Iman dengan paksaan ?

heinskle wrote:

Yang pastinya dengan 'doa', dan mereka tidak perlu mengangkat senjata, karena doa mereka jauh lebih ampuh dibandingkan senjata api.
Dan bagi mereka yang malas berdoa ( berdoapun hanya utk keselamatan diri sendiri ) mereka terpaksa harus angkat senjata danberperang

Jadi artinya jaman dulu gak ada dong pahlawan yg beragama kristen yg mengangkat senjata dan berperang utk negeri ini?
mereka (kristen Indonesia) jaman penjajahan dulu menurut anda cuma berdoa saja dirumah, dan penjajah langsung takut lari tunggang langgang?

striker wrote:

Jadi artinya jaman dulu gak ada dong pahlawan yg beragama kristen yg mengangkat senjata dan berperang utk negeri ini?
mereka (kristen Indonesia) jaman penjajahan dulu menurut anda cuma berdoa saja dirumah, dan penjajah langsung takut lari tunggang langgang?

Well...well....well...

Kalau yang beragama kristen sih banyak yang ngangkat senjata dan berperang utk negeri ini.
tapi tidak untuk orang kristen tentunya.

striker wrote:

emang orang yg tidak benar prosesnya akan seperti apa kalau tidak dari Fana ke Baka?

Well....well.....well....
lagi-lagi nalar mentok..... dibaca dengan benar, baru nanyak. !!

heinskle wrote:

striker wrote:

Jadi artinya jaman dulu gak ada dong pahlawan yg beragama kristen yg mengangkat senjata dan berperang utk negeri ini?
mereka (kristen Indonesia) jaman penjajahan dulu menurut anda cuma berdoa saja dirumah, dan penjajah langsung takut lari tunggang langgang?

Well...well....well...

Kalau yang beragama kristen sih banyak yang ngangkat senjata dan berperang utk negeri ini.
tapi tidak untuk orang kristen tentunya.

Ooo orang kristen itu TIDAK BERAGAMA kristen ya? wekekekekekek..

pasti pada ngaka baca potinganmu, puyeng ya kang? dikompres dulu biar gak salah nulisnya..

ternyata orang kristen jaman dulu hanya berdo'a saja and ngumpet, tapi yg ngangkat sejata itu AGAMA kristen.. wakakakakak.. OVJ

heinskle wrote:

striker wrote:

emang orang yg tidak benar prosesnya akan seperti apa kalau tidak dari Fana ke Baka?

Well....well.....well....
lagi-lagi nalar mentok..... dibaca dengan benar, baru nanyak. !!

dicopy paste aja ya:

heinskle wrote:

'Binasa' yang saya maksudkan adalah 'kematian' yang kekal, bukan selayaknya kematian manusia biasa.

Apa bedanya 'orang Benar' dengan ' orang yang TIDAK Benar'
Apa bedanya 'orang yang bergaul dengan Allah' dengan 'orang yang TIDAK bergaul dengan Allah'
Apa bedanya 'orang Baik' dengan 'orang Jahat'

Bagi saya semuanya itu sama, semuanya juga akan mengalami kematian, baik itu akibat pertempuran ataupun tidak.
Bedanya adalah, kematian setiap orang Benar, orang Baik, orang yang bergaul dengan Allah, TIDAK AKAN BINASA
'kematian' mereka hanyalah berupa process perubahan alam kehidupan dari yang fana menuju baka.

nah sdh tak tebalin biar kamu gak lupa lagi:

-ORANG BENAR kematiannya = HANYA perubahan proses dari FANA menuju BAKA

-Lha kalau kematian ORANG YG TIDAK BENAR prosesnya BAGAIMANA kang??? BEDANYA APA dengan orang benar???

masih bingung dengan pertanyan saya, atau kamu bisanya cuma nanya gak mau jawab??

Silancah wrote:

Inilah yang saya khawatirkan dari ajaran Kristen yang cenderung memisahkan kehidupan pribadi dan bernegara.

Saat seseorang melepaskan atribut keagamaan saat melakukan tugas negara maka (demi alasan bisnis ataupun keuntungan negara atau kemaslahatan rakyat banyak atau alasan apa pun lainnya yang bisa diciptakannya) muncullan aturan2 yang menyalahi ajaran agama mana pun seperti legalisasi perjudian, penjualan minuman keras, lokalisasi, pornografi, pengakuan bagi kaum homoseksual dsb.

Apakah itu yang terjadi di negara2 Barat yang mayoritas warga dan aparatnya beragama Kristen ?

Apa hubungannya 'tugas kenegaraan' dengan 'legalisasi perjudian, penjualan minuman keras, lokalisasi, pornografi, pengakuan bagi kaum homoseksual dsb.'?

Dan bahkan kenyatannya para pelaku pengegalisasian perjudian, penjualan minuman keras, lokalisasi, pornografi, pengakuan bagi kaum homoseksual dsb. adalah mereka yang non kristen.

heinskle wrote:

Silancah wrote:

Inilah yang saya khawatirkan dari ajaran Kristen yang cenderung memisahkan kehidupan pribadi dan bernegara.

Saat seseorang melepaskan atribut keagamaan saat melakukan tugas negara maka (demi alasan bisnis ataupun keuntungan negara atau kemaslahatan rakyat banyak atau alasan apa pun lainnya yang bisa diciptakannya) muncullan aturan2 yang menyalahi ajaran agama mana pun seperti legalisasi perjudian, penjualan minuman keras, lokalisasi, pornografi, pengakuan bagi kaum homoseksual dsb.

Apakah itu yang terjadi di negara2 Barat yang mayoritas warga dan aparatnya beragama Kristen ?

Apa hubungannya 'tugas kenegaraan' dengan 'legalisasi perjudian, penjualan minuman keras, lokalisasi, pornografi, pengakuan bagi kaum homoseksual dsb.'?

Dan bahkan kenyatannya para pelaku pengegalisasian perjudian, penjualan minuman keras, lokalisasi, pornografi, pengakuan bagi kaum homoseksual dsb. adalah mereka yang non kristen.

non kristen yg yg mana bang? (mungkin tdk di negeri ini) tapi bukankah banyak gereja yg melegalkan pernikahan homoseksual?

O ya, member sini sdh pada pindah forum nih, mampir ya disini: [You must be registered and logged in to see this link.]

striker wrote:

non kristen yg yg mana bang? (mungkin tdk di negeri ini) tapi bukankah banyak gereja yg melegalkan pernikahan homoseksual?

O ya, member sini sdh pada pindah forum nih, mampir ya disini: [You must be registered and logged in to see this link.]

Yang pasti di negeri ini, utk contoh nyata pernikahan homoseksual (sesama jenis) di negeri ini yg dilegalkan oleh islam adalah pernikahan DORCE.

Saya kira, kalau mencantumkan aturan agama ke dalam aturan negara, itu sama dengan memaksa warga negara beriman seperti yang diaturkan dalam aturan agama yang masuk dalam aturan negara itu. Artinya, itulah seperti apa yang disebut dalam judul trit, Iman dengan Paksaan.

Sementara, sejak pembentukan NKRI, sudah disepakati oleh seluruh komponen bangsa melalui para wakil yaitu founding fathers, bahwa NKRI menganut Bhinneka Tunggal Ika. Konsekuensinya, bila aturan suatu agama dimasukkan dalam aturan positif, maka aturan agama-agama lain juga harus diakomodir, dan hasil akhirnya, BERANTAKAN.

Agar tidak sampai berantakan, maka sebaiknya, tidak perlu memaksakan iman kepada warga negara.

Husada wrote:

Saya kira, kalau mencantumkan aturan agama ke dalam aturan negara, itu sama dengan memaksa warga negara beriman seperti yang diaturkan dalam aturan agama yang masuk dalam aturan negara itu. Artinya, itulah seperti apa yang disebut dalam judul trit, Iman dengan Paksaan.
Sementara, sejak pembentukan NKRI, sudah disepakati oleh seluruh komponen bangsa melalui para wakil yaitu founding fathers, bahwa NKRI menganut Bhinneka Tunggal Ika. Konsekuensinya, bila aturan suatu agama dimasukkan dalam aturan positif, maka aturan agama-agama lain juga harus diakomodir, dan hasil akhirnya, BERANTAKAN.
Agar tidak sampai berantakan, maka sebaiknya, tidak perlu memaksakan iman kepada warga negara.

Agama dan Negara memang harus dipisahkan

St Yopi wrote:

Husada wrote:

Saya kira, kalau mencantumkan aturan agama ke dalam aturan negara, itu sama dengan memaksa warga negara beriman seperti yang diaturkan dalam aturan agama yang masuk dalam aturan negara itu. Artinya, itulah seperti apa yang disebut dalam judul trit, Iman dengan Paksaan.
Sementara, sejak pembentukan NKRI, sudah disepakati oleh seluruh komponen bangsa melalui para wakil yaitu founding fathers, bahwa NKRI menganut Bhinneka Tunggal Ika. Konsekuensinya, bila aturan suatu agama dimasukkan dalam aturan positif, maka aturan agama-agama lain juga harus diakomodir, dan hasil akhirnya, BERANTAKAN.
Agar tidak sampai berantakan, maka sebaiknya, tidak perlu memaksakan iman kepada warga negara.

Agama dan Negara memang harus dipisahkan

Melihat tujuan dan cara nya, memang seharusnya antara agama dan negara tidak mungkin disatukan. Contoh nyata dari berbagai agama sudah tersaji dalam sejarah dunia. Menyatukan agama dan negara menjadi satu adalah utopia. Anehnya masih saja ada yang gemar berkhayal seperti itu.

kalo Vatican itu modelnya seperti apa sih ?

Djo wrote:

kalo Vatican itu modelnya seperti apa sih ?

Vatican buka negara seperti negara biasa yang kita kenal. Karena sepenuhnya urusan gereja yang menjadi urusan di Vatican.

Djo wrote:

kalo Vatican itu modelnya seperti apa sih ?

Saya belum pernah mendengar bahwa Vatikan memiliki kementerian pertahanan. Mungkin nggak perlu dipertahankan dari serangan luar dalam, ya?

Husada wrote:

Djo wrote:

kalo Vatican itu modelnya seperti apa sih ?

Saya belum pernah mendengar bahwa Vatikan memiliki kementerian pertahanan. Mungkin nggak perlu dipertahankan dari serangan luar dalam, ya?

Untuk serangan dari dalam, Swiss Guard

Untuk serangan dari luar, Italian Armed Force

St Yopi wrote:

Husada wrote:

Djo wrote:

kalo Vatican itu modelnya seperti apa sih ?

Saya belum pernah mendengar bahwa Vatikan memiliki kementerian pertahanan. Mungkin nggak perlu dipertahankan dari serangan luar dalam, ya?

Untuk serangan dari dalam, Swiss Guard

Untuk serangan dari luar, Italian Armed Force

Kalau serangan terhadap doktrin dan ajaran ?

bruce wrote:

Kalau serangan terhadap doktrin dan ajaran ?

BRUCE ONLY FORCE

bravoooooooooo............

hello kitty wrote:

bruce wrote:

Kalau serangan terhadap doktrin dan ajaran ?

BRUCE ONLY FORCE

bravoooooooooo............

Huaduhhh (koq ngga ada tepok jidad ya?)

hello kitty wrote:

bruce wrote:

Kalau serangan terhadap doktrin dan ajaran ?

BRUCE ONLY FORCE
bravoooooooooo............

LTB Armed Force dibawah pimpinan Jend. Bruce hahahaha...

St Yopi wrote:

hello kitty wrote:

bruce wrote:

Kalau serangan terhadap doktrin dan ajaran ?

BRUCE ONLY FORCE
bravoooooooooo............

LTB Armed Force dibawah pimpinan Jend. Bruce hahahaha...

Apa ada tampang menjadi seperti ini ya?

[You must be registered and logged in to see this image.]

atau malah ini :

[You must be registered and logged in to see this image.]

bruce wrote:

St Yopi wrote:

hello kitty wrote:

bruce wrote:

Kalau serangan terhadap doktrin dan ajaran ?

BRUCE ONLY FORCE
bravoooooooooo............

LTB Armed Force dibawah pimpinan Jend. Bruce hahahaha...

Apa ada tampang menjadi seperti ini ya?
[You must be registered and logged in to see this image.]
atau malah ini :
[You must be registered and logged in to see this image.]

Keren... Keren... Itu Paddle Pop Lion ya?

Addduuuuh, lain dong bro.

Paddle pop lion kan seperti ini :

[You must be registered and logged in to see this image.]

bruce wrote:

Addduuuuh, lain dong bro.
Paddle pop lion kan seperti ini :
[You must be registered and logged in to see this image.]

Mirip.... Mirip... Huahahahahaha...

St Yopi wrote:

bruce wrote:

Addduuuuh, lain dong bro.
Paddle pop lion kan seperti ini :
[You must be registered and logged in to see this image.]

Mirip.... Mirip... Huahahahahaha...

Wkwkwkwk....
Glomod Bruce apa enggak bosan dengan Avatar Singa tsb ?

Soalnya di Amsal dijelaskan karakter dari "Singa" lho .......

29 Ada tiga binatang yang gagah langkahnya, bahkan, empat hal yang gagah jalannya, yakni:
30 singa, yang terkuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap apapun.
(Pro 30:29-30 ITB)

Apa enggak capek, enggak punya persnelling mundur..........
Kayak Bajaj


wkwkwkwk :bball:

cinzano wrote:

St Yopi wrote:

bruce wrote:

Addduuuuh, lain dong bro.
Paddle pop lion kan seperti ini :
[You must be registered and logged in to see this image.]

Mirip.... Mirip... Huahahahahaha...

Wkwkwkwk....
Glomod Bruce apa enggak bosan dengan Avatar Singa tsb ?

Soalnya di Amsal dijelaskan karakter dari "Singa" lho .......

29 Ada tiga binatang yang gagah langkahnya, bahkan, empat hal yang gagah jalannya, yakni:
30 singa, yang terkuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap apapun.
(Pro 30:29-30 ITB)

Apa enggak capek, enggak punya persnelling mundur..........
Kayak Bajaj


wkwkwkwk :bball:

Metromini walaupun bisa mundur, tetapi sopirnya gak bisa memundurkan kendaraannya, bro. Jadi sama, antara yang seharusnya bisa mundur tetapi tidak mampu, ataupun yang seharusnya memang tidak boleh mundur. He he he.