.

Bicara tentang Tuhan, saya berpikir begini. Pada saat manusia menyadari sesadar-sadarnya bahwa ada kekuatan yang supra natural di kehidupannya, misalnya bagaimana matahari terbit, bagaimana bisa angin bertiup sepoi, kencang bahkan puting beliung, bagaimana tumbuhan bisa tumbuh, dll, dll, maka manusia itu akan mencoba 'memahami' atau paling tidak 'mempercayai' adanya kekuatan supra natural itu. Kesadaran pada adanya kekuatan supra natural itu menuntun manusia mencari dan mencoba mendefinisikan kekuatan supra natural itu. Nah, cara pendefinisian itu yang berbeda-beda pada tiap orang, atau keompok. Jadilah pengertian atas kekuatan supra natural itu beragam. Ada pengertian yang diterima dari generasi sebelumnya, ada yang mencoba mendefinisikan sendiri, dll, dll.

Dari sekian banyak pemahaman manusia tentang Tuhan, bila dikelompokkan, dan dilihat dari segi panggambaran eksistensi pengertian ketuhanan itu, dapat dikatakan bahwa pemahaman seperti yang dipahami Abraham/Ibrahim menjadi kelompok terbesar bila diukur dari jumlah pengikutnya. Meski demikian, ternyata banyak varian-varian yang terjadi dalam pemahaman tersebut. Masing-masing kelompok menganggap bahwa pemahamannya yang paling mendekati kebenaran, menggambarkan Tuhan paling dekat dengan Tuhan itu sendiri.

Dengan berbagai latar pemikiran dan argumen yang dipandang memadai, maka setiap orang merasa bahwa pemahamannya lebih berterima baginya, sehingga dia menganut seperti kelompoknya anut. Pada saat seseorang menemukan 'sesuatu' pemahaman yang kurang berterima di pemikirannya, dan pemahaman menurut kelompok lain lebih berterima, maka orang itu akan mengedit pemahamannya. Bila pengeditan itu sampai pada pemahaman kelompok, maka orang itu akan keluar dari kelompok awalnya dan memasuki kelompok lain yang dipandangnya lebih berterima.

Nah, masalahnya sekarang, bagi para penganut pemahaman tentang Tuhan yang diwariskan dari pemahaman Abraham/Ibrahim, yang ternyata sudah banyak varian, pemahaman mana yang paling mendekati kebenaran tentang Tuhan? Untuk menjawabnya, menurut saya, perlu pengosonga pemahaman dari masing-masing pencari kebenaran. Semua mengosongkan pemahamannya, kemudian menelusur sampai ke awal, yaitu Abraham/Ibrahim.

Setelah penelusuran sampai ke Abraham/Ibrahim dilakukan, jika penelusuran lebih mendekati akal sehat, dengan dikukuhkan dengan berbagai bukti, saya pikir, pemahaman tentang Tuhan akan lebih mendekati kebenaran, sebab, menurut akal sehat, Tuhan itu telah mencipta akal sehat bagi manusia. Kekosongan pemahaman pada penelusuran itu sangat perlu agar pemahaman menurut akal sehat yang mewarnai pemahaman berikutnya. Pada saat pemahaman seseorang dikontaminasi oleh pemahaman yang tidak berdasarkan akal sehat, maka pemahaman itu akan menjauh dari kebenaran Tuhan.

Ihh... menjadi sampai kemana-mana ya? Atau, masih tidak kemana-manakah? Yang pasti, berbicara tentang Tuhan, bagi seorang tidak identik dengan bagi orang lain. Namun, pasti ada garis kesamaan. Bagaimana menemukan garis itu? Kosongkan pemahaman lebih dahulu.

Damai, damai, damai.

heinskle wrote:

striker wrote:

heinskle wrote:

Quote :

Ngeles nih ceritanyaaa... takut dicathek juga hehehehehe

Emangnya bocah cilik .... takut dicathek xixixixi...

Emang cathekan singa itu hanya tuk menakuti bocah cilik ya mas?

Kalo emang gentle, ya tanyakan aja langsung, gak usah pake nyindir segala.

Aku takut di cathek ah.... ;(