|
| Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? | |
|
+6lee_king_kong Djo samiaji striker Raihan Danielsan bruce 10 posters | |
Pengirim | Message |
---|
bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 20:21 | |
| - striker wrote:
- sebenarnya sih kita bukan takut ama hantu, cume GELI aja ngeliatnya... hiiiiiiiiiiii...
Masa geli? Bukannya demen? Lihat aja film2 lokal kita, isinya hantu2an semua. Belum lagi segala ritual malam jumatan yang lengkap dengan bunga dan kemenyan di kuburan. Malah ada yang minta (ngarep) nomor buntut segala lho, mas. He he he | |
| | | lee_king_kong Calon Perwira
Jumlah posting : 159 Join date : 14.03.11 Age : 35 Lokasi : Phnom Penh
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 20:22 | |
| kalo yang lokal ada plus2 nya oom | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| | | | lee_king_kong Calon Perwira
Jumlah posting : 159 Join date : 14.03.11 Age : 35 Lokasi : Phnom Penh
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 21:21 | |
| - bruce wrote:
- Tanpa bermaksud mengkritik para orang tua dahulu, memang seharusnya yang namanya kuburan sederhana saja. Jika memang berniat menghormati orant tua, senangkanlah saat mereka masih hidup, karena setelah mati, kuburan sebesar bukit sekalipun tidak akan menyenangkan jiwa dan roh nya.
Sering kali kalau saya ke pekuburan (china), saya sering antara (entah) sedih atau miris, karena sebelum masuk rea pekuburan melalui perumahan penduduk sekitar yang kumuh dan sempit, tetapi ketika masuk area pekuburan, trbentang begitu luas dan mewah. Ini untuk apa?
Begitupun saat acara pemakaman, kadang kemewahan diperlihatkan dengan amat sangat. Pernah suatu kali saya melayat orang tua teman yang meninggal, dan sangat terkejut ketika si teman berkata berapa harga peti-mati sang bunda. Karena kebetulan adiknya memang kaya. Harga peti mati itu mendekati setengah miliar rupiah.
Saya tercenung sejenak, dan membayangkan seandainya uang itu dipergunakan saat sang bunda masih hidup, sebutlah untuk keliling dunia, tentu cukup, dan lebih bermanfaat. Sementara sekarang untuk sekedar tempat berbaring di dalam tanah, untuk apa semahal itu?
Ketika saya sampaikan kisah itu ke seorang teman, dia bertanya satu kata 'Si anak punya dosa apa ke bundanya?', saya pikir betul juga. Karena biasanya anak yang bermewah mewah dalam penguburan ortunya, biasanya memang punya perasaan bersalah. Tetapi tentu kita tidak boleh suudzon, Karena bisa saja kalau memang uangnya berlebih, apapun harus mewah.
Tetapi mbok ya lihat lihat sekeliling, apakah patas mewah sementara masih banyak yang menderita dan sengsara?
Syalom inilah oom.. sebab menurut pandangan orang china, bahwa kuburan itu adalah tempat bernaungnya manusia setelah mati.. makanya saya heran, padahal ada kepercayaan surga dan neraka, tapi kok masih ada hal yang demikian? salah satu pertimbangan saya 'membelot' | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 21:24 | |
| - lee_king_kong wrote:
- bruce wrote:
- Tanpa bermaksud mengkritik para orang tua dahulu, memang seharusnya yang namanya kuburan sederhana saja. Jika memang berniat menghormati orant tua, senangkanlah saat mereka masih hidup, karena setelah mati, kuburan sebesar bukit sekalipun tidak akan menyenangkan jiwa dan roh nya.
Sering kali kalau saya ke pekuburan (china), saya sering antara (entah) sedih atau miris, karena sebelum masuk rea pekuburan melalui perumahan penduduk sekitar yang kumuh dan sempit, tetapi ketika masuk area pekuburan, trbentang begitu luas dan mewah. Ini untuk apa?
Begitupun saat acara pemakaman, kadang kemewahan diperlihatkan dengan amat sangat. Pernah suatu kali saya melayat orang tua teman yang meninggal, dan sangat terkejut ketika si teman berkata berapa harga peti-mati sang bunda. Karena kebetulan adiknya memang kaya. Harga peti mati itu mendekati setengah miliar rupiah.
Saya tercenung sejenak, dan membayangkan seandainya uang itu dipergunakan saat sang bunda masih hidup, sebutlah untuk keliling dunia, tentu cukup, dan lebih bermanfaat. Sementara sekarang untuk sekedar tempat berbaring di dalam tanah, untuk apa semahal itu?
Ketika saya sampaikan kisah itu ke seorang teman, dia bertanya satu kata 'Si anak punya dosa apa ke bundanya?', saya pikir betul juga. Karena biasanya anak yang bermewah mewah dalam penguburan ortunya, biasanya memang punya perasaan bersalah. Tetapi tentu kita tidak boleh suudzon, Karena bisa saja kalau memang uangnya berlebih, apapun harus mewah.
Tetapi mbok ya lihat lihat sekeliling, apakah patas mewah sementara masih banyak yang menderita dan sengsara?
Syalom inilah oom.. sebab menurut pandangan orang china, bahwa kuburan itu adalah tempat bernaungnya manusia setelah mati.. makanya saya heran, padahal ada kepercayaan surga dan neraka, tapi kok masih ada hal yang demikian? salah satu pertimbangan saya 'membelot' tapi ada manfaatnya juga lho kuburan cina dibikin seperti itu, kan bisa buat tempat tinggal yg masih hidup dan gak punya rumah, kan banyak tuh kuburan cina dibuat tempat tinggal bagi pemulung yg tdk punya rumah.. :) | |
| | | lee_king_kong Calon Perwira
Jumlah posting : 159 Join date : 14.03.11 Age : 35 Lokasi : Phnom Penh
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 21:30 | |
| - striker wrote:
- lee_king_kong wrote:
- bruce wrote:
- Tanpa bermaksud mengkritik para orang tua dahulu, memang seharusnya yang namanya kuburan sederhana saja. Jika memang berniat menghormati orant tua, senangkanlah saat mereka masih hidup, karena setelah mati, kuburan sebesar bukit sekalipun tidak akan menyenangkan jiwa dan roh nya.
Sering kali kalau saya ke pekuburan (china), saya sering antara (entah) sedih atau miris, karena sebelum masuk rea pekuburan melalui perumahan penduduk sekitar yang kumuh dan sempit, tetapi ketika masuk area pekuburan, trbentang begitu luas dan mewah. Ini untuk apa?
Begitupun saat acara pemakaman, kadang kemewahan diperlihatkan dengan amat sangat. Pernah suatu kali saya melayat orang tua teman yang meninggal, dan sangat terkejut ketika si teman berkata berapa harga peti-mati sang bunda. Karena kebetulan adiknya memang kaya. Harga peti mati itu mendekati setengah miliar rupiah.
Saya tercenung sejenak, dan membayangkan seandainya uang itu dipergunakan saat sang bunda masih hidup, sebutlah untuk keliling dunia, tentu cukup, dan lebih bermanfaat. Sementara sekarang untuk sekedar tempat berbaring di dalam tanah, untuk apa semahal itu?
Ketika saya sampaikan kisah itu ke seorang teman, dia bertanya satu kata 'Si anak punya dosa apa ke bundanya?', saya pikir betul juga. Karena biasanya anak yang bermewah mewah dalam penguburan ortunya, biasanya memang punya perasaan bersalah. Tetapi tentu kita tidak boleh suudzon, Karena bisa saja kalau memang uangnya berlebih, apapun harus mewah.
Tetapi mbok ya lihat lihat sekeliling, apakah patas mewah sementara masih banyak yang menderita dan sengsara?
Syalom inilah oom.. sebab menurut pandangan orang china, bahwa kuburan itu adalah tempat bernaungnya manusia setelah mati.. makanya saya heran, padahal ada kepercayaan surga dan neraka, tapi kok masih ada hal yang demikian? salah satu pertimbangan saya 'membelot' tapi ada manfaatnya juga lho kuburan cina dibikin seperti itu, kan bisa buat tempat tinggal yg masih hidup dan gak punya rumah, kan banyak tuh kuburan cina dibuat tempat tinggal bagi pemulung yg tdk punya rumah.. :) hahaha..itu terserah merekalah oom.. tapi ada cerita waktu saya SMA. Jadi di kampung halaman saya, ada perkuburan china gitu. ya seperti yang dipaparkan, kebanyakan mewah- mewah. Jadi ada yang nekat 'gituan'di sana. jadi akhirnya pasangan tersebut lengket, dibawa ke RS dan jadi tontonan dech | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 21:45 | |
| - lee_king_kong wrote:
- striker wrote:
- lee_king_kong wrote:
- bruce wrote:
- Tanpa bermaksud mengkritik para orang tua dahulu, memang seharusnya yang namanya kuburan sederhana saja. Jika memang berniat menghormati orant tua, senangkanlah saat mereka masih hidup, karena setelah mati, kuburan sebesar bukit sekalipun tidak akan menyenangkan jiwa dan roh nya.
Sering kali kalau saya ke pekuburan (china), saya sering antara (entah) sedih atau miris, karena sebelum masuk rea pekuburan melalui perumahan penduduk sekitar yang kumuh dan sempit, tetapi ketika masuk area pekuburan, trbentang begitu luas dan mewah. Ini untuk apa?
Begitupun saat acara pemakaman, kadang kemewahan diperlihatkan dengan amat sangat. Pernah suatu kali saya melayat orang tua teman yang meninggal, dan sangat terkejut ketika si teman berkata berapa harga peti-mati sang bunda. Karena kebetulan adiknya memang kaya. Harga peti mati itu mendekati setengah miliar rupiah.
Saya tercenung sejenak, dan membayangkan seandainya uang itu dipergunakan saat sang bunda masih hidup, sebutlah untuk keliling dunia, tentu cukup, dan lebih bermanfaat. Sementara sekarang untuk sekedar tempat berbaring di dalam tanah, untuk apa semahal itu?
Ketika saya sampaikan kisah itu ke seorang teman, dia bertanya satu kata 'Si anak punya dosa apa ke bundanya?', saya pikir betul juga. Karena biasanya anak yang bermewah mewah dalam penguburan ortunya, biasanya memang punya perasaan bersalah. Tetapi tentu kita tidak boleh suudzon, Karena bisa saja kalau memang uangnya berlebih, apapun harus mewah.
Tetapi mbok ya lihat lihat sekeliling, apakah patas mewah sementara masih banyak yang menderita dan sengsara?
Syalom inilah oom.. sebab menurut pandangan orang china, bahwa kuburan itu adalah tempat bernaungnya manusia setelah mati.. makanya saya heran, padahal ada kepercayaan surga dan neraka, tapi kok masih ada hal yang demikian? salah satu pertimbangan saya 'membelot' tapi ada manfaatnya juga lho kuburan cina dibikin seperti itu, kan bisa buat tempat tinggal yg masih hidup dan gak punya rumah, kan banyak tuh kuburan cina dibuat tempat tinggal bagi pemulung yg tdk punya rumah.. :)
hahaha..itu terserah merekalah oom.. tapi ada cerita waktu saya SMA. Jadi di kampung halaman saya, ada perkuburan china gitu. ya seperti yang dipaparkan, kebanyakan mewah- mewah. Jadi ada yang nekat 'gituan'di sana. jadi akhirnya pasangan tersebut lengket, dibawa ke RS dan jadi tontonan dech Lengket bagaimana maksudnya? :?: | |
| | | lee_king_kong Calon Perwira
Jumlah posting : 159 Join date : 14.03.11 Age : 35 Lokasi : Phnom Penh
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 21:46 | |
| hahaha..masa gk tau sich oom? itu lo..anu nya kagak bisa dicabut | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| | | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 22:13 | |
| - lee_king_kong wrote:
- hahaha..masa gk tau sich oom? itu lo..anu nya kagak bisa dicabut
Dulu waktu zaman SMA, memang gencar hal hal seperti itu, mungkin mirip dengan doggy yang kalau udah itu nempel terus untuk beberapa lama ya? Kalau menurut guru biology saat SMA dulu, kejadian begitu karena terjadinya kraam pada otot si wanita, sehingga menjepit dengan keras. Kata si guru mengatasinya mudah saja, tetapi setengah jalan, sesaat dia terdiam, lalu mengatakan, jangaan deh, kamu ngga usah tahu. He he he he. Tetapi, kalau dari gerak tangannya yang terhenti ketika ingin memperagakan, sepertinya ada bagian yang ditekan jari dengan keras, dugaan saya di bagian belakang. He he he, ini dugaan saya, dan saya tidak bertanggung jawab bagi yang baca dan mempraktekannya ya. | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 22:30 | |
| - bruce wrote:
- lee_king_kong wrote:
- hahaha..masa gk tau sich oom? itu lo..anu nya kagak bisa dicabut
Dulu waktu zaman SMA, memang gencar hal hal seperti itu, mungkin mirip dengan doggy yang kalau udah itu nempel terus untuk beberapa lama ya?
Kalau menurut guru biology saat SMA dulu, kejadian begitu karena terjadinya kraam pada otot si wanita, sehingga menjepit dengan keras. Kata si guru mengatasinya mudah saja, tetapi setengah jalan, sesaat dia terdiam, lalu mengatakan, jangaan deh, kamu ngga usah tahu.
He he he he.
Tetapi, kalau dari gerak tangannya yang terhenti ketika ingin memperagakan, sepertinya ada bagian yang ditekan jari dengan keras, dugaan saya di bagian belakang. He he he, ini dugaan saya, dan saya tidak bertanggung jawab bagi yang baca dan mempraktekannya ya.
kelamaan dan kecapekan mungkin ya mas, sampai si perempuan jadi kram gitu ototnya. weleh weleh.. amit2 tenan. eh gurunya itu guru biology atau guru biodoggy ya mas, wekekekekek... | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 22:34 | |
| - striker wrote:
- bruce wrote:
- lee_king_kong wrote:
- hahaha..masa gk tau sich oom? itu lo..anu nya kagak bisa dicabut
Dulu waktu zaman SMA, memang gencar hal hal seperti itu, mungkin mirip dengan doggy yang kalau udah itu nempel terus untuk beberapa lama ya?
Kalau menurut guru biology saat SMA dulu, kejadian begitu karena terjadinya kraam pada otot si wanita, sehingga menjepit dengan keras. Kata si guru mengatasinya mudah saja, tetapi setengah jalan, sesaat dia terdiam, lalu mengatakan, jangaan deh, kamu ngga usah tahu.
He he he he.
Tetapi, kalau dari gerak tangannya yang terhenti ketika ingin memperagakan, sepertinya ada bagian yang ditekan jari dengan keras, dugaan saya di bagian belakang. He he he, ini dugaan saya, dan saya tidak bertanggung jawab bagi yang baca dan mempraktekannya ya.
kelamaan dan kecapekan mungkin ya mas, sampai si perempuan jadi kram gitu ototnya. weleh weleh.. amit2 tenan.
eh gurunya itu guru biology atau guru biodoggy ya mas, wekekekekek... Oooh, guru biology saya itu termasuk favorit mas, kalau dia ngajar, sekelas rame cekakaan, karena kisah dan ekspresinya sangat mengundang tawa, walau berbau porno. Kalau saya sebut, dan kalau anda sudah SMA di tahun 80an, pasti anda kenal dia, karena dia adalah guru yang sering tampil di TVRI untuk pendidiakn biology. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 22:54 | |
| - striker wrote:
- tapi ada manfaatnya juga lho kuburan cina dibikin seperti itu, kan bisa buat tempat tinggal yg masih hidup dan gak punya rumah, kan banyak tuh kuburan cina dibuat tempat tinggal bagi pemulung yg tdk punya rumah.. :)
Hehhehheee... miris bangat pemulung itu ya strik? Orang yang memanfaatkan kuburan begitu itu itu yang saya kisahkan di depan. Memang miris, tapi fakta nggeh? | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 8th February 2012, 22:59 | |
| - Husada wrote:
- striker wrote:
- tapi ada manfaatnya juga lho kuburan cina dibikin seperti itu, kan bisa buat tempat tinggal yg masih hidup dan gak punya rumah, kan banyak tuh kuburan cina dibuat tempat tinggal bagi pemulung yg tdk punya rumah.. :)
Hehhehheee... miris bangat pemulung itu ya strik? Orang yang memanfaatkan kuburan begitu itu itu yang saya kisahkan di depan. Memang miris, tapi fakta nggeh? kalau tinggal dikuburan kan satpol PP, gak berani gusur.. wekekekek | |
| | | lee_king_kong Calon Perwira
Jumlah posting : 159 Join date : 14.03.11 Age : 35 Lokasi : Phnom Penh
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 12th February 2012, 06:13 | |
| jadi OOT , Boneka Okiku dari jepang. Menurut penuturan orang yang pernah melihat boneka ini, boneka ini memang seram dengan segala nuansa non logisnya. Bagaimana bisa benda mati bisa menumbuhkan rambutnya terus menerus. Hampir seperti jenglot, boneka ini benar-benar di luar nalar. Seorang peneliti jepang mengungkapkan bahwa dari hasil uji forensik rambut yang ditumbuhkan boneka ini sama persis dengan rambut pada anak usia 10 tahun. Nama Okiku ini diambil dari seorang anak yang sedang bermain dengan boneka dengan ukuran tinggi 40 sentimeter, berpakaian kimono dengan mata hitam seperti manik-manik dan rambut yang lebat. Boneka Okiku telah ada di kuil Mannenji di kota Iwamizawa Prefektur Hokkaido) sejak tahun 1938. Awalnya boneka ini dibeli tahun 1918 oleh seorang pemuda bernama Eikichi Suzuki di sapporo, Di sana ia melihat sebuah boneka cantik Jepang dengan Kimono. Boneka ini dibeli Eikichi untuk adiknya yang berumur 2 tahun yang bernama Okiku, anak ini sangat menyenangi boneka ini dan memainkannya setiap hari. Tapi sayang, Okiku meninggal tak lama setelah itu karena demam. Kemudian pada saat pemakamannya, Keluarga ingin memasukkan boneka ke dalam peti mati-nya tapi entah mengapa mereka lupa. Keluarga gadis tersebut kemudian menempatkan boneka itu di altar rumah tangga dan berdoa untuk setiap hari dalam rangka memperingati Okiku. Beberapa waktu kemudian, mereka melihat rambut mulai tumbuh.Menurut cerita ini merupakan roh dari gadis itu yang berlindung di dalam boneka itu. Tahun 1938 keluarga Suzuki pindah ke shakalin, boneka okiku akhirnya dititipkan di kuil Mannenji di Hokkaido. Menurut pendeta di kuil itu, boneka tradisional jepang selalu berambut pendek, dia juga membenarkan kalau rambut boneka okiku terus memanjang, walaupun dipotong terus secara berkala, tapi rambutnya tumbuh terus. Menurut kuil, boneka tradisional awalnya memiliki rambut dipotong pendek, tapi seiring waktu terus bertambah panjang sekitar 25 sentimeter, hingga ke lutut boneka.Meskipun rambut boneka ini dipotong secara berkala , namun menurut cerita rambut tersebut tumbuh lagi. Cerita ini telah menginspirasi berbagai macam film-film horor jepang populer salah satunya adalah film Haunted School. saingannya jenglot ini.. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 12th February 2012, 18:51 | |
| Bisa titip beliin satu, bro | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 13th February 2012, 11:02 | |
| - bruce wrote:
- Bisa titip beliin satu, bro:D
Lho? Dari cerita King_Kong itu, bonekanya cuman satu Bruce. Tidak dikisahkan tentang boneka yang sepabrik dengan boneka yang sudah dititipkan di kuil Mannenji itu. Kalau Bruce mo nitip, ke Eikichi Suzuki aja. Iya kan Lee_King_Kong? Atau, King_Kong mo beliin tuk Bruce? Nitip satu dong, ya? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 13th February 2012, 11:57 | |
| | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 13th February 2012, 21:49 | |
| - lee_king_kong wrote:
- jadi OOT ,
Boneka Okiku dari jepang. Menurut penuturan orang yang pernah melihat boneka ini, boneka ini memang seram dengan segala nuansa non logisnya. Bagaimana bisa benda mati bisa menumbuhkan rambutnya terus menerus.
Hampir seperti jenglot, boneka ini benar-benar di luar nalar. Seorang peneliti jepang mengungkapkan bahwa dari hasil uji forensik rambut yang ditumbuhkan boneka ini sama persis dengan rambut pada anak usia 10 tahun.
Nama Okiku ini diambil dari seorang anak yang sedang bermain dengan boneka dengan ukuran tinggi 40 sentimeter, berpakaian kimono dengan mata hitam seperti manik-manik dan rambut yang lebat. Boneka Okiku telah ada di kuil Mannenji di kota Iwamizawa Prefektur Hokkaido) sejak tahun 1938.
Awalnya boneka ini dibeli tahun 1918 oleh seorang pemuda bernama Eikichi Suzuki di sapporo, Di sana ia melihat sebuah boneka cantik Jepang dengan Kimono. Boneka ini dibeli Eikichi untuk adiknya yang berumur 2 tahun yang bernama Okiku, anak ini sangat menyenangi boneka ini dan memainkannya setiap hari.
Tapi sayang, Okiku meninggal tak lama setelah itu karena demam. Kemudian pada saat pemakamannya, Keluarga ingin memasukkan boneka ke dalam peti mati-nya tapi entah mengapa mereka lupa. Keluarga gadis tersebut kemudian menempatkan boneka itu di altar rumah tangga dan berdoa untuk setiap hari dalam rangka memperingati Okiku. Beberapa waktu kemudian, mereka melihat rambut mulai tumbuh.Menurut cerita ini merupakan roh dari gadis itu yang berlindung di dalam boneka itu.
Tahun 1938 keluarga Suzuki pindah ke shakalin, boneka okiku akhirnya dititipkan di kuil Mannenji di Hokkaido. Menurut pendeta di kuil itu, boneka tradisional jepang selalu berambut pendek, dia juga membenarkan kalau rambut boneka okiku terus memanjang, walaupun dipotong terus secara berkala, tapi rambutnya tumbuh terus. Menurut kuil, boneka tradisional awalnya memiliki rambut dipotong pendek, tapi seiring waktu terus bertambah panjang sekitar 25 sentimeter, hingga ke lutut boneka.Meskipun rambut boneka ini dipotong secara berkala , namun menurut cerita rambut tersebut tumbuh lagi.
Cerita ini telah menginspirasi berbagai macam film-film horor jepang populer salah satunya adalah film Haunted School.
saingannya jenglot ini.. mau gak percaya wong ada, mau percaya.. ngeri juga ngebayanginnya. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 24th February 2012, 13:47 | |
| Kawan-kawan, para penganut Islam partisipan trit ini, saya pernah dengar ada "jin kafir". Apa sih "jin kafir"? Terima kasih atas kesediaan menjawab. Salam Damai. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 25th February 2012, 10:17 | |
| Diyakini bahwa golongan jin itu juga terdiri dari dua jenis ... jin yang muslim (dalam artian taat kepada Allah SWT) dan ada juga jin yang kafir (membangkang kepada Allah SWT)
Referensi: QS Al Ahqaaf 46:29-33
"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
"Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
"Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
"Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."
Semoga bisa menjawab pertanyaan anda, bro | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 25th February 2012, 11:33 | |
| - Silancah wrote:
- Diyakini bahwa golongan jin itu juga terdiri dari dua jenis ... jin yang muslim (dalam artian taat kepada Allah SWT) dan ada juga jin yang kafir (membangkang kepada Allah SWT)
Referensi: QS Al Ahqaaf 46:29-33
"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
"Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
"Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
"Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."
Semoga bisa menjawab pertanyaan anda, bro Kang, ini pertanyaan agak sedikit 'nyeleneh' ya, mohon dimaafkan. Mungkinkah sebenarnya jin itu adalah penyerapan budaya Arab (mitos yang hidup di daerah Arab) ke dalam ajaran Islam? Mengingat tidak ada kisah tentang jin di daerah lain sebelumnya (di dalam Taurat misalnya)? Salam | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 26th February 2012, 14:46 | |
| - bruce wrote:
- Silancah wrote:
- Diyakini bahwa golongan jin itu juga terdiri dari dua jenis ... jin yang muslim (dalam artian taat kepada Allah SWT) dan ada juga jin yang kafir (membangkang kepada Allah SWT)
Referensi: QS Al Ahqaaf 46:29-33
"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
"Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
"Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
"Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."
Semoga bisa menjawab pertanyaan anda, bro
Kang, ini pertanyaan agak sedikit 'nyeleneh' ya, mohon dimaafkan.
Mungkinkah sebenarnya jin itu adalah penyerapan budaya Arab (mitos yang hidup di daerah Arab) ke dalam ajaran Islam? Mengingat tidak ada kisah tentang jin di daerah lain sebelumnya (di dalam Taurat misalnya)?
Salam kalau boleh ikut nimbrung mas, Apakah dlm taurat tdk diceritakan salah satu mukjizat Nabi sulaiman adalah mampu berbicara dlm bahasa binatang dan jin mas? sebenarnya perbedaannya adalah, dlm Islam syetan/iblis adalah bangsa jin, sedangkan yg diyakini oleh kristen iblis adalah bangsa malaikat, jadi mungkin itulah yg menyebabkan kristen tdk percaya adanya bangsa jin dlm dunia ini. Apakah dlm kristen meyakini iblis memiliki pasukan/pengikut mas? | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 26th February 2012, 16:39 | |
| - striker wrote:
- bruce wrote:
- Silancah wrote:
- Diyakini bahwa golongan jin itu juga terdiri dari dua jenis ... jin yang muslim (dalam artian taat kepada Allah SWT) dan ada juga jin yang kafir (membangkang kepada Allah SWT)
Referensi: QS Al Ahqaaf 46:29-33
"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
"Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
"Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
"Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."
Semoga bisa menjawab pertanyaan anda, bro
Kang, ini pertanyaan agak sedikit 'nyeleneh' ya, mohon dimaafkan.
Mungkinkah sebenarnya jin itu adalah penyerapan budaya Arab (mitos yang hidup di daerah Arab) ke dalam ajaran Islam? Mengingat tidak ada kisah tentang jin di daerah lain sebelumnya (di dalam Taurat misalnya)?
Salam kalau boleh ikut nimbrung mas,
Apakah dlm taurat tdk diceritakan salah satu mukjizat Nabi sulaiman adalah mampu berbicara dlm bahasa binatang dan jin mas?
sebenarnya perbedaannya adalah, dlm Islam syetan/iblis adalah bangsa jin, sedangkan yg diyakini oleh kristen iblis adalah bangsa malaikat, jadi mungkin itulah yg menyebabkan kristen tdk percaya adanya bangsa jin dlm dunia ini.
Apakah dlm kristen meyakini iblis memiliki pasukan/pengikut mas?
Tidak mas, raja Salomo tidak berbicara dengan binatang, kisah sperti itu tidak terdapat dalam Taurat ataupun PL. Betul, iblis didalam PL adalah malaikat yang jatuh. Sedangkan dalam Islam, setahu saya dulu pernah disampaikan oleh kang Lancah, bahwa iblis adalah jin yang jatuh (menolak perintah Allah). Dalam hal ini, tentu kita tidak bisa berkata bahwa jin itu identik dengan malaikat. Karena sepengetahuan saya, dalam Islam, jin adalah mahluk yang diciptakan untuk hidup di dunia, sedangkan malaikat adalah mahluk roh yang diciptakan untuk di surga. Atau ada yang bisa menambahkan? Salam | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? 27th February 2012, 22:27 | |
| - bruce wrote:
- striker wrote:
- bruce wrote:
- Silancah wrote:
- Diyakini bahwa golongan jin itu juga terdiri dari dua jenis ... jin yang muslim (dalam artian taat kepada Allah SWT) dan ada juga jin yang kafir (membangkang kepada Allah SWT)
Referensi: QS Al Ahqaaf 46:29-33
"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
"Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
"Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
"Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."
Semoga bisa menjawab pertanyaan anda, bro
Kang, ini pertanyaan agak sedikit 'nyeleneh' ya, mohon dimaafkan.
Mungkinkah sebenarnya jin itu adalah penyerapan budaya Arab (mitos yang hidup di daerah Arab) ke dalam ajaran Islam? Mengingat tidak ada kisah tentang jin di daerah lain sebelumnya (di dalam Taurat misalnya)?
Salam kalau boleh ikut nimbrung mas,
Apakah dlm taurat tdk diceritakan salah satu mukjizat Nabi sulaiman adalah mampu berbicara dlm bahasa binatang dan jin mas?
sebenarnya perbedaannya adalah, dlm Islam syetan/iblis adalah bangsa jin, sedangkan yg diyakini oleh kristen iblis adalah bangsa malaikat, jadi mungkin itulah yg menyebabkan kristen tdk percaya adanya bangsa jin dlm dunia ini.
Apakah dlm kristen meyakini iblis memiliki pasukan/pengikut mas?
Tidak mas, raja Salomo tidak berbicara dengan binatang, kisah sperti itu tidak terdapat dalam Taurat ataupun PL.
Betul, iblis didalam PL adalah malaikat yang jatuh. Sedangkan dalam Islam, setahu saya dulu pernah disampaikan oleh kang Lancah, bahwa iblis adalah jin yang jatuh (menolak perintah Allah).
Dalam hal ini, tentu kita tidak bisa berkata bahwa jin itu identik dengan malaikat. Karena sepengetahuan saya, dalam Islam, jin adalah mahluk yang diciptakan untuk hidup di dunia, sedangkan malaikat adalah mahluk roh yang diciptakan untuk di surga.
Atau ada yang bisa menambahkan?
Salam Kalau sepengetahuan saya, dlm Islam dijelaskan tentang 3 makhluk tersebut, bahwa Jin diciptakan dari Api, Malaikat diciptakan dari Cahaya dan Manusia diciptakan dari tanah, Jadi dlm Islam tentu saja sangat berbeda antara Jin dan malaikat. baik Jin, Malaikat, dan Manusia diciptakan utk Surga, tapi sayangnya Jin dan Manusia melanggar perintah Allah sehingga harus dihukum tuk hidup dlm ujian di dunia sebelum dikembalikan ke surga, atau ke neraka. Mas apakah dlm kristen meyakini bahwa iblis itu memiliki pengikut (sesama iblis tentunya), atau iblis itu hanya 1 yaitu si lucifer saja dan tdk memiliki pengikut/pasukan? | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? | |
| |
| | | | Bagaimana pandangan Islam untuk kasus seperti ini? | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |