Ledakan di Gereja di Solo

Silancah wrote:

Makanya banyak yang tidak setuju bahkan mengutuk pemboman orang2 tidak bersalah di Bali atau di mana pun di dunia ini.
Beda halnya jika dalam situasi perang.

Sepertinya disini saya ragu dengan pernyataan anda diatas. Buktinya sampai dengan saat ini tidak seorang muslimpun yang berani mempublikasikan pernyataan pengutukan tindakan pemboman tsb, apalagi sampai mengadakan doa istigotshah untuk mendoakan si pembom agar kembali ke jalan yang benar seperti yang disampaikan bro Husada. Bahkan keberadaan dan persembunyian para pelaku pemboman dikaburi / dilindungi oleh umat muslim dari jejak penciuman penyelidikan kepolisian.

Silancah wrote:

Anda harus memahami dulu apa arti kata 'kafir' itu.
Kafir itu artinya menolak.
Apa yang ditolak? Kebenaran.
Kebenaran menurut siapa? Kebenaran menurut pemeluk keyakinan.
Jadi bagi muslim, non muslim adalah kafir karena menolak kebenaran Al Quran
Bagi Kristen, non kristen adalah kafir (anda kenal istilah heathen?)
Bagi Yahudi, non-yahudi adalah kafir

Kebenaran Alquran dari sudut pandang apa?

heinskle wrote:

Sepertinya disini saya ragu dengan pernyataan anda diatas. Buktinya sampai dengan saat ini tidak seorang muslimpun yang berani mempublikasikan pernyataan pengutukan tindakan pemboman tsb, apalagi sampai mengadakan doa istigotshah untuk mendoakan si pembom agar kembali ke jalan yang benar seperti yang disampaikan bro Husada. Bahkan keberadaan dan persembunyian para pelaku pemboman dikaburi / dilindungi oleh umat muslim dari jejak penciuman penyelidikan kepolisian.

Itu berarti Anda kurang baca berita, bro...

heinskle wrote:

Kebenaran Alquran dari sudut pandang apa?

Dari sudut pandang bahwa Al Quran berisi wahyu Allah SWT yang menunjukkan yang haq (benar) dan bathil (salah)

Silancah wrote:

heinskle wrote:

Sepertinya disini saya ragu dengan pernyataan anda diatas. Buktinya sampai dengan saat ini tidak seorang muslimpun yang berani mempublikasikan pernyataan pengutukan tindakan pemboman tsb, apalagi sampai mengadakan doa istigotshah untuk mendoakan si pembom agar kembali ke jalan yang benar seperti yang disampaikan bro Husada. Bahkan keberadaan dan persembunyian para pelaku pemboman dikaburi / dilindungi oleh umat muslim dari jejak penciuman penyelidikan kepolisian.

Itu berarti Anda kurang baca berita, bro...

heinskle wrote:

Kebenaran Alquran dari sudut pandang apa?

Dari sudut pandang bahwa Al Quran berisi wahyu Allah SWT yang menunjukkan yang haq (benar) dan bathil (salah)

ya itu dia bro, bagi anda dan penganut muslim lainnya, orang2 Non-Muslim (Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, dll) atau orang lain yg tidak mengakui dan mengikuti ajarannya Muhammad dan Al-Qurannya adalah orang2 kafir, dan orang2 Kafir itu wajib dan harus dibunuh/dibasmi..
sesuai dgn ayat ini :
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu ; dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu , maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. ( 2 Al Baqarah : 191 )

pd ayat tsb dikatakan utk membunuh orang kafir dimanapun saja entah dlm kondisi apapun jg.. dlm kondisi damai aja wajib dibunuh, apa lg dlm kondisi perang bro...

nothingman wrote:

ya itu dia bro, bagi anda dan penganut muslim lainnya, orang2 Non-Muslim (Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, dll) atau orang lain yg tidak mengakui dan mengikuti ajarannya Muhammad dan Al-Qurannya adalah orang2 kafir, dan orang2 Kafir itu wajib dan harus dibunuh/dibasmi..
sesuai dgn ayat ini :
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu ; dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu , maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. ( 2 Al Baqarah : 191 )

Waw, ah yang benar Nothingman? Apakah benar-benar dalam buku yang diyakini rahmatan lil alamin itu ada ayat yang seperti itu? Ooo... bisa saja, ya? Mungkin bagi pengarangnya, orang selain sesukubangsa dengan dia, bukan merupakan bagian dari alam? Wallahu a'lam

nothingman wrote:

ya itu dia bro, bagi anda dan penganut muslim lainnya, orang2 Non-Muslim (Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, dll) atau orang lain yg tidak mengakui dan mengikuti ajarannya Muhammad dan Al-Qurannya adalah orang2 kafir, dan orang2 Kafir itu wajib dan harus dibunuh/dibasmi..
sesuai dgn ayat ini :
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu ; dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu , maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. ( 2 Al Baqarah : 191 )

pd ayat tsb dikatakan utk membunuh orang kafir dimanapun saja entah dlm kondisi apapun jg.. dlm kondisi damai aja wajib dibunuh, apa lg dlm kondisi perang bro...

Anda keliru dalam memahami ayat ini, bro (dan tidak menutupi kemungkinan ada juga umat Islam yang memiliki pemahaman keliru seperti Anda).

Ayat tersebut diturunkan pada saat perang di zaman Rasulullah SAW. Jadi perintah itu "bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka" diturunkan ketika orang2 musyrik yang berlokasi di Mekkah telah menyatakan perang dan mengusir umat Muslim dari Mekkah (sehingga harus hijrah ke Madinah). Inilah latar belakang turun perintah di awal ayat tersebut--> "usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu "

Dan di akhir ayat itu pun sebenarnya dipertegas --> "Jika mereka memerangi kamu , maka bunuhlah mereka"
Jadi kalau tidak diperangi, yaaa, jangan main bunuh.
Kalau dalam keadaan damai, yaa jangan diperangi.

Demikian kiranya bro...

Husada wrote:

Waw, ah yang benar Nothingman? Apakah benar-benar dalam buku yang diyakini rahmatan lil alamin itu ada ayat yang seperti itu? Ooo... bisa saja, ya? Mungkin bagi pengarangnya, orang selain sesukubangsa dengan dia, bukan merupakan bagian dari alam? Wallahu a'lam

Semoga bro husada pun tercerahkan dengan penjelasan saya di posting sebelumnya.

Silancah wrote:

Semoga bro husada pun tercerahkan dengan penjelasan saya di posting sebelumnya.

Amin. Cukup tercerahkan. Terima kasih. Kalo boleh tahu, ayat tersebut diturunkan di Mekkah ato di Madinah?

Salam damai.

Husada wrote:

Amin. Cukup tercerahkan. Terima kasih. Kalo boleh tahu, ayat tersebut diturunkan di Mekkah ato di Madinah?

Salam damai.

Di Madinah, bro...

Dari Al Quran Online,

[You must be registered and logged in to see this link.] wrote:

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.

1) Yang bergaris bawah itu sering dipelesetkan, daripada memfitnah, lebih baik membunuh. (Entah apa kebaikan membunuh). Sungguh, bagi saya, sangat mengherankan. Sebelum Jesus Kristus lahir ke dunia ini, pada kisah-kisah Perjanjian Lama memang ada dikisahkan agar umat Allah (Israel jasmani) untuk membunuh musuhnya. Gigi ganti gigi, begitu.

Setelah Jesus Kristus mengajar dengan kasih, diajarkan agar umat Israel rohani, mendoakan musuhnya. Sangat mengherankan kalau kira-kira 6 abad kemudian, Allah memerintahkan untuk membunuh dan tidak memfitnah, karena fitnah lebih membahayakan daripada membunuh.

2) Kalau dikembalikan ke umat yang sedang beribadah di Solo itu, dari segi mana sih umat itu memerangi Islam sehingga ada pengaji Al Qur'an yang berkesimpulan bahwa umat gereja itu layak untuk diperangi ato diusir?

Husada wrote:

1) Yang bergaris bawah itu sering dipelesetkan, daripada memfitnah, lebih baik membunuh. (Entah apa kebaikan membunuh). Sungguh, bagi saya, sangat mengherankan. Sebelum Jesus Kristus lahir ke dunia ini, pada kisah-kisah Perjanjian Lama memang ada dikisahkan agar umat Allah (Israel jasmani) untuk membunuh musuhnya. Gigi ganti gigi, begitu.

Wah, saya belum pernah dengar plesetan seperti itu, bro.
Yang sering saya dengar adalah: fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.... dan tentu tidak bermaksud 'lebih baik membunuh daripada memfitnah.'

Husada wrote:

Setelah Jesus Kristus mengajar dengan kasih, diajarkan agar umat Israel rohani, mendoakan musuhnya. Sangat mengherankan kalau kira-kira 6 abad kemudian, Allah memerintahkan untuk membunuh dan tidak memfitnah, karena fitnah lebih membahayakan daripada membunuh.

Nah, memang tidak pernah ada perintah seperti itu di dalam Al Quran.
Kalau ada yang memahaminya seperti itu, berarti ybs tidak memahami ayat Al Quran.

Husada wrote:

2) Kalau dikembalikan ke umat yang sedang beribadah di Solo itu, dari segi mana sih umat itu memerangi Islam sehingga [u]ada pengaji Al Qur'an yang berkesimpulan bahwa umat gereja itu layak untuk diperangi ato diusir?

Wallahu a'lam... saya tidak tahu alam pemikiran orang2 yang membuat permasalahan di Gereja Solo tersebut.

Silancah wrote:

heinskle wrote:

Sepertinya disini saya ragu dengan pernyataan anda diatas. Buktinya sampai dengan saat ini tidak seorang muslimpun yang berani mempublikasikan pernyataan pengutukan tindakan pemboman tsb, apalagi sampai mengadakan doa istigotshah untuk mendoakan si pembom agar kembali ke jalan yang benar seperti yang disampaikan bro Husada. Bahkan keberadaan dan persembunyian para pelaku pemboman dikaburi / dilindungi oleh umat muslim dari jejak penciuman penyelidikan kepolisian.

Itu berarti Anda kurang baca berita, bro...

Anggaplah saya kurang baca berita, tetapi apakah anda juga bagian dari mereka yang berani mengutuk mereka atas perbuatan para pengebom tersebut?

heinskle wrote:

Kebenaran Alquran dari sudut pandang apa?

Silancah wrote:

Dari sudut pandang bahwa Al Quran berisi wahyu Allah SWT yang menunjukkan yang haq (benar) dan bathil (salah)

Contohnya apa ?
Apakah hanya alquran saja menyatakan benar, sementara kitab suci diabaikan? sehingga para menganutnya dianggap 'kafir' ?

heinskle wrote:

Anggaplah saya kurang baca berita, tetapi apakah anda juga bagian dari mereka yang berani mengutuk mereka atas perbuatan para pengebom tersebut?

Berarti Anda pun kurang baca forum Ladang Tuhan ini, bro.
Kalau sudah baca, Anda pun akan tahu sikap saya.

heinskle wrote:

Contohnya apa ?
Apakah hanya alquran saja menyatakan benar, sementara kitab suci diabaikan? sehingga para menganutnya dianggap 'kafir' ?

Kita persempit ke dalam topik ketauhidan.
Menurut umat Islam, Al Quran yang menunjukkan ketauhidan Allah SWT.
Siapa pun yang mengingkari ketauhidan Allah SWT akan dipandang kufur terhadap kebenaran ini.

Tapi di sisi lain pun Anda bebas untuk menyebut saya kafir atau heathen karena tidak meyakini ajaran di dalam Bibel Anda.

Silancah wrote:

Berarti Anda pun kurang baca forum Ladang Tuhan ini, bro.
Kalau sudah baca, Anda pun akan tahu sikap saya.

Yup, saya udah membacanya. Dan saya dapat mengkatagorikan anda tidak ubahnya spt muslim yang lainnya.

Silancah wrote:

Kita persempit ke dalam topik ketauhidan.
Menurut umat Islam, Al Quran yang menunjukkan ketauhidan Allah SWT.
Siapa pun yang mengingkari ketauhidan Allah SWT akan dipandang kufur terhadap kebenaran ini.

Tapi di sisi lain pun Anda bebas untuk menyebut saya kafir atau heathen karena tidak meyakini ajaran di dalam Bibel Anda.

Dari sudut pandang mana anda menyatakan, alquran telah menunjukkan ketauhidan Allah SWT.
Sementara islam sendiri aktualisasinya sampai dengan saat ini tidak mengakui Taurat dan Injil adalah sebagai kitab yang diturunkan sebelumnya walaupun perintahnya menyatakannya harus beriman kepada kedua kitab tersebut.

heinskle wrote:

h membacanya. Dan saya dapat mengkatagorikan anda tidak ubahnya spt muslim yang lainnya.

Kalau Anda sudah memiliki pandangan seperti itu, ya tidak apa-apa.
Itu hak Anda.

heinskle wrote:

Dari sudut pandang mana anda menyatakan, alquran telah menunjukkan ketauhidan Allah SWT.
Sementara islam sendiri aktualisasinya sampai dengan saat ini tidak mengakui Taurat dan Injil adalah sebagai kitab yang diturunkan sebelumnya walaupun perintahnya menyatakannya harus beriman kepada kedua kitab tersebut.

Baca surat Al Ikhlas.

Silancah wrote:

nothingman wrote:

ya itu dia bro, bagi anda dan penganut muslim lainnya, orang2 Non-Muslim (Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, dll) atau orang lain yg tidak mengakui dan mengikuti ajarannya Muhammad dan Al-Qurannya adalah orang2 kafir, dan orang2 Kafir itu wajib dan harus dibunuh/dibasmi..
sesuai dgn ayat ini :
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu ; dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu , maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. ( 2 Al Baqarah : 191 )

pd ayat tsb dikatakan utk membunuh orang kafir dimanapun saja entah dlm kondisi apapun jg.. dlm kondisi damai aja wajib dibunuh, apa lg dlm kondisi perang bro...

Anda keliru dalam memahami ayat ini, bro (dan tidak menutupi kemungkinan ada juga umat Islam yang memiliki pemahaman keliru seperti Anda).

Ayat tersebut diturunkan pada saat perang di zaman Rasulullah SAW. Jadi perintah itu "bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka" diturunkan ketika orang2 musyrik yang berlokasi di Mekkah telah menyatakan perang dan mengusir umat Muslim dari Mekkah (sehingga harus hijrah ke Madinah). Inilah latar belakang turun perintah di awal ayat tersebut--> "usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu "

Dan di akhir ayat itu pun sebenarnya dipertegas --> "Jika mereka memerangi kamu , maka bunuhlah mereka"
Jadi kalau tidak diperangi, yaaa, jangan main bunuh.
Kalau dalam keadaan damai, yaa jangan diperangi.

Demikian kiranya bro...

aah, yg bener bro... masa iya sih cuma buat di zaman perang ??
coba anda perhatikan ayat yg ini :
[9:5] Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.

tuh anda perhatikan lg, disitu tidak disebutkan ttg peperangan bro.. ayat tsb memerintahkan utk membunuh orang2 Non Muslim dimana saja mereka berada, kecuali mereka mau tobat dan mengikuti ajarannya Muhammad dan bayar 'upeti', barulah boleh dibebaskan..
perhatikan lg ayat selanjutnya:
[9:29] Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

anda bisa lihat kan bro, klo anda itu disuruh memerangi dan membunuh orang2 kafir atau orang yg tidak menganut ajarannya Muhammad, dimanapun dan kapanpun situasinya entah dlm situasi perang atau bukan...

nothingman wrote:

aah, yg bener bro... masa iya sih cuma buat di zaman perang ??
coba anda perhatikan ayat yg ini :
[9:5] Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.

tuh anda perhatikan lg, disitu tidak disebutkan ttg peperangan bro.. ayat tsb memerintahkan utk membunuh orang2 Non Muslim dimana saja mereka berada, kecuali mereka mau tobat dan mengikuti ajarannya Muhammad dan bayar 'upeti', barulah boleh dibebaskan..
perhatikan lg ayat selanjutnya:
[9:29] Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

anda bisa lihat kan bro, klo anda itu disuruh memerangi dan membunuh orang2 kafir atau orang yg tidak menganut ajarannya Muhammad, dimanapun dan kapanpun situasinya entah dlm situasi perang atau bukan...

Anda harus memahami sejarah diturunkannya kedua ayat tersebut, bro.

Jadi kejadiannya seperti ini.
Saat itu Rasulullah SAW dan kaum muslimin baru kembali dari perang Tabuk dengan niat untuk melaksanakan haji. Ketika sampai di Makkah, beliau menemukan bahwa penyembah berhala masih melakukan ritual ibadahnya yang sesat di seputar Ka'bah seperti thawaf dengan teanjang.
Lalu beliau mengutus Abu Bakar ra sebagai pimpinan rombongan hai di tahun kesembilan kemudian Ali bin Abu Thalib ra untuk memberitahu orang2 musyrik bahwa mereka tidak diperbolehkan melakukan haji setelah tahun ini karena sesungguhnya Makkah dan Ka'bah merupakan bagian dari Tanah Haram... tanah yang diharamkan Allah SWT untuk didatangi oleh kaum musyrikin.

Karena saat itu ada sebagian orang musyrik yang memiliki perjanjian perdamaian dengan kaum muslimin maka diberikan waktu selama empat bulan (bulan2 Haram) bagi mereka untuk meninggalkan Makkah. Selama empat bulan itu mereka diperbolehkan berjalan di muka bumi (Tanah Haram) dengan aman.

Jika mereka melanggar/mengabaikan perintah ini maka itu sama saja dengan pernyataan perang dari orang musyrik mengingat Makkah sudah menjadi bagian dari kekhalifahan Islam yang dipimpin Rasulullah SAW pada saat itu. Sehingga orang yang menyatakan perang terhadap umat muslim ini pantas untuk diperangi kembali.

Jadi ayat ini ditujukan kepada umat musyrik yang saat itu masih berkeliaran atau menunaikan ibadahnya di Tanah Haram bukan seruan untuk memerangi seluruh umat nonmuslim di permukaan bumi ini.

Demikian kiranya penjelasan mengenai ayat tersebut.

Quote :

Jadi ayat ini ditujukan kepada umat musyrik yang saat itu masih berkeliaran atau menunaikan ibadahnya di Tanah Haram bukan seruan untuk memerangi seluruh umat nonmuslim di permukaan bumi ini.

Demikian kiranya penjelasan mengenai ayat tersebut.

Betul, kang, tetapi kerap dipergunakan oleh mereka yang memang bertujuan tertentu sebagai dasar 'perjuangan' mereka.

bruce wrote:

Betul, kang, tetapi kerap dipergunakan oleh mereka yang memang bertujuan tertentu sebagai dasar 'perjuangan' mereka.

Nah, hal itu yang memang disayangkan dan pemahaman yang kurang lengkap seperti ini yang perlu ditangani oleh ulama2 di Indonesia.

Silancah wrote:

Anda harus memahami sejarah diturunkannya kedua ayat tersebut, bro.

Jadi kejadiannya seperti ini.
Saat itu Rasulullah SAW dan kaum muslimin baru kembali dari perang Tabuk dengan niat untuk melaksanakan haji. Ketika sampai di Makkah, beliau menemukan bahwa penyembah berhala masih melakukan ritual ibadahnya yang sesat di seputar Ka'bah seperti thawaf dengan teanjang.
Lalu beliau mengutus Abu Bakar ra sebagai pimpinan rombongan hai di tahun kesembilan kemudian Ali bin Abu Thalib ra untuk memberitahu orang2 musyrik bahwa mereka tidak diperbolehkan melakukan haji setelah tahun ini karena sesungguhnya Makkah dan Ka'bah merupakan bagian dari Tanah Haram... tanah yang diharamkan Allah SWT untuk didatangi oleh kaum musyrikin.

Karena saat itu ada sebagian orang musyrik yang memiliki perjanjian perdamaian dengan kaum muslimin maka diberikan waktu selama empat bulan (bulan2 Haram) bagi mereka untuk meninggalkan Makkah. Selama empat bulan itu mereka diperbolehkan berjalan di muka bumi (Tanah Haram) dengan aman.

Jika mereka melanggar/mengabaikan perintah ini maka itu sama saja dengan pernyataan perang dari orang musyrik mengingat Makkah sudah menjadi bagian dari kekhalifahan Islam yang dipimpin Rasulullah SAW pada saat itu. Sehingga orang yang menyatakan perang terhadap umat muslim ini pantas untuk diperangi kembali.

Jadi ayat ini ditujukan kepada umat musyrik yang saat itu masih berkeliaran atau menunaikan ibadahnya di Tanah Haram bukan seruan untuk memerangi seluruh umat nonmuslim di permukaan bumi ini.

Demikian kiranya penjelasan mengenai ayat tersebut.

Aneh ya? setiap ayat yang diturunkan mempunyai sejarahnya tersendiri sesuai kebutuhan,walaupun itu tidak ada korelasinya
Pertanyaannya, kenapa sih setelah Muhammad wafat tidak ada lagi ayat-ayat aneh yang diturunkan melalui para sahabatnya, melainkan senandung ayat-ayat cinta saja. Itupun mungkin secara kebetulan saja ketika shootingnya disono.

heinskle wrote:

Aneh ya? setiap ayat yang diturunkan mempunyai sejarahnya tersendiri sesuai kebutuhan,walaupun itu tidak ada korelasinya

Al Quran itu diturunkan dalam kurun waktu 22 tahun, bro.
Ada yang diturunkan dengan begitu saja sebagai petunjuk yang umum tetapi ada juga yang diturunkan karena (seolah-olah) ada peristiwa yang mendahuluinya.
Demikian rekayasa dari Allah SWT dalam menyampaikan wahyu kepada umat manusia melalui Nabi dan Rasul-Nya.

Kenapa tidak ada korelasi?
Ada yang kurang Anda pahami dalam penjelasan saya di atas?
Mungkin saya bisa bantu untuk memperincinya lebih jauh?

heinskle wrote:

Pertanyaannya, kenapa sih setelah Muhammad wafat tidak ada lagi ayat-ayat aneh yang diturunkan melalui para sahabatnya, melainkan senandung ayat-ayat cinta saja. Itupun mungkin secara kebetulan saja ketika shootingnya disono.

Perlu Anda pahami Al Quran diturunkan hanya kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurut keyakinan umat Islam, setelah beliau meninggal tidak ada Nabi lain yang diutus ke bumi sehingga otomatis Allah SWT tidak menurunkan wahyu kepada siapa pun sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.

Oleh karenanya, secara otomatis tidak ada ayat yang diturunkan kepada para sahabat.

Silancah wrote:

bruce wrote:

Betul, kang, tetapi kerap dipergunakan oleh mereka yang memang bertujuan tertentu sebagai dasar 'perjuangan' mereka.

Nah, hal itu yang memang disayangkan dan pemahaman yang kurang lengkap seperti ini yang perlu ditangani oleh ulama2 di Indonesia.

Bukannya prihal 'pemahaman' disini bro... yang harus disayangkankan, tetapi 'kenapa turunnya ayat tersebut menimbulkan kontroversi' sehingga banyak terjadi kesalah pahaman dalam hal penafsiran.
Dan timbul pertanyaan ; Benarkah ayat tersebut berasal dari tuhan? atau hanya sebuah rekayasa sang nabi yang mengatas namakan tuhan ?

Silancah wrote:

Al Quran itu diturunkan dalam kurun waktu 22 tahun, bro.
Ada yang diturunkan dengan begitu saja sebagai petunjuk yang umum tetapi ada juga yang diturunkan karena (seolah-olah) ada peristiwa yang mendahuluinya.
Demikian rekayasa dari Allah SWT dalam menyampaikan wahyu kepada umat manusia melalui Nabi dan Rasul-Nya.

Benar bro..., 22 tahun adalah waktu yang cukup untuk seseorang menerbitkan sebuah buku. Bukan?

Silancah wrote:

Kenapa tidak ada korelasi?
Ada yang kurang Anda pahami dalam penjelasan saya di atas?
Mungkin saya bisa bantu untuk memperincinya lebih jauh?

Silakan bro.... and thanks.

Silancah wrote:

Perlu Anda pahami Al Quran diturunkan hanya kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurut keyakinan umat Islam, setelah beliau meninggal tidak ada Nabi lain yang diutus ke bumi sehingga otomatis Allah SWT tidak menurunkan wahyu kepada siapa pun sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.

Oleh karenanya, secara otomatis tidak ada ayat yang diturunkan kepada para sahabat.

Oo..ya? jadi itulah alasannya, mengapa begitu ada yang mengaku mendapat ilham dari sang Khalik, maka seseorang tersebut dinyatakan Penyesatan. langsung digerebek, dibakar, dll. contohnya beberapa kasus di Jawa.

heinskle wrote:

Bukannya prihal 'pemahaman' disini bro... yang harus disayangkankan, tetapi 'kenapa turunnya ayat tersebut menimbulkan kontroversi' sehingga banyak terjadi kesalah pahaman dalam hal penafsiran.
Dan timbul pertanyaan ; Benarkah ayat tersebut berasal dari tuhan? atau hanya sebuah rekayasa sang nabi yang mengatas namakan tuhan ?

Anda sudah tahu jawabannya sendiri.

heinskle wrote:

Silancah wrote:

Kenapa tidak ada korelasi?
Ada yang kurang Anda pahami dalam penjelasan saya di atas?
Mungkin saya bisa bantu untuk memperincinya lebih jauh?

Silakan bro.... and thanks.

Mana yang belum paham?
Coba diterangkan bagian mananya.

heinskle wrote:

Oo..ya? jadi itulah alasannya, mengapa begitu ada yang mengaku mendapat ilham dari sang Khalik, maka seseorang tersebut dinyatakan Penyesatan. langsung digerebek, dibakar, dll. contohnya beberapa kasus di Jawa.

Dia sesat karena telah menyalahartikan/menyesatkan/menyelewengkan ayat2 Al Quran untuk kepentingan pribadi.
Dia digerebek karena telah memurtadkan umat Muslim, menyimpangkan umat Muslim ke arah yang tidak benar.

Pembakaran? Seharusnya tidak terjadi jika umat Muslim bisa sabar dan menghadapi nabi2 palsu ini dengan kepala dingin dan pemerintah dapat bergerak cepat menindaklanjuti laporan yang meresahkan dari masyarakat,

Silancah wrote:

Anda harus memahami sejarah diturunkannya kedua ayat tersebut, bro.

Jadi kejadiannya seperti ini.
Saat itu Rasulullah SAW dan kaum muslimin baru kembali dari perang Tabuk dengan niat untuk melaksanakan haji. Ketika sampai di Makkah, beliau menemukan bahwa penyembah berhala masih melakukan ritual ibadahnya yang sesat di seputar Ka'bah seperti thawaf dengan teanjang.
Lalu beliau mengutus Abu Bakar ra sebagai pimpinan rombongan hai di tahun kesembilan kemudian Ali bin Abu Thalib ra untuk memberitahu orang2 musyrik bahwa mereka tidak diperbolehkan melakukan haji setelah tahun ini karena sesungguhnya Makkah dan Ka'bah merupakan bagian dari Tanah Haram... tanah yang diharamkan Allah SWT untuk didatangi oleh kaum musyrikin.

Karena saat itu ada sebagian orang musyrik yang memiliki perjanjian perdamaian dengan kaum muslimin maka diberikan waktu selama empat bulan (bulan2 Haram) bagi mereka untuk meninggalkan Makkah. Selama empat bulan itu mereka diperbolehkan berjalan di muka bumi (Tanah Haram) dengan aman.

Jika mereka melanggar/mengabaikan perintah ini maka itu sama saja dengan pernyataan perang dari orang musyrik mengingat Makkah sudah menjadi bagian dari kekhalifahan Islam yang dipimpin Rasulullah SAW pada saat itu. Sehingga orang yang menyatakan perang terhadap umat muslim ini pantas untuk diperangi kembali.

ini sejarah dr sudut pandangnya siapa bro ??
klo dilihat dr sudut pandangnya orang2 Muslim pengikutnya Muhammad, mungkin bisa dikatakan benar demikian..
tp bagaimana jg dilihat dr sudut pandangnya orang2 Quraish ??

pd zaman sebelum Muhammad lahir pun daerah Mekkah adalah menganut ajaran Polytheisme/Pagan, dan menganggap Kabah sebagai pusat peribadatan mereka yg pagan itu bro.. bahkan Kakeknya Muhammad pun diakui sebagai penganut agama tsb, karena dia adlh termasuk juru kunci/penjaga Kabah itu kan bro ??
klo emang orang2 Quraish penganut pagan itu tidak suka terhadap ajarannya Muhammad, dan bermaksud utk membunuh dia, kenapa hal itu tidak dilakukan dr awalnya sewaktu Muhammad masih lemah dan tinggal di Mekah ??

jd anda jangan bilang bahwa yg menyulut/memulai peperangan itu adl orang2 Quraish yg penganut pagan itu bro, sebab mereka sudah tinggal lebih dulu dan mereka memiliki ajaran keyakinan(Pagan) sendiri, jauh sebelum Muhammad memulai ajarannya itu...
justru sy melihat bahwa dgn liciknya Muhammad memerangi dan membunuh orang2 Quraish tsb, krn dulu sewaktu dia masih lemah dia tetap berhubungan/bergaul dgn mereka, namun setelah menganggap dirinya kuat dan punya kekuasaan lebih, Muhammad memanfaatkan Malaikat Jibrilnya utk menyulut permusuhan dan peperangan dr orang2 yg tidak mau menuruti ajarannya...

Silancah wrote:

Jadi ayat ini ditujukan kepada umat musyrik yang saat itu masih berkeliaran atau menunaikan ibadahnya di Tanah Haram bukan seruan untuk memerangi seluruh umat nonmuslim di permukaan bumi ini.

Demikian kiranya penjelasan mengenai ayat tersebut.

menurut sy sih penjelasan ayat2 itu tidak demikian bro... coba anda perhatikan sekali lg ayat ini:
[9:29] Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

lihat pd ayat tsb dijelaskan utk memerangi/membunuh orang2 kafir dlm artian orang2 yg tidak tunduk kpd Allah dan RasulNya Muhammad.. termasuk juga memerangi orang2 Yahudi/Kristen (orang2 yg diberikan Al-Kitab)..
dan masih banyak lg bro ayat2 yg menjelaskan agar umat Muslim, berperang/memusuhi semua orang yg tidak mengakui ajaran Muhammad, termasuk umat Yahudi/Kristen/Katolik/dsb...