|
| Maria Wanita Yang Layak Dihormati | |
| | Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 21st August 2011, 11:33 | |
| Apa kata para Bapa Gereja :
"Dia [Yesus] adalah tabut yang dibuat dari kayu yang tak bisa lapuk. Karenanya dari ini ditandakan bahwa tabernakelNya [Yesus] dibebaskan dari ketidakbaikan dan dari korupsi." Hippolytus,Orat. Inillud, Dominus pascit me(ante A.D. 235),in ULL,94
"Bunda Perawan ini dari Yang Terlahir oleh Allah, disebut Maria, layak bagi Allah, tak bernoda dari tak bernoda, satu dari satu." Origen,Homily 1(A.D. 244),in ULL,94
"Biarlah wanita memujinya, Maria yang murni." Ephraim,Hymns on the Nativity,15:23(A.D. 370),in NPNF2,XIII:254
"Engkau sendiri dan bundaMu dalam segala hal patut, tidak ada cacat dalam Engkai dan tidak ada noda dalam bundaMu." Ephraem,Nisibene Hymns,27:8(A.D. 370),in THEO,132
"Maria, seorang Perawan tidak hanya tak terkotorkan tapi seorang Perawan yang mana rahmat telah [membuatnya] tak terlecehkan, bebas dari semua noda dosa." Ambrose,Sermon 22:30(A.D. 388),in JUR,II:166
"Kita harus menerima bahwa Perawan Kudus Maria, yang mengenai dia aku tidak ingin mengajukan pertanyaan yang berkenaan dengan masalah dosa, atas hormat kepada Tuhan; karena dari Dia kita tahu sebagaimana melimpahnya rahmat untuk mengatasi dosa dalam segala hal telah diberikan kepada dia [Maria] yang berjasa [karena telah] meng-konsepsi dan mengandung Dia [Yesus] yang tak teragukan lagi tidak punya dosa." Augustine,Nature and Grace,42[36](A.D.415),in NPNF1,V:135
"Seorang perawan, tak bersalah, tak terkotori, bebas dari semua kecacatan, tak tersentuh, tak terkotorkan, kudus di jiwa dan tubuh, bagaikan bunga Lili yang mekar diantara duri." Theodotus of Ancrya,Homily VI:11(ante A.D. 446),in THEO,339
"Sang malaikat tidak mengambil sang Perawan dari Yosef, tapi memberikannya [perawan] kepada Kristus, yang kepada Yosef dia [si perawan] dijanjikan, tapi [sang malaikat] memberikannya kepada Kristus, yang kepada Kristus dia [si perawan] telah dijanjikan di rahim ketika dia [si perawan] sedang dibuat [dalam rahim ibu dari si perawan]." Peter Chrysologus,Sermon 140(A.D. 449),in ULL,97
"Fakta bahwa Allah telah memilihnya [Maria] membuktikan bahwa tidak seorangpun yang pernah lebih kudus dari Maria, jika satu noda pun mengotori jiwanya [Maria], jika ada perawan lain yang lebih murni dan lebih kudus, Allah akan memilihnya dan menolak Maria." Jacob of Sarug(ante A.D. 521),in Catholic Encyclopedia
"Dia [Maria] dilahirkan seperti kerub, dia [Maria] yang dari tanah liat yang murni dan tak bernoda" Theotoknos of Livias,Panegyric for the feast of the Assumption, 5:6(ante A.D. 650),in THEO,180
Bagaimana dengan status keperawanan Maria menurut para Bapa Gereja Protestan :
Martin Luther
Kristus, penyelamat kita, adalah buah rahim yang nyata dan alami dari Maria... Ini adalah tanpa campur tangan lelaki, dan dia tetap perawan setelah itu {Luther's Works, eds. Jaroslav Pelikan (vols. 1-30) & Helmut T. Lehmann (vols. 31-55), St. Louis: Concordia Pub. House (vols. 1-30); Philadelphia: Fortress Press (vols. 31-55), 1955, v.22:23 / Sermons on John, chaps. 1-4 (1539) }
Kristus... adalah satu2nya anak dari Maria, dan Perawan Maria tidak mempunyai anak lain selain Dia.... Aku merasa setuju dengan pernyataan bahawa "saudara" berarti "sepupu" disini, karena tulisan suci dan orang Yahudi selalu memanggil sepupu dengan saudara {Pelikan, ibid., v.22:214-15 / Sermons on John, chaps. 1-4 (1539) }
Kebohongan baru dituduhkan kepadaku. Aku dituduh mengkhotbahkan dan menulis bahwa Maria, Bunda Allah, tidak perawan baik sebelum kelahiran maupun sedudah kelahairan Kristus... {Pelikan, ibid.,v.45:199 / That Jesus Christ was Born a Jew (1523) }
Kitab suci tidak mengatakan atau mengindikasikan kalau Maria setelah [kelahiran Kristus]... kehilangan keperawanan... Di Matius 1:25 dikatakan bahwa Joseph tidak mengenal Maria secara badaniah sampai Maria melahirkan anak, tidaklah dapat disimpulkan kalo Joseph mengenal Maria secara badaniah sesudahnya; Sebaliknya, ini berarti bahwa Joseph tidak pernah sama sekali mengenal Maria secara badaniah..... Omong kosong ini [bahwa Maria tidak perawan sebelum dan setelah Kristus lahir] adalah tanpa pembenaran.... [Orang yang menganggap kalo Maria tidak tetap perawan] tidak pernah tahu atau memperhatikan kitab suci atau idiom umum. {Pelikan, ibid.,v.45:206,212-3 / That Jesus Christ was Born a Jew (1523) }
John Calvin
Helvidius mempertunjukkan ketidaktahuan berlebihan dalam menyimpulkan bahwa Maria harus mempunyai putra-putra, hanya karena saudara Kristus kadang2 disebutkan. {Harmony of Matthew, Mark & Luke, sec. 39 (Geneva, 1562), vol. 2 / From Calvin's Commentaries, tr. William Pringle, Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1949, p.215; on Matthew 13:55}
[Mengenai Matius 1:25] Kesimpulan yang diambil Heldivius bahwa tetap perawan hanya sampai kelahiran pertama Maria, dan setelah itu dia punya anak lain dari suaminya.... Tidak ada kesimpulan bulat yang dapat ditarik dari kata2 dalam Matius 1:25... mengenai apa yang terjadi setelah Yesus lahir. Yesus dipanggil 'Anak Pertama'; tapi satu satunya tujuan sebutan tersebut adalah untuk memberi informasi bahwa Yesus dilahirkan dari Perawan.... Apa yang terjadi sesudahnya tidak diinformasikan oleh sejarahwan..... Tidak ada orang yang secara keras kepala meneruskan argumen [bahwa Maria tidak perawan setelah melaahirkan Kristus], kecuali kalau dia senang akan pertikaian {Pringle, ibid., vol. I, p. 107}
Didalam kata 'saudara' orang Ibrani memasukkan juga sepupu dan relasi yang lain, apapun tingkat kedekatannya. {Pringle, ibid., vol. I, p. 283 / Commentary on John, (7:3) }
Huldreich Zwingli
Dia [Zwingli], di tahun 1522, mempertahankan keperawanan abadi Ibu Yesus.... Untuk menyangkal bahwa Maria tetap tak ternodai sebelum, selama, dan sesudah kelahiran Kristus, adalah sama dengan menyangkal keMaha Kuasaan Tuhan.... dan karena itu sangat benar dan berguna untuk mengulangi salam malaikat Gabriel - bukan doa- 'Ave Maria'.... Tuhan mengangkat Maria diatas semua mahkluk, termasuk orang suci dan malaikat - kemurnian, keluguan dan iman Maria yang tak terkalahkanlah yang harus diikuti manusia. {G. R. Potter, Zwingli, London: Cambridge Univ. Press, 1976, pp.88-9,395 / The Perpetual Virginity of Mary . . ., Sep. 17, 1522}
Aku tidak pernah berpikir, ataupun mengajarkan, atau menyatakan kepada umum, apapun mengenai Maria yang tetap perawan, Ibu keselamatan kita, yang bisa dipandang tidak hormat, tidak saleh, tidak menghargai ataupun jahat.... Aku percaya dengan seluruh hatiku sesuai dengan kata2 di Injil suci bahwa sang perawan murni melahirkan bagi kita Anak Allah dan dia (Maria) tetap, saat kelahiran dan sesudahnya, perawan yang murni dan tak ternodai, untuk selama-lamanya. {Thurian, ibid., p.76 / same sermon}
John Wesley (Pendiri Methodisme)
Aku percaya... Dia [Yesus Kristus] dilahirkan dari sang perawan terberkati yang baik setelah kelahiran Yesus tetap murni dan perawan tak ternodai. {"Letter to a Roman Catholic," quoted in A. C. Coulter, John Wesley, New York: Oxford University Press, 1964, 495}
Yang jadi pertanyaan adalah, jika ada sebagian umat Protestan yang menolak menghormati Maria, bahkan meragukan keperawanan Maria. Tentu seharusnya bisa dipertanyakan, dari mana dasar ajaran itu? Ada yang bisa membantu menjelaskannya?
| |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 22nd August 2011, 09:08 | |
| Salam Maria, Tuhan sertamu. Sebagian besar manusia mengakui dengan iman, Roh Kudus berkarya melalui enkau. Itu kenyataan. Sebagian besar manusia mengakui dengan iman, engkau melahirkan jasmani Tuhan Yesus Kristus. Itu kenyataan. Bunda Maria, tradisi manusia menghormati ibu suri yang melahirkan raja. Bunda Maria, perananmu lebih dari ibu suri. Engkau melahirkan Raja dari raja. Bunda Maria, manusia layak menghormatimu. Sebagian besar manusia menghormatimu, sesuai pengakuan iman. Bunda Maria, ada juga manusia yang meski di bibirnya mengakui engkau yang melahirkan Tuhan Yesus Kristus, sungkan menghormatimu. Bunda Maria, bahkan kreativitas berpikir dari para penyaksi yang kemudian disebut sebagai reformer, tidak sungkan menghormatimu. Bunda Maria, engkau layak dihormati. | |
| | | leonardo Calon Perwira
Jumlah posting : 301 Join date : 07.03.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 2nd September 2011, 23:00 | |
| Dear all:) tambahan pujian dari bapa reformasi Protestan
Berikut ini petikan dari Martin Luther tentang Bunda Maria, petikan-petikan ini diambil dari tulisannya setelah memulai gerakan Reformasi Gereja.
“Apakah persamaan dari para dayang istana, bangsawan, raja, ratu, pangeran dan Kaisar dunia bila dibandingkan dengan Perawan Maria, Putri Daud. Ia adalah Bunda dari Allah kita, Pribadi yang amat agung di bumi ini. Setelah KRISTUS, dialah permata terindah dalam Kekristenan. Sang Ratu yang ditinggikan di atas segala kebijaksanaan, kesucian dan ke¬agungan ini tak akan pernah cukup dipuji”.
“Sungguh pantas apabila sebuah kereta kencana emas mengiringi dia, dengan ditarik oleh empat ribu kuda dengan abdi utusan yang meniup sangkakala serta dengan lantang ber¬seru: "Lihatlah dia, Bunda Yang Agung, Putri Umat Manusia" tetapi yang ada hanyalah: seorang Perawan berjalan kaki dalam sebuah perjalanan jauh untuk mengunjungi Elisabet. Perjalanan ini ditempuhnya walaupun saat itu ia sudah menjadi Bunda Allah. Bukan merupakan sebuah keajaiban apabila kerendahan hatinya dapat membuat gunung-gunung melonjak menari sukacita”.
“Melalui perkataannya sendiri dalam Magnificat (Lukas 1:46-55), dan melalui pengala¬mannya, Maria mengajar kita bagaimana caranya mengenal, mengasihi dan memuji Allah... Sejak awal, umat manusia telah menyimpulkan segala kemuliaan yang diberikan kepada Maria di dalam sebuah kalimat: "Bunda Allah". Sekalipun manusia mempunyai lidah sebanyak daun di Pohon, rumput di padang, bintang di langit atau pasir di lautan, tak seorangpun mampu mengatakan hal yang lebih agung kepada Maria atau mengenai Maria. Perlu direnungkan dalam hati apakah artinya menjadi seorang Bunda Allah”.
5. “Seseorang harus menghormati Maria sesuai dengan yang diharapkannya dan seperti yang dinyatakannya di dalam Kidung Magniicat. Ia memuliakan Tuhan untuk segala perbuatan-Nya. Lalu bagaimana kita dapat memujinya? Penghormatan yang benar kepada Maria adalah penghormatan kepada Tuhan, pujian kepada rahmat Tuhan …. Maria dari dirinya sendiri adalah bukan siapa-siapa tetapi demi KRISTUS …. Maria tidak mengharapkan agar kita datang kepadanya, tetapi melalui dia [kita datang] kepada Tuhan.” (Penjelasan tentang Magnificat, 1521).
[Luther's Works, eds. Jaroslav Pelikan (vols. 1-30) & Helmut T. Lehmann (vols. 31-55), St. Louis: Concordia Pub. House (vols. 1-30); Philadelphia: Fortress Press (vols. 31-55), 1955, v.22:23 / Sermons on John, chaps. 1-4 (1539)]
Penghormatan kepada Sang Perawan Maria, Bunda Allah bukan hanya dilakukan oleh para reformator awal, tetapi beberapa teolog Protestan setelahnya masih mempunyai devosi yang besar terhadap Bunda Maria, sebut saja: John Wesley, Teolog Kristen dan Pendiri Gereja Methodis (17 Juni 1703 - 2 Maret 1791), Karl Barth (10 Mei 1886 - 10 Desember 1968) adalah seorang Protestan Reformed).
Akhir-akhir ini dalam gereja Protestan, ada beberapa rohaniwan dan teolog Protestan yang mau kembali pada pendirian para reformator dalam penghormatan kepada Maria, misal di kota Eberstadt, Jerman ada komunitas biara wanita Protestan, yaitu “Suster-suster persaudaraan Maria” ("the Evangelical Sisterhood of Mary") yang didirikan oleh Ibu Basilea Schlink (21 Oktober 1904, Darmstadt, Jerman - 21 Maret 2001, Darmstadt). Sedang dikalangan kaum Protestan, ada biara laki-laki, komunitas monastik Taize di kota Taize, Perancis. Inilah yang dipimpin oleh seorang Protestan, bruder Roger Schutz (Provence, Swiss, 12 Mei 1915 - Taizé, 16 Agustus 2005) yang terkenal itu. Di dalam komunitas Taize ini penghormatan terhadap Maria mempunyai tempat yang penting dalam peribadatan mereka. Bruder Roger dan komunitas Taize ini menghormati Bunda Maria, sebagai Ibunda Rekonsiliasi atau Bunda Perdamaian. Mereka juga memakai ikon-ikon Sang Theotokos Tersuci dari Gereja Orthodox Timur.
Juga bisa disebut disini, Richard Wurmbrand (24 Maret 1909 – 17 Februari 2001), seorang pendeta Kristen Lutheran Romania, penulis, dan pendidik yang menghabiskan total empatbelas tahun tahun penjara di Romania diera komunis. Ia juga pendiri dari the Voice of the Martyrs (Suara Martir). Richard Wurmbrand dalam tulisan-tulisannya menunjukan hormat pada Bunda Maria.
Kemudian Harold Vinson Synan, Ph.D. (lahir pada 1 December 1934 di Hopewell, VA), pengkhotbah, tokoh gereja Pantekosta Amerika, sejarahwan pembaharuan dan penulis dalam gerakan Pantekosta, Berhubung dengan penghormatan kepada Bunda Maria, Vinson Synan mengatakan bahwa mereka belum melaksanakan sabda Tuhan, khususnya yang tertulis dalam Injil Lukas 1:48.
“sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia” (Lukas 1:48)
Referensi
1. ___________.Perawan Maria Menurut Martin Luther. Synaxis GOI Edisi November tahun 2007
salam damai :) | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 5th September 2011, 17:13 | |
| - Quote :
- salam damai :)
Okay, damai bagi pengikut Kristus. Tapi kira-kira, sejak kapan sih para pengikut Luther mengabaikan pikiran Luther yang Leo posting itu? Apa sih untungnya bagi pegikut Luther menghilangkan pikiran Luther itu? Mengapa pula para pengikut Luther penuh keyakinan mengaku sebagai pengikut Luther tetapi membuang beberapa bahagian pikiran Luther? Adakah parapengikut Luther yang bersedia menjelaskan? Atau, kesahihan posting-an Leo itu diragukan? Menurut saya, Maria Ibu Yesus memang layak dihormati dan diteladani. Wong dia rela mengandung meski belum bersuami. Kemudian anaknya diikuti sampai ke Calvary. Pokoknya, seluruh sikap Maria yang dikisahkan di PB sungguh sangat layak diteladani sehingga Maria pantas dihormati. | |
| | | leonardo Calon Perwira
Jumlah posting : 301 Join date : 07.03.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 8th September 2011, 22:54 | |
| Wah ndak tau juga yah bro.....kalau dulu luther mengatakan setelah Kristus , bunda Maria adalah permata terindah dalam keKristenan tapi sekarang dianggap sebagai nobody hiks2... | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 9th September 2011, 11:00 | |
| Saya kira, kita tidak perlu menangisi hal seperti itu. Sebab, jika kita ambilperjalanan NKRI sebagai contoh, yang para pendahulu sudah menetapkan cita-cita pendirian bangsa ini, ternyata setelah lebih dari 66 tahun masih seperti sekarang ini, lalu kita mau menyalahkan siapa? Artinya, yang ingin saya katakan ialah, bahwa para pengikut suatu mazhappemikiran, belu tentu sama dengan pikiran pendiri mazhap itu.
Pada kasus ini, Luther (kita pandang sebagai pendiri mazhab Lutheran) menghormati Maria Ibu Yesus. Ternyata, kemudian harinya, dewasa ini misalnya, para pihak yang menyatakan diri sebagai Lutheran alias pengikut Luther tidak lagi menghormati Bunda Maria seperti Luther, okkeokke saja. Tidak perlu ditangisi.
Hanya saja,memang terasa aneh, Luther sebagai pendiri mazhab Lutheran masih menghormati Maria ibu Yesus, tetapi para pengikutnya tidak menghormati Maria ibu Yesus lagi, atau menghormasti dengan cara tersendiri yang tidak sama dengan cara pendiri mazhab itu, menurut saya ini suatu keanehan.
Meski merupakan suatu keanehan, namun para Lutheran itu enjoy saja, akhirnya tidak menjadi aneh lagi kan?
Saya jadi teringat perkataan seseorang yang dari segi organisasi menduduki posisi lebih tinggi daripada posisi saya. Dia bilang, manusia itu sering sangat sulit membiasakan yang benar karena terlanjur membenarkan yang biasa. Nah, kalau para Lutheran itu sudah terbiasa tidak menghormati Maria ibu Yesus, dan mereka enjoy akan hal itu, maka mereka akan membenarkan kebiasaan itu. Sementara pihak lain, ada yang membiasakan menghormati Maria ibu Yesus, dan menurut saya, itulah yang benar, karena menghormati ibu adalah sikap yang benar. Maka, para Lutheran itu akan sangat sulit membiasakan yang benar (yaitu menghormati Maria ibu Yesus), karena mereka sudah membenarkan yang biasa (tidak menghormati Maria ibu Yesus). Jadi, tidak perlu menangis untuk hal itu.
Damai, damai, damai. | |
| | | Djo Perwira Pertama
Jumlah posting : 794 Join date : 28.01.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 9th September 2011, 17:11 | |
| Maria ibu Yesus adalah pejuang iman. Tidak mudah utk mengatakan "jadilah padaku menurut kehendakMU " pada saat sikon seprti yg Maria alami. Dan itu memang amat sangat layak utk dihormati, dikagumi dan diteladani.
Terlepas dari perdebatan apakah Maria tetap perawan seterusnya atau tidak, penghormatan dan nilai kesucian seorang Maria sebenarnya tidak dapat berubah atau tergantikan.
Apakah Maria yg suci berubah menjadi tidak suci (najis/hina/kotor) setelah ia menikah dgn Yusuf ? Apakah kesucian seseorang dipengaruhi oleh status pernikahannya ?
Apakah ibu kita menjadi ternoda setelah ia melahirkan adik kita misalnya ?
Bukankah pernikahan didalam Tuhan itu jg adalah suatu sakramen yg suci dan kudus ?
--------------------------------------------
Saya percaya bentuk penghormatan tertinggi kepada bunda Maria tidaklah terpaku semata2 hanya kepada pengakuan akan status keperawananya saja, tetapi lebih kepada mengikuti teladan iman yg telah ia contohkan kepada kita utk kita ikuti sehingga kita menjadi serupa dgn Kristus Yesus.
Salam damai.
| |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 9th September 2011, 17:25 | |
| MMenurut saya umat Lutheran bukannya tidak menghormati Bunda Maria, hanya saja tidak menempatkan posisi Bunda di tempat yang sangat spesial seperti halnya gereja Katholik. Umat Katholik menganggap bahwa posisi Bunda Maria sangatlah spesial, sebagai Bunda Allah, sebagai manusia yang tanpa cacat dan dosa sedikitpun,forever virgin, sebagai pihak yang memiliki pengaruh lebih (dari manusia kebanyakan) dalam hal permohonan doa, dll.. Menurut umat Katholik itulah posisi Bunda yang sewajarnya. Namun tidak semua pihak berpendapat sama,. Bukan berarti kami tidak menghormati dan menghargai jasa orang-orang yang dipakai sebagai alat oleh Allah untuk mendatangkan keselamatan bagi seluruh manusia.
Salam
| |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 11th September 2011, 11:28 | |
| Damai bagimu Sam.
Masalah mungkin mulai timbul saat ada pihak yang mempersalahkan teknik penghormatan itu, dan menuduh bahwa Katolik memposisikan Bunda Maria selevel, setingkat, sehakikat dengan Tuhan. Padahal, di Pengakuan Iman jelas dikatakan, "Dilahirkan oleh perawan Maria", atau "Yang dilahirkan oleh anak dara Maria," atau apalah. Yang pasti, disitu bukan dikatakan bahwa Maria sehakikat dengan Tuhan, melainkan Tuhan Yesus Kristus dilahirkan oleh Maria.
Saya kira, kalau masing-masing pengikut Kristus tidak mempersalahkan pihak lain sebelum memahami segala hal terkait dengan itu, tidak akan menjadi masalah. Kalau sekedar bertanya, saya kira itulah jalan yang paling pas, yaitu bertanya, bukan memvonis bahwa selain cara tertentu adalah salah, yang begitu itu menurut saya kurang pas.
Damai bagi pengikut Kristus. | |
| | | epafras Bintara
Jumlah posting : 50 Join date : 11.09.11
| Subyek: Dua Variabel 11th September 2011, 15:12 | |
| - bruce wrote:
Yang jadi pertanyaan adalah, jika ada sebagian umat Protestan yang menolak menghormati Maria, bahkan meragukan keperawanan Maria. Tentu seharusnya bisa dipertanyakan, dari mana dasar ajaran itu? Ada yang bisa membantu menjelaskannya?
[Newbe] Pertanyaan berat, tuh, Mas... Bicara soal "dasar ajaran", ada kemungkinan yang Mas inginkan adalah "dasar ajaran" dari Alkitab. Tapi ada juga kemungkinan Mas mengharapkan "dasar ajaran" dari teologia, atau bahkan dari ilmu pengetahuan umum. Kalau benar Mas menginginkan "dasar ajaran" itu dari ALKITAB, maka apakah benar Mas menginginkan ayat eksplisitnya dari Alkitab? Kalau memang benar demikian, bolehkah saya mengajukan dua variabel, Mas? Pertama, variabel yang murni Alkitab, yaitu variabel "eksplisit-implisit". Dalam hal ini, jika Mas bertanya "dasar ajaran" itu harus berasal dari Alkitab, apakah itu berarti bahwa Mas akan konsisten membedakan antara ayat eksplisit dengan ayat tidak eksplisit (atau yang implisit itu)?.... Asumsi yang harus menjadi konsensus terlebih dahulu adalah: dalam kaidah menafsirkan kalimat literatur, apakah kita akan membedakan mana yang lebih berotoritas antara kalimat (ayat) eksplisit dengan ayat (kalimat) implisit? Kedua, variabel "penulis-pembaca". Dalam hal ini, kita membedakan antara pembaca Alkitab dengan penulisnya. Sama seperti variabel pertama, apakah perlu ada konsensus terlebih dahulu tentang "mana yang lebih berotoritas" antara penulis Alkitab dengan pembaca Alkitab? Harapan saya, Mas sudah bisa menemukan jawaban atas pertanyaan berat Mas di atas berdasarkan dua variabel itu. Tapi kalau belum, ya saya harus mulai dari awal, yaitu dengan pertanyaan, "Apa benar ada pernyataan eksplisit dalam Alkitab bahwa Maria tetap perawan setelah melahirkan Yesus?" Mengapa saya memilih untuk mengajukan pertanyaan itu? Karena (sampai saat ini) saya masih berasumsi baik Katolik maupun Protestan mendasarkan pendirian mereka bukan pada ayat eksplisit. Katolik "membangun" doktrin tentang Maria berdasarkan ketiadaan ayat eksplisit (absence, silence of the Bible), sementara 'sebagian' Protestan menolak menolak doktrin itu, juga berdasarkan ketiadaan ayat eksplisit... Tapi ini baru asumsi. Seumur hidup saya ga pernah menyelidikinya... Salam damai, | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 11th September 2011, 16:05 | |
| @epafras
Bro, saya menanyakan bukan berdasarkan Alkitab atau tidak, karena kita sama sama tahu, bahwa ayat Alkitab dapat ditafsirkan secara berbeda.
Tetapi, mengacu pada Bapa Gereja Protestan seperti yang di post di atas, dimana mereka secara jelas menyatakan Maria adalah tetap perawan sebelum dan sesudah kelahiran Kristus, dan kemudian saat ini justru penganut Protestan menolak apa yang dipercayai oleh Bapa pendiri Gereja Protestan. Itu yang saya pertanyakan, sejak kapan dan dasar ajaran siapa.
Syalom | |
| | | epafras Bintara
Jumlah posting : 50 Join date : 11.09.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 11th September 2011, 16:24 | |
| - bruce wrote:
- @epafras
Bro, saya menanyakan bukan berdasarkan Alkitab atau tidak, karena kita sama sama tahu, bahwa ayat Alkitab dapat ditafsirkan secara berbeda.
Tetapi, mengacu pada Bapa Gereja Protestan seperti yang di post di atas, dimana mereka secara jelas menyatakan Maria adalah tetap perawan sebelum dan sesudah kelahiran Kristus, dan kemudian saat ini justru penganut Protestan menolak apa yang dipercayai oleh Bapa pendiri Gereja Protestan. Itu yang saya pertanyakan, sejak kapan dan dasar ajaran siapa.
Syalom Wah, kalau seperti itu saya tidak bisa ikutan, Bro, soalnya pengetahuan saya soal sejarah minim ... Saya baru bisa ikutan kalau yang Bro maksudkan adalah Alkitab. Menurut hemat saya, akan sulit bertanya kepada kalangan Protestan tentang sesuatu doktrin, kalau pijakannya adalah sejarah, dan bukannya Alkitab. Baik Bapak-bapak gereja, maupun doktrin atau teologia (yang merupakan hasil penafsiran manusia/pembaca atas Kitab Suci), seluruhnya masih bisa keliru (masih ingat ada seorang Paus yang meminta maaf atas kekeliruan 'sejarah'?). Sedangkan sebagian Protestan mengakui bahwa Alkitab tidak bisa keliru. Kelompok ini rela untuk memperoleh dan menerapkan kebenaran (baca: doktrin atau teologi baru), sekalipun akarnya tidak diperoleh dari sejarah atau Bapa-bapa gereja (setidaknya begitulah hasil pengamatan saya). Jadi, kaum Protestan umumnya lebih concern dengan Alkitab dibandingkan dengan pendapat Bapa-bapa gereja, dalam menentukan sikap atas sebuah doktrin (utamanya yang 'relatif' baru, hingga yang terlepas dari Kekatolikan atau Bapak-bapak gereja sama sekali). Tapi pasti akan ada orang dari kalangan Protestan yang bisa menjawab pertanyaan Bro di atas... Semoga... | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 11th September 2011, 19:08 | |
| - Quote :
- Sedangkan sebagian Protestan mengakui bahwa Alkitab tidak bisa keliru. Kelompok ini rela untuk memperoleh dan menerapkan kebenaran (baca: doktrin atau teologi baru), sekalipun akarnya tidak diperoleh dari sejarah atau Bapa-bapa gereja (setidaknya begitulah hasil pengamatan saya). Jadi, kaum Protestan umumnya lebih concern dengan Alkitab dibandingkan dengan pendapat Bapa-bapa gereja, dalam menentukan sikap atas sebuah doktrin (utamanya yang 'relatif' baru, hingga yang terlepas dari Kekatolikan atau Bapak-bapak gereja sama sekali).
Tetapi, bukankah Alkitab ada setelah ada gereja? Karena dari sekian banyak naskah kuno yang ada, justru pihak Gereja lah yang menentukan mana yang masuk dalam Alkitab dan mana yang tidak dimasukan? | |
| | | epafras Bintara
Jumlah posting : 50 Join date : 11.09.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 11th September 2011, 21:36 | |
| - bruce wrote:
Tetapi, bukankah Alkitab ada setelah ada gereja? Karena dari sekian banyak naskah kuno yang ada, justru pihak Gereja lah yang menentukan mana yang masuk dalam Alkitab dan mana yang tidak dimasukan?
Wah, nyerempet sejarah, nih.... Saya setuju dengan Anda, Bro, tapi dengan catatan: Gereja yang waktu itu dipimpin dengan kuat dan kental oleh Roh Kudus. Oknum Ketiga itulah yang memimpin mereka menentukan kanonisasi (ehh, betul, nih istilahnya?) Alkitab. Kalau menurut saya, Gereja masih bisa keliru. Tapi Roh Kudus tidak bisa keliru. Dengan 'pengaruh' kuat-Nya itu, maka DIA "bisa" membuat Gereja 'waktu itu' untuk melakukan kanonisasi 'tanpa keliru' pula. Saya pikir, soal kanoniasi, pendirian Katolik dan Protestan sama aja, kecuali jika sudah menyentuh Deoterokanonika. Apa betul begitu? Sorry, udah OOT, belum? Kalau udah OOT, bgmn klo Bro mbuat trit baru tentang 'Otoritas Gereja dan Otoritas Alkitab'? Soalnya saya belum 'sepekan' jadi member disini. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 11th September 2011, 23:48 | |
| - Quote :
- Saya setuju dengan Anda, Bro, tapi dengan catatan: Gereja yang waktu itu dipimpin dengan kuat dan kental oleh Roh Kudus. Oknum Ketiga itulah yang memimpin mereka menentukan kanonisasi (ehh, betul, nih istilahnya?) Alkitab.
Kalau menurut saya, Gereja masih bisa keliru. Tapi Roh Kudus tidak bisa keliru. Dengan 'pengaruh' kuat-Nya itu, maka DIA "bisa" membuat Gereja 'waktu itu' untuk melakukan kanonisasi 'tanpa keliru' pula.
Kemudian akan menjadi pertanyaan mas, apa Tuhan itu berubah? Karena jka dulu 'kuat dan kental' dengan Roh Kudus, maka sekarang 'ditinggalkan' Roh Kudus? Maka, jika kita sepakat bahwa Roh Kudus tidak bisa keliru, maka kita juga sepakat bahwa Roh Kudus akan menyertai GerejaNya hingga akhir jaman. Seperti yang tertulis di Yoh 14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Yoh 14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Mat 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." | |
| | | epafras Bintara
Jumlah posting : 50 Join date : 11.09.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 12th September 2011, 00:33 | |
| - bruce wrote:
Kemudian akan menjadi pertanyaan mas, apa Tuhan itu berubah? Karena jka dulu 'kuat dan kental' dengan Roh Kudus, maka sekarang 'ditinggalkan' Roh Kudus?
Maka, jika kita sepakat bahwa Roh Kudus tidak bisa keliru, maka kita juga sepakat bahwa Roh Kudus akan menyertai GerejaNya hingga akhir jaman. Seperti yang tertulis di ....
Tolong bedakan antara 'kuantitas' dengan 'keberadaan'. "Tuhan berubah" adalah berkaitan dengan keberadaan. Kita tahu DIA tidak berubah. Tapi Mas memplesetkannya karena menganggap kuantitas sama dengan keberadaan. Yang berubah adalah Gereja, karena ada manusia yang terlibat di dalamnya. Karena Gereja bisa berubah, maka sikap keterbukaan dan ketundukkan manusia terhadap Roh Kudus pun bisa berubah. "Kuat dan kental" adalah kuantitas, sedangkan "ditinggalkan" adalah keberadaan. Karena ketundukan dan keterbukaan manusia terhadap Roh Kudus berubah, maka Roh Kudus pun berhak untuk menentukan 'kuantitas' penyertaan-Nya atas Gereja di bagian-bagian tertentu di belahan bumi ini, tanpa meniadakan 'penyertaan'-Nya sama sekali. Jadi mirip siklus, makin manusia membatasi Roh Kudus, maka DIA mengurangi segi 'kuantitas'. Semakin berkurang 'kuantitas'nya semakin manusia (yang ada dalam Gereja) berbuat lebih banyak lagi kesalahan... Kalau Mas ga keberatan, tolong jangan dicampur-aduk antara kuantitas dengan keberadaan, Mas, hingga mengesankan saya sudah mengindikasikan bahwa Tuhan berubah dan ROh Kudus tidak menyertai Gereja lagi... Itu sama sekali bukan kalimat saya, melainkan kesimpulan Mas yang keliru. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 12th September 2011, 00:44 | |
| Ok, jika menurut anda keberadaan dan kekentalan itu adalah anggapan saya.
Tetapi apakah menurut anda, janji Tuhan untuk menyertai GerejaNya itu bisa juga memudar? Disini kita bicara kuantitas, jadi apakah kuantitas Tuhan menjadi samar samar saat ini? Lantas apa yang dimaksud Tuhan dengan janji untuk menyertai hingga akhir jaman?
Analoginya begini mas.
Saya menjanjikan untuk menemani anda ke Bali agar tidak diganggu preman, tetapi yang terjadi saya hanya menemani anda hanya sampai Tegal, dan selanjutnya saya menemani anda lewat BB. Apakah saya tetap dianggap memegang janji saya kepada anda?
:)
Syalom | |
| | | epafras Bintara
Jumlah posting : 50 Join date : 11.09.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 12th September 2011, 12:03 | |
| - bruce wrote:
Tetapi apakah menurut anda, janji Tuhan untuk menyertai GerejaNya itu bisa juga memudar? Disini kita bicara kuantitas, jadi apakah kuantitas Tuhan menjadi samar samar saat ini? Lantas apa yang dimaksud Tuhan dengan janji untuk menyertai hingga akhir jaman?
Analoginya begini mas.
Saya menjanjikan untuk menemani anda ke Bali agar tidak diganggu preman, tetapi yang terjadi saya hanya menemani anda hanya sampai Tegal, dan selanjutnya saya menemani anda lewat BB. Apakah saya tetap dianggap memegang janji saya kepada anda?
:)
Syalom Wah, koq rancu, ya.... Mudah2n ga disengaja, nih, Mas... "Janji" Tuhan tidak berubah. Itu adalah 'keberadaan' (yang ditopang oleh sifat Allah yang Mahakuasa). Karena Allah Mahahadir, maka DIA selau 'menyertai' Gereja-Nya. Itu pendirian saya. "Memudar" adalah sesuatu yang mengarah kepada 'dinamika'. Jadi memang benar merujuk kepada 'kuantitas'. Kalau keduanya digabung, maka hasilnya: "Penyertaan Allah selalu ada atas Gereja-Nya, tetapi kekentalan (kuantitasnya) adalah dinamis, alias bisa berubah". Ilustrasi: Mas pernah merasakan bahwa di satu tempat tertentu (rumah, pohon, kebun, dll) terasa ada 'suasana' yang kental tapi menakutkan, najis, bikin bulu kuduk merinding, sedangkan di tempat lain relatif kurang atau bahkan tidak dirasakan sama sekali? Nah, itu adalah bukti 'kehadiran' dari makhluk roh (setan atau roh jahat). Allah adalah Roh. 'Suasana' Kehadiran-Nya (istilah yang kini umum: hadirat-Nya) pun kekentalannya berbeda-beda, baik tempat, peristiwa, maupun zaman. Tapi walaupun kekentalan hadirat-Nya berbeda2, Dia tetap Mahahadir. Sejarah: "Intervensi" dan "Interaksi" yang real dari Allah dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat dijadikan ukuran untuk kuantitas. Contoh yang ingin saya gunakan adalah "mujizat" dan "bicara langsung". Dalam zaman PL dan Kisah Para Rasul, intensitas Allah bertindak (mujizat), dan Allah berbicara secara langsung terhadap manusia melalui Roh Kudus-Nya, sangat tinggi. Tapi kemudian sejak PB lengkap, intensitas dari tindakan dan komunikasi Oknum Ketiga itu mulai menurun. Bahkan ada yang menggunakan era Konstantin menjadi titik dimana kedua aktifitas Roh Kudus itu mulai redup. Baru kemudian aktifitas-Nya itu mulai muncul lagi pada akhir Abad Pertengahan, lalu meningkat pada abad 18-19, lalu marak pada abad 20-21 ini... Begitu, Mas... - bruce wrote:
Analoginya begini mas.
Saya menjanjikan untuk menemani anda ke Bali agar tidak diganggu preman, tetapi yang terjadi saya hanya menemani anda hanya sampai Tegal, dan selanjutnya saya menemani anda lewat BB. Apakah saya tetap dianggap memegang janji saya kepada anda?
:)
Syalom Nah, ini yang rancu.... Kemahahadiran Allah tidak bisa diilustrasikan dengan manusia yang tidak mahahadir. Kalau itu dipaksakan, kerancuan akan ditandai oleh gejala dimana (dalam koridor ketidak-mahahadiran) 'kuantitas' mereduksi 'keberadaan' (seperti ilustrasi Mas itu). Rasanya Mas perlu memastikan diri dulu apakah 'kuantitas' (yang memang sifat hakikinya adalah dinamis) benar-benar berbeda secara hakiki dengan (DAN tidak dapat mempengaruhi) 'keberadaan'. Menurut saya ini doktrinal, Mas. Masakan sesuatu yang bisa berubah seperti kuantitas bisa mengubah sesuatu yang tidak bisa berubah seperti keberadaan Allah (dan sifat kemahahadiran-Nya)? Usul saya: cobalah Mas cari ilustrasi tentang 'kuantitas' yang tidak merubah 'keberadaan'. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 12th September 2011, 22:14 | |
| - Quote :
- Rasanya Mas perlu memastikan diri dulu apakah 'kuantitas' (yang memang sifat hakikinya adalah dinamis) benar-benar berbeda secara hakiki dengan (DAN tidak dapat mempengaruhi) 'keberadaan'. Menurut saya ini doktrinal, Mas. Masakan sesuatu yang bisa berubah seperti kuantitas bisa mengubah sesuatu yang tidak bisa berubah seperti keberadaan Allah (dan sifat kemahahadiran-Nya)?
Jadi, menurut anda, keberadaan Allah anda imani, tetapi kuantitas keberadaanNya bisa berbeda? Jadi seolah ada saat dimana Allah hadir secara samar-samar? He he he he Percaya deh mas, kalau sang manusia merasa Allah hadir secara samar sama, maka sejatinya si manusia itu yang menjauh dari Allah. Karena sifat Allah itu adalah tetap. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 12th September 2011, 22:27 | |
| - Quote :
- Kalau keduanya digabung, maka hasilnya: "Penyertaan Allah selalu ada atas Gereja-Nya, tetapi kekentalan (kuantitasnya) adalah dinamis, alias bisa berubah".
Apa benar janji Allah seperti itu? Siapa yang berkata bahwa janji penyertaan Allah bisa berubah ubah kadarnya mas? - Quote :
- Mas pernah merasakan bahwa di satu tempat tertentu (rumah, pohon, kebun, dll) terasa ada 'suasana' yang kental tapi menakutkan, najis, bikin bulu kuduk merinding, sedangkan di tempat lain relatif kurang atau bahkan tidak dirasakan sama sekali?
Nah, itu adalah bukti 'kehadiran' dari makhluk roh (setan atau roh jahat). Tidak mas, demit, setan, dan segala macam itu hanya khayalan manusia saja, tidak ada mahluk seperti itu, he he he. Saya tidak pernah 'merasa' apapun terhadap tempat tempat yang kata orang angker tuh, he he he. - Quote :
- "Intervensi" dan "Interaksi" yang real dari Allah dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat dijadikan ukuran untuk kuantitas. Contoh yang ingin saya gunakan adalah "mujizat" dan "bicara langsung".
Dalam zaman PL dan Kisah Para Rasul, intensitas Allah bertindak (mujizat), dan Allah berbicara secara langsung terhadap manusia melalui Roh Kudus-Nya, sangat tinggi. Siapa yang bilang bahwa kehadiran Allah dan Roh Kudus saat ini tidak se'kental' dulu? Siapa yang tidak percaya pada mujijat dan intervensi Allah yang hingga saat ini masih mengalir? Kembali seperti yang saya katakan di atas, bahwa kehadiran Allah adalah tetap selamanya, jika si manusia merasa Allah menjauh/samar-samar, maka sesungguhnya si manusia itulah yang menjauh dari Allah. - Quote :
- Tapi kemudian sejak PB lengkap, intensitas dari tindakan dan komunikasi Oknum Ketiga itu mulai menurun. Bahkan ada yang menggunakan era Konstantin menjadi titik dimana kedua aktifitas Roh Kudus itu mulai redup. Baru kemudian aktifitas-Nya itu mulai muncul lagi pada akhir Abad Pertengahan, lalu meningkat pada abad 18-19, lalu marak pada abad 20-21 ini..
Memangnya kapan yang disebut era PB itu lengkap? Apa yang menjadi dasar pernyataan bahwa Roh Kudus menjadi berkurang kadarnya sejak Kaisar Konstantin? Apa yang mejadi dasar pemikiran bahwa Roh Kudus mulai hadir lagi pada era abad pertengahan? Sedangkan justru abad pertengahan itulah Gereja mulai terpecah? Abad 18-19 mulai menigkat? Bukankah justru pada abad itulah segala macam aliran yang dianggap sesat itu mulai hadir? Jika abad ini dianggap marak, maka tentunya anda bisa menjawab mengapa justru pada abad ini moralitas manusia Kristen turun pada titik terendah? Homosexualitas diakui, aborsi diterima, sex bebas di mana mana? Apakah itu yang disebut kehadiran Roh Kudus yang makin marak? Tidak mas, coba renungkan apa yang saya tuliskan di atas, jauh dekat Tuhan, atau kekentalan seperti yang anda katakan, itu bukan Tuhan yang mendekat atau menjauh, tetapi manusialah yang menjauh dari Tuhan. Begitu mas. :) | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati 21st September 2011, 15:05 | |
| Damai bagi Pengikut Kristus.
Nimbrung ya? Menurut yang saya imani, Roh Kudus itu bukan oknum, Bapa bukan oknum, dan Anak bukan oknum dari Tritunggal. Namanya aja udah Tritunggal. Jadi, bukan oknum. Kayaknya sudah ada juga trit yang membahas Tritunggal.
Damai, damai, damai. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Maria Wanita Yang Layak Dihormati | |
| |
| | | | Maria Wanita Yang Layak Dihormati | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |