|
| Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen | |
|
+7lee_king_kong Husada striker siip Prince bruce Silancah 11 posters | |
Pengirim | Message |
---|
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 13th June 2011, 21:40 | |
| - striker wrote:
- T2Y wrote:
- striker wrote:
- T2Y wrote:
- striker wrote:
setiap insan, Insya Allah diberikan jodoh oleh Allah, tinggal kita mau berusaha tuk mendapatkannya atau tidak. Tapi kita juga diwajibkan tuk mengimani takdir dari Allah, takdir yg baik maupun takdir yg buruk. kalau kita sdh berusaha, tapi belum juga mendapatkannya, ya kita serahkan urusannya kepada Allah, "mungkin" sudah menjadi ketetapan oleh Allah yg demikian, dan Allah Maha mengetahui apa yg sudah diusahakan oleh hamba2Nya.
:)
maksudnya ada juga manusia yang tidak ditakdirkan menikah ? :?:
seperti yg saya katakan, sebenarnya Allah menciptakan manusia saling berpasang2an, dan menetapkan bahwa manusia itu utk menikah dan berketurunan.
Kalau manusia sdh berusaha 'semaksimal' tuk mendapatkan pasangannya, tapi tdk mendapatkan juga. maka seperti yg saya katakan pula, semua dikembalikan kepada Allah.
Jikalau Allah kelak menanyainya, mengapa dia tidak menikah, setidaknya dia sdh ada jawaban kepada Allah, dan Allah maha mengetahui apa yg telah diusahakan oleh hamba2-Nya.
saya rasa kalau kita bersungguh2 tuk mendapatkan jodoh kita, berusaha dan berdo'a, Insya Allah pasti diberikan jalan oleh Allah.
Menikah merupakan ketetapan Allah, lalu mengapa Allah juga menciptakan manusia yg cacat (mungkin tdk memiliki kelamin yg semestinya sehingga tdk bisa menikah misalnya)
tidak semua rahasia Allah bisa diketahui oleh manusia mas :) iya, cuma bingungnya disini : 1 anda mengatakan setiap manusia diciptakan berpasangan 2. kita harus menerima takdir yang baik dan yang buruk.
maksudnya mungkin ada manusia yang memang ditakdirkan untuk tidak mempunyai pasangan ? dan itu rahasia Tuhan ? bisa juga, sekarang banyak bayi yg mengalami kelainan genetik pada kelahirannya, bahkan mungkin ada yg memiliki kelainan dengan kelaminnya tdk berfungsi sebagai mana mestinya (bukan impoten yg dimaksud), sehingga tdk memungkinkan tuk emndapatkan pasangan hidup, bukankah itu rahasia Allah. berarti memang ada manusia yang ditakdirkan tidak mempunyai pasangan... :) - Quote :
Ketetapan Alah itu tdk kaku atau saklek, jadi bukan berarti kalau sdh ditetapkan manusia harus menikah, maka apapun kondisi yg diberikan Allah harus menikah, kalau tidak maka dosa dan masuk neraka.
bukan berarti manusia yg normal dan mampu tuk menikah, tapi dia tdk menikah lalu bisa bilang 'aku ditakdirkan oleh Alllah tuk menikah kok' :)
seperti halnya haramnya babi, sdh menjadi hukum Allah bahwa babi adalah haram, tapi apabila ada manusia yg kelaparan di hutan dan hanya menemukan babi sebagai penyambung nyawa buat dirinya, maka Allah menghalalkan babi tersebut utk dirinya :)
semoga anda sdh tidak bingung lagi ya mas, kalau masih bingung cari tiang buat pegangan
berarti dalam Islam ketetapan2 dari TUHAN itu sifatnya fleksibel ya, mas... tergantung situasi, kondisi dan siapa yang melakukannya ? ;) |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 13th June 2011, 22:10 | |
| - T2Y wrote:
- striker wrote:
- T2Y wrote:
- striker wrote:
- T2Y wrote:
- striker wrote:
setiap insan, Insya Allah diberikan jodoh oleh Allah, tinggal kita mau berusaha tuk mendapatkannya atau tidak. Tapi kita juga diwajibkan tuk mengimani takdir dari Allah, takdir yg baik maupun takdir yg buruk. kalau kita sdh berusaha, tapi belum juga mendapatkannya, ya kita serahkan urusannya kepada Allah, "mungkin" sudah menjadi ketetapan oleh Allah yg demikian, dan Allah Maha mengetahui apa yg sudah diusahakan oleh hamba2Nya.
:)
maksudnya ada juga manusia yang tidak ditakdirkan menikah ? :?:
seperti yg saya katakan, sebenarnya Allah menciptakan manusia saling berpasang2an, dan menetapkan bahwa manusia itu utk menikah dan berketurunan.
Kalau manusia sdh berusaha 'semaksimal' tuk mendapatkan pasangannya, tapi tdk mendapatkan juga. maka seperti yg saya katakan pula, semua dikembalikan kepada Allah.
Jikalau Allah kelak menanyainya, mengapa dia tidak menikah, setidaknya dia sdh ada jawaban kepada Allah, dan Allah maha mengetahui apa yg telah diusahakan oleh hamba2-Nya.
saya rasa kalau kita bersungguh2 tuk mendapatkan jodoh kita, berusaha dan berdo'a, Insya Allah pasti diberikan jalan oleh Allah.
Menikah merupakan ketetapan Allah, lalu mengapa Allah juga menciptakan manusia yg cacat (mungkin tdk memiliki kelamin yg semestinya sehingga tdk bisa menikah misalnya)
tidak semua rahasia Allah bisa diketahui oleh manusia mas :) iya, cuma bingungnya disini : 1 anda mengatakan setiap manusia diciptakan berpasangan 2. kita harus menerima takdir yang baik dan yang buruk.
maksudnya mungkin ada manusia yang memang ditakdirkan untuk tidak mempunyai pasangan ? dan itu rahasia Tuhan ? bisa juga, sekarang banyak bayi yg mengalami kelainan genetik pada kelahirannya, bahkan mungkin ada yg memiliki kelainan dengan kelaminnya tdk berfungsi sebagai mana mestinya (bukan impoten yg dimaksud), sehingga tdk memungkinkan tuk emndapatkan pasangan hidup, bukankah itu rahasia Allah. berarti memang ada manusia yang ditakdirkan tidak mempunyai pasangan... :)
- Quote :
Ketetapan Alah itu tdk kaku atau saklek, jadi bukan berarti kalau sdh ditetapkan manusia harus menikah, maka apapun kondisi yg diberikan Allah harus menikah, kalau tidak maka dosa dan masuk neraka.
bukan berarti manusia yg normal dan mampu tuk menikah, tapi dia tdk menikah lalu bisa bilang 'aku ditakdirkan oleh Alllah tuk menikah kok' :)
seperti halnya haramnya babi, sdh menjadi hukum Allah bahwa babi adalah haram, tapi apabila ada manusia yg kelaparan di hutan dan hanya menemukan babi sebagai penyambung nyawa buat dirinya, maka Allah menghalalkan babi tersebut utk dirinya :)
semoga anda sdh tidak bingung lagi ya mas, kalau masih bingung cari tiang buat pegangan
berarti dalam Islam ketetapan2 dari TUHAN itu sifatnya fleksibel ya, mas... tergantung situasi, kondisi dan siapa yang melakukannya ? ;) mungkin lebih betulnya mungkin begini, Allah tetap menciptakan manusia itu dengan pasangannya, tapi Allah pula yg mungkin menciptakan mereka tuk tdk bisa menikah dengan kondisi mereka yg diciptakan Allah, jadi kemungkinan manusia yg lahir cacat itu tdk memiliki pasangannya, siapa tahu pasangan yg diciptakan buat dia itu sama cacatnya, dan tdk memungkinkan mereka tuk bertemu apalagi menikah. Nah kambali lagi, itu semua adalah rahasia Allah :) Tapi menurut saya tdk ada manusia yg normal yg ditakdirkan tuk tidak menikah. :) | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 13th June 2011, 22:26 | |
| - Quote :
- Tapi menurut saya tdk ada manusia yg normal yg ditakdirkan tuk tidak menikah.
kalau menurut saya takdir sih mungkin enggak, tapi ditetapkan Allah untuk melayani-Nya (ini juga rahasia TUHAN lohhh... ) atw dengan kemauannya sendiri sih pasti ada |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 13th June 2011, 23:16 | |
| - Quote :
- Tapi menurut saya tdk ada manusia yg normal yg ditakdirkan tuk tidak menikah
Lantas, kalau ternyata walaupun udah ngebet dan berusaha, ternyata ngga dapat pasangan juga hingga umur 80, itu berarti Tuhan ngga konsekuen ya mas? | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 14th June 2011, 09:18 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Tapi menurut saya tdk ada manusia yg normal yg ditakdirkan tuk tidak menikah
Lantas, kalau ternyata walaupun udah ngebet dan berusaha, ternyata ngga dapat pasangan juga hingga umur 80, itu berarti Tuhan ngga konsekuen ya mas?
Tuhan nya yang gak konsekwen atw menurut saya nya yang mungkin keliru ? kalo ini bukan rahasia Tuhan, Om... |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 14th June 2011, 11:15 | |
| | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 14th June 2011, 21:04 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Tapi menurut saya tdk ada manusia yg normal yg ditakdirkan tuk tidak menikah
Lantas, kalau ternyata walaupun udah ngebet dan berusaha, ternyata ngga dapat pasangan juga hingga umur 80, itu berarti Tuhan ngga konsekuen ya mas?
Kalau ada laki2 normal yg tdk kawin sampai usia 80 tahun, lalu bilang 'saya sdh berusaha kok, tapi Tuhan saja yg tidak konsekwen', apakah anda percaya orang itu dan ikut menyalahkan Tuhan? Allah Maha mengetahui apa yg sudah diusahakan oleh hamba2Nya :) | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 14th June 2011, 21:21 | |
| - Quote :
- Kalau ada laki2 normal yg tdk kawin sampai usia 80 tahun, lalu bilang 'saya sdh berusaha kok, tapi Tuhan saja yg tidak konsekwen', apakah anda percaya orang itu dan ikut menyalahkan Tuhan?
Allah Maha mengetahui apa yg sudah diusahakan oleh hamba2Nya
Anda percaya bahwa setiap orang PASTI punya jodoh? Anda percaya bahwa setiap orang yang tidak menikah berarti TIDAK BERUSAHA ? Anda pasti sedang berilusi mas. Coba lihat biro jodoh, silakan lihat lihat, dan katakan berapa persen dari mereka yang boleh dikatakan sudah kategori HOPELESS. | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 15th June 2011, 08:19 | |
| - striker wrote:
- dan utk pertanyaan yg timbul,
maka menurut saya juga, tindakan laki2 tersebut salah ke dua2nya, karena dengan berzina dia sudah salah. bertanggung jawab dengan pindah agama juga salah besar, karena dilihat dari sudut pandang manapun, alangkah bodohnya si laki2 ini, karena dia sudah mau bertanggung jawab, masih dibebani harus pindah agama ke wanita. Kalau saya yg jadi laki2 tersebut, maka saya akan bilang, saya akan bertangggung jawab, asalkan dia (wanita) mau mengikuti agama saya.
begitu pandangan saya. Berarti mas striker sudah mempertimbangkan kemungkinan dan sanggup menanggung resiko yang mungkin terjadi dengan jawaban mas : # mungkin saja akhirnya sang wanita berpindah keyakinan dengan ataupun tanpa ijin keluarganya # mungkin si wanita depresi - dan kalau sampai parah bisa bunuh diri # ada kemungkinan ( dan banyak kasus terjadi ), si wanita melakukan aborsi # ada kemungkinan si wanita dinikahkan dengan lelaki lain untuk menutupi aib Saya melihat kasus seperti ini, dari awalnya dengan mengetahui bahwa mereka berbeda keyakinan dan masih tetap menjalin hubungan, merupakan keputusan yang sarat dengan resiko.. Tapi saya menghargai ketegasan mas ... peace mas .. Salam | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 15th June 2011, 09:27 | |
| - samiaji wrote:
- striker wrote:
- dan utk pertanyaan yg timbul,
maka menurut saya juga, tindakan laki2 tersebut salah ke dua2nya, karena dengan berzina dia sudah salah. bertanggung jawab dengan pindah agama juga salah besar, karena dilihat dari sudut pandang manapun, alangkah bodohnya si laki2 ini, karena dia sudah mau bertanggung jawab, masih dibebani harus pindah agama ke wanita. Kalau saya yg jadi laki2 tersebut, maka saya akan bilang, saya akan bertangggung jawab, asalkan dia (wanita) mau mengikuti agama saya.
begitu pandangan saya. Berarti mas striker sudah mempertimbangkan kemungkinan dan sanggup menanggung resiko yang mungkin terjadi dengan jawaban mas : # mungkin saja akhirnya sang wanita berpindah keyakinan dengan ataupun tanpa ijin keluarganya # mungkin si wanita depresi - dan kalau sampai parah bisa bunuh diri # ada kemungkinan ( dan banyak kasus terjadi ), si wanita melakukan aborsi # ada kemungkinan si wanita dinikahkan dengan lelaki lain untuk menutupi aib
Saya melihat kasus seperti ini, dari awalnya dengan mengetahui bahwa mereka berbeda keyakinan dan masih tetap menjalin hubungan, merupakan keputusan yang sarat dengan resiko.. Tapi saya menghargai ketegasan mas ... peace mas ..
Salam sya termasuk yg hidup dlm keluarga yg berbeda keyakinan mas, tapi inti pertanyaaan : # Dengan tidak bermaksud menghakimi, Apakah tindakan lelaki A sudah benar (dengan berpindah agama tentunya)? # Apakah ia tidak melakukan dosa yang malah lebih besar dengan berpindah agama ?nah itulah jawaban saya kalau dlm posisi seperti itu (dipaksa pihak wanita tuk pindah agama). kalau saya tidak ingin berpindah agama hanya tuk bertanggung jawab atas jabang bayi. apapun hasilnya dengan keputusan saya, akan saya serahkan kepada Allah, karena saya sdh berbuat dosa, dan saya tdk ingin melengkapinya dengan kemurtadan. seperti keluarga saya, papa saya juga tdk harus berpindah keyakinan (tetap kristen) dan ibu saya juga tetap Muslim :) | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 15th June 2011, 15:58 | |
| - striker wrote:
- sya termasuk yg hidup dlm keluarga yg berbeda keyakinan mas, tapi inti pertanyaaan :
# Dengan tidak bermaksud menghakimi, Apakah tindakan lelaki A sudah benar (dengan berpindah agama tentunya)? # Apakah ia tidak melakukan dosa yang malah lebih besar dengan berpindah agama ?
nah itulah jawaban saya kalau dlm posisi seperti itu (dipaksa pihak wanita tuk pindah agama). kalau saya tidak ingin berpindah agama hanya tuk bertanggung jawab atas jabang bayi.
apapun hasilnya dengan keputusan saya, akan saya serahkan kepada Allah, karena saya sdh berbuat dosa, dan saya tdk ingin melengkapinya dengan kemurtadan.
seperti keluarga saya, papa saya juga tdk harus berpindah keyakinan (tetap kristen) dan ibu saya juga tetap Muslim :) Saya juga hidup dalam keluarga yg berbeda keyakinan mas .. (dulu saya berpikir keluarga seperti ini sangat jarang, dan kadang menjadi beban tersendiri : ) Tapi kita beruntung, justru dengan kondisi keluarga kita ini kita jadi lebih terbuka untuk menerima perbedaan, dan ada rasa ingin tahu apa sih yang menjadi pemikiran saudara atau orang tua kita yang meyakini hal yang berbeda dengan yang kita yakini, itulah salah satu sebab saya ikut forum ini .. Salam | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 16th June 2011, 07:40 | |
| - T2Y wrote:
iya, cuma bingungnya disini : 1 anda mengatakan setiap manusia diciptakan berpasangan 2. kita harus menerima takdir yang baik dan yang buruk.
maksudnya mungkin ada manusia yang memang ditakdirkan untuk tidak mempunyai pasangan ? dan itu rahasia Tuhan ? Ikut urun pendapat ya ... Menurut yang saya pelajari takdir tentang kehidupan itu adalah sebagai berikut: - sesuatu yang hidup itu akan mati (QS Al Anbiyaa 21:35) - sesuatu yang hidup itu akan mendapatkan rizqi (QS Hud 11:6) - sesuatu yang hidup itu akan ditetapkan kelamin dan pasangannya (QS Fathir 35:11, QS Yaasiin 36:36, dsb) Tetapi apakah dengan berdiam diri kita akan mendapatkan rizqi (entah penghasilan, makanan, pakaian, dsb) dan pasangan akan datang menghampiri kita? Mungkin ada beberapa pengecualian ... tetapi pada umumnya manusia harus berusaha untuk mendapatkan rizqi dan pasangan yang telah ditakdirkan kepadanya. Itu hal yang pertama ... yang kedua, yang perlu kita pahami adalah pasangan di atas tersebut memiliki arti bahwa manusia diciptakan laki dan perempuan (pasangannya). Jadi jangan dipahami bahwa manusia diciptakan sebagai seorang suami dan istri (pasangannya). Karena ada (mungkin banyak) juga manusia yang mati sebelum mendapatkan suami/istri .. misalnya mati saat dilahirkan, sewaktu bayi, sewaktu masih kecil, remaja, dsb. Apa yang dimaksud dengan sunatullah manusia itu menikah adalah sudah menjadi kodrat bagi pria dan wanita yang telah dewasa/akil baliq untuk berusaha mencari pasangan hidupnya untuk beranak pinak dan menciptakan khalifah (pengganti/penguasa/pengurus) di muka bumi ini. Wallahu a'lam | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 16th June 2011, 07:44 | |
| - samiaji wrote:
- Menurut saya : tidak boleh
- samiaji wrote:
- Yang saya tahu, seorang wanita muslim tidak diperkenankan menikah dengan seorang lelaki non-muslim, tetapi seorang lelaki muslim diperbolehkan menikah dengan seorang wanita non-muslim.
Ini pemahaman yang salah ... lelaki muslim diperbolehkan menikah dengan seorang wanita ahlul kitab. Tetapi di jaman sekarang sudah tidak ada lagi ahlul kitab tersebut sehingga konsekwensinya lelaki muslim pun dilarang menikah dengan wanita non-muslim. - samiaji wrote:
Misalnya bila ada kejadian / kasus : Katakanlah seorang lelaki bernama A yang menganut agama A, mengenal seorang wanita bernama B yang menganut agama B.. Dengan berjalannya waktu dan kedekatan mereka, katakanlah mereka "khilaf" dan terjadi "kecelakaan", mereka berdua sadar telah berbuat dosa dan ingin bertanggung jawab dengan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Walau ada kasus dimana satu keluarga suami dan istri berbeda agama, namun hal itu tidak diijinkan oleh orang tua wanita B. Karena itu lelaki A berpindah agama dan menikah.
Di satu sisi dia melakukan hal yang benar dengan bertanggung jawab dan tidak mencoreng agamanya, tetapi di sisi lain dia melepaskan agama lamanya (mungkin agak terpaksa), sehingga menurut hati kecil-nya ia telah murtad.
Pertanyaan yang timbul adalah : # Dengan tidak bermaksud menghakimi, Apakah tindakan lelaki A sudah benar ? # Apakah ia tidak melakukan dosa yang malah lebih besar dengan berpindah agama ? Kalau tidak berkeberatan saya tertarik untuk mendengar pendapat bro samiaji tentang kasus di atas ... | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 16th June 2011, 17:56 | |
| - Quote :
- yang perlu kita pahami adalah pasangan di atas tersebut memiliki arti bahwa manusia diciptakan laki dan perempuan (pasangannya).
Jadi jangan dipahami bahwa manusia diciptakan sebagai seorang suami dan istri (pasangannya). Karena ada (mungkin banyak) juga manusia yang mati sebelum mendapatkan suami/istri .. misalnya mati saat dilahirkan, sewaktu bayi, sewaktu masih kecil, remaja, dsb. nah, ini yang harus dipahami dengan benar... - Quote :
Apa yang dimaksud dengan sunatullah manusia itu menikah adalah sudah menjadi kodrat bagi pria dan wanita yang telah dewasa/akil baliq untuk berusaha mencari pasangan hidupnya untuk beranak pinak dan menciptakan khalifah (pengganti/penguasa/pengurus) di muka bumi ini. kodrat, itu kewajiban bukan ? |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 16th June 2011, 19:27 | |
| - T2Y wrote:
kodrat, itu kewajiban bukan ? Bisa dipahami sebagai kewajiban tetapi bisa juga dipahami sebagai alamiah | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 16th June 2011, 19:34 | |
| Betul, misalkan kita ambil contoh kalimat ini :
Salah satu kodrat seorang wanita adalah melahirkan.
Bisa berarti, secara natur seorang wanita bisa melahirkan. Bukan berarti setiap wanita wajib melahirkan.
:) | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 16th June 2011, 20:06 | |
| - Silancah wrote:
- samiaji wrote:
- Yang saya tahu, seorang wanita muslim tidak diperkenankan menikah dengan seorang lelaki non-muslim, tetapi seorang lelaki muslim diperbolehkan menikah dengan seorang wanita non-muslim.
Ini pemahaman yang salah ... lelaki muslim diperbolehkan menikah dengan seorang wanita ahlul kitab. Tetapi di jaman sekarang sudah tidak ada lagi ahlul kitab tersebut sehingga konsekwensinya lelaki muslim pun dilarang menikah dengan wanita non-muslim. Terima kasih atas penjelasannya.. (mungkin pendapat kang Lancah berbeda dengan pendapat umum di lingkungan saya : ) - silancah wrote:
- samiaji wrote:
Misalnya bila ada kejadian / kasus : Katakanlah seorang lelaki bernama A yang menganut agama A, mengenal seorang wanita bernama B yang menganut agama B.. Dengan berjalannya waktu dan kedekatan mereka, katakanlah mereka "khilaf" dan terjadi "kecelakaan", mereka berdua sadar telah berbuat dosa dan ingin bertanggung jawab dengan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Walau ada kasus dimana satu keluarga suami dan istri berbeda agama, namun hal itu tidak diijinkan oleh orang tua wanita B. Karena itu lelaki A berpindah agama dan menikah.
Di satu sisi dia melakukan hal yang benar dengan bertanggung jawab dan tidak mencoreng agamanya, tetapi di sisi lain dia melepaskan agama lamanya (mungkin agak terpaksa), sehingga menurut hati kecil-nya ia telah murtad.
Pertanyaan yang timbul adalah : # Dengan tidak bermaksud menghakimi, Apakah tindakan lelaki A sudah benar ? # Apakah ia tidak melakukan dosa yang malah lebih besar dengan berpindah agama ? Kalau tidak berkeberatan saya tertarik untuk mendengar pendapat bro samiaji tentang kasus di atas ... Saya coba berikan pendapat ya... # hubungan berbeda keyakinan sudah pasti akan membawa konsekuensi yang lebih rumit dalam berbagai aspek. Jadi diperlukan pengertian, toleransi, dan saling mengalah.. Bukan hanya dari kedua pribadi, namun juga keluarga. Mungkin karena itu juga kita temukan larangan untuk memilih pasangan yang tidak seiman dengan kita. # terbatas untuk kasus di atas: Saya tidak mempermasalahkan agama atau keyakinannya, karena itu adalah hak dia.. dengan alasan apapun dia berhak untuk percaya atau tidak percaya atau mengubah kepercayaannya. Itu adalah pilihan dia. Itu adalah urusan dia dengan Tuhan yang dipercayainya. - saya malah menghargai karena alasan dia bukanlah hal yang remeh - Tetapi solusi yang dia lakukan hanya berdampak sementara untuk menutupi masalah yang bisa timbul saat ini saja. untuk jangka panjang saya melihat bahwa hal tersebut justru akan membawa masalah yang lebih besar bila sudah menjadi keluarga. Bila dia merasa terpaksa pindah kepercayaan, dan tidak benar-benar dari kesadaran dirinya, dia tidak dapat berdamai dengan dirinya, lambat laun keluarganya akan terkena imbasnya. (Hal yang sama bisa kita katakan bila pihak wanita "dipaksa" berpindah agama supaya dapat menikah dengan lelaki) Kalau saya berpendapat : 1. lebih baik jangan dilakukan dari awalnya, jangan menjalin hubungan dengan orang yang berbeda keyakinan. 2. Apabila ternyata sudah terjadi, akhiri saja. Bila memilih untuk berlanjut jangan sampai melakukan dosa apalagi dosa "kecelakaan", karena kita menjadi terikat dan menjadi hamba sebagai akibat dosa tersebut. 3. Apabila terjadi juga "kecelakaan", sebisa mungkin menikah dengan tetap memegang keyakinan masing-masing 4. Apabila memang salah satu pihak mau mengalah dan berpindah kepercayaan, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab dan komitmen. Karena pernikahan adalah ikatan seumur hidup 5. dalam sekian waktu berjalan, haruslah orang tersebut memutuskan keyakinan dirinya (apkah agama yang baru atau mau kembali kepada agama lama), karena keselamatan memiliki ruang lingkup pribadi dgn Tuhan. Hal tersebut harus dirundingkan dengan keluarga barunya. 6. Tuhan yang panjang sabar akan selalu setia menungu anak-anakNya untuk kembali kepadaNya. Salam. | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 16th June 2011, 20:40 | |
| - samiaji wrote:
- Silancah wrote:
- samiaji wrote:
- Yang saya tahu, seorang wanita muslim tidak diperkenankan menikah dengan seorang lelaki non-muslim, tetapi seorang lelaki muslim diperbolehkan menikah dengan seorang wanita non-muslim.
Ini pemahaman yang salah ... lelaki muslim diperbolehkan menikah dengan seorang wanita ahlul kitab. Tetapi di jaman sekarang sudah tidak ada lagi ahlul kitab tersebut sehingga konsekwensinya lelaki muslim pun dilarang menikah dengan wanita non-muslim. Terima kasih atas penjelasannya.. (mungkin pendapat kang Lancah berbeda dengan pendapat umum di lingkungan saya : )
- silancah wrote:
- samiaji wrote:
Misalnya bila ada kejadian / kasus : Katakanlah seorang lelaki bernama A yang menganut agama A, mengenal seorang wanita bernama B yang menganut agama B.. Dengan berjalannya waktu dan kedekatan mereka, katakanlah mereka "khilaf" dan terjadi "kecelakaan", mereka berdua sadar telah berbuat dosa dan ingin bertanggung jawab dengan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Walau ada kasus dimana satu keluarga suami dan istri berbeda agama, namun hal itu tidak diijinkan oleh orang tua wanita B. Karena itu lelaki A berpindah agama dan menikah.
Di satu sisi dia melakukan hal yang benar dengan bertanggung jawab dan tidak mencoreng agamanya, tetapi di sisi lain dia melepaskan agama lamanya (mungkin agak terpaksa), sehingga menurut hati kecil-nya ia telah murtad.
Pertanyaan yang timbul adalah : # Dengan tidak bermaksud menghakimi, Apakah tindakan lelaki A sudah benar ? # Apakah ia tidak melakukan dosa yang malah lebih besar dengan berpindah agama ? Kalau tidak berkeberatan saya tertarik untuk mendengar pendapat bro samiaji tentang kasus di atas ... Saya coba berikan pendapat ya... # hubungan berbeda keyakinan sudah pasti akan membawa konsekuensi yang lebih rumit dalam berbagai aspek. Jadi diperlukan pengertian, toleransi, dan saling mengalah.. Bukan hanya dari kedua pribadi, namun juga keluarga. Mungkin karena itu juga kita temukan larangan untuk memilih pasangan yang tidak seiman dengan kita.
# terbatas untuk kasus di atas: Saya tidak mempermasalahkan agama atau keyakinannya, karena itu adalah hak dia.. dengan alasan apapun dia berhak untuk percaya atau tidak percaya atau mengubah kepercayaannya. Itu adalah pilihan dia. Itu adalah urusan dia dengan Tuhan yang dipercayainya. - saya malah menghargai karena alasan dia bukanlah hal yang remeh - Tetapi solusi yang dia lakukan hanya berdampak sementara untuk menutupi masalah yang bisa timbul saat ini saja. untuk jangka panjang saya melihat bahwa hal tersebut justru akan membawa masalah yang lebih besar bila sudah menjadi keluarga. Bila dia merasa terpaksa pindah kepercayaan, dan tidak benar-benar dari kesadaran dirinya, dia tidak dapat berdamai dengan dirinya, lambat laun keluarganya akan terkena imbasnya. (Hal yang sama bisa kita katakan bila pihak wanita "dipaksa" berpindah agama supaya dapat menikah dengan lelaki)
Kalau saya berpendapat : 1. lebih baik jangan dilakukan dari awalnya, jangan menjalin hubungan dengan orang yang berbeda keyakinan. 2. Apabila ternyata sudah terjadi, akhiri saja. Bila memilih untuk berlanjut jangan sampai melakukan dosa apalagi dosa "kecelakaan", karena kita menjadi terikat dan menjadi hamba sebagai akibat dosa tersebut. 3. Apabila terjadi juga "kecelakaan", sebisa mungkin menikah dengan tetap memegang keyakinan masing-masing 4. Apabila memang salah satu pihak mau mengalah dan berpindah kepercayaan, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab dan komitmen. Karena pernikahan adalah ikatan seumur hidup 5. dalam sekian waktu berjalan, haruslah orang tersebut memutuskan keyakinan dirinya (apkah agama yang baru atau mau kembali kepada agama lama), karena keselamatan memiliki ruang lingkup pribadi dgn Tuhan. Hal tersebut harus dirundingkan dengan keluarga barunya. 6. Tuhan yang panjang sabar akan selalu setia menungu anak-anakNya untuk kembali kepadaNya.
Salam. bagaimana kalau njenengan pada posisi si laki2 tersebut mas? Dipaksa tuk bertanggung jawab dan dipaksa tuk pindah agama, sebagai syarat tuk menikahi si wanita, apa yg akan anda lakukan? karena kalau anda menolak resikonya seperti yg anda katakan kepada saya, kemungkinan si wanita akan aborsi, bunuh diri dll. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 16th June 2011, 21:17 | |
| - Quote :
- bagaimana kalau njenengan pada posisi si laki2 tersebut mas?
Dipaksa tuk bertanggung jawab dan dipaksa tuk pindah agama, sebagai syarat tuk menikahi si wanita, apa yg akan anda lakukan?
karena kalau anda menolak resikonya seperti yg anda katakan kepada saya, kemungkinan si wanita akan aborsi, bunuh diri dll.
Saya beri kisah nyata dari jaman kuliah dulu ya mas. Ada seorang teman dari suku Batak, beragama Kristen, dari kondisi ekonomi bawah, sebutlah namanya S. Kemudian ada lagi seorang anak cewe, sangat cantik, dari suku Madura, beragama Islam, dari kelas ekonomi atas, sebutlah namanya D. Singkat kata, mereka berpacaran yang sudah kelewatan, hingga si cewe mengandung. Sang orang tua D tentu saja ngamuk berat. S dipanggil, dan diminta bertanggung jawab untuk menikahi D, biaya ditanggung sepenuhnya oleh ortu D, asalkan S pindah ke agama D. S menjawab, bahwa dia bersedia bertanggung jawab dan menikahi D, tetapi menolak pindah agama. Akhirnya, si D tidak kuliah lagi, dan si S tetap kuliah hingga selesai. Kami semua saat itu cuma bisa geleng geleng saja menyaksikan kelakuan teman satu itu. Kelakuan rusaknya ternyata tidak menjadi lebih baik, cuma korbannya bukan lagi teman kuliah. Saya tidak menghargai keputusan S, karena menurut saya kelakuannya tidak mencerminkan agama yang dipetahankannya. | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 16th June 2011, 23:09 | |
| @striker Semoga Tuhan menjaga segala tindakan saya, supaya tidak jatuh dalam pencobaan seperti kasus tersebut.. resiko atau kemungkinan yang saya sebutkan lebih lengkap : - samiaji wrote:
- Berarti mas striker sudah mempertimbangkan kemungkinan dan sanggup menanggung resiko yang mungkin terjadi dengan jawaban mas :
# mungkin saja akhirnya sang wanita berpindah keyakinan dengan ataupun tanpa ijin keluarganya # mungkin si wanita depresi - dan kalau sampai parah bisa bunuh diri # ada kemungkinan ( dan banyak kasus terjadi ), si wanita melakukan aborsi # ada kemungkinan si wanita dinikahkan dengan lelaki lain untuk menutupi aib # Sebisa mungkin saya akan menawarkan opsi untuk menikah tanpa saya harus berpindah keyakinan. Entah tetap berbeda agama ataupun sang wanita pindah keyakinan. Walau begitu saya tidak akan memaksa (baca : mengancam) wanita tersebut untuk berpindah agama # Bila pihak wanita bersikeras saya harus pindah agama, seharusnya saya sudah cukup mengenal wanita tersebut, sehingga dapat memperkirakan sejauh mana tindakan yang mungkin diambil oleh dia. Bila ada kemungkinan ia dinikahkan dengan lelaki lain atau dia tidak akan berbuat hal yang ekstrim, maka saya memilih mundur, tapi bila ada kemungkinan (setelah cukup mengenal dia) ia akan melakukan aborsi atau malah bunuh diri, maka saya akan menikahi dia, dan berpindah agama, tetapi memberikan penjelasan kepadanya dan keluarganya, bahwa saya melakukan hal tersebut sebagai langkah tanggung jawab, saya akan berusaha belajar dan melakukan ajaran agama saya yang baru, tetapi saya tidak bisa menjanjikan bila suatu hari nanti saya tidak juga bisa mengamini agama baru saya, maka saya akan kembali ke keyakinan saya yang lama. Dan pada saat itu, ada kemungkinan bahwa kami akan bercerai. # Saya lebih memilih mencegah hal lebih buruk terjadi kepada si wanita, dibanding kan dengan mempertahankan pendirian saya, masalah saya dengan Tuhan biarlah saya yang menanggungnya... Apabila Tuhan yang saya sembah berkehendak supaya saya kembali kepangkuanNya, hal tersebut pasti akan terjadi. # Tetapi yang paling penting adalah menjaga supaya hal tersebut jangan sampai terjadi, dimana kta dipojokkan oleh kelakuan kita sendiri. Salam | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 17th June 2011, 09:35 | |
| - Silancah wrote:
- T2Y wrote:
kodrat, itu kewajiban bukan ? Bisa dipahami sebagai kewajiban tetapi bisa juga dipahami sebagai alamiah kayaknya lebih cocok alamiah dehh... |
| | | qhuda Tamtama
Jumlah posting : 49 Join date : 20.06.11 Age : 31 Lokasi : Banten-Yogyakarta
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 20th June 2011, 17:06 | |
| buat pertanyaan yang nomor 1 saya dapet sumber yang menegaskan seorang kristen ga boleh menikahi yang non I Korintus 7:1-16 Orang kristen yang menikah dengan orang non kristen (ay 12-16). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam ayat-ayat ini: a) ‘Kepada orang-orang lain’ (ay 12). Lit: ‘to the rest’ (= kepada sisanya). Tadi dalam ay 10-11 ia berbicara kepada orang kristen yang menikah dengan orang kristen; sekarang ia berbicara kepada grup yang lain, yaitu orang kristen yang menikah dengan orang non kristen. b) Ini sama sekali tidak berarti bahwa orang kristen boleh menikah dengan orang non kristen!! Bagian ini ditujukan bukan kepada orang-orang yang akan kawin, tetapi kepada orang-orang yang sudah kawin! Jadi, mungkin waktu menikah, kedua-duanya kafir, lalu salah satu bertobat / menjadi kristen. Kalau berbicara tentang pernikahan yang akan dilakukan, maka tentu saja orang kristen tidak boleh menikah dengan orang non kristen (bdk. 1Kor 7:39 2Kor 6:14)!! Gereja / pendeta yang mau melakukan pemberkatan nikah antara orang kristen dengan orang non kristen, apapun alasannya, adalah gereja / pendeta yang tidak menghiraukan otoritas Kitab Suci / Firman Tuhan! terus lagi.. setiap pembicaraan di gereja ato ret ret gitu. ako lagi ngomongin beginian juga sama pembicara ato pendetanya ditegaskan kalo kristen gabisa nikah ama yang non karena terang ga pernah bisa menyatu dengan gelap. jadi bingung ada yang ngomong boleh | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 20th June 2011, 18:02 | |
| - Quote :
terus lagi.. setiap pembicaraan di gereja ato ret ret gitu. ako lagi ngomongin beginian juga sama pembicara ato pendetanya ditegaskan kalo kristen gabisa nikah ama yang non karena terang ga pernah bisa menyatu dengan gelap. masak sih dibilang gitu ? apakah berarti semua yang mengaku sudah kristen itu sudag benar2 terang ? lagian yang sekarang (mungkin pada saat menikah) belum kristen bisa jadi kristen setelahnya dan malah lebih kristen dari yang sekarang mengaku kristen itu sendiri. kira2 mungkin gak kejadian itu terjadi ??? |
| | | qhuda Tamtama
Jumlah posting : 49 Join date : 20.06.11 Age : 31 Lokasi : Banten-Yogyakarta
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 20th June 2011, 21:49 | |
| ya gajuga, tergantung iman dan aplikasinya. Cuma bingung aja ngebayangin misalnya saya dan pacar saya mau nikah. Saya kristen dia islam. Mau nikah cara apa? Ganti2an kaya artis? Tanya pendeta sana sini mereka juga konsisten cari pasangan yang seiman. | |
| | | qhuda Tamtama
Jumlah posting : 49 Join date : 20.06.11 Age : 31 Lokasi : Banten-Yogyakarta
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen 20th June 2011, 21:52 | |
| keluarga saya ada yang nikah campur gitu. Ada yang jadi kristen, ada yang tetep, sampe ada yang sekeluarga jadi pindah ke tetangga. Jadi nikah mungkin mungkinan dong ya. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen | |
| |
| | | | Serba serbi pernikahan dalam ajaran Kristen | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |