Tanya ke muslim: Dosa dan akhirat

striker wrote:

T2Y wrote:

striker wrote:

mo ikut nimbrung mas bro,

Katanya kita tidak boleh menghakimi orang lain mas bro?

ya, udah...
apa sih definisi menghakimi menurut anda ?

menurut saya, menilai seseorang mendasarkan kehendak kita sendiri, itu termasuk menghakimi. tolong dokoreksi kalau saya salah.

kalau menilai Kristen adalah kafir karena menyembah 3 Allah gimana ?
padahal kami cuma percaya sama 1 Allah saja, lohhh... ;)
itu termasuk menghakimi bukan ?
hahahahaha...

nb: kalau menurut KBBI sih meng-hakim-i = mengadili atau berlaku sbg hakim

T2Y wrote:

striker wrote:

T2Y wrote:

striker wrote:

mo ikut nimbrung mas bro,

Katanya kita tidak boleh menghakimi orang lain mas bro?

ya, udah...
apa sih definisi menghakimi menurut anda ?

menurut saya, menilai seseorang mendasarkan kehendak kita sendiri, itu termasuk menghakimi. tolong dokoreksi kalau saya salah.

kalau menilai Kristen adalah kafir karena menyembah 3 Allah gimana ?
padahal kami cuma percaya sama 1 Allah saja, lohhh... ;)
itu termasuk menghakimi bukan ?
hahahahaha...

nb: kalau menurut KBBI sih meng-hakim-i = mengadili atau berlaku sbg hakim

sepertinya Islam menilai kristen menyembah 3 Allah bukan berdasarkan kehendak sendiri, karena Islam melihat kenyataan yg terlihat oleh Islam, bahwa kristen menyembah Allah, Yesus dan Roh Kudus (3 sosok yg berbeda), dan itu ditegaskan dlm Al Qur'an bahwa kafirlah orang yg menuhankan Isa ibnu mariam.

secara awamnya kita berasumsi, dengan analogi sederhana seperti negara Indonesia ini dipimpin oleh SBY, Habibie dan Gusdur dlm waktu yg sama, ketiganya adalah PRESIDEN.
Apakah salah kalau negara lain menilai bahwa Indonesia dipimpin oleh 3 SOSOK PRESIDEN? meskipun kita berkeras mengatakan bahwa kita hanya dipimpin oleh 1 PRESIDEN, tapi kenyataannya memang ada 3 SOSOK disana.

Kalau analogi saya salah mohon dimaafkan dan dikoreksi :)

@striker

Quote :

seperti ada cerita pembunuh 100 orang (mungkin mas bro sdh pernah dengar), hanya karena niat saja yg sangat kuat tuk bertobat, dan dia mati ditengah jalan menuju tempat pertobatannya, padahal belum terwujud tobatnya, tapi Allah sudah mengampuni dosa pembunuh tsb.

Quote :

Dalam sebuah Hadits yang diketengahkan oleh Bukhari dan Muslim secara sepakat disebutkan bahwa: dahulu di kalangan orang-orang yang sebelum kalian -yakni kaum Bani Israil- ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang .
...
...
Selanjutnya, dia mengucapkan kalimat laa ilaaha illallooh, lalu meninggal dunia
...
Malaikat rahmat pun mengambilnya untuk dimasukkan ke dalam surga.

Maaf mas, mau tanya, kalo yang di bold di atas memangnya belum dianggap bertobat oleh syariat Islam yah ?
Lagipula syhadat di atas hanya mengucapkan laa ilaaha illallooh, namun tidak disebutkan siapa rasul Allah pada zaman tersebut..
Ato mungkin yang diributkan para malaikat adalah karena setelah bertobat ia belum melakukan sesuatu pun (dosa ataupun amal), sehingga tidak bisa ditimbang. Begitu kah ?

Mengenai inti cerita nya yang saya bisa tangkap : dalam keyakinan umat Islam, bahwa Allah akan menerima taubat sesorang yang sudah berdosa apapun (kecuali syirik & dosa besar lainnya)..

Salam.

samiaji wrote:

@striker

Quote :

seperti ada cerita pembunuh 100 orang (mungkin mas bro sdh pernah dengar), hanya karena niat saja yg sangat kuat tuk bertobat, dan dia mati ditengah jalan menuju tempat pertobatannya, padahal belum terwujud tobatnya, tapi Allah sudah mengampuni dosa pembunuh tsb.

Quote :

Dalam sebuah Hadits yang diketengahkan oleh Bukhari dan Muslim secara sepakat disebutkan bahwa: dahulu di kalangan orang-orang yang sebelum kalian -yakni kaum Bani Israil- ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang .
...
...
Selanjutnya, dia mengucapkan kalimat laa ilaaha illallooh, lalu meninggal dunia
...
Malaikat rahmat pun mengambilnya untuk dimasukkan ke dalam surga.

Maaf mas, mau tanya, kalo yang di bold di atas memangnya belum dianggap bertobat oleh syariat Islam yah ?
Lagipula syhadat di atas hanya mengucapkan laa ilaaha illallooh, namun tidak disebutkan siapa rasul Allah pada zaman tersebut..
Ato mungkin yang diributkan para malaikat adalah karena setelah bertobat ia belum melakukan sesuatu pun (dosa ataupun amal), sehingga tidak bisa ditimbang. Begitu kah ?

Mengenai inti cerita nya yang saya bisa tangkap : dalam keyakinan umat Islam, bahwa Allah akan menerima taubat sesorang yang sudah berdosa apapun (kecuali syirik & dosa besar lainnya)..

Salam.

saya rasa malaikat pertama mengangap bahwa orang tersebut sdh bertobat dengan mengucap laa ilaaha illallooh, dan Alah menerima Tobat orang tersebut meskipun belum melakukan kabaikan atau ibadah sekalipun.
Tapi Malaikat kedua menganggap orang tersebut belum bertobat, maka Allah mengutus malaikat yg lain tuk menengahinya, dan Allah ternyata menerima tobat orang tersebut meskipun belum melakukan kebaikan satu kalipun.

setahu saya, kecuali menyekutukan Allah dengan yg lain, dosa apapun kalau kita bertobat dengan sesungguh2nya dan Ikhlas karena Allah, Insya Allah pasti diampuni oleh Allah.

kalau kita masih lm keadaan menyekutukan Allah, tentu saja tobat kita atas dosa kecilpun tidak akan diampuni oleh Allah, itu yg saya tahu lho mas bro, kalau ternyata ada saudara Muslim yg mempunyai penjelasan yg lebih baik, saya akan senang sekali menerimannya.

striker wrote:

sepertinya Islam menilai kristen menyembah 3 Allah bukan berdasarkan kehendak sendiri, karena Islam melihat kenyataan yg terlihat oleh Islam.

Ya itu namanya berdasarkan kehendak islam sendiri mas. Gimana sih ???

Jika itu yg terlihat oleh anda kan belum tentu benar mas bro ?

Anda sedang melihat bibir sy beradu dgn bibir seorang wanita berbikini yg tergeletak di tepi pantai yg sepi.

Karena anda seorang muslim yg baik, tentu nggak mau suudzon, anda pasti bilang oh si Djo pasti sedang ngasih nafas buatan kpd wanita itu. Sungguh mulia akhlaknya.

Padahal saya sdg berbuat mesum dgn wanita tsb.

Djo wrote:

striker wrote:

sepertinya Islam menilai kristen menyembah 3 Allah bukan berdasarkan kehendak sendiri, karena Islam melihat kenyataan yg terlihat oleh Islam.

Ya itu namanya berdasarkan kehendak islam sendiri mas. Gimana sih ???

Jika itu yg terlihat oleh anda kan belum tentu benar mas bro ?

Anda sedang melihat bibir sy beradu dgn bibir seorang wanita berbikini yg tergeletak di tepi pantai yg sepi.

Karena anda seorang muslim yg baik, tentu nggak mau suudzon, anda pasti bilang oh si Djo pasti sedang ngasih nafas buatan kpd wanita itu. Sungguh mulia akhlaknya.

Padahal saya sdg berbuat mesum dgn wanita tsb.

hihi maaf bro RALAT,

sepertinya Islam menilai kristen menyembah 3 Allah bukan berdasarkan kehendak sendiri, karena Islam melihat kenyataan yg terlihat di dlm KRISTEN, (dlm perbuatan dan didlm kitabnya) bahwa kristen menyembah Allah, Yesus dan Roh Kudus (3 sosok yg berbeda), BETUL ataukah SALAH? kalau apa yg Islam lihat itu salah, maka mohon dikoreksi dan diberikan jawabannya, monggo :)

Masalah mengangap kafir itu ditegaskan dlm Al Qur'an bahwa kafirlah orang yg menuhankan Isa ibnu mariam.

secara awamnya kita berasumsi, dengan analogi sederhana seperti negara Indonesia ini dipimpin oleh SBY, Habibie dan Gusdur dlm waktu yg sama, ketiganya adalah PRESIDEN.
Apakah salah kalau negara lain menilai bahwa Indonesia dipimpin oleh 3 SOSOK PRESIDEN? meskipun kita berkeras mengatakan bahwa kita hanya dipimpin oleh 1 PRESIDEN, tapi kenyataannya memang ada 3 SOSOK disana.

Kalau analogi saya salah mohon dimaafkan dan dikoreksi :)

Djo wrote:

striker wrote:

sepertinya Islam menilai kristen menyembah 3 Allah bukan berdasarkan kehendak sendiri, karena Islam melihat kenyataan yg terlihat oleh Islam.

Ya itu namanya berdasarkan kehendak islam sendiri mas. Gimana sih ???

Jika itu yg terlihat oleh anda kan belum tentu benar mas bro ?

Anda sedang melihat bibir sy beradu dgn bibir seorang wanita berbikini yg tergeletak di tepi pantai yg sepi.

Karena anda seorang muslim yg baik, tentu nggak mau suudzon, anda pasti bilang oh si Djo pasti sedang ngasih nafas buatan kpd wanita itu. Sungguh mulia akhlaknya.

Padahal saya sdg berbuat mesum dgn wanita tsb.

Analogi yg anda berikan rasnya tdk tepat kalau diterapkan pada pandangan Isalm tentang trinitas bro, karena islam memandang hal tsb karena melihat juga pada kitab dan pengakuan kristen bahwa ALLAH itu TUHAN, Yesus itu TUHAN, dan ROH KUDUS juga TUHAN, padahal Allah, Yesus dan Rh kudus adalah 3 sosok yg berbeda (meskipun anda bilang itu 1 pribadi).

Analogi yg anda berikan sepertinya cocok utk peristiwa seperti ini, ketika Nabi berperang mempertahankan dan membela kehormatan dan agamanya, tapi anda melihatnya sedang melakukan kekerasan atau mengajarkan kekerasan, padahal dlm Al Qur'anpun mengajarkan tuk mengasihi dan menyayangi:

QS 19:96. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah[911] akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.

QS 60:7. Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

striker wrote:

@striker
seperti ada cerita pembunuh 100 orang (mungkin mas bro sdh pernah dengar), hanya karena niat saja yg sangat kuat tuk bertobat, dan dia mati ditengah jalan menuju tempat pertobatannya, padahal belum terwujud tobatnya, tapi Allah sudah mengampuni dosa pembunuh tsb.

Quote :

saya rasa malaikat pertama mengangap bahwa orang tersebut sdh bertobat dengan mengucap laa ilaaha illallooh, dan Alah menerima Tobat orang tersebut meskipun belum melakukan kabaikan atau ibadah sekalipun.
Tapi Malaikat kedua menganggap orang tersebut belum bertobat, maka Allah mengutus malaikat yg lain tuk menengahinya, dan Allah ternyata menerima tobat orang tersebut meskipun belum melakukan kebaikan satu kalipun.

Oh.. begitu..
Jadi dia baru berniat bertobat ataukah sudah bertobat dengan niatnya tersebut mas ?
dan perkataan (atau cukup hanya keyakinan di hati) laa ilaaha illallooh memang sudah cukup kan ?

Salam.

samiaji wrote:

striker wrote:

@striker
seperti ada cerita pembunuh 100 orang (mungkin mas bro sdh pernah dengar), hanya karena niat saja yg sangat kuat tuk bertobat, dan dia mati ditengah jalan menuju tempat pertobatannya, padahal belum terwujud tobatnya, tapi Allah sudah mengampuni dosa pembunuh tsb.

Quote :

saya rasa malaikat pertama mengangap bahwa orang tersebut sdh bertobat dengan mengucap laa ilaaha illallooh, dan Alah menerima Tobat orang tersebut meskipun belum melakukan kabaikan atau ibadah sekalipun.
Tapi Malaikat kedua menganggap orang tersebut belum bertobat, maka Allah mengutus malaikat yg lain tuk menengahinya, dan Allah ternyata menerima tobat orang tersebut meskipun belum melakukan kebaikan satu kalipun.

Oh.. begitu..
Jadi dia baru berniat bertobat ataukah sudah bertobat dengan niatnya tersebut mas ?
dan perkataan (atau cukup hanya keyakinan di hati) laa ilaaha illallooh memang sudah cukup kan ?

Salam.

menurut saya, Allah sudah menganggap laki2 itu bertobat dengan mengucapkan laa ilaaha illallooh sebelum kematiannya.

saya rasa kalimah Syahadat, selain diniatkan dan dikuatkan dlm hati juga ditegaskan dlm ucapan perkataan.

tapi kalau setelah mengucapkan syahadat, ternyata masih hidup tapi tdk sungguh2 dlm pertobatannya, kita serahkan urusannya kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yg diusahakan dan dilakukan hamba2-Nya. dan Allah Maha ADIL pada setiap perhitungan-Nya. :)

saya ambil kesimpulan sementara ini :
# dalam islam
pertobatan adalah saat seseorang bersyahadat, mengakui tiada Tuhan selain Allah, memohon ampunan atas dosanya, dan berusaha hidup benar
selanjutnya dosa dapat dihapus dengan mohon ampunan, pahala-perbuatan baik ato ibadah, atau doa orang lain

kira-kira setuju mas ?

samiaji wrote:

saya ambil kesimpulan sementara ini :
# dalam islam
pertobatan adalah saat seseorang bersyahadat, mengakui tiada Tuhan selain Allah, memohon ampunan atas dosanya, dan berusaha hidup benar
selanjutnya dosa dapat dihapus dengan mohon ampunan, pahala-perbuatan baik ato ibadah, atau doa orang lain

kira-kira setuju mas ?

Kurang tepat kalau kesimpulan (urutan) di atas dijadikan pandangan umum sebuah pertobatan. Kalau boleh menambahkan nih ...

Taubat itu adalah putus dari perbuatan maksiat, kembali ke jalan Allah al Khaliq
Persyaratan melakukan taubat:
- mengaku salah
- menyesali
- membenci perbuatan salah itu
- meninggalkannya
- melakukan amal sholeh
Syarat dapat diterimanya taubat:
- taubat nasuha (bersungguh-sungguh) murni, bersih, jernih
- beriman kalau Allah al Wahd itu sesungguhnya Maha Pengampun dan Maha Penyayang
- merasakan ketenangan dan kedamaian di hati

Jadi dalam kasus di atas ... orang itu mengakui perbuatannya itu adalah salah, dia menyesalinya serta membencinya.
Lalu berjanji untuk meninggalkannya ... dalam dalam proses ingin kembali ke jalan yang lurus ... ingin kembali berserah diri kepada Allah al Aziz. Oleh karena itu dia bertahlil (mengucapkan Laa ilaha ilallah).

Jadi tobat itu tidak didahului dengan mengucapkan tahlil ...

Wallahu 'alam ..

Terima kasih atas penjelasannya kang,
saya sependapat bahwa Syahadat ( atau tahlil ) hanya lah merupakan kesaksian bagi sesama manusia. Yang penting adalah niatan yang ada di dalam hati..


Salam

diskusi yg menyenangkan mas bro sekalian :)

damai :)

Quote :

hihi maaf bro RALAT,

sepertinya Islam menilai kristen menyembah 3 Allah bukan berdasarkan kehendak sendiri, karena Islam melihat kenyataan yg terlihat di dlm KRISTEN, (dlm perbuatan dan didlm kitabnya) bahwa kristen menyembah Allah, Yesus dan Roh Kudus (3 sosok yg berbeda), BETUL ataukah SALAH? kalau apa yg Islam lihat itu salah, maka mohon dikoreksi dan diberikan jawabannya, monggo

Lebih tepatnya adalah : Aku kafir bagimu dan kamu adalah kafir bagiku.

Jadi, apa bedanya, anda menyebut kami kafir, dan anda juga adalah kafir bagi kami.

bruce wrote:

Quote :

hihi maaf bro RALAT,

sepertinya Islam menilai kristen menyembah 3 Allah bukan berdasarkan kehendak sendiri, karena Islam melihat kenyataan yg terlihat di dlm KRISTEN, (dlm perbuatan dan didlm kitabnya) bahwa kristen menyembah Allah, Yesus dan Roh Kudus (3 sosok yg berbeda), BETUL ataukah SALAH? kalau apa yg Islam lihat itu salah, maka mohon dikoreksi dan diberikan jawabannya, monggo

Lebih tepatnya adalah : Aku kafir bagimu dan kamu adalah kafir bagiku.

Jadi, apa bedanya, anda menyebut kami kafir, dan anda juga adalah kafir bagi kami.

ya okey lah kalau begitu :)

ya mohon dimaafkan juga kalau kami mengartikan bahwa Allah, Yesus dan Roh Kudus adalah 3 sosok, meskipun kristen menyebutnya MEREKA 1 pribadi :)

Quote :

ya okey lah kalau begitu

ya mohon dimaafkan juga kalau kami mengartikan bahwa Allah, Yesus dan Roh Kudus adalah 3 sosok, meskipun kristen menyebutnya MEREKA 1 pribadi

Koreksi.
Dalam Kristen dikenal dengan Satu Allah dengan Tiga Pribadi.

Anda boleh tidak setuju, anda boleh ngotot ngga ngerti dalam pikiran anda, itu terserah anda, tetapi kalau anda nyatakan secara terbuka di forum ini, karena forum ini adalah forum Kristen, maka anda akan berhadapan dengan hukum LTB, thanks.

bruce wrote:

Quote :

ya okey lah kalau begitu

ya mohon dimaafkan juga kalau kami mengartikan bahwa Allah, Yesus dan Roh Kudus adalah 3 sosok, meskipun kristen menyebutnya MEREKA 1 pribadi

Koreksi.
Dalam Kristen dikenal dengan Satu Allah dengan Tiga Pribadi.

Anda boleh tidak setuju, anda boleh ngotot ngga ngerti dalam pikiran anda, itu terserah anda, tetapi kalau anda nyatakan secara terbuka di forum ini, karena forum ini adalah forum Kristen, maka anda akan berhadapan dengan hukum LTB, thanks.

terima kasih kembali mas bro, dan mulut saya terkunci rapat2 :silent: :silent: :silent:

dan saya pikir topik diskusi sudah selesai dan silahkan diberikan kesimpulannya mas bro, atau langsung di lock aja threadnya ya silahkan, monggo.

damai mas bro :)

Mohon jangan dulu di LOCK dulu ya Oom Bruce...
Saya kira asalkan tidak terlalu jauh OOT nya, forum ini masih bisa berkembang...

Terima Kasih.


Salam

Silancah wrote:

lee_king_kong wrote:

bagaiman jika anak kecil tersebut nyolong, minum alkohol(banyak anak kecil zaman sekarang seperti itu) atu menonton film2 mesum. Dosakah?

Saat anak kecil melakukan sesuatu maka anak kecil tersebut tidak tahu apakah tindakannya itu salah atau benar.
Dia tidak tahu konsekwensi dari tindakannya tersebut.
Maka dia tidak berdosa akibat tindakannya selama dia tidak memahami apa arti dan konsekwensi dari tindakannya tersebut.

Wallahu a'lam ...

Maaf kalo sedikit mundur ke belakang...

kita ambil contoh dosa yang paling mudah dilakukan, berbohong..
Kalau seorang anak kecil berbohong ketika ditanya, karena ia takut terkena marah (mungkin ia memecahkan vas bunga), kira-kira bagaimana menurut pendapat kang lancah ?
Apa kiranya mereka tahu tidak yang mereka lakukan? atau mereka sadar tetapi tidak tahu itu dosa? mereka sadar itu tidak baik tapi tidak tahu akibat dari berbohong? ataukah gimana ?

Jadi apakah pengertian baligh tidak tergantung usia, tetapi tergantung pengetahuan dan pemahaman anak itu tersebut ?
Kalau begitu, baligh untuk berbohong mungkin berbeda baligh untuk membunuh.. ?

Maaf kalau banyak pertanyaan



Salam

samiaji wrote:

Maaf kalo sedikit mundur ke belakang...

kita ambil contoh dosa yang paling mudah dilakukan, berbohong..
Kalau seorang anak kecil berbohong ketika ditanya, karena ia takut terkena marah (mungkin ia memecahkan vas bunga), kira-kira bagaimana menurut pendapat kang lancah ?
Apa kiranya mereka tahu tidak yang mereka lakukan? atau mereka sadar tetapi tidak tahu itu dosa? mereka sadar itu tidak baik tapi tidak tahu akibat dari berbohong? ataukah gimana ?

Contoh seperti ini kebetulan pernah saya lakukan sewaktu kecil dulu ...
Dan saya tidak tahu berbohong itu salah ... saya tahunya dengan berbohong saya tidak akan terkena marah.
Kalau tahu berbohong itu salah pasti saya tidak akan melakukannya.
Dan itu yang saya ajarkan kepada anak2 saya sekarang sejak kecil ... apa pun kesalahannya lebih baik jujur daripada bohong. Karena walaupun orang tua tidak tahu tapi Allah SWT tahu segalanya.

samiaji wrote:

Jadi apakah pengertian baligh tidak tergantung usia, tetapi tergantung pengetahuan dan pemahaman anak itu tersebut ?
Kalau begitu, baligh untuk berbohong mungkin berbeda baligh untuk membunuh.. ?

Maaf kalau banyak pertanyaan

Salam

Baligh memang tidak tergantung usia karena baligh untuk setiap orang berbeda2 ... tidak terpatok harus 12 atau 15 atau 17 tahun.
Dan yang menentukan baligh atau tidak itu, kurang lebih, ditentukan oleh Allah Al Hadi (Maha Memberi Petunjuk)

Silancah wrote:

Baligh memang tidak tergantung usia karena baligh untuk setiap orang berbeda2 ... tidak terpatok harus 12 atau 15 atau 17 tahun.
Dan yang menentukan baligh atau tidak itu, kurang lebih, ditentukan oleh Allah Al Hadi (Maha Memberi Petunjuk)

Hanya ingin melepas rasa penasaran nih kang..
Misal untuk suatu perbuatan (misal berbohong) seorang anak sudah diberi pengertian, tapi untuk perbuatan lain (misal zina) ia sama sekali belum tahu menahu..
Kalau begitu baligh berbeda bukan hanya untuk tiap-tiap orang, tapi walaupun untuk orang yang sama, baligh juga berbeda untuk tiap-tiap perbuatan... Ataukah saya yang memper-rumit hal ini kang ?


Salam

samiaji wrote:

Hanya ingin melepas rasa penasaran nih kang..
Misal untuk suatu perbuatan (misal berbohong) seorang anak sudah diberi pengertian, tapi untuk perbuatan lain (misal zina) ia sama sekali belum tahu menahu..
Kalau begitu baligh berbeda bukan hanya untuk tiap-tiap orang, tapi walaupun untuk orang yang sama, baligh juga berbeda untuk tiap-tiap perbuatan... Ataukah saya yang memper-rumit hal ini kang ?

Salam

Kalau saya lihat baligh itu akan berlaku untuk semuanya ...
Mungkin sang anak (katakanlah berusia 8 tahun) sudah diberi pengertian tentang berbohong, bahwa bohong itu salah, dosa, dan semua tindakan kita sudah diketahui oleh Allah al Muqtadir.

Tetapi apakah di dalam pikirannya dia benar2 memahami bahwa berbohong itu sesuatu yang tidak boleh dilakukan, bahwa akan merugikan sendiri, memiliki konsekwensi di mata Tuhan (memahaminya secara dewasa) atau hanya sekadar iya, iya saja?

Wallahu a'lam

Saya rasa beberapa perbuatan (dosa) dan konsekuensinya lebih mudah dipahami dibandingkan beberapa perbuatan (dosa) lainnya..

Saya hampir yakin bahwa dosa berbohong lebih mudah dipahami dibandingkan dosa berzina atau membunuh..

Tapi kalau menurung kang Silancah baligh akan berlaku untuk semuanaya,
dalam pikiran saya : mungkin baligh adalah saat si anak dapat mengerti secara dewasa semua perbuatan yang bisa mengakibatkan dosa ya Kang.. ?


Salam

samiaji wrote:

Saya rasa beberapa perbuatan (dosa) dan konsekuensinya lebih mudah dipahami dibandingkan beberapa perbuatan (dosa) lainnya..

Saya hampir yakin bahwa dosa berbohong lebih mudah dipahami dibandingkan dosa berzina atau membunuh..

Tapi kalau menurung kang Silancah baligh akan berlaku untuk semuanaya,
dalam pikiran saya : mungkin baligh adalah saat si anak dapat mengerti secara dewasa semua perbuatan yang bisa mengakibatkan dosa ya Kang.. ?

Salam

Kurang lebih seperti itu ...

Raihan Danielsan wrote:

@mas samiaji
- Memang dibolehkan dalam ajaran Islam untuk mendokan kepada yg telah mati agar diampuni segala dosa perbuatannya selama dia hidup di dunia dan juga agar terhindar dari siksa api neraka. Namun namanya doa, bisa dikabulkan dan bisa juga tidak dikabulkan oleh Allah SWT.

Salam

@rekan-rekan muslim
Kalau boleh tau ayat yang memperkuat hal di atas ?

Kalau yang saya dengar sih, orang-orang kafir atau musyrik itu setelah meninggal tidak boleh di doa kan.. Benar tidak yang saya dengar ini ?

Sekian dulu,
Nanti disambung pertanyaanya..


Salam